Anda di halaman 1dari 6

NAMA : CICI JULIA MAHARANI

NIM : PO7131121001
PRODI : D-III GIZI KELAS A
SEMESTER : 1
MATKUL : PENDIDIKAN AGAMA

MATERI 1
PRINSIP DALAM AGAMA ISLAM

KEBUTUHAN MANUSIA TERHADAP AGAMA

1. Fitrah Manusia
Maksudnya ciptaan Allah, manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama Yaitu
agama tauhid.
2. Kelemahan dan Kekurangan Manusia
Allah menciptakan manusia dan berfirman “bahwa manusia itu telah diciptakan-Nya dengan
batas-batas tertentu dan dalam keadaan lemah.
3. Tantangan Manusia
manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang
dari dalam maupun dari luar.

PENGERTIAN AGAMA SECARA ETIMOLOGI DAN TERMINOLOGI

1. ETIMOLOGI
• AGAMA (a= tidak, gama= pergi)
• Dalam Bahasa Arab “Ad-Din” : undang undang atau hukum
• Sedangkan kata religi berasal dari kata relegere yang mengandung arti mengumpulkan dan
membaca
2. TERMINOLOGI
• Agama adalah aturan atau tata cara hidup manusia dalam hubungannya dengan tuhan dan
sesamanya.

FUNGSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN

1. Aspek keagamaan(religious)
2. Secara asal usul(antropologis)
3. Dari segi kemasyarakatan(sosiologis)
4. Secara kejiwaan(psikologis)
5. Dan secara moral(Ethics)

PENTINGNYA AGAMA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

1. Karena agama sumber moral


2. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
3. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
4. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik di kala suka maupun dikala
duka

PENGERTIAN ISLAM, DALIL ATAU LANDASAN MEMILIH ISLAM

1. Pengertian Islam
 Salima => ISLAM = Kepatuhan, ketaatan, ketundukan, keselamatan
 Paling tidak ada lima (5) alasan mengapa kita memilih Islam:
1. Islam itu datang dari Allah untuk kepentingan manusia yang diciptakan-Nya.
2. Untuk manusia, bukan untuk makhluk yang lainnya
3. Islam dengan segala ajarannya adalah yang terunggul dibandingkan sistem dan ideology
apa saja yang ada di dunia ini.
4. Islam itu, sesuai namanya “ Al-Islam”, diturunkan Allah untuk menyelamatkan kehidupan
manusia di dunia dan akhirat.
5. Islam adalah sistem hidup yang sempurna.

DALIL ATAU AYAT TENTANG ISLAM

HAL-HAL YANG MENJADI PRINSIP DALAM AJARAN ISLAM

1. Prinsip Pertama: Iman Dan Rukunnya


2. Prinsip Kedua: Bahwa iman menurut mereka adalah, “Membenarkan dengan hati, diucapkan
dengan lisan , diperbuat dengan anggota badan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang
dengan kemaksiatan.”
3. Prinsip Ketiga: Pandangan Dan Sikap Ahlus Sunnah Wal Jamaah
4. Prinsip Keempat : Termasuk dari prinsip-prinsip aqidah Salafush Shalih,
5. Prinsip Kelima : Membenarkan Karamah Para Wali
6. Prinsip Keenam : Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Dalam Menerima Dan Mengambil Dalil
7. Prinsip Ketujuh : Mereka berpendapat bahwa wajib taat kepada pimpinan Muslimin selama
mereka tidak menyuruh kepada kemaksiatan.
8. Prinsip Kedelapan : Termasuk dari prinsip ‘aqidah salafush shalih, Ahlus Sunnah wal Jama’ah
9. Prinsip Kesembilan : Pandangan Ahlus Sunnah terhadap Ahlul Ahwa
10. Prinsip Kesepuluh : Manhaj Ahlus Sunnah Dalam Bersikap dan Berakhlak

FUNGSI AGAMA

 Mendidik manusia, jadi tenteram dan damai, tabah dan tawakal, ulet dan percaya pada diri
sendiri.
 Membentuk manusia jadi berani berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan dengan
kesiapan mengabdi dan berkorban.
 Mencetak manusia jadi sabar, enggan atau takut untuk melakukan pelanggaran yang
menjurus kepada dosa.
 Memberi sugesti manusia, agar dalam jiwanya tumbuh sifat mulia terpuji dan penyantun,
toleran kepada dosa.

TUJUAN AGAMA ISLAM

1. Penyelamat manusia baik di dunia maupun di akhirat (al-‘Alaq: 4-5)


2. Pengendalian diri (ar-Rum: 33)
3. Menjamin kebahagiaan manusia dunia dan akhirat (al-Isra’: 9)
MATERI 2
STUDI ISLAM DARI BERBAGAI SISI

PENGERTIAN STUDI ISLAM

Istilah Studi Islam dalam bahasa Inggris adalah Islamic Studies, dan dalam bahasa Arab adalah
Dirasat al-Islamiyah. Ditinjau dari sisi pengertian, Studi Islam secara sederhana dimaknai sebagai
“kajian islam”. Selain itu, kata Studi Islam sendiri merupakan gabungan dari dua kata, yaitu kata
Studi dan kata Islam. Kata studi memiliki berbagai pengertian.

ISLAM DILIHAT DARI AJARANNYA

1. Hubungan manusia dengan Allah (Hablum Minallah). Sesuai firman dalam Surah Adz-
Dzariyat (51) ayat 56
2. Hubungan Manusia dengan Manusia (Hablum minan-Naas). Sesuai firman dalam Surah Al-
Mai’dah (5) ayat 2
3. Hubungan manusia dengan makhluk lainnya/ lingkungan. Sesuai firman dalam Surah Hud
(11) ayat 61

ISLAM DILIHAT DARI SEJARAHNYA

Istilah sejarah berasal dari kata berbahasa Arab syajarah yang berarti pohon. sejarah dipahami
mempunyai makna yang sama dengan tarikh(Arab), istoria (Yunani), history atau geschicte (Jerman).
pendekatan sejarah dalam studi Islam bisa dikembangkan ke arah pendekatan multidisipliner di
mana dalam pengungkapan berbagai hal di balik suatu kejadian bisa menggunakan teori-teori sosial,
politik, antropologis dan psikologis.

ISLAM DILIHAT DARI MASYARAKATNYA

Islam sangat memperhatikan kehidupan sosial hingga pada permasalahan yang kecil, karena
kehidupan sosial sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan individu, dan memiliki
hubungan yang erat dalam memberikan kebaikan.

Islam di lihat dari masyarakatnya memiliki akidah yang sama harus bersama-sama dan bersatu dalam
mengkokohkan akidah tersebut, tidak meretakkanya dan bahkan meroboh karena masyarakat islam
itu bagaikan sebuah bangunan, jika ada yang bagian yang cacat di dalamnya maka bagian-bagian lain
akan merasakannya serta berdasarkan masayrakat yang mujtama’ islam, yaitu sebuah masyarakat
yang memiliki ciri khas dan berbeda dengan masyarakat lainnya, merdeka dari ikatan dan system
serta undang-undang yang lain, masyarakat yang terpancar dari satu prinsip yaitu akidah Islamiyah.

ISLAM DILIHAT DARI KEBUDAYAAN DAN PERADABANNYA

1. Pertama: sejarah peradaban islam merupakan kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang
dihasilkan dalam satu periode nabi Muhammad SAW sampai perkembangan kekuasaan
islam sekarang.
2. Kedua: sejarah peradaban islam merupakan hasil-hasil yang dicapai oleh umat islam dalam
lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan dan kesenian.
3. Ketiga: sejarah peradaban islam merupakan kemajuan politik atau kekuasaan islam yang
berperan melindungi pandangan hidup islam terutama dalam hubungannya dengan ibadah-
ibadah, penggunaan bahasa dan kebiasaan hidup masyarakat.
MATERI 3
SUMBER HUKUM ISLAM (AL-QUR’AN, HADIST dan IJTIHAD)

PENGERTIAN AL-QUR’AN

 Secara harfiyah, Al-Quran artinya “bacaan” (qoroa, yaqrou, quranan), sebagaimana firman
Allah dalam Q.S. 75:17-18: “Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengum-pulkannya
dan ‘membacanya’. Jika Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah ‘bacaan’ itu’’.
 Al-Quran adalah kumpulan wahyu atau firman Allah yang disampaikan kepada Nabi
Muhammad Saw, berisi ajaran tentang keimanan (akidah/tauhid/iman), peribadahan
(syariat), dan budi pekerti (akhlak).
 Al-Quran adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad Saw, bahkan terbesar pula
dibandingkan mukjizat para nabi sebelumnya. Al-Quran membenarkan Kitab-Kitab
sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan sebelumnya.
 “Tidak mungkin Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah. Akan tetapi ia membenarkan kitab-
kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang ditetapkannya. Tidak ada
keraguan di dalamnya dari Tuhan semesta alam” (Q.S. 10:37).
 AL-Qur’an adalah sumber agama (juga ajaran) islam pertama dan utama.
 Al-Qur’an yang menjadi sumber nilai dan norma umat islam itu terbagi ke dalam 30 jus
(bagian), 144 surah(surat: bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf(atau
ebih tepat dikatakan 325.345 suku kata kalau dilihat dari sudut pandang bahasa Indonesia).
 Ayat-Ayat al-Qur’an yang diturunkan selama lebih kurang 23 tahun itu dapat dibedakan
antara ayat-ayat yang diturunkan ketika Nabi Muhammad masih tinggal di mekkah (sebelum
hijrah) dengan ayat yang turun setelah Nabi Muhammad Hijrah ( pindah) ke Madinah

Jika dikaji sejarahnya turunnya wahyu yang kini dihimpun dengan baik dalam al-quran dapatlah
disimpulkan bahwa al-Quran yang turun sedikit demi sedikit selama (dibulatkan) dua puluh tiga
tahun itu isinya antara lain adalah:

1. Petunjuk mengenai akidah yang harus diyakini manusia.


2. Petunjuk mengenai syahri’ah yaitu jalan yang harus diikuti manusia dengan berhubungan
dengan allah dan dengan sesama insan demi kebahagiaan kehidupan manusia di dunia ini
dan akhirat kelak.
3. Petunjuk tentang ahlak ,mengenai yang baik dan buruk yang harus diindahkan oleh manusia
dalam kehidupan,baik kehidupan individual maupun kehidupan social
4. kisah-kisah umat manusia di zaman lampau(disini disebut dua saja
5. Berita-berita tentang zaman yang akan datang
6. Al-Qur’an itu mempunyai kriteria-kriteria seperti:
 Al-Qur’an adalah Firman Allah swt
 Al-Qur’an yang merupakan firman Allah itu berbahasa Arab
 Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui perantaraan malaikat
jibril
 Al-Qur’an sampai kepada kita dengan jalan mutawatir artinya Al-Qur’an yang
diterima oleh nabi muhammad dari Allah melalui Jibril itu
 Al-qur’an adalah Mukjizat Nabi Muhammad Saw yang bersifat memberikan
tantangan kepada siapapun yang tidak percaya terhadap kebenaran kewahyuannya.
 Al-Qur’an ditulis didalam Mush-haf. Selain Al-Qur’an itu kitab suci yang paling
banyak dibaca (artinya memang bacaan).
 Al-Qur’an diperintahkan untuk dibaca (selain itu tentunya untuk dipelajari atau
diamalkan), kerena perintah, berarti membaca.
 Al-Qur’an diawali dengan surat Al-fatihah dan di akhiri dengan surat An-Nas.

HADITS

Al-hadis adalah sumber kedua agama dan ajaran islam.apa yang disebutkan didalam al-Quran di atas
di jelaskan atau di rinci lebih lanjut oleh rasulullah dengan sunnah beliau.karena itu sunnah rassul
yang kini terdapat dalam al-hadist merupakan penafsiran serta penjelasan otentik ,(sah,dapat di
percaya sepenuhnya)tentang al-Quran.perkataan hadist menurut pengertian kebahasaan ialah
berita atau sesuatu yang baru ,dalam ilmu hadist istilah tersebut berarti segala perkataan,perbuatan
dan sikap diam nabi tanda setuju (taqrir)para ahli hadist ,umumnya menyamakan istilah hadist
dengan istilah sunnah.,sebagai sumber agama dan ajaran islam ,al-hadis mempunyai peranan
penting setelah al-Quran .al-Quran sebagai kitab suci dan pedoman hidup umat manusia.

Keadaan hadits

Hadits memiliki tiga keadaan, jika dilihat dari segi hukum dan hubungannya dengan Al Qur’an,

1. Mengakui dan menguatkan suatu hukum tersebut dalam Al Qur’an


2. Menjelaskan Al Qur’an
3. Menetapkan suatu hukum yang tidak tersebut dalam Al Qur’an

Hadits sebagai sumber ajaran agama

1. Sunnah merupakan “penafsir” sekaligus “juklak” (petunjuk pelaksanaan) Al-Quran.


2. Ketika Nabi Muhammad Saw masih hidup, beliau melarang para sahabatnya menuliskan apa
yang dikatakannya. Kebijakan itu dilakukan agar ucapan-ucapannya tidak bercampur-baur
dengan wahyu (Al-Quran). Karenanya, seluruh Hadits waktu itu hanya berada dalam ingatan
atau hapalan para sahabat

IJTIHAD

 Ijtihad (Arab: i‫ )اجتھ اد‬adalah sebuah usaha yang sungguh-sungguh, yang sebenarnya bisa
dilaksanakan oleh siapa saja yang sudah berusaha mencari ilmu untuk memutuskan suatu
perkara yang tidak dibahas dalam Al-Quran maupun hadis dengan syarat menggunakan akal
sehat dan pertimbangan matang.
 Namun pada perkembangan selanjutnya, diputuskan bahwa ijtihad sebaiknya hanya
dilakukan para ahli agama Islam.
 Tujuan ijtihad adalah untuk memenuhi keperluan umat manusia akan pegangan hidup dalam
beribadah kepada Allah di suatu tempat tertentu atau pada suatu waktu tertentu.
 Ijtihad merupakan sumber hukum yang ketiga setelah Al-Quran dan hadist, yang berfungsi
untuk menetapkan suatu hukum apabila hukum tersebut tidak dibahas di dalam Al-Quran
dan hadis dengan syarat menggunakan akal sehat dan pertimbangan yang matang, orang
yang melakukan ijtihad disebut dengan mujtahid.
 Mujtahid harus benar-benar orang yang taat dan memahami betul isi Al-Quran dan hadis.

Fungsi ijtihad

 Ijtihad berfungsi untuk menetapkan untuk hukum yang hukum tersebut tidak ditemukan
dalilnya didalam Al-Quran dan hadis. Sedangkan kalau masalah-masalah yang ada dalilnya di
dalam Al-Quran dan hadis maka tidak boleh di ijtihadkan lagi.
Macam-macam ijtihad yang dikenal dalam syariat islam, yaitu

 Ijma’, yaitu menurut bahasa artinya sepakat, setuju, atau sependapat. Sedangkan menurut
istilah adalah kebulatan pendapat ahli ijtihad umat Nabi Muhammad SAW sesudah beliau
wafat pada suatu masa, tentang hukum suatu perkara dengan cara musyawarah. Hasil dari
Ijma’ adalah fatwa, yaitu keputusan bersama para ulama dan ahli agama yang berwenang
untuk diikuti seluruh umat.
 Qiyas, yaitu berarti mengukur sesuatu dengan yang lain dan menyamakannya. Dengan kata
lain Qiyas dapat diartikan pula sebagai suatu upaya untuk membandingkan suatu perkara
dengan perkara lain yang mempunyai pokok masalah atau sebab akibat yang sama.
 Istihsan, yaitu suatu proses perpindahan dari suatu Qiyas kepada Qiyas lainnya yang lebih
kuat atau mengganti argumen dengan fakta yang dapat diterima untuk mencegah
kemudharatan atau dapat diartikan pula menetapkan hukum suatu perkara yang menurut
logika dapat dibenarkan
 Mushalat Murshalah, yaitu menurut bahasa berarti kesejahteraan umum. Adapun menurut
istilah adalah perkara-perkara yang perlu dilakukan demi kemaslahatan manusia.
 Sududz Dzariah, yaitu menurut bahasa berarti menutup jalan, sedangkan menurut istilah
adalah tindakan memutuskan suatu yang mubah menjadi makruh atau haram demi
kepentingan umat.
 Istishab, yaitu melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan telah ditetapkan di masa
lalu hingga ada dalil yang mengubah kedudukan hukum tersebut.
 Urf, yaitu berupa perbuatan yang dilakukan terus-menerus (adat), baik berupa perkataan
maupun perbuatan.

Anda mungkin juga menyukai