Anda di halaman 1dari 92

BAB I

MAKNA, TUJUAN DAN PENDEKATAN MEMAHAMI ISLAM

A. Makna Islam

Kata Islam berasal dari “aslama” artinya berserah diri, sebagaimana firman

Alla SWT :

... ‫ومن أخسن دينا ممن أسلم وجهه هلل وهو محسن وأتبع ملة إبراهيم حنيفا‬
Artinya : dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang

dengan ikhlas bersetrah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan dan

mengikuti agama Ibrahim yang lurus…?

Dalam ayat lain Allah berfirman :

‫بلى من أسلم وجهه هلل وهو محسن فله أجره عند ربه فال خوف عليهم والهم يحزنون‬

Artinya :” demikianlah barang siapa yang berserah diri kepada Allah

sedangkan ia berbuat baik, maka baginya pahala di sisi Tuhannya, maka bagi

mereka tidak ada rasa takut dan tidak pula bersedih.

Orang yang berserah diri dinamakan “Muslim”, sebagaimana difirmankan

dalam Al-Quran

‫باط‬//‫وب واألس‬//‫حاق ويعق‬//‫ماعيل وإس‬//‫راهيم وإس‬//‫زل إلى إب‬//‫ أن‬/‫ا‬/ ‫اأنزل إليناوم‬//‫ا باهلل وم‬//‫وا آمن‬//‫قول‬
‫وماأوتي موسى وعيسى وماأوتي النبيون من ربهم النفرق بين أحد منهم ونحن له مسلمون‬
Artinya :” Katakanlah kami beriman kepada Allah dan kepada apa (kitab)

yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yaqub dan keturunannya, dan

1
yang diturunkan kepada Musa, Isa dan kepada para Nabi dari Tuhan mereka, kami

tidak mebeda-bedakan salah satu dari mereka, dan kami berserah diri kepada-Nya.

Jadi kesimpulan dari beberapa keterangn ayat tersebut, Islam adalah

merupakan nama suatu agama atau peraturan yang menyatakan penyerahan diri

dan patuh pada ajaran yanag diturunkan kepada para Nabi Muhammad SAW dan

nabi-nabi sebelumnya, untuk mencapai keridhoan Allah SWT.

Ajaran Islam sangat sempurna untuk seluruh alam ( Rohmatan lil

alamiin), karena Islam diturunkan dari Yang Maha Sempurna. Ajarannnya Luwes,

cocok untuk setiap situasi dan kondisi sesuai. Firman Allah Al-Anbiya : 107.

‫وماأرسلناك إال رمحة للعاملني‬


Juga Islam mengatur manusia supaya berbahagia dunia dan akhirat. Oleh

karena itu maka ajarannya universal.

Dimensi baru dari kedatangan Islam adalah bahwa :

1. Agama tidak lagi diterima sebagai dogma yang harus diterima apabila

orang ingin selamat dari siksa, tapi Islam diterima sebagai agama yang

menjadi pilihan Allah / Tuhan dengan perantaraan wahyu.

2. Ajaran Islam tidak hanya terbatas pada kehidupan setelah mati. Tapi

juga Islam mengatur manusia dalam kehidupan dunia dengan berbuat

baik.

2
Islam Sebagai Jalan Tengah, dengan segala bukti bahwa,

1. Islam sanggup menegakkan persaudaraan antarummat manusia.

2. Islam menjadi kekuatan ruhani yang dapat mengubah peradaban dunia.

3. Transformasi dunia terjadi dalam waktu yang sangat singkat.

4. Islam dapat menyelesaikan masalah-masalah yang menimpa dunia.

5. Islam satu-satunya kekuatan yang telah berhasil menghilangkan bencana

yang ditimbulkan oleh perbedaan.

6. Islam adalah agama antar bangsa, dengan cita rasa internasional Islam,

menghilangkan malapetaka yang ditimbulkan oleh nasionalisme sempit.

Islam Menyatukan Bangsa-bangsa.

a. Islam telah meletakkan dasar dari persatuan umat manusia, yang agama

lain tidak pernah dapat melakukannnya.

b. Islam tidak hanya mengakui persamaan hak manusia, baik sipil maupun

politik, tetapi juga hak-hak rohanian.

Al-Quran menyatakan :

QS. Al-Baqarah : 213

‫اكن الناس أمة واحدة‬


Pada ayat lain : QS.Al-Baqarah : 256

‫آل إكراه ىف ادلين‬

3
Hal ini menunjukkan betapa Islam menghargai batin orang, sehingga

sekalipun yakin bahwa Islam adalah agama yang paling benar, tidaklah

diperkenankan bagi orang Muslim untuk memaksakan keyakinan kepada orang

lain. Setiap orang bebas untuk berkeyakinan, sedangkan tugas Islam hanya

menyampaikan kebenaran.

B. Tujuan Mempelajari Islam

Tujuan dan motivasi studi Keislaman di kalangan umat Islam pun

tentunya sangat berbeda dengan orang-orang luar kalangan umat Islam. Di

Kalangan umat Islam studi keislaman bertujuan mendalami dan memahami serta

membahas ajara-ajaran Islam agar mereka dapat melaksanakan dan

mengamalkannya dengan benar. Sedang di luar umat Islam studi Keislaman

bertujuan mempelajari seluk beluk agama dan praktik keagamaan yang berlaku di

kalangan umat islam, hanya sebagai pengetahuan

Urgensi Studi Islam

1. Umat Islam saat ini berada dalam kondisi problematik.

Disatu sisi hanya berpegang kepada ajaran-ajaran Islam hasil penafsiran

ulama terdahulu, jadi tidak ada keberanian melakukan pemikiran ulang, berarti

terjadi kemandegan intelektual, akhirna menghadapi masa depan yang suram. Di

sisi lain jika melakukan usaha pembaharuan dan pemikiran kembali secara kritis

dan rasional terhadap ajaran-ajaran Islam guna mnyesuaikan dengan tuntutan

perkembangan zaman dan kehidupan modern, akan dituduh sebagai umat yang

meninggalkan atau tidak setia lagi terhadap ajaran-ajaran Islam yang dianggap

sudah mapan dan sempurna.

4
Melalui pendekatan yang bersifat objektif rasional , studi Islam

a. Diharapkan mampu memberikan alternatif pemecahan masalah atau

jalan keluar dari kondisi yang problematik tersebut.

b. Dapat mengarah pada tujuan mengadakan usaha-usaha pembaharuan

kembali ajaran-ajaran Islam, agar mampu menjawab dan beradaptasi

dengan tuntutan zaman dan dunia modern, dengan berpegang pada al-

Quran dan hadits.

c. Mampu memberikan pedoman dan pegangan hidup bagi umat Islam

agar tetap menjadi seorang Muslim sejati, dan mampu menjawab

tantangn zaman modern maupun global.

2. Umat manusia dan perdabannya berada daslam suasana problematis.

a. Agama, filsafat dan ilmu pengetahuan dipandang tidak mampu

memberikan bimbingan , apalagi mengontrol terhadap perkembangan

budaya dan peradaban manusia pada masa modern dan era global saat

ini.

b. Teknologi semakin canggih ,yang mejadikan manusia modern

kehilangan identitas serta kemanusiaannya dan menjadikan manusia

kehilangan sifat-sifat manusiawinya.

c. Manusia telah menemukan cara-cara untuk memperoleh keamanan dan

kenikmatan, tetapi pada waktu yang sama, mereka tidak merasa aman

dan merasa risau, karena mereka tidak yakin akan arti kehidupannya

dan tidak tahu arah mana yang mereka pilih dalam kehidupan ini.

5
Roger Garaudy “ Perkembangan filsafat dan peradaban modern saat

ini telah mendorong manusia pada hidu[p tanpa tujuan dan membawanya pada

kematian.

Hal tersebut akibat dari perkembangan filsafat Barat yang salah arah,

yang berpegang pada :

a. Konsep yang keliru tentang alam

b. Konsep yang tidak mengenal belas kasihan tentang hubungan manusia,

didasarkan atas individualisme tanpa kendali dan hanya menghasilkan

masyarakat persaingan pasar, konfrontasi, kekerasan; di mana beberapa

kesatuan ekonomi atau politik yang ketat dan memangsa yang lemah.

c. Konsep yang menyebabkan rasa putus asa terhadap masa depan, yang hanya

merupakan kepanjangan dan penambahan kuantitatif dan keadaan

sekarang, tanpa tujuan kemanusiaan, dan tanpa hubungan dengan Tuhan.

Demikian problematika yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan

filsafat modern dewasa ini. Dan ini menimpa seluruh umat manusia di dunia

termasuk umat Islam.

Islam sebagai Rahmatan lil alamiin, tentu mempunyai konsep yang

bersifat manusiawi dan universal, yang dapat menyelamatkan manusia dan alam

semesta ini dari kehancuran. Oleh karena itu Islam harus bisa menawarkan nilai,

norma, dan aturan hidup yang manusiawi dan universal itu kepada dunia modern

dan diharapkan memberikan alternatif pemecahan keadaan problematis umat

manusia yang hidup di dunia modern serta era global.

6
Disinilah urgensi studi Islam, untuk menggali kembali ajaran-ajaran Islam

yang asli dan murni dan yang bersifat manusiawi sebagai Rahmatan lil alamiin.

Kemudian ditransformasikan kepada generasi penerusnya dan dihadapkan dengan

budaya dan peradaban modern agar mampu beradaptasi dengannya.

Urgensi studi Islam di Indonesia ialah mengubah pemahaman dan

penghayatan keislaman masyarakat muslim di Indonesia secara khusus, dan

masyarakat beragama pada umumnya.

Tujuan Studi Islam menurut Muhaimin, adalah : bertujuan

1. Untuk mempelajari secara mendalam apa sebenarnya agama Islam itu, dan

bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam

kehidupan manusia.

2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama Islam

yang asli dan bagaimana penjabaran dan operasionalilasinya dalam

pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban Islam sepanjang

sejarahnya.

3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama Islam

yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang

sejarahnya.

4. Untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar

ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan

mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban

manusia pada zaman modern ini.

7
C. Pertumbuhan Islam di Dunia

1. Studi Islam di Negara Muslim

Di Dunia Islam terdapat pusat-pusat studi Islam, seperti :

1) Universitas Al-Azhar di Mesir

2) Universitas Ummul Qura di Arab Saudi

3) Universitas Teheran

Studi Islam dilakukan dalam satu fakultas yang disebut Kulliyat( fakultas

Agama).

4) Di Universitas Damaskus(Syiria) studi Islam dilaksanakan dalam

Kulliyat asy-syar’iah ( Fakultas Syari’ah).

Universitas Al-Azhar, terdiri dari dua perode, pertama sebelum tahun

1961, kedua setelah tahun 1961. periode pertama di universitas tersebut

ada fakultas-fakultas yang ada di IAIN ( UIN), setelah tahun 1961, di

Universitas tersebut diselenggarakan fakultas umum di samping fakultas

agama.  

5) Di Indonesia studi Islam dilaksanakan di 14 UIN dan 39 STAIN, di

Universitas Muhammadiyah Jakarta, UNISBA dan UNINUS Bandung.

2. Studi Islam di Negara Barat

Pada abad ke 13, di Universitas di Perancis mulai mempelajari karya-

karya sarjana Islam. Universitas ini menjadi cikal bakal Universitas Paris-

8
Sorbone, di sini secara intensif mengkaji karya-karya filosof Muslim

seperti Ibnu Sina, Al-Farabi dan Ibn Rusydi. Bahkan Pemikiran Ibn

Rusyd ini sangat digandrungi, sehingga mereka membentuk kelompok

yang disebut Averoisme.

Kajian Keislaman di barat lebih fokus pada bidang filosof dan

pengetahuan. Yang dipelajari oleh akademi Barat pada awal renaissance

adalah karya-karya para filosof Muslim dan saintis muslim. Karya Ibnu

Sina Al Qonun fi At Tibb, menjadi rujukan penting ilmu kedokteran di

Eropa selama lebih dari 3 abad. Buku Ibn Rusyd Fasl Al Maqal, menjadi

rujukan kaum tercerahkan di Eropa untuk menghadapi dominasi Gereja.

Kajian studi Islam di Barat berangkat dari paradigma berpikir bahwa

Islam adalah agama yang bisa diteliti dari sudut mana saja. Studi yang

mereka lakukan meliputi seluruh aspek ajaran Islam seperti sejarah,

hukum, teologi, Al-Quran, Al-Hadits, tasawuf, bahasa, politik, kebudayaan

dan pemikiran.

Philiph K. Hitti, HAR Gibb dan Montgomery Watt, banyak mengkaji

aspek sejarah.

Joseph Schacht pada kajian hukum Islam. David Power pada kajian Al-

Quran, dan A.J. Arberry pada aspek Tasawuf.

3. Kecenderungan Baru Studi Islam di Barat

Kajian Islam di barat sebelum dekade 70 an, diwarnai sikap “

curiga”. Banyak karya para orientalis menyudutkan atau

memperlihatkan anti Islam. Misalnya karya Goldziher, Montgomery

Watt,HAR Gibb, Richard Bell, Jeffery Arthur, dll. Terkesan negatif

9
terhadap Islam. Namun dua dekade terakhir, sebaliknya ada semacam

simpati, kajian Islam di Barat mulai melunak.

4. Pusat-pusat Kajian Islam di Barat

a. Kanada ; dilakukan di McGilll University, tokoh utamanya Wilfred

Cantwell Smith. Departemen ini mengundang para profesor, misalnya

dari jepang Prof. Toshihiko Izutsu pernah mengajar di The

Developmen of Islamic Studies in Canada. Dari Indonesia Prof.Dr.

Nurcholish Madjid (alm) dan Prof.A. Syafi’I Maarif pernah menjadi

tenaga pengajar di departemen ini.

b. Amerika Serikat

Di Amerika studi Islam menekankan pada studi sejarah Islam, bahasa Islam

selain bahasa Arab, sastra dan ilmu-ilmu sosial, yang berada di pusat studi Timur

Tengah atau Timur Dekat.

Di Chicago, kajian Islam diselenggarakan di Chicago University. Kajian

islam lebih mengutamakan pada Pemikiran Islam, bahasa Arab, naskah-naskah

klasik, bahasa-bahasa Islam non-Arab.

Di UCLA, kajian Islam dibagi beberapa komponen :

1) Mengenai doktrin agama Islam, termasuk sejarah pemikiran Islam.

2) Bahasa Arab termasuk teks-teks klasik mengenai sejarah, hukum.

3) Bahasa non Arab yang muslim, seperti Turki, Urdu, Persia.

4) ilmu-ilmu sosial, sejarah, bahasa Arab dan sosiologi.

5) Inggris

10
Studi Islam di Inggris digabung dalam School of Oriental African Studies (

Fakultas Studi ketimuran dan Afrika), yang memiliki berbagi jurusan bahasa dan

kebudayaan di Asia dan Afrika.

Pusat kejian Islam di Inggris yaitu di Universitas Cambridge dan Universitas

Edinburgh, yang didanai 16 juta Poundsterling.

6) Belanda

Kajian Islam di Belanda lebih menekankan pada kajian islam di

Indonesia, tetapi kurang menekankan pada aspek sejarah Islam.

Di Belanda kajian Islam dilaksanakan pada Universitas Leiden.di sini

terdapat koleksi perpustakaan kajian Islam yang berasal dari beberapa negara.

7) Jerman

Kajian Islam difokuskan pada kjian tentang bahasa, budaya dan agama

yang dikenal dengan Seminar Orientalis. Studi Islam berdiri sendiri terlepas dari

teologi, tidak terpengaruh oleh polemik dan apologi. Sebagai sebuah disiplin ilmu,

studi islam berada di bawah Fakultas Seni. Misalnya Studi Budaya (

kulturwissenschaft).

Tokoh yang berpengaruh pada generasi pertama yaitu Theodore Noldeke

( 1836-1930),Julius Wellhausen ( 1844-1918), Ignaz Goldziher ( 1850-1921),

masing-masing terkenal karena penelitian mereka tentang Al-Quran. Pada

generasi kedua teks-teks Arab , muncul tulisan-tulisan dari Helmut Ritter ( 1882-

1971) mengenai teks-teks agama Islam dan karya Carl Brockelmann ( 1868-1956)

mengenai teks-teks Arab.

11
8) Australia

di Australia studi islam dilakukan oleh sebagian orang Indonesia yang

bertujuan mengamalkan Islam. Kajian dilakukan di kalangan mahasiswa Muslim

Indonesia yang belajar di Universitas Melbourne.

Beberapa mahasiswa Indonesia di Monash juga menghadiri pengajian yang

diadakan Islam Study Group yang pada umumnya berbentuk tafsir Quran.

C. Metode dan Pendekatan Memahami Islam

Adeng Muchtar Ghazali mengatakan Pendekatan ialah suatu sikap ilmiah (

persepsi) dari seseorang untuk menemukan kebenaran ilmiah. Dengan kata lain

pendekatan adalah cara pandang atau paradigma yang terdapat dalam suatu

bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam memahami agama( Abudin Nata :

28).

1. Pendekatan Teologis

Yaitu upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka ilmu

ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empiris dari suatu

keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang

lainnya.

Pendekatan teologis dalam memahami agama menggunakan cara berpikir

deduktif, yaitu cara berpikir yang berawal dari keyakinan yang diyakini benar dan

mutlak adanya, karena ajaran dari Tuhan pasti benar, tidap perlu dipertanyakan

lagi, melainkan dimulai dari keyakinan yang selanjutnya diperkuat dengan dalil-

dalil dan argumentasi.

12
Pendekatan teologis memiliki kekurangan, yang bersifat ekslusif, dogmatis

tidak mau menerima kebenaran agama lain. Kekurangan ini dapat dilengkapi

dengan pendekatan sosiologis.

Kelebihan pendekatan teologis ialah seseorang akan memahami sikap

militansi dalam beragama, yakni berpegang teguh pada agama yang diyakininya

sebagai yang benar, tanpa memandang dan meremahkan agama lainnya.

Dalam Agama Islam misalnya :

- Secara normatif pasti benar, menjunjung nilai-nilai luhur.

- Untuk bidang sosial, agama tampil menawarkan nilai-nilai kemanusiaan,

kebersamaan, kesetiakawanan, tolong-menolong, tenggang rasa,

persamaan derajat, dan sebagainya.

- Untuk bidang ekonomi, agama tampil menawarkan keadilan,

kebersamaan, kejujuran, dan saling menguntungkan.

- Untuk bidang ilmu pengetahuan, agama tampil mendorong pemeluk

agamanya agar memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi setinggi-

tingginya, menguasai keterampilan, keahlian dsb.

- Untuk bidang kesehatan, lingkungan hidup, kebudayaan, politik dan

sebagainya, agama tampil sangat ideal dan dibangun berdasarkan dalil-

dalil yang terdapat dalam ajaran agama yang bersangkutan

13
2. Pendekatan Antropolgis

Yaitu salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud

praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.

Melalui pendekatan antroplogis :

a. Kita dapat melihat bahwa agama ternyata berkorelasi dengan etos kerja

dan perkembangan ekonomi suatu masyarakat.

b. Kita dapat melihat agama adalah hubungannya dengan mekanisme

pengorganisasian.

c. Kita dapat melihat hubungan antara agama dengan negara.

d. Kita dapat menemukan keterkaitan agama dengan psikoterapi.

Jadi melalui pendekatan antropologis ini, terlihat dengan jelas

hubungan agama dengan berbagai masalah kehidupan manusia, juga agama

terlihat akrab dan fungsional dengan fenomena kehidupan manusia.

3. Pendekatan Sosiologis

Pentingnya pendekatan ini, karena banyak sekali ajaran agama yang

berkaitan dengan masalah sosial. Besarnya perhatian agama terhadap masalah

sosial , selanjutnya mendorong kaum agama memahami ilmu-ilmu sosial sebagai

alat untuk memahami agamanya. Jalaludin Rahmat, menjelaskan ada 5 alasan,

mengapa agama Islam sangat memperhatian sosial, yaitu :

a. Dalam Al-Quran atau kitab-kitab hadits, proporsi terbesar kedua sumber

hukum Islam itu berkenaan dengan urusan muamalah. Ayatullah

14
Khumaini dikutip oleh Jalauddin Rahmat, mengatakan bahwa

perbandingan ayat-ayat ibadah dengan ayat-ayat kehidupan sosial yaitu 1 :

100 ( 1 ayat ibadah, 100 ayat muamalah).

b. Adanya kenyataan, bahwa jika urusan ibadah bersamaan waktunya dengan

urusan muamalah yang penting, ibadah boleh diperpendek atau

ditangguhkan ( bukan ditinggalkan), tetap dkerjakan sebagaimana

mestinya.

c. Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi ganjaran lebih besar

dari pada ibadah yang bersifat perseorangan. Misalnya solat berjamaah

lebih besar pahalnya dari solat sendirian.

d. Dalam Islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan tidak

sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, kifaratnya

ialah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah sosial.

e. Dalam Islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang

kemasyarakatan mendapat ganjaran yang besar dari pada ibadah sunnah.

Contoh dalam sebuah hadits, “ Orang yang bekerja keras untuk

menyantuni janda dan orang miskin, adalah seperti pejuang di jalan Allah

( atau aku kira beliau berkata) dan seperti orang yang terus menerus salat

malam dan terus menerus berpuasa” HR Bukhari dan Muslim.

Dalam Hadits Lain “ Maukah kamu aku beritahukan derajat apa yang

lebih utama daripada shalat, puasa dan sedekah ( sahabat menjawah ) :

tentu , Yaitu mendamaikan dua pihak yang bertengkar”. HR Abu Daud,

Tirmidzi dan Ibn Hibban.

15
Pendekatan sosiologis , agama dapat dipahami dengan mudah, karena

agama itu sendiri diturunkan untuk kepentingan sosial. Banyak ayat al-

Quran yang membahas tentang hubungan manusia, sebab-sebab

terjadinya kemakmuran bangsa, sebab-sebab yang menyebabkan

kesengsaraan.

4. Pendekatan Filosofis

Sidi Gazalba, berpendapat Filsafat ialah berpikir secara mendalam,

sistematis, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti, hikmah

atau hikikat mengenai segala sesuatu yang ada.

Mendalam, artinya dilakukan sedemikan rupa sehingga dicari sampai

batas bahwa akal tidak sanggup lagi.

Radikal, artinya sampai ke akar-akarnya sehingga tidak ada lagi yang

tersisa.

Sistematis artinya adalah dilakukan secara teratur dengan menggunakan

metode berpikir tertentu.

Universal artinya tidak dibatasi hanya pada suatu kepentingan kelompok

tertentu, tetapi untuk seluruhnya.

Berpikir secara filosofis dapat digunakan dalam memenuhi ajaran

agama, dengan maksud agar hikmah, hakikat atau inti dari ajaran agama dapat

dimengerti dan dipahami

16
Contoh Islam mengajarkan agar soalt berjamaah, tujuannya antara lain

agar seseorang merasakan hikmah hidup secara berdampingan dengan orang lain.

Dengan puasa supaya seseorang merasakan lapar, sehingga menimbulkan

rasa iba kepada sesamanya yang hidup serba kekurangan. Ibadah haji, tujuannya

agar orang memiliki pandangan luas, mersakan pesaudaraan sesama muslim

seluruh dunia. Dan sebagainya.

Melalui pendekatan filosofis, seseorang tidak akan terjebak pada

pengalaman agama yang formalistik, yakni mengamalkan agama dengan susah

payah, tetapi tidak memiliki makna apa-apa, kosong tanpa arti. Yang penting

mereka mendapat pengakuan formalistik, misah sudah haji, hingga ingin disebut

Pak Haji, tapi hanya sampai disitu. Tidak tampak nilai-nilai spiritual yang

membina dirinya.

5. Pendekatan Historis

Sejarah adalah suatun ilmu yang membahas berbagai peristiwa dengan

memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku peristiwa

tersebut.

Pendekatan Historis digunakan sebagai upaya untuk menelusuri asal-

usul serta pertumbuhan pemikiran dan lem baga-lembaga keagamaan melalui

periode perkembangan sejarah tertentu, serta untuk memahami peranan kekuatan

yang diperlihatkan oleh agama dalam periode-periode tersebut.

Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak menukik dari alam idealis ke

alam yang bersifat empiris dan manusia. Dari keadaan ini, seseorang dapat

17
melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat di alam idealis

dengan yang ada di alam empiris dan historis.

Pendekatan ini amat dibutuhkan dalam memahami agama, karena agama

itu sendiri turun dalam situasi yang konkret bahkan berkaitan dengan kondisi

sosial kemasyarakatan.

Hasil penelitian / studi terhadap agama Kintowijoyo, dengan kesimpulan

kandungan Al-Quran terdiri dari dua bagian, yaitu pertama bersisi konsep-

konsep, dan kedua berisi kisah-kisah sejarah dan perumpaan.

Bagian pertama kita mengenal konsep tentang Allah, Malaikat, Akhirat,

ma’ruf, munkar , fuqara, dhuafa, maustadh’afiin, dzalimuun, aghniya,

mustakbirun, mufasidun( koruptor-koruptor).

Melalui pendekatan historis seseorang diajak untuk memasuki keadaan

yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suati peristiwa. Di sini seseorang

tidak akan memahami agama keluar dari konteks historisnya, karena pemahaman

demikian akan menyesatkan orang yang memahaminya. Misalnya seseorang

ingin memahmi al-Quran, harus mempelajari sejarah turunnya, atau kejadian-

kejadian yang mengiringi turunnya Al-Quran.

6. Pendekatan Kebudayaan

Kebudayaan dapat diartikan hasil kegiatan dan penciptaan batin ( akal

budi) manusia seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat, dan berati pula

kegiatan ( usaha batin ) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasil

kebudayaan. Sutan Takdir Alisjahbana mengatakan, kebudayaan ialah

18
keseluruhan yang kompleks yang terdiri dari unsur-unsur yang berbeda seperti

pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adatistiadat dan segala kecakapan

lain yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan dapat digunakan untuk memahami apa yang terdapat pada

dataran empirisnya atau agama yang tampil dalam bentuk formal yang mud

kebuenggejala di masyarakat. Melalui pemahaman kebudayaan, seseorang dapat

mengamlkan ajaran agama. Misalnya berpakaian, bergaul, bermasyarakat. Tanpa

unsur kebudayaan agama akan sulit dilihat sosoknya secara jelas.

7. Pendekatan Psikologis

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala

perilaku yang dapat diamatinya. Menurut Drs. Zakiyah Darajat, perilaku

seseorang yang tampak lahiriyah terjadi karena dipengaruhi oleh keyakinan yang

dianutnya. Sikap seseorang yang ketika berjumpa saling mengucapkan salam,

hormat kepada kedua orang tua, guru, menutup aurat, rela berkorban untuk

kebenaran dsb.

Banyak sikap yang menggambarkan sikap batin sesrorang, misalnya sikap

beriman, bertakwa, sebagai orang saleh, berbuat baik, jujur, itu semua gejala-

gejala kejiwaan. Dengan ilmu jiwa, selain akan mengetahui tingkat keagamaan

yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang, juga dapat digunakan sebagai

alat untuk memasukkan agama ke dalam jiwa seseorang sesuai dengan tingkatan

usianya.

Ternyata agama dapat dipahami melalui berbagai pendekatan. Dengan

pendekatan ini semua orang akan sampai kepada agama. Teolog, sosiolog,

19
antropolog, sejarawan, ahli llmu jiwa dan budayawan akan sampai pada

pemahaman agama yang benar. kita melihat agama bukan hanya monopoli

kalangan teolog dan normatif belaka, melainkan dapat dipahami semua orang

sesuai dengan pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya.

Soal Latihan

1. Jelaskan Pengertian islam jika dilihat dari sumbernya al-Quran dan al-

Hadits, kemukakan alasan-alasannya !

2. Jelaskan dimensi dari kedatangan Islam, dan mengapa Islam dikatakan

sebagai jalan tengah !

3. Jelaskan tujuan-tujuan memahami dan mempelajari Islam dalam

kehidupan manusia sehari-hari menurut para ahli/ulama!

4. Bagimana pertumbuhan Islam di dunia Islam dan Barat

5. Jelaskan bagaimana dan apa pendekatan dalam memahami Islam, mengapa

demikian ?

20
BAB II

AGAMA , MANUSIA DAN ISLAM

A. Pengertian Agama

ecara sederhana pengertian agama dapat dilihat dari sudut kebahasaan

( etimologis) dan istilah (terminologis).

Mukti Ali mengatakan tidak ada kata yang paling sulit didefinisikan, kecuali

kata agama. Alasannya ada tiga, yaitu :

1. Pengalaman agama adalah soal batini, subjektif dan sangat individualis

sifatnya.

2. Tidak ada orang yang begitu semangat dan emosional daripada orang

yang membicarakan agama.

3. Konsep tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang

memberikan definisi tersebut.

Dalam masyarakat Indonesia agama dikenal dengan ad-din ( bhs arab) dan

religi bahasa Eropa. Bila dilihat dari asal katanya agama berasal dari kata

sanskerta a dan gam, a = tidak, gam= pergi, jadi berarti tidak pergi, tetap ditempat,

langgeng, diwariskan secara turun temurun. Ada lagi yang mengatakan agama

adalah teks atau kitab suci, dan agama –agama memang mempunyi kitab suci.

21
Selain kata agama, juga kata ad din dalam bahsa Semit berarti undang-

undang atau hukum. Dalam bahasa Arab berarti menguasai, menundukkan, patuh,

utang, balasan.

Kata religi berasal dari bahasa Latin berarti mengumpulkan, membaca.

Instisari yang terkandung dalam istilah-istilah di atas ialah ikatan. Agama

mengandung arti ikatan-ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.

Harun Nasution menyimpulkan definisi agama yaitu :

1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib

yang harus dipatuhi.

2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.

3. Pengikatan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan

pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan memengaruhi

perbuatan-perbuatan manusia.

4. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup

tertentu.

5. Suatu sistem tingkah laku ( code of conduct) yang berasal daru suatu

kekuatan gaib.

6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini

bersumber pada suatu kekuatan gaib.

22
7. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan

perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam

sekitar manusia.

8. Ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang

Rasul.

Unsur-unsur yang terdapat dalam agama ialah :

1. Kekuatan gaib

2. Keyakinan manusia bahwa kesejahteraannya di dunia ini dan hidupnya

diakhirat tergantung pada adanya hubungan baik dengan kekuatan gaib.

3. Respons yang bersifat emosional dari manusia.

4. Paham adanya yang kudus ( sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan

gaib, dalam kitab yang mengandung ajaran-ajaran agama bersangkutan

dan dalam bentuk tempat-tempat tertentu.

B. Agama dan Perkembangannya

Dalam perjalanan sejarah ada agama primitif pada masyarakat primitif,

yaitu : Dinamisme, animisme dan politeisme.

Dinamisme mengandung kepercayaan pada kekuatan gaib yang

misterius.dalam paham ini, ada benda-benda tertentu yang mempunyai kekuatan

gaib itu dan berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari.

Animisme ialah agama yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda baik yang

bernyawa maupun tidak bernyawa,mempunyai roh.roh dari benda-benda yang

23
menimbulkan perasaan dahsyat seperti hutan yang lebat, danau yang dalam,

sungai yang arusnya deras, pohon besar lagi rindang daunnya, gua yang gelap .

Roh nenek moyang juga menjadi objek yang ditakuti dan dihormati. Masih ada

masyarakat yang percaya pada roh. Mereka memberi sesajen, selamatan. Tujuan

beragama di sini adalah mengadakan hubungan baik dengan roh yangdiikuti dan

dihormati dengan berusaha menyenangkan hati mereka.

Politeisme mengendung kepercayaan kepada dewa-dewa.kalau roh-roh

dalam anaimisme tidak diketahui tugas-tugasnya, sedangkan dewa-dewa dalam

politeisme telah mempunyai tugas-tugas tertentu. Misalnya dewa Ra ( mesir

Kuno) atau Surya ( India) atau Mithra ( Persia Kuno) yaitu dewa pemans bumi.

Dewa penurun Hujan disebut Indera. Dewa angin disebut Wata, dsb.

Dalam masyarakat modern/ maju agama yang dianut bukan lagi

dinamisme, animisme, politeisme atau monoteisme, tetapi agama monoteisme/

agama tauhid. Dasar ajaran monoteisme ialah Tuhan Yang Satu,Tuhan Yang

Maha Esa, pencipta alam semesta. Jadi perbedaan dengan agama-agama

sebelumnya, bahwa Tuhan tidak lagi secara nasional, tetapi internasional. bahkan

Tuhan alam semesta.

Agama-agama termasuk kelompok agama monoteisme ialah Islam,

Yahudi, Kristen dan dua golongan Protestan dan Katholik, dan Hindu. Ketiga

agama pertama merupakan agama serumpun. Agama Hindu tidak serumpun.

Agama yang pertama datang ialah Yahudi, dengan nabi Ibrahim, Ismail, Ishak,

Yusuf. Kemudian agama Kristen dengan Nabi Isa, dan terakhir agama Islam

dengan Nabi Muhammad SAW.

24
Ajaran yang beliau bawa adalah ajaran Nabi Ibrahim, Musa dan Isa. Sebagaimana

diterangkan dalam al-Quran. Ajaran yang murni itu adalah Islam, menyerahkan

diri seluruhnya kepada kehendak Tuhan Yang Maha Esa. QS Ali Imran : 19

‫إن ادلين عند هللا اإلسالم وماإختلف اذلين أوتواالكتاب إال من بعد ماجآء مه العمل بغيا بيهنم‬
Artinya : sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidak berselisih orang-

orang yang telah diberi kitab, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu karena

kedengkian di antara mereka.

Apa yang dimaksud dengan Islam, sbgmn dijelaskan dalam Qs A

‫ومن أحسن دينا ممن أسمل وهجه هلل وهو حمسن وإ تبع مةل إبراهمي حنيفا‬
Artinya : dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan

ikhlas bersetrah diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan dan

mengikuti agama Ibrahim yang lurus?

C. Kebutuhan Manusia terhadap Agama

Manusia diberi akal oleh Tuhan.dengan akal pikiran manusia melahirkan

tingkah laku perbuatan sehari-hari dalam menjalin hubungan dengan

sesamanya.tetapi akal bersifat nisbi dan sangat terbatas.tidak semua persoalan

dapat diatasi dan dirajuk hakikat kebenarannya. Oleh karena itu manusia

membutuhkan bimbingan dan petunjuk yang benar dan bernilai mutlak untuk

meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Juga Allah memberi manusia pembimbing

akal yaitu agama.

25
Dalam agama inilah dibentangkan konsep yang tegas dan jelas tentang apa yang

sesungguhnya hidup dan kehidupan ini, dari mana dan ke mana arah tujuannya,

serta apa dan siapakah manusia itu yang sebenarnya.

Sekurang-kurangnya ada tiga alasan manusia perlu agama, yaitu :

1. Fitrah manusia

2. Kelemahan dan kekurangan manusia

3. Tantangan manusia

1. Fitrah Manusia

Perlunya manusia terhadap agama, karena dalam diri manusia terdapat

potensi untuk beragama. QS Ar-Rum : 30, menjelaskan :

‫ فأمق وهجك لدلين حنيفا فطرة هللا اليت فطر اللناس علهيا‬...
Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah

( Islam) sesuai fithrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut

fitrah itu.

Informasi mengenai potensi beragama yang dimiliki manusia,

sebagaimana dalam QS Al-Araf : 172

‫وإ ذ أخذ ربك من بين آدم من ظهورمه ذريهتم وأشهدمه عىل أنفسهم ألست بربمك قالوا بىل شهدان أن‬
‫تقولوا يوم القيامة إان كنا عن هذا غافلني‬
“ Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi ( tulang belakang)

anak cucu Adam keturunan dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka

26
(seraya berfirman)” bukankah ini Tuhamu? Mereka menjawab: betul ( engkau

Tuhan Kami) kami menjadi saksi ( kami lakukan yang demikian itu) agar di hari

kiamat kamu tidak mengatkan sesunggunya ketika itu kami lengah terhadap ini.”

2. Kelemahan dan Kekurangan Manusia

Quraisy Shihab mengatakan bahwa dalam pandang al-Quran adaah kata an-

Nafs. Nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung

serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan, dan karena itu, sisi

dalam manusia inilah yang oleh al-Quran dianjurkan untuk diberi perhatian lebih

besar.misalnya ayat :

‫ونفس وما سواها فأهلمها جفورها وتقواها‬


Demi jiwa serta penyempurnaan(ciptaannya) maka Dia mengilhamkan kepadanya

( jalan) kejahatan dan ketakwaannya.”

Quraisy Shihab menjelaskan bahwa mengilhamkan berarti potensi agar

manusia melalui am-nafs menangkap nakna baik dan buruk, serta dapat

mendorongnya untuk melakukan kebaikan dan keburukan.

Potensi positif manusia lebih kuat dari pada negatifnya, hanya daya tarik

keburukan lebih kuat dari daya tarik kebaikan. Sifat-sifat yang cenderung kepada

keburukan pada manusia seperti zalim ( aniaya), fi kabad ( susah payah), anid

( melampaui batas), sombong ( kubbar) ingar, dan sebagainya. Manusia dituntut

memelihara kesucian nafs dan tidak mengotorinya. Oleh karena itu menuai perlu

27
bimbingan agama, di sinilah letak kebutuhan manusia terhadap agama”. Dan

sekali gus uhtuk mengatasi kekurangan dan kelemahan, manusia memerlukan

bimbingan agama.

3. Tantangan Manusia

Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah

kehidupan manusia yang senantntiasa menghadapi berbagai tantangan baik yang

datang dari dalam, maupun dari luar. Dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan

bisikan setan. Tantang dari luar berupa rerkayasa dan upaya-upaya yang

dilakukan manusia yang secara mengaja berupa ingin memalingkan manusia

dari Tuhan. Mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga, dan pikiran yang

dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalamnya

mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan. “ Sesungguhnya orang-orang

kafir itu menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan

Allah ( QS. Al-Anfal : 36)

Soal Latihan

1. Jelaskan Definisi Agama menurut etimologi dan terminology, serta para

ahli !

2. Bagaimana perkembangan Agama dalam kehidupan manusia, jelaskan

disertai dengan argumentasi!

28
3. Mengapa manusia sangat membutuhkan agama dalam kehidupannya,

jelaskan disertai argumentasi yang kuat !

BAB III

KEIMANAN DAN KETAQWAAN

A. Keimanan

Keimanan akar katanya adalah iman bentuk kata masdar atau kata kerja

dari amana yu’minu = percaya, setia, aman, melindungi, dan menempatkan

( sesuatu pada tempat yang aman). Iman diuraikan dalam sbda Nabi Muhammad

SAW yang diriwayatkan Bukhari sebagai berikut. “ Iman adalah engkau percaya

kepada Allah, malaaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari

kebangkitan, dan qada ( peraturan ) dan kadar atau kuasa-Nya.

Orang yang beriman disebut mukmin, sedangkan lawannya orang yang

mengingkari rukun iman disebut kafir. Iman merupakan kunci keislaman

seseorang yang dalam perwujudannya disimbolkan dengan mengucapkan dua

kalimah syahadat ( persaksian bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan

Allah, dan sesungguhnya Nabi Muammad adalah utusan Allah ).

Al-Quran menggunakan kata Iman dalam berbagai bentuk kata jadian,

tidak kurang dari 550 kali, seperti yu’minu, yu’minuun, amanu, mu’min dan

mu’minuun. Ini menunjukkan bahwa iman merupakan kunci pokok dalam

29
membentuk keislaman seseorang. Antara iman dan Islam merupakan satu

kesatuan yang saling mengisi. Iman tidak ada artinya tanpa amal saleh, amal

soleh akan sia-sia jika tidak dilandasi iman.

Hal ini didasarkan pada :

1. Firman Allah SWT, antara lain dalam surat al-ashr ayat 1 s.d. 3 , yang

artinya “ Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada

dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal saleh dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran dan

nasihat-menasihati supaya menetaopu kesabaran “ .

2. Hadits dalam riwayat Bukhari dari Ibnu Umar disebutkan bahwa

Rasulullah SAW bersabda :” Islam dibangun atas lima, (1) bersaksi

baha tidak ada Tuhan melainkan Allah dan bersaksi bahwa Nabi mmad

adalah utusan Allah SWT, (2) menegakkan solat, (3) menunaikan

zakat, (4) Menjalankan puasa pada bulan ramadhan, (5) Melaksanakan

ibadah haji”

Iman sebagai akidah , Islam sebagai syari’at, dan ihsan merupakan akhlak

kepada Allah SWT, sesame manusia, dan makhluk lainnya. Timbul perbedaan

pendapat mengenai pengertian iman di kalangan mutakallimin ( teolog) : apakah

iman itu hanya diucapkan secara lisan, diyakinkan dalam hati saja atau harus

dibuktikan dengan amal perbuatan nyata.

Perbedaan pendapat ini timbul antara lain karena al-Quran tidak

memberikan rumusan iman secara baku. Al-Quran hanya mengemukakan

beberapa cirri atau sifat orang-orang yang beriman, seperti dalam surat al-Anfal

ayat ayat 2, artinya :” sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah

30
mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka , dan apabila

kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka ( karenanya) dan

kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.

Selain itu cirri-ciri orang yang beriman juga ditungsebutkan dalam surat

al-Mukminuun ayat 1 -9, artinya “ sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang

beriman, yaitu orang-orang yang khusyuk dalam sembahyangnya, dan orang-

orang yang menjauhkan diri dari ( perbuatan dan perkataan) yang tiada

berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang

menjaga kemaluannya , kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang

mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela, barang

siapa mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melaampaui

batas. Dan mereka yang memelihara amanat ( yang dipikulnya) dan janjinya.

Dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.”

Banyak juga hadits yang menjelaskan masalah iman , tetapi lebih mengacu

pada cirri-ciri keimanan seseorang. Misalnya beberapa hadits yang diriwayatkan

oleh Bukhari di bawah ini . Sabda nabi SAW: Iman itu mempunyai 70 lebih

cabang, dan malu adalah salah satu cabang iman.” Tidak beriman salah seorang di

antara kamu , sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya

sendiri.” Dan “ Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia

berkata benar atau ( jika tidak bisa) lebih baik diam, dan barang siapa beriman

kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan barang

siapa beriman kepada Allah dan hari akhir , hendaklah ia memuliakan tamaunya”.

B. Ketakwaan / Sikap Orang Yang Beriman

1. Taqwa Kepada Allah SWT

31
Taqwa menurut pengertian bahasa ialah memelihara diri. Sedangkan

menurut syara, taqwa ialah memelihara diri dari segala dosa. Dapat dikatakan

taqwa ialah usaha memelihara diri dari semua perbuatan keji dan munkar. Dapat

diartikan melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-

Nya.

Firman Allah dalam surat al-Hasyr ayat 18:

‫يآهيااذلين آمنوا اتقواهللا ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوهللا إن هللا خبري مبا تعملون‬

Artinya :” Hai orang-orang yang beriman , bertaqwalah kepada Allah, dan

hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok

( akhirat) dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui

apa yang kamu kerjakan.

Tanda-tanda Orang yang bertaqwa, yaitu :

a. Mempercayai dengan benar rukun iman,yaitu iman kepada Allah,

Malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari akhir, dan qada dan

qadar.

b. Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadat yaitu patuh menegakkan

salat, setia menunaaikan zakat, mengerjakan puasa, dan haji.

c. Melaksanakan muamalah dengan sesame manusia yang tercermin dalam

sikap moral yang tinggi yaitu akhlak terpuji seperti pemurah, dermawan,

senang bersedekah, suka menepati janji, bersabar dalam kesempitan dan

penderitaan, bersyukur dalam kegembiraan.

2. Berbuat baik kepada kedua orang tua

32
Hubungan social yang pertama bagi seorang manusia begitu ia lahir ke

dunia adalah dengan kedua orang tuanya. Oleh karena itu manusia wajib berbakti

dan berbuat baik kepada kedua orang tua.

Firman Allah dalam surat an-Nisa : 36 :

... ‫واعبدواهللا وال ترشكوا به شيئا وابلوادلين إحساان‬

Artinya “ sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu bapak.”

Allah menjelaskan mengapa seseorang berbuat baik kepada kedua orang

tua pada surat Lukman ayat 14:

‫ووصينااإلنسان بوادليه محلته أمه وهنا عىل وهن وفصاهل يف عامني أن اشكر يل ولوادليك‬

Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia ( berbuat baik) kepada

dua orang tua ibu bapaknya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku

dan kepada dua orang ibu bapakmu”

3. Berbuat Baik Kepada Sesama Manusia

Manusia sebagai makhluk individu dan sekaligus sebagai makhluk

social, tentu tidak akan hanya bergaul dengan angota keluargany saja atu

tetangganya saja, atau sesame muslim saja, tetapi akan bergul dengan semua

lapisan dan kalangan yan ada di muka bumi ini. Oleh karena itu Allah memberi

33
tuntunan tentang kewajiban-kewajiban sebagai seorang Muslim, yaitu seperti

difirmankan Allah dalam Surat an-nisa ayat : 36

‫واعبدواهللا وال ترشكوا به شيئا وابلوادلين إحساان وبذي القرىب واليتاىم واملساكني واجلارذى‬
‫القرىب واجلار اجلنب والصاحب ابجلنب وإ بن السبيل وماملكت أميانمك إن هللا ال حيب من‬
‫اكن خمتاال خفورا‬
Artinya :” Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua ibu bapak, karib

kerabat,anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga

yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membagga-banggakan diri.

Allah juga memberi tuntunan kepada manusia agar berperilaku baik

terhadap sesame muslim, maupun pada manusia umumnya, Firman Allah dalam

Surat al-Hujurat 10 , 11 dan 13 :

‫ا) يآهيااذلين آمنوا ال‬.( ‫إمنااملؤمنون إخوة فأصلحوا بني إخويمك واتقواهللا لعلمك ترمحون‬
‫يسخر قوم من قوم عىس ان يكونوا خريا مهنم وال نساء من نساء عىس ان يكن‬
‫خريا مهنن والتلمزوا انفسمك والتنابزوا ابأللقاب بئس اإل مس الفسوق بعد اإل ميان‬
‫ومن مل يتب فأولئك مه الظاملون (اا) يآهيااذلين آمنوا إانخلقنامك من ذكر وأنىث‬
‫وجعلنامك شعواب وقبائل لتعارفوا إن أكرممك عند هللا أتقامك إن هللا علمي خبري‬
Artinya :

10. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara , karena itu

damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya

kamu mendapat rahmat.

34
11. Hai orang-orang yang beriman, jangnlah suatu kaum mengolok-olok kaum

lain ( karena ) boleh jadi mereka ( yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka

( yang mengolok-olok) dan janganlah pula wanita mengolok-olok wanita

yang lain (karena) boleh jadi wanita ( diperolok-olok ) lebih baik dari wanita

(yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan

janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-

buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang

siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

13. Hai manusia , sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki

dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal . sesungguhnya orang yang

paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di

antara kamu. Seungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian taqwa kepada Allah, baik menurut bahasa maupun

menurut syara !

2. Sebutkan tanda-tanda orang yang beriman !

3. Terangkan bagaimana seorang mukmin harus bersikap dan berperilaku

terhadap umat manusia !

4. Mengapa berbuat baik kepada orang tua mendapat prioritas kedua setelah

kita diwajibkan menyembah Allah SWT ? jelaskan

5. Sebutkan beberapa hal yang harus kita perbuat kepada sesame manusia

dalam rangka berbuat baik kepada mereka !

35
6. Jelaskan siapa orang yang paling mulia di sisi Allah ! Mengapa ?

7. Terangkan dan tafsirkan surat Al-Hujurat ayat 10, 11 dan 13 !

8. Mengapa kita tidak boleh memperolok-olok orang lain? Jelaskan dengan

alasannya !

BAB IV

SUMBER HUKUM ISLAM

Para Ulama sepakat bahwa sumber hukum Islam ada dua yaitu Al-Quran

dan As-Sunnah.

Sebagaimana Firman Allah:

‫يآهيااذلين آمنواأطيعواهللا وأطيعواالرسول وأوىل األمر منمك فإن تنازعمت ىف شئي فردوه‬
‫ إىل هللا والرسول إن كنمت تؤمنون ابهلل واليوم اآلخر‬...
Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan Taati Rasul-Nya dan Ulil

Amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,

maka kembalikanlah ia kepada Allah ( al-Quran) dan Rasul ( As-Sunnah) jika

kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian… ( QS a-Nisa : 59).

36
Rasulullah bersabda :

‫قال رسول هللا صىل هللا عليه وسمل تركت أمرين لن تضلوا ابدا ماإن متسكمت هبام كتاب‬
‫هللا وسنة رسوهل رواه البخاري¨ ومسمل‬

“ Rasulullah Bersabda “ Aku tinggalkan kepadamu sekalian dua perkara,

apabila kamu berpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan tersesat

selama-lamanya, kedua perkara itu ialah Kitab Allah( al-Quran ) dan Sunnah

Rasulullah ( hadits).

1. Al-Quran

Yaitu Kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diwahyukan melalui

Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW yang ditulis, di mushaf, dan

diriwayatkan secara Mutawatir serta membacanya menjadi ibadah.

Al-Quran adalah kitab suci yang diwahyukan I kepada Nabi Muhammad

SAW yang mengandung petunjuk bagi umat manusia, sekaligus menjadi pedoman

hidup bagi mereka yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Al-Quran

diturunkan tidak hanya kepada satu ummat atau satu abad, akan tetapi untuk

seluruh umat manusia dan sepanjang masa.

Kedudukan Al-Quran menjadi sumber hukum seluruh ajaran Islam sebagai

wahyu Allah Swt. Ia menjadi rahmat, hidayah, dan syafa’at bagi seluruh manusia.

Ajaran al-Quran selalu sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan manusia dalam

kancah kehidupan dan cocok dengan fitrah manusia. Setelah prinsip tauhid, maka

prinsip berikutnya adalah “ amar ma’ruf nahyi mukar” yaitu perintah menegaskan

kebaikan dan keadilan serta mencegah segala yang berbahaya, keji dan munkar.

Sebagai pedoman hidup bagi manusia, Allah menjamin kemurnian al-Quran:

37
‫إان حنن نزلنا اذلكرى وإ انهل حلافظون‬
“ Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami

tetap memeliharanya.”

Kuat atau lemah, maju atau mundur umat Islam tergantung pada sikap

umat Islam itu sendiri terhadap Al-Quran. Al-Quran tidak hanya berfungsi untuk

dibaca dengan lagu-lagu merdu, bukan pula untuk MTQ, tetapi ia harus

difungsikan dalam kehidupan masyarakat. Ia harus disosialisasikan di dalam

kehidupan sehari-hari.

Al-Quran sebagai “syifa ( obat), Nur ( cahaya), Hudan ( petunjuk)

Rahmah( nikmat bagi yang berjuang mencati kebahagiaan ). Furqon (pembeda

yang hak dan batil), mauidzoh ( pelajaran) dsb.

2. Hadits

Hadist atau sunnah ditinjau dari segi bahasan adalah jalan yang biasa di

lalui atau cara yang senantiasa dilakukan, tanpa mempermasalahkan , apakah cara

tersebut baik atau buruk”. Arti tersebut ditemukan dalam sbda Nabi :

‫من سن فى اإلسالم سنة حسنة فله أجره وأجر من‬

‫عمل بها من بعده‬

Barang siapa yang membiasakan sesuatu yang baik dalam Islam, maka ia

menerima pahalnya dan pahala orang-orang yang sesudahnya yang

mengamlkannya. HR Muslim.

Hadits menurut terminologi, ialah segala sesuatu yng disandarkan kepada

Nabi Muhammad Saw, baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapan”.

38
Hadis sebagai sumber hukum Islam ke dua, sebagaimana firman

Allah :

‫فال وربك اليؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم‬


‫اليجدوا في أنفسهم حرجامما قضيت ويسلموا تسليما‬

Maka demi Tuhanmu, mereka ( pada hakikatnya) tidak beriman hingga

mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan ,

kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan

yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya (QS. An- Nisa :

65).

Juga Firman Allah :

‫ وماآتاكم الرسول فخذوه ومانهاكم عنه فانتهوا‬...


… Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang

dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah dia… (QS. Al-Hasyr: 7).

Dalam ayat lain :


‫وأطيعوالله والرسول لعلكم ترحمون‬
Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu dirahmat.

Karena itu segala hadist yang diakui sahih dan tidak berlawanan dengan

al-Quran, samalah kedudukannya dengan Al-Quran sendiri, dalam arti sama-sama

wajib diikuti oleh semua umat manusia. Sekalipun diucapkan ditengah-tengah

masyarakat Arab, namun Nabi Muhammad diutus oleh Allah Swt untuk menjadi

rahmat bagi seluruh alam ( bagi segala masyarakat) tidak memandang suku,

bangsa, dan ras manusia.

‫وماأرسلناك إالرحمة للعالمين‬

Tidaklah Kami utus engkau, melainkan menjadi rahmat bagi semesta

39
Fungsi hadits

1. Memperkuat hukum yang telah ditentukan oleh al-Quran

2. Memberikan penjelasan terhadap ayat-ayat al-Quran yang bersifat umum.

3. Menetapkan hukum yang tidak didapatkan dalam al-Quran.

Pembagian Hadits :

1. Hadits Mutawatir

2. Hadits Ahad

Hadits mutawatir ialah hadits yang sumbernya banyak , sehingga menurut

adat kebiasaan keilmuan hadits, mustahil mereka sepakat untuk berdusta. Hadits

ahad ialah hadits yang sumbernya tidak banyak, sehingga bisa memungkinkan

mereka berdusta.

Berdasarkan kualitasnya, hadits terdiri dari mutawatir lafdzi dan

mutawatir maknawi, yang dapat dijadikan sumber hukum Islam secara mutlak ,

sedangkan hadits ahad diperselisihkan para ulama.

3. Ijtihad

Ijtihad artinya mencurahkan tenaga, memeras pikiran, berusaha sungguh-

sungguh, dan bekerja semaksimal mungkin. Menurut istilah, ijtihad ialah berusaha

dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada

ketetapannya , baik dalam al-Quran maupun dalam hadits.

Islam memberikan penghargaan yang tinggi terhadap pemikiran. Jika al-

Quran dan Hadits sebagai dua sumber hukum Islam, maka ijtihad berfungsi

sebagai alat penggeraknya. Tanpa daya ijtihad kedua sumber hukum itu menjadi

lumpuh. Karena itu ijtihad menjadi sumber hukum ke tiga dalam Islam. Hasil

40
ijtihad merupakan pelengkap risalah Islam yang abadi. Ia menjadi bukti bahwa

Islam selalu memberikan pintu terbuka bagi mereka yang selalu mencari. Bukan

saja diperkenankan, bahkan diperintahkan.

Allah berfirman :

‫لكل جعلنا منكم شرعة ومنهاجا‬

Untuk tiap orang dari kamu, kami telah ciptakan satu syari’ah dan satu jalan

terbuka.(al-Maidah : 48); Dalam hadits dialog antara Nabi dengan Mu’az bin

Jabal sebagai utusan di Yaman:

‫عن معاذ أن النبي صلى الله عليه وسلم لما بعثه إلى‬
‫اليمن قال أرئيت إن عرض لك قضاء كيف تقضي ؟ قال‬
‫أقضي بكتاب الله قال فإن لم يكن فى كتاب الله؟ قال‬
‫فبسنة رسول الله صلى الله عليه وسلم قال فإن لم يكن‬
‫فى سنة رسول الله؟ قال أجتهد برأيى وال آلو فضرب‬
‫صدره ثم قال الحمد لله الذى وفق رسول الله لما يرضى‬
‫رسول الله رواه الدارمى‬

“ Dari Mu’az bin Jabal, bahwa ketika Rasulullah saw mengutusnya untuk

menjadi qadi di Yaman, berkata Nabi : bagaimanaa engkau akan memutuskan

perkara yang dibawa orang kepadamu ? Muaz : Hamba akan memutuskan

menurut Kitabullah ( al-Quran), Nabi : Jika di dalam Kitabullah engkau tidak

menemukan sesuatu mengenai hal itu ? Muaz: Jika begitu hamba akan

memutuskan menurut Sunnah Rasulullah, Nabi : dan jika engkau tidak

menemukan sesuatu mengenai hal itu ? Muaz: Hamba akan mempergunakan

pertimbangan akal pikiran sendiri ( ajtahidu biro’yi) tanpa bimbang sedikitpun.

Nabi : Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menyebabkan Rasul-Nya

menyenangkan hati Rasulullah. HR Darimi.

41
Syarat Berijtihad

a. Seorang Mujtahid (orang yang melakukan ijithad) harus memiliki

pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa Arab, Tafsir, Ilmu Hadits,

sejarah, dan Ilmu Ushul Fiqih.

b. Ia harus mengenal cara melakukan qiyas ( menetapkan hukum suatu

perkara dengan berpatokan pada hukum suatu yang telah ada) dan Ijma’

( kesepakatan ulama mengenai sesuatu).

Ijtihad adalah kemampuan logika muslim dalam menggali kebenaran

yang bersumber dari al-Quran dan Hadits. Hasil dan Buah dari ijtihad itu tentu ada

perbedaan menurut ruang dan waktu serta menurut tingkat intelektual mujtahid.

Hasil dari ijtihad pada masa lalu atau hasil ijtihad dari daerah lain dapat pula

menjadi objek ijtihad lagi bagi seseorang mujtahid, dan seterusnya. Ijtihad

diijtihadkan lagi.

Sebagimana hasil pemikiran logika pada umumnya, dapat benar atau

salah, maka demikian pula hasil dari ijtihad. Suatu ijtihad yang salah tidak

dianggap dosa, malah diberi pahala satu, sebagai penghargaan Islam terhadap

usaha pengabdian dan penggunaan rasio sebagaimana diamanatkan Allah Swt.

Sebaliknya bila suatu ijtihad benar, maka Allah Swt akan memberinya dua pahala.

Rasulullah bersabda :

N‫إذا حكم الحاكم فإجتهد ثم أصاب فله أجران وإذا‬


‫حكم فإجتهد ثم أخطأ فله أجر رواه البخارى ومسلم‬

Apabila seorang hakim memutuskan masalah dengn jalan ijtihad

kemudian benar, maka ia mendapat pahala dua, dan jika dia memutuskan dengan

42
jalan ijtihad kemudian keliru, maka ia hanya mendapat satu pahala ( HR Bukhori

Muslim)

Metode Ijtihad

1. Ijma ( kesepakatan Ulama)

2. Qiyas ( Menetapkan hukum sesuatu yang belum ada hukumnya dengan

mengacu pada hukum sesuatu yang telah ada hukumnya, berdasarkan

persamaan yang ada di antara dua hal tersebut).

3. Istihsan ( Menetapkan hukum dengan berorientasi pada kebaikan).

4. Maslahah al-Mursalah ( menetapkan hukum dengan berorientasi pada

kemaslahatan umat).

5. Istishab ( menetapkan hukum atas dasar hukum asal, karena tidak adanya

hukum qath’i,(hukum yang pasti) yang mengubah hukum asal tersebut.

6. Urf ( menetapkan hukum sesuatu dengan berorientasi pad adat istiadat).

7. Saddu dzari’ah ( menetapkan hukum sesuatu dengan berorientasi pada

mencegah bahaya yangmungkin timbul)

8. Madzhab Sahaby ( menetpkan hukum dengn berorientasi pada kebiasaan

para sahabat).

Soal Latihan

1. Jelaskan mengapa Al-Quran dan al-hadit ditetapkan oleh para sebagai

dasar hukum Islam yang pertama dan kedua! Jawaban anda disertai dalil/

alasan .

2. Jelaskan Fungsi hadits terhadap Al-Quran dalam penetapan hukum!

43
3. Kapan sumberhukum yang ke tiga yitu Ijtihad dapat dijadikan sumber

hukum, mengapa demikian ?

4. Sebutkan metode dalam berijtihad!

5. Bagaimana menurut saudara, apakah ijtihad pada zaman modern ini masih

terbuka ? jelaskan pendapat saudara !

BAB V

FIQIH DAN HUKUM ISLAM / SYARI’AH

Syariat Islam yang diturunkan Allah kepada umat manusia bertujuan agar

mereka mencapai kemaslahatan atau maqasid as-syari’ah. Menurut al-Gazaly

kemaslahatan umat dapat tercapai apabila terpelihara lima hal yaitu : agama,

jiwa, akal, keturunan, dan harta. Yang menjadi tujuan pokok syar’i( pembuat

hukum/ Allah Swt). Perintah, larangan dan kebolehan mengerjakan sesuatu yang

datang dari syar’i selalu mengacu pada usaha agar kelima pokok tujuan di atas

terpelihara.

Dalam usaha memelihara tujuan syari, Abu Ishaq asy-Syatibi

mengatakan , bahwa ada tiga kategori kebutuhan yang perlu dipenuhi dan

44
dipelihara eksistensinya, yaitu daruriyyah (keperluan), hajiyyah( kebutuhan), dan

Tahsiniyah ( perbaikan).

Kebutuhan Daruriyah ialah :kebutuhan untuk memelihara eksistensi ke

lima pokok maslahat di atas. Kebutuhan ini sangat esensial; tidak terpenuhinya

kebutuhan ini akan mengakibatkan rusaknya kemaslahatan manusia di dunia

maupun akhirat. Perintah yang berhubung an dengan ibadah, diantaranya salat,

puasa , zakat, bertujuan agar eksistensi agama tetap terpelihara.

Kebutuhan hajjiyah diperlukan untuk memelihara berbagai hal yang

berhubungan dengan kelestarian dan kesinambungan kelima pokok maslahat.

Kebutuhan ini berada pada peringkat ke dua. Apabila aspek ini tidak terpenuhi ,

eksistensi ke lima pokok maslahat tidak terancam walaupun membawa kesulitan

bagi manusia. Misalnya puasa yang daruriyah itu akan menimbulkan kesulitan

jika dilaksanakan oleh orang sakit dan musafir. Dalam keadaan sepereti itu orang-

orang tertentu dapat meninggalkan kewajiban itu tetapi harus diganti di hari lain.

Kebutuhan Tahsiniyah, yaitu berkaitan dengan usaha untuk menunjang

peningkatan kelima pokok maslahat yang berhubungn dengan akhlak mulia, baik

dalam bidang ibadah maupun muamalah ( masalah sosial), seperti menutup aurat

dalam salat dan tata cara pergaulan suami istri. Tidak terpenuhinya kebutuhan ini

juga tidak akan merusak eksistensi ke lima pokok di atas dan tidak akan

membawa kesulitan bagi pelakunya walaupun dapat menurunkan martabat

manusia.

Syariat Islam mempunyai ciri-ciri khusus,

45
1. hukum-hukum yang ditetapkan bersifat umum, sehingga terbuka

kemungkinan berijtihad terhadap sesuatu hukum untuk disesuaikan dengan

perkembangan zaman dan dinamika masyarakat.

2. Hukum-hukum yang ditetapkan berdasarkan atas pertimbangan-

pertimbangan keagamaan dan akhlak.

3. Adanya balasan rangkap yang diperoleh karena melaksanakan hukum itu,

yaitu balasan yang diperoleh di dunia dan di akhirat.

4. Hukum-hukumnya bersifat kolektif , ditetapkan untuk kepentingan dan

kemaslahatan umum ( lil-masalih al-ammah).

Syariat Islam pada dasarnya tidak memberatkan manusia. Karena

penetapannya ditempuh melalui beberapa pertimbangan , yaitu :

1. Segala hukum yang ditetapkan tidak memberatkan.

2. Penetapan suatu hukum yang ditujukan untuk mengubah suatu kebiasaan

buruk dalam masyarakat dilakukan secara berangsur-angsur

3. Penetapan suatu hukum sejalan dengan kebutuhan dan kebaikan orang

banyak.

4. Hukum ditetapkan berdasarkan persmaan hak dan keadilan yang merata

bagi semua orang.

Syariat Islam yang berhubungan dengan perbuatan Mukallaf, terdiri dari

lima macam, yaitu :

1. Wajib, dilaksanakan mendapat pahala,ditinggalkan mendapat siksa, seperti

salat.

2. Mandub,dilaksanakan mendapat pahala, ditinggalkan tidak mendapat

siksa, seperti salat sunnat

46
3. Haram, dilaksanakan mendapat siksa, ditinggaalkan mendapat pahala,

seperti zina dsb

4. Makruh, jika dilaksanakan tidak mendapat siksa, jika ditinggalkan

mendapat pahala, seperti merokok.

5. Mubah, dilaksanakan atau ditingalkan tidak berdosa dan tidak berpahala.

Seperti makan dan minum.

BAB VI

IBADAH

A. Pengertian Ibadah

Menurut ulama tauhid,ibadah artinya mengesakan Allah SWT dengan

sungguh-sungguh dan merendahkan diri serta menundukkan jiwa setunduk-

tunduknya kepada-Nya. Pengertian ini didasarkan pada firman Allah yang artinya

“ sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu

pun ( QS. 4 : 36).

47
Menurut Ulama Fiqih, ibadah adalah semua bentuk pekerjaan yang

bertujuan memperoleh keridoan Allah SWT dan mendambakan pahala dari_nya

di akhirat.

Secara bahasa , ibadah berarti taat, tunduk, menurut, mengikut, dan doa.

Ibadah dalam arti taat diungkapkan dalam al-Quran , antara lain dalam surat Yasin

ayat 60, yang artinya :” Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai bani

Adam supaya kamu tidak menyembah syetan, sesungguhnya syetan itu adalah

musuh yang nyata bagi kamu “.

Ibadah dari segi pelaksanaannya dapat dibagi dalam tiga bentuk, yaitu

1. Ibadah jasmaniah rohiah ( ruhaniah ) yaitu perpaduan ibadah jasmani

dan rohani , seperti solat dan puasa.

2. Ibadah rohiah dan maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani dan

harta. Seperti zakat.

3. Ibadah jasmaniah, rohiah dan maliah sekaligus, seperti menunaikan

ibadah haji.

Adapun ibadah ditinjau dari segi kepentingannya ada dua, yaitu :

1. Kepentingan fardi ( perorangan) seperti salat, puasa.

2. Kepentingan ijma’i( masyarakat) seperti zakat dan haji.

Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya ada lima macam, yaitu :

1. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan ( ucapan lidah) seperti

berzikir, berdoa, tahmid, dan membaca al-Quran.

48
2. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,

seperti membantu atau menolong orang lain, jihad, dan tajhiz jenazah

( mengurus jenazah)

3. ibadah dalam dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud

perbuatannya seperti salat, puasa, zakat, dan haji.

4. Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri

seperti puasa, I’tikaf, dan ihram

5. Ibadah yang berbentuk menugugurkan hak, seperti memaafkan orang

yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan mebebaskan

seseorang yang berutang kepadanya.

B. Hakikat Ibadah

Hakikat ibadah adalah menumbuhkan kesadaran manusia bahwa ia adalah

makhluk Allah SWT yang diciptakan sebagai insan yang mengabdi kepada-Nya.

Hl ini seperti firman Allah dalam surat adz-dzariyat ayat 56, yang artinya “ Dan

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-

Ku.”

Dengan demikian manusia itu diciptakan bukan sekedar untuk hidup

mendiami dunia ini dan kemudian mengalami kematian, tanpa adanya

pertanggungjawaban kepada penciptanya, melainkan manusia itu diciptakan oleh

Allah SWT untuk mengabdi kepada-Nya. Hal ini dinyatakan dalam surat al-

bayyinah ayat 5, yang artinya “ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya

menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam

( menjalankan) agama dengan lurus.” Dari ayat tersebut dapat diartikan bahwa

manusia diciptakan bukan sebagai unsure pelengkap isi alam saja yang hidupnya

49
tanpa tujuan, tugas dan tanggungjawab, akan tetapi penciptaannya melebihi

penciptaan makhluk lainnya. Hal ini tercermin dalam surat at-tiin ayat 4, yang

artinya “ sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam benruk yang

sebaik-baiknya”.

Pada hakikatnya manusia itu diperintahkan supaya mengabdi kepada Allah

SWT. Karena itu tidak ada alasan bainya untuk mengabaikan kewajiban beribadah

kepada-Nya. Allah SWT berfirman yang artinya “ Hai manusia sembahlah

Tuhanmu yang telahnmenciptakan kamu dan orang-orang sebelummu agar kamu

bertakwa ( QS ;2 : 21 ).

Pada prinsipnya ibadah merupakan sari ajaran Islam yang berarti

penyerahan diri secara sempurna pada kehendak Allah SWT. Dengan demikian ,

hal ini akan mewujudkan suatu sikap dan perbuatan dalam bentuk ibadah. Apabila

hal ini dapat dicapai sebagai nilai dalam sikap dan perilaku manusia, maka akan

lahir suatu keyakinan untuk tetap mengabdikan diri kepada Allah SWT. Ini berarti

tidak akan terbuka peluang bagi penyimpangan –penyimpangan yang dapat

merusak pengabdian kepada Allah SWT. Penyimpangan pengabdian berarti akan

merusak diri manusia itu sendiri, bukan merusak dan berakibat kepada Allah

SWT. Oleh karena itu , beribadah atau tidaknyaa manusia kepada-Nya, tidaklah

mengurangi keagungan dan kebesaran Allah SWT sebagai Rabb ( pemelihara)

bagai alam semesta.

Manusia yang telah menyatakan dirinya sebagai muslim dituntut untuk

senantiasa melaksanakan ibadah sebagai pertanda keikhlasan mengabdikan diri

kepada Allah SWT. Tanpa adanya ketaatan beribadah, berarti pengakuannya

sebagai seorang muslim diragukan dan dipertanyakan . jika ada kesenjangan

50
antara pengakuan dan amal ibadah, berarti ia belum memahami sepenuhnya

konsepsi syariat tentang kewajiban pengabdian kepada Allah SWT.

Dalam syariat Islam dungkapkan bahwa tujuan akhir dari semua bentuk

aktivitas hidup manusia adalah pengabdian kepada Alllah SWT, sebab Ia adalah

wujud yang kreatif yang telah menciptakan manusia serta alam. Sebagai Rabb

bagi manusia, Allah SWT tidak membebankan kewajiban beribadah di luar

kemampuan manusia itu sendiri.

Melaksanakan perintah Allah SWT itu saja telah bernilai ibadah, sebab

tidak satu pun anjuran dan perintah-Nya yang tidak bernilai ibadah. Demikian

juga dengan larangan-larangan-Nya; jika manusia mematuhinya , maka semuanya

mempunyai nilai ibadah. Bahkan menurut Islam, setiap aktivitas manusia yang

sesuai dengan ketentuan Allah SWT, bernilai ibadah.

Tujuan ibadah dalam Islam bukan sejenis perbuatan magis, yang

bermaksud mengundang campur tangan adikodrati di dunia yang terikat dengan

hukum kausalitas ( sebab akibat) . ibadah juga bukan pemujaan yang mengandung

maksud berlebihan dengan mengharapkan pertolongan dari Yang Maha Kuasa.

Tetapi ibadah merupakan pengabdian daan dedikasi terhadap semangat hidup

yang bertujuan untuk mendapatkan keridoan Allah SWT, karena Allah SWT-lah

yang telah menciptakan dan memberi kehidupan kepada manusia dan makluk

lainnya.

C. Mabam-macam Ibadah

Secara garis besar ibadah dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Ibadah Khashshah( khusus) atau ibadah mahdoh ( ibadah yang

berketentuan pasti) , yakni iabdah yang ketentuan dan pelaksanaannya

51
telah ditetapkan oleh Nash dan merupakan sari ibadahkepada Allah

SWT, seperti salat, puasa, zakat, dan haji.

2. Ibadah amah ( umum) yakni semua perbuatan yang mendatangkan

kebaikan dan dilaksanakan dengan niat yang ikhlash karena Allah

SWT, seperti minum, makan, dan bekerja mencari nafkah.

Hal ini berarti niat merupakan criteria sahnya ibadah amah. Dengan kata

lain, semua bentuk amal kebaikan dapat dikatakan ibadah amah, bila dilandasi

dengan niat semata-mata karena Allah SWT. Selain itu niat juga diutamakan

dalam ibadah mahdoh dengan tujuan un tuk membedakan ibadah mahdoh yang

satu dengan yang lainnya. Misalnya untuk membedakan salat fardu dengan salat

sunnat. Niat juga merupakan salah satu syarat sahnya ibadah mahdoh. Hal ini

didasarkan pada firman Allah, yang artinya “ padahal mereka tidak disuruh

kecuali supaya menyembag Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya

dalam ( menjalankan) agma dengan lurus… ( QS; 98 : 5). Dan Hadits Nabi SAW

yang artinya “ sesungguhnya semua amal itu tergantung dari niatnya, dan

sesungguhnya apa yang diperoleh oleh seseorang adalah sesuai dengan apa yang

diiatkannya. HR. Bukhari Muslim).

Di samping itu, ulama juga berbeda pendapat dalam memberi kriteria niat

itu. Ada yang menggolongkannya sebagai syarat sahnya suatu perbuatan dan ada

pula yang mengolongkannya syarat sempurnanya suatu perbuatan.

Dalam ibadah amah, adanya usaha untuk mendapatkan suatu kebajikan

berkaitan erat dengan sikap dan perilaku seseorang dalam kehidupannya. Sikap

dan perilaku itu ada hubungannya dengan tujuan hidup manusia itu sendiri. Bila

manusia sadar akan dirinya, akan fungsinya, dan sadar dari mana dan mau ke

52
mana, tentu ia akan mengikuti rumusan tujuan hidup yang berasal dari

penciptanya. Ia tidak akan ke luar dari konsepsi yang telah Allah SWT

anugerahkan kepadanya. Semua peralatan yang ada pad dirinya dan semua

fasilitas yang ada di bumi dijadikannya untuk mendekatkan dirinya ( beribadah )

kepada Allah SWT.

Manusia yang mampu menjadikan sktivitas dirinya untuk mendapatkan

Rdho Allah SWT berarti melakukan suatu amal ibadah yang amat besar artinya

dalam mencapai tujuan hidup yang telah ditetapkan Allah SWT. Yang dimaksud

aktivitas di sini ialah semua bentuk usaha yang dilakukannya baik itu bidang

pertanian, perdagangan, sebagai buruh, sebagai pengusaha, jihad menegakkan

agama Islam, menuntut ilmu pengetahuan , berdakwah meningkatkan

penghayatan dan pengamalan agama, dan berbagai usaha lainnya. Semuanya akan

menjadi ibadah amah bila dilandasi dengan niat mencari keridoan Allah SWT

dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan-peraturan Allah SWT.

Allah berfirman yang artinya “ Barang siapa yang mengerjakan amal soleh

baik laki-laki, maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya

akan Kami berikan kepadanya balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih

baik dari apa yang telah mereka kerjakan ( QS. 16 : 97).

Manusia yang mempunyai pandangan hidup bahwa semua aktivitasnya

diarahkan pada amal saleh berarti memandang materi atau harta benda , pangkat,

jabatan, dan lainnya sebagai alat untuk mencapai tujuan hidupnya yang diridoi

Allah SWT. Sikap yang demikian sangat terpuji di sisi Allah SWT karena ia telah

mengikuti jalan yang baik yang telah dianugerahkan Allah SWT kepada umat

manusia yang beramal saleh. Hal ini difirmankan Allah yang artinya…

53
maka barang siapa yang mengikuti petunjuk –Ku niscaya tidak ada kekhawatiran

atas mereka dan tidak ( pula) mereka bersedih hati ( QS 2 : 38) dan firman Allah

yang artinya “… Dan orang-orang yang berjihad untuk ( mencari keridaan) Kami,

benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan

sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik ( QS. 29:

69).

Jadi jelas bahwa semua bentuk aktivitas dan kreativitas manusia dapat

dikategorikan sebagai amal saleh. Yang dimaksudkan amal saleh di sini, adalah

seluruh aktivitas hidup manusia yang dilandasi niat karena Allah SWT ( ikhlas)

dalam rangka mencapai keridaan-Nya. Semua ini dilaksanakan berdasarkan

auran Allah SWT, baik dalam hubugan nya dengan Allah SWT ( hablum min

Allah), antarmanusia ( hablum min an-nas), maupun hubungan dengan

alam( hablum min al-alam) dalam satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Hubungan sesame manusia secara luas disebut “ muamalah” yaitu segala

kegiatan yang dilakukan pribadi maupun secara bersama dengan maksud untuk

memperoleh kemaslahatan bersama serta menghindari kemudaratan. Dalam Islam

dibedakan antar ibadah dan mu’amalah , tetapi keduanya tidak mungkin

dipisahkan. Ibadah dan mu’amalah terjalin dalam satu kesatuan yang utuh; yang

menjalin adalah niat keihlasan mencari rida Allah SWT, sehingga semua bentuk

aktivitas mu’amalah akan menjadi ibadah ‘ammah.

Ibadah Khassah dan ibadah amah dapat diterima oleh Allah SWT, jika

keduanya dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang telah

ditetapkan Allah SWT dalam nash al-Quran dan hadits sebagai dasarnya.

Adapaun ketentuan itu , antara lain adalah ihlas dan sah. Ihlas adalah ibadah yang

54
dilaksanakan atas dasar karena Allah SWT. Adapun sah artinya amal ibadah yang

dilakukan itu sesuai dengan ketentuan syara ( hukum Islma) atau memenuhi

rukun dan syarat-syaratnya. Ibadah Khassah yang tlah ditentukan bentuk dan tata

cara pelaksanaannya memerlukan adanya pemenuhan ketentuan tersebut.

Di samping itu para ulama berbeda pendapat dalam menentukan aspek

ibadah. Ada yang mencukupkan hanya pada salat, puasa, zakat, haji dan jihad.

Namun ada pula yang menambahkan dengan “thaharah” ( bersuci dari najis dan

hadas kecil), jinabah ( bersuci dari hadas besar) nazar, kurban, akikah, makandan

minum. Namum semua pendapat tersebut dapat diterima karena ulama telah

sepakat membagi ibadah khassah dan ibadah amah, artinya yang tidak termasuk

dalam kategori ibadahkhassah tentu dimasukkan dalam aspek ibadah ammah.

BAB VII

AKHLAK DAN TASAWUF

1. Pengertian

Akhlak ialah perilaku yang dilaksanakan dengan sengaja tanpa dipikirkan

terlebih dahulu dan dalam keadaan sadar, tidak terpaksa.

2. Pembagian jenis akhlak

a. Mahmudah( terpuji ), yaitu dilahirkan oleh sifat-sifat terpuji/ baik.

b. Madzmumah ( tercela ) , dilahirkan oleh sifat-sifat buruk/ tercela.

55
Berbagai akhlak baik

1. al-amanah / kesetiaan, ketulusan, terperaya sebaliknya khiyanat

2. As-sidqoh/, jujur. Benar sebaliknya kidzib/ dusta

3. Al-wafa/ menepati janji

4. Al-adl/ keadilan sebaliknya dzolim

5. Al-iffah/ memelihara kesucian

6. Al-haya/ malu

7. As-syaja’ah/ keberanian

8. Al-quwwah/ kekuatan

9. As-shabr/ sabar

10. Ar-rahmah/ kasih sayang

11. Al-iqtishod/ hemat / sederhana sebaliknya boros

a. Akhlak dilihat dari pelaksanaannya terbagi

1) Akhlak kepada Allah

2) Akhlak kepada sesama manusia

3) Akhlak kepada diri sendiri

4) Akhlak kepada lingkungan

AKHLAK KEPADA ALLAH

Yaitu dengan cara melaksanakaan segala perintah-Nya dan menjauhi

segala larangan-Nya, dengan penuh keimanan.

Akhlak dan kewajiban manusia kepada Allah

1. Beriman

2. Thaat

3. Ikhlas

56
4. Tadharru

5. Ar-roja dan ad-du’a

6. Husnudhzon

7. Tawakkal tasyakkur dan qanaah

8. Malu

9. Taubat dan istigfar

AKHLAK KEPADA RASULULLAH SAW

1. Menerima ajaran yang dibawanya

2. Mengikuti sunnahnya

3. mengucapkan salam dan sholawat kepadanya

AKHLAK KEPADA SESAMAN MANUSIA

a. Saling menolong

b. Saling menghormati

c. Tidak buruk sangka / suudzdzon

d. Saling memaafkan kesalahan

e. Saling menasihati

f. Dermawan kepada orang lain

g. Saling mendoakan yang baik

h. Saling menyayangi dan mencintai

i. Saling menutup aib

j. Saling menghargai

AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI

1. Memelihara kesucian diri

2. Memelihara kerapiahan diri

57
3. Berlaku tenang

4. Menambah ilmu pengetahuan

5. Membina disiplin diri

AKHLAK KEPADA LINGKUNGAN

1. Memelihara lingkungan dan tidak merusaknya ( lihat ar- rum : 41 telah

tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan

manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat

perbuatan mereka agar mereka kembali / ke jalan yang benar).

surat al- a’raf : 56 , dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi

sesudah ( Allah ) memperbaikinya.

2. Menyayangi binatang, rasul bersabda:

‫عن أبى هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه‬
‫ بئرا‬N‫وسلم قال بينارجل يمشى فإشتد عليه العطش فنزل‬
‫فشرب منها ثم خرج فإذا هو بكلب يأكل الثري من العطش‬
‫فقال لقد بلغ هذا مثل الذى بلغ بى فمأل خفه ثم أمسكه بفمه‬
‫ثم رقي فسقى الكلب فشكر الله له فغفر له قالوا يارسول‬
‫الله أن لنا فى البهائم أجرا؟ قال فى كل كبد رطبة أجر ىواه‬
‫البخارى ومسلم‬
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, ketika

seorang laki-laki berjalan, tiba-tiba dia merasakan sangat dahaga. Maka dia pun

turun di sumur dan minum, kemudia ke luar. Tiba-tiba ada seekor anjing yang

menjilat-jilat sambil makan tanah sebaba kehausan. Kata orang laki- laki itu “

sungguh anjing ini sangat kehausan seperti yang saya rasakan” maka dia penuhi

sepatunya dengan air, dan dia membawanya dengan mulutnya lalu naik ke luar

dari sumur dan membe ri minum anjing itu tadi. Maka Allah berterima kasih

kepada orang laki-laki itu dan mengampuninya. Para sahabat bertanya “ wahau

58
Rasulullah apakah kita mendapat pahala, jika beruat baik pada binatang? Beliau

bersabda :” Dalam tiap-tiap memberi manfaat / menolong kepada hati yang

basah ( binatang hidup) Tuhan memberi pahala. HR Bukhari Muslim.

Akhlak Suami pada Istrinya

1. Menggauli istri dengan sopan

2. Memberi nafkah batin

3. Memberi nafkah lahir

4. Menyimpan rahasia istrinya

Akhlak istri kepada suami

1. Patuh kepada suami

2. Melayani suami untuk tidur bersama

3. Mengurus harta suami

4. Berterima kasih atas pemberian suami

5. Tinggal bersama dan tidak boleh ke luar rumah tanpa izin suami

6. Menyimpan rahasia suami

Akhlak Orang tua kepada anaknya

1. Menjaga keselamatan anak

2. Mendoakan keselamatan anak-anaknya

3. Mengaqiqahkan anaknya

4. Menyusui dan memberi makan

5. Memberi kiswah / pakaian

6. Mengkhitankan

7. Memberikan ilmu

59
8. Mengawinkan jika sudah dewasa

Akhlak anak kepada orang tua

1. Patuh

2. Ihsan

3. Perkataan yang lemah lembut

4. Merendah diriberterima kasih

5. Memohon rahmat dan magfiroh

6. Menshalatkan jika telah meninggal dunia

7. Mendoakan

8. Meneruskan sillaturahmi yang pernah dijalinnya.

9. Melaksanakan amanatnya

Adab/ akhlak guru dalam mengajar

1. Niat Ikhlas

2. Kasih sayang

3. Hikmah kebijaksanaan

4. Memilih waktu yang tepat

5. Memberi teladan yang baik

Akhlak pemimpin

1. Beriman dan bertaqwa

2. Kelebihan rohani dan jasmani

3. Berilmu pengetahuan

4. Berani

5. Jujur

6. Hikmah

60
7. Lapang dada

8. Penyantun dan pengasih iklash

9. Tekun dan sabar

BAB VIII

MAKANAN DAN MINUMAN

Makanan segala apa yang boleh dimakan dan dapat menguatkan serta

memberikan tenaga pada manusia.

Persoalan makanan merupakan salah satu persoaln penting dalam Islam

karena Islam telah memberi batasan antara makanan yang halal dan haram.

Ummat Islam selalu diperintahkan untuk memakan makanan yang halal dan baik

serta meninggalkan segala makan yang haram ( QS al-Baqarah : 168). Nabi

61
Muhammad Saw menegaskan bahwa daging siapa saja yang tumbuh dan

berkembang dari sesuatu yang haram, maka nerakalah yang lebih pantas baginya.

Secara umum makanan terdiri dari dua jenis, yaitu hewan dan tumbuh-

tumbuhan, atau yang diolah dari kedua jenis tersebut. Makana yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan tidak begitu banyak dipersoalkan. Islam tidak Mengharamkan

hal tersebut, kecuali telah menjadi arak, baik yang terbuat dari anggur, kurma,

gandum, maupun dari bahan lainnya. Islam juga mengharamkan semua benda

yang dapat menghilangkan kesadaran, melemahkan urat dan membahayakan

tubuh.

Makanan yang dihalalkan dalam Islam adalah seluruh makanan yang baik

dan telah dianugerahkan Allah kepada manusia dari jenis hewan dan tumbuh-

tumbuhan,kecuali yang ditegaskan Allah keharamannya. Secara garis besar terdiri

dari 4 macam yang diharamkan :

1. Bangkai

2. Darah

3. Daging babi

4. Binatang yang disembelih bukan karena Allah.

Dalam Surat Al-Maidah ayat 3 : memerinci yang dimaksud bangkai ialah :

1. al-munkhoniqotu, binatang mati karena dicekik baik dengan menghimpit

lehernya, maupun menggilas kepalanya.

2. Al-Mauqudzatu, binatang yang mati karena dipukul dengan tongkat.

3. Al-mutaroddiyatu, yaitu binatang yang jatuh dari ketinggian dan

menyebabkan mati.

4. Binatang yang mati karena berkelahi

62
5. Ma akalas sabu’u, yaitu binatang yang disergap oleh binatang buas.

6. Ma dzubiha alan nusub, yaitu binatang yang disembelih untuk

persembahan pada berhala,bukan karena Allah.

Islam mengcualikan bangkai ikan dan belalang serta sebagian

binatang laut.

semua binatang yang haram tersebut, berlaku dalam keadaan normal. Tetapi jika

dalam keadaan darurat, misalnya kelaparan.

Binatang buruan juga dapat menjadi halal, dengan syarat Pemburunya :

1. Islam, ahli kitab

2. Melaksanakan berburu derngan sungguh-sungguh, bukan main-main.

3. Tidak berburu ketika sedang ihram

Sarat hewan yang diburu :

1. Tidak mungkin disembelih di lehernya.

2. Jika sampai ke tangan pemburu masih hidup, maka wajib disembelih.

Mengenai alat yang digunakan memburu,

1. Harus menmbus kulit agar hewan itu mati karena tajamnya.

2. Harus disebut nama Allah ketika melepaskan alatnya.

Jika menggunakan hewan pemburu, syaratnya:

1. Hewan itu terdidik

2. Hewan itu harus berburu untuk kepentingan tuannya.

3. Menyebut nama Allah ketika melepas hewan pemburu itu.

Adapun minuman yang diharamkan adalah yang dapat memabukkan,

baik sedikit maupun banyak.

63
BAB IX

KELUARGA ISLAMI DAN MAWARIS

A. Karakteristik Keluarga Islami

Baitul Muslim (Keluarga Islami) adalah komunitas mitsaly (teladan) dari

sebuah masyarakat islami dan Daulah Islamiyah. Ia dibangun di atas azas aqidah

yang bersih (tauhid), ibadah yang shahih, akhlaq yang lurus dan fikrah islamiyah

yang kokoh. Ia adalah sebuah perwujudan dari makna firman Allah Swt,

64
‫لُهَا‬N ‫ص‬ َ َ
ْ ‫ةٍ أ‬N َ ‫جرةٍ طَيِّب‬
َ N‫ش‬ َ َ‫ة ك‬ً N َ ‫ة طَيِّب‬ً ‫م‬َ ِ ‫مثَال ً كَل‬َ ‫ه‬ ُ ّ ‫ب الل‬َ ‫ض َر‬َ ‫ف‬ َ ْ ‫م ت َ َر كَي‬ْ َ ‫أل‬
‫ا‬NNَ‫ْن َربِّه‬ِ ‫إِذ‬NNِ ‫ين ب‬
ٍ ‫ح‬ِ ‫ل‬ّ N ُ ‫ا ك‬NNَ‫ؤ ْتِي أُكُلَه‬N ُ ‫ ت‬.‫ماء‬ َ N ‫الس‬
َّ ‫ا فِي‬NNَ‫ت وَفَ ْرعُه‬ ٌ ِ ‫اب‬NNَ ‫ث‬
َ
‫ن‬ ْ ُ‫اس لَعَلَّه‬
َ ‫م يَتَذ َك َّ ُرو‬ ِ َّ ‫ل لِلن‬ َ ‫مثَا‬ ُ ّ ‫ب الل‬
ْ ‫ه األ‬ ُ ِ‫ضر‬ ْ َ ‫وَي‬
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan

kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya

(menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan

seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia

supaya mereka selalu ingat". (QS. Ibrahim: 24-25)

1.  Memelihara aspek Tauhid

Sebuah rumah tangga berstatus islami manakala azas penegakannya

didasari tauhidullah, sebab seluruh orientasi hidup ini akan sangat ditentukan oleh

azasnya. Dari sinilah maka Rasulullah Saw mensyari'atkan penanaman tauhid

kepada ummatnya dimulai sejak usia dini yaitu ketika  manusia baru terlahir dari

rahim sang ibundanya untuk diadzankan

Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi dari Abu Rofi' berkata;

ِ ‫ن في اُذ‬
‫ن‬NN‫ُن الحس‬ َ َّ ‫لم أذ‬NN‫ه وس‬NN‫ل الله صلى الله علي‬ َ ‫سو‬
ُ ‫ت َر‬ ُ ْ ‫َرأي‬
) ‫حين ولَدَتْه فاطمة ( رواه أبو دود والترمذي‬ َ ‫ي‬
ّ ِ ‫بن عَل‬
"Aku melihat Rasulullah Saw mengumandangkan adzan pada telinga Al-Hasan

bin Ali ra ketika Fatimah ra melahirkanya".

2.  Memperhatikan ibadah dan kepatuhannya kepada Allah

Suasana islami yang tercermin dari keluarga muslim adalah ketaatan dan

ibadahnya kepada Allah Swt. Upaya menumbuhkan suasana tersebut adalah

65
dengan pembiasaan. Untuk terwujudnya hal tersebut maka antara sesama anggota

keluarga harus saling menopang.

Dalam upaya menumbuhkan kebiasaan gemar beribadah pada anak-anak

maka ajaklah mereka ke masjid, bila datang Bulan Ramadhan latihlah mereka

untuk berpuasa dan seterusnya. Sabda Rasulullah Saw:

‫ا‬NN‫رِبوهُم علَيْه‬N ‫واض‬


ْ ,‫نين‬
َ N‫س‬ ِ ‫سب ْ ِع‬
َ ُ‫م أبْناء‬
ْ ُ‫ باِلصالةِ وه‬N‫م ُروا أوالدَكم‬
ُ
) ‫ضاجع ( رواه الحاكم‬ َ ‫م‬َ ‫وفرقوا بينَهم في ال‬ ِّ ٍ‫م أبناءُ ع َشر‬
ْ ُ‫وه‬
"Perintahkan anak-anakmu menjalankan shalat jika mereka sudah berusia tujuh

tahun, dan jika sudah berusia sepuluh tahun pukullah mereka jika tidak mau

melaksanakannya dan pisahlah tempat tidur mereka".

3.  Menyemai nilai akhlaq Islamiy: amanah, muraqabah (merasa dalam


pengawasan Allah), shidq (jujur), dll

Penyangga utama rumah tangga islami setelah tauhid dan ibadah adalah

akhlaq. Ia adalah pangkal kedamaian dan sakinah sebuah keluarga. Bila anggota

keluaraga telah tertanam dalam perilakunya sifat amanah, jujur, merasa diawasi

oleh Allah Swt dalam segala tindak tanduknya, maka kalau di dunia ini ada surga

maka itulah ia. Sabda Rasulullah Saw:

‫ل‬ ِ ‫د‬NNُ ‫رِ ماي‬NNَ ‫لم عن أكْث‬NN‫ه وس‬NN‫ه علي‬NN‫لى الل‬NN‫ه ص‬NN‫ل الل‬
ُ ‫خ‬ ُ ‫و‬NN‫سئل رس‬ُ
‫ق‬ ُ
ِ ‫ن الخُل‬
ُ ‫س‬
ْ ‫ح‬
ُ :‫ قال‬,ِ‫ بعْد َ تقوى الله‬ ‫ة‬
َ ‫س الجن‬
َ ‫النا‬
"Faktor yang paling banyak menyebabkan seorang manusia masuk surga setelah

taqwa adalah akhlaq yang baik." (HR. Turmudzi)

Perhatikan dua kisah berikut ini:

66
Pertama, suatu pagi buta seorang ibu penjual susu berkata pada putrinya,

"Nak, campur saja susu itu dengan air agar menjadi banyak, Khalifah Umar kan

tidak tahu", maka sang anak yang telah dididiknya dengan kejujuran dan

muraqabatullah dengan santun menjawab, "Mohon maaf ibu, kalau Amirul

mu'minin tidak tahu maka Allah Swt Maha Mengetahui." (silakan baca juga

Maiyyatullah)

Kedua, suatu siang di sebuah lembah di luar Madinah, Umar ra berjumpa

dengan seorang penggembala kambing yang sedang menggembalakan ratusan

gembalanya, lalu Umar ra bertanya, "Hai Abdallah, bolehkah aku beli seekor saja

kambingmu?" Jawab penggembala itu, "Tidak tuan, kambing-kambing ini bukan

milik saya". Umar ra berkata, "Bukankah gembalaanmu sangat banyak?

Andaikata berkurang seekor saja maka tuanmu tidak akan mengetahuinya?".

Jawab penggembala, "Benar tuan, pemilik kambing ini tidak tahu, tapi di mana

Allah?"

4.  Penuh perhatian

Seorang laki-laki shaleh ia begitu perhatian pada istrinya, berkata santun,

memenuhi kebutuhannya, dan mencintainya, selalu mengayomi agar istri selalu

dalam ketaatan kepada Allah Swt dan Rasul Saw. Dan seorang wanita shalihah ia

selalu menyenangkan suami, mentaati perintahnya, dan menjaga kesucian dirinya,

berpesan kepada suaminya di pagi hari, dan menanyakan keadaannya di sore hari.

Keduanya sangat perhatian akan keselamatan anak-anaknya, mentarbiyahnya

dengan tarbiyah islamiyah, memberikan makan dengan rizki yang halal.

67
Demikianlah Rasulullah Saw contohkan kebaikan perhatiannya terhadap keluarga

dalam segala hal, sehingga layak Beliau Saw menyatakan:

َ
ْ ِ ‫خَيركُم خيركم ألهلِه وانا خيركم أِل هْل‬
‫ي‬
"Sebaik-baik kamu semua adalah orang yang paling baik perhatiannya terhadap

keluarganya, dan aku (Rasul Saw) adalah orang yang terbaik di antara kalian

perhatianku terhadap keluargaku".

5.  Penuh perhatian dan bersemangat dalam berpartisipasi memenuhi


kewajiban-kewajiban dakwah, dan merasa mulia dengan dakwah

Karakter dan sifat spesifik dari keluarga islami adalah keterikatannya


dengan dakwah, ia adalah keluarga dakwah itu sendiri, cukup bagi kita melihat
rumah tangga Rasulullah Saw dan Khulafaur Rasyidin ra setiap a'dlo dari rumah-
rumah pembesar islam ini saling berkompetisi ingin berbuat yang terbaik untuk
islam. Dengarkan apa yang dikatakan oleh Abu Bakar ra yang begitu bangganya
dengan dakwah Islam ini di tengah menurunnya moralitas shahabat sepeninggal
Rasul Saw:

‫ي‬
ٌّ ‫ح‬
َ ‫م وأنا‬
Nُ ‫ص اإلسال‬
ُ ُ‫أينق‬

"Akankah Islam menjadi lemah sedangkan saya masih hidup?"

Dan inilah Umar ra berkata:

‫ه بهِ أذ َلَّنا‬ َ َ‫ن ط‬


َ ‫لب العِ َزة َ بغيرِ ما أع َ َّزنا الل‬ ْ ‫َم‬

"Barangsiapa mencari kemuliaan dengan selain apa yang Allah telah muliakan

kita, maka kita akan hina".

68
Simaklah apa yang dikatakan oleh ibu Khansa ra kala menerima berita syahidnya

keempat putranya:

‫ا‬NN‫ميع‬
ِ ‫ج‬
َ ‫ا‬NN‫جمعَن‬
ْ َ‫ن ي‬
ْ ‫ها‬
ُ N ‫ى الل‬N ‫َس‬ ْ ِ‫الحمد ُ لله الذي شَ َّرفَنِي بِقتْلِه‬
َ ‫مع‬
ِ‫في الجنة‬
"Segala puji bagi Allah yang telah memuliakan orang seperti aku ini dengan

syahidnya putra-putraku, semoga Allah berkenan kumpulkan kami semua di

surga".

6.  Memelihara ajaran Islam dalam setiap urusan rumah tangga (pakaian,
makanan, minuman, tidur, bangun, dzikr, dan aktifitas lainnya)

Sungguh tak satu pun urusan kehidupan manusia ini yang tidak diatur oleh

islam. Sebuah keluarga islami ia menjalankan perannya dalam mengaplikasikan

nilai-nilai agung, didasari sebuah pernyataan:

‫رضيت با لله ربا وباإلسالم دينا و بمحمد نبيا ورسوال‬


ُ
"Rela Allah sebagai Rabb, menjadikan Islam sebagai aturan hidup dan

menjadikan tuntunan Rasul saw sebagai rujukan utamanya"

Ia sadar bahwa keselamatan hanya dengan mengikuti sunnah. Imam Malik

rahimahullah berkata:

‫ف َعْنها َغ ِر َق‬ ِ ِ ِ ‫السنَّةُ ِم‬


َ َّ‫ َم ْن َركبَها جَنَا َو َم ْن خَتَل‬, ‫ثل َسفينَة نُ ْو ٍح‬
ُ ُ
"Sunnah Rasul Saw itu ibarat perahu Nabi Nuh as (saat terjadi taufan), maka

barang siapa naik maka selamatlah ia, dan barangsiapa tidak mau menaikinya

maka tenggelamlah ia."

69
7.  Menjaga kebersihan dan keindahan rumah

Sungguh keindahan Islam itu sebahagiannya diperankan oleh keluarga

Islami, karena ia senang hidup bersih, dalam perilaku, pakaian, makanan, usaha

dan sebagainya, ia sadar bersih adalah pangkal keindahan. Demikianlah Rasul

Saw nyatakan:

‫ب ال َي ْقبَ ُل إال طَيِّبا‬


ٌ ِّ‫ طَي‬,‫مال‬ ُّ ِ‫يل حُي‬
َ َ‫ب اجل‬ ِ
ٌ ‫إن اهللَ مَج‬
"Sesungguhnya Allah itu Maha Indah menyukai keindahan, Allah itu Maha Baik

Maha Mencintai kebaikan".

8.  Membentengi rumah dari pencemaran akhlaq

Di antara tantangan yang berat dihadapi keluarga muslim saat ini adalah

serangan ghozwul fikri, sehingga hampir setiap rumah kita tak terhindar dari

panah-panah beracun yang dilepaskan oleh musuh-musuh Islam.

Maka sebuah kesadaran Islam (al-wa'yu al-islami) harus terus dihidupkan melalui

interaksi yang intensif terhadap nilai-nilai Islam, dan dakwah  amar ma'ruf nahi

munkar agar nuansa keislaman rumah, anak-anak, lingkungan, dan seluruh

aktivitas kita mampu terbentengi dari pencemaran akhlaq.

Sabda Rasulullah Saw:

،‫انه‬N‫تطع فبلس‬N‫إن لم يس‬N‫ ف‬،‫ده‬N‫من رأى منكم منكرا ً فليغيْره بي‬


.)‫فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف اإليمان (رواه مسلم‬
"Barang siapa di antara kamu melihat kemunkaran maka hendaklah ia merubah

dengan tangannya, apa bila tidak mampu maka dengan lesannya, apa bila tidak

70
mampu maka dengan hatinya dan yang demikian itu adalah selemah-lemah

iman."

9.  Menjaga dan memelihara status dan hak masing-masing

Di antara karakteristik keluaga Islami adalah terpeliharanya status dan hak

masing-masing anggota keluarga. Ada ayah, ia sebagai pemimpin dan

bertanggung jawab seisi rumah akan keselamatan mereka, ia punya hak untuk

dihormati dan ditaati selagi perintahnya tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Ada ibu, ia mengayomi anak-anak, menumbuhkan kesejukan dan

membahagiakan, dan ia punya hak untuk dimuliakan. Dan ada anak-anak, mereka

butuh kedamaian, bimbingan dan perawatan, mereka pun punya hak atas statusnya

untuk disayangi.

Di sinilah letak cerminan dari arahan Allah Swt dalam doa yang diajarkan

kepada keluarga muslim-mukmin. Firman Allah Swt:

َ َ ‫ا م‬NN ‫ا هَب لَن‬NN ‫ون ربن‬NNُ ‫والَّذين يقُول‬


‫ن‬ َّ Nُ‫ا ق‬NNَ ‫ا وَذ ُِّريَّاتِن‬NNَ ‫جن‬
ٍ ُ ‫رة َ أع ْي‬N ِ ‫ن أ ْزوَا‬
ْ ِ َ ْ َ َّ َ َ َ َ ِ َ
‫ما‬
ً ‫ما‬ َ ِ ‫ين إ‬
َ ‫ق‬ ُ ْ ‫جعَلْنَا لِل‬
ِ َّ ‫مت‬ ْ ‫وَا‬
"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami

istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan

jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqon: 74)

10.  Sederhana dalam ma'isyah (tidak berlebihan)

Al-Basathoh (kesederhanaan) menjadi karakter islam sehingga penerjemah

Islam secara aplikatif yaitu Rasulullah Saw demikian sederhana dalam

kehidupannya. Tidak pelit dan tidak juga boros, terbaik dalam memberi nafkah,

71
sifat inilah yang diturunkan oleh Al-Qur'an kedalam dada setiap mukmin. Firman

Allah Swt:

َ
‫ما‬ َ ِ ‫ن ذَل‬
ً ‫ك قَوَا‬ َ ْ ‫ن بَي‬ ْ َ ‫سرِفُوا وَل‬
َ ‫م يَقْت ُ ُروا وَكَا‬ ْ َ ‫ين إِذ َا أنفَقُوا ل‬
ْ ُ‫م ي‬ َ ِ ‫وَالَّذ‬
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-

lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah

antara yang demikian." (QS. Al-Furqon: 67)

Firman Allah Swt:

َ ‫ َربُوا ْ وَال‬N‫اش‬
ْ َ‫وا ْ و‬Nُ ‫جد ٍ وكُل‬
ِ N‫س‬
ْ ‫م‬ ِّ Nُ ‫د َ ك‬N‫عن‬
َ ‫ل‬ ِ ‫م‬ْ ُ ‫ ذ ُوا ْ زِينَتَك‬Nُ‫م خ‬ َ َ ‫ا بَنِي آد‬Nَ ‫ي‬
‫ين‬
َ ِ‫سرِف‬ ْ ‫م‬ ُ ْ ‫ب ال‬ُّ ‫ح‬ ُ َّ ‫سرِفُوا ْ إِن‬
ِ ُ ‫ه ال َ ي‬ ْ ُ‫ت‬
"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid,

makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan1. Sesungguhnya Allah

tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". (QS. Al-A'raf: 31)

1
Maksudnya, Jangan melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan

pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

11.  Menjaga hak tetangga dan saudara dalam dakwah

Keidahan karakter keluarga Islami juga tercermin dari interaksi sosial

masyarakatnya. Cukuplah Rasul Saw sebagai teladan kita untuk kita pegangi

arahannya. Sabda Beliau Saw:

ُ ‫جاره‬
َ ْ ِ‫خرِ فاليُكْر‬
‫م‬ ِ ‫ن بالله و اليوم ِ اإل‬ ِ ُ ‫ن يؤ‬
ُ ‫م‬ َ ‫ن كا‬
ْ ‫م‬
َ
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia

memuliakan tetangganya".

72
Tetangga kita ada di antaranya memiliki tiga hak, ada yang dua hak dan

ada yang hanya memiliki satu hak saja. Adapun yang memiliki tiga hak adalah dia

seorang muslim, kerabat, dan rumahnya dekat dengan rumah kita. Yang memiliki

dua hak adalah ia seorang muslim dan tinggalnya dekat dengan kita, sedang yang

satu hak adalah ia rumahnya dekat dengan rumah kita. Dan masing-masing

mereka menuntut untuk ditunaikan hak-haknya.

Tentang hak saudara Rasul Saw bersabda:

‫ وإذا‬,‫ه‬NN‫لم علي‬NN‫ه فس‬NN‫ إذا لقيت‬: ‫ت‬NN‫حق المسلم على المسلم س‬


‫ه‬NN‫د الل‬NN‫ عطش فحم‬N‫ وإذا‬,‫ استنصحك فانصحه‬N‫ وإذا‬,‫دعاك فأجبه‬
.‫ مات فأتبعه‬N‫ وإذا‬,‫ وإذا مرض فعده‬,‫فشمته‬
"Hak sesama muslim itu enam, bila berjumpa berilah salam, bila diundang

hadirilah, bila meminta nasehat berilah nasehat, bila bersin dan ia membaca

hamdalah doakanlah, bila sakit jenguklah dan bila meninggal dunia maka

antarkan sampai ke makamnya". □

B. Mawaris

Di dalam kehidupan masyarakat, kita sering menyaksikan konflik dalam

keluarga yang amat dalam, yang salah satu penyebabnya adalah masalah

ketidakadilan dalam pembagian harta warisan. Pembagian harta warisan masih

sering didasarkan kepada ketentuan adat setempat, atau karena rasa pilih kasih di

antara anggota keluarga tersebut.

Islam telah menjaga sebaik-baiknya agar konflik tersebut tidak terjadi,

melalui ketentuan pembagian harta warisan atau yang lebih dikenal dengan

pembagian harta warisan berdasarkan faraid.

1. Ketentuan Mawaris

73
Ketentuan mawaris yang diundangkan oleh Islam antara lain ditandai oleh

dua macam perbaikan, yaitu :

a. Mengikutsertakan kaum wanita sebagai ahli waris seperti kaum pria.

b. Membagi harta warisan kepada segenap ahli waris secara demokratis,

tidak seperti yang terjadi pada masyarakat Arab Jahiliyah. Manurut

Tradisi Arab Jahiliyaah kaum wanita dianggap sebagai harta warisan,

oleh sebab itu mereka tidak berhak menerima warisan.

Firman Allah SWT :

‫للرجال نصيب مماترك الوالدان واألقربون وللنساء نصيب‬


‫ نصيبا مفروضا‬N‫مماترك الوالدان واألقربون مما قل منه أوكثر‬
Bagi orang laki-laki ada hak bagian harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya,

dan bagi orang wanita ada hak bagian ( pula) dari harta peninggalan ibu bapak

dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan

An-Nisa : 7

Menurut ketentuan ayat tersebut, bahwa kaum wanita seperti halnya kaum

pria, mendapatkan harta warisan yang ditinggalkan ibu bapaknya, harta warisan

tersebut disesuaikan berdasarkan ketentuan Allah SWT, sebagaimana dijelaskan

dalam uraian selanjutnya.

Selanjutnya kita perhatikan Firman Allah SWT Surat An-Nisa : 11

‫يوصيكم الله فى أوالدكم للذكر مثل حظ األنثيين فإن كن‬


‫نساء فوق إثنتين فلهن ثلثاماترك وإن كان واحدة فلهاالنصف‬
‫وألبويه لكل واحد منهما السد س مماترك إن كان له ولد فإن‬
‫لم يكن له ولد وورثه أبواه فأل مه الثلث فإن كان له إخوة‬
‫فألمه السد س من بعد وصية يوصي بها أودين آبآءكم‬

74
‫وأبنآءكم التدرون أيهم أقرب لكم نفعا فريضة من الله إن الله‬
‫كان عليما حكيما‬
Artinya :” Allah mensyari’atkan bagimu tentang ( pembagian pusaka untu) anak-

anakmu .Yaitu Bahagian seorang anak laki-laki sama dengan bahagian dua orang

anak perempuan; dan jikan anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka

bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan, jika anak perempuan itu

seorang saja, maka ia memperoleh separoh harta. Dan untuk dua orang ibu bapak

bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang

meningal tidak mempunyai anak ia diwarisi oleh ibu-bapaknya ( saja) maka

ibunya mendapat sepertiga, jika yang meninggal itu mempunyai beberapa

saudara , maka ibunya mendapat seperenam. ( Pembagian-pembagian tersebut di

atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau ( dan) sesudah dibayar

hutangnya. (tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa

di antara mereka yang lebih dekat ( banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah

ketetapan dari Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana.

Ayat tersebut di atas memberi ketentuan jumlah yang harus diterima oleh

masing-masing ahli waris, yaitu :

1. Bagian untuk seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak

perempuan . yaitu jika seorang meninggal dunia mempunyai dua orang

anak perempuan dan satu orang anak laki-laki, maka harta itu dibagi

empat. Untuk dua orang anak perempuan masing-masingm mendapat satu,

dan untuk anak laki-laki mendapat dua.

75
2. Jika anak yang ditinggalkan itu semuanya perempuan dan lebih dari dua

orang ( misalnya 4 orang), maka bagi mereka mendapat dua pertiga harta

yang ditinggalkan itu, Yakni dua pertiga harta itu diberikan untuk 4 orang

anak perermpuan. Kalau hartanya misalnya 1.000.000, maka masing-

masing mendapat 250,000 rupiah. Demikian seterusnya.

3. Jika anak yang ditinggalkan itu hanya satu orang anak perempuan, tidak

ada orang lain, maka anak perempuan itu mendapat separo harta yang

ditinggalkan.

4. Untuk dua orang ibu bapak, masing-masing mendapat seperenam dari

harta yang ditinggalkan dengan syarat, jika yang meninggal itu

mempunyai anak.

5. Jika yang meninggal itu tidak mempunyai anak , maka ia diwarisi oleh ibu

bapaknya ( saja) maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu

mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.

Selain itu, ayat di atas menjelaskan bahwa pembagian harta warisan

dengan ketentuan tersebut di atas, baru dilakukan apabila wasiat yang meninggal

itu sudah dilaksanakan dan telah dilunasi hutang-hutangnya. Dan jika setelah

dilaksanakan wasiat dan hutangnya itu harta tersebut habis, masing-masing ahli

waris tidak mendapatkan bagian apa-apa.

Ayat tersebut di atas mengingatkan hendaknya jangan coba-coba

melaksanakan pembagian harta warisan berdasarkan manfaat atau peranan yang

dimainkan oleh masing-masing ahli waris berdasarkan pertimbangan manusia,

tetapi hendaknya berdasarkan ketetapan Allah, sekalipun mungkin akal

76
mengatakan hal itu kurang adil. Jadi jangan diikuti selera akal kita dalam soal

waris ini.

Selanjutnya perhatikan ayat berikut surat an-Nisa ayat 12

‫ إن لم يكن لهن ولد فإن كان لهن‬N‫ولكم نصف ماترك أزواجكم‬


‫ولد فلكم الربع مما تركن من بعد وصية يوصين بهااودين ولهم‬
‫الربع مماتركتم إن لم يكن لكم ولد فإن كان لكم ولد فلهن‬
‫الثمن مما تركتم من بعد وصية توصون بها اودين وإن كان‬
‫ وله أخ أو أخت فلكل واحد منهما‬N‫رجل يورث كاللة أوإمرأة‬
‫السد س فإن كانوا أكثر من ذالك فهم شركاء فى الثلث من‬
‫بعد وصية يوصى بها اودين غير مضار وصية من الله والله‬
‫ حليم‬N‫عليم‬
Artinya : dan bagian ( suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh

istri-istrinya, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istri itu mempunyai

anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkan sesudah

dipenuhi wasiat yang mereka buat atau ( dan ) sesudah dibayar hutangnya. Para

istri memeproleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak

mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak , maka para istri memperoleh

sepedelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang

kamu buat atau ( dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati,

baik laki- laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan anak dan tidak

meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki ( seibu saja),

maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi

jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam

yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah

dibayar hutang-hutangna dengan tidak memberi mudarat ( kepada ahli waris).

77
(Allah menetapkan yang demikian itu) syari’at yang benar-benar dari Allah dan

Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.

Harta benda tidak boleh langsung dibagikan kepada ahli waris, melainkan

terlebih dahulu digunakan untuk keperluan-keperluan :

1. Untuk biaya perawatan waktu ia sakit, ongkos antar jemput ke rumah sakit

dsb.

2. Untuk biaya penyelenggaraan jenazah, seperti membeli kain kafan, upah

menggali kuburan dsb.

3. Untuk membayar hutang si mayat, karena hutang sesame manusia wajib

dibayar olehnya.

4. Untuk melaksanakan wasiat. Artinya kalau si mayat mempunyai wasiat

yang banyaknya tidak lebih dari sepertiga harta peninggalannya, maka

wasiat itu hendaknya dibayar dari harta peninggalannya.

5. Untuk membayar zakat. Hal ini juga diambil lebih dahulu dari jumlah

harta sebelum dibagi-bagi kepada ahli waris.

C. Ahli Waris

1. Dari pihak laki-laki ,terdiri dari :

1) Anak laki-laki dari yang meningal

2) Cucu laki-laki dari pihak laki-laki, terus ke bawah

3) Bapak dari yang meninggal

4) Kakak dari pihak bapak terus ke atas

5) Saudara laki-laki sekandung

6) Saudara laki-laki sebapak

7) Saudara laki-laki seibu

78
8) Anak laki-laki dari saudara laki-laki yang seibu sebapak

9) Anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak

10) Paman sekandung ( saudara laki-laki kandung bapak)

11) Paman sebapak ( saudara laki-laki sebapak dengan bapak)

12) Anak laki-laki paman sekandung

13) Anak laki-laki paman sebapak

14) Suami

15) Laki-laki yang memerdekakan si mayat

Jika orang tersebut di atas semua ada, maka yang mendapat harta pusaka

dari mereka adalah 3 orang saja, yaitu bapak, anak laki-laki dan suami.

2. Ahli Waris Pihak Perempuan

1) Anak perempuan

2) Anak perempuan dari anak laki-laki dan seterusnya ke bawah

3) Ibu

4) Nenek dari pihak bapak, terus ke atas

5) Nenek dari pihak ibu, terus ke atas

6) Saudara perempuan seibu sebapak

7) Saudara perempuan sebapak

8) Saudara perempuan seibu

9) Istri

10) Perempuan yang memerdekakan si mayat.

Jika semua orang tersebut masih ada, maka yang mendapat harta pusaka,

adalah 5 orang saja, yaitu istri, anak perempuan, anak perempuan dari anak laki-

laki, ibu, dan saudara perempuan yang seibu sebapak.

79
Jika orang tersebut yng 25 orang masih ada, maka yang mendapat harta

pusaka ialah suami atau istri, ibu dan bapak, anak laki-laki dan anak perempuan.

80
BAB X

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

A. PENGERTIAN

PAUD bertujuan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini

sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani

dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan

bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan

informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan

perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir,

daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan

perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-

tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

81
Ada dua tujuan diselenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu:

 Tujuan utama: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu

anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat

perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam

memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa

dewasa.

 Tujuan penyerta: untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan

belajar (akademik) di sekolah.

Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat

1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan

penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8

tahun.

Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini

Taman kanak-kanak

Taman kanak-kanak atau disingkat TK adalah jenjang pendidikan anak

usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal.

Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Lama masa belajar seorang murid di TK biasanya tergantung pada tingkat

kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari

tingkat program di TK selama 2 (dua) tahun, yaitu:

82
 TK 0 (nol) Kecil (TK kecil) selama 1 (satu) tahun

 TK 0 (nol) Besar (TK besar) selama 1 (satu) tahun

Umur rata-rata minimal kanak-kanak mula dapat belajar di sebuah taman

kanak-kanak berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata-rata untuk lulus dari TK

berkisar 6-7 tahun. Setelah lulus dari TK, atau pendidikan sekolah dan pendidikan

luar sekolah lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang

pendidikan lebih tinggi di atasnya, yaitu Sekolah Dasar atau yang sederajat.

Di Indonesia, seseorang tidak diwajibkan untuk menempuh pendidikan di TK.

Pembelajaran di TK

Di TK, siswa diberi kesempatan untuk belajar dan diberikan kurikulum

pembelajaran yang sesuai dengan usia pada tiap-tiap tingkatannya. Siswa

diajarkan mengenai hal-ihwal berikut ini:

 Agama,

 Budi bahasa,

 Berhitung,

 Membaca (mengenal aksara dan ejaan),

 Bernyanyi,

 Bersosialisasi dalam lingkungan keluarga dan teman-teman sepermainannya,

dan

 Berbagai macam keterampilan lainnya.

Tujuan TK adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dan memacunya

untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan

83
nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni,

dan kemandirian. Semua dirancang sebagai upaya mengembangkan daya pikir dan

peranan anak dalam hidupnya. kegiatan belajar ini dikemas dalam model belajar

sambil bermain.

LANDASAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

A. LANDASAN YURIDIS

1. UUD 1945 pasal 28B ayat 2,“Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh & berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan

diskriminasi“

2. UU No 23 tahun 2002 pasal 9 ayat 1, tentang Perlindungan Anak , “Setiap

anak berhak memperoleh pendidikan & pengajaran dalam rangka

pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat

dan bakatnya“

3. UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab1, Pasal1,

Butir14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6

tahun yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut

4. Pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa

: 1. PAUD diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar

3. PAUD dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal

dan/atau informal

84
3. PAUD jalur pendidikan formal: TK, RA atau bentuk lain yang sederajat

4. PAUD jalur pend non formal: KB, TPA, atau bentuk lain yang sederajat

5. PAUD jalur pend informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang

diselenggarakan oleh lingkungan

B. LANDASAN KEILMUAN- FILOSOFIS

1. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia.

2. Pembentukan manusia Pancasilais menjadi orientasi tujuan pendidikan

(manusia Indonesia seutuhnya)

3. Wittrock, perkembangan anak berkaitan dengan perkembangan struktur

otak yang sangat penting untuk pengembangan kapasitas berpikir manusia

4. Jean Piaget mengemukakan anak belajar melalui interaksi dengan

lingkungannya dan guru berperan sebagai fasilitator

5. Lev Vigostsky meyakini pengalaman interaksi sosial sangat penting bagi

perkembangan proses berpikir anak

6. Howard Gardner menyatakan tentang kecerdasan jamak dalam

perkembangan manusia

C. RASIONAL DIADAKANNYA PAUD

1. Hakikat pendidikan dalam konteks pembangunan nasional

mempunyai fungsi pemersatu bangsa, penyamaan kesempatan, dan

pengembangan potensi diri.

2. Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi

system pendidikan nasional, serta memuat visi, misi, fungsi, tujuan

dan strategi pembangunan pendidikan nasional.

85
3. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age)

dimana peran stimulasi lingkungan yang kondusif dan dilakukan

dengan cara bermain akan dapat

mengembangkan pertumbuhan otak dan seluruh potensi anak. Karena:

merupakan masa peka bagi anak. Masa untuk meletakkan dasar

pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa,

sosial emosional, konsep diri, disiplin,

kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama. merupakan masa

perkembangan kecerdasan yang pesat.

4. Kecerdasan pada masa ini dapat meningkat dari 50% menjadi 80%.

5. Banyak manfaat bagi anak yang bersekolah di TK, a.l:hampir seluruh

aspek perkembangan anak tumbuh dan berkembang lebih baik

dibandingkan anak yang tidak masuk TK memiliki kemampuan lebih

tinggi dibandingkan anak yang tidak

masuk TK tidak akan mengalami pengulangan kelas saat di kelas I

dibandingkan anak yang tidak masuk TK lebih siap bersekolah

dibandingkan anak yang tidak masuk

D. PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN PAUD

1. Pengembangan Pembiasaan

2. Pengembangan

E. KEMAMPUAN DASAR

1. Merupakan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan ada

dalam kehidupan sehari – hari anak sehingga menjadi kebiasaan yang

baik meliputi aspek perkembangan moral dan nilai – nilai agama,

86
serta pengembangan social , mosional, dan kemandirian dilakukan

dengan cara:

a. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan setiap hari

b. Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dilakukan secara spontan

c. Kegiatan teladan adalah kegiatan yang dilakukan dengan memberi

contoh yang baik kepada anak

d. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang direncanakan dalam

kegiatan pembelajaran

F. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DASAR

1. Merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk

meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap

perkembangannya

2. Pelaksanaannya dengan diprogramkan dalam perencanaan semester,

mingguan dan harian (SKM & SKH)

3. Meliputi aspek perkembangan :

a. Berbahasa

b. Kognitif

c. Fisik Motorik

d. Seni

G. ASAS-ASAS PEMBELAJARAN PAUD

1. Asas Apersepsi Pembelajaran dengan memperhatikan pengetahuan

dan pengalaman awal/ sebelumnya yang dimiliki anak agar hasil

belajar optimal

87
2. Asas Kekongkritan Pembelajaran dengan menggunakan berbagai

media dan sumber belajarnyata agar pembelajaran menjadi

bermakna

3. Asas Motivasi Pembelajaran yang dirancang sesuai dengan

kebutuhan , minat dan kemauan Anak agar anak memiliki

dorongan untuk belajar

4. Asas Kemandirian Pembelajaran yang dirancang untuk

mengembangkan kemandirian anak dan memecahkan masalah

yang dihadapinya

5. Asas Kerjasama ( Kooperatif ) Pembelajaran yang dirancang untuk

mengembangkan keterampilan social anak melalui bekerja sama

6. Asas Individualisasi Pembelajaran yang dirancang dengan

memperhatikan perbedaan individu

7. Asas Korelasi Pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan

antara aspek pengembangan satu dengan lainnya saling

berkaitan / terpadu

8. Asas Belajar Sepanjang Hayat, Pembelajaran yang dirancang untuk

membekali anak agar bisa belajar sepanjang hayat dan mendorong

anak selalu ingin dan berusaha belajar kapanpun dan dimana

pun

H. PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PAUD

1. Pengaturan Ruangan Kelas

Beberapa hal yg perlu diperhatikan :

88
a. Susunan meja kursi bersifat fleksibel & dapat berubah - ubah

b. Pada waktu kegiatan tidak selalu duduk di kursi tetapi dapat duduk di

tikar / karpet

c. Penyediaan alat bermain / sumber belajar harus disesuaikan dengan

kegiatan yang akan

dilaksanakan

d. Pengelompokkan meja disesuaikan dengan kebutuhan sehingga

cukup ruang gerak bagi

Anak didik .

e. Dinding dapat digunakan utk menempelkan hasil karya anak

f. Peletakan dan penyimpanan alat bermain / sumber belajar diatur

sesuai dengan fungsinya

2. Pengorganisasian Anak Didik Dapat dilaksanakan dalam bentuk :

a. Kegiatan klasikal Kegiatan yang dilakukan oleh seluruh anak dalam

satu kelas , dalam satu satuan waktu dengan kegiatan yang sama .

Misalnya : kegiatan awal dan akhir dengan menggunakan metode

menyanyi , bercakap – cakap , bercerita , dll

b. Kegiatan kelompok Dalam satu satuan waktu tertentu terdapat

beberapa kelompok anak melakukan kegiatan yang berbeda – beda .

Misalnya : biasanya dilaksanakan pada kegiatan inti , dimana

terdapat beberapa kegiatan dan antar kelompok melakukan kegiatan

yang berbeda

89
c. Kegiatan individual Setiap anak dimungkinkan memilih kegiatan

sesuai dengan minat dan kemampuan masing – masing . Misalnya :

anak yang senang membaca , memilih area membaca dan menulis

3. Pengaturan Alat / Sumber Belajar Dibedakan menjadi 2 kelompok :

• Alat / sumber belajar di dalam ruangan / kelas

1. Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman

2. Pembelajaran Kelompok dengan Sudut – sudut Kegiatan

3. Pembelajaran berdasarkan minat

 Alat / sumber belajar di luar ruangan / kelas Alat permainan untuk

memupuk perkembangan Motorik , intelektual , social dan emosional .

Misalnya jungkitan , ayunan , papan peluncur , papan titian, bak

pasir /air dengan perlengkapannya , bola besar / kecil , alat

Pertukangan , kebun / tanaman , binatang peliharaan , taman lalu

lintas & kendaraannya , jala panjatan , dll

 Alat / sumber Belajar di Dalam Ruangan / Kelas

1. Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman

Kegiatan yang dimaksudkan agar anak yang telah menyelesaikan tugas

terlebih dahulu diperbolehkan bermain dengan kegiatan pengaman agar tidak

mengganggu teman yang Belum selesai dengan tugasnya. Alat bermain pada

kegiatan pengaman a.l .: balok – balok bangunan , mainan konstruksi macam

– macam kendaraan , kotak menara , alat pertukangan , leg puzzle, permainan

pola dll .

90
2. Pembelajaran Kelompok dengan Sudut – sudut Kegiatan

• Sudut Keluarga Alat permainan kerumah - tanggaan , misalnya meja kursi

tamu / makan ,

Peralatan makan , peralatan memasak , perabotan kamar tidur , peralatan

setrika , Dll

 Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan Alat permainan pengenalan

lingkungan dan pengetahuan alam , misalnya aquarium &

kelengkapannya , timbangan , biji – bijian , batu – batuan , gambar proses

pertumbuhan binatang / tanaman , benda – benda laut , magnit , kaca

pembesar , dll

• Sudut Pembangunan Alat permainan konstruksi , misalnya balok – balok

bangunan , alat pertukangan , alat transportasi , permainan lego , menara

gelang , permainan pola , kotak menara , dll.

 Sudut Kebudayaan Alat permainan bersifat kebudayaan Indonesia,

misalnya alat music angklung , perkusi , buku bergambar binatang /

tanaman nusantara , buku pengetahuan , peralatan untuk kreativitas , .dll

• Sudut Ketuhanan Alat – alat permainan bersifat keagamaan / kepercayaan ,

misalnya alat beribadah , maket rumah ibadah , gambar tentang tata cara

beribadah , dll.

3. Pembelajaran berdasarkan Minat

a. Area Agama

b. Area Balok

c. Area Berhitung / Matematika

d. Area IPA

91
e. Area Musik

f. Area Bahasa

g. Area Membaca dan Menulis

h. Area Drama

i. Area Pasir /Air

j. Area Seni dan Motorik

METODE PEMBELAJARAN DI TK

1. Metode Bercerita

2. Metode Bercakap - cakap

3. Metode Tanya Jawab

4. Metode Karyawisata

5. Metode Demonstrasi

6. Metode Sosiodrama / Bermain

7. Metode Eksperimen

8. Metode Proyek

9. Metode Pemberian Tugas

92

Anda mungkin juga menyukai