Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEOLOGI ISLAM

Dosen Pempimbing :

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA PURWOKERTO

TAHUN AJARAN 2017/2018

PRODI HUKUM
Makalah ini dibuat untuk mememnuhi tugas mata kuliah Pendididkan Agama Islam.

Disusun oleh :

1. Achmad Muhtadi
2. Alif Oktafianto
3. Hafika Ersa Adzani Ramadhan
4. Hena Putri L.
5. Muhammad Fikri Mubarok
6. Roro Fitriani
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan
keimanan, keislaman, kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan baik. Makalah dengan judul “Teologi Islam”
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan suatu hal yang kita mantapkan adalah
aqidah/keyakinan kepada allah SWT. Rasanya aktifitas sehari-hari tak ada gunanya
jika tidak di dasari dengan keimanan yang kuat. Dalam kajian ini kita telah
mengenal Teologi Islam yang membahas tentang pemikiran dan kepercayaan tentang
ketuhanan. Teologi Islam ini sudah sepantasnya kita ketahui agar dalam menjalani
kehidupan ini kita mengetahaui dan menjadi idealnya orang Islam. Dalam kehidupan
sehari-hari kita banyak menjumpai perbedaan-perbedaan pemikiran dan aqidah yang
mengiringi, dan kita harus pandai dalam memilih dan memilahnya dengan
berlandaskan Al-qur’an dan Al-hadist.
Perbedaan pemikiran tersebut membuat mereka saling menyalahkan.
Semuanya memiliki pendapat masing-masing tentang Tauhid/keyakinan atau tentang
hal ketuhanan. Dan kita sebagai orang yang memegang agama Allah harus
mengetahui manakah pemikiran yang benar dal yang salah, dalam memandangnya
kita harus berpegang teguh pada Al-qur’an dan Al-hadist. Hal ini merupakan hal
penting yang harus di pelajari agar apa yang menjadi keyakinan kita tentang Allah
tidak salah, dan seaandainya apabila keyakinan kita salah tentang-Nya maka kita bisa
saja kita di anggap orang keluar agama Islam.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian teologi islam?
b. Bagaimana sejarah timbulnya persoalan – persoalan dalam teologi islam?
c. Apa sumber teologi islam?
d. Aliran – aliran teologi islam?
e. Manfaat teologi islam?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dalam teologi islam
b. Untuk mengetahui bagaimana sejarah timbulnya persoalan dalam teologi islam
c. Untuk mengetahui sumber teologi Islam
d. Untuk mengetahui aliran teologi Islam
e. Untuk mengetahui manfaat teologi Islam
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TEOLOGI ISLAM
Teologi dari segi etimologi berasal dari bahasa yunani yaitu theologia. Yang terdiri
dari kata theos yang berarti Tuhan atau dewa, dan logos yang artinya ilmu. Sehingga
teologi adalah pengetahuan ketuhanan . Menurut William L. Resse, Teologi berasal dari
bahasa Inggris yaitutheology yang artinya discourse or reason concerning god (diskursus
atau pemikiran tentang tuhan) dengan kata-kata ini Reese lebih jauh
mengatakan, “teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu
serta independensi filsafatdan ilmu pengetahuan.Sedangkan menurut ibnu kaldun,teologi
adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai argumentasi tentang aqidah imani yang
di perkuat dalil dalil rasional.

B. SEJARAH TIMBULNYA PERSOALAN PERSOALAN TEOLOGI DALAM


ISLAM
Sepeninggal Nabi SAW inilah timbul persoalan di Madinah, yaitu siapa pengganti
beliau untuk mengepalai negara yang baru lahir itu. Dari sinilah, mulai bermunculan
berbagai pandangan umat Islam. Sejarah meriwayatkan bahwa Abu Bakar as-Siddiq-lah
yang disetujui oleh umat Islam ketika itu untuk menjadi pengganti Nabi SAW dalam
mengepalai Madinah. Selanjutnya, Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab.
Kemudian, Umar digantikan oleh Usman bin Affan.
Di masa pemerintahan khalifah keempat ini, perang secara fisik beberapa kali terjadi
antara pasukan Ali bin Abi Thalib melawan para penentangnya. Peristiwa-peristiwa ini
telah menyebabkan terkoyaknya persatuan dan kesatuan umat. Sejarah mencatat, paling
tidak, dua perang besar pada masa ini, yaitu Perang Jamal (Perang Unta) yang terjadi
antara Ali dan Aisyah yang dibantu Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah serta
Perang Siffin yang berlangsung antara pasukan Ali melawan tentara Muawiyah bin Abu
Sufyan.
Faktor penyulut Perang Jamal ini disebabkan oleh yang Ali tidak mau menghukum
para pembunuh Usman. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang dan
menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun, ajakan tersebut ditolak oleh Aisyah,
Zubair, dan Talhah. Zubair dan Talhah terbunuh ketika hendak melarikan diri, sedangkan
Aisyah ditawan dan dikirim kembali ke Madinah.
Bersamaan dengan itu, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Ali semasa memerintah
juga mengakibatkan timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Muawiyah bin
Abu Sufyan, yang didukung oleh sejumlah bekas pejabat tinggi di masa pemerintahan
Khalifah Usman yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan.
Perselisihan yang terjadi antara Ali dan para penentangnya pun menimbulkan aliran-
aliran keagamaan dalam Islam, seperti Syiah, Khawarij, Murjiah, Muktazilah, Asy'ariyah,
Maturidiyah, Ahlussunah wal Jamaah, Jabbariyah, dan Kadariah.
Aliran-aliran ini pada awalnya muncul sebagai akibat percaturan politik yang terjadi,
yaitu mengenai perbedaan pandangan dalam masalah kepemimpinan dan kekuasaan
(aspek sosial dan politik). Namun, dalam perkembangan selanjutnya, perselisihan yang
muncul mengubah sifat-sifat yang berorientasi pada politik menjadi persoalan keimanan.

C. SUMBER-SUMBER TEOLOGI ISLAM


Adapun sumber pembahasan yang digunakan untuk membangun Ilmu Teologi Islam
menggunakan beberapa sumber, yaitu :
 Sumber yang ideal
Sumber ideal adalah Qur’an dan Hadits yang didalamnya dapat memuat data
yang berkaitan dengan objek kajian dalam Ilmu Tauhid. Misalnya, telah
dimaklumi dalam ajaran agama, bahwa semua amal sholeh yang dilakukan oleh
ketulusan hanya akan diterima oleh Allah SWT apabila didasari dengan akidah
islam yang benar. Karena penyimpangan dari akidah yang benar berarti
penyimpangan dari keimanan yang murni dari Allah. Dan penyimpangan dari
keimanan berarti kekufuran kepada Allah SWT. Sedangkan Allah tidak akan
menerima amal baik yang dilakukan oleh orang kafir, berapapun banyaknya amal
yang dia kerjakan.
 Sumber Historik
Sumber historis adalah perkembangan pemikiran yang berkaitan dengan objek
kajian ilmu tauhid, baik yang terdapat dalam kalangan internal umat islam
maupun pemikiran eksternal yang masuk kedalam rumah tangga islam. Sebab,
setelah Rosulullah saw wafat, islam menjadi tersebar, dan ini memungkinkan
umat islam berkenalan dengan ajaran-ajaran, atau pemikiran-pemikiran dari luar
islam, misalnya dari Persia dan Yunani.

Pemikiran yang berkembang dalam kalangan internal umat islam, antara lain:
a. Pelaku dosa besar. Masalah yang muncul, apakah masih ddihukumi sebagai mukmin atau
tidak.
b. Al-Quran wahyu Allah. Apakah ia makhluk atau bukan, atau dengan kata lain, apakah Al-
Quran itu qadim atau hudus (baru).
c. Melihat Tuhan Allah. Apakah itu di dunia atau di akhirat, atau di akhirat saja, dan apakah
dengan mata kepala ataukah dengan hati saja.
d. Sifat-sifat Tuhan. Apakah Tuhan memiliki sifat-sifat zati dan sifat af’al (menurut
konsepsi al-sanusi,sifat-sifat ma’nawiyah), ataukah Dia tidak layak diberi sifat-sifat
tersebut.
e. Kepemimpinan setelah  Rosulullah wafat, apakah ia harus dipegang oleh suku Qurays
saja , atau apakah nabi Muhammad saw meninggalkan wasiat bagi seseorang dari  ahlul
bait untuk memimpin umatnya ataukah tidak atau bahwa pemimpin itu harus dipilih
berdasar musyawaroh, atau menurut keputusan ahlul hall wal aqdi.
f. Takwil terhadap ayat-ayat mutasyabihat. Apakah diperbolehkan mengadakan takwil atau
tidak. Misalnya:

Janganlah kamu sembah disamping (menyembah) Allah, Tuhan apapun yang lain. Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah.
Bagi-Nyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al-
Qashas : 88)
Pemikiran eksternal yang masuk kedalam rumah tangga Islam saat itu, dan melahirkan
persoalan teologi yang berkenaan dengan perbuatan baik dan buruk. Apakah Tuhan Allah
menciptakan baik dan yang terbaik saja (al-salah wa al aslah) untuk manusia? Atau, Tuhan
wajib menciptakan yang baik dan yang terbaik saja bagi manusia sebab jika tidak demikian
maka Dia tidak adil (dhalim), dan itu mustahil bagi-Nya. Pendapat diatas diteruskan dengan
pendapatnya, bahwa Tuhan tidak menciptakan yang jahat. Jahat dan buruk, pada hakikatnya,
ciptaan manusia sendiri dan dia harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya.
Seperti, pemikiran dari Zoroaster dan filsafat Yunani. Ini yang pada saat itu nampaknya lebih
domonan dibanding dari pemikiran-penikiran lainnya.

D. ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI ISLAM

1. HTI (Hizbut Tahrir Indonesia)


Hizbut Tahrir adalah organisasi politik Islam global yang didirikan pada 1953
di bawah pimpinan pendirinya, Syaikh Taqiyyuddin An-Nabhani. Beliau adalah
seorang ulama, pemikir, politisi ulung, dan hakim Pengadilan Banding di al-Quds.
Hizbut Tahrir beraktivitas di seluruh lapisan masyarakat di dunia Islam,
dengan mengajak kaum muslim untuk melanjutkan kehidupan Islam di bawah
naungan Negara Khilafah Islam. Juga untuk memperkuat komunitas muslim yang
hidup secara Islami, dengan terikat pada hukum-hukum Islam dan menciptakan
identitas Islam yang kuat.
Hizbut Tahrir juga beraktivitas bersama-sama komunitas muslim di Barat
untuk mengingatkan mereka agar menyambut seruan perjuangan mengembalikan
Khilafah dan menyatukan kembali umat Islam secara global. Selain itu, HizbutTahrir
juga berupaya menjelaskan citra Islam yang benar kepada masyarakat Barat serta
terlibat dalam dialog dengan para pemikir, pembuat kebijakan dan akademisi Barat.

Berikut fakta-fakta landasan pemahaman Hizbut Tahrir yang disarikan dari


slide Muhammad Idrus Ramli salah satu pakar Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) dari
Jawa Timur. Point-point salah ini difahami oleh anggota HTI dan berlawanan dengan
akidah Aswaja serta berbahaya untuk keselamatan NKRI.
a. Pertama hadits 'khilafah ala manhajin nubuwah'  yang diriwayatkan Hudzaifah
menyatakan terdiri dalam 4 fase pertama  fase kenabian. Kedua
fase khulafaurrasyidin. Ketiga dan Keempat fase kerajaan diktaktor yang
memaksakan kehendak kepada umat. Fase kelima fase khilafah nubuwwah  yang
dinantikan oleh Hizbut Tahrir. Fase kelima menurut  pandangan ulama Aswaja,
merupakan kekhilafahan Umar bin Abdul Aziz. Pendapat ini merupakan pendapat,
Imam Ahmad bin Hambal, Abu Bakar Al-Bazzar, Abu Dawud at-Thayalisi, Abu
Nu'aim al-ashfihani, al-Hafidz al-Baihaqi, al-Hafidz ibn Rajab al-Hambali, al-
Hafidz Jalaluddin as0-Suyuthi, dan Syekh Yusuf bin Ismail an-Nabhani.
b. Dalam menjalani perjuangan menurut Hizbut Tahrir dimulai dari merebut
kekuasaan, kemudian merubah sistem kenegaraan dari sekuler menjadi khilafah,
kemudian memperbaiki masyarakat melalui mesin kekuasaan. Hal ini didasari
bahwa dulunya hizbut tahrir merupakan partai politik yang didirikan oleh
Taqiyuddin Nabhani pada 1952. 
c. Hizbut Tahrir menganggap rusaknya sistem akibat kerusakan masyarakat dalam
menafsiri Al-An'am 129. Hal ini bertentangan dengan tafsir ayat tersebut bahwa
kerusakan sistem diakibatkan oleh pemimpin atau hakim yang rusak. Diperkuat
dengan pendapat Imam Ali Karamallah Wajhah : Tidak akan baik suatu keadaan
manusia kecuali dipimpin pemimpin yang adil dan sholeh.
d. Hizbut Tahrir membolehkan penggulingan pemerintah yang sah. Hal ini ditentang
dengan golongan ahlussunnah dalam tidak boleh menggulingkan pemerintahan
meskipun mereka berbuat dhalim.Karena menggulingkan pemerintahan yang sah
hukumnya haram. 
e. Pendiri Hizbut Tahrir Taqiyyuddin Nabhani, mengadopsi faham Mu'tazilah bahwa
perbuatan manusia  tidak ada kaitannya dengan keputusan Allah (Qadla). Namun
dalam kaidah ahlussunnah, semua perbuatan manusia adalah ciptaan Allah dan
terjadi sesuai keputusan Allah. 
f. Ayat-ayat mutasyabihat (tersamar maknanya) dalam al-Quran dita'wilkan pertama
kali oleh ulama salaf. Namun pihak Hizbut Tahrir mengedepankan teolog sebagai
pihak yang menta'wili ayat mustasyabihat.
g. Qadar (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah) dianggap sebagai ilmu  Allah.
Hal ini berindikasi bahwa keburukan kepada Allah. Hal ini bertentangan dengan
firman dalam Al-Quran : Apa menimpa manusia dari suatu musibah disebabkan
perbuatan manusia.
h. Hizbut Tahrir menyebutkan bagi siapa saja yang berpangku tangan dari
menegakan khilafah, termasuk dosa besar, dan menghentikan eksistensi Islam
dalam ranah kehidupan. Semua muslim dosa besar karenanya. Padahal Imam Al
Ghazali dalam kitabnya, Al-Iqtishad fi al-i'tiqad hal 200, menegaskan, kajian
tentang khilafah tidak penting, dan lebih selamat jika tidak mengkajinya.
i. Bagi Hizbut Tahrir  dalam at-Tafkir : 149, "Siapa saja mampu berijtihad". Hal ini
bertentangan dengan ulama Ahlussunnah jika perkara ijtihad telah diputus sejak
ratusan tahun lalu. Barang siapa yang mengaku sebagai seorang mujtahid, maka
dianggap gadungan.
j. Hizbut Tahrir juga memboleh bersentuhan, mencium wanita lain yang bukan
mahram dan menonton film porno.
k. Perihal terakhir yang adalah Hizbut Tahrir membolehkan bekerja menjadi agen
negara kafir. Hizbut Tahrir juga menganggap berdosa kepada muslim yang
percaya kepada siksa kubur dan Imam Mahdi.

2. ISIS (Islamic State Iraq and Syam)

Islamic State Iraq and Syam atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS
merupakan negara baru yang terbentuk akibat perang Suriah -meskipun belum dapat
pengakuan dari negara lain. Kelompok ini selalu berkembang dengan tujuan
membentuk negara baru berdasarkan rancangan pemimpinnya.

Sejarah dan faktor utama penyebab lahirnya kelompok ini berdasarkan


beberapa fakta kejadian lampau yakni sejak runtuhnya pemerintahan Islam Turki
Utsmani pada tahun 1924 umat Islam berada dalam kehinaan dibawah ketiak
pemerintahan selain Islam. Islam hanya disimpan banyak-banyak dikepala, kitab-kitab
usang, terpojok disudut-sudut masjid tanpa bertransformasi dalam realita kehidupan.
Berbagai upaya dilakukan oleh para Mujahid dan Ulama untuk mengembalikan
identitas Negara Islam. Salah satu upayanya adalah di era Jihad Afghanistan, banyak
mujahid dari seantero negeri berkumpul melawan invasi Soviet pada tahun 1980an.
Umat Islam mulai bangun dari tidur dan turun ke medan jihad untuk menyongsong
kejayaan yang dijanjikan.

Ajaran pokok dalam ISIS yang sesat dan menyesatkan :

a. ISIS menghapus semua pelajaran seni, music, dan sejarah di sekolah Irak
b. Militan ISIS hancurkan makam Nabi Yunus a.s di Irak
c. ISIS haramkan pelajaran filsafat dan kimia
d. Ajaran sesaat, ISIS sebut perempuan beda agama boleh diperkosa

3. LDII (lembaga dakwah islam Indonesia)


Bermunculannya aliran sesat di negara saat ini memang selalu menimbulkan
permasalahan. Sayang pemerintah masih tebang pilih. Bahkan justru terkesan
memelihara konflik tersebut. Untuk itulah kami akan persembahkan tulisan mengenai
salah satu aliran agama yang teridentifikasi sebagai salah satu aliran sesat yaitu
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).
Pokok-pokok ajaran sesat LDII, sebagai berikut:
 Orang Islam di luar kelompokmereka adalah kafir dan najis, termasuk kedua
orang tuanya sekalipun.
 Kalau ada orang di luar kelompok mereka yang melakukan sholat di masjid
mereka, maka bekas tempat sholatnya dicuci karena dianggap sudah terkena najis.
 Wajib taat kepada amir atau imam.
 Mati dalam keadaan belum baiat kepada amir/imam LDII, maka akan mati
jahiliyah (mati kafir).
 Al Quran dan Hadits yang boleh diterima adalah yang manqul (yang keluar dari
mulur imam/amir). Yang keluar/diucapkan oleh mulut-mulut yang bukan
imam/amir mereka, maka haram untuk diikuti.
 Haram mengaji al Quran dan Hadits kecualikepada imam/amir mereka.
 Dosa bisa ditebus kepada sang amir/imam, dan besar tebusan tergantung besar
kecilnya dosa yang diperbuat, sedang yang menentukannya adalah imam/amir.
 Harus rajin membayarinfaq,sodaqoh, dan zakat kepada amir/imam mereka, dan
haram mengeluarkan zakat,infaq, atau sodaqoh kepada orang lain.

4. AHMADIYAH
Ahmadiyah, dikilahkan termasuk salah satu "Jamaah Muslim" yang didirikan
oleh Mirza Guhulam Ahmad ( lahir tahun1835 wafat 1908 ), lahir di sebuah desa
Qadian Punyab, India. Dia ini mengaku sebagai Mujaddid, al Masih, dan al Mahdi.
(Mujaddid = bagi Muslim ditujukan kepada seorang yang dipecayai telah diutus Allah
disetiap kurun Hijrah, yang ditugasi untuk memulihkan kembali Islam, dan
memperbaiki segala penyimpangan-penyimpangan dalam ajaran Islam.
al Masih = menunjuk Yesus Kristus sebagai Isa Al Masih. Dalam Sura 2:87
dan 5:11 disebutkan telah memberi kekuatan dan mirakel dari Roh Kudus. Utusan
Tuhan untuk mengadili manusia.
al Mahdi = "Pemimpin yang Baik" atau "Penebus" )

Menurut Mirza Guhulam Ahmad, misi dia adalah untuk menghidupkan


kembali Islam dan menegakkan Syariah Islam. Tujuan didirikan Jemaat Ahmadiyah
menurut pendirinya tersebut adalah untuk meremajakan moral Islam dan nilai-nilai
kerohanian. Ahmadiyah bukanlah sebuah agama baru namun merupakan bagian dari
Islam. Para pengikut Ahmadiyah mengamalkan Rukun Iman* yang enam dan Rukun
Islam** yang lima. Gerakan Ahmadiyah mendorong dialog antar agama dan
senantiasa membela Islam serta berusaha untuk memperbaiki kesalah-pahaman
mengenai Islam di dunia Barat. Gerakan ini menganjurkan perdamaian, toleransi,
kasih dan saling pengertian diantara para pengikut agama yang berbeda; dan sebenar-
benarnya percaya dan bertindak berdasarkan ajaran al Quran : "Tidak ada paksaan
dalam agama" (2:257) serta menolak kekerasan dan teror dalam bentuk apapun untuk
alasan apapun.

5. NU (Nahdlatul ‘Ulama)
NU adalah organisasi Islam besar di Indonesia yang berdiri pada 31 Januari
1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. organisasi ini pada
awalnya dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai Rais Akbar (Ketua). Pertama
kali NU terjun pada politik praktis yaitu pada saat menyatakan memisahkan
diri dengan Masyumi di tahun 1952, dan kemudian mengikuti pemilu 1955. NU
cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 Kursi konstutuante. Pada masa
Demokrasi Terpimpin NU dikenal sebagai partai yang mendukung Soekrano. Setelah
PKI memberontak, NU tampil sebagai salah satu golongan yang aktif menekan PKI,
terutama lewat sayap pemudanya. GP Ansor NU kemudian menggabungkan diri
dengan partai persatuan pembangunan pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan
penguasa orde baru. Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. pada muktamar
NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk kembali ke Khittah 1926 yaitu untuk
tidak berpolitik praktis lagi. Namun setelah reformasi 1998, muncul partai-partai yang
mengatasnamakan NU, seperti Partai Kebangkitan Bangsa yang dideklarasikan oleh
Abdurrahman Wahid.

Pokok-Pokok ‘Aqidah Yang Lain Dalam Ahlussunnahwal Jama’ah

1. Orang mukmin yang tak berdosa akan masuk Surga selama-lamanya.  Sedang
mukmin yang berdosa, apabila tidak mendapat ampunan Allah, dia akan masuk
Neraka untuk sementara kemudian masuk Surga untuk selama-lamanya.  Namun bagi
orang Kafir akan masuk Neraka untuk selama-lamanya.
2. Nasib baik dan buruk adalah taqdir Allah, manusia hanya menjalaninya saja.  Manusia
hanya mampu berkasab, ikhtiyar dan usaha.  Setiap manusia wajib berikhtiyar. 
3. Pahala yang akan diberikan Allah kepada manusia adalah karena rahmat-Nya dan
hukuman yang yang diberikannya adalah karena keadilannya.
4. Tuhan dengan Nama-nama dan Sifat-sifat-Nya adalah qodim karena Nama dan Sifat
itu berada pada Dzat Yang Qodim.
5. Al-Qur`an adalah Kalam Allah yang Qadim, maka al-Qur`an adalah Qodim dan tidak
boleh dikatakan huduts atau baru.
6. Rizqi, jodoh dan ajal kesemuanya telah ada ketentuannya di alam azal.  Manusia
hanya diwajibkan berikhtiyar untuk mengharapkan hal yang dikehendaki, tidak boleh
hanya menunggu taqdir saja, tetapi juga tidak boleh memastikan akan berhasil
ikhtiyarnya itu.
7. Anak-anak orang Kafir yang mati masih kecil akan masuk Surga.
8. Do’a orang mukmin dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang yang dido’akan.
9. Pahala sedekah, wakaf dan pahala bacaan (tahlil, sholawat, bacaan al-Qur`an) boleh
dihadiahkan kepada orang yang telah mati dan sampai kepada mereka kalau
dimintakan kepada Allah untuk menyampaikannya.
10. Ziarah kubur orang mukmin adalah sunnah hukumnya, mendapat pahala jika
dilakukan.
11. Berdoa kepada Allah secara langsung atau melalui wasilah (bertawassul) adalah
sunnah hukumnya, mendapat pahala jika dilakukan.
12. Masjid di seluruh dunia adalah sama derajatnya kecuali tiga masjid yang lebih tinggi
derajatnya yaitu Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah dan Baitul
Maqdis di Palestina. 
13. Seluruh manusia adalah anak cucu Adam.  Adam diciptakan dari tanah.  Sedangkan
malaikat dari cahaya.  Iblis diciptakan dari api.
14. Bumi dan langit itu ada.  Tidak percaya adanya langit berarti keluar dari kaum
Ahlussunnah wal Jama’ah.
15. Nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat oleh manusia tetapi harus mengikuti apa yang
telah ditetapkan oleh Tuhan sendiri dalam al-Qu`an atau Hadith.  Dalam Hadits Imam
Tirmidzi dan Bukhori, nama Tuhan ada 99 jumlahnya, barang siapa yang hafal akan
masuk Surga.
16. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah apabila menghadapi ayat-ayat mutasyabihat, tidak
mengambil arti lahir saja tetapi mengambil arti majaz yakni dengan cara mena`wil.
17. Bangkit sesudah mati hanya satu kali yaitu kelak pada hari ba’ats.  Tidak dapat
dibenarkan kalau ada orang yang berpendapat bahwa ada orang sesudah mati akan
muncul kembali di dunia ini, seperti reinkarnasi.
18. Allah dapat dilihat oleh peduduk Surga dengan mata kepala bukan dengan mata hati
saja.  Tetapi bukan berarti Allah berada di Surga, hanya kita yang melihat bertempat
di Surga.
19. Di alam dunia Allah tidak bisa dilihat oleh manusia kecuali Nabi Muhammad sewaktu
Isra` Mi’raj.
20. Allah mengutus Rasul-rasul adalah suatu rahmat bagi hambanya bukan karena
terpaksa mengutus itu.
21. Nabi Muhammad SAW. Mi’raj ke langit melalui Baitul Maqdis tanggal 27 Rajab dan
kembali pada malam itu juga ke dunia dengan mendapatkan perintah sholat 5 waktu
sehari semalam.  Beliau Mi’raj dengan tubuh dan ruhnya.
22. Nabi Muhammad akan memberi syafa’at nanti di akhirat kepada seluruh manusia
mukmin.
23. Sesudah Nabi Muhammad SAW. wafat, maka pengganti sebagai pemimpin ummat
yang sah adalah Abu Bakar ra., kemudian Umar bin Khottob ra., kemudian Utsman
bin Affan ra, kemudian Ali bin Abi Tolib ra.. Kempat Kholifah itu disebut
Khulafa`urrosyidin.
24. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah yakin bahwa makhluq termulia adalah Nabi
Muhammad SAW. kemudian Rasul-rasul lain, kemudian Nabi-nabi, Malaikat-
malaikat, kemudian para Sahabat Nabi, kemudian manusia-manusia mu`min lain.
25. Dalam soal pertikaian dan peperangan yang terjadi antara para sahabat Nabi, seperti
perang Jamal antara ‘Aisyah dan ‘Ali bin Abi Thalib, perang Siffin antara Ali dengan
Mu’awiyah; kaum Ahlussunnah wal Jama’ah menanggapi secara positif, bahwa
mereka berperang menurut ijtihad mereka masing-masing.  Kalau ijtihad itu benar di
sisi Allah mereka mendapat pahala dua, tetapi kalau ijtihad mereka salah di sisi Allah,
mereka mendapat pahala satu, atas ijtihadnya.
26. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah yakin bahwa setiap Rasul diberi mu’jizat oleh Allah
SWT., sebagai pelemah terhadap musuh-musuh mereka.
27. Allah juga memberi keramat (karomah) kepada para Wali dan Ma’unah kepada para
‘Ulama yang shaleh.
28. Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir dan tidak ada Nabi sesudahnya.
29. ‘Arsy adalah makhluq Allah yang dijadikan nur, terletak di tempat yang tinggi dan
mulia, yang hakekat dan kebesarannya tidak dapat diketahui selain Allah SWT..
30. Kursi Allah adalah makhluq Allah yang tempatnya berdekatan dengan ‘Arsy. 
Hakekat dan keadaannya diserahkan Allah, kita hanya wajib yakin adanya.
31. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah juga mempercayai adanya Kalam yaitu benda yang
dijadikan Allah untuk menuliskan sesuatu yang akan terjadi di lauh Mahfudz.
32. Surga dan Neraka beserta penduduknya akan kekal selama-lamanya, tidak akan
habis.  Keduanya dikekalkan Allah agar yang berbuat baik merasakan hasil amalnya
yaitu kenikmatan selama-lamanya, dan bagi yang berbuat dosa merasakan siksa
selama-lamanya.
33. Dosa menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah ialah terbagi atas dua, dosa besar dan
dosa kecil.  Dosa besar seperti syirik, membunuh, zina dan lain-lain.  Apabila dosa
besar tidak dilakukan maka dosa-dosa kecil akan diampuni oleh Allah SWT.. Dosa
besar dapat diampuni oleh Allah apabila yang berbuat mau bertaubat.
34. Orang mu`min dapat menjadi kafir kembali (ridat) apabila melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Ragu-ragu terhadap adanya Allah, terhadap kerasulan Muhammad SAW.,
terhadap wahyu al-Qur`an, hari qiyamat, hari akhirat dan alam ghaib lainnya,
juga ragu-ragu terhadap kejadian Isra` M’raj Nabi Muhammad SAW. dengan
ruh dan tubuhnya.
2. Beri’tiqad bahwa Allah tidak mempunyai sifat seperti ilmu, hayat, qidam dan
lainnya.
3. Beri’tiqad bahwa Allah bertubuh seperti manusia.
4. Menghalalkan hal-hal yang oleh syari’at diharamkan.
5. Mengharamkan hal-hal yang oleh syari’at dihalalkan.
6. Mengingkari suatu bentuk amaliah ibadah yang telah diwajibkan oleh syari’at.
7. Mengingkari al-Qur`an, meskipun hanya sebagian kecil dari ayat-ayatnya.
8. Mengingkari keutamaan sahabat Nabi, seperti Abu Bakar al-Shiddiq ra., Umar
bin Khottob ra. dan yang lainnya.
9. Mengi’tiqadkan ada Rasul setelah Nabi Muhammad SAW

E. MANFAAT TEOLOGI ISLAM

Teologi Islam merupakan salah satu dari tiga pondasi Islam dan pemahamanya harus ada
dalam diri manusia yang beriman. Sedangkan iman itu di nyatakan  pertama nutqun bil
lisan (menyatakan keislam secaralisan) harus berlandaskan ilmu yang kuat yang di antaranya
adalah ilmu kalam ini. Kedua, a’malu bil arkan(melaksanakan keislaman secara
fisik) dengan berlandaskan ilmu yang hak di antaranya ilmu fiqh. Ketiga tashdiqu bil
qolbi (membenarkan islam dengan hatinya). Harus berpangkkal dengan ilmu batin yang
benar dan yang membenarkan adalah ilmu tasawuf. Dari itu, mempelajari ilmu teologi sangat
penting karena dapat memberikan landasan kuat bagi kebenaran keyakina atau keberagamaan
seseorang. Dalam hal ini menjadi kekuatan keimanan seseorang muslim.

Aspek lain, ketuhanan merambah dan mengisi pada berbagai organisasi tertentu sehingga
menyebabkan timbulnya konflik, dengan ilmu teologi ini mengkaji tentang kebenaran tentang
ketuhanan sehingga konflik tersebut dapat di atasi, dan tidak mendiskriminasikan antara satu
aliran dengan aliran yang lain.
Akhir-akhir ini, teologi islam sebagai sebuah kajian , telah banyak di tulis. Tulisannya
bermaksud mengadvokasi berbagai ketimpangan berbagai aspek sosial. Dengan teologi ini di
harapkan ketimpangan sosial yang terjadi dapat tereleminasi atau kalo mungkin teratasi
secara baik dan benar. 

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Teologi merupakan ilmu yang mempempelajari tentang ketuhanan yang berdasarkan
kebenaran wahyu dan atau dengan pemikiran akal. Teologi dalam islam biasanya disebut
juga ilmu kalam, yang memberikan dalil naqli terhadap adanya Allah SWT.
Teologi islam mulai muncul pada masa khalifah yang berhubungan dengan gejola
politik, selain itu juga karena adanya perbedaan pemikiran antar imam, guru dan murid.
Sumber daripada teologi islam ini adalah al-quran dan juga al-Hadist, yang menjadi
sumber utama dalam mempelajari dan menganalisis masalah ketuhanan. Para pemuka
pemuka islam menjadikan al-Quran dan al-Hadist sebagai penguat dalam berpendapat.
Salah satu penyebab munculnya teologi adalah adanya perbedaan pemikiran. Hingga
muncul beberapa aliran, diantarannya aliran mu’tazilah, asy’ariyah, al- maturidiah, as-
salafiyah dan aliran wahabiyah.
Dengan mempelajari teologi islam secara tidak langsung keyakinan dan akidah
seseorang akan bertambah. Kebenaran pun akan ditegakkan.

B. KRITIK dan SARAN


Demikan makalah yang dapat kami berikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Adapun kritik dan saran sangat membantu demi tercapainya makalah yang
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai