Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MASA MUNCULNYA BERBAGAI ALIRAN POLITIK KEAGAMAAN

Disusun oleh :

Viyuna Selena Putri (03040220107)


Wulan Damayanti (03040220108)

Dosen Pengampu :

Hj. Muzaiyanah, M.Fil.l

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur dipanjatkan penyusun makalah kepada Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan Rahmat, Hidayah serta Inayah-Nya, sehingga penyusun mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul “Masa Munculnya Berbagai Aliran Politik dan Keagamaan” dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam yang dibimbing oleh Hj.
Muzaiyanah, M.Fil.l Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan nabi
besar kita baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah menuntun kita
dari jalan kegelapan ke jalan yang terang dengan agama Islam yang dibawanya. Risalah
beliau lah yang bemanfaat bagi kita semua dalam melakukan segala aspek kehidupan.

Kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak Hj. Muzaiyanah, M.Fil.l selaku
dosen pembimbing bidang Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan arahan dalam
proses pembuatan makalah yang sederhana ini. Serta semua pihak yang telah memotivasi
kami untuk menyelesaikan makalah yang insyaallah bermanfaat untuk pembacanya.

Kami sebagai pemakalah menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, kami menerima semua kritik dan saran yang membangun dari teman-teman
untuk dijadikan pembelajaran dalam pembuatan makalah selanjutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sejarah perkembangan pemikiran dalam Islam. Para ahli membagi sejarah ini
menjadi 3 bagian penting secara periodik, yaiu periode klasik, periode pertengahan
dan periode modern. Periode pertama merupakan periode klasik (650 - 1250 M),
periode kedua disebut periode pertengahan (1250 – 1800 M), dan periode ketiga
disebut periode modern (1800 – sekarang).
Secara teologis Islam merupakan sistem nilai yang bersifat ilahiyah, tetapi
dari sudut sosiologis, ia merupakan fenomena peradaban, kultural dan realitas sosial
dalam kehidupan manusia. Pandangan umat islam terhadap modernitas barat dapat
dipologikan menjadi 3 kelompok, yaitu modrnis (ashraniyyun hadatsiyun),
tradisionalis atau salafi (salafiyyun) dan kaum elektis (tadzabdzub). Banyak pendapat
pendapat yang timbul pada saat pemikiran kalam klasik dan pendapat inilah sebagai
pijak dasar pikiran-pikiran teologi klasik, seperti khawarij, murjiah, jabariyah,
qadariyah, dan aliran ini berkembang dengan berbagai bentuknya tetapi masih
memperdebatkan prinsip-prinsip dasar dalam Islam seperti Asy‟ariyah, Mu‟tazilah,
Maturidiyyah Samarkand dan Maturidiyah Bazdawi, aliran-aliran pemikiran klasik
memiliki kecenderungan ada yang lebih cenderung berpikir kepada sandaran wahyu
dan ada yang lebih cenderung menyandarkan pemikirannya tersebut menyandarkan
kepada akal.

2. Rumusan Masalah
1. Apa itu aliran-aliran keagamaan dalam islam?
2. Bagaimana sejarah munculnya aliran-aliran keagamaan dalam islam?
3. Apa sebab munculnya aliran-aliran keagamaan dalam islam?

3. Tujuan
1. Untuk mengetahui aliran-aliran keagamaan dalam islam
2. Untuk mengetahui sejarah munculnya aliran-aliran keagamaan dalam islam
3. Untuk mengetahui sebab munculnya aliran-aliran keagamaan dalam islam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran-Aliran Keagamaan dalam Islam


Munculnya aliran teologi. Aliran teologi adalah ilmu yang membahas tentang tauhid
sedangkan tauhid sama dengan aqidah itu sendiri. Ada banyak pendapat mengenai hal
ini sehingga menimbulkan beberapa golongan, yaitu:
1. Aliran Khawarij
Khawarij berarti keluar. Kaum khawarij merupakan kaum yang keluar dari
golongan Ali Bin Abi Tholib. Aliran ini memiliki keyakinan bahwa jika seseorang
tidak berhasil membuktikan imannya dalam bentuk menghindari dari perbuatan dosa
maka dapat diterapkan hukum kafir dan dapat dibunuh.
Aliran khawarij memiliki pangkal berpikir pada keutuhan mutlak antara unsur-
unsur iman yang terdiri dari pembenaran dalam hati dengan realisasinya dalam
perbuatan kongkret, keutuhan mutlak yang dituntut oleh Khawarij antara iman dalam
hati dengan perilaku praktis, sudah barang pasti membawa pada konsekuensi bahwa
pembunuh adalah orang yang tidak memiliki iman dalam hati atau dengan kata lain
kafir.
2. Aliran Murji'ah
Murji'ah sendiri berarti menunda atau menangguhkan. mereka tak
mengkafirkan seorang Muslim yang berdosa besar, sebab yang berhak menjatuhkan
hukuman terhadap seorang pelaku dosa hanyalah Allah SWT, sehingga seorang
Muslim, sekalipun berdosa besar, dalam kelompok ini tetap diakui sebagai Muslim
dan punya harapan dan kesempatan untuk bertobat. Aliran murji'ah memiliki pokok-
pokok ajaran, yaitu pengakuan iman cukup dalam hati dan Selama meyakini 2
kalimah syahadat, seorang Muslim yang berdosa besar tak dihukum kafir.
Menurut Murji'ah, orang Islam yang melakukan dosa besar tetap diakui
keimanannya dan tidak dikatakan kafir karena menurut mereka yang menentukan
mu'min atau kafirnya seseorang adalah keyakinan dan keimanannya bukanlah
perbuatannya. Kaum murji'ah memiliki 2 golongan.
1. Murji'ah Moderat
berpendapat bahwasanya orang yang melakukan dosa besar bukanlah
kafir dan tidak kekal di neraka melainkan akan dihukum di neraka sesuai
dengan besarnya dosa yang telah dilakukan. dan ada kemungkinan bahwa
Allah akan mengampuni seluruh dosanya tersebut.perihal Iman Murji'ah
Moderat berpendapat iman adalah pengetahuan dan pengakuan akan segala
yang datang dari Allah,bahkan iman tidak memiliki sifat bertambah ataupun
berkurang dan tidak ada perbedaan di antara manusia dalam hal keimanan.
2. Murji'ah Ekstrem
berpendapat setiap muslim yang beriman kepada Allah dan kemudian
menyatakan kekufuran secara lisan dia tidak dikatakan kafir, karena iman dan
kafir tempatnya didalam hati bukan pada bagian lain dari tubuh manusia,
sekalipun seseorang itu menyembah berhala bagi Allah orang itu tetap seorang
yang sempurna keimanannya.

3. Aliran Mu'tazilah

Aliran ini dibawa oleh Imam Abu Al-Hasan Al-Asy’ary dan Imam Abu
Mansur

Al-Maturidy. Aliran ini memiliki 3 komponen berfikir, yaitu:

1. Pengakuan bahwa masing-masing lapisan realitas memiliki logika berfikir yang


sesuai dengan kodrat sendiri.

2. Pengakuan bahwa kebenaran dari lapisan lain dapat diterima melalui keyakinan
atas dasar otoritas aturan berfikir

3. Pengakuan bahwa lapisan realitas tersebut merupakan kesatuan dasar Tuhan yang
diterima dalam Islam

Ajaran Mu'taziliyah kurang diterima oleh kebanyakan ulama Sunni karena


aliran ini beranggapan bahwa akal manusia lebih baik dibandingkan tradisi. Aliran
Muktazilah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia sendirilah
yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan perbuatannya, sebab ia
sendirilah yang menciptakannya.

B. Sejarah Munculnya Aliran-Aliran Keagamaan dalam Islam

Awal kemunculan aliran dalam Islam terjadi pada saat khilafah Islamiyah mengalami
suksesi kepemimpinan dari Usman bin Affan ke Ali bin Abi Thalib. Masa pemerintahan Ali
merupakan era kekacauan dan awal perpecahan di kalangan umat Islam. Namun, bibit-bibit
perpecahan itu mulai muncul pada akhir kekuasaan Usman. Di masa pemerintahan khalifah
keempat ini, perang secara fisik beberapa kali terjadi antara pasukan Ali bin Abi Thalib
melawan para penentangnya.

Sejarah mencatat, paling tidak, dua perang besar pada masa ini, yaitu perang jamal
dan perang siffin. Faktor penyulut Perang Jamal ini disebabkan oleh yang Ali tidak mau
menghukum para pembunuh Usman. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang dan
menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun, ajakan tersebut ditolak oleh Aisyah, Zubair,
dan Talhah. Zubair dan Talhah terbunuh ketika hendak melarikan diri, sedangkan Aisyah
ditawan dan dikirim kembali ke Madinah. Perselisihan yang terjadi antara Ali dan para
penentangnya pun menimbulkan aliran-aliran keagamaan dalam Islam, seperti Syiah,
Khawarij, Murjiah, Muktazilah, Asy'ariyah, Maturidiyah, Ahlussunah wal Jamaah,
Jabbariyah, dan Kadariah.Aliran-aliran ini pada awalnya muncul sebagai akibat percaturan
politik yang terjadi, yaitu mengenai perbedaan pandangan dalam masalah kepemimpinan dan
kekuasaan (aspek sosial dan politik). Namun, dalam perkembangan selanjutnya, perselisihan
yang muncul mengubah sifat-sifat yang berorientasi pada politik menjadi persoalan
keimanan.

Kelompok khawarij yang akhirnya menjadi penentang Ali mengganggap bahwa Ali
tidak melaksanakan keputusan hukum bagi pihak yang memeranginya sebagaimana ajaran
Alquran. Karena itu, mereka menunduh Ali kafir dan darahnya halal. Sementara itu,
kelompok yang mendukung Ali dan keturunannya (Syiah) melakukan pembelaan atas
tuduhan itu. Dari sinilah, bermunculan berbagai macam aliran keagamaan dalam bidang
teologi. Selain persoalan politik dan akidah (keimanan), muncul pula pandangan yang
berbeda mengenai Alquran (makhluk atau kalamullah), qadha dan qadar, serta sebagainya.

C. Sebab-Sebab Munculnya Aliran Keagamaan dalam Islam

Terdapat faktor yang beragam terkait dengan kemunculan berbagai aliran dan mazhab
dalam Islam. Di antaranya adalah ketidakpedulian sekelompok umat Islam terhadap wasiat-
wasiat dan ucapan Rasulullah Saw sehubungan dengan masalah khilafah dan keimamahan
Ali As, menyusupnya para pemeluk agama lain di kalangan umat Islam, percampuran dan
pertukaran budaya dengan mereka, adanya jarak masa yang jauh antara umat Islam dengan
ajaran Islam yang orisinil dan pengetahuan Ahlubait As, adanya pelarangan atas penulisan
hadis-hadis Nabi Saw hingga berlangsung satu abad lamanya, campur tangan tangan-tangan
jahil para khalifah Bani Umayyah dalam membuat hadis-hadis palsu dalam memuji sebagian
sahabat yang munafik, campur tangan para khalifah Bani Umayyah dan Bani Abbasiyyah
dengan menciptakan perselisihan mazhab di antara kaum muslimin dengan tujuan menangkap
ikan di air keruh untuk tujuan agar tetap dapat mempertahankan kekuasaan mereka,
kebodohan umat dan terpengaruhnya mereka dengan berbagai propaganda busuk.

Munculnya berbagai aliran dan mazhab dalam Islam hingga menjadi 72 kelompok,
merupakan buah-buah busuk dari sebuah pohon yang ditanam oleh sekelompok umat ketika
mereka berkumpul di Balairung Saqifah. Sekelompok umat mengklaim dirinya sebagai
pengikut Sunnah Nabi Saw. Tetapi pada awal kekhilafahan, mereka telah berani
memakzulkan sebagian hukum-hukum Islam dan melakukan ijtihad yang bertentangan
dengan teks-teks Ilahi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa aliran-aliran keagamaan dalam


islam terbagi menjadi beberapa golongan,yaitu:

1. Aliran Khawarij

2. Aliran Murji'ah

3. Aliran Mu'tazilah

Dan beberapa aliran lainnya.

Sebab-sebab terbaginya beberapa aliran di antaranya adalah:

1. Ketidakpedulian sekelompok umat Islam terhadap wasiat-wasiat dan ucapan


Rasulullah

2. Menyusupnya para pemeluk agama lain di kalangan umat Islam

3. Percampuran dan pertukaran budaya dengan mereka

4. Adanya jarak masa yang jauh antara umat Islam dengan ajaran Islam yang orisinil
dan pengetahuan Ahlubait As

5. Adanya pelarangan atas penulisan hadis-hadis Nabi Saw hingga berlangsung satu
abad lamanya

B. Daftar Pustaka

1. Karina Purnama Sari, "Perkembangan Pemikiran Kalam Klasik dan Modern".


file:///C:/Users/ASUS%20A43E/Favorites/Downloads/6.%20Karina%20Purnama
%20Sari.pdf, diakses pada 20 desember 2020, 2020.
2. Wikipedia, "Muktazilah". https://id.wikipedia.org/wiki/Muktazilah, diakses pada 20
desember 2020, 2020.
3. Republika, "Sejarah Munculnya Aliran Teologi dalam Islam".
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/09/10/ma35kj-sebab-
munculnya-aliran-akidah-dalam-islam-3habis, diakses pada 20 desember 2020, 2020.
4. Muhammad Sabli', " Aliran-Aliran Teologi dalam Islam (Perang Shiffin dan
Implikasinya Bagi Kemunculan Kelompok Khawarij dan Murjiah)".
https://media.neliti.com/media/publications/226415-aliran-aliran-teologi-dalam-islam-
perang-3369cd4a.pdf, diakses pada 20 desember 2020, 2020.

Anda mungkin juga menyukai