NIM : 126201211071
MATA KULIAH : TEOLOGI DAN MODERASI ISLAM
FAK/JUR/KLS : FTIK/PAI/3B
DOSEN : Dr. MUKHAMAD SUKUR, S.H.I., M.Pd.I
LEMBAR JAWABAN
اح ُك ْم َبْيَن ُه ْم مِب َٓا اَْنَز َل ال ٰلّهُ َواَل َتتَّبِ ْع ِ ِ ِ ص ِّدقًا لِّما َبنْي َ يَ َديِْه ِمن الْ ِكت ِ ك الْ ِكت ِ
ْ َٰب َو ُم َهْيمنًا َعلَْيه ف َ َ َ ٰب باحْلَ ِّق ُم
َ َ َواَْنَزلْنَٓا الَْي
َت اِىَل ال ٰلّ ِه َم ْر ِجعُ ُك ْم مَجِ ْي ًعا َفُينَبُِّئ ُك ْم مِب َا ُكْنتُ ْم فِْي ِه خَت ْتَلِ ُف ْو ۙن
ِ ۗ استَبِ ُقوا اخْلَْي ٰر
ْ َاٰتٰى ُك ْم ف
“Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan”. (Q.S. Al-
Maa’idah: 48).
Berdasarkan ayat di atas, jelas bahwa dalam tataran teologis, ideologis, dan bahkan
sosiologis, Islam dengan kitab sucinya yaitu Al-Qur’an memandang positif terhadap pluralitas
sebagai suatu yang alamiah dan mutlak keberadaannya. Oleh karena itu pluralisme dalam
konsepsi Islam dapat dipahami sebagai tata nilai di tengah kehidupan manusia sebagai
khalifah, yang hadir dalam dimensi teologis agama, dan juga hadir dalam dimensi sosial
lainnya dengan segala kompleksitas dan konsekuensinya yang khas yang harus diterima
sebagai sebuah anugerah dengan penuh kesadaran. Fenomena pluralitas agama telah
menjadi fakta sosial yang harus dihadapi masyarakat modern. Ide awal lahirnya pluralitas
agama adalah keragaman yang pada muaranya akan melahirkan perbedaan cara pandang
bagi pemeluknya.
5. Apa yang saudara pahami tentang Islam Inklusif dan Eksklusif? Jelaskan ciri-cirinya!
Jawab:
a. Islam Inklusif dan Ciri-Cirinya
Inklusif memiliki arti tercakup, menyeluruh, komperhensif. Inklusif menunjukkan pada
suatu keadaan atau sikap yang memandang kelompok lain sebagai bagian atau termasuk
dari keadaan tersebut. Inklusif berkaitan dengan banyak aspek kehidupan manusia yang
di dasarkan atas prinsip persamaan, keseimbangan, dan hak individu. Adapun yang
dimaksud Islam inklusif adalah penanaman keislaman yang liberal dan toleran,
maksudnya adalah pemahaman atau wawasan keislaman yang terbuka, luwes, dan
toleran. Terbuka disini tidak hanya masalah berdakwah atau hukum, tetapi juga masalah
ketauhidan, sosial, tradisi, dan pendidikan. Pemahaman yang seperti itu berangkat dari
nilai-nilai dasar Islam yaitu Islam adalah agama rahmatan lil alamin.
Inklusif muncul tanpa mengahapus nilai kebenaran ataunilai-nilai yang terkandung
dalambagama lain. Islam inklusif menunjukkan bahwa tidak ada penyeragaman dan
paksaan terhadap agama lain entah dari segi keyakinan ataupun cara beribadah mereka,
serta mengakui adanya toleransi mengenai budaya, adat, dan seni yang menjadi
kebiasaan masyarakat dan pandangan Islam inklusif juga mengakui adanya pluralitas
mampu meminimalisir adanya konflik antar umat.
Islam yang inklusif tidak berarti membiarkan paham-paham maupun keyakinan lain
untuk bercampur dengan Islam, namun hanyalah sebagai upaya untuk mengambil
universalitas Islam sebagai agama rahmat dan kemudian mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari. Ide utama dari teologi inklusif adalah pemahamannya untuk
memahami pesan Tuhan. Ciri-cirinya antara lain:
1) Mengakui kebenaran semua agama.
2) Menghormati kebebasan dalam keyakinan.
3) Menghormati antar sesama.
4) Menghormati adat atau kebiasaan masyarakat.
5) Berpegang pada Al Qur’an dan Sunnah.
6) Terbuka terhadap pendapat atau kritikan dari agama lain.