Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

Nama :Salsa Bila Jehani


NPM :2211080091
Kelas :BKPI/A
MK :Tauhid dan Ilmu Kalam
Dosen :Drs. H. Badrul Kamil, M.Pd.I

1. Pengertian tauhid dan ilmu kalam?


Tauhid adalah bentuk kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan mengesakan Tuhan dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ilmu Kalam adalah
ilmu yang membahas mengenai Tuhan dan mendasarkan argumennya pada
logika atau rasio sebagai pembuktian terhadap argumen naqli atau teks.dan juga
ada beberapa pendapat pengertian ilmu kalam dr para ahli diantaranya:

• Menurut Al-’iji, Ilmu Kalam adalah sebuah ilmu yang


memberikankemampuan untuk menetapkan aqidah agama Islam
dengan mengajukan argumen guna melenyapkan keraguan yang ada.

• Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu Kalam ini adalah sebuah ilmu


yangmengandung adanya argumen-argumen secara rasional untuk
membela aqidah iman dan mengandung penolakan terhadap golongan
bid’ ah (perbuatan-perbuatan baru tanpa ada contoh sebelumnya) yang
di dalam aqidah, menyimpang dari mazhab salah dan ahlussunnah.

• Menurut Hasbi al-Shiddieqy, keberadaan Ilmu Kalam atau


IlmuTauhid ini adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara
menetapkan akidah agama dengan menggunakan dalil-dalil yang
meyakinkan, baik itu dalil naqli, aqli, maupun dalil wijdani.

2. Dasar-dasar tauhid dan ilmu kalam?


Dasar-dasar ilmu kalam dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu dalil naqli ( al-
Qur’an dan Hadits ) dan dalil aqli ( akal pemikiran manusia ). Al Qur’an dan Hadits
merupakan sumber utama yang menerangkan tentang wujud Allah, sifat-sifat-Nya
perbuatan-perbuatan-Nya dan permasalahan aqidah Islamiyah uang lainnya. dalam ilmu
tauhid karena bagian utama ilmu ini adalah mengenai keesaan Allah yang menjadi dasar
ajaran Islam. Ilmu ini disebut juga sebagai ilmu ushul (fundamen agama) atau ilmu
aqidah.

3. Sejarah perkembanagan ilmu kalam?


Sejarah awal munculnya Ilmu Kalam adalah sejak wafatnya Nabi Muhammad
SAW, yang kala itu muncullah persoalan di kalangan umat Islam mengenai siapa yang
hendak menjadi pengganti Nabi (Khalifatul Rasul). Hal tersebut kemudian diatasi dengan
diangkatnya Abu Bakar As-Shiddiq sebagai khalifah. Setelah Beliau wafat, kekhalifahan
dipimpin oleh Umar bin Khattab yang pada kala itu umat Islam tampak tegar dalam
mengalami ekspansi seperti kejazirahan dari Arabian, Palestina,
Syiria,sebagian wilayah Persia, hingga Romawi dan Mesir.

Setelah masa kekhalifahan Umar bin Khattab berakhir, maka diangkatkan


Utsman bin Affan menjadi khalifah pengganti Umar. Utsman ini masih termasuk dalam
golongan Quraisy yang kaya raya, keluarganya juga terdiri dari orang-orang Aristokrat
Makkah yang memiliki pengalaman dagang dan pengetahuan
administrasi. Pengetahuan itu dimanfaatkan dalam memimpin administrasi di daerah-
daerah yang ada di luar semenanjung Arabiah. Namun sayangnya, pada masa tersebut
justru cenderung terjadi nepotisme sehingga terjadilah ketidakstabilan di kalangan umat
Islam. Bahkan banyak sekali penentang yang tidak setuju pada kepemimpinan Utsman,
hingga akhirnya Beliau tewas terbunuh oleh pemberontak dari Kufah, Basrah, dan Mesir.

Setelah Utsman wafat, maka Ali Abi Thalib terpilih sebagai calon khalifah
selanjutnya. Namun, Beliau langsung mendapatkan tantangan dari pemuka-pemuka
lainnya yang juga ingin menjadi khalifah, sebut saja ada Thalhah, Zubair, dan Aisyah.
Peristiwa tersebut dikenal dengan Perang Jamal. Kemudian, ada juga tantangan yang
datang dari Muawiyah bin Abi Sufyan yang kala itu ingin menjadi khalifah dan menuntut
Ali supaya menghukum para pembunuh-pembunuh dari Utsman. Atas adanya peristiwa-
peristiwa itu muncullah Teologi mengenai asal muasal sejarah keberadaan Ilmu Kalam.
Ilmu kalam dikenal sebagai ilmu keislaman yang berdiri sendiri, yakni pada masa
khalifah al-Ma’mun (813-833) dari Bani Abbasiyah. Sebelum itu pembahasan terhadap
kepercayaan Islam disebut al-fiqhu fi al-din sebagai lawan dari al-fiqhu fi al-‘ilmi.

Setelah itu, ulama-ulama Mu’tazilah mempelajari buku-buku filsafat pada


masa pemerintahan Khalifah al-Ma’mun dan mereka mempertemukan sistem filsafat
dengan sistem ilmu kalam, menjadikannya ilmu yang berdiri sendiri di antara ilmu-ilmu
yang ada serta menamakannya ilmu kalam.

4. Aliran-aliran ilmu kalam?


1. Aliran Khawarij.:Aliran Khawarij merupakan Aliran teologi tertua yang merupakn
Aliran pertama yang muncul dalam teologi Islam. Menurut ibnu Abi Bakar Ahmad
Al-Syahrastani, bahwa yang disebut Khawarij adalah setiap orang yang keluar dari imam
yang hak dan telah di sepakati para jema’ah, baik ia keluar pada masa sahabat
khulafaur rasyidin, atau pada masa tabi’in secara baik-baik. Menurut bahasa nama
khawarij ini berasal dari kata“kharaja”yang berarti keluar. Nama itu diberikan kepada
mereka yang keluar dari barisan Ali.

2. Aliran Murji’ah:Aliran Murji’ah ini muncul sebagai reaksi atas sikapnya yang tidak
mau terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan terhadap orang yang melakukan dosa
besar, sebagai mana hal itu dilakukan oleh aliran khawarij. Mereka menangguhkan
penilaian terhadap orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tahkim itu di hadapan
tuhan, karena hanya tuhanlah yang mengetahui keadaan iman seseorang. Demikian
pula orang mukmin yang melukan dosa besar masih di anggap mukmin di hadapan
mereka. Orang mukmin yang melakukan dosa besar itu dianggap tetap mengakui
bahwa tiada tuhansealin allah dan Nabi Muhammad sebagai Rasulnya. Dengan kata
lain bahwa orang mukmin sekalipun melakukan dosa besar masih tetap mangucapkan
dua kalimat syahadat yang menjadi dasar utama dari iman. Oleh karena itu orang
tersebut masih tetap mukmin, bukan kafir
3. Aliran Qadariyah:Qadariyah berakar pada yang dapat berarti memutuskan dan
memiliki kekuatan atau kemampuan.Sedangkan sebagai suatu aliran dalam ilmu kalam,
qadariyah adalah nama yang dipakai untuk suatu aliran yang memberikan penekanan
terhadap kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan perbuatan
perbuatannya. Dalam paham qadariyah manusia di pandang mempunyai qudrat atau
kekuatan untuk melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa
manusia terpaksa tunduk kepada qadar dan qada Tuhan

4. Aliran Jabariyah:Nama jabariyah berasal dari kata yang mengandung arti


memaksa. Sedangkan menurut al-Syahrastani bahwa Jabariyah berarti menghilangkan
perbuatan dari hamba secara hakikat dan menyandarkan perbuatan tersebutkepada
Allah.

5. Aliran Mu ’tazilah:Perkataan Mu ’tazilah berasal dari kata Í’tizal” yang artinya


“memisahkan diri” , pada mulanya nama ini di berikan oleh orang dari luar mu ’tazilah
karena pendirinya, Washil bin Atha’, tidak sependapat dan memisahkan diri dari
gurunya, Hasan al-Bashri. Dalam perkembangan selanjutnya, nama ini kemudian di
setujui oleh pengikutMu ’tazilah dan di gunakan sebagai nama dari bagi aliran teologi
mereka.

6. Ahlussunah Wal- Jamaah:Ahlussunnah berarti penganut atau pengikut sunnah Nabi


Muhammad SAW, dan jemaah berarti sahabat nabi. Jadi Ahlussunnah wal jama’ah
mengandung arti “ penganut Sunnah (ittikad)nabi dan para sahabat beliau.
Ahlussunnah sering juga disebut dengan dapat di bedakan menjadi 2 pengertian,
yaitu khusus dan umum, Sunni dalam pengertian umum adalah lawan kelompok
Syiah, Dalam pengertian ini, sebagai mana juga Asy’ ariyah masuk dalam barisan
Sunni. Sunni dalam pengertian khusus adalah mazhab yang berada dalambarisan
Asy’ariyah dan merupakan lawan Mu’tazilahAliran ini, muncul sebagai reaksi setelah
munculnya aliran dua aliran yang menentang ajaran-ajaran Mu’tazilah.

7. Aliran Syiah:Secara bahasa Syi’ah berarti pengikut. Yang dimaksud dengan pengikut
disini ialah para pendukung Ali bin Abi Thalib. Secara istilah Syi’ah sering di
maksudkan pada kaum muslimin yang dalam bidang spritual dan keagamaannya
selalu merujuk pada keturuan Nabi Muhammad SAW, atau yang sebut sebagai
selanjutnya, istilah

yiah ini untuk pertama kalinya di tujukan pada para pengikut ali (syi’ahali), pemimpin
pertama ahl- al bait pada masa Nabi Muhammad SAW.

8. Aliran Salafiyah:Secara bahasa salafiyah berasal dari kata salaf yang berarti
terdahulu, yang dimaksud terdahulu disini adalah orang-orang terdahulu yang
semasa Rasul SAW, para sahabat, para tabi’in, dan tabitt tabi’in. sedangakan
salafiyah berarti orang-orang yang mengikuti salaf. Istilah salaf mulai dikenal dan
muncul beberapa abad abad sesudah Rasul SAW wafat, yaitu sejak ada orang atau
golongan yang tidak puas memahami al Qur’ an dan hadits tanpa ta’wil, terutama
untuk menjelaskan maksud-maksud tersirat dari ayat-ayat al-Qur’an sehingga tidak
menimbulkan hal-hal yang tidak layak bagi Allah SWT.

5. Objek kajian ilmu kalam?

Objek kajian ilmu kalam adalah ketuhanan dan segala sesuatu yang berkaitan
dengan-Nya. Di samping menggunakan dalil-dalil logika, juga menggunakan dalil-dalil
naqliyah yang bersumber dari Al-Quran dan hadis. Ilmu kalam adalah ilmu yang di
dalamnya dibahas tentang keyakinan-keyakinan dalam agama yang dipertahankan
melalui argumen argumen rasional. Kebenaran dalam ilmu kalam berupa diketahuinya
kebenaran ajaran agama melalui penalaran rasio lalu dirujukkan kepada Al Quran dan
hadis.kalam adalah salah satu disiplin ilmu yang mempelajari tentang Tuhan dan segala
yang berkaitan dengan-Nya, seperti Dzat-Nya, sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya,
ketetapan-Nya, dan lain sebagainya. Tujuan ilmu kalam melakukan interpretasi,
penguatan, dan pembuktian kebenaran kalam Tuhan berdasarkan dukungan akal
sebagai interpreter untuk menggali pesan-pesan Tuhan. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan filosofis. Karena melibatkan intervensi akal, maka produk kebenaran
yang dihasilkan oleh ilmu kalam pun bersifat relatif.serta metode dalam ilmu kalam yakni
cara kerja yang dipakai tokoh-tokoh kalam dalam mendudukkan persoalan-persoalan
akidah secara dialogis dan sistematis agar dipahami masyarakat dengan baik.
Sebagaimana diketahui bahwa menurut mutakallimun, dasar-dasar akidah sudah ada
dalam nash.

Anda mungkin juga menyukai