Anda di halaman 1dari 9

BAB I PEMBAHASAN

A.SEJARAH TIMBULNYA MASALAH-MASALAH AKIDAH dalam ISLAM


Akidah disebut pula iman atau kepercayaan yang merupakan titik tolak permulaan seseorang yang disebut muslim. Akidah merupakan pengetahuan pokok yang disebut arkanul iman atau rukun iman yang terdiri atas iman kepada Allah, iman kepada malaikat,iman kepada rasul, iman kepada hari akhir serta iman kepada qadha dan qadar. Pokok-pokok keimanan tersebut diatas lazimmnya dibahas dalam teologi Islam. Teologi berasal dari kata Theos artinya Tuhan dan Logos artinya Ilmu, jadi teologi adalah ilmu tentang ketuhanan. Dengan kata lain yang dimaksud teologi adalah pengetahuan tentang Tuhan dan manusia dalam pertaliannya dengan Tuhan, baik disandarkan kepada wahyu(revealed theology) maupun disandarkan pada penyelidikan akal pikiran (rational theology). Teologi disebut pula ilmu kalam yaitu ilmu yang menerangkan sifat-sifat Allah yang wajib diketahui dan dipercayai dan yang terpenting adalah pembahasan mengenai keesaan Allah. Oleh karena itu, ilmu kalam disebut juga ilmu tauhid. Ada juga yang menyebut teologi dengan sebutan ilmu ushul artinya ilmu yang membahas tentang pokok-pokok kepercayaan, atau ilmu ushuluddiin yaitu ilmu yang menguraikan pokokpokok kepercayaan dalam agama. Ada yang menyebut dengan istilah ilmu aqoid, karena membahas masalah kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah dan ada pula yang menyebut ilmu marifat, karena membahas pengenalan terhadap Allah. Teologi timbul akibat faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Sebagian umat menuhankan bintang-bintang sebagai sekutu Allah (QS. Al-Anam: 76-78),menuhankan Nabi Isa as.(QS. Al-Maidah: 116) dan ada pula yang menyembah berhala-berhala (QS. Al-Anam: 74) 2. Setelah Islam berkembang luas, umat Islam mulai memfilsafatkan agama. Hujjah dan penjelasan masing-masing mengakibatkan terjadinya perselisihan. 3. Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, timbul perselisihan dalam memahami masalah-masalah politik, misalnya tentang kekhalifan. Umat Islam terpecah dalam beberapa golongan dan perselisihan tersebut merembet ke dalam urusan ushul. Selain faktor-faktor di atas, timbulnya teologi juga disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat eksternal sebagai berikut:
1

a. Umat Islam yang semula beragama selain Islam mulai memikirkan agama asalnya dan diberi corak keislaman. Lahirlah ajaran yang berbau ajaran Hindu seperti konsep reinkarnasi dalam agama Hindu, paham tentang umat pilihan seperti ajaran yahudi, dan sebagainya.

b. Umat Islam mempelajari berbagai pendapat dan alasan-alasan orang-orang yang memusuhi Islam terutama umat Yahudi dan Nasrani yang mempergunakan filasafat Yunani. Masuknya filsafat Yunani dikalangan umat Islam menyebabkan perbedaan pendapat diantara umat Islam semakin bertambah besar. c. Umat Islam mempergunakan filsafat Yunani untuk menjawab, mengimbangi, dan mengalahkan musuhmusuh Islam dengan melakukan perdebatan menggunakan logika yang berasal dari filsafat Yunani.

B. PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN ALIRAN-ALIRAN TEOLOGI dalam ISLAM


Menurut Harun Nasution Permasalahan yang pertama muncul dalam Islam bukanlah permasalahan yang berbasiskan pada persoalan teologi namun, permasalahan politik tersebut. Permasalahan politik tersebut dalam perjalanannya beranjak menjadi permasalahan teologi. Ketika Rasul Muhammad SAW wafat (632 M), para sahabat disibukkan dengan pembahasan mengenai pengganti Rasul sebagai kepala negara, sehingga penguburan nabi adalah permasalahan kedua. Dari hal ini lahir permasalahan khalifah antara Ali Bin Abi Thalib dengan Muawiyah Bin Abi Sufyan merupakan titik balik dari pergeseran permasalahan politik menjadi permasalahan teologi. Perseteruan tersebut, diselesaikan dalam perang Shifin yang dimenangkan oleh kelompok Muawiyah dengan jalan Tahkim atau Arbitrase. Kelompok Ali di wakili Abu Musa al-Asyari sedangkan kelompok Muawiyah diwakili Amr Ibn al-As. Peristiwa Tahkim tersebut, menguntungkan pihak Muawiyah, sebab penjatuhan Ali Bin Abi Thalib sebagai khalifah yang sah dan Muawiyah sebagai gubernur Damaskus yang memberontak, hanya penjatuhan Ali yang disepakati oleh Amr Ibn As. Dampak dari peristiwa Tahkim kubu Ali Bin Abi Thalib terpecah menjadi dua golongan yaitu: 1. Golongan pendukung Ali Bin Abi Thalib, terkenal dengan nama Syiah 2. Golongan yang menyatakan keluar dari kelompok Ali, terkenal dengan nama Khawarij 3. Golongan yang menjauhkan diri dari golongan Syiah dan golongan Khawarij, terkenal dengan nama golongann Murjiah. Kaum Khawarij berpandangan bahwa sikap Ali yang menerima tipu muslihat dari Amr Bin As adalah salah, sebab putusan hanya datang dari Allah SWT melalui hukum-hukumnya dalam al- Quran. Menurut Khawariij la Hukma illalillah (tidak ada hukum selain dari Allah). Kaum Khawarij berpandangan Ali Bin Abi Tahalib, Muawiyah, Amr Bin As, Abu Musa Al-Asyari dan seluruh orang yang menerima Arbitrase adalah berdosa besar dan kafir dalam arti keluar dari Islam dan harus di bunuh. Pandangan ini bertolak belakang pada Surat al-Maidah:44 yang menyatakan Siapa yang tidak menentukan hukum dengan apa yang telah diturunkan oleh Allah SWT adalah kafir.
2

Persoalan dosa besar seperti kaum Khawarij di atas, selanjutnya bergeser menjadi permasalahan teologi. Dalam perkembangan selanjutnya persoalan dosa besar (murtakib al-kabir) mempunyai pengaruh besar dalam pertumbuhan aliran teologi dalam Islam. Permasalahan utamanya adalah bagaimanakah status orang yang berdosa besar, apakah mukmin ataukah kafir. Dari persoalan murtakib al-kabir lahir beberapa aliran teologi. Aliran tersebut adalah :

a. Aliran Kahwarij yang berpandang bahwa orang berbuat dosa besar adalah kafir dan wajib di bunuh. b. Aliran Murjiah yang berpendapat bahwa orang yang berdosa besar tetap masih mukmin dan bukan kafir. Permasalahan dosa besar yang dilakukan dikembalikan pada Allah SWT untuk mengampuni atau tidak. c. Aliran Mutazilah. Aliran ini berpendapat bahwa orang yang berbuat dosa besar bukan kafir tetapi bukan pula mukmin. Namun mereka terletak di antara dua posisi kafir dan mukmin. Dalam teologi mutazilah orang seperti ini dikatakan tanzilu baina manzilatain. d. Aliran Qodariah. Aliran ini terkenal dengan pemikiran Free Will dan Free Act (kebebasan berkehendak dan berbuat) e. Aliran Jabariah. Aliran ini berkebalikan dengan pandangan aliran Qodariah yang menyatakan manusia mempunyai kebebasan berkehendak dan berbuat, sebalknya aliran jabariah berpandangan manusia dalam segala tingkah lakunya bertindak atas dasar paksaan dai Allah. Paham ini selanjutnya terkenal dengan predestination atau fatalism. f. Aliran Asyariah merupakan aliran teologi tradisional yang disusun oleh Abu Hasan al-Asyari (935 M). Pada awalnya Abu Hasan al-Asyari merupakan orang Mutazilah yang merasa tidak puas dengan teologi Mutazilah. Dalam satu riwayat keluarnya Abu Musa al-Asyari dari Mutazilah dikarenakan ia pernah bermimpi bahwaMutazilah di cap Nabi Muhammad sebagai ajaran yang sesat. g. Aliran Maturidiah. Aliran yang didirikan oleh Abu Mansur Muhammad al-Maturidi (w.944 M). Dalam perkembangan selanjutnya dua aliran terakhir yakni Asyariah dan Maturidiah di kenal dengan nama aliran Ahlus Sunah Wal Jamaah. Kedua aliran ini dibedakan dalam lapangan hukum Islam. AliranAsyariah lebih cenderung dengan pendekatan Imam Syafii, sedangkan aliaran Maturidiah cenderung pada pendekatan Imam Hanafi.

C. PENGERTIAN dan SEJARAH TIMBULNYA ILMU KALAM


Ilmu kalam berasal dari kata ilm yang berarti ilmu dan al-kalam yang berarti diskursus, dialog, atau perkataan. Dinamakan demikian karena dalam ilmu kalam merupakan kumpulan diskusi dan argumentasi tentang berbagai perdebatan yang berkaitan dengan persoalan aqidah Islam. Oleh karena itu, secara istilah ilmu kalam diartikan sebagai ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan dengan bukti-bukti yang meyakinkan. Ilmu kalam dapat juga disebut teologi Islam. Kata teologi berasal dari kata theos yang berarti tuhan dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, teologi Islam berarti ilmu yang membahas tentang persoalanpersoalan ketuhanan. Menurut Syech Muhammad Abduh, ilmu kalam adalah ilmu yang membahas tentang wujud Tuhan, sifatsifat yang harus ada pada-Nya, sifat-sifat yang boleh pada-Nya, sifat-sifat yang tidak mungkin pada-Nya, ilmu kalam juga membicarakan tentang rasul-rasul, untuk menetapkan putusan mereka, sifat-sifat yang boleh dipertautkan kepada mereka, dan sifat-sifat yang tidak boleh dipertautkan kepada mereka. Ilmu kalam sebagai ilmu yang berdiri sendiri belum dikenal pada masa Nabi Muhammad SAW dan para sahabat. Ilmu ini dikenal pada masa berikutnya. Sebutan ilmu kalam sebagai ilmu yang dapat berdiri sendiri pertama kalinya digunakan pada masa Khalifah al Makmun dari Dinasti Abbasiyah pada tahun 218 hijriyah, yaitu setelah para ulama Mutazilah mempelajari kitab-kitab filsafat yang telah diterjemahkan. Mereka menggabungkan metodenya dengan metode ilmu kalam. Beberapa alasan mengapa ilmu ini dinamakan ilmu kalam, diantaranya karena sebagaimana ulama menjelaskan dan membela aqidah Islam dengan metode ilmu kalam dan ilmu logika yang biasa digunakan oleh para filosof. Alasan selanjutnya karena persoalan kalamullah atau firman Allah menjadi perdebatan para ulama, yaitu memperdebatkan apakah firman Allah swt itu diciptakan atau bukan, firman Allah swt itu merupakan hadits atau qadim. Ilmu kalam lahir diawali dengan timbulnya masalah politik yang terjadi antarumat Islam. Masalah tersebut kemudian merembet dan berkembang menjadi masalah tentang ketuhanan.

D.OBJEK KAJIAN ILMU KALAM


Adapun objek kajian ilmu kalam antara lain mencakup tentang: a. Akal dan Wahyu Akal merupakan hal berharga yang dimiliki oleh setiap manusia. Akal menurut Islam adalah daya untuk memperoleh pengetahuan yang belum diketahui sampai dapat mengetahuinya. Akal merupakan kemampuan alamiah manusia. Setiap manusia mempunyai kualitas akal atau pikiran yang berbeda-beda. Penggunaan akal yaitu untuk menelaah dan membedakan sesuatu yang benar dan yang salah. Akal menurut Abu al Huzail adalah daya untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan daya yang membuat orang dapat membedakan antara dirinya dengan benda lainnya. Wahyu menurut bahasa adalah suara, api, bisikan, isyarat, atau tulisan. Adapun wahyu menurut istilah adalah firman Allah SWT. yang disampaikan kepada orang pilihan-Nya agar disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam perjalanan hidup, baik hidup di dunia maupun hidup di akhirat. Bahasan wahyu dalam konteks ilmu kalam meliputi tentang masalah mengetahui, kewajiban mengetahui Allah, mengetahui baik dan jahat, kewajiban mengerjakan yang baik dan menjauhi yang buruk. Terdapat empat point yang dipermasalahkan didalam objek akal dan wahyu, yaitu mengetahui tuhan, kewajiban mengetahui tuhan, mengetahui yang baik dan yang jahat, kewajiban mengerjakan yang baik dan jahat. b. Keesaan Allah Keesaan Allah SWT. merupakan hal yang harus benar-benar diyakini dan tidak boleh ada keraguan di dalamnya. Objek kajian ilmu kalam juga membahas tentang keesaan Allah SWT. karena keesaan disini bukan hanya zat-Nya saja akan tetapi meliputi sifat dan kekuasaannya. c. Keadilan Tuhan Perbedaan pandangan ulama kalam tentang kekuasaan tuhan berimplikasi pada prbedaan pandangan mengenai keadilan tuhan. Kaum mutazilah memandang keadilan erat hubungnnya dengan hak, dan keadilan dalam aliran ini diartikan sebagai member seseorang haknya. Tuhan adil berarti segala perbuatannya adalah baik. Oleh karena itu, tuhan tidak dapat bersikap zalim dalam memberikan hukuman,tidak menghukum anak karena dosa orang tuanya. d. Sifat-sifat Allah e. Wujud Allah
5

f. Kekuasaan dan Kehendak Tuhan Ilmu kalam membahas tentang kekuasaan dan kehendak. Pembahasan kekuasaan dan kehendak merupakan bahasan yang selalu diperdebatkan. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari masalah ini dalam ilmu kalam. Salah satunya, yaitu timbul pertanyaan apakah Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak? Ataukah ada batasnya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akhirnya membuat pemahamanpemahaman yang berbeda antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lainnya. g. Pembahasan tentang rasul-rasul Allah h. Pembahasan tentang keimanan dan akibatnya seperti: -Masalah iman, kufur, musyrik, murtad, dan fasiq. -Hal-hal yang berkaitan dengan Al-quran. i. Pembahasan tentang perbuatan manusia dan konsekuensinya. j. Takdir dan Kebebasan Masalah lain yang banyak di kaji dan di perdebatkan ulama kalam adalah tentang perbuatan manusia yang dikaitkan tentang kebebasan manusia dan kekuasaan tuhan. Dalam hal ini ditegaskan bahwa untuk terwujudnya suatu perubahan harus ada dua unsur yaitu kehendak atau kemauan dan daya untuk melaksanakan kehendak tersebut sehingga terwujudlah perubahan.

BAB II KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Akidah merupakan pengetahuan pokok yang disebut arkanul iman atau rukun iman yang terdiri atas iman kepada Allah, iman kepada malaikat,iman kepada rasul, iman kepada hari akhir serta iman kepada qadha dan qadar. 2. Ilmu kalam dapat juga disebut teologi Islam. Kata teologi berasal dari kata theos yang berarti tuhan dan logos yang berarti ilmu. Dengan demikian, teologi Islam berarti ilmu yang membahas tentang persoalan-persoalan ketuhanan. 3. Ilmu kalam lahir diawali dengan timbulnya masalah politik yang terjadi antarumat Islam. Masalah tersebut kemudian merembet dan berkembang menjadi masalah tentang ketuhanan. 4. Objek kajian ilmu kalam diantaranya akal dan wahyu, keadilan Tuhan, Keesaan Allah, Pembahasan tentang perbuatan manusia dan konsekuensinya, Takdir dan Kebebasan, Pembahasan tentang rasulrasul Allah, Pembahasan tentang keimanan dan akibatnya, Sifat-sifat Allah, wujud Allah, Kekuasaan dan Kehendak Tuhan. 5. Dari pergeseran politik ke teologi melahirkan beberapa aliran teologi seperti Khawarij, Murjiah, Mutazilah, Qadariah, Jabariyah, dan Ahlus sunah wal jamaah (Asyariah dan Maturidiaah).

DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Harun. 1986. Teologi Islam:Aliran-aliran sejarah analisa perbandingan. Jakarta: Universitas Indonesia Rozak, Abdul, Basri ,Hasan.2010. Studi Islam 2. Jakarta: Lembaga Penelitian Uin Syarif Hidayatullah http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/2074105-aliran-teologi-dalam-islam/ http://republika.co.id:8080/berita/50969/Sejarah_Munculnya_Aliran_Teologi_dalam_Islam http://mazhabsss.blogspot.com/2010/01/hubungan-antara-maturidiyah-dan.html

Anda mungkin juga menyukai