Anda di halaman 1dari 11

TAFSIR, TA’WIL DAN TERJEMAH

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an


Dosen Pengampu : Yusup Azazy, S.Ag, M.A.

Disusun Oleh:
Andika Surya Gemilang 1213040023
Alwi Luqmanul Hakim 1213040021
Angelita Puspita Sari 1213040024
Anadza Wafiqotul Azizah 1213040022

JURUSAN PERBANDINGAN
MAZHAB DAN HUKUMFAKULTAS
SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG
DJATI BANDUNG2021 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, selalu kami haturkan kepada hadirat Allah SWT. Tuhan
semesta alam yang dengannya kita mendapat rahmat, nikmat, serta hidayah dan inayah-Nya,
sehingga dapat melaksanakan fungsi kita di muka bumi ini sebagai hamba-Nya yang selalu
ta’at pada syari’at.
Sholawat beriring salam tidak lupa pula senantiasa tetap tercurahkan kapada Nabi
Muhammad SAW. Makhluk Allah yang datang untuk membimbing kita menuju ke jalan yang
diridhai-Nya dan patut menjadi tauladan ummat Islam hingga akhir zaman.
Rasa syukur yang tak terhingga, atas petunjuk dan pertolongan Allah SWT. Kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini, walaupun didalamnya masih terdapat banyak
kekurangan dan kekhilafan, yang mana hal itu memang benar-benar bersumber dari kelemahan
penulis.
Semoga makalah yang berjudul “Tafsir, T’awil dan Terjemah” ini dapat menambah
wawasan baru dalam bidang keilmuan penulis serta pembaca pada umumnya. Kritik dan saran
selalu kami harapkan sebagai agar bisa lebih maju dan juga demi memperbaiki kesalahan yang
terdapat dalam makalah ini, karena penulis sadar bahwa kesempurnaan semata hanya milik
Allah SWT

Bandung, September 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ I


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... II
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. Definisi dan Macam Macam Tafsir ....................................................................... 2
B. Definisi dan Macam Macam Ta’wil...................................................................... 3
C. Definisi dan Macam Macam Terjemah ................................................................. 3
D. Perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah ............................................................... 4
E. Syarat Syarat Melakukan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah ...................................... 5
BAB III .............................................................................................................................. 7
PENUTUP ......................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Qur’anul karim adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, mengandung hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ilmu pengetahuan,
kisah-kisah, filsafat, peraturan-peraturan yang mengatur tingkah laku dan tata cara
hidup manusia, baik sebagai makhluk individu atau pun sebagai makhluk sosial,
sehingga berbahagia hidup di dunia dan di akhirat. Al-Qur’an merupakan pedoman
hidup bagi umat Islam. Semua hal yang ada pada aspek kehidupan telah diatur
didalamnya.
Kemampuan setiap orang dalam memahami lafadz dan ungkapan Al Qur’an
tidaklah sama, padahal penjelasannya sedemikian gemilang dan ayat-ayatnya pun
sedemikian rinci. Perbedaan daya nalar diantara mereka ini adalah suatu hal yang tidak
dipertentangan lagi. Kalangan awam hanya dapat memahami makna-makna yang zahir
dan pengertian ayat-ayatnya secara global, sedangkan kalangan cendekiawan dan
terpelajar akan dapat mengumpulkan pula dari pandangan makna-makna yang menarik.
Dan diantara cendikiawan kelompok ini terdapat aneka ragam dan tingkat pemahaman
maka tidaklah mengherangkan jika Al-Qur’an mendapatkan perhatian besar dari
umatnya melalui pengkajian intensif terutama dalam rangka menafsirkan kata-kata
garib (aneh-ganjil) atau mentakwil tarkib (susunan kalimat) dan menterjemahkannya
kedalam bahasa yang mudah dipahami.
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa hal yang erat kaitannya
untuk memahami Al-Qur’an. Yaitu kami akan memaparkan mengenai Tafsir, Ta’wil
dan Terjemah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dan macam macam Tafsir
2. Apa definisi dan macam macam Ta’wil
3. Apa definisi dan macam macam Terjemah
4. Apa perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah
5. Apa syarat syarat melakukan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi dan macam macam Tafsir
2. Mengetahui definisi dan macam macam Ta'wil
3. Mengetahui definisi dan macam macam Terjemah
4. Mengetahui perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah
5. Mengetahui syarat syarat melakukan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi dan Macam Macam Tafsir
1. Definisi Tafsir
Kata tafsir diambil dari kata “fassara – yufassiru – tafsira” yang berarti
keterangan atau uraian. Al-jurjani berpendapat bahwa kata tafsir menurut
pengertian bahasa adalah “al-kasyf al-idzhar” yang artinya menyingkap (membuka)
dan melahirkan. Pada dasarnya, pengertian “tafsir” berdasarkan bahasa tidak akan
lepas dari kandungan makna Al-idhah (menjelaskan), Al-bayan (menerangkan), Al-
kasyf (mengungkapkan), Al-izhar (menampakkan), dan Al-ibanah (menjelaskan).
Adapun pengertian “tafsir” berdasarkan istilah, para ulama banyak memberikan
komentar, antara lain sebagai berikut :
a. Menurut Al-Kilabi dalam At-Tashili:
.‫التفسير شرح القران وبيان معناه واالفصاح بما يقضيه بنصه أوأشارته أونحوا‬
Tafsir adalah menjelaskan Al-Qur’an, menerangkan maknanya dan
menjelaskan apa yang dikehendaki dengan nashnya atau dengan isyaratnya atau
tujuannya.
b. Menurut Syekh Al-Jazairi dalam Shahib At-Taujih:
‫اَلتَّفسير فى الحقيقة أنما هو شرح اللفظ المستلف عندالسامع بما هو افصح عنده بما يرادفه اويقاربه أوله‬
‫دآل لة عليه با حدى طرق الاللةز‬
Tafsir pada hakekatnya adalah menjelaskan lafazh yang sukar dipahami oleh
pendengar dengan mengemukakan lafazh sinonimnya atau makna yang
mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu dilalah
(petunjuk/menunjukan) lafazh tersebut.
c. Menurut Abu-Hayyan:
‫الفسير فى االءصطالح علم يبحث عن كيفية النطق بألفاظ القران ومد لوالتها وأحكامها االءفرادية‬
‫والتركيبية ومعانيها التي تحمل عليها حالة التركيب‬
Tafsir adalah ilmu mengenai cara pengucapan lafazh-lafazh Al-Qur’an serta
cara mengungkapkan petunujuk, kandungan-kandungan hukum, dan makna
makna yang terkandung di dalamnya.
d. Menurut Az-Zarkasyi:
‫ وبيان معانيه واستخراج أحكامه وحكمه‬.‫م‬,‫علم يفهم به كتاب هللا المنزل على نبيه محمد ص‬
Tafsir adalah ilmu yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan makna-
makna kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad SAW, seta
menyimpulkan kandungan-kandungan hukum dan hikmahnya.

Berdasarkan beberapa rumusan tafsir yang dikemukakan para ulama


tersebut, dapat ditarik satu kesimpulan bahwa pada dasarnya, tafsir adalah suatu
hasil usaha tanggapan, penalaran, dan ijtihad manusia untuk menyingkap nilai-nilai
samawi yang terdapat di dalam Al-Qur’an.1

1
Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia. 2020. Hlm. 209

2
2. Macam Macam Tafsir
a. Tafsir bi al-Ma’tsur
Tafsir bil-ma’tsur dalam Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an adalah jenis tafsir yang
berpedoman kepada riwayat yang sahih, baik itu dari Al-Qur’an, hadis, maupun
pendapat-pendapat sahabat (aqwal al-Sahabah) atau pendapat tabi’in. Pola kerja
tafsir jenis ini dilakukan dengan menafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, Al-
Qur’an dengan hadis, dan Al-Qur’an dengan pendapat atau riwayat yang
bersumber dari sahabat.
b. Tafsir bir al-Ra’yi
Tafsir bi al-ra’yi secara bahasa adalah menafsirkan Al-Qur’an dengan akal atau
pikiran semata, tanpa didasarkan kepada ruh syariat dan nash-nashnya.
Kelompok mufassirin yang menggunakan metode ini dianggap sebagai ahli
bid’ah, menganut pola pemikiran yang sesat, tidak sesuai dengan manhaj salaf
(sahabat dan tabi’in) tidak dalam pendapat mereka juga tidak dalam cara salaf
menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Pengertian ini diungkapkan oleh Manna’ al-
Qaththan dalam Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an. Pengertian yang berbeda
diutarakan oleh al-Dzahabi, tafsir bi al-ra’yi adalah suatu upaya untuk
menafsirkan dengan ijtihad setelah memahami ujaran-ujaran orang Arab, lafal-
lafal orang Arab beserta maksudnya, syair-syair Jahiliyah, asbabun nuzul,
nasakh dan mansukh dari ayat-ayat Al-Qur’an dan sebagainya yang dibutuhkan
dalam penafsiran Al-Qur’an. Salah satu kelompok mufassir yang diklaim
menggunakan metode tafsir bi al-ra’yi adalah ‘Abdur Rahman bin Kaisan al-
Ashamm, al-Juba’i, ‘Abdul Jabbar, al-Rumman, Zamakhsyari, dan lain
sebagainya.2

B. Definisi dan Macam Macam Ta’wil


1. Definisi Ta’wil
Arti takwil menurut lughat adalah menerangkan, menjelaskan. Diambil dari
kata “awwala-yuawwilu-takwilan.” Al-Qaththan dan Al-Jurjani berpendapat bahwa
arti takwil menurut lughat adalah “al-ruju’ ila Al-ashi” (berarti kembali kepada
pokoknya). Sedangkan arti bahasanya menurut Az-Zarqoni adalah sama dengan arti
tafsir.
Adapun takwil menurut istilah, dalam hal ini banyak para ulama’ memberikan
pendapatnya antara lain:

a. Menurut Al-Jurzani
.‫صرف اللفظ عن معناه الظاهر الى معناه يحتمله إذا كان المحتمل الذى يراه موافقا بالكتاب والسنة‬
Artinya:
Memalingkan suatu lafadz dari makna lahirnya terhadap makna yang
dikandungnya, apabila makna alternatif yang dipandangnya sesuai dengan
ketentuan Al-kitab dan As-sunnah.

2
Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, Pengantar Ilmu Tafsir, Bantul: Penerbit Samudra Biru. 2020. Hlm. 49

3
b. Menurut Definisi Lain
‫التأ ويل ترجيع الشيء ألى غايته بيان مايراد منه‬
Artinya :
Takwil ialah mengembalikan sesuatu ghayahnya (tujuanya), yakni
menerangkan apa yang dimaksud.
c. Menurut Ulama Salaf
1. “Menafsirkan dan menjelaskan makna suatu ungkapan, baik bersesuai
dengan makna lahirnya ataupun bertentangan.” Definisi takwil seperti ini
sama dengan definisi tafsir.
2. “Hakikat sebenarnya yang dikehendaki suatu ungkapan”
d. Menurut Ulama Khalaf
‫صرف اللفظ عن المعنى الراجح ألى معنى الدليل يقترن به‬
Artinya:
Mengalihkan suatu lafazh dari maknanya yang rajih pada makna yang marjuh
karena ada indikasi untuk itu.

Ringkasnya, pengertian Ta’wil dalam penggunaan istilah adalah suatu usaha


untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-Qur’an melalui pendekatan
memahami arti atau maksud sebagai kandungan dari lafazh itu. Dengan kata lain,
takwil berarti mengartikan lafazh dengan beberapa alternatif kandungan makna
yang bukan makna lahiriyah, bahkan penggunaan secara masyhur kadang-kadang
diidentikan dengan tafsir.3

2. Macam Macam Ta’wil


Secara garis besar Ta’wil terbagi dua:
a. Ta’wil Al-Qur’an atau hadis Nabi yang diduga mengandung bentuk penyamaan
sifat Tuhan dengan apa yang berlaku di kalangan manusia, padahal kita
mengetahui bahwa Allah itu tidak ada yang menyamahi-Nya.
b. Ta’wil bagi nash yang khusus berlaku dalam hukum taklifi yang terdorong oleh
usaha mengkompromikan antara hukum-hukum dalam ayat Al-Qur’an atau
hadis Nabi yang kelihatan menurut lahirnya bertentangan. Dengan cara ta’wil
yang bertujuan mendekatkan ini, kedua dalil yang kelihatannya berbeda
(bertentang) dapat diamalkan sekaligus dalam rangka mengamalkan prinsip:
“mengamalkan dua dalil yang bertentangan lebih baik daripada membuang
keduanya atau satu diantaranya”.
C. Definisi dan Macam Macam Terjemah
1. Definisi Terjemah
Tarjamah atau dalam tradisi pengucapan Indonesia menjadi terjemah. Dalam
buku Manáhil al-Irfân, karya al-Zarqâni dijelaskan bahwa menurut tinjauan bahasa,
kata terjemah mengandung empat pengertian. Pertama, menyampaikan pembicaraan,
kalâm kepada orang yang belum mengetahuinya. Kedua, menafsirkan pembicaraan,

3
Prof. Dr. Rosihon Anwar, M.Ag., Ulum Al-Quran, Bandung: Pustaka Setia. 2020. Hlm. 211-212

4
kalâm dengan menggunakan bahasa aslinya. 4 Ketiga, menafsirkan pembicaraan, kalâm
dengan bahasa lain yang bukan bahasa aslinya. 5

2. Macam Macam Terjemah


Pada dasarnya, ada tiga corak penerjemahan, yaitu:
a. Terjemah maknawiyyah tafsiriyyah, yaitu menerangkan makana atau kalimat
dan mensyarahkannya,tidak terikat oleh leterlek-nya, melainkan oleh makna
dan tujuan kalimat aslinya. Terjemah semacam ini (dengan corak lain) sinonim
dengan tafsir.
b. Terjemah harfiyyah bi Al-mitsli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata dari
bahasa asli dengan kata sinonimnya (muradif)-nya ke dalam bahasa baru dan
terikat oleh bahasa aslinya.
c. Terjemah harfiyyah bi dzuni Al-mitsli, yaitu menyalin atau mengganti kata-kata
bahasa asli ke dalam bahasa lain dengan memerhatikan urutan makna dan segi
sastranya, menurut kemampuan bahasa baru itu dan sejauh kemampuan
penerjemahnya. 6

D. Perbedaan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah


a. Tafsir : menjelaskan makna ayat yang kadang-kadang dengan panjang lebar,
lengkap dengan penjelasan hukum-hukum dan hikmah yang dapat diambil dari
ayat itu dan seringkali disertai dengan kesimpulan kandungan ayat-ayat
tersebut.
b. Ta’wil : mengalihkan lafadz-lafadz ayat al-Qur’an dari arti yang lahir dan rajih
kepada arti lain yang samar dan marjuh.
c. Terjemah : hanya mengubah kata-kata dari bahasa arab kedalam bahasa lain
tanpa memberikan penjelasan arti kiandungan secara panjang lebar dan tidak
menyimpulkan dari isi kandungannya.

E. Syarat Syarat Melakukan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah


Seseorang yang ingin melakukan Tafsir, Ta’wil dan Terjemah tidak dengan
mudahnya melakukan hal itu, akan tetapi masih harus melewati beberapa kriteria baik
yang kriteria yang harus di miliki oleh orang yang mau melakukannya maupun pada
lafadznya.
a. Syarat-syarat seorang Mufassir
1. Memiliki akidah yang benar, sebab akidah sangat berpengaruh terhadap
jiwa pemiliknya dan seringkali mendorongnya untuk mengubah nas-nas
dan berkhianat dalam penyampaian berita.
2. Bersih dari hawa nafsu, sebab hawa nafsu akan mendorong pemiliknya
untuk membela kepentingan mazhabnya sehingga ia menipu manusia
dengan kata-kata halus dan keterangan menarik seperti dilakukan
golongan qodariyah,syi’ah rafidah, mu;tazilah dan para fanatic madzhab
pendukung lainnya.

4
Prof. Dr. H. Amroeni Drajat, M.Ag., Ulumul Qur’an, Depok: Kencana. 2017. Hlm. 128
5
Ibid.
6
Prof. Dr. Rosihon Anwar, op. cit., Hlm 212-213

5
3. Menafsirkan, lebih dahulu,Quran dengan Quran, karena sesuatu yang
masih global pada satu tempat telah diperinci di tempat lain dan sesuatu
yang dikemukakan secara ringkas di suatu tempat telah diuraikan di
tempat lain.
4. Mencari penafsiran dari sunnah, karena sunnah berfungsi sebagai
pensyarah Qur’an dan penjelasnya. Qur’an telah menyebutkan bahwa
semua hukum (ketetapan) Rasulullah berasal dari Allah.
5. Apabila tidak didapatkan penafsiran dalam sunnah, hendaklah meninjau
pendapat para sahabat karena mereka lebih mengetahui tentang tafsir
Qur’an.
6. Apabila tidak ditemukan juga penafsiran dalam Qur’an,Sunnah maupun
dalam pendapat para sahabat maka sebagian besar ulama’,dalam hal ini
menganjurkan untuk memeriksa pendapat tabi’in.
7. Harus mempunyai pengetahuan bahasa arab dengan segala cabang.
b. Syarat-syarat melakukan Ta’wil
1. Memiliki ilmu tentang Al-Qur’an; mengetahui dan mengusai ayat-ayat
Al-Qur’an terutama ayat-ayat hukum dan tidak disyaratkan harus
menghafalnya.
2. Memiliki ilmu tentang As-Sunnah; mengetahui dan mengusai hadith-
hadith hukum dan mampu menyebutkannya, serta membedakannya
mana yang shahih dan mana yang dhaif, mengetahui nasikh dan
mansukh, mengetahui ijma’, dan perbedaan-perbedaan pendapat para
ulama.
3. Mengusai ilmu ushul fiqh sebagai modal ijtihad.
4. Mengusai bahasa Arab dengan baik dan mengetahui makna-makna dari
setiap katanya, karena ta’wil-ta’wil batil kebanyakan berasal dari orang
ajam yang tidak mengusai bahasa Arab.
5. Mengetahui maqashid syari’ah dengan baik.
6. Beraqidah yang baik dan lurus
c. Syarat-syarat melakukan Terjemah
1. Penerjemah hendaknya mengetahui dua bahasa (bahasa asli dan bahasa
terjemah).
2. Mendalami dan memahami uslub-uslub dan keistimewan-keistimewan
bahasa yang yang diterjemahkan.
3. Hendaknya sighat (bentuk) terjemah itu benar dan apabila dituangkan
kembali ke dalam bahasa aslinya tidak terdapat kesalahan.
4. Terjemahan itu harus dapat mewakili semua arti dan maksud bahasa asli
dengan lengkap dan sempurna.7

7
Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Mudzakir, Bogor: Litera Antar Nusa. 2013. Hlm. 462

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengertian-pengertian pendapat para ulama dapat disimpulkan bahwa:


Tafsir adalah suatu usaha tanggapan, penalaran, dan ijtihad manusia untuk menyikapi
nilai-nilai samawi yang terdapat didalam Al-Qur’an.
Tafsir terbagi menjadi dua macam yaitu: Tafsir bi Al-ma’tsur dan Tafsir bi Ar-ra’yi.

Ta’wil adalah suatu usaha untuk memahami lafazh-lafazh (ayat-ayat) Al-Qur’an


melalui pendekatan memahami arti atau maksud sebagai kandungan dari lafazh itu.
Ta’wil terbagi menjadi dua macam yaitu: Ta’wil Al-Qur’an atau hadis Nabi dan Ta’wil
bagi nash yang khusus berlaku dalam hukum taklifi.

Terjemah adalah memindahkan bahasa Al-Qur’an ke bahasa lain yang bukan bahasa
‘Arab dan mencetak terjemah ini kebeberapa naskah agar dibaca orang yang tidak
mengerti bahasa ‘Arab, sehingga dapat memahami kitab Allah SWT, dengan
perantaraan terjemahan.
Terjemah terbagi menjadi tiga macam yaitu: Terjemah maknawiyyah tafsiriyyah,
Terjemah harfiyyah bi Al-mitsli dan Terjemah harfiyyah bi dzuni Al-mitsli.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon. (2020). Ulum Al-Quran. Bandung: Pustaka Setia.


Herlambang, Saifuddin. (2020). Pengantar Ilmu Tafsir. Bantul: Penerbit Samudra Biru.
Drajat, Amroeni. (tt). Ulumul Qur’an. Depok: Kencana.
al-Qattan, Manna’ Khalil. (2013). Studi Ilmu Ilmu Qur’an. (Mudzakir, Terjemahan).
Bogor: Litera Antar Nusa.

Anda mungkin juga menyukai