OLEH :
20210006
AFI III
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah Swt atas segala Rahmat dan pertolongan-Nya,
selalu mengalir deras ke haribaan baginda Rasulullah Saw. berkat beliaulah kita
dapat terangkis dari peradaban jahiliyah menuju peradaban yang gemilang yakni
dengan agama yang diajarkannya yaitu agama Islam. Alhamdulillah penulis dapat
Dari Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Islam Klasik yang dibimbing oleh dosen
literatur yang kami kaji dan dangkalnya cakrawala berfikir penulis, oleh sebab
itu kritik dan saran konstruktif senantiasa menjadi harapan penulis, demi
ini akan memberi manfaat bagi penulis, pembaca, dan pihak-pihak yang
memerlukan.
Penyusun
ANDI ATIQA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kalam adalah ilmu yang membahas mengenai akidah dengan memakai
nubuwah, akhirat dan hal yang berhubungan dengan itu. Oleh sebab itu, ilmu ini
menempati posisi sangat penting dan terhormat dalam tradisi keilmuan islam.
Sejarah ilmu kalam yang lahir karena terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan
permasalahan tentang dosa besar. Konsep dosa besar ini diadakan oleh kaum
khawarij yaitu kaum yang keluar dari golongan Ali Bin Abi Thalib karena tidak
menyetujui diadakan tahkim dan menganggap tahkim itu sebagai dosa besar.
adalah wahyu Allah yang diyakini kebenaran dan tugas akal hanya
C. Tujuan Penulisan
Rasyidin.
Umayyah.
Abbasiyah.
D. Manfaat Penulisan
Rasyidin.
3. Dapat Mengetahui Perkembangan Ilmu Kalam pada Masa Dinasti
Umayyah.
Abbasiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa Nabi Muhammad SAW., umat islam bersatu, baik dalam
akidah, syariat maupun akhlak. Hal itu disebabkan jika ada pendapat diantara
mereka, dapat langsung dinyatakan kepada beliau. Namun, hal itu bukan berarti
tidak ada permasalahan yang dihadapinya. Pada fase Makkah, Rasulullah SAW.
berhadapan dengan dua tantangan sekaligus, yaitu internal dan eksternal. Internal,
berupa pembinaan akidah islam kepada para sahabat yang telah mengikuti seruan
ajaran beliau. Beliau menghendaki agar kaidah dan keimanan mereka makin kuat
dan tidak kembali lagi pada akidah sebelumnya. Adapun tantangan eksternal
berupa perlawanan kelompok musyrikin Quraisy yang tidak mau menerima ajaran
SAW. beserta ajarannya yang diterima lewat wahyu, para malaikat yang memiliki
tugas-tugas tertentu, kehidupan akhir berupa surga dan neraka serta adanya qada
dan qadar. Selain itu, sahabat juga diingatkan oleh Rasulullah SAW. agar tidak
yang dapat digunakan, benar ataupun salah. Doktrin akidah ini dimaksudkan agar
para sahabat dan ikut yang lain menaati secara penuh semua ajaran yang
benar-benar salah dan harus diperbaiki. Sikap tegas ini diperkuat dengan larangan
Allah SWT., kepada umat islam untuk tidak menjalin hubungan perkawinan
dengan syarat wanita ahli kitab yang mereka nikahi terjaga kesuciannya.
Sahabat adalah orang yang hidup pada masa Rasulullah SAW. dan
mengimani ajarannya. Khulafaur Rasyidin adalah sebagian dari para sahabat yang
ketika kita akan memutuskan atau melaksanakan sesuatu. Contohnya pada urusan
dan mereka memahami ayat-ayat dengan makna apa adanya, tanpa memberikan
takwil atau tafsir. Oleh karena itu, selama lebih kurang dua dekade ( masa Abu
Bakar dan Umar Bin Khattab), hanya sedikit persoalan yang terkait dengan
akidah. Akan tetapi, pada masa-masa berikutnya muncul banyak masalah, baik
masalah akidah maupun masalah-masalah lainnya. Pada masa khalifah yang ke-3
terjadi kekacauan politik yang diakhiri dengan terbunuhnya Utsman Bin Affan.
Inilah awal permasalahan kalam ramai dibicarakan. Masing-masing golongan
Penakwilan nas-nas Al-Quran dan Hadits mulai terbuka dan berimbas pada
persyaratan kesetiaan dan mengajukan Abu Ubaidah Bin Jarrah. Sementara itu,
ahlul bait menginginkan Ali Bin Abi Thalib yang menjadi khalifah atas dasar
kedudukannya dalam Islam, menantu dan karib Rasulullah. Hampir saja terjadi
Di Muktamar Saqifah bani sa’idah. Pemilihan yang terjadi saat itu memenuhi tata
cara perundingan yang dikenal dunia modern saat ini. Dari pemilihan tersebut
akhirnya terpilihlah Abu Bakar dan disetujui oleh jamaah kaum muslimin untuk
mengaku nabi (nabi palsu), dan orang-orang yang enggan yang membayar zakat.
Meski terjadi perbedaan pendapat tentang tindakan yang akan dilakukan dalam
menghadapi kesulitan tersebut, namun kebesaran jiwa dan ketabahan hatinya tetap
kebenaran. Kekuasaan yang dijalankan pada masa Abu Bakar sebagai mana pada
masa Rasulullah, bersifat sentral, kekuasaan legilslatif, eksekutif, dan yudikatif
Umar Bin Khattab diangkat dan dipilih oleh para pemuka masyarakat dan
disetujui oleh jamaah kaum muslimin. Pada saat itu menderita sakit dan
menjelang ajal tiba, Abu Bakar melihat situasi Negara masih labil dan pasukan
bertempur di medan perang. Kondisi ini tidak boleh terpecah belah akibat
Umar Bin Khattab dan pilihannya ini sudah dimintakan pendapat dan persetujuan
keputusannya. Pada masa kepemimpinan Umar Bin Khattab, wilayah islam sudah
meliputi jazirah, arab, palestina, syiria, serta sebagian besar wilayah persia dan
mesir. Karena perluasan daerah terjadi begitu cepat, Umar Bin Khattab segera
persia, yaitu diatur menjadi beberapa wilayah, seperti mekah, madinah, syiria,
jazirah, basrah, kufah, dan palestina. Kemudian beliau juga menertibkan sistem
Khattab adalah :
Pemberlakuan ijtihad
Utsman Bin Affan dipilih dan diangkat dari beberapa calon pilihan
dilakukan oleh Fairuz (Abu Lu’lu’ah), seorang budak mugirah. Beberapa calon
tersebut adalah Ali Bin Abi Thalib, Utsman Bin Affan, Sa’ad Bin Abi Waqas,
Abdurrahman Bin Auf, Zubair Bin Awwam, Talhah Bin Ubaidillah, dan Abdullah
Bin Umar. Beliau menunjuk mereka sebagai pengganti yang menurutinya dan
khalifah. Oleh para ahli sejarah islam, mereka disebut Ahlul Halli Wal ‘Aqdi
yang menjadi khalifah. Dalam pemilihan lewat perwakilan tersebut, Utsman Bin
Affan memperoleh suara lebih banyak yaitu tiga suara untuk Ali Bin Abi Thalib
provinsi dan menetapkan seoarang juru hitung dari keluarganya sendiri. Sistem
politik yang mencapai klimaks pada masa pemerintahan Ali Bin Abi Talib
Membangun pengadilan
mulia, zahid yang dijadikan teladan, bersikap lemah lembut kepada siapapun, dari
keluarga Rasulullah SAW., serta pada cenderung pada keadilan dan kebenaran
yang sangant kuat. Dia seorang intelektual, cerdas, dan pemberani. Sifatnya yang
baik dan terpuji sudah di-ketahui oleh umum. Ali Bin Abi Talib disegani dan
Utsman Bin Affan oleh pemberontak. Ali Bin Abi Talib diangkat dan dipilih
jamaah kaum muslimin di madinnah dalam suasana yang sangat kacau. Dengan
pertimbangan jika khalifah tidak segera dipilih dan diangkat, ditakutkan keadaan
akan semakain kacau. Ali Bin Abi Talib diangkat dan dibaiat oleh masyarakat.
Ali Bin Abi Talib membangun pemerintahan di atas puing-puing yang sufah
Talhah, Zubair, dan Aisyah, yang dikenal dengan perang Jamal. Mereka
menyerang Ali Bin Abi Talib karena tidak mau menghukum para pembunuh
Usman. Mereka menuntut keadilan atas darah Usman yang telah ditumpahkan
secara Zalim. Bersamaan dengan itu, keijakan-kebijakan Ali Bin Abi Talib juga
yang didukung oleh sejumlah mantan pejabat tinggi yang merasa kehilangan
kedudukan dan kejayaan mereka. Pertempuran ini dikenal dengan perang Siffin.
Khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan ali). Mereka berpendapat bahwa
persoalan saat itu tidak dapat diputuskan dengan tahkim. Keputusan hanya datang
dari Allah dengan kembali kepada hukum-hukum yang ada dalam Al-Qur’an.
Di tengah kemelut politik yang begitu pelik, Khalifah Ali bin Abi Talib dapat
Berkembangnya sastra
islam. Di zaman inilah lahir berbagai aliran teologi seperti Murji’ah, Qadariah,
filosofis orang lain tanpa mereka menggunakan senjata filsafat dan rasional pula.
Ahlussunnah Waljama’ah dengan tokoh besarnya Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu
keseluruhan umat islam di dalam keimanan yang bersih dari seberang pertikaian
dan perdebatan. Dan apabila kaum muslimin selesai melakukan pembukaan negeri
kalangan penganut agama lain yang memeluk islam. Mereka ini menzahirkan
pemikiran-pemikiran baru yang di ambil dari agama lama mereka tetapi diberi
rupa bentuk islam. Iraq khususnya di Basrah merupakan tempat segala agama dan
aliran. Maka terjadi perselisihan apabila ada satu golongan menafikan kemahuan
(iradah) manusia. Kelompok ini diketuai oleh Jaham bin Shafwan. Dan antara
pengikutnya ialah para pengikut aliran jabbariyah yang diketuai oleh Ma'bad al-
Juhani. Aliran ini lahir ditengah-tengah kecelaruan pemikiran dan asas-asas yang
muslimin berdasarkan jalan yang ditempuh oleh Al-Qur’an. Antara yang masyhur
di kalangan mereka adalah Hasan Al-Basri. Dan sebagian dari kesan perselisihan
antara Hasan Al-Basri dengan Muridnya Washil bin Atha’ ialah lahirnya satu
mengenai hukum orang beriman yang mengerjakan dosa besar, kemudian mati
sebelum sempa bertaubat. Pada akhir kurun ketiga dan awal kurun keempat,
lahirlah imam Abu Mansyur Al-Maturidi yang berusaha menolak golongan yang
pula Abu al-Hasan al-Asy'ari yang telah mengumumkan keluar dari kelompok
para ulama dari kalangan Fuqaha dan ahli hadist. Dia dan pengikutnya dikenal
sebagai aliran Asy'ariyah dan dari kelompok ini, terbentuklah kelompok Ahlus
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah lahirnya ilmu kalam itu sudah ada
sebelum Nabi Muhammad SAW wafat. Pada masa Rasulullah SAW., umat islam
bersatu, mereka satu akidah, satu syariah dan satu akhlaqul karimah, ketika
mereka ada perselisihan pendapat, diatasi dengan wahyu dan pada saat itu tidak
ada perselisahan diantara mereka. Sebab kemunculan ilmu kalam di picu oleh
yang bermula pada penolakan Mu’awiyah atas kekhalifaan Ali bin Abi Talib.
Ketegangan antara Mu’awiyah dan Ali bin Abi Talib memuncak menjadi perang
Sikap Ali yang menerima tipu muslihat Amr bin Al-Ash utusan pihak
memisahkan diri. Adapula sebagian besar yang tetap medukung Ali secara
B. Saran
Perkembangan Ilmu Kalam. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus kami
kami mohon maaf, kritik dan saran pembaca akan kami tunggu. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
https://maktabahmahasiswa.blogspot.com/2019/03/makalah-sejarah-ilmu-kalam-
diajukan.html.
https://aldienilh.blogspot.com/2017/09/sejarah-perkembangan-ilmu-kalam.html.