Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH KEMUNCULAN ILMU KALAM

GURU PEMBIMBING: Erna Delfita,S.Th.I

OLEH:

1.Ririn Elfina Nanda


2.Puti Mutiara madandi
3.Nabil Fathoni
4.Faiz Al-Muttaqin

MAN 3 TANAH DATAR


TAHUN AJARAN 2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan baik ide maupun materi.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa
menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah
ini dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, tentu masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang benar-benar membangun dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR .......................................................................................


DAFTAR ISI ......................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................


A. Latar belakang.......................................................................................
B. Fungsi & tujuan .....................................................................................

BAB II ISI .........................................................................................................


1. Sejarah kemunculan ilmu kalam....................................................................
A. Ilmu Kalam pada masa nabi Muhammad Saw .....................................
B. Ilmu kalam pada masa sahabat......................................................
C. Ilmu kalam pada masa umayyah dan abbasiyah............................
D. Faktor munculnya ilmu kalam................................................
BAB III PENUTUP ........................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Pesan&saran.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Kalam merupakan pengetahuan mengenai bagaimana mengenal


aqidahdengan memakai pendekatan logika. Ilmu ini mengarahkan pembahasannya
kepada bagian-bagian yang menjadi landasan pokok agama Islam yaitu
kemahaesaan ya, nubuwah, akhirat dan hal yang berhubungan dengan hal itu. Oleh
karena itu, ilmu inimenduduki posisi sangat penting dan terhormat dalam tradisi
pengetahuan Islam.

B. Fungsi & Tujuan

1.mengetahui pengertian ilmu Kalam dalam Islam

2.mengetahui sejarah ilmu Kalam dalam Islam

3.mengetahui pertumbuhan dan perkembangan ilmu Kalam dalam islam


BAB II

ISI

1. Sejarah kemunculan ilmu Kalam

A. Ilmu Kalam pada masa nabi Muhammad Saw.

Pada masa Nabi Muhammad saw. umat Islam bersatu, baik dalam akidah, syaria
maupun akhlak. Hal itu disebabkan jika ada perbedaan pendapat, mereka dapat langsung
menanyakan kepada Nabi saw. Namun, hal itu bukan berarti tidak ada permasalahan yang
dihadapinya.

Pada fase Mekah Rasulullah berhadapan dengan dua tantangan sekaligus, yaitu interna
dan eksternal. Tantangan internal berupa pembinaan akidah Islam kepada para sahabat
yang telah mengikuti seruan ajaran beliau. Beliau menghendaki agar akidah dan keimanan
mereka makin kuat dan tidak kembali lagi pada akidah sebelumnya. Adapun tantangan
eksternal berupa perlawanan kelompok musyrikin Quraisy yang tidak mau menerima
ajaran beliau dan berusaha merusak serta memusuhinya dan para pengikutnya.

Beberapa faktor yang mendorong kaum Quraisy menentang Nabi Muhammad saw,
dan Islam adalah sebagai berikut

1. Perebutan kekuasaan. Mereka beranggapan apabila mengikuti ajaran Nabi Muhammad


saw berarti memberikan kekuasaan kepada Bani Abdul Mutalib.

2.Kaum Quraisy tidak sependapat dengan ajaran persamaan hak dan derajat dalam Islam.
Kaum Quraisy selalu beranggapan bahwa kaumnya lebih tinggi derajatnya dibandingkan
bangsa Arab lainnya.

3. Taklid (taat tanpa dasar). Mereka mempertahankan kebiasaan nenek moyang mereka
tanpa dasar apa pun.

Pada fase Madinah tantangan beliau bertambah. Selain dua tantangan di atas, beliau juga
harus menghadapi tantangan dari ahli kitab, yaitu dari kelompok penganut agama Nasrani
dan Yahudi.
Usaha-usaha yang dilakukan Rasulullah dalam membina masyarakat Islam di
Madinah.antara lain:

1 membangun masjid dan tempat tinggal:

2. mempersatukan kaum Muhajirin dan Ansar:

3. mengadakan perjanjian damai dengan kaum Yahudi (Piagam Madinah); serta

4. meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat Islam.

Terhadap para sahabat yang telah mengikuti beliau, Nabi Muhammad saw.
menanamkan akidah sebagaimana yang diajarkan melalui wahyu, memercayai ketuhanan
Allah Yang Maha Esa, kerasulan Nabi Muhammad saw.

B.Ilmu Kalam pada masa sahabat

Pada masa sahabat adalah generasi Islam yang mendapat didikan dan
bimbingan langsung dari Rasulullah. Pada masa ini juga pembahasan masalah
akidah belum muncul. Mereka memahami ajaran akidah sebagaimana yang
diajarkan Nabi Muhammad saw. .

Pada masa khalifah yang ketiga terjadi kekacauan politik yang diakhiri
dengan terbunuhnya Usman bin Affan. Inilah awal permasalahan kalam yang
ramai dibicarakan. Masing-masing golongan berusaha mempertahankan
pendiriannya dengan argumentasi dan berbagai usaha.

Kondisi ini menyebabkan timbulnya golongan Syiah yang setia mendukung


kepemim- pinan Ali dan golongan Khawarij yang keluar dari barisan Ali serta
mengafirkan pihak-pihak yang terlibat dalam tahkim. Mereka berpendapat bahwa
persoalan saat itu tidak dapat dipu- tuskan dengan tahkim. Keputusan hanya
datang dari Allah dengan kembali kepada hukum- hukum yang ada di dalam Al-
Qur'an. Di tengah kedua golongan ini muncul pula golongan Murjiah yang
memiliki sikap dan pandangan netral tentang persoalan kafir-mengafirkan ini.
C.Ilmu Kalam pada Masa Umayyah dan Abbasiyah

Pada masa Bani Umayyah (661-750 M) persoalan akidah banyak menjadi perdebatan
di kalangan umat Islam. Dalam melakukan perdebatan mereka sering menggunakan argu-
men-argumen filosofis untuk mempertahankan pendapatnya. Benih-benih golongan yang
telah muncul pada akhir pemerintahan Ali bin Abi Talib (Syiah, Khawarij, dan Murjiah).

Pada masa akhir Bani Umayyah perdebatan tentang pelaku dosa besar masih cukup
santer. Dari perdebatan ini melahirkan aliran Muktazilah. Washil bin Atha' pendiri aliran
ini melontarkan ide yang berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya.Istilah ilmu
kalam belum muncul pada zaman sahabat. Sebutan ilmu kalam sebagai suatu disiplin ilmu
baru muncul pada penghujung abad pertama hijriah ketika para ulama membicarakan
apakah Al-Qur'an itu merupakan kalam Allah yang qadim atau tajdid. Menurut asy-
Syahrastani, istilah ilmu kalam mula-mula digunakan oleh kaum Muktazilah pada masa
pemerintahan Khalifah al-Makmun (813-833).

Alinan Muktazilah yang cenderung mengedepankan akal daripada wahyu mend


reaksi dengan lahirnya aliran Asy'ariyah Alirah Asy'ariyah dipelopori oleh Abu Hasan
Asy'ari yang lahir pada tahun 260 H/875 M di Bashrah. Aliran Asy'ariyah sendiri i pada
abad ke-4 H sebagai reaksi terhadap paham Muktazilah yang dianggap menyelewe munc
dan menyesatkan umat Islam. Pada masa pemerintahan al-Ma'mun, kaum Muktazilah
melakukan mihnah

Pada masa pemerintahan al-Ma'mun, kaum Muktazilah melakukan milhnah


mendapat tanggapan negatif dari berbagai kalangan. Pengaruh aliran Muktazilah mulai
memudar di mata masyarakat. Di dalam situasi seperti ini muncullah al-Asy'ari, seorang
yang dididik dan dibesarkan di dalam lingkungan Muktazilah yang kemudian keluar dari
paham rasional tersebut. Pemikiran-pemikiran al-Asy'ari tersebut dapat diterima oleh
banyak umat Idam karena sederhana dan tidak filosofis. Akibatnya, dalam waktu singka
pendapatnya memperoleh pendukung yang tidak sedikit jumlahnya.

Kedua aliran tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dan lahir dari situasi sosial yan
sama. Adapun yang membedakan keduanya pada awalnya adalah jarak. Aliran Asy'a
berkembang di Irak dan Syuriah, kemudian sampai ke Mesir. Sedangkan. Maturidiy
berkembang di Samarkand dan daerah-daerah seberang sungai (Oxus).
D. Faktor Munculnya Ilmu Kalam

Pada masa Bani Umayyah (661-750 M) persoalan akidah banyak menjadi perdebatan
di kalangan umat Islam. Benih-benih yang telah muncul pada akhir pemerintahan Ali bin
Abi Talib yang kemudian melembaga menjadi aliran teologi. Berikut dua faktor
munculnya ilmu Kalam.

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam. Faktor yang datang dari
dalam ini diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Dorongan Al-Qur'an untuk menggunakan akal Al-Qur'an mendorong manusia


agar menggunakan akal pikiran untuk merenungi ayat-ayat Allah Swt.

Dalam hal ini ada tiga kelompok manusia dalam menggunakan akal sebagaiberikut.

1) Mereka yang memiliki niat yang benar dan benar pula cara menggunakan akalnya
sesuai dengan koridor yang benar. Mereka itulah orang muslim yang sebenarnya.

2) Mereka yang memiliki tujuan tidak baik dalam menggunakan akal. Mereka berbaju
Islam, tetapi bertujuan merusak Islam dengan akalnya.

3) Mereka yang memiliki tujuan yang benar dalam menggunakan akal, tetapi salah dalam
penerapannya. Mereka menggunakan akal secara bebas tanpa batas.

b. Perbedaan pemahaman terhadap Al-Qur'an dan hadis

Perbedaan pemahaman umat terhadap Al-Qur'an dan hadis menjadi salah satu
munculnya perbedaan pendapat dalam masalah akidah yang menjadi salah satu faktor
munculnya persoalan kalam dan alirannya.

Pemahaman kaum muslimin terhadap ayat-ayat yang menjelaskan sifat Allah,


misalnya, memunculkan aliran-aliran kalam. Sebagian kaum muslimin berpendapat
bahwa Allah tidak memiliki sifat seperti manusia. Ayat-ayat yang menjelaskan bahwa
Allah melihat, mendengar, dan lain sebagainya dipahami bahwa Allah melihat dan
mendengar bukan dengan sifat-Nya, tetapi dengan zat-Nya. Sebagian yang lain
berpendapat bahwa Allah memiliki sifat layaknya manusia karena lahir ayat dan hadis
menunjukkan hal itu. Adapun sebagian lagi berpendapat bahwa
BAB II

PENUTUP
A.Kesimpulan

Ilmu Kalam dimaknai dengan ilmu pembicaraan ,karena dengan


pembicaraanlah pengetahuan ini dapat jelas, dan dengan pembicaraan yang tapat
kepercayaa yang benar bisa ditanamkan. Disebut“Ilmu Kalam”karena yang
dibahas adalahKalam Tuhandan Kalam pria tua. Jika yang dimaksud dengan
Kalam adalah “firman Tuhan”,

makaKalamTuhanpernahmenimbiulkandikerasdikalanganumatIslampadaburukke
duadanketigahijriah.SalahsatudiituadalahtentangapakahKalamAllahbaruatau
Qadim. Karena firman Tuhan pernah diperdebatkan, maka dinamakan ilmu
kalam.Masalah akidah atau Ketuhanan pada masa Rasulullah masih dalam tahap
yangsederhana dan juga murni.

B.pesan&saran

Dengan adanya makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik
bagi penuladalah maupun para pembaca .Selainitu, kami mengharapkan kritikan dan saran
apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Sekian dari kami
ucapkanterima kasih sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai