OLEH:
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan baik ide maupun materi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bisa
menjadi referensi bagi para pembaca. Selain itu, besar harapan kami agar makalah
ini dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ISI
Pada masa Nabi Muhammad saw. umat Islam bersatu, baik dalam akidah, syaria
maupun akhlak. Hal itu disebabkan jika ada perbedaan pendapat, mereka dapat langsung
menanyakan kepada Nabi saw. Namun, hal itu bukan berarti tidak ada permasalahan yang
dihadapinya.
Pada fase Mekah Rasulullah berhadapan dengan dua tantangan sekaligus, yaitu interna
dan eksternal. Tantangan internal berupa pembinaan akidah Islam kepada para sahabat
yang telah mengikuti seruan ajaran beliau. Beliau menghendaki agar akidah dan keimanan
mereka makin kuat dan tidak kembali lagi pada akidah sebelumnya. Adapun tantangan
eksternal berupa perlawanan kelompok musyrikin Quraisy yang tidak mau menerima
ajaran beliau dan berusaha merusak serta memusuhinya dan para pengikutnya.
Beberapa faktor yang mendorong kaum Quraisy menentang Nabi Muhammad saw,
dan Islam adalah sebagai berikut
2.Kaum Quraisy tidak sependapat dengan ajaran persamaan hak dan derajat dalam Islam.
Kaum Quraisy selalu beranggapan bahwa kaumnya lebih tinggi derajatnya dibandingkan
bangsa Arab lainnya.
3. Taklid (taat tanpa dasar). Mereka mempertahankan kebiasaan nenek moyang mereka
tanpa dasar apa pun.
Pada fase Madinah tantangan beliau bertambah. Selain dua tantangan di atas, beliau juga
harus menghadapi tantangan dari ahli kitab, yaitu dari kelompok penganut agama Nasrani
dan Yahudi.
Usaha-usaha yang dilakukan Rasulullah dalam membina masyarakat Islam di
Madinah.antara lain:
Terhadap para sahabat yang telah mengikuti beliau, Nabi Muhammad saw.
menanamkan akidah sebagaimana yang diajarkan melalui wahyu, memercayai ketuhanan
Allah Yang Maha Esa, kerasulan Nabi Muhammad saw.
Pada masa sahabat adalah generasi Islam yang mendapat didikan dan
bimbingan langsung dari Rasulullah. Pada masa ini juga pembahasan masalah
akidah belum muncul. Mereka memahami ajaran akidah sebagaimana yang
diajarkan Nabi Muhammad saw. .
Pada masa khalifah yang ketiga terjadi kekacauan politik yang diakhiri
dengan terbunuhnya Usman bin Affan. Inilah awal permasalahan kalam yang
ramai dibicarakan. Masing-masing golongan berusaha mempertahankan
pendiriannya dengan argumentasi dan berbagai usaha.
Pada masa Bani Umayyah (661-750 M) persoalan akidah banyak menjadi perdebatan
di kalangan umat Islam. Dalam melakukan perdebatan mereka sering menggunakan argu-
men-argumen filosofis untuk mempertahankan pendapatnya. Benih-benih golongan yang
telah muncul pada akhir pemerintahan Ali bin Abi Talib (Syiah, Khawarij, dan Murjiah).
Pada masa akhir Bani Umayyah perdebatan tentang pelaku dosa besar masih cukup
santer. Dari perdebatan ini melahirkan aliran Muktazilah. Washil bin Atha' pendiri aliran
ini melontarkan ide yang berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya.Istilah ilmu
kalam belum muncul pada zaman sahabat. Sebutan ilmu kalam sebagai suatu disiplin ilmu
baru muncul pada penghujung abad pertama hijriah ketika para ulama membicarakan
apakah Al-Qur'an itu merupakan kalam Allah yang qadim atau tajdid. Menurut asy-
Syahrastani, istilah ilmu kalam mula-mula digunakan oleh kaum Muktazilah pada masa
pemerintahan Khalifah al-Makmun (813-833).
Kedua aliran tersebut sebenarnya tidak jauh berbeda dan lahir dari situasi sosial yan
sama. Adapun yang membedakan keduanya pada awalnya adalah jarak. Aliran Asy'a
berkembang di Irak dan Syuriah, kemudian sampai ke Mesir. Sedangkan. Maturidiy
berkembang di Samarkand dan daerah-daerah seberang sungai (Oxus).
D. Faktor Munculnya Ilmu Kalam
Pada masa Bani Umayyah (661-750 M) persoalan akidah banyak menjadi perdebatan
di kalangan umat Islam. Benih-benih yang telah muncul pada akhir pemerintahan Ali bin
Abi Talib yang kemudian melembaga menjadi aliran teologi. Berikut dua faktor
munculnya ilmu Kalam.
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam. Faktor yang datang dari
dalam ini diklasifikasikan sebagai berikut.
Dalam hal ini ada tiga kelompok manusia dalam menggunakan akal sebagaiberikut.
1) Mereka yang memiliki niat yang benar dan benar pula cara menggunakan akalnya
sesuai dengan koridor yang benar. Mereka itulah orang muslim yang sebenarnya.
2) Mereka yang memiliki tujuan tidak baik dalam menggunakan akal. Mereka berbaju
Islam, tetapi bertujuan merusak Islam dengan akalnya.
3) Mereka yang memiliki tujuan yang benar dalam menggunakan akal, tetapi salah dalam
penerapannya. Mereka menggunakan akal secara bebas tanpa batas.
Perbedaan pemahaman umat terhadap Al-Qur'an dan hadis menjadi salah satu
munculnya perbedaan pendapat dalam masalah akidah yang menjadi salah satu faktor
munculnya persoalan kalam dan alirannya.
PENUTUP
A.Kesimpulan
makaKalamTuhanpernahmenimbiulkandikerasdikalanganumatIslampadaburukke
duadanketigahijriah.SalahsatudiituadalahtentangapakahKalamAllahbaruatau
Qadim. Karena firman Tuhan pernah diperdebatkan, maka dinamakan ilmu
kalam.Masalah akidah atau Ketuhanan pada masa Rasulullah masih dalam tahap
yangsederhana dan juga murni.
B.pesan&saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik
bagi penuladalah maupun para pembaca .Selainitu, kami mengharapkan kritikan dan saran
apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Sekian dari kami
ucapkanterima kasih sebesar-besarnya.