Anda di halaman 1dari 14

KHAWARIJ DAN MURJI’AH

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah ILMU KALAM yang


dibimbingOleh:
Abdul Halim, M.HI

Oleh:
1. Muh. Ibnul Mubarok 2019096011674
2. Rachmawati 2019096011666
3. Muzdalifah Salimah 2019096011665
4. Eky kurniawan 2019096011667

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI JEMBER


JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah memberikan
hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang sehingga makalah yang
berjudul “khawarij dan murji’ah”” ini dapat terselasaikan.

Kami juga berterima kasih kepada bapak Abdul Halim, M.HI yang
memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah
Filsafat Ilmu ini. Dalam makalah ini kami akan membahas masalah mengenai
“khawarij dan mur ji’ah” karena sangat penting untuk kita ketahui bagaimana hal
tersebut itu. Dan kami juga akan membahas lebih detil tentang hal ini.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
bisa membangun menuju kesempurnaan dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah kami selanjutnya.

Jember, 29 juni 2020

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan masalah.............................................................................2
C. Tujuan penulisan...............................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Sejarah perkembangan aliran khawarij dan murji’ah.......................3
B. Ajaran pokok dan perbandingan aliran khawarij dan murji’ah........5
C. Dalil al- qur’an yang menjadi dasar masing masing aliran………..7
D. Pelaku dosa besar, iman dan kufur,perbuatan tuhan dan manusia,
kehendak mutlak dan keadilan tuhan menurut keduanya…………8
BAB III : PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan.....................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Persoalan Iman (aqidah) agaknya merupakan aspek utama dalam ajaran


Islam yang didakwahkan oleh Nabi Muhammad. Pentingnnya masalah aqidah ini
dalam ajaran Islam tampak jelas pada misi pertama dakwah Nabi ketika berada di
Mekkah. Pada periode Mekkah ini, persoalan aqidah memperoleh perhatian yang
cukup kuat dibanding persoalan syari’at, sehingga tema sentral dari ayat-ayat al-
Quran yang turun selama periode ini adalah ayat-ayat yang menyerukan kepada
masalah keimanan.
Berbicara masalah aliran pemikiran dalam Islam berarti berbicara tentang
Ilmu Kalam. Kalam secara harfiah berarti “kata-kata”. Kaum teolog Islam
berdebat dengan kata-kata dalam mempertahankan pendapat dan pemikirannya
sehingga teolog disebut sebagai mutakallim yaitu ahli debat yang pintar mengolah
kata. Ilmu kalam juga diartikan sebagai teologi Islam atau ushuluddin, ilmu yang
membahas ajaran-ajaran dasar dari agama. Mempelajari teologi akan memberi
seseorang keyakinan yang mendasar dan tidak mudah digoyahkan. Munculnya
perbedaan antara umat Islam. Perbedaan yang pertama muncul dalam Islam
bukanlah masalah teologi melainkan di bidang politik. Akan tetapi perselisihan
politik ini, seiring dengan perjalanan waktu, meningkat menjadi persoalan teologi.
Perbedaan teologis di kalangan umat Islam sejak awal memang dapat
mengemuka dalam bentuk praktis maupun teoritis. Secara teoritis, perbedaan itu
demikian tampak melalui perdebatan aliran-aliran kalam yang muncul tentang
berbagai persoalan. Tetapi patut dicatat bahwa perbedaan yang ada umumnya
masih sebatas pada aspek filosofis diluar persoalan keesaan Allah, keimanan
kepada para rasul, para malaikat, hari akhir dan berbagai ajaran nabi yang tidak
mungkin lagi ada peluang untuk memperdebatkannya. Misalnya tentang

1
kekuasaan Allah dan kehendak manusia, kedudukan wahyu dan akal, keadilan
Tuhan. Perbedaan itu kemudian memunculkan berbagai macam aliran yaitu
Mu'tazilah,Syiah,Khawarij,murji’ah, Jabariyah  dan Qadariyah  serta aliran-
aliran lainnya.

B. Rumusan masalah

1. Sejarah perkembangan aliran khawarij dan murji’ah


2. Ajaran pokok dan perbandingan aliran khawarij dan murji’ah
3. Dalil al-qu’an yang menjadi dasar masing-masing aliran
4. Pelaku dosa besar, Iman dan kufur, Perbuatan tuhan dan manusia, Kehendak
mutlak dan keadilan tuhan menurut aliran khawaruj dan murjiah.

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini adalah disamping untuk
memenuhi tugas dalam perkuliahan juga agar kami khususnya dan semua
mahasiswa pada umumnya mampu memahami bagaimana aliran
KHAWARIJ DAN MURJI’ AH

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan aliran khawarij dan murji’ah

1. Khawarij

Khawarij secara bahasa diambil dari bahasa arab khawaarij, secara harfiah
berarti mereka yang keluar. Istilah Khawarij adalah istilah umum yang mencakup
sejumlah aliran dalam Islam yang pada awalnya mengakui kekuasaan Khalifah
Ali bin Abi Thalib lalu menolaknya karena kekecewaan mereka terhadap sikapnya
yang telah menerima tawaran tahkim (artibrase) dalam perang siffin (37H/657M).
Pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-7, berpusat didaerah yang kini
terletak dibagian Negara Irak bagian Selatan.
          Ini adalah aliran kalam tertua dalam Islam. Aliran ini muncul ditengah-
tengah kemelut politik yang terjadi di kalangan muslimin pada masa kahalifah Ali
bin Abi Thalib. Mereka ini, kelompok al quraa dan al huffazh,semula adalah
pendukung dan pengikut khalifah. Karena tidak setuju terhadap kebijakan
arbitrase atau tahkim yang diambil oleh pihak khalifah Ali bin Mu’awiyah,mereka
menyatakan keluar dari barisan khalifah dan membuat kelompok sendiri.Dari
kasus inilah asal nama Khawarij diberikan kepada mereka,dalam arti “keluar” dari
barisan Khalifah Ali. Tokoh-tokoh aliran Khawarij Abdullah bin
Wahhab  Ar Rasyidi, Urwah bin Hudair.Mustarid bin
Sa'ad, Hausarah  Al Asadi, Quraib bin Maruah, Nafi' bin Al Azraq, Abdullah bin
Basyir, Najdah bin Amir Al Hanafi.

          Ada pula teori lain yang mengatakan bahwa nama Khawarij tersebut
diambil dari QS.an-nisaa’[4]:100,yang memuat ungkapan “keluar dari rumah
untuk berhijrah kepada Allah dan rasul-Nya.Dengan demikian ,kaum Khawarij

3
memandang diri mereka sebagai kelompok yang keluar meninggalkan rumah dan
kampong halaman untuk mengabdikan diri kepada Allah dan Rasulnya. Bila nama
ini dinisbatkan kepada ayat diatas, maka nama Khawarij tidak lagi berkonotasi
negative dan bahkan merupakan kebanggaan bagi komunitas aliran. Dengan
demikian, nama itu sangat mungkin diberikan oleh kaum Khawarij sendiri. Kaum
khawarij umumnya adalah orang-orang Arab Badawi. Bumi padang pasir yang
tandus dan gersang membuat cara hidup dan pola fikir mereka sangat sederhana.,
menjadikan mereka sebagai pribadi yang keras hati dan pemberani, berjiwa bebas
dan tidak bergantung kepada orang lain. Latar belakang lingkungan dan social
budaya yang demikian sangat berpengaruh terhadap sikap keberagamaan mereka.
Mereka terkenal sangat fanatic, tidak dapat menoleransi pendapat orang lain yang
berbeda. Setiap faham yang berbeda, oleh mereka, di pandang salah. Sikap fanatic
dan sikap bebas ini yang menyebabkan kaum Khawarij sangat mudah terpecah
belah menjadi beberapa belah sekte. Ini yang menyebabkan kaum Khawarij slalu
gagal dalam perjuangan merebut kekuasan politic, karena aliran ini sering
mengalami konflik internal. Stiap perbedaan slalu berakibat perpecahan
dikalangan mereka sendiri.

2. Murjiah

    Kata Murji’ah berasal dari bahasa Arab arja’a, yarji’u, yang berarti
menunda atau menangguhkan, atau juga memberi pengharapan. Aliran ini muncul
pada abad 1 H, pembawa paham Murji’ah adalah Gailan Ad Damsiqy. Aliran ini
disebut Murji’ah karena dalam prinsipnya mereka umat ketika itu menunda
penyelesaian persoalan konflik politik antara Khalifah Ali bin Abi Thalib ra,
Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij ke hari perhitungan di akhirat
nanti. Seperti kaum Khawarij, golongan Murji’ah juga muncul di tengah-tengah
kemelut politik yang melanda. Semula kelompok ini tidak mau terlibat dalam
persoalan politik yang tengah melanda. Karena itu mereka tidak ingin

4
mengeluarkan pendapat tentang siapa yang benar dan siapa yang dianggap kafir
diantara ketiga golongan yang tengah bertikai tersebut. Faham kaum Murji’ah
menyatakan bahwa orang yang berdosa besar tetap mukmin selama masih
beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Adapun dosa besar orang tersebut
ditunda penyelesaiannya di akhirat. Maksudnya, kelak di akhirat baru ditentukan
hukuman baginya. 
        Dengan sikap yang demikian,mereka disebut dengan nama Murji’ah. Aliran
Murji’ah mengacu kepada segolongan sahabat Nabi SAW, antara lain Abdullah
bin Umar, Sa’ad bin Abi Waqqas, dan Imran bin Husin yang tidak mau
melibatkan diri dalam pertentangan politik antara Khalifah Usman bin Affan ra 
dan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. Tokoh-tokoh aliran Murji’ah :Abu Hasan Ash
Shalihi, Yunus bin An Namiri, Ubaid Al Muktaib, Ghailan Ad Dimasyq, Bisyar
Al Marisi, Muhammad bin Karram. Bermula dari diskusi tentang pelaku dosa
besar, yang dihubungkan dengan masalah kufur, golongan Murji’ah pun akhirnya
terlibat dalam diskusi tentang Iman,yaitu disekitar definisi dan unsur iman itu
sendiri. Menurut Murji’ah, iman semata-mata al-tahdiq (pembenaran melalui
hati); amal bukan termasuk unsur dari iman. Dosa besar, karenanya tidak
membuat seseorang menjadi kafir, melainkan tetap sebagai mukmin. Selagi
seseorang itu tetap mukmin, ia tidak kekal didalam neraka dan lambat atau cepat
akan masuk surga.

B. Ajaran pokok dan perbandingan aliran khawarij dan murji’ah

1.      Khawarij

Adapun doktrin / ajaran dari kaum Khawarij adalah :

a. Khalifah atau iman harus dipilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
b. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab. dengan demikian setiap
orang muslim berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi
syarat.   Khalifah dipilh secara permanen selama yang bersangkutan

5
bersikap adil dan menjalankan syari’at Islam. Ia harus dijatuhkan bahkan
dibunuh jika melakukan kedzaliman.
c. Khalifah sebelum Ali (Abu Bakar, Umar, Utsman) adalah sah, tetapi
setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahan Utsman ra dianggap telah
menyeleweng.
d. Kahlifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi arbitrase (tahkim), ia
dianggap telah menyeleweng,
e. Muawiyah dan Amr bin Ah serta Abu Musa al Asy’ari juga dianggap
menyeleweng dan telah menjadi kafir.
f. Pasukan perang jawal yang melawan Ali juga Kafir.
g. Seorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus
dibunuh. Yang sangat anarkis (kacau) lagi, mereka menganggap bahwa
seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunuh
muslim yang lain yang telah dianggap kafir dengan resiko ia menanggung
beban harus dilenyapkan pula.
h. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka.
bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karna hidup dalam dar
harb (negara musuh), sedang golongan mereka sendiri dianggap berada
dalam dar Islam (Negara Islam).
i. Seseorang harus menghindar dari pimpinan yang menyeleweng.
j. Adanya wa’ad dan wa’id (orang yang baik harus masuk surga, sedangkan
orang yang jahat harus masuk neraka).
k. Amar ma’ruf nahyi mungkar.
l. Memalingkan ayat-ayat al Qur’an yang tampak mutasyabihat (samar)
m. Al Qur’an adalah makhluk
n. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.

2.      Murji’ah

6
Doktrin Murj’ah pada dasarnya adalah merupakan ajaran pokok yang
dipegangi yaitu irja’ atau arja’a yang diwujudan dalam berbagai persoalan baik
yang sifatnya politik maupun teologis. Misalnya dalam bidang politik, doktrin
irja’ selalu disekapi dalam bentuk diam dalam arti tidak mau ikut terlibat.
Sedangkan dalam bidang teologis irja’ dikembangkan Murji’ah ketika
menghadapi beberapa persoalan yang muncul dan berkembang. Baik masalah
iman, kufur maupun status pelaku dosa besar di akhir kelak.

Seperti yang disebutkan oleh Harun Nasution, yang dikutip oleh Nurlaela Abbas
tentang doktrin/ ajaran Murji’ah . Yaitu :

a. Menunda hukuman atas Ali, Muawiyah, dan Amr bin Ash, dan Abu Musa
al Asy’ary yang terlibat tahkim dan menyerahkannya kepada Allag dihari
kiamat.
b. Menyerahkan keputusannya kepada Allah atas orang Muslim yang berbuat
dosa besar.
c. Menekankan pentingnya keimanan daripada perbuatan.
d. Memberi penghargaan kepada Mu’min yang berdosa besar untuk
memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.

C. Dalil al-qu’an yang menjadi dasar masing-masing aliran

1. Khawarij

Di antara ayat mutasyâbihât yang diikuti oleh orang-orang


Haruriyyah (Khawarij ) adalah firman Allâh Azza wa Jalla  : ‫َو َم ْن لَ ْم‬
َ‫“ يَحْ ُك ْم بِ َما أَ ْن َز َل هَّللا ُ فَأُو ٰلَئِكَ هُ ُم ْال َكافِرُون‬Dan barang siapa yang tidak berhukum
dengan apa yang diturunkan Allâh ,maka mereka itu adalah orang-
orang yang kafir ”  [Al-Mâidah/5:44]. Al-Imam Abu Hayyân
rahimahullah  berkata, “Orang-orang khawarij berargumen dengan
ayat ini untuk menetapkan bahwa setiap orang yang bermaksiat
kepada Allâh, maka dia telah kafir,

7
2. Murji’ah
a. Qs.AnNisa’:48
َ ‫ َر‬kkkkk‫ ُر أَ ْن ي ُْش‬kkkkkِ‫إِ َّن هَّللا َ ال يَ ْغف‬
‫ا ُء‬kkkkk‫كَ لِ َم ْن يَ َش‬kkkkkِ‫ا ُدونَ َذل‬kkkkk‫ ُر َم‬kkkkkِ‫ ِه َويَ ْغف‬kkkkkِ‫ك ب‬
Artinya:” Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni
dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain
dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya”

b. Qs. Az Zumar: 53

‫ي الَّ ِذينَ أَ ْس َرفُوا َعلَى أَ ْنفُ ِس ِه ْم ال تَ ْقنَطُوا ِم ْن َرحْ َم ِة هَّللا ِ إِ َّن هَّللا َ يَ ْغفِ ُر‬
َ ‫قُلْ يَا ِعبَا ِد‬
ِ ‫وب َج ِميعًا إِنَّهُ ه َُو ْال َغفُورالر‬
‫َّحي ُُم‬ َ ُ‫الذن‬ُّ
Artinya:” Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah
Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

D. Pelaku dosa besar, Iman dan kufur, Perbuatan tuhan dan manusia,
Kehendak mutlak dan keadilan tuhan

1. khawarij

8
Dalam bukunya pengantar Ilmu Kalam. Salihin A. Nasir menjelaskan
ajaran-ajaran pokok Khawarij ialah Khalifah, dosa, dan Iman. Mereka
menghendaki kedudukan Khalifa dipilih secara demokrasi melalui pemilihan
bebas. Mereka juga berpendapat. Dosa yang ada hanyalah dosa besar tidak ada
pembagian dosa besar. Lalu persoalan iman, menurut Khawarij iman itu bukan
hanya membenarkan dalam hati dan ikrar lisan saja, tetapi amal Ibadah menjadi
bagian dari Iman. Barang siapa tidak mengamalkan ibadah seperti shalat, puasa,
zakat, dan lain-lain, maka kafirlah dia. Sedangkan perbuatannya Manusia bebas
memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan. Untuk kehendak mutlak dan
keadilan tuhan aliran ini berpendapat manusia bebas merdeka melakukan
perbuatannya sendiri dan kekuasaan tuhan terbatas. Dan memandang kekuasaan
tuhan dari sudut manusia. Tuhan dikatakan adil apabila membarikan hak
sebenarnya kepada manusia.

2. Murji’ah

Aliran ini berpendapat bahwa pelaku dosa besar dibagi menjadi dua yakni
ekstrim dan moderat. Murji’ah ekstrim berpendapat bahwa pelaku dosa besar
tidak akan masuk neraka. Sedangkan murji’ah moderat berpendapat pelaku dosa
besar tidaklah kafir. Mengenai iman dan kufur aliran ini memilih diam sampai di
hari pengadilan tuhan kelak oleh karena itu mereka menganggap sahabat sahabat
yang terlibat arbitrase adalah orang orang yang di percayai dan tidak keluar dari
jalan yang benar. Sedangkan dalam perbuatan lebih ke iman artinya pada
kehendak tuhan bukan kebebasan manusia. Dan tuhan bersifat maha kuasa dan
mempunyai kehendak yang bersifat mutlak.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Khawarij adalah aliran dalam Islam yang pada awalnya mengakui


kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib lalu menolaknya karena kekecewaan
mereka terhadap sikapnya yang telah menerima tawaran tahkim (artibrase) dalam
perang siffin (37H/657M). Pertama kali muncul pada pertengahan abad ke-7,
berpusat didaerah yang kini terletak dibagian Negara Irak bagian Selatan.
Sedangkan mu’rjiah aliranmenunda penyelesaian persoalan konflik politik
antara Khalifah Ali bin Abi Thalib ra, Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Khawarij
ke hari perhitungan di akhirat nanti. Seperti kaum Khawarij, golongan Murji’ah
juga muncul di tengah-tengah kemelut politik .
Sedangkan ajaran ajarannya kalau khawarij orang yang melakukan dosa
besar di hukumi kafir, kalau murjiah dosa besar apapun selain syirik tidak
menyebabkan kufur dan diampuni allah. Untuk dalil kaum khawarij menggunakan
ayat mutasyabihat salah satunya surat almaidah ayat 44, mur jiah mnggunakan
annisa’ ayat 48 dan azumar ayat 53 dan lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Muhammad, 1992. Risalah Ilmu Tauhid, Jakarta:PT. Bulan


Bintang
Afrizal M., 2010, Ulama dan Cendekiawan Muslim Ibn Rusyd:Tujuh
Perdebatan Utama Dalam Teologi Islam, Jakarta:Penerbit
Erlangga
Dr. Suryan A dan Jamrah, M.A,2015.studi ilmu kalam. Jakarta: PT
Kharisma Putra Utama

Harun Nasution, 1978, Teologi Islam; Aliran-aliran Sejarah Analisa


Perbandingan, Jakarta Pers
Novan Ardy Wiyani, 2013, Ilmu Kalam, Bumiayu: Teras

11

Anda mungkin juga menyukai