Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MODEL PENELITIAN ILMU KALAM

Dosen Pengampu :
Ahmad Burhanuddin, M. H.I

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metode Studi Islam


Semester Genap TA. 2021-2022

Disusun Oleh :
Ummi Zakiyah Diyanah 2121020383
M. Faris Fathurrahman 2121020360
Muhammad Fajar 2121020421
Muhammad Dayat Purnama 2121020359

FAKULTAS SYARIAH & HUKUM


PROGRAM HUKUM TATA NEGARA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021-2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah Metode Studi Islam yang berjudul “Model-Model Penelitian Ilmu Kalam”. Shalawat
serta salam kita curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW. yang syafaatnya kelak kita
nantikan.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Metode Studi Islam. Penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada dosen pengampu mata kuliah Metode Studi Islam yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama proses perkuliahan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini.

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat bagi yang membaca. Terima kasih

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandar Lampung, 10 Mei 2022

II
DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................................... I
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. II
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... III

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam ................................................................................................ 3
B. Model-Model Penelitian Ilmu Kalam........................................................................... 4

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya guna diajarkan kepada
manusia. Islam dibawa secara kontinium dari satu generasi ke generasi selanjutnya, yang
merupakan rahmat, hidayah, dan petunjuk bagi manusia sebagai perwujudan dari sifat
rahman dan rahim Allah. Islam juga merupakan agama yang telah sempurna
(penyempurnaan) terhadap agama yang ada sebelumnya.
Dalam makalah ini mencoba merefleksikan perspektif pandangan epistemologik
mengenai bagaimana Islam ditafsirkan oleh para ulama dan pemikir Islam, salah satunya
dalam bentuk pemikiran kalam.
Secara sederhana, kalam berarti kata-kata yang tersusun yang menunjukkan suatu
maksud. Kemudian berkembang menjadi suatu yang digunakan untuk menunjukkan
salah satu sifat Tuhan, yaitu sifat berbicara. Kalau yang dimaksud kalam adalah firman
Tuhan, maka penanaman ilmu kalam dikarenakan kalam Allah pernah menimbulkan
ragam penafsiran yang mengakibatkan pertentangan-pertentangan keras di kalangan
Islam pada abad ke-9 dan ke-10 masehi. Salah satu yang muncul pada saat itu adalah
persoalan apakah Al-Qur’an itu Qadim atau Hadist? Dari sinilah timbul sebutan Ilmu
Kalam.
Ilmu kalam dinamakan juga Ilmu Tauhid, Ushuluddin, Ilmu Aqaid, atau dalam bentuk
teologi Islam. Dinamai Ilmu Tauhid karena ilmu ini mengajak orang agar meyakini dan
mempercayai hanya pada satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Dinamai Ilmu Ushuluddin
karena ilmu ini membahas pokok-pokok keagamaan yaitu keyakinan dan kepercayaan
kepada Tuhan. Dinamai pula Ilmu ‘Aqaid karena dengan ilmu ini seseorang diharapkan
untuk meyakini dalam hatinya secara mendalam dan mengikatkan dirinya hanya pada
Allah sebagai Tuhan.
Ilmu kalam atau Teologi merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang cukup
populer dikalangan akademis maupun masyarakat umum. Hal ini terlihat dari
keterlibatan ilmu tersebut dalam berbagai problem kehidupan masyarakat, yang
terungkap melalui keberuntungan atau kegagalan seseorang dalam kehidupannya.
Keterkaitan kehidupan masyarakat dengan teologi merupakan fenomena yang cukup
menarik untuk diteliti, itulah sebabnya para ahli banyak membuat karya tulis dengan
mengambil tema tentang kajian teologi.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah
ini, yaitu:
a. Apa Pengertian Ilmu Kalam ?
b. Apa model-model penelitian yang digunakan atau dipakai para peneliti ?

C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui pengertian ilmu kalam
b. Memperluas wawasan tentang model-model penelitian ilmu kalam dan bagaimana
metode yang digunakan dalam melakukan penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kalam


Ilmu kalam atau teologi menurut pengertian secara harfiyah berasal dari kata “Teo”
yang artinya Tuhan, dan “Logi” yang artinya ilmu. Sedangkan menurut pengertian secara
global adalah ilmu yang membahas tentang masalah ketuhanan serta berbagai masalah
yang berkaitan dengan tuhan berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan.
Secara ontologis, teologi adalah pengetahuan yang membahas eksistensi Tuhan, sifat-
sifat Tuhan, kaitan dengan alam semesta, termasuk terjadinya alam, perbuatan manusia,
keadilan dan kekuasaan Tuhan, pengutusan Rasul, yang meliputi penyampaian wahyu
dan berita-berita gaib yang dibawanya, seperti hari akhirat, surga, neraka, peran akal
manusia menghadapi itu semua, dan lain-lain.
Ada beberapa ulama yang mendefinisikan teologi secara berbeda, yaitu:
1. Ibnu Khaldun
Sebagaimana yang dikutip oleh A. Hanafi, ilmu kalam ialah ilmu yang berisi alasan-
alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan menggunakan
dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari
kepercayaan-kepercayaan aliran golongan salaf atau ahli sunah.
2. Muhammad Abduh
Beliau berpendapat bahwa ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujud
tuhan (Allah), sifat-sifat yang mesti ada padaNya, sifat-sifat yang tidak mesti ada
padaNya, serta sifat yang mungkin ada padaNya. Dan membicarakan pula tentang
rasulnya, untuk menetapkan tentang kerasulannya dan mengetahui sifat-sifat yang
mesti ada padanya, yang tidak mesti ada padanya, dan yang mungkin ada padanya.
3. Husain bin Muhammad Al-Jassar
Beliau mengatakan bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan bagaimana
menetapkan kepercayaan-kepercayaan keagamaan dengan bukti-bukti yang
meyakinkan.

3
B. Model-Model Penelitian Ilmu Kalam
Penelitian ilmu kalam dibagi kedalam dua bagian :
1. Penelitian Pemula
Penelitian pemula adalah penelitian dasar, yang bersifat membangun ilmu
kalam menjadi suatu disiplin ilmu dengan merujuk pada Al-Qur’an dan hadist serta
berbagai pendapat tentang kalam yang dikemukakan oleh berbagai aliran teologi.
Peneitian pemula yang dilakukan oleh para tokoh Islam bersifat eksploratif dengan
menggunakan pendekatan doktriner dan substansi ajaran.
Berikut beberapa referensi penelitian pemula :
 Model Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidy
Al-Samarqandy
Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidy Al-
Samarqandy telah menulis buku teologi berjudul Kitab al-Tauhid. Buku ini telah di
tahkik oleh Fathullah Khalif, magister dalam bidang sastra Universitas
Iskandariyah dan Doktor filsafat Universitas Cambridge. Dalam buku tersebut
dikemukakan riwayat hidup secara singkat dari Al-Maturidy, juga dikemukakan
berbagai masalah hidup yang detail dan rumit di bidang ilmu kalam.
Diantaranya dibahas tentang cacatnya taklid dalam hal beriman, serta
kewajiban mengetahui agama dengan dalil al-sama’ (dalil nakli) dan dalil akli,
pembahasan tentang alam, antrophormisme atau paham jisim pada Tuhan, sifat-
sifat Allah, perbedaan faham diantara manusia tentang cara Allah menciptakan
makhluk hidup, perbuatan makhluk, paham qadariyah, qada dan qadar, masalah
keimanan, serta tidak adanya dispensasi dalam hal islam dan iman.
 Model Al-Imam Abi Al-Hasan bin Isma’il Al-Asy’ari
Al-Imam Abi Al-Hasan bin Isma’il Al-Asy’ari yang wafat pada tahun 330
Hijriah telah menulis buku berjudul Maqalat al-Islamiyyin wa Ikhtilaf al-
Mushallin. Buku ini telah ditahkik oleh Muhammad Muhyiddin ‘Abd al-Hamid
sebanyak dua juz. Juz pertama setebal 351 halaman, sedangkan juz keduanya 279
halaman. Seseorang yang ingin mengetahui secara mendalam tentang teologi Ahlu
Sunnah mau tidak mau harus mempelajari buku ini, dan buku karangan al-
Maturidy sebagaimana tersebut di atas. Namun, kita tidak tahu persis apakah buku
ini dikaji di pesantren-pesantren atau tidak. Yang penulis ketahui, para santri
mempelajari pemikiran teologi Ahlu Sunnah dari sumber kedua atau ketiga.

4
Sebagaimana halnya Al-Maturidy, Al-Asy’ari juga dalam bukunya tersebut
membahas masalah-masalah yang rumit dan mendetail tentang teologi. Pada juz
pertama buku tersebut antara lain dibahas mengenai permulaan timbulnya masalah
perbedaan pendapat dikalangan umat Islam yang disebabkan karena perbedaan
dalam bidang kepemimpinan (imamah dan politik) yang dimulai dari zaman
Usman bin Affan, juga pembahasan tentang aliran-aliran induk (Ummahat al-Firq)
yang jumlahnya mencapai 10. Yang pertama adalah aliran Syi’ah yang jumlahnya
mencapai lima belas aliran yaitu al-bayaniyah, al-jinahiyah, al-ruhiyah, al-
mughayyirah, al-manshuriyah, al-khithabiyah, al-ma’mariyah, al-baghiziyah, al-
amiriyah, al-mufdhilah, al-hululiyah, al-qailunan ilahiyatu ‘Ali, al-rafidlah, al-
sabi’iyah, al-mufawwidah, dan al-imamiyah. Al-Imamiyah ini dibagi lagi menjadi
dua puluh empat golongan.
Dalam buku tersebut dibahas pula tentang perbedaan pendapat di sekitar
panggung arasy (hamalatul arsy), kebolehan  bagi Allah dalam menciptakan alam,
tentang al-Qur’an, perbuatan hamba, kehendak Allah, kesanggupan manusia,
perbutan manusia dan binatang, kelahiran, kembalinya kematian ke dunia sebelum
datangnya hari kiamat, masalah imamah (kepemimpinan), masalah kerasulan,
masalah keimanan, janji baik dan buruk, siksaan bagi anak kecil, tentang tahkim
(arbitrase), hakikat manusia, aliran khawarij dengan berbagai sektenya, dan masih
banyak lagi masalah rumit yang ada hemat penulis belum banyak dikaji oleh
kalangan yang mengaku dirinya sebagai penganut teologi Asy’ariyah.
 Model ‘Abd Al-Jabbar bin Ahmad
‘Abd Al-Jabbar bin Ahmad menulis buku berjudul Syarh al-Ushul al-
Khamsah yang tebalnya mencapai 805 halaman. Buku ini ditahkik oleh doktor Abd
al-Karim ‘Usman dan diterbitkan oleh penerbit Maktabah Wahbah tanpa
menyebutkan tahunnya. Bagi seseorang yang ingin mengkaji tentang ajaran-ajaran
Mu’tazilah secara mendalam dan mendetail, mau tidak mau harus membaca buku
ini dengan sikap yang wajar dan objektif tanpa didahului oleh buruk sangka atau
pra konsepsi. Hal ini penting dilakukan karena hingga saat ini mayoritas umat
Islam memandang Mu’tazilah agak kurang proporsional bahkan cenderung
menghakimi secara sepihak tanpa memberikan kesempatan kepada Mu’tazilah
untuk melakukan pembelaan diri. Sikap buruk sangka dan tidak proporsional
terhadap Mu’tazilah tersebut mungkin disebabkan karena dendam lama atas

5
keburukan yang pernah dilakukan sebagian oknum Mu’tazilah di zaman Al-
Ma’mun. Mereka yang tidak merasa senang
terhadap Mu’tazilah ini menulis buku yang mengesankan Mu’tazilah bernada
negatif. Kini saatnya umat Islam bersikap objektif terhadap kaum Mu’tazilah
dengan cara mempelajari pemikiran Mu’tazilah tersebut dari buku atau sumber
bacaan yang ditulis oleh orang Mu’tazilah sendiri.
Diketahui bahwa ajaran pokok Mu’tazilah ada lima, yaitu al-Tauhid yang
mengesankan Allah, al-Adl yaitu paham keadilan Tuhan, al-wa’ad al wa’id yakni
paham janji baik dan buruk di akhirat, al-Manzilah bain al-manzilatain serta amar
ma’ruf nahi munkar. Kelima ajaran dasar Mu’tazilah tersebut dibahas secara
mendetail dalam buku ini. Diantaranya, kewajiban yang utama dalam mengetahui
Allah, makna wajib, makna keburukan, hakikat pemikiran dan macam-macamnya,
pembagian manusia, urusan dunia dan akhirat, makna berpikir, dan sebagainya.
 Model Thahawiyah
Imam Al-Thahawiyah telah menulis buku berjudul Syarh al-Akidah al-
Thahawiyah yang telah ditahkik oleh sekelompok para ulama dan diperiksa (di
edit) oelh Muhammad Nashir Al-Din Al-Bayai dan diterbitkan oleh Al-Maktab Al-
Islamy pada athun 1984. Buku yang tebalnya 536 halaman ini secara keseluruhan
membahas teologi dikalangan ulama salaf, yaitu ulama yang belum dipengaruhi
pemikiran Yunani dan pemikiran lainnya yang berasal dari luar Islam, atau bukan
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dalam buku ini antara lain dibahas tentang
kewajiban mengimani apa yang dibawa oleh para rasul, kewajiban mengikuti
ajaran para rasul, makna tauhid, tauhid uluhiyah, dan tauhid rububiyah, tafsir
potongan ayat ma itakhaza Allah min walad (Allah tidak mengambil anak),
macam-macam tauhid yang dibawa oleh rasul , tafsir potongan ayat Laitsa ka
mitslihi syaiun (tidak ada sesuatu yang serupa dengan Allah), mengenai wujud
yang berada diluar zat, tafsir tentang qudrat dan penjelasan bahwa Allah tidak
dapat dilemahkan oleh segala sesuatu, tafsir kalimat lailaha illa Allah, pembahasan
mengenai sifat al-hayat, kelangsungan sifat yang utama, sifat zat dan sifat
perbuatan bagi Allah, apakah sifat merupakan tambahan atas zat atau  bukan, dan
masalah lainnya yang jumlahnya lebih dari dua ratus pokok masalah.
 Model Al-Imam Al-Haramain Al-Juwainy
Beliau telah menulis buku yang berjudul Al-Syamil Fi Ushul Al-Din. Di dalam
buku tersebut membahas tentang penciptaan alam yang didalamnya terdapat
hakikat jauhar (substansi), hakikat tauhid, kelemahan kaum Mu’tazilah,
pembahasan tentang akidah, kajian tentang dalil atas kesucian Allah.

6
 Model Al-Ghazali
Beliau telah menulis buku Al-Iqtishod Fi Al-I’tiqod. Buku tersebut membahas
tentang perlunya ilmu dalam memahami agama dan juga perlunya ilmu sebagai
fardhu kifayah, pembahasan tentang dzat Allah, tentang qodimnya alam, dan
penetapan tentang kenabian muhammad SAW.
 Model Al-Amidy
Beliau telah menulis buku yang berjudul Ghoyah Almaram Fi Ilmu Kalam,
yang membahas tentang sifat-sifat wajib bagi Allah, sifat nafsianya, sifat yang jaiz
bagi Allah, pembahasan tentang keesaan Allah SWT, perbuatan yang bersifat
wajib, al-wujud, dan tentang tidak ada penciptaan selain Allah.
 Model Al-Syahrastani
Beliau telah menulis buku yang berjudul Nihayah Al-Iqdam Fi Ilmi Al-Kalam,
yang membahas tentang barunya alam, tauhid, sifat-sifat azali, hakikat ucapan
manusia tentang Allah sebagai Yang Maha Pendengar, dan perbuatan-perbuatan
sebelum datangnya syari’at.
 Model Al-Bazdawi
Beliau telah menulis buku yang berjudul Ushul Al-Din, yang membahas
perbedaan pendapat para ulama mengenai mempelajari ilmu kalam dalam
mengerjakan dan menyusunnya, perbedaan pendapat mengenai sebab-sebab
seorang hamba mengetahui macam-macam ilmu pengetahuan, tentang Allah
sebagai pencipta alam semesta, tentang kehidupan diakhirat. 

2. Penelitian Lanjutan
Penelitian lanjutan merupakan pengembangan dari penelitian pemula, yang bersifat
mendeskripsikan tentang adanya kajian ilmu berdasarkan bahan-bahan rujukan yang
dihasilkan oleh penelitian model pertama.
Model penelitian lanjutan adalah sebagai berikut :
 Model Abu Zahrah
Abu Zahrah melakukan penelitian terhadap berbagai aliran dalam bidang
politik dan teologi yang dituangkan dalam karyanya yang berjudul Tarikh al-
Mazahib al-Islamiyah fi al-Siyasah wa al-‘Aqaid. Permasalahan teologi yang
diangkat dalam penelitiannya ini yaitu sekitar masalah objek-objek yang dijadikan
pangkal pertentangan oleh berbagai aliran dalam bidang politik yang berdampak

7
pada masalah teologi. Selanjutnya, dikemukakan pula tentang berbagai aliran
dalam
mahzab Syi’ah yang mencapai 12 golongan, diantaranya Al-Sabaiyah, Al-
Gurabiyah, golongan yang keluar darin Syi’ah, Al-Kisaniyah, Al-Zaidiyah, Itsna
Asyariyah, Al-Imamiyah, Isma’iliyah. Dikemukakan pula aliran khawarij dengan
berbagai sektenya yang jumlahnya mencapai enam aliran, yaitu Jabariyah,
Qadariyah, Mu’tazilah, Asy’ariyah, dan yang lainnya lengkap dengan berbagai
pandangan teologinya. 
 Model Ali Mushthafa Al-Ghurabi
Sebagaimana Abu Zahrah, beliau pun memusatkan penelitiannya pada
masalah berbagai aliran yang terdapat dalam Islam serta pertumbuhan Ilmu Kalam
dikalangan masyarakat Islam. Hasil penelitiannya itu ia tuangkan dalam karyanya
yang berjudul Tarikh al-Firaq al-Islamiyah wa Nasy’atu ilmu al-Kalam ‘ind al-
Muslimin. Yang diungkapkan beliau antara lain sejarah pertumbuhan ilmu kalam,
keadaan akidah pada zaman Nabi Muhammad, zaman Khulafaur Rasyidin, dan
zaman Bani Umayah dengan berbagai permasalahan teologi yang muncul pada
zaman tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan mengenai aliran
Mu’tazilah lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikiran teologinya, pembahasan
tentang aliran Khawarij lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya. 
 Model Abd Al-Lathif Muhammad Al-‘Asyr
Beliau secara khusus melakukan penelitian terhadap pokok-pokok pemikiran
yang dianut aliran Ahlu Sunnah. Hasil penelitiannya ini dituangkan dalam
karyanya yang berjudul al-Ushul al-Fikriyyah li Mazhab Ahl al-Sunnah yang
tebalnya 162 halaman. Buku ini diterbitkan oleh Dar al-Nahdlah al-Arabiyah di
Mesir (tanpa menyebutkan tahunnya).
Dalam buku ini antara lain dibahas tentang pokok-pokok yang menyebabkan
timbulnya perbedaan pendapat dikalangan umat Islam, masalah Mantiq dan
falsafah, hubungan Mantiq dengan ilmu-ilmu kemanusiaan, bentuk dna pemikiran,
pembentukan konsep, barunya alam, sifat yang melekat pada Allah Azza wa Jalla,
nama-nama Tuhan, keadilan Tuhan, penetapan kenabian, mu’jizat dan karomah,
rukun Islam, Iman, dan Islam, taklif (beban), Al-Sam’iyyat (wahyu atau dalil naql),
Al-Imamah, serta ijtihad dalam hukum agama.
 Model Ahmad Mahmud Shubhi
Beliau adalah dosen Filsafat Islam Fakultas Adab Universitas Iskandariyah.
Beliau melakukan penelitian dalam bidang teologi Islam dan telah dipublikasikan
dalam 2 buku yang berjudul Fi Ilmi Kalam. Buku pertama yang tebalnya 368

8
halaman khusus membahas mengenai aliran Mu’tazilah lengkap dengan ajaran dan
tokoh-tokonya, sedangkan buku kedua yang tebalnya 334 halaman membahas
mengenai aliran Asy’ariyah lengkap dengan ajaran dan tokoh-tokohnya.
 Model Ali Sami Al-Nasyr dan Amar Jam’iy Al-Thaliby
Beliau melakukan penelitian khusus terhadap akidah kaum Salaf dengan
mengambil tokoh Ahmad Ibn Hambal, Al-Bukhari, Ibn Khutaibah, dan Usman Al-
Darimy. Dalam buku tersebut diungkapkan tentang pemikiran kaum Salaf yang
berasal dari tokoh-tokohnya yang menonjol itu.
 Model Harun Nasution
Harun Nasution dikenal sebagi guru besar Filsafat dan Teologi, yang banyak
mencurahkan perhatiannya pada penelitian di bidang pemikiran teologi Islam (Ilmu
Kalam). Salah satu hasil penelitiannya dituangkan dalam buku Fi Ilm al-Kalam
(Teologi Islam). Dalam buku tersebut dikemukan tentang sejarah timbulnya
persoalan-persoalan teologi dalam Islam, tentang berbagai aliran dalam teologi
Islam lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya. Kemudian beliau melakukan
analisa dan perbandingan terhadap masalah akal dan wahyu, free will dan
predestination, kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan, keadilan Tuhan,
perbuatan-perbuatan Tuhan, sifat-sifat Tuhan, dan konsep iman.
Dari berbagai penelitian lanjutan tersebut, dapat diketahui metode dan
pendekatan yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:
Pertama, penelitian lanjutan yang dilakukan para peneliti tersebut secara
keseluruhan termasuk penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang mendasarkan
pada data yang terdapat dalam berbagai sumber rujukan di bidang teologi Islam.
Kedua, secara keseluruhan penelitiannya bercorak deskriptif, yaitu penelitian
yang menekankan pada kesungguhan dalam mendeskripsikan data selengkap
mungkin.
Ketiga, dari segi pendekatan yang digunakan secara keseluruhan
menggunakan pendekatan historis, yakni mengkaji masalah teologi tersebut
berdasarkan data sejarah yang ada dan dilihat sesuai dengan konteks waku yang
bersangkutan.
Keempat, dalam analisisnya selain menggunakan analisis doktriner juga
menggunakan analisis perbandingan, yaitu denagn mengemukakan isi doktrin
ajaran dari masing-masing aliran dengan sedemikian rupa dan kemudian barulah
dilakukan perbandingan.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Secara sederhana, kalam berarti kata-kata yang tersusun, yang menunjukkan suatu
maksud. Kemudian berkembang menjadi suatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat
Tuhan (Allah).
Ilmu kalam dinamakan juga Ilmu Tauhid, Ushuluddin, Ilmu Aqaid, atau dalam bentuk
teologi Islam. Dinamai Ilmu Tauhid karena ilmu ini mengajak orang agar meyakini dan
mempercayai hanya pada satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Dinamai Ilmu Ushuluddin
karena ilmu ini membahas pokok-pokok keagamaan yaitu keyakinan dan kepercayaan
kepada Tuhan. Dinamai pula Ilmu ‘Aqaid karena dengan ilmu ini seseorang diharapkan
untuk meyakini dalam hatinya secara mendalam dan mengikatkan dirinya hanya pada
Allah sebagai Tuhan.
Penelitian ilmu kalam dibagi kedalam dua bagian :
1. Penelitian Pemula
Penelitian pemula adalah penelitian dasar, yang bersifat membangun ilmu kalam
menjadi suatu disiplin ilmu dengan merujuk pada Al-Qur’an dan hadist serta berbagai
pendapat tentang kalam yang dikemukakan oleh berbagai aliran teologi.
Penelitian pemula yang dilakukan oleh para tokoh Islam bersifat eksploratif dengan
menggunakan pendekatan doktriner dan substansi ajaran.
Berikut beberapa referensi penelitian pemula :
 Model Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al-Maturidy Al-
Samarqandy
 Model Al-Imam Abi Al-Hasan bin Isma’il Al-Asy’ari
 Model ‘Abd Al-Jabbar bin Ahmad
 Model Thahawiyah
 Model Al-Imam Al-Haramain Al-Juwainy
 Model Al-Ghazali
 Model Al-Amidy
 Model Al-Syahrastani
 Model Al-Bazdawi

10
2. Penelitian Lanjutan
Penelitian lanjutan merupakan pengembangan dari penelitian pemula, yang bersifat
mendeskripsikan tentang adanya kajian ilmu berdasarkan bahan-bahan rujukan yang
dihasilkan oleh penelitian model pertama.
 Model penelitian lanjutan adalah sebagai berikut :
 Model Abu Zahrah
 Model Ali Mushthafa Al-Ghurabi
 Model Abd Al-Lathif Muhammad Al-‘Asyr
 Model Ahmad Mahmud Shubhi
 Model Ali Sami Al-Nasyr dan Amar Jam’iy Al-Thaliby
 Model Harun Nasution

11

Anda mungkin juga menyukai