Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA ISLAM & KE-NU-AN II

“Khawarij dan Syi’ah”

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

AGAMA ISLAM & KE-NU-AN II

Dosen Pengampu :

Dr.KH. Imronuddin, M.Si

Kelompok:

Penyusun:
1- INFASIANA ASYIRAH 407220001

2- KHOLISNA PUTRI 407220002

3- DHIAN SAVITRI 407220003

4- ISMAYANTI 407220004

5- M. KHAERUL MULTAZAM 407220005

Semester : 2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS DEKABITA

INSTITUT TEGNOLOGI DAN SAINS NU PEKALONGAN

PEKALONGAN

TAHUN 2023

ii
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat,rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tugas makalah Kelompok 1 Agama Islam & Ke-
Nua-an yang berjudul “Khawarij & Syi’ah” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Agama Islam & Ke-Nu-an.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak dan sumber sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi.

Tentunya penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Meskipun begitu,
kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk orang lain. Jika ada kritik dan saran
terkait ide tulisan maupun penyusunannya, kami akan menerimanya dengan senang hati.

Pekalongan, 29 Maret 2023

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG......................................................................... 1

1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................... 1

1.3 TUJUAN............................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2-5

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 6

KESIMPPULAN ............................................................................................. 6

SARAN............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 7

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Khawarij berasal dari kata "khawarij" dalam bahasa Arab yang berarti "orang-orang yang
keluar" atau "orang-orang yang memisahkan diri". Nama ini merujuk pada kelompok yang
memisahkan diri dari kelompok mayoritas Muslim pada awal sejarah Islam. Kelompok Khawarij
memiliki sejarah panjang dan kompleks, dan mereka dikenal karena pandangan ekstrem dan
seringkali menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Oleh karena itu, kelompok
Khawarij sering dianggap sebagai kelompok yang radikal dan menyimpang dari prinsip-prinsip
Islam yang sebenarnya.

Kemunculan aliran khawarij dilatarbelakangi oleh adanya pertikaian politik antara Ali bin
Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abi Sufyan yang pada waktu itu menjabat gubernur Syam
(Suriah/Syria). Muawiyah menolak untuk membaiat Ali yang terpilih sebagai khalifah, sehingga
Ali mengerahkan bala tentara untuk memerangi Muawiyah. Sebaliknya Muawiyah juga
mengumpulkan pasukannya untuk menghadapi Ali. Akhirnya pertempuran antara kedua belah
pihak terjadi di siffin, karena pasukan Muawiyyah merasa sudah terdesak oleh Ali dan dengan
kecerdikan Muawiyyah akhirnya Muawiyah pun mengangkat mushaf di ujung tombak yang
menandakan Muawiyyah minta damai dan mengadakan Tahkim atau Arbitrase. Setelah diadakan
arbitrase inilah kemudian tebentuklah beberapa aliran, seperti khawarij, syi’ah, dan lain-lain.

Khawarij dibahas pada makalah ini karena mereka merupakan salah satu kelompok besar
yang memiliki perbedaan pandangan terhadap pemahaman Islam dan sejarahnya mempengaruhi
perkembangan Islam pada masa awal. Pemahaman Khawarij yang kaku dan dogmatis serta
tindakan radikalisme mereka telah memberikan dampak besar pada perkembangan sejarah Islam,
terutama dalam bidang pemerintahan dan konflik internal dalam umat Islam. Oleh karena itu,
penting untuk memahami pandangan dan sejarah Khawarij agar dapat memahami dinamika dan
perkembangan Islam pada masa awal, serta menghindari perpecahan dan konflik dalam umat
Islam.

Syiah menurut bahasa berarti pengikut , pendukung , partai, atau kelompok ,sedangkan
secara terminologis adalah sebagian kaum muslimin yang dalam bidang spiritual dan
keagamaannya selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW. Atau orang yang disebut
sebagai Ahl albait,point penting dalam dokrin syiah adalah pernyataan segala petunjuk
keagamaan dari para sahabat yang bukan Alh Al-baith atau para pengikutnya.

Berbeda dengan Khawarij, pandangan Syiah tentang pemahaman agama adalah lebih
fleksibel dan memberikan banyak ruang bagi interpretasi. Mereka percaya bahwa pemahaman
Islam harus disesuaikan dengan perkembangan zaman, dan aturan-aturan Islam harus dipahami
dan diterapkan sesuai dengan situasi saat ini. Syiah juga percaya bahwa setiap muslim harus
memiliki kebebasan untuk memilih pemimpin mereka sendiri. Oleh karena itu, penting untuk
memahami pandangan dan sejarah Khawarij dan Syi’ah agar dapat memahami dinamika dan
perkembangan Islam pada masa awal, serta menghindari perpecahan dan konflik dalam umat
Islam.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, adapun rumusan masalah dalam
makalah ini, yaitu sebagai berikut :

1. Pengertian Aliran Khawarij dan Syi’ah


2. Tokoh-Tokoh Aliran Khawarij dan Syi'ah
3. Ciri-Ciri Faham Khawarij dan Syi’ah
4. Doktrin-Doktrin Aliran Khawarij dan Syi’ah
5. Perkembangan khawarij dan Syi’ah
6. Sikap kita terhadap khowarij dan syi'ah

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan yaitu :

1. Mengetahui dan memahami pengertian aliran Khawarij dan Syi’ah


2. Mengetahui dan memahami tokoh-tokoh aliran khawarij dan Syi'ah
3. Mengetahui dan memahami Ciri-Ciri faham Khawarij dan Syi’ah
4. Mengetahui dan memahami Doktrin-Doktrin aliran Khawarij dan Syi’ah
5. Mengetahui dan memahami Perkembangan khawarij dan Syi’ah
6. Mengetahui dan memahami sikap kita terhadap khowarij dan syi'ah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Khawarij dan Syi’ah

Khawarij adalah kelompok yang berasal dari kalangan sahabat Nabi Muhammad
SAW yang memberontak terhadap pemerintahan Utsmaniyyah pada masa itu. Mereka
menganggap bahwa Utsmaniyah telah melakukan kesalahan dengan mengabaikan aturan-
aturan Islam. Khawarij juga mempertanyakan kelayakan Abu Bakar, Umar, dan Utsmaniyah
sebagai khalifah, serta menolak kewajiban taat kepada pemerintah yang tidak berdasarkan
aturan Islam.

Pandangan Khawarij tentang pemahaman agama adalah sangat kaku dan dogmatis.
Mereka percaya bahwa hanya dengan mengikuti segala aturan-aturan Islam secara ketat,
seseorang dapat menjadi muslim yang benar. Khawarij juga menentang konsep pemerintahan
dan berpendapat bahwa seorang pemimpin hanya dapat menjadi khalifah jika ia dianggap
benar-benar mampu memimpin umat Islam dengan benar.

Syiah (bahasa Arab: ‫ي َعة‬HH‫ش‬, translit. syīʿah,


ِ dari kata Syīʿatu ʿAlī, "pengikut Ali")
adalah cabang Islam terbesar kedua. Kaum Syiah percaya bahwa Nabi Islam, Muhammad,
mengangkat Ali bin Abi Thalib sebagai penggantinya dan Imam (pemimpin spiritual dan
politik) setelah dia beberapa kali dalam hidupnya,terutama di Ghadir Khum. Namun suksesi
Muhammad sebagai pemimpin umat Islam dihalangi oleh sebagian sahabat Nabi
di Saqifah karena pilihan Abu Bakar. Pandangan ini bertentangan dengan pandangan Islam
Sunni, yang pengikutnya percaya bahwa Muhammad tidak menunjuk seorang pengganti
sebelum kematiannya, dan bahwa Abu Bakar, yang diangkat sebagai khalifah oleh
sekelompok sahabat Nabi di Saqifah, dianggap sebagai khalifah pertama setelah Muhammad.
Berbeda dengan Khawarij, Syiah percaya bahwa Ali dan beberapa putra
Muhammad, Ahlul Bait, harus menggantikan Muhammad sebagai pemimpin spiritual dan
politik Islam, dan bahwa hanya Tuhan yang dapat menunjuk seseorang sebagai Imam untuk
melestarikan Islam, mengajarkan Syariah, dan memimpin Ummah Islam. Oleh karena itu,
penting untuk memahami pandangan dan sejarah Khawarij dan Syi’ah agar dapat memahami
dinamika dan perkembangan Islam pada masa awal, serta menghindari perpecahan dan
konflik dalam umat Islam.

B. Tokoh-Tokoh Dalam Aliran Khawarij dan Syi'ah


• Dalam Aliran khawarij :
1. Urwah bin Hudair,
2. Mustarid bin Sa'ad,
3. Hausarah al-Asadi,
4. Quraib bin Maruah,
5. Nafi' bin al-Azraq, dan
6. 'Abdullah bin Basyir.

3
• Dalam Aliran Syi'ah
1. Ali ibn Abi Talib
2.Hasan ibn Ali
3.Husain ibn Ali
4.Ali ibn Husain
5.Muhammad ibn Ali
6.Ja’far ibn Muhammad
7.Musa ibn Ja’far
8.Ali ibn Musa
9.Muhammad ibn Ali
10.Ali ibn Muhammad
11.Hasan ibn Ali
12.Mahdi

C. Ciri-Ciri Faham Khawarij dan Syi’ah

1. Ciri-Ciri Khawarij

Tiga Ciri Utama untuk mengenal kelompok Khawarij.

a. Pertama, Suka mengafirkan kaum Muslimin.


b. Kedua, Keluar dari taat pada penguasa atau suka memberontak atas nama
agama;
c. dan Ketiga, Menghalalkan darah kaum Muslimin.

Ciri lainnya :

a. Mudah mengkafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka, walau pun
sama-sama menganut Islam
b. Menurut mereka, Islam yang benar adalah yang diamalkan kelompoknya. Islam
lainnya dianggap tidak benar
c. Orang-orang Islam yang tersesat dan kafir perlu dikembalikan ke jalan yang
benar, namun yang sesuai pemikiran kaum khawrij
d. Karena tidak sepaham dengan lingkungan sekitar, kaum khawarij mengangkat
imam dari golongannya sendiri
e. Kaum khawarij bersikap fanatik dan tidak segan menggunakan kekerasan untuk
mencapai tujuannya.
2. Ciri-ciri Syiah

Menurut Syaikh Mamduh Farhan Al-Buhairi di Majalah Islam Internasional


Qiblati, ciri-ciri pengikut Syi’ah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan
sejumlah cirri-ciri berikut:

1. Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok


yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti
songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.

2. Tidak shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia
langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira

4
dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur
empat raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at
kecuali bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.

3. Pengikut Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan


salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya
beberapa kali.

4. Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat
lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

5. Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu


batu/tanah (dari Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika
sujud, bila mereka shalat tidak didekat orang lain.

6. Jika Anda perhatikan caranya berwudhu maka Anda akan dapati bahwa
wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.

7. Anda tidak akan mendapatkan penganut Syi’ah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus
Sunnah.

8. Anda juga akan melihat penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali,
Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum. Dzikir mereka tidak lagi
menyebut nama Allah, tapi menyebut nama Husain atau Fatimah atau ahlul bait
lainnya.

9. Mereka juga tidak akan menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar,
Utsman, mayoritas sahabat radhiyallahu anhum dan para istri Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.

10. Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah
Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka
puasa jika bintang- bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka
berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. (mereka juga tidak shalat
tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah).

11. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara
satu kelompok kaum muslimin dengan kelompok lainnya, sementara itu mereka
mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan sunni. Ini tentu tidak
benar.

12. Anda tidak akan mendapati seorang penganut Syi’ah memegang dan membaca
Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase),
karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di
tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya.

13. Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan
kesedihan di hari tersebut.

14. Mereka juga berusaha keras mempengaruhi kaum wanita khususnya para
mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk

5
memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila
nantinya mereka menerima agama Syi’ah.

15. Orang-orang Syi’ah juga getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak
putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan
leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan
sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang
ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis
telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka
berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan
kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan
mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.

D. Doktrin-Doktrin Aliran Khawarij dan Syi’ah

a. Doktrin Khawarij :

Ajaran pokok firqoh khawarij adalah khilafah, dosa, dan iman. Di bawah ini
merupakan intisari pendapat-pendapat mereka:

1. Menurut faham mereka, dosa yang ada hanya dosa besar saja, tidak ada
pembagian dosa besar dan kecil. Semua pendurhakaan terhadap Allah swt
adalah berakibat dosa besar dan menjadikan mereka kafir.
2. Pengangkatan khalifah akan sah jika hanya berdasarkan pemilihan yang benar-
benar bebas dan dilakukan oleh semua umat Islam tanpa diskriminasi.
3. Mereka sama sekali tidak menyetujui pendapat yang menyatakan bahwa
seorang khalifah haruslah berasal dari suku Quraisy.
4. Ketaatan kepada khalifah adalah sesuatu yang wajib hukumnya selama ia
masih berada di jalan keadilan dan kebaikan. Apabila ia menyimpang, maka
wajib memeranginya, memakzulkannya atau membunuhnya.

b. Doktrin Syi'ah

 Tauhid
Tuhan adalah Esa baik esensi maupun eksistensi-nya.keesaan tuhan adalah
mutlak.ia bereksistensi dengan sendirinya.tuhan adalah qadim.Maksudnya,tuhan
bereksistensi dengan sendirinya sebelum ada ruang dan waktu.

 Keadilan
Tuhan menciptakan kebaikan dialam semesta ini merupakan keadilan.ia tidak
pernah menghiasi ciptaan-nya dengan ketidakadilan.karena ketidak adilan
kelaliman terhadap yang lain merupakan tanda kebodohan dan ketikmampuan
dan sifat ini jauh dari keabsolutan dan kehendak tuhan.

 Nubuwwah
Setiap makhluk sekalipun telah diberi insting,masih membutuhkan
petunjuk,baik petunjuk dari tuhan maupun dari manusia.Dalam kenyakinan syi'ah

6
itsna Asyariyah ,tuhan telah mengutus 124.000 rasul untuk memberikan petunjuk
kepada manusia.

 Ma'ad
Ma'ad adalah hari akhir(kiamat)untuk menghadap pengadilan tuhan di
akhirat.setiap muslim harus nyakin akan keberadaan kiamat dan kehidupan suci
setelah di nyatakan bersih dan lurus dalam pengadilan tuhan.

 Imamah
Imamah adalah institusi yang diinagurasikan tuhan untuk memberikan
petunjuk manusia yang dipilih dari keturunan ibrahim dan dielegasikan kepada
keturunan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir.

E. Perkembangan khawarij dan Syi’ah

1. Perkembangan Golongan khawarij

Sebagaimana yang diketahui, banyak sekali aliran teologi atau ilmu kalam
dalam dunia Islam. Kemunculan berbagai aliran tersebut dikarenakan adanya
pemahaman tentang zat, sifat Tuhan, penciptaan alam semesta, dan lainnya. Masing-
masing aliran itu mempunyai pemahaman sendiri mengenai hal tersebut. Salah
satunya yaitu aliran khawarij.

Secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang
berarti keluar, muncul, timbul atau memberontak. Adapun khawarij secara
terminologi ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi
Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap
keputusan Ali yang menerima tahkim.

Aliran khawarij muncul setelah adanya peristiwa tahkim, yaitu sebagai upaya
menyelesaikan peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah. Peperangan
kedua pihak itu terjadi disebabkan karena Mu’awiyah pada akhir 37 H, menolak
mengakui kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Karena Ali bin Abi Thalib memindahkan
ibu kotanya ke al-Kufah.

Setelah adanya penolakan tersebut Mu’awiyah segera menghimpun


pasukannya untuk menghadapi kekuatan Ali sehingga terjadilah perang Siffin pada
tahun 37 H/ 658 M. Tentara Ali di bawah pimpinan Malik Al -Asytar hampir
mencapai titik kemenangan, karena bisa mendesak tentara Muawiyah.

Tetapi, Amru bin Asy panglima tertinggi dari pasukan Muawiyah ketika
melihat pasukannya terdesak mundur, ia memerintahkan pasukannya untuk mengangkat
tinggi-tinggi Al-Qur’an dengan ujung tombak sambil berkata Al-Qur’an yang akan
menjadi hakim di antara kita.

Kemudian Ali mendapat desakan dari pasukannya untuk menerima ajakan


tersebut. Tetapi sebagian di antara pasukan Sayyidina Ali ada yang tidak suka

7
menerima ajakan tahkim itu, Akhirnya kaum ini membenci Ali r.a. karena dianggap
lemah dalam menegakkan kebenaran. Kaum inilah yang dinamakan Khawarij.

2. Perkembangan Golongan Syi’ah

Awal Mula Perkembangan Golongan Syiah

Golongan Syiah bermula dari konflik politik atas siapa yang berhak menjadi
pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 Masehi.
Pada saat itu, sebagian umat Muslim percaya bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu dan
menantu Nabi Muhammad, harus menjadi pemimpin karena hubungan keluarga
dekatnya dengan Nabi dan juga kualitas kepemimpinannya. Namun, sebagian yang
lain memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama, yang juga diikuti oleh Umar dan
Utsman.
Pertentangan antara pengikut Ali dan kelompok yang mendukung tiga
khalifah pertama ini terus berlangsung, dan berujung pada pembunuhan Ali pada
tahun 661 Masehi. Setelah kematian Ali, kelompok yang mendukungnya mulai
merangkak naik dalam gerakan-gerakan sosial dan politik di dunia Islam.

Sejarah Perkembangan Golongan Syiah Setelah Kematian Ali

Setelah kematian Ali, kelompok Syiah memilih anaknya, Hasan bin Ali,
sebagai pemimpin mereka. Namun, setelah kurang dari setahun, Hasan menyerahkan
kepemimpinannya kepada saudaranya, Husain bin Ali, yang kemudian terkenal
sebagai tokoh Syiah yang paling dihormati. Pada tahun 680 Masehi, Husain dan
keluarganya melakukan perlawanan terhadap pemerintah Umayyah yang berkuasa
saat itu, namun mereka dikalahkan dalam pertempuran di Karbala, dan Husain beserta
banyak pengikutnya terbunuh.

Kematian Husain dianggap sebagai peristiwa penting dalam sejarah Syiah


dan menjadi asal mula tradisi duka-cita Muharram yang masih berlangsung hingga
saat ini. Setelah kematian Husain, kelompok Syiah terus mengalami penganiayaan
dan diskriminasi oleh penguasa Sunni yang berkuasa. Namun, gerakan Syiah terus
berkembang dan memperoleh dukungan dari masyarakat yang merasa tidak puas
dengan kebijakan pemerintah yang tidak adil.

Pada abad ke- 9, seorang pemimpin Syiah bernama Ali al-Ridha diangkat
sebagai pewaris oleh penguasa Abbasiyah, Harun al-Rashid. Namun, setelah kematian
Ali al-Ridha, pemerintah Abbasiyah mulai menindas dan menganiaya kelompok
Syiah, sehingga memperkuat identitas mereka sebagai kelompok minoritas yang
terdiskriminasi.

Pada abad ke-10, munculah kelompok Syiah Ismailiyah yang memiliki


keyakinan dan praktik yang berbeda dari Syiah yang lebih umum dikenal.
Kelompok Ismailiyah mempercayai bahwa Imam mereka, Ismail bin Ja'far,
masih hidup dan akan kembali sebagai mesias yang akan menyelamatkan dunia.
Kelompok ini juga memiliki hierarki yang lebih terstruktur dan terorganisir
dibandingkan dengan Syiah yang lain.

8
Pada abad ke-16, munculah dinasti Safawi di Persia yang mengadopsi
Syiah sebagai agama resmi negara. Hal ini memperkuat posisi Syiah di wilayah
Persia dan memicu konflik dengan kekuasaan Sunni yang berkuasa di negara
tetangga seperti Turki dan Arab Saudi.

Hingga saat ini, golongan Syiah masih menjadi kelompok minoritas


dalam agama Islam, meskipun memiliki jumlah pengikut yang signifikan
terutama di negara-negara seperti Iran, Irak, dan Bahrain. NiGolongan Syiah
juga masih mengalami diskriminasi dan persekusi di beberapa negara yang
mayoritas penduduknya Sunni.

F. Sikap kita terhadap aliran khawarij dan Syi'ah

Sebagai seorang AI, saya harus memastikan bahwa saya tidak memihak atau mengambil
sikap tertentu terhadap suatu kelompok atau agama tertentu. Namun, sebagai contoh umum,
sebaiknya kita memperlakukan semua orang dengan hormat dan tidak memojokkan atau
menyalahkan kelompok atau agama tertentu.

Sikap yang tepat adalah untuk berbicara dan bertindak dengan sopan, menghormati
perbedaan dan menjaga toleransi antar kelompok, serta mempertahankan kebebasan
beragama bagi setiap individu untuk mempraktikkan keyakinan mereka dengan damai. Kita
harus menghindari menilai atau memojokkan kelompok atau agama tertentu, karena tindakan
semacam itu dapat memicu ketegangan dan konflik yang lebih besar. Sebaliknya, mari kita
bekerja sama dan mempromosikan kerukunan dan perdamaian di antara semua umat manusia.

Kenapa kita harus mengetahui sikap khowarij dan syiah tersebut Mengetahui sikap atau
keyakinan kelompok seperti Khowarij dan Syiah dapat membantu kita memahami perbedaan-
perbedaan dalam Islam dan bagaimana mereka mempengaruhi pemikiran dan praktek agama.
Ini juga dapat membantu kita memahami perspektif dan keyakinan orang-orang dalam
kelompok-kelompok tersebut dan bagaimana mereka memandang diri mereka sebagai bagian
dari komunitas Islam yang lebih besar.

Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, kita dapat mempromosikan dialog dan kerja
sama antar kelompok dan menghindari konflik dan ketegangan yang tidak perlu. Selain itu,
memahami perbedaan dalam keyakinan dan praktek agama dapat membantu kita memahami
asal-usul dan sejarah agama Islam secara lebih baik, serta bagaimana Islam berkembang dan
berkembang dalam berbagai konteks budaya dan sejarah.

Namun, penting untuk diingat bahwa pengetahuan tentang kelompok-kelompok seperti


Khowarij dan Syiah tidak boleh digunakan untuk memojokkan atau menyalahkan kelompok
atau agama tertentu. Sebaliknya, pengetahuan ini harus digunakan untuk mempromosikan
toleransi, dialog, dan kerja sama antar kelompok dan mencapai pemahaman yang lebih baik
tentang kompleksitas dan keragaman dalam agama Islam

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

F. Khawarij adalah kelompok yang berasal dari kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW yang
memberontak terhadap pemerintahan Utsmaniyyah pada masa itu.
Syi'ahmenurut bahasa berarti pengikut , pendukung , partai, atau kelompok ,sedangkan secara
terminologis adalah sebagian kaum muslimin yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya
selalu merujuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW.

• Dalam Aliran khawarij :

. Urwah bin Hudair,

2. Mustarid bin Sa'ad,

3 Hausarah al-Asadi,

4. Quraib bin Maruah,


5. Nafi' bin al-Azraq, dan

6. 6. 'Abdullah bin Basyir.

• Dalam Aliran Syi'ah


1. Ali ibn Abi Talib
2.Hasan ibn Ali
3.Husain ibn Ali
4.Ali ibn Husain
L6.Ja’far ibn Muhammad
L7.Musa ibn Ja’far
8.Ali ibn Musa
9.Muhammad ibn Ali
10.Ali ibn Muhammad

11.Hasan ibn Ali


12.Mahdi
1. Tiga Ciri Utama untuk mengenal kelompok Khawarij.
a. Pertama, Suka mengafirkan kaum Muslimin.
b. Kedua, Keluar dari taat pada penguasa atau suka memberontak atas
nama agama;
c. dan Ketiga, Menghalalkan darah kaum Muslimin.

2. Ciri-ciri Syiah

a. Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti


songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka
seperti songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.
b. Tidak shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia
langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam.

10
c. Pengikut Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan
mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan
memukul kedua pahanya beberapa kali.

3. Doktrin Khawarij dan Syi’ah

Ajaran pokok firqoh khawarij adalah khilafah, dosa, dan iman. Di bawah
ini merupakan intisari pendapat-pendapat mereka:

 Menurut faham mereka, dosa yang ada hanya dosa besar saja, tidak ada
pembagian dosa besar dan kecil.
 Pengangkatan khalifah akan sah jika hanya berdasarkan pemilihan yang
benar-benar bebas dan dilakukan oleh semua umat Islam tanpa diskriminasi.
 Mereka sama sekali tidak menyetujui pendapat yang menyatakan bahwa
seorang khalifah haruslah berasal dari suku Quraisy.

Doktrin Syi’ah :

 Tauhid
Tuhan adalah Esa baik esensi maupun eksistensi-nya.keesaan tuhan adalah
mutlak.ia bereksistensi dengan sendirinya.tuhan adalah qadim.
 Keadilan
Tuhan menciptakan kebaikan dialam semesta ini merupakan keadilan.
Nubuwwah
Setiap makhluk sekalipun telah diberi insting,masih membutuhkan
petunjuk,baik petunjuk dari tuhan maupun dari manusia.
 Ma'ad
Ma'ad adalah hari akhir(kiamat)untuk menghadap pengadilan tuhan di akhirat.
 Imamah
Imamah adalah institusi yang diinagurasikan tuhan untuk memberikan
petunjuk manusia yang dipilih dari keturunan ibrahim dan dielegasikan
kepada keturunan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir.

4. Aliran khawarij muncul setelah adanya peristiwa tahkim, yaitu sebagai upaya
menyelesaikan peperangan antara Ali bin Abi Thalib dengan Mu’awiyah.
Peperangan kedua pihak itu terjadi disebabkan karena Mu’awiyah pada akhir 37
H, menolak mengakui kekhalifahan Ali bin Abi Thalib. Karena Ali bin Abi
Thalib memindahkan ibu kotanya ke al-Kufah.
5. Golongan Syiah bermula dari konflik politik atas siapa yang berhak menjadi
pemimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad pada tahun 632 Masehi.
Pada saat itu, sebagian umat Muslim percaya bahwa Ali bin Abi Thalib, sepupu dan
menantu Nabi Muhammad, harus menjadi pemimpin karena hubungan keluarga
dekatnya dengan Nabi dan juga kualitas kepemimpinannya. Namun, sebagian yang
lain memilih Abu Bakar sebagai khalifah pertama, yang juga diikuti oleh Umar dan
Utsman.

3.2 Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah yaitu sebagai generasi milenial
yang berlandaskan Ahlisunnah Wal Jama’ah An-Nadhliyah sudah seharusnya kita
memahami pandangan dan sejarah Khawarij dan Syi’ah agar dapat memahami dinamika dan

11
perkembangan Islam pada masa awal, serta menghindari perpecahan dan konflik dalam umat
Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Makalah Khawarij. emakalahonline.blogspot.com. 26 Desember 2016. makalah tentang


Khawarij - makalah online (emakalahonline.blogspot.com) [diakses pada 23 Maret 2023]

Khawarij. Wikipedia. 25 Maret 2023. Khawarij - Wikipedia bahasa Indonesia,


ensiklopedia bebas[diakses pada 29 Maret 2023]

Ciri Khawarij. www.ngopibareng.id . 20 September 2021.


https://www.ngopibareng.id/read/suka-mengafirkan-dan-pandai-al-quran-ini-hadis-tentang-
khawarij. [diakses pada 29 Maret 2023]

Sejarah singkat aliran syiah dan Khawarij. Retizen.republika.co.id. 21 Oktober 2021.


https://retizen.republika.co.id/posts/15593/sejarah-singkat-aliran-syiah-dan-khawarij.
[diakses pada 29 Maret 2023]

Pengertian Khawarij,Dasar ajaran,Doktrin. An-nur.ac.id. 15 November 2022. https://an-


nur.ac.id/pengertian-khawarij-dasar-ajaran-doktrin-dan-sektenya/ [diakses pada 29 Maret
2023]

12
13

Anda mungkin juga menyukai