Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tauhid Ilmu Kalam
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Bismillahirahmanirrahim
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I .......................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...................................................................................................4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Tujuan Makalah............................................................................................ 5
BAB II .....................................................................................................................6
PEMBAHASAN .....................................................................................................6
A. Pengertian Khawarij ..................................................................................... 6
B. Sejarah Kemunculan Khawarij .................................................................... 6
C. Ajaran Pokok Khawarij ................................................................................ 7
D. Perkembangan Khawarij .............................................................................. 8
E. Pengertian Mur’jiah ..................................................................................... 9
F. Sejarah Munculnya Mur’jiah ....................................................................... 9
G. Ajaran Pokok Mur’jiah .............................................................................. 10
H. Perkembangan Mur’jiah............................................................................. 10
BAB II ...................................................................................................................12
PENUTUP .............................................................................................................12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pemikiran dalam Islam tidak terlepas dari perkembangan
sosial dalam kalangan Islam itu sendiri. Memang, pembahasan pokok dalam Agama
Islam adalah Aqidah, namun dalam kenyataannya masalah pertama yang muncul di
kalangan umat Islam bukanlah masalah teologi, melainkan persoalan di bidang
politik, hal ini didasari dengan fakta sejarah yang menunjukkan bahwa, titik awal
munculnya persoalan pertama ini di tandai dengan lahirnya kelompok-kelompok
dari kaum muslimin yang telah terpecah yang kesemuanya itu di awali dengan
persoalan politik yang kemudian memunculkan kelompok-kelompok dengan
berbagai aliran teologi dan berbagai pendapat-pendapat yang berbeda-beda.
Dalam sejarah Agama Islam telah tercatat adanya firqah-firqah (golongan)
di lingkungan umat muslim, yang antara satu sama lain bertentangan pahamnya
secara tajam yang sulit untuk diperdamaikan, apalagi untuk dipersatukan. Hal ini
sudah menjadi fakta dalam sejarah yang tidak bisa dirubah lagi, dan sudah menjadi
Ilmu Pengetahuan yang termaktub dalam kitab-kitab agama, terutama dalam kitab-
kitab Ushuluddin.
Barang siapa yang membaca kitab-kitab Ushuluddin akan menjumpai
didalam perkataan-perkataannya: Syiah, Khawarij, Qodariah, Jabariah, Sunny
(Ahlussunnah Wal Jamaah), Asy-Ariah, Maturidiah, dan lain-lain. Umat Islam,
khususnya yang berpengetahuan agama tidak heran melihat membaca hal ini karena
Nabi Muhammad SAW sudah juga mengabarkan pada masa hidup beliau. Untuk
itu didalam makalah ini penulis hendak membahas tentang salah satu jenis Firqah
diatas, yaitu golongan Khawarij dan Mur’Jiah. serta pemikirannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Khawarij dan Mur’Jiah?
2. Bagaimana sebab / sejarah kemunculan dari Kelompok Khawarij dan
Mur’Jiah?
3. Bagaimana Pokok ajaran Khawarij dan Mur’Jiah?
4. Bagaiamana Perkembangan aliran Khawarij dan Mur’jiah?
C. Tujuan Makalah
1. Memahami apa yang dimaksud dengan kelompok Khawarij dan Mur’jiah
2. Memahami Sejarah kemunculan kelompok Khawarij dan Mur’jiah
3. Memahami dan mendasari Perkembangan kelompok Khawarij dan
Mur’jiah.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Khawarij
Kata Khawarij menurut Bahasa merupakan jamak dari (dibaca khoroja)
secara harfiah berarti orang-orang yang keluar, mengungsi atau mengasingkan diri.
Secara historis Khawarij merupakan “Orang-orang yang keluar dari barisan Ali”
awalnya mengakui kekuasaan Ali bin Abi Thalib, lalu menolaknya. Namun pada
perkembangan selanjutnya mereka juga adalah suatu kelompok/aliran pengikut Ali
bin Abu Thalib yang keluar meninggalkan barisan karena kesepakatan terhadap
keputusan Ali yang menerima arbitrase. Dalam perang siffin pada tahun 37
H/648M, dengan kelompok bughot (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan
perihal persengketaan khalifah.1
1
Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazak Al Husaini Abu Al Faid, Taj Al Arus Min Jawahir
Al Qamus, Vol. V (t.Cet;Dar Al Hidayah.t.t) h.452.
6
disebutkan oleh ulama kelompok Ibadiah, akan tetapi perkataan ini tidak
bisa dijadikan sandaran, karena mereka tidak sama sekali memiliki sifat
sebagaimana sifat kelompok Khawarij, terlebih lagi mereka adalah
diantara para sahabat yang dijamin oleh Rasulullah dengan surga.
4. Kelompok yang keluar dari pasukan Ali, dan inilah pendapat yang dibilang
benar.
5. Khawarij muncul di masa Nafi bin Azraq pada tahun 64 H
Pendapat ini juga pendapat yang lemah, karena hanya disandarkan pada
kelompok ibadiah yang mereka sendiri berbeda pendapat.
2
Galib bin Ali A’waji, Firaq Mua’sirah, Vol.I (Cet. VII; Jeddah: Dar Al A’sriyah,1430H/2009M),
h.228.
7
3. Hausarah al-Asadi
4. Quraib bin Maruah
5. Nafi’ bin al-Azraq
6. Abdullah bin Basyir
D. Perkembangan Khawarij
Perkembangan Khawarij semakin meluas dan terbagi menjadi dua
golongan yang pertama bermarkas disebuah negeri Bathaih yang menguasai dan
mengontrol kaum Khawarij yang berada di Persia yang dikepalai oleh Nafi’ bin
Azraq dan Qathar bin Faja’ah, dan golongan yang kedua bermuasa di Arab daratan
yang menguasai kaum Khawarij yang berada di Yaman, Handharamaut, dan Thaif
yang dikepalai oleh Abu Thaif, Najdah bin ‘Ami, dan Abu Fudaika. Terlepas dari
berapa banyak subsekte pecahan Khawarij, tokoh-tokoh seperti Al-Bagdadi dan Al-
Asfarayani, sepakat bahwa subsekte yang besar terdiri dari delapan macam, yaitu:
1. Al-Muhakkimah
2. Al-Azriqah
3. An-Nadjat
4. Al-Baihasiyah
5. Al-Ajaridah
6. As-Saalabiyah
7. Al-Abadiyah
Semua subsekte itu membicarakan persoalan hukum bagi orang yang
berbuat dosa besar, apakah ia masih dianggap mukmin atau telah menjadi kafir.
Tampaknya doktrin teologi ini tetap menjadi primadona dalam pemikiran mereka,
sedangkan doktrin-doktrin lain hanya sebagai pelengkap saja. Semua aliran yang
bersifat radikal, pada perkembangan lebih lanjut, dikategorikan sebagai Khawarij,
selama didalamnya terdapat indikasi doktrin yang identic dengan aliran ini.
Berkenaan dengan ini Harun Nasution mengidentifikasi beberapa indikasi
aliran yang dapat dikategorikan sebagai aliran Khawarij, yaitu :
1. Mudah mengafirkan orang yang tidak segolongan dengan mereka
walaupun orang itu adalah penganut agama Islam.
2. Islam yang benar adalah Islam yang mereka pahami dan amalkan.
8
3. Orang-orang Islam yang sebenarnya, yaitu Islam yang seperti mereka
pahami dan amalkan.
4. Karena pemerintahan dan ulama yang tidak sefaham dengan meraka
adalah sesat, maka mereka memilih imam dari golongan meraka sendiri.
5. Mereka bersifat fanatic dalam paham dan tidak segan-segan menggunakan
kekerasan dan membunuh untuk tujuan mereka.3
E. Pengertian Mur’jiah
Secara etimologis berasal dari kata Al irja yang berarti mengakhirkan.
Mur’jiah secara terminology berarti kelompok dalam Islam yang berkeyakinan
bahwa kemaksiatan tidak akan mempengaruhi keimanan seorang Muslim,
sebagaimana kekafiran tidak akan mempengaruhi ketaatan.4
Ibnu Taimiyyah menukil perkataan Imam Ahmad mengenai Mur’jiah
bahwasannya mereka adalah kelompok yang mengatakan amalan (ibadah) bukan
bagian dari keimanan.
3
Jurnal Komunikasi dan Pendidikan Islam, Volume 7, Nomor 1, Juni 2018.
4
Ibnu Manzur, Lisan Al Arab, Vol XIV, h.83.
9
irja’ atau penangguhan sekitar tahun 695 oleh Al-Hasan dalam sebuah surat pendek
yang menunjukkan sikap politik untuk menanggulangi perpecahan umat.
Teori ketiga, menceritakan bahwa terjadi perseteruan antara Ali dan
Muawiyah, dilakukanlah tahkim (arbitrase) atas usulan Amar bin Ash, kaki tangan
Muawiyah dan kelompok Ali terpecah menjadi dua kubu pro dan kontra, salah
satunya adalah kubu kontra yaitu Khawarij yang berpendapat bahwa melakukan
tahkim itu dosa besar dan pelakunya dapat dihukumi kafir, seperti zina, riba,
membunuh tanpa alasan dan masih banyak lagi. Pendapat ini ditentang oleh
kelompok Mur’jiah yang mengatakan bahwa pembuat dosa besar tetap mukmin,
tidak kafir, sementara dosanya diserahkan kepada Allah.5
Tokoh utama aliran ini ialah Hasan bin Bilal Muzni, Abu Sallat Samman,
dan Diror bin Umar. Dalam perkembangan selanjutnya, aliran ini terbagi menjadi
kelompok moderat (dipelopori Hasan bin Muhammad bin Abi Tholib) dan
kelompok ekstrem (dipelopori Jaman bin Shifwan).6
H. Perkembangan Mur’jiah
Aliran Mur’jiah ini berkembang sangat subur pada masa pemerintahan
Dinasti bini Umayyah, karena netral dan tidak memenuhi pemerintahan yang sah.
5
Rubini: Khawarij dan Mur’jiah Perspektif Ilmu Kalam
6
Abdul A’la Al Maududi, Al-Khalifah Wa Al Mulk, Terj. Muhammad Al Baqir, (Bandung: Mizan,
1994).
10
Dalam perkembangan berikutnya, lambat laun aliran ini tak mempunyai bentuk
lagi, bahkan beberapa ajarannya diakui oleh aliran kalam berikutnya. Sebagai aliran
yang yang berdiri-sendiri, golongan Mur’jiah ekstrim pun sudah hilang dan tidak
bisa ditemui lagi sekarang. Namun ajaran-ajarannya yang masih ekstrim itu masih
didapati sebuah. Kemungkinan mereka tidak sadar bahwa mereka sebenarnya
mengikuti ajaran-ajaran golongan Mur’jiah ekstrim.
Secara garis besar Mur’jiah diklasifikasikan menjadi dua sekte, Yaitu sekte
yang moderat dan sekte yang ekstrim. Mur’jiah moderat berpendirian bahwa orang
yang melakukan dosa besar tetap mukmin, tidak kafir, tidak pula kekal dalam
neraka. Mereka akan disiksa sebesar dosanya dan bisa juga diampuni oleh Allah
sehingga tidak masuk neraka sama sekali.
Sedangkan yang termasuk kelompok Mur’jiah ekstrim adalah sebagai
berikut :
1. Jamiyah, kelompok Jahm bin Shafwan dan para pengikutnya,
berpendangan bahwa orang yang percaya kepada Tuhan kemudian
menyatakan kekhufurannya secara lisan, tidaklah menjadi kafir karena
Iman dan Kufuran itu bertempat dihati bukan pada bagian lain dalam tubuh
manusia.
2. Shalihiyah, Kelompok Abu Hasan Al Shalihi, berpemdapat bahwa iman
adalah mengetahui Tuhan, sedangkan kufur adalah tidak tahu Tuhan.
Shalat bukan merupakan ibadah kepada Allah.
3. Yunusiyah dan Ubaidiyah, melontarkan pernyataan bahwa melakukan
maksiat atau perbuatan jahat tidaklah merusak iman seseorang. Mati dalam
iman, dosa-dosa dan perbuatan-perbuatan jahat yang dikerjakan tidaklah
merugikan orang yang bersangkutan.7
7
Syandri: Al Khawarij dan Al Mur’jiah Sejarah dan Pokok Ajarannya (Makassar, 2017)
11
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologis kata Khawarij berasal dari Bahasa Arab, yaitu Kharaja
yang berarti keluar, muncul, timbul, atau memberontak. Terdapat beberapa doktrin
pokok dalam kaum Khawarij. Doktrin yang dikembangkan kaum Khawarij dapat
dikategorikan dalam tiga kategori: Politik, eologi, dan sosial. Dalam
perkembangannya subsekte Khawarij yang besar terdiri dari delapan macam.
Sedangkan Mur’jiah diambil dari kata Al-Irjo’, yaitu menunda, menangguhkan,
mengakhirkan: mungkin karena mereka mengakhirkan tingkatan amal dari iman,
atau kah mereka menangguhkan hukuman terhadap pelaku dosa besar sampai hari
Kiamat, dan menyerahkan perkaranya kepada Tuhannya. Ajaran pokok Mur’jiah
pada dasarnya bersumber dari gagasan atau doktrin irja atau arja’a yang
diaplikasikan dalam banyak persoalan, baik persoalan politik maupun teologis. Di
bidang politik netral atau non blok, yang hamper selalu diekspresikan dengan sikap
diam. Golongan Mur’jiah dibagi kedalam dua kelom;ok besar yaitu golongan
moderat dan ekstrim.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan beberapa yaitu:
Awal kemunculan berbagai kelompok dalam Islam adalah setelah
terbunuhnya Usman bin Affan, Kelompok yang paling pertama muncul adalah
Khawarij, dengan keyakinannya bahwa setiap pelaku dosa besar adalah kafir,
Kelompok yang kedua, sebagai tandingan Khawarij yang sangat keras, dan mudah
mengkafirkan adalah Mur’jiah yang pada awal kemunculannya sebuah upaya untuk
tidak ikut campur dalam permasalah yang terjadi antara sahabat, akan tetapi
berujung pada kesalahan dan sifat yang berlebihan pada permasalahan keimanan,
konsep Mur’jiah adalah sekali beriman akan tetap beriman selama-lamanya,
walaupun orang tersebut melakukan hal-hal yang bisa menegluarkannya dari Islam.
12
DAFTAR PUSTAKA
An Nasr, Abdullah bin Muhammad bin Abdul Aziz, Ara’ Al Murjiah fi musonnafati
syekh Al Islam Ibnu Taimiyyah, (Cet, I;Riyadh: Dar at Tauhid li An Nasyr,
1438H/2007).
Syaikh Muhammad bin Abdir Rahman al-Khumayyis, 2009, Sifat dan Karakteristik
ekstrim Khawarij, e-book.
Galib bin Ali A’waji, Firaq Mua’sirah, Vol.I (Cet. VII; Jeddah: Dar Al
A’sriyah,1430H/2009M)
Muhammad bin Muhammad bin Abdurrazak Al Husaini Abu Al Faid, Taj Al Arus
Min Jawahir Al Qamus, Vol. V (t.Cet;Dar Al Hidayah.t.t)
Razak, Abdul dan Anwar Rosihon, Ilmu Kalam, (Cet, IV; Bandung: Cv Pustaka
Setia, 2015).
13