Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“POKOK-POKOK PIKIRAN KHAWARIJ”

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah Ilmu Kalam

DOSEN PENGAMPU:

Muallim Lubis, M.Pem.I

KELOMPOK 10 :

NOVRALIZA 4121024

PAISAL HAMONANGAN DAULAI 4121014

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INTITUT AGAMA SILAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena taufik, rahmat, dan
hidayahNya, makalah Daulah Bani Umayyah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam
semoga dapat tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh
orang yang senantiasa mengikuti sunnah beliau.

Makalah Pokok-Pokok Pikiran Khawarij ini ditulis berdasarkan kepada panduan dan
garis-garis besar Program Pengajaran yang diberikan oleh Institut Agama Islam Negeri(IAIN)
Bukittinggi. Juga kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan materi makalah ini kami ucapkan terima kasih.

Akhir kata sebagai karya Pokok-Pokok Pikiran Khawarij yang baik tentunya
memerlukan sebuah celah untuk menyempurnakan makalah kedepannya untuk itu kami
dengan segala kerendahan hati menerima masukan demi peningkatan dan penyempurnaan
dalam makalah ini.

Bukittinggi, Juni 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................iii

A. Latar Belakang ........................................................................................................iii


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................iii
C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Khawarij .............................................................................................1


B. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Khawarij..............................................1-2
C. Doktrin-doktrin dan Ajaran-ajaran Pokok Khawarij..............................................3
D. Pemikiran dan Gaya Penafsiran Khawarij terhadap Al-Qur’an .............................4
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................5
B. Saran .......................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada waktu Nabi Muhammad Saw. Bersatu bulat dalam segala-galanya. Tidak
ada aliran dan mazhab pada waktu itu, apakah aliran atau mazhab dalam bidang Fiqhi
maupun dalam bidang Teologi. Nabi merupakan kesatuan sumber dalam lmu dan
amal, dalam perintah dan ketaatan, uswatun hasanah: suri teladan dalam kehidupan.
Jika kaum muslim berbantah dan berbeda paham dalam sebuah masalah, maka
ucapan nabi adalah hak yang memutuskan, dimana konsekwensi dari keputusan
tesebut harus ditaati dan tidak pendapat lain, dalam artia ucapan nabi adalah Haq:
yang paling benar.
Sesudah Nabi wafat, dalam sejarah Islam telah tercatat bahwa persoalan yang
mula- mula muncul adalah persoalan politik, bukan dalam bidang teologi,
3
meskipun dari persoalan politik inilah yang mengawali persoalan teologi,
implikasinya pada umat Islam adalah munculnya faham yang berbeda-beda
mengenai beberapa pokok agama yang kembali kepada iman dan
keyakinan kaum muslim hingga kini.
Persoalan politik yang kemudian berubah menjadi masalah teologi berawal dari
keluarnya sekelompok pendukung Ali Bin Abu Thalib yang memisahkan diri dari
pasukan Ali sebab ketidak puasan mereka menerima tahkim;arbitrase yang dilakukan
Ali dan Muawiyah dalam perang Siffin, mereka kemudian dikenal sebagai kaum
Khawarij.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Khawarij ?
2. Bagaimana Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Khawarij ?
3. Apa saja Doktrin Doktrin dan Ajaran-ajaran Pokok Khawarij ?
4. Bagaimana Pemikiran dan Gaya Penafsiran Khawarij terhadap Al-Qur’an ?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui apa itu Khawarij
2. Mengetahui bagaimana Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Khawarij
3. Mengetahui Apa Saja Doktrin Doktrin dan Ajaran-ajaran Pokok Khawarij
4. Mengetahui Pemikiran dan Gaya Penafsiran Khawarij terhadap Al-Qur’an ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khawarij
Secara etimologis kata khawarij berasal dari bahasa Arab kharaja yang berarti keluar.
Nama ini diberikan kepada mereka karena mereka keluar dari barisan Ali 1. Khawarij
berkeyakinan bahwa sungguh tidak dibenarkan, Ali sebagai khalifah atau imam yang telah
di baiat oleh rakyat secara sah bersedia tunduk kepada keputusan dari dua arbitator dalam
penyelesaian sengketa antara dia dan pihak pemberontak Mua’wiyah. 2
Sedangkan yang dimaksud khawarij dalam terminologi ilmu kalam adalah suatu
sekte/kelompok. Adapun aliran/ pengikut Ali bin Abi Thalib yang keluar meninggalkan
barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang menerima abitrase (tah}kim),
dalam perang siffin pada tahun 37 H/648 M, dengan kelompok bughat (pemberontak)
Mu’awiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan khilafah. 3

B. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Khawarij


Perpecahan dalam islam, memang mulai Nampak pasca wafat Nabi yang pada saat
itu terjadi perdebatan siapa yang akan menggantikannya sebagai pemimpin umat, karena
menjelang wafatnya Nabi tidak menunjuk atau menentukan seseorang yang harus
menggantikannya.
Perbedaan terjadi pada pertemuan di Tsaqifah Bani Saidah dimana satu kelompok
menyatakan bahwa pengganti Nabi harus dari golongan Anshar, sedangkan kelompok lain
harus dari golongan Muhajirin. Keputusan akhir pertemuan itu adalah pembaian Abu Bakar
sebagai Khalifah. Namun, ketidakhadiran Ali bin Abi Thalib dalam pertemuan ini karena
sibuk mengurus pemakaman Nabi, memunculkan pendapat ketiga yaitu, bahwa khalifah harus
dari keluarga Nabi (dalam hal ini Ali bin Abi Thalib). Akan tetapi, pendapat kelompok ketiga
ini tidak mendapat tanggapan, hingga akhirnya mereka menerima kekhalifahan Abu Bakar.
Jauh sesudahnya, Ketika Usman naik menjadi khalifah, pendukung Ali mulai kurang
senang terhadap sistem pemerintahan yang dijalankan yang sarat dengan nepostisme,
khususnya terhadap keluarga Umayyah . Masa akhir kekhalifahan Usman, terdapat gerakan
4

bawah tanah yang menuntut agar Usman turun dari kekhalifahan dan menyerahkannya kepada
1
Harun Nasution,Teologi Islam:Aliran–aliran sejarah analisa perbandingan.(Jakarta: UI Press,1986). 11
2
Munawir Sadzali, Islam dan tatanegara ajaran,sejarah dan pemikiran. (Jakarta:UI- Press, 1992). 217
3
Harun,Teologi Islam, 11
4
Ali Audah, Ali Bin Abi Tholib Sampai Hasan kepada Hasan dan Husain, (Jakarta:Pustaka lentera Antar Nusa,
2007). 277

5
yang lain. Diantara kelompok ini diantaranya ada pendukung Ali. Ketika Usman tebunuh,
mayoritas umat Islam melantik Ali sebagai Khalifah. Keputusan ini ditentang oleh Thalhah,
Zubair dan Muawiyah. Mereka menuduh Ali ikut terlibat dalam rencana pembunuhan Usman,
atau setidaknya membiarkan Usman terbunuh.
Thalhah dan Zubair yang tidak terima dengan terbubuhnya Ustman, menuntut agar
khaliah Ali mengusut siapa dalang dibalik pembunuhan khalifah tersebuut. Karena merasa
aspirasi Thalhah dan Zubair tidak dihiraukan, maka puncaknya terjadilah perang Jamal yang
mengakibatkan terbunuh para sahabat yang ingin menuntut balas atas terbunuhnya Utsman,
diantaranya Thalhah dan Zubair. Begitu juga dengan kelompok Muawiyah yang susah
ditaklukkan karena ia memiliki pasukan yang kuat. Konfrontasi Ali dengan Mu’awiyah
berujung pada terjadinya Perang Siffin. Merasa kekalahannya sudah di depan mata
Muawiyyah melakukan taktik damai (mengajukan gencatan senjata) dengan Ali bin Abi
Thalib.
Pada awalnya Ali tidak mau menyetujui perjanjian itu, namun karena usulan
beberapa pemuka di pihak Ali akhirnya ia menyetujui untuk menerima perjanjian damai
tersebut. Keputusan ini menimbulkan kelompok orang yang tidak setuju atas keputusan Ali
tersebut. Abu Musa al-Asy'ari adalah perwakilan dari pihak Ali pada pertemuan yang dikenal
dengan Majelis Tahkim. Sedangkan dari pihak Muawiyan mengutus Amr bin Ash. Pertemuan
itu dilakukan disuatu tempat di tepi sungai Eufrat.
Hasil tahkim memutuskan "Ali dipecat dari kekhalifahan, dan Muawiyah diangkat
menggantikan Ali sebagai khalifah". Peristiwa inilah yang membuat kelompok Ali terbagi
menjadi tiga kelompok: yakni
SYI'AH : sebagai kelompok yang mendukung penuh keputusan Ali.
KHAWARIJ : sebagai kelompok yang memisahkan diri karena tidak setuju dengan
keputusan Ali melakukan tahkim
MURJI'AH : sebagai kelompok non-blok.
Berawal dari peristiwa politik inilah , kemudian merambah kepada doktrin- doktrin
keyakinan teologis.

6
C. Doktrin-Droktrin dan Ajaran Pokok Khawarij
1. Khalifah atau imam harus di pilih secara bebas oleh seluruh umat Islam.
2. Khalifah tidak harus berasal dari keturunan Arab dengan demikian setiap orang
mukmin berhak menjadi khalifah apabila sudah memenuhi syarat.
3. Khalifah dipilih secara permanen selama yang bersangkutan bersikap adil dan
menjalankan syariat Islam. Iya harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan
kezaliman.
4. Khalifah sebelum Ali ( abu bakar, Umar dan Utsman) adalah sah, akan tetapi setelah
tahun ke tujuh dari masa kekhalifaannya , Utsman di anggap menyeleweng .
5. Setiap muslim harus hijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau
bergabung ia wajib diperangi karena hidup dalam " dar Al - harb ( negara musuh)
sedangkan golongan mereka sendiri dianggap berada dalam " Dar al- Islam ( negara
Islam )
6. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut mukmin sehingga harus dibunuh
yang sangat anarkis lagi mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi
kafir apabila ia tidak mau membunuh muslim lain yang telah dianggap kafir dengan
risiko ia menanggung beban harus di lenyapkan pula.
7. Berbuat zina dipandang sebagai salah satu dosa besar orang yang telah berbuat zina
telah menjadi kafir.
8. Tidak boleh taqiyyah ( menyembunyikan pendirian)
9. Dosa besar dan kecil bisa saja dilakukan oleh nabi
10. Alquran adalah makhluk
11. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan.
12. Amar ma'ruf nahi mungkar
13. Adanya wa' ad dan wa' id ( orang yang baik harus masuk surga sedangkan orang yang
jahat harus masuk ke dalam neraka) .5

D. Pemikiran Dan Gaya Penafsiran Khawarij Terhadap Alquran

5
DR. Abdul Rozak, M. Ag. DR. Rosihon Anwar, . Ag , ilmu Kalam , pustaka setia , 2009 , hal, 51- 52

7
Dalam aspek penafsiran terhadap ayat Alquran khawarij tidak memiliki kedalaman
ilmu tentang takwil dan mereka juga tidak mau peduli terhadap apa maksud sebenarnya dari
makna ayat-ayat tersebut, mereka juga tidak membebani diri mereka dengan sikap yang serius
dan sungguh-sungguh untuk mencari maksud yang menjadi sasaran dari makna ayat Alquran
dan begitu juga bagaimana rahasia-rahasia yang terdapat di balik ayat-ayat tersebut, tetapi
mereka hanya terhenti dalam terbatas kepada tataran lafziah saja.

Khawarij mempunyai pandangan dangkal pada ayat-ayat Alquran kadang-kadang ayat


yang mereka pahami itu tidak sesuai dengan maksud yang sebenarnya dari ayat tersebut, dan
juga tidak memiliki hubungan sama sekali dengan ayat yang mereka jadikan sebagai dalil
untuk melegitimasi pendapat mereka karena mereka hanya sebatas memahami ayat secara
Zahir6

BAB III

PENUTUPAN
6
Novan Ardy Wiyani , M. Pd. I, ilmu Kalam , 2013 , hal 45

8
A. Kesimpulan
Khawarij adalah aliran teologi pertama dalam pemikiran Islam. Khawarij adalah
pengikut Ali bin Abu Thalib ra. yang kemudian memisahkan diri dan membentuk
komunitas sendiri, disebabkan mereka tidak setuju dengan Tahqim;arbitrase untuk
menghentikan perang Siffin antara Ali dan Muawiyah.
Aliran Khawarij bermula dari pengikut Ali Bin Abi Thalib yang keluar
meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali yang
menerima abitrase (tahkim), dalam perang siffin pada tahun 37 H/648 M, dengan
kelompok bughat (pemberontak) Mu’awiyah Bin Abi Sufyan perihal persengketaan
khilafah.
Konsep inti ajaran Khawarij adalah term Kafir sebagai antitesa Iman.
Konsep kafir merupakan ajaran dasar Khawarij dalam melihat persoalan teologi
dan politik.
Doktrin- doktrin pokok dalam aliran Khawarij meliputi bidang politik, akidah
dan sosial. Dalam aspek penafsiran terhadap ayat Alquran khawarij tidak memiliki
kedalaman ilmu tentang takwil dan mereka juga tidak mau peduli terhadap apa
maksud sebenarnya dari makna ayat-ayat

B. Saran
Kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat, dan kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan kritik untuk membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya

DAFTAR PUSTAKA

hiddieqy, Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid / Kalam.

9
Jakarta :PT.Bulan Bintang. 1992.

Mulyono dan Bashori. Studi Ilmu Tauhid / Kalam. Malang :UIN- MALIKI Press. 2010.

Nasution, Harun. Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah Analisa

Perbandingan. Jakarta :UI Press. 202.

Rochimah, dkk. Ilmu Kalam.Surabaya: IAIN SUNAN AMPEL 2012.

Rozak, Abdul. Ilmu Kalam. Bandung: Pustaka Setia. 2001.

10

Anda mungkin juga menyukai