Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur dalam mata kuliah Filsafat Umum
DOSEN PENGAMPU:
KELOMPOK 1:
NOVRALIZA 4121024
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena taufik,
rahmat, dan hidayahNya, makalah Makna dan Objek Kajian,dan Ruang Lingkup
Filsafat Umum ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga dapat tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh orang yang
senantiasa mengikuti sunnah beliau.
Makalah Makna dan Objek Kajian,dan Ruang Lingkup Filsafat Umum ini
ditulis berdasarkan kepada panduan dan garis-garis besar Program Pengajaran yang
diberikan oleh Institut Agama Islam Negeri(IAIN) Bukittinggi. Juga kami sampaikan
kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan materi makalah
ini kami ucapkan terima kasih.
Akhir kata sebagai karya Makna dan Objek Kajian,dan Ruang Lingkup
Filsafat Umum yang baik tentunya memerlukan sebuah celah untuk menyempurnakan
makalah kedepannya untuk itu kami dengan segala kerendahan hati menerima
masukan demi peningkatan dan penyempurnaan dalam makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Filsafat........................................................................................................1-3
B. Objek Filsafat.........................................................................................................4
C. Ruang Lingkup Filsafat..........................................................................................5
A. Kesimpulan .............................................................................................................6
B. Saran .......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang sering terkait, baik secara substansialmaupun
hisfories karena melahirkan ilmu yang tidak lepas dari peranan Filsafat, sebaiknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadapan Filsafat. Kelahiran Filsafat di Yunani
menunjukan pola pemikiran bangsa Yunnai dari pandangan mitologi akhirnya lenyap dan
pada gilirannya rasiolah yang lebih dominan. Dengan Filsafat, pola pikir yang selalu
tergantung pada rasio. Kejadian seperti gerhana tidak lagi dianggap sebagai kegiatan dewa
yang tertidur, tetapi merupakan kejadian alam yang disebabkan oleh matahari, bulan dan
bumi pada garis yang sejajar. Sehingga bayangan-bayangan bulan menimpa sebagian
ermukaan bumi.
Perubahan dari pola pikir mite-mite keresio membawa implikasi yang tidak
kecil.Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya hukum hukum alam dan teori teori
ilmiah. Yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik alam semesta maupun semesta
maupun manusia sendiri. Dari penelitian alam semesta dan manusia, munculah ilmu-ilmu
tersebut kemudia menjadi lebih terspesialisasi dalam bentuk yang lebih khusus lagi dan
sekaligus semakin aplikatif dan terasa manfaatnya.1
iii
1
M.KHABIB MUSTOFA “Makalah Filsafat Umum”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Filsafat
Secara terminologi filsafat berasal dari bahasa Arab 'falsafah', yang berasal dari
bahasa Yunani, 'philosophia', yang berarti 'philos' = cinta, suka (loving), dan
'sophia'= pengetahuan, hikmah (wisdom). Jadi 'philosophia' berarti cinta kepada
kebijaksanaan atau cinta kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafat
akan menjadi bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut 'philosopher',
dalam bahasa Arabnya 'failasuf". Pecinta pengetahuan ialah orang yang menjadikan
pengetahuan sebagai tujuan hidupnya, atau perkataan lain, mengabdikan dirinya
kepada pengetahuan.2
1
2
Edi Purwanto “ Makalah Pengertian Filsafat dan Makna Pendidikan”
Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti 'alam pikiran' atau 'alam
berpikir'. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat.
Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Sebuah semboyan
mengatakan bahwa "setiap manusia adalah filsuf". Semboyan ini benar juga, sebab
semua manusia berpikir. Akan tetapi secara umum semboyan itu tidak benar, sebab
tidak semua manusia yang berpikir adalah filsuf. Filsuf hanyalah orang yang
memikirkan hakikat segala sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.
Tegasnya: Filsafat adalah hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan
suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Dengan kata lain: Filsafat adalah ilmu
yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu.
1. Plato (427SM - 347SM) seorang filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates
dan guru Aristoteles, mengatakan: Filsafat adalah pengetahuan tentang segala
yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).
3. Marcus Tullius Cicero (106 SM - 43SM) politikus dan ahli pidato Romawi,
merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang mahaagung dan
usaha-usaha untuk mencapainya.
5. Immanuel Kant (1724 -1804), yang sering disebut raksasa pikir Barat,
mengatakan : Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang
mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
2
" apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika)
6. Prof. Dr. Fuad Hasan, guru besar psikologi UI, menyimpulkan: Filsafat
adalah suatu ikhtiar untuk berpikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu
gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan
penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-
kesimpulan yang universal.
3
Edi Purwanto “ Makalah Pengertian Filsafat dan Makna Pendidikan”
B. Objek Filsafat
Isi filsafat ditentukan oleh objek yang dipikirkan. Ada dua objek apa yang
dipikirkan. Ada dua objek dalam filsafat diantaranya:
1. Objek Material
Objek material filsafat yaitu segala yang ada dan mungkin ada, jadi luas sekali
dan tidak terbatas.
Objek material antara filsafat dengan sains (ilmu pengetahuan) sama, yaitu
sama-sama menyelidiki segala yang ada dan mungkin ada. Tapi ada dua hal yang
membedakan diantaranya:
a. Sains menyelidiki objek material yang empiris. Sedangkan filsafat menyelidiki
bagian yang abstraknya.
b. Ada objek material filsafat yang memang tidak dapat diteliti oleh sains seperti
tuhan, hari akhir (hal-hal yang tidak empiris). Jadi objek material filsafat lebih
luas daripada sains.
2. Objek Formal (sikap penyelidikan)
Objek formal filsafat adalah penyelidikan yang mendalam atau ingin
mengetahui bagian dalamnya. Kata mendalam artinya ingin tahu tentang objek yang
tidak empiris.
Objek ini hanya dimiliki oleh filsafat saja. Sains tidak mempunyai objek forma.
Karena objek sains hanya terbatas pada sesuatu yang bisa diselidiki secara ilmiah
saja, dan jika tidak dapat diselidiki maka akan terhenti sampai disitu.
4
Ronaldo Nazar “Makalah Ruang Lingkup Filsafat” Filsafat Umum
C. Ruang Lingkup Filsafat
Filsafat merupakan induk dari segala ilmu yang mencakup ilmu-ilmu khusus. Dalam
perkembangannya ilmu-ilmu khusus itu memisahkan diri dari induknya yakni filsafat.
Dalam sejarah ilmu, ilmu khusus yang pertama kali memisahkan diri dari filsafat
adalah matematika yaitu pada zaman Renaissance (abad XVI.M) yang kemudian diikuti oleh
ilmu-ilmu lainnya.
Filsafat sebagai induk ilmu-ilmu lainnya masih terasa pengaruhnya. Setelah ilmu
filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu lainnya, ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan
corak tersendiri yakni sebagai ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh
ilmu-ilmu khusus.
Ruang lingkup fisafat adalah segala sesuatu lapangan pemikiran manusia yang amat
luas (komprehensif). Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar-benar ada (nyata), baik
material konkrit maupun material abstrak (tidak terlihat). Jadi obyek filsafat itu tidak
terbatas. (Noor Syam,1988:22).SS
Adapun menurut pendapat para ahli tentang ruang lingkup filsafat :
5
Ronaldo Nazar “Makalah Ruang Lingkup Filsafat” Filsafat Umum
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang sering terkait, baik secara substansial maupun
hisfories karena melahirkan ilmu yang tidak lepas dari peranan Filsafat, sebaiknya
perkembangan ilmu memperkuat keberadapan Filsafat.
filsafat berarti 'alam pikiran' atau 'alam berpikir'. Berfilsafat artinya berpikir.
Namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara
mendalam dan sungguh-sungguh.Isi filsafat ditentukan oleh objek yang dipikirkan.
Ada dua objek apa yang dipikirkan, yaitu objek material dan objek formal.
Ternyata filsafat tidak mati tetapi hidup dengan corak tersendiri yakni sebagai
ilmu yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.
Ruang lingkup filsafat meliputi : 1) tentang hal mengerti,syarat-syaratnya dan metode
metodenya. 2) tentang ada dan tidak ada. 3) tentang alam, dunia dan seisinya. 4)
Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk. 5) Hakikat manusia dan
hubungannya dengan sesama makhluknya. 6) Tuhan tidak dikecualikan.
Makna dari Filsafat yaitu Ilmu yang memecahkan masalah masalah yang tidak
dapat dijawab dengan pengentahuan biasa karena masalah-masalahnya di luar
jangkauan ilmu pengengetahuan biasa, ilmu ini menghasilkan hasil daya upaya
manusia dengan akal budinya untuk memahami dan mendalami secara radikal dan
integral serta sistematis hakikat pengetahuan yang ada.
6
B. Saran
Kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat, dan kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan kritik untuk membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah berikutnya
Daftar Pustaka