FILSAFAT PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang…………………………………
…………………
1.2. Rumusan
Masalah……………………………………
…………...
1.3. Tujuan……………………………………
……………………….
RINGKASAN BUKU
BUKU 1
A. Pendahuluan
Landasan filosofis pendidikan perlu dikuasai oleh para
pendidik, adapun alasannya antara lain: Pertama, karena pen
didikan bersifat normatif, maka dalam rangka pendidikan
diperlukan asumsi yang bersifat normatif pula. Asumsi-asumsi
pendidikan yang bersifat normatif itu antara lain dapat ber
sumber dari filsafat. Landasan filosofis pendidikan yang ber
sifat preskriptif dan normatif akan memberikan petunjuk tentang
apa yang seharusnya di dalam pendidikan atau apa yang dicita-
citakan dalam pendidikan. Kedua, bahwa pendidikan tidak
cukup dipahami hanya melalui pendekatan ilmiah yang bersifat
parsial dan deskriptif saja, melainkan perlu dipandang pula
secara holistik. Adapun kajian pendidikan secara holistik dapat
diwujudkan melalui pendekatan filosofis.
1. Pendekatan progresif
2. Pendekatan tradisional
Editor : -
ISBN : 0-203-86110-8
BAB 1
BAB 2
- Tujuan Pendidikan
Asumsi terpenting yang dibuat dalam teori umum
pendidikan adalah asumsi tentang tujuan yang ingin dicapai, yaitu
tujuan. Ini adalah komitmen terhadap nilai dan prasyarat logis
untuk adanya sebuah teori. Semua teori praktis, terbatas atau
umum, harus dimulai dengan gagasan tentang tujuan yang ingin
dicapai. Secara formal suatu teori umum tentang pendidikan
dapat dikatakan mempunyai satu tujuan saja: menghasilkan
manusia dengan tipe tertentu, yaitu manusia yang terpelajar.
Pertanyaan yang menarik adalah bagaimana memberikan isi
substansial pada tujuan formal ini.
Yang pertama adalah mengembangkan analisis konsep
pendidikan, untuk menguraikan secara rinci kriteria yang
mengatur penggunaan sebenarnya istilah tersebut. Kriterianya
adalah kriteria yang memungkinkan kita membedakan orang
terpelajar dari orang yang tidak terpelajar. Tugas untuk menyusun
kriteria ini jatuh ke tangan filsuf analitis pendidikan. Pada awal
usaha ini kita menemui kesulitan. Istilah 'pendidikan' dapat
digunakan dalam lebih dari satu cara. Dalam salah satu
kegunaannya, ia berfungsi kurang lebih deskriptif. Orang seperti
itu akan mempunyai ciri-ciri tertentu, misalnya memiliki
pengetahuan dan keterampilan tertentu, dan mempunyai sikap-
sikap tertentu yang dianggap berharga. Orang terpelajar adalah
orang yang kemampuan intelektualnya telah dikembangkan, yang
peka terhadap hal-hal yang berkaitan dengan moral dan estetika,
yang dapat menghargai sifat dan kekuatan pemikiran matematis
dan ilmiah, yang dapat memandang dunia berdasarkan perspektif
sejarah dan geografis dan yang, terlebih lagi, menghargai
pentingnya kebenaran, keakuratan, dan keanggunan dalam
berpikir.
BAB 3
BAB 4
MENGAJAR DAN MENDIDIK
BUKU 2
mampu menjaga kesehatan akal dan jasmani seseorang. Dalam
sebuah negara yang salah satunya Indonesia, keberadaan dan
peranan penting pendidikan diatur oleh Undang-Undang.
filsafat yang memandang pendidikan sebagai proses
memanusiakan peserta didik sehingga mampu berkembang dan
beraktualisasi diri dengan segenap potensi asli yang ada dalam
dirinya.
3.2. PERBANDINGAN KEDUA BUKU
A. Kelebihan
> BUKU 1
- Kelengkapan pembahasannya tentang filsafat Pendidikan sudah
sangat lengkap.
- Banyak bahasa dari filsuf yang dapat dipelajari
- Lebih banyak referensi tentang filsafat Pendidikan yang diambil
dari berbagai sumber
- Cara penyampaian yang dipakai mudah untuk diterima/dicerna
- Pembahasannya mencakup ahli filsuf dari luar Indonesia dan
dari dalam Indonesia
- Penyusun bab dan subbab sudah sistematis
> BUKU 2
- Cover yang cukup berwarna yang membuatnya menjadi lebih
menarik untuk dibaca
- Referensi bukunya mencakup ahli-ahli filsuf dunia secara rinci
- Penjelasannya cukup bisa dimengerti untuk umum
- Pembahasannya langsung ke inti permasalahan.
- Penyusunan setiap bab dan subbab cukup sistematis
B. KEKURANGAN
> BUKU 1
- Cover yang cukup polos yang bisa saja membuat orang kurang
tertarik
- Pemilihan kata yang cukup sulit dimengerti karena ada beberapa
yang sangat asing didengar
- Buku yang sulit dipahami bagi para pemula karena bahasa yang
dipakai sulit dimengerti
>BUKU 2
- Pembahasannya tidak cukup luas, hanya teori para ahli yang
dibahas
- Tidak ada kata kata pengantar, yang ada catatan dari penulis
- Cukup membosankan karena cara penyampaian kata kurang
menarik.
BAB IV
PENUTUP
B. Saran
Mungkin saran untuk para penulis buku untuk bisa
meminimalkan bahasa yang sulit dimenegerti ,dan
kalau ada sebisa mungkin untuk dijelaskan apa arti
dari bahasa yang di pakai. Dan saran untuk pembaca
banyak bayaklah membaca dengan baik ,maka kita
sebagai pembaca dapat dengan mudah menelaah
setiap buku yang kita baca apalagi yang berhubungan
dengan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
https://serupa.id/filsafat-umum/
https://www.academia.edu/34272244/
PHILOSOPHY_OF_EDUCATION_pdf
http://digilib.uinkhas.ac.id/424/1/9.%20Buku%3B%20Filsafat
%20Dalam%20Pendidikan.pdf
Awing, A.C., The Fundamental Questions of Philosophy,
London: Routledge and Kegan Paul, 1951.
Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, Jakarta: Bumi Aksara,
cet. iii, 1995.
Butler, J. Donald, Four Philosophies and Their Practice in
Educa- tion and Religion, New York: Horper and
Brothers, 1951.
Harun Hadiwijono, Sari Sejarah Filsafat Barat II,
Yogyakarta: Kanisius, 1980.
InukencanaSyafi’i, Filsafat kehidupan (Prakata), Jakarta: Bumi
Aksara, 1995.
I.R. Poedjawijatna, Tahu dan Pengetahuan, Pengantar Ilmu dan
Filsafat, Jakarta: Bina Aksara. 1987.
Jujun S. Sumiasumantri (ed), Ilmu dalam Perspektif,
Jakarta: Gramedia, cet. 6, 1985.
———-, Filsafat Ilmu,Sebuah Pengantar Populer, Jakarta:
Pus- taka Sinar harapan, 1990.
Kneller, George F., Movement of Thought in Modern Education,
New York: John Witey and Sound, 1984
Koento Wibisono, Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positi- visme Auguste Comte,
Yogyakarta: Gadjah Mada Univerci- ty Press, cet. ke 2, 1982.
———–, Hubungan Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Budaya, ma- kalah Pengantar kuliah
Filsafat Ilmu, (t.t., t.tp.).
Rapar, Jan Hendrik, PengantarFilsafat, Yogyakarta: Kanisius, 1996
Richard Pratte, Contemporary Theories of Education, Scranton,
N. J: Intext International Publisher, 1977.
Titus, Harold H., dkk., Living Issues in Philosophy, Terj. H. M. Ra- syidi, Persoalan-
Persoalan Filsafat, Jakarta: Bulan Bin- tang, 1987.
Abu Ahmadi (2005). Ilmu Pendidikan. Penerbit Reka Cipta Ja- karta
Agus Marsidi, H. (2008). Pendidik dan Filsafat Pendidikan. http:
//elearn.bpplsp reg5.go.id/cetak.php?id=22 diakses 9 Ja- nuari 2009.
Aljufri B. Syarif. (2005). Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Teknik dan
Kejuruan Berbasis Kompeten- si. Makalah. FT UNP Padang.
Anwar, (2006). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Educa- tion). Penerbit Alfabeta.
Bandung.
Australian National Training Authority.(2003). Defining Generic Skills. Adelaide:
NCVER .(on-line). Diakses pada tanggal 18-6-2005 dari www.ncver.edu.au
Barry,U.P.(2000). Final Report World Forum Education. France.
Graphoprint.
Prasetya. 2002. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia Purwanto, Ngalim. Ilmu
Pendidikan, Teoritis dan Praktis. tt. Ban-
dung: Rosdakarya
Saifullah, Ali. tt. Antara Filsafat dan Pendidikan. Surabaya: Usa- ha Nasional. Posted by
Iyanalbalangi at 5:46 AM
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 1996.
Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu, Penerbit Rake Sarasin, Yogjakar- ta, 2001.
Louis O. Kattsouff, Pengantar filsafat, Tiara Wacana, Yogyakarta Sidi Gazalba, Sistematika
filsafat II, Yogyakarta, 1995.
Wikipedia.Epistemologi.http//wikipedia/epistemologi