DISUSUN OLEH :
1. Shelly Kurnia ( 2230702085 )
2. Mutiara Azzahra ( 2230702092 )
3. Satria Restu Ningrat ( 2230702089 )
MAKALAH KELOMPOK 1
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja dan puji
syukur kami panjatkan kehadiran-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
Inayah-nya Sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Filsafat Ilmu
dengan judul “Kedudukan Filsafat Ilmu” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini
telah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan Bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi menperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan, semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang berkaitan pada makalah-makalah selanjutnya.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
1. Latar Belakang.........................................................................................................4
2. Rumusan Masalah....................................................................................................4
3. Tujuan Penulisan......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
1. Pengertian Filsafat Ilmu..........................................................................................5
2. Tujuan filsafat ilmu..................................................................................................6
3. Objek Kajian Filsafat Ilmu.......................................................................................7
4. Kedudukan Filsafat Ilmu..........................................................................................8
BAB III PENUTUPAN.......................................................................................................9
1. Kesimpulan............................................................................................................10
2. Daftar Pustaka........................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Filsafat ilmu mulai merembak di awal ke dua puluh. Namun francis dengan metode
induksi yang ditampilkan pada adab ke Sembilan belas dapat dikatakan sebagai peletak
dasar filsafat ilmu dalam hasanah bidang filsafat secara umum. Filsafat adalah berfikir
dan merasa sedalam-dalamnya terhadapat segala sesuatu sampai kepada inti persoalan.
Filsafat berasal dari Bahasa Yunani yang tersusun dari dua kata yaitu philos dan Sophia .
philos berarti senang, gemar atau cinta, sedangkan shopia dapat diartikan sebagai
kebijaksanaan. Dengan begitu filsafat dapat diartikan sebagai suatu kecintaan kepada
kebijaksanaan.
Ilmu pengetahuan digunakan sebagai alat untuk memperoleh kebenaran berdasarkan
teori-teori yang telah dicetuskan oleh para ilmuwan dengan menggunakan berbagai
relevansi. Hal dilakukan bertujuan untuk mempertahankan suatu kebenaran ilmu
pengetahuan. Kebenaran merupakan hasil penilaian, sehingga yang merupakan masalah
adalah apa yang menjadi dasar dari penilaian itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat Ilmu ?
2. Apa tujuan dari filsafat Ilmu?
3. Bagaimana objek kajian dan kedudukan Filsafat Ilmu ?
C. Tujuan Penulisan.
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan ini ialah untuk mengetahui tentang filsafat
ilmu serta tujuan, objek kajian, dan kedudukan filsafat ilmu
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Plato
Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai
pengetahuan tentang kebenaran yang asli.
2. Aristoteles
Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran
yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika (filsafat keindahan).
3. Al Farabi
Filsuf Arab ini mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat
bagaimana alam maujud sebenarnya.
5
Cabang filsafat yang membahas masalah ilmu adalah filsafat ilmu. Tujuannya analisis mengenai
ilmu pengetahuan dan cara-cara bagaimana pengetahuan ilmiah itu diperoleh. Jadi, filsafat ilmu
adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara untuk memperolehnya. Pokok
perhatian filsafat ilmu adalah proses penyelidikan ilmiah itu sendiri. Istilah lain dari filsafat ilmu
adalaha theory of science (teori ilmu), metascience (adi- ilmu), science of science (ilmu tentang
ilmu). The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran refleksi terhadap
persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan
ilmu denga segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu merupakan bagian dari filsafat
pengetahuan atau sering juga disebut epistemology. Epistemology berasal dari bahsa Yunani
yakni episteme yang berarti science, ilmu pengetahuan dan logos yang berarti teori. Istilah ini
pertama kali dipopulerkan oleh J.F Ferier (1856) yang membuat dua cabang filsafat, yakni
epistemology dan ontology (on berarti being, wujud, apa + logos berarti teori), jadi ontologi
secara harfiah berarti “teori tentang apa “
6
2. Tujuan Filsafat Ilmu
Filsafat Ilmu merupakan salah satu dari cabang dari filsafat. Oleh karena itu,
tujuan dan fungsi filsafat ilmu kiranya tidak bisa dilepaskan dari tujuan dan fungsi filsafat
itu sendiri. Jujun S. Suriasumantri (1997:19) mengatakan bahwa berfilsafat didorong
untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat
berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan
yang akan terbatasi ini. Demikian juga berfilsafat berarti mengoreksi diri sendiri,
semacam keberanian untuk berterus terang ,seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang
dicari telah kitta jangkau
Jadi, fungsi filsafat ilmu adalah untuk memberikan landasan filosofik dalam
memahami berbagai konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali
kemampuan untuk membangun teori ilmiah. Selanjutnya dikatakan pula,
bahwa filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu; sebagai confirmatory
theories yaitu berupaya mendiskripsikan relasi normatif antara hipotesis
dengan ivedensi dan theory of explantion yakni berupaya menjelaskan
berbagai fenomena kecil ataupun besar secara sederhana. Manfaat lain
mengkaji filsafat ilmu adalah;
7
3. Objek Kajian
Setiap ilmu memiliki objek material dan objek formal. Objek material adalah apa yang
dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan. Objek materi adalah objek
yang dijadikan sasaran penyelidikan oleh suatu ilmu, atau objek yang di jadikan sasaran
menyelidiki oleh suatu ilmu, atau objek yang dipelajari oleh ilmu itu. Objek material
filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yakni pengetahuan ilmiah ( scientific
knowledge) pengetahuan yang telah di susun secara sistematis dengan metode ilmiah
tertentu, sehingga dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya secara umum (Adib,
2010:53 ). Objek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas objek material, yang
sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang
bersangkutan. Jika ara pendekatan itu logis, konsisten, dan efisien, maka dihasilkan
sistem filsafat ilmu.
Objek material dari filsafat ada beberapa istilah dari para cendikiawan, namun semua itu
sebenarnya tidak ada yang bertentangan.
A. Mohammad Noor Syam berpendapat, ‘para ahli menerangkan bahwa objek
filsafat itu dibedakan atas objek material atau objek material filsafat; segala
sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, baik materiil filsafat ; segala sesuatu
yang ada dan yang mungkin ada, baik materi konkret, psikis maupun
nonmaterial abstrak, psikis. Termasuk pula pengertian abstrak-logis,
konsepsional, spiritual, dan nilai-nilai. Dengan demikian, objek filsafat tidak
terbatas’. ( Mohammad Noor Syam, 1981, hlm 12 )
B. Poedjawijatna berpendapat, ‘jadi, objek material filsafat ialah ada dan yang
mungkin ada. Dapatkah dikatakan bahwa filsafat itu keseluruhan dari segala
ilmu yang menyelidiki segala sesuatu juga?’ Dapat dikatakan bahwa objek
filsafat yang kami maksud adalah objek materialnya-sama dengan objek
material dari ilmu seluruhnya. Akan tetapi, filsafat tetap filsafat dan bukan
merupakan kumpulan atau keseluruhaan ilmu’. ( Poedjwijatatna, 1980, hlm.8)
C. Oemar Amir Hoesin berpendapat, masalah lapangan penyelidikan filsafat
adalah ‘karena manusia mempunyai kecenderungan hendak berfikir tentang
segala sesuatu dalam alam semesta, terhadap segala yang mungkin ada. Objek
sebagaimana tersebutadalah menjadi objek material filsafat’.
8
4. Kedudukan filsafat ilmu.
Tempat kedudukan filsafat di dalam lingkungna filsafat sebagai keseluruhan.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang ada secara mendalam
dengan mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Jadi, dalam filsafat objek tidak membatasi
diri. Dalam filsafat membahas objeknya untuk sampai kedalamnya, sampai keradikal dan
totalitas. Asal filsafat ada tiga hal, yakni keheranan, kesangsian , dan kesadaran akan
keterbatasan . karakteristik pemikiran kefilsafatan adalah reflektif, radikal, dan intergral. Bagian
atau cabang filsafat dapat dikelompokan ke dalam dua bagian yakni filsafat sistematik dan
sejarah filsafat. Filsafat sistematik meliputi bidang-bidang yang masuk dalam wilayah filsafat
sekaligus merupakan konsep dasar filsafat meliputi : logika, metodologi, epistemology dan
filsafat ilmu, etika, estetika, metafisika, filsafat ketuhanan ( teologi ), filsafat manusia dan filsafat
social, serta filsafat khusus yang terdapat dalam ilmu-ilmu pengetahuan seperti filsafat hukum,
filsafat Pendidikan, filsafat komunikasi, dan lain-lain. Adapun sejarah filsafat di Pendidikan,
filsafat komunikasi, dan lain-lain. Adapun sejarah filsafat di dunia ini ada tiga tradisi yang besar,
yakni filsafat barat, india, dan cina.
10
DAFTAR PUSTAKA
11