OLEH :
SOBIHIN
FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI FILSAFAT
INSTITUT AGAMA ISLAM
DAAR AL ULUUM
KISARAN
2022
KATA PENGANTAR
SOBIHIN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Ilmu sebagai Kajian Filsafat.........................................................................3
B. Pengertian Filsafat Ilmu................................................................................4
C. Fungsi dan Arah Filsafat...............................................................................6
D. Problema Filsafat ilmu..................................................................................7
E. Manfaat Mempelajari Filsafat Ilmu..............................................................7
F. Objek filsafat ilmu........................................................................................8
G. Tujuan filsafat ilmu.......................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Cakupan obyek filafat lebih luas daripada ilmu karena ilmu terbatas
kepada persoalan-persoalan yang empiris saja, sedangkan filsafat mencakup
yang empiris dan yang non-empiris. Obyek ilmu terkait pada filsafat dalam
obyek empiris. Selain itu, ilmu berasal dari kajian filsafat karena awalnya
filsafat yang melakukan pembahasan tentang segala yang ada secara
sistematis, rasional, dan logis termasuk yang empiris. Seiring berjalannya
waktu, kajian yang terkait dengan hal empiris semakin bercabang dan
berkembang, hingga menjadi suatu proses terbentuknya ilmu secara
berkesinambungan. Oleh karena itu, filsafat dapat dikatakan sebagai induk
segala ilmu (Endraswara, 2015).
3
etika (Endraswara, 2015). Filsafat dan ilmu pengetahuan adalah dua produk
dan nalar peradaban manusia yang saling berkaitan erat. Hubungan antara
filsafat dengan ilmu ibarat hubungan antara ibu dan anak. Filsafat adalah
mater scientiarium atau mother of science (ibu dari ilmu pengetahuan)
(Rusliana, 2017).
4
Selain pengertian secara bahasa, filsafat juga memiliki pengertian
secara istilah yang disampaikan oleh beberapa filsuf. Pada zaman Yunani,
pengertian filsafat dikemukakan oleh tiga tokoh sentral peradaban Yunani,
yaitu Socrates, Plato, dan Aristoteles. Socrates memahami bahwa filsafat
adalah suatu peninjauan diri yang bersifat reflektif atau perenungan terhadap
asas-asas kehidupan yang adil dan bahagia. Plato berpendapat bahwa filsafat
adalah pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. Aristoteles
mengartikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika,
ekonomi, politik, dan estetika (Susanto, 2016).
2. Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari kosakata bahasa Arab, yaitu ‘alim yang berati ‘tahu’
atau ‘mengetahui’. Dalam bahasa Inggris, ilmu disebut dengan ‘science’.
Menurut Badudu (dalam Susanto, 2016), ilmu diartikan ke dalam dua
definisi. Pertama, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara sistematis. Kedua, ilmu diartikan sebagai kepandaian atau kesaktian.
3. Filsafat Ilmu
5
The Liang Gie (dalam Susanto, 2016), mengatakan bahwa filsafat ilmu
adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan segala hal
yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi
kehidupan manusia. Bagi Gie, filsafat ilmu bukan hanya dipahami sebagai
ilmu untuk mengetahui metode dan analisis terhadap iomu-ilmu lain, tetapi
juga sebagai usaha seseorang dalam mengkaji persoalan yang muncul melalui
perenungan yang mendalam agar persoalannya dapat diketahui secara
mendasar.
6
D. Problema Filsafat ilmu
Problema dalam filsafat ilmu yaitu :
1. Epistemology
2. Metafisika
3. Problem metodelogis
4. Problem logika
5. Problem etika, dan
6. Estetika.
7
4) Memiliki tingkah laku hidup bertujuan, yang didasarkan dan ditentukan
oleh filsafat hidupnya agar tingkah lakunya lebih bernilai.
1. Reflektif
2. Kritis
3. Mendasar
4. Menyeluruh
Yang akan menghasilkan filsafat ilmu terapan dan filsafat ilmu murni berupa
gagasan baru tentang pengembangan pengetahuan dan metodologis.