Kelompok 1
Puji Syukur ke hadirat Allah Tuhan yang maha esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan bagian dari tugas
mata kuliah filsafat pendidikan yang dibimbing oleh Muallim Ridhatullah Assya’bani M.Ag.
Makalah ini membahas tentang “Filsafat dan Pendidikan serta Konsep dan dasar Filsafat”.
Filsafat pendidikan sangat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Oleh
karenanya, kami berusaha untuk menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya tentang filsafat
pendidikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami miliki, Oleh karenanya,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 9
B. Daftar Pustaka ................................................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat modern merupakan pembagian dalam sejarah filsafat barat pada abad ke-17 hingga
awal abad ke-20, sekaligus menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme. Zaman filsafat modern
dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran descartes, seorang filsuf terkemuka
dizaman modern. Pada masa ini rasionalisme semakin kuat, sehingga tidak mudah menentukan
mulai dari kapan filsafat abad pertengahan berhenti. Namun, dapat dikatakan bahwa abad
pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa renaisance, yang ditandai
dengan lahirnya masa modern.
Satu hal yang menjadi perhatian pada masa renaisance yaitu perkembangannya. Timbulnya
ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan motode eksperimental dan matematis, menjadikan
segala sesuatunya mengutamakan logika dan empirisme terutama bidang ilmu pengetahuan. Dari
sudut pandang sejarah, pada masa ini filsafat barat menjadi perbimcangan antar filsuf terkemuka.
Setiap filseuf menampilkan argumentasinya dengan cara yang khas, dan tidak jarang mereka
melemparkan kritik yang tegas, kasar, sinis dan pragmatis
Banyak orang pada masa sekarang tidak mengetahui apa itu filsafat, baik orang yang hidup
dilingkungan pendidikan, seperti dipedesaan atau diperkotaan, walaupun sebenarnya mereka
sudah melakukan filsafat dalam kehidupannya. Kita sering merenung, berpikir tentang hal yang
harus kita capai apabila kita selesai kuliah nanti, dalam perenungan itu banyak sekali pertanyaan
pertanyaan yang muncul dan pilihan pilihan alternatif Jawaban dari setiap pertanyaan yang muncul
tersebut. Apabila kita terus melakukan pencarian dari jawaban pertanyaan tadi dengan
menggunakan berbagai metode sampai mendapatkan kebenarannya maka akan lahirlah sebuah
pengetahuan untuk kita.
Dari Gambaran diatas dapat diketahui bahwa filsafat itu merupakan tindakan pemikiran/
memikirkan, merenungkan segala sesuatu secara mendalam sampai keakar-akarnya. Semua yang
kita kenal pada saat ini bukanlah terlahir begitu saja tetapi hal itu terlahir dari pemikiran-
pemikiran filsuf dahulu dengan melakukan filsafat. Hal ini mendorong manusia untuk memikirkan
1
kembali pengertian tentang kebenaran. Karena setiap terjadi perubahan akan berpengaruh terhadap
sistem nilai yang berlaku, karena antara perubahan peradaban dengan cara berpikir manusia
terdapat hubungan timbal baik.1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Ialah membahas konsep dan dasar filsafat pendidikan, dengan menjelaskan bagaimana
filsafat mempengaruhi pendidikan dan bagaimana pendidikan mempengaruhi filsafat. Ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensip tentang bagaimana filsafat dan
pendidikan saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
1
Ismaun.”Filsafat ilmu” Bandung. 2001
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara bahasa istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani. Yakni Philos yang berarti cinta,
senang, suka, dan Sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan. Jadi, Philosophia
berarti cinta pengetahuan. Menurut Aristoteles, pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik, dan
estetika (filsafat keindahan). Menurut Cicero, filsafat adalah ‘Ibu’ dari semua seni The mother of
all the arts dan merupakan seni kehidupan. Menurut plato, arti Filsafat adalah suatu ilmu yang
mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya. Menurut imanuel
kant, arti filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala
pengetahuan yang ada didalamnya tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika, agama, dan
antropologi.2
Adapun secara terminologi, paparan berikut terkait dengan beberapa pengertian filsifat
yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
A. Spekulatif
Secara bahasa atau rasional, kajian filsafat merupakan upaya untuk mengungkapkan
pandangan tentang realitas yang disajikan secara sistematis dan lengkap.
B. Realitas
Berdasarkan realitas, kajian filsafat menyangkut upaya untuk menjelaskan realitas akhir
dan dasar secara rill.
C. Ruang Lingkup
Kajian filsafat berkaitan dengan batasan pengetahuan misalnya sumber dan keabsahan.
D. Penyelidikan
Kajian Filsafat meneliti secara kritis tentang pengandaian dan pertanyaan yang
dikemukakan dalam kajian ilmu pengetahuan.
2
Nurgianingsih Heru, 2020“Filsafat Pendidikan” Porwokerto. hal 1
3
E. Disiplin Ilmu
Kajian Filsafat terkait dengan upaya untuk membantu memahami pernyataan dan peristiwa
atau kejadian yang tampak.3
Dari pembahasan tentang pengertian dan ruang lingkup filsafat ilmu, maka dapat kita ambil
kesimpulan bahwa filsafat itu bersifat universal, yaitu segala sesuatu yang ada realita sedangkan
objek material ilmu pengetahuan ilmiah bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus
pada bidang masing-masing secara kaku. Filsafat bersifat non-fragmentaris, karena mencari
pengertian dari segala sesuatu secara luas, mendalam, dan mendasar. Filsafat sebagai induk dari
segala ilmu membangun kerangka berpikir dengan meletakkan tiga konsep dasar utama yakni
ontologi, epistimologi, dan axiologi.
1. Ontologi
Dalam bidang filsafat ontologi menjadi pembahasan utama dalam bidang filsafat, yang
membahas tentang realitas.
2. Epistemologi
Adalah cabang filsafat yang membahas mengenai ilmu pengetahuan yang meliputi
berbagai ruang meliputi sumber-sumber watak dan kebenaran manusia.
3. Axiologi
Adalah cabang filsafat yang menganalisis tentang hakikat nilai yang meliputi nilai-nilai
kebenaran, keindahan, kebaikan, dan religius.4
Filsafat memiliki beberapa fungsi dan peran penting dalam pendidikan manusia, antara
lain:
• Menjadi alat pemikiran kritis : Filsafat membantu kita mempertanyakan keyakinan dan
pemikiran kita yang mungkin sudah menjadi biasa atau terlalu diterima begitu saja.
3
Muhibbin Ahmad,2021 “Filsafat Pendidikan” Surakarta, hal 1-2
4
Ramadhani Elfira. “Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dalam pendidikan Karakter” Journal of Science and Social
Research. 2021
4
• Mengembangkan kemampuan berpikir logis : Fisafat membantu kita memperkuat
kemampuan berpikir logis dan analitis kita dengan mempertanyakan argumen dan premis
dasar dari pemikiran kita.
• Memberikan pandangan hidup yang lebih baik : Filsafat membantu kita memahami diri
kita dan dunia sekitarnya, membantu kita menemukan makna dalam hidup dan membuat
keputusan yang lebih baik.
• Menciptakan kebijakan yang lebih baik : Filsafat membantu dalam membuat kebijakan dan
memecahkan masalah dengan cara mempertanyakan dasar dari masalah dan membuat
keputusan yang bertanggung jawab dan bijaksana.
• Memperkaya pemahaman kita tentang dunia dan kehidupan : filsafat membantu kita
memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang dunia dan kehidupan melalui diskusi
dan refleksi.
C. Filsafat Pendidikan
Pembahasan tentang filsafat pendidikan tidak bisa dilepaskan dari dua pengertian dasar,
yaitu filsafat dan pendidikan. Oleh sebab itu, keduanya menjadi pijakan dasar yang harus dipahami
secara lebih mendalam sebelum merumuskan pengertian filsafat pendidikan secara luas.
Secara sederhana Filsafat bisa dipahami sebagai kecintaan akan kebijaksanaan. Secara
lebih luas filsafat dapat berarti kajian ilmu pengetahuan yang berbasis kecintaan individu terhadap
ilmu pengetahuan. Adapun pendidikan diperoleh melalui interaksi antara guru, siswa, sumber
belajar dan lingkungan belajar.
Dua istilah tersebut melahirkan apa yang dinamakan menjadi Filsafat pendidikan, yaitu
ilmu filsafat yang menekankan pada kajian pendidikan. Dengan demikian, kajian filsafat
pendidikan menyangkut kajian yang sangat mendalam tentang setiap butir-butir yang melingkupi
pendidikan. Dengan kata lain, filsafat pendidikan mengkaji tentang ilmu pendidikan secara
mendalam dan luas . zanti arbi menyatakan bahwa filsafat pendidikan mencakup konsep sebagai
berikut :
✓ Menginspirasi
5
Filsafat pendidikan mampu menginspirasi para pendidik untuk mengutarakan pandangan
dan idenya untuk mengembangkan pendidikan.
✓ Menganalisis
Kajian filsafat pendidikan membahas secara terinci tentang bagian-bagian pendidikan.
Dengan demikian, keabsahan pendidikan sendiri dapat dipahami dengan semakin lebih
jelas.
✓ Menginvestigasi
Filsafat pendidikan mampu memberikan kontribusi terhadap kebenaran sebagai teori
tentang pendidikan.
✓ Memperspektifkan
Pembahasan kajian filsafat pendidikan akan mengarahkan dan menjelaskan pada para
pendidik tentang pendidikan secara mendalam dan luas.
✓ Hakikat pendidikan secara komprehensif tentang sumber, fungsi dan tujuan pendidikan
✓ Proses dan teori pendidikan
✓ Pembelajaran baik didalam kelas maupun dilaur kelas
✓ Teori kependidikan dan metode serta pendekatan pembelajaran
✓ Alternatif Strategi pembelajaran
✓ Kurikulum pendidikan
Tujuan filsafat pendidikan ialah untuk menjadi insan yang lebih mendidik, sebagai individu
yang mampu berpikir sendiri, dasar pengetahuan dan pandangan yang sintesis, Filsafat mampu
memberikan dasar ilmu pengetahuan lain tentang manusia, misalnya ilmu mendidik.5
Filsafat dan pendidikan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, baik dilihat dari proses,
jalan, maupun tujuannya. Hal ini sangat dipahami karena pendidikan pada hakikatnya merupakan
5
Muhibbin ahmad, Filsafat pendidikan (Muhammadiyah University press, 2021), 6–8.
6
hasil spekulasi filsafat, teruma pada filsafat nilai, yaitu terkait dengan ketidakmampuan manusia
dalam menghindari fitrahnya sebagai diri yang selalu mendambakan makna kesamaan didalam
proses, ruang etika, dan pragmatis.
Di satu sisi, manusia selalu menjadi satu-satunya primate yang selalu menyerukan
kebaikan, cinta dan kebenaran. Namun, bersamaan dengan itu, manusia pula satu satunya makhluk
yang dapat membunuh diri dan sesamanya dengan begitu tanpa alasan sama sekali, selain hanya
sebuah kesenangan. Dalam ruang ini pendidikan bagi hidup manusia menjadi suatu hal yang
penting untuk membawanya pada hidup yang bermakna. Dengan adanya pendidikan, manusia
akan mampu menjalani hidupnya dengan baik dan benar. Manusia dapat tertawa, menangis, bicara,
dan diam mengambil ukuran-ukuran yang tepat. Ini sangat berbeda dengan banyak diri yang tidak
terdidik. Hubungan ini menurut pakar merupakan ilmu yang paling tertua dibandingkan dengan
ilmu pengetahuan yang lainnya. Oleh karena itu mereka menyebut bahwa filsafat merupakan induk
dari semua ilmu-ilmu pengetahuan dimuka bumi. 6
Kita sering mengatakan, betapa pentingnya filsafat pendidikan sebagai ilmu yang
membantu dan menuntun manusia untuk mengalami perubahan dalam hidup. Namun, sangatlah
sukar untuk memberikan definisi terkait filsafat pendidikan karena banyak pandangan dan
pendapat tentang apa itu filsafat pendidikan.
6
rahmat solihin, “Hubungan filsafat ilmu terhadap perkembangan pendidikan,” jurnal pendidikan: edukasi
10, no. 1 (2022): hal. 7-8.
7
membangun sebuah percakapan dalam sebuah kelompo sehingga membentuk ide-ide atau
pendapat.7
Ada beragam pendapat mengenai dasar-dasar filsafat pendidikan dengan berbagai konsep
yang berbeda satu sama lain akan tetapi disini pemakalah akan menjabarkan secara singkat
mengenai dasar-dasar filsafat pendidikan yang meliputi prinsip-prinsip dasar tentang metode dan
tujuan pendidikan. Ini juga termasuk pandangan tentang bagaimana individu belajar dan
bagaimana pendidikan mempengaruhi perkembangan dan pembentukkan kepribadian seseorang.
Filsafat pendidikan juga memperhitungkan peran dan tanggung jawab pendidikan dalam
masyarakat dan bagaimana ia membentuk nilai-nilai norma masyarakat.
Dasar-dasar filsafat pendidikan adalah prinsip-prinsip dasar yang mendasari pemikiran dan
praktik pendidikan. Ini termasuk tujuan pendidikan, peran guru dan siswa, nilai-nilai yang harus
ditetapkan, dan hubungan antara pendidikan dan masyarakat.
Cara kerja dan hasil filsafat dapat digunakan untuk memecahkan masalah hidup dalam kehidupan
manusia. Dimana pendidikan merupakan salah satu dari aspek kehidupan tersebut karena hanya
manusialah yang dapat melaksanakan atau menerima pendidikan. Oleh karena itu pendidikan
memerlukan filsafat. Karena masalah-masalah pendidikan tidak hanya menyangkut pelaksanaan
pendidikan yang hanya terbatas pada pengalaman. Dalam pendidikan akan muncul masalah-
masalah yang lebih luas, lebih dalam dan lebih kompleks.8
7
Alberth Reba yansen, Filsafat pendidikan (Eureka Media Aksara, 2022), 11.
8
annisa sarina, “Peranan Filsafat dalam pengembangan pendidikan,” 2020, 4–5.
8
BAB III
KESIMPULAN
Secara bahasa istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani. Yakni Philos yang berarti cinta,
senang, suka, dan Sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan. Jadi, Philosophia
berarti cinta pengetahuan. Adapun secara termitologi, pengertian filsafat yang dapat didefinisikan
sebagai Spekulatif, Realitas, ruang lingkup, penyelidikan, dan disiplin ilmu.
Filsafat sebagai induk dari segala ilmu membangun kerangka berpikir dengan meletakkan
tiga konsep dasar utama yakni Ontologi, Epistermologi, Axiologi. Fungsi filsafat ialah
mengembangkan kemampuan berpikir logis, memberikan pandangan hidup yang lebih baik,
menciptakan kebijakan yang lebih baik dan memperkaya pemahaman kita tentang dunia dan
kehidupan.
Filsafat pendidikan, yaitu ilmu filsafat yang menekankan pada kajian pendidikan. Dengan
demikian, kajian filsafat pendidikan menyangkut kajian yang sangat mendalam tentang setiap
butir-butir yang melingkupi pendidikan. Dengan kata lain, filsafat pendidikan mengkaji tentang
ilmu pendidikan secara mendalam dan luas . zanti arbi menyatakan bahwa filsafat pendidikan
mencakup konsep sebagai berikut menginspirasi, menganalisis, menginvestigasi, dan
memperspektifkan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Barnadib, Imam. 1987. Filsafat Pendidikan, Sistem dan Metode. Yogyakarta: Andi Offset
rahmat solihin, “Hubungan filsafat ilmu terhadap perkembangan pendidikan,” jurnal pendidikan:
edukasi 10, no. 1 (2022): hal. 7-8.
10