Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA., M.Si.
Mata Kuliah :
Filsafat pendidikan
Disusun Oleh :
Arifin, M.Hazel, Atika, Cahya
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Peranan Dan Fungsi Filsafat Pendidikan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan tentang peranan dan
fungsi filsafat pendidikan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini, sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerja sama dan memberi ilmu pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu, kami sangat menyadari bahwa makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami menunggu
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Ada hubungan timbal balik antara ilmu dengan filsafat. Banyak masalah
filsafat yang memerlukan landasan pada pengetahuan ilmiah apabila
pembahasannya tidak ingin dikatakan dangkal dan keliru. Ilmu dewasa ini
dapat menyediakan bagi filsafat sejumlah besar bahan yang berupa fakta-fakta
yang sangat penting bagi perkembangan ide-ide filsafati yang tepat sehingga
sejalan dengan pengetahuan ilmiah (Permana, S. A. 2024). Berfilsafat
sesungguhnya dilakukan dalam masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan
bahwa pada hakekatnya filsafat pun membantu masyarakat dalam
memecahkan masalah-masalah kehidupan. Salah satu tujuan tulisan ini adalah
menunjukkan bantuan apa yang dapat diberikan filsafat kepada hidup
masyarakat. Selain filsafat, ilmu-ilmu pengetahuan pun pada umumnya
membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia. Akan tetapi,
ilmu-ilmu pengetahuan, seperti biologi, kimia, fisiologi, ekonomi, dan lain
sebagainya secara hakiki terbatas sifatnya. (Anwar, M. 2015)
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah pada
makalah ini yaitu sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pengertian ini, orang dapat memahami bahwa tujuan filsafat, pada
mulanya adalah mulia. Yakni, memuat orang cinta kebijaksanaan, dan
seterusnya menjadi bijaksana. Filsafat merupakan hasil pemikiran yang
didasarkan pada rasio (akal), dan karena rasio (akal) adalah anugerah Allah,
maka capaiannya kadang-kadang bisa benar. Tetapi, karena ia bukan wahyu,
maka akal pun bisa keliru. sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu lain, produk
filsafat tidak semuanya baik, tetapi ada yang buruk. Sisi buruknya bisa sangat
3
berbahaya. Sebab filsafat berbicara tentang berbagai persoalan penting, antara
lain tentang manusia, agama, dan Tuhan. Liberalisame, Ateisme, Marxisme,
Komunisme, adalah sekadar beberapa contoh produk filsafat yang “dinilai”
bertentangan dengan ajaran Islam. Dengan demikian, beberapa pemikiran
filsafat memang dapat membahayakan akidah, khususnya akidah orang awam.
Adapun bidang kajian filsafat adalah (Zen, Z., & Zuwirna, M. P. 2022) :
4
tetapi anti terhadap kekuasaan ilmu pengetahuan yang kerap kali melampaui
maksud utamanya. Feyerabend menegaskan bahwa ilmu-ilmu pengetahuan
tidak menggunguli bidang-bidang dan bentuk-bentuk pengetahuan lain.
Menurutnya, ilmu-ilmu pengetahuan menjadi lebih unggul karena propaganda
dari para ilmuan dan adanya tolak ukur institusional yang diberi wewenang
untuk memutuskannya.
5
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-
persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun
hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia. Filsafat ilmu
merupakan suatu bidang pengetahuan campuran yang eksistensi dan
pemekarannya bergantung pada hubungan timbal-balik dan saling pengaruh
antara filsafat dan ilmu. Filsafat ilmu merupakan penerusan pengembangan
filsafat pengetahuan. Objek dari filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu setiap saat ilmu itu berubah mengikuti perkembangan zaman dan
keadaan tanpa meninggalkan pengetahuan lama. Pengetahuan lama tersebut
akan menjadi pijakan untuk mencari pengetahuan baru (Hw, T. W. G. 2013).
Dalam perkembangannya filsafat ilmu mengarahkan pandangannya pada
strategi pengembangan ilmu yang menyangkut etik dan heuristik. Bahkan
sampai pada dimensi kebudayaan untuk menangkap tidak saja kegunaan atau
kemanfaatan ilmu, tetapi juga arti maknanya bagi kehidupan manusia.
6
menuju ketingkat kedewasaan, kematangan. Potensi ini akan terwujud apabila
prakondisi alamiah dan sosial manusia memungkinkan, misalnya : iklim,
makanan, kesehatan, keamanan relatif sesuai dengan kebutuhan manusia.
Manusia kemudian melihat kenyataan, bahwa tidak semua manusia
berkembnag sebagaimana diharapkan lahirlah didalam pemikiran manusia
problem-problem tantang kemungkinan-kemungkinan perkembangan potensi
manusia itu.
Filsafat pendidikan juga mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan
atau paedagogik. Suatu praktek kependidikan yang didasarkan dan diarahkan
oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan menimbulkan
bentuk-bentuk dan gejala-gejalan kependidikan yang tertentu pula. Hal ini
adalah data-data kependidikan yang ada dalam suatu masyarakat tertentu.
Analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-
data kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat
disusun teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan
berkembanglah ilmu pendidikan (paedagogik).
Filsafat, juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang
telah dikembangkan oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut
pandangan dan aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan
nyata.artinya mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan
yang telah dikembangkan tersebut bisa diterapkan dalam praktek kependidikan
sesuai dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam
Masyarakat (Tola, B. 2014). Di samping itu, adalah merupakan kenyataan
bahwa setiap masyarakat hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri-
sendiri yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya
akan menyangkut kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Di sinilah letak fungsi
filsafat dan filsafat pendidikan dalam memilih dan mengarahkan teori-teori
pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori pendidikan tersebut, yang sesuai
dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan pandangan hidup dari masyarakat.
7
2.5. Hubungan Filsafat Dan Pendidikan
Dalam berbagai bidang ilmu sering kita dengar istilah vertikal dan
horizontal. Istilah ini juga akan terdengar pada cabang filsafat bahkan filsafat
pendidikan. Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan hozisontal,
meluas kesamping yaitu hubungan antara cabang disiplin ilmu yang satu
dengan yang lain yang berbeda-beda, sehingga merupakan sintesa yang
merupakan terapan ilmu pada bidang kehidupan yaitu ilmu filsafat pada
penyesuaian problema-problema pendidikan dan pengajaran. Filsafat
pendidikan dengan demikian merupakan pola-pola pemikiran atau pendekatan
filosofis terhadap permasalahan bidang pendidikan dan pengajaran.
(Soeprapto, S. 2013).
Maka dari itu, filsafat pendidikan sebagai salah satu bukan satu-satunya
ilmu terapan adalah cabang ilmu pengetahuan yang memusatkan perhatiannya
pada penerapan pendekatan filosofis pada bidang pendidikan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan hidup dan penghidupan manusia pada umumnya
dan manusia yang berpredikat pendidik atau guru pada khususnya.
8
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, tujuan-tujuan pendidikan,
konsep tentang hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi
pendidikan.
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi
politik pendidikan, kepemimpinan pendidikan, metodologi
pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan
peranan pendidikan dalam pembangunan masyarakat.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mengenai segala sesuatu
dengan memandang sebab yang terdalam. Filsafat mencari jawaban atas
pertanyaan yang dihadapi dengan berpangkal pada manusia dan pikirannya.
Ilmu merupakan lukisan atau keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai
hal yang dipelajari dalam ruang dan waktu. Pengetahuan merupakan hasil tahu
manusia akan sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu
objek tertentu. Ilmu pengetahuan dapat disimpulkan sebagai Kumpulan
pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (obyek/lapangan), yang merupakan
kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang
dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian
itu. Filsafat ilmu pengetahuan membuka pikiran untuk mempelajari dengan
serius proses logis dan imajinasi dalam cara kerja ilmu pengetahuan.
3.2 Saran
Penyusunan makalah ini diharapkan mampu memberikan pengaruh
positif bagi banyak pihak terutama bagi mahasiswa. Selain itu diharapkan pula
agar mahasiswa mampu menunjukkan performa yang mantap dan
penyelenggaraan pembelajaran yang optimal agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Kami sangat menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami menunggu kritik dan saran yang
membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Zen, Z., & Zuwirna, M. P. (2022). Filsafat Pendidikan: Edisi Pertama. Prenada
Media.
11