Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN TEORI PENDIDIKAN

Makalah Ini DiTujukan Untuk Memenuhi Tugaas Pada Mata Kuliah FILSAFAT
PENDIDIKAN

Dosen Pengampu:

Sukriyadin Zebua S.E.,ME

Disusun Oleh:

1. Rendy Adam Fitriyadi

2. Muhammad Ali

3. Ika Septyaningsih

4. Wuri Maryanti

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM(STAI) NIDA EL-ADABI,2022

Jl. Raya Dago No.17. Kabasiran, Kec. Parung Panjang, Bogor, Jawa
Barat.16360
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillah penulis haturkan puja dan puji syukur


kehadirat Allah Swt. atas karunia dan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga
penulis akhirnya dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya atas bimbingan bapak dosen Sukriyadin Zebua
dalam mata kuliah yang Beliau ampu yakni Filsafat Pendidikan. Penulis kali ini akan
membawakan tema “Hubungan Antara Filsafat dan Teori pendidikan.

Makalah ini disusun dalam rangka memperkenalkan kepada pembaca tentang


Hubungan antara Filsafat Dengan Teori Pendidikan beserta fungsinya. Pembahasan
makalah ini dimulai dengan memberi penjelasan terkait pengertian filsafat,pengertian
pendidikan,fungsi filsafat,fungsi pendidikan,beserta hubungan antara keduanya.Tujuan
yang akan dicapai, sementara agar pembaca dapat menelaah teori antara Filsafat dan
Pendidikan.

Kelebihan yang dimiliki oleh makalah ini, dapat dilihat dari penguatan pendapat
para Ahli. Insya Allah makalah ini juga diambil dari sumber referensi yang falid.
Makalah ini dilengkapi dengan footnote,tentunya bertujuan untuk lebih mempermudah
dalam mengetahui sumber referensi Terkhusus untuk peserta presentasi, pembahasan
yang disampaikan juga disertai bentuk diskusi dan Tanya jawab, tujuannya untuk
mengukur tingkat pencapaian keberhasilan atau kesuksesan dalam pemahaman masing-
masing peserta.

Penulis menyadari jika pembuatan makalah ini masih memiliki banyak


kekurangan. Karena itu, kritik dan saran sangat terbuka untuk diterima dengan sifat yang
membangun. Diharapkan semoga makalah ini bisa memberi manfaat dengan baik.

Jakarta, Januari 2023

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI. ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN. ................................................................................. 1

A. Latar Belakang. ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN. .................................................................................. 3

A. Pengertian Filsafat Menurut Ahli ...................................................... 3

B. Pentingnya Filsafat ............................................................................. 5

C. Filosofi Pendidikan ............................................................................. 5

D. Pengertian Pendidikan menurut Para Ahli. ..................................... 6

E. Fungsi Pendidikan .............................................................................. 8

F. Hubungan filsafat dengan pendidikan ...............................................8

BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN......................................11

A. Kesimpulan ........................................................................................ 11

B. Saran ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA. ...................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hubungan filsafat dan teori Pendidikan adalah hubungan yang saling


melengkapi dan menyempurnakan, sejatinya manusia berhubungan dengan filsafat
dalam proses pendidikan karena manusia harus mampu berfilsafat dalam dunia
pendidikan. Mampu menjalankan proses pendidikan dengan menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang canggih. Hubungan fungsional antara filsafat dan
teori pendidikan tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut.
Pengertian filsafat dalam arti analisa adalah salah satu cara pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan
menyusun teori-teori pendidikannya, di samping menggunakan metoda-metoda ilmiah
lainnya.
Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
berkembang oleh para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran
filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. Artinya mengarahkan
agar teori-teori dengan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan
tersebut bisa diterapkan dalam praktik kependidikan sesuai dengan kenyataan dan
kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat.
Filsafat termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk
memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi
ilmu pendidikan atau pedagogik. Di samping hubungan fungsional tersebut, antara
filsafat dan teori pendidikan, juga terdapat hubungan yang bersifat suplementer,
sebagaimana dikemukakan oleh Ali Saefullah dalam bukunya antara Filsafat dan
pendidikan, sebagai berikut:
Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep
tentang sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta ini
moral pendidikannya.
Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi politik
pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metodologi

1
pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peran pendidikan dalam
pembangunan masyarakat dan negara.
Definisi diatas merangkum dua cabang ilmu pendidikan, yaitu: filsafat
pendidikan dan sistem atau teori pendidikan dan hubungan antara keduanya adalah
bahwa yang satu suplemen terhadap yang lain dan keduanya diperlakukan oleh setiap
guru sebagai pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar bidang studi
tertentu.pendidikan.

B. Rumusan Masaalah
a. Apa definisi filsafat dan pendidikan?
b. Apa hubungan filsaat dan teori pendidikan?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi filsafat dan pendidikan.
b. Untuk mengetahui hubungan filsafat dengan teori pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat Menurut Ahli

1. Filsafat Menurut Bahasa.


Menurut John S. Brubacher filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu Philos
dan Sopia yang berarti cinta kebijaksanaan atau belajar. Lebih dari itu, dapat
diartikan cinta belajar, pada umumnya hanya ada dalam filsafat. Untuk alasan
tersebut, maka sering dikatakan bahwa filsafat merupakan induk atau ratu ilmu
pengetahuan.
2. Filsafat Menurut Istilah
Plato menghubungkan bahwa filsafat erat kaitannya dengan kebijaksanaan,
dan dia menyebutkan empat budi, yang meliputi penguasaan diri, keberanian,
kebijaksanaan, dan keadilan. Budi kebijaksanaan dimiliki oleh pemerintah atau
filosof. Tugas mereka ialah membuat undang-undang dan mengawasi
pelaksanaanya, memperdalam filosofi dan ilmu pengetahuan tentang ide kebaikan.
Immanuel Kant Dijuluki pakar raksasa di barat, mengatakan bahwa filsafat
merupakan ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup di
dalamnya empat persoalan, yaitu sebagai berikut:

• Apakah yang dapat kita ketahui? (dijawab oleh metafisika).


• Apa yang seharusnya kita ketahui dan kerjakan? (dijawab oleh etika).
• Sampai di manakah pengharapan kita? (dijawab oleh agama).
• Apakah yang dinamakan manusia? (dijawab oleh antropologi).

Menurut Ibnu Sina Seorang dokter, ahli kimia, Filsuf Islam, membagi
Filsafat dalam dua bagian, yaitu teori dan praktik. Keduanya dihubungkan dengan
agama. Dasarnya terdapat pada syariat, penjelasan, dan kelengkapannya yang
diperoleh dengan akal manusia. Tujuan filsafat praktik adalah mengetahui apa yang
seharusnya dilakukan oleh setiap orang. Sehingga, ia mendapatkan bahagia di
dunia dan akhirat, yang disebut ilmu akhlak. Filsafat juga mencakup undang-

3
undang, yaitu apa yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang dalam
hubungannya dengan rumah tangga dan negara.1

Dalam buku Philosophy of Education dijelaskan beberapa makna sebuah filosofis


(Brennen M., 1999):

1. Filsafat adalah sekumpulan hal yang seringkali dipahami secara tidak kritis.
2. Filsafat adalah proses paling mendalam.
3. Filsafat adalah upaya rasional untuk melihat dunia secara keseluruhan.

# Arti lain, Filsafat adalah (Jalaluddin and Abdullah, 2013):

1. Sekumpulan sikap dan keyakinan tentang kehidupan.


2. Proses kritik atau pemikiran tentang keyakinan.
3. Upaya untuk mendapatkan gambaran yang utuh.
4. Analisis logis dari pembahasan dan penjelasan makna konsep.
5. Kumpulan masalah yang segera dicari jawabannya.

Filsafat sebagai sesuatu yang komprehensif dan sistematis. Komprehensif,


karena ilmu filsafat bukan hanya sekedar eksplorasi ilmu, tapi juga sudut pandang
dari keseluruhan ilmu itu sendiri. Sistematis, karena ilmu filsafat dari pemikiran
kritis, logika, dan keteraturan. Pemikiran untuk berpikir secara radikal, sistematis,
teliti, dan fundamental untuk membedah suatu masalah secara mendalam
(Jalaluddin and Abdullah, 2013).

Filsafat sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Jawaban atas


pertanyaan kehidupan manusia adalah komprehensif, dan fundamental.
Jawabannya dalam berbagai kehidupan manusia, termasuk pendidikan. Namun
dalam perkembangan peradaban manusia, permasalahan kehidupan semakin
bertambah kompleks dan bermasalah serta membutuhkan jawaban praktis dan
realistis. Filsafat teoretis kemudian kehilangan kemampuannya untuk memberikan
jawaban yang tepat tentang kebenaran. Berdasarkan perkembangan peradaban
manusia dengan berbagai permasalahan yang kompleks, mengarahkan manusia
untuk melakukan lompatan besar di bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
kedokteran, dan pendidikan. Lompatan besar dalam berpikir di berbagai bidang

1
Filsafat Pendidikan, halaman : 7

4
memastikan bahwa orang memikirkan kembali pemahaman tentang nilai kebenaran
(Effendi, 2020).2

B. Pentingnya Filsafat
Filsafat memberikan kontribusi menyediakan kerangka kerja untuk
pemahaman dan ide-ide generatif, metode refleksi dan analisis, dan disiplin (latihan)
untuk pengembangan kapasitas refleksi dan pertimbangan rasional. Filsafat mencakup
serangkaian kerangka pemahaman diskursif, metode musyawarah yang rasional, dan
latihan reflektif yang diperlukan untuk transformasi keberadaan seseorang sesuai
dengan visi pilihan eksistensial. Lembaga pendidikan dibentuk dari cara hidup yang
dipilih dari filosofi dan mereka yang tertarik pada filosofi. Di lembaga-lembaga
pendidikan inilah cara hidup ditentukan oleh filosofi dan pemahaman serta latihan
yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang dikembangkan, diajarkan, dan
dialami. Pendapat yang berbeda tentang apa yang terdiri dari pengetahuan
memunculkan aliran filsafat yang berbeda dan pada gilirannya konsepsi pendidikan
juga berbeda, meskipun didasarkan pada benang merah: kebahagiaan abadi terjadi
melalui refleksi diri dan pertimbangan yang rasional.3

C. Filosofi Pendidikan
Filosofi dan pendidikan memiliki pengaruh hubungan yang sangat kuat.
Pendidikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup (Gandhi, W., 2011). Secara
filosofis pendidikan senantiasa mengalami perkembangan. Pembangunan pendidikan
bertumpu pada cita-cita dan cita-cita falsafah serta pandangan hidup sehingga menjadi
realitas yang terlembaga dalam masyarakat. Dengan demikian, konsep falsafah
pendidikan yang dirumuskan merupakan dasar pemikiran, perasaan, dan perilaku
dalam bermasyarakat dan berbangsa. Dalam konteks ini, proses pendidikan
dilaksanakan secara berkelanjutan dan sepanjang hidup.
Jadi, ketika masalah yang dihadapi bersifat filosofis, maka filosofi pendidikan
berwenang untuk menangani dan menyelesaikannya. Dalam konteks permasalahan
seperti ini, istilah filsafat pendidikan merupakan suatu filsafat yang secara cermat
dimaksudkan untuk melihat apa, mengapa, dan bagaimana pendidikan dalam arti yang
lebih mendasar dan orisinal sehingga proses pendidikan dilapangan menemukan
kembali makna urgensi pendidikan. pendidikan dalam kehidupan nyata.

2
Filsafat Pendidikan, Halaman 59
3
Filsafat Pendidikan , Halaman 60

5
Filosofi pendidikan dapat memberikan informasi kepada pendidik terhadap
strategi dan metode penerapan prinsip pembelajaran orang dewasa. Sangatlah penting
bagi pendidik mengetahui filosofi pendidikan karena self assessment dan kemampuan
berpikir kritis akan berpengaruh dalam proses pembelajaran (Zhang, Huang and
Zhang, 2005; Floyd, 2010).4

D. Pengertian Pendidikan menurut Para Ahli


1. Pengertian pendidikan diartikan berbeda oleh para ahli pendidikan (Gandhi, W.,
2011)
Rochaety mengemukakan pendidikan berperan dalam menentukan pola sikap dan
perilaku masa kini, hari demi hari, dan perilaku.
2. Owen mengungkapkan pendidikan bertujuan mengembangkan kemampuan
seseorang yang nantinya diterapkan dalam masyarakat. Proses sosial seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan yang terbimbing (terutama di lingkungan pendidikan).
3. Godfrey mengatakan pendidikan merupakan pengaruh lingkungan pada kebiasaan
tingkah laku, pikiran, dan perasaannya.
4. Marimba mendefinisikan perkembangan fisik dan spiritual siswa menuju
pembentukan kepribadian yang utuh.
5. Syaibani mengemukakan perilaku individu peserta didik terhadap kehidupan
pribadi, komunitas, dan alam sekitarnya. Proses tersebut dilakukan dengan
menggunakan aktivitas manusiawi dan profesional diantara banyak profesi di dalam
masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan adalah memanusiakan manusia. Selain
itu, pendidikan diarahkan untuk memperoleh keselamatan dan kebahagiaan tertinggi.
7. Peursen, mengartikan pendidikan sebagai 1) kegiatan menerima dan memberi ilmu
sehingga budaya dapat diwariskan. 2) sebuah proses. Melalui proses ini, individu
diajari kesetiaan dan kemauan untuk mengikuti aturan. 3) Pemaknaan dan menambah
kemampuan untuk memberikan arahan untuk pengalaman berikutnya. 4) Pendidikan
adalah sebuah proses.
a. John Dewey mengartikan sebagai keterampilan intelektual dan emosional dasar di
antara manusia.

4
Filsafat Pendidikan , Halaman 60-61

6
b. Martimer J Adler mendefinisikan pendidikan adalah proses segala yang diciptakan
dan digunakan oleh siapa saja dalam membentuk tingkah laku yang terbentuk
dengan baik.5
# Dalam sumber lain terdapat keterangan bahawa pengertian pendidikan menurut ahli
adalah

1. Carter V. Good tersebut bahwa pendidikan mengandung pengertian sebagai


suatu: (a).
proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku
yang berlaku dalam masyarakatnya;dan (b). proses sosial di mana seseorang
dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah)
sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya.
2. Freeman Butt dalam bukunya yang terkenal Cultural History of Western
Education, adalah sebagai berikut :
a. Pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan
sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari generasi ke generasi
berikutnya.
b. Pendidikan merupakan suatu proses.Melalui proses ini, individu diajarkan
kesetiaan dan kesediaan untuk mengikuti aturan.Melalui cara ini pikiran
manusia dilatih dan dikembangkan.
c. Pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan.Dalam proses ini
individu dibantu mengembangkan kekuatan, bakat, kesanggupan, dan
minatnya.
d. Pendidikan adalah rekonstruksi dan reorganisasi pengalaman yang
menambah arti serta kesanggupan untuk memberikan arah bagi
pengalaman selanjutnya.
e. Pendidikan merupakan suatu proses.Melalui proses ini, seseorang
menyesuaikan diri dengan unsurunsur pengalamannya yang menjadi
kepribadian kehidupan modern sehingga dalam mempersiapkan diri bagi
kehidupan masa dewasa yang berhasil.6

5
Filsafat Pendidikan , Halaman 62
6
Filsafat Pendidikan , Halaman 24

7
Ki Hajar Dewantara mengatakan Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak.Adapun maksudnya,pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.(Suwarno, 1985)7

E. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan yaitu:
a. Mengembangkan kapabilitas dan membentuk karakter, kepribadian, dan
landasannya;
b. Berfungsi sebagai proses transformasi budaya dari satu generasi ke generasi lainnya
c. Mentransfer nilai untuk menjaga keutuhan dan persatuan masyarakat,
d. Melatih kemandirian, membentuk pribadi meliputi pembentukan kreativitas, rasa,
dan intensi (kognitif, afektif, dan psikomotor) seiring perkembangan fisik, proses
pembinaan peserta didik agar memiliki bekal dasar dalam bekerja;
e. Upaya mempersiapkan generasi muda untuk memainkan peran tertentu dalam
masyarakat di masa depan;
f. Transfer ilmu,sesuai peran yang diharapkan (Gandhi, W., 2011).8

F. Hubungan filsafat dengan pendidikan


Hubungan antara filsafat dan pendidikan secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Filsafat dalam arti analisis filsafat adalah salah satu cara pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan
dan menyusun teori-teori pendidikannya,di samping menggunakan metode metode
ilmiah. sementara itu dengan filsafat sebagian pandangan tertentu terhadap sesuatu
objek misalnya filsafat idealisme, realisme, materialisme dan sebagainya akan
mewarnai pandangan ahli pendidikan tersebut dalam teori-teori pendidikan yang
dikembangkannya. aliran filsafat tertentu terhadap teori-teori pendidikan yang
dikembangkan atas dasar aliran filsafat tersebut. dengan kata lain, teori-teori dan
pandangan pandangan filsafat pendidikan yang dikembangkan oleh filosof, tentu
saja berdasarkan dan bercorak serta diwarnai oleh pandangan dan aliran filsafat
yang dianutnya.
7
Tela’ah filosofis arti pendidikan dan faktor-faktor pendidikan dalam ilmu pendidikan, Halaman 6
8
Filsafat Pendidikan , Halaman 63

8
2. Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya,yang berdasarkan dan menurut pandangan dan
aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. artinya
mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah
dikembangkan tersebut agar bisa diterapkan dalam praktik kependidikan sesuai
dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam
masyarakat. Disamping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat
hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri sendiri yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan
kebutuhan hidupnya. disinilah letak fungsi filsafat dan pendidikan dalam memilih
dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori
pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan
pandangan hidup dari masyarakat.
3. Filsafat termasuk juga terdapat pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan atau pedagogik. suatu praktik kependidikan yang didasarkan dan
diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan
menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejala kependidikan yang tertentu pula. hal
ini adalah data-data kependidikan yang ada di dalam suatu Masyarakat tertentu.
analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data
kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun
teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembang lah ilmu
pendidikan atau pedagogik.
4. Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan fungsional yang bersifat
suplementer yaitu:
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang
sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi
moral pendidikan nya.
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi politik
pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metode,

9
termasuk Pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan
masyarakat dan negara.9

9
Harati, halaman 168-169

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kata Filsafat berasal dari bahasa inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa
Inggris, yaitu philosophy, sedangkan dalam bahas Yunani philein atau philos dan
sofein atau sophi. Philos, artinya cinta, sedangkan sophia, artinya kebijaksanaan.
Ada pula yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah,
yang artinya al-hikmah. Dengan demikian filsafat dapat diartikan “cinta
kebijaksanaan atau al-hikmah”. Orang yang mencintai atau mencari kebijaksanaan
atau kebenaran disebut dengan filsuf.
Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakaan manusia melalui upaya pengajaran
dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah
pendidikan. Filsafat pendidikan juga diartikan sebagai teori pendidikan. Filsafat
pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan dalam bidang pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu
analisa filosofis terhadap bidang pendidkan.
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan juga dapat saling berkaitan
Filsafat mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan
horizontal antara filsafat termasuk filsafat pendidikan dengan keilmuan lainnya.
Filsafat pendidikan memiliki hubungan vertikal dengan ilmu yang lainnya ketika
berhubungan ke bawah atau ke atas, seperti hubungan dengan ilmu pendidikan,
sejarah pendidikan, dan seterusnya.

11
B. Saran

Mohon Maaf apabila ada penulisan atau kata kata dari Penulis yang kurang
berkenan. Dikarenakan penulis masih dalam tahap belajar. Kritik dan Saran yang
membangun sangat penulis harapkan.

"Daun Pandan Bercampur Santan, Paling Segar buat Minuman.

Jangan Sungkan Untuk Bersaran, Agar Kami dapat Wawasan."

"Anak Sopan, Berbaris Baris. Cukup Sekian dan Terimakasih."

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Muhammad. 2015.”Filsafat Pendidikan.” Jakarta : Kencana


Jasiah, 2010. “Relasi Filsafat dan Teori Pendidikan,” Kalimantan Tengah: Lembaga
TEKAD
Mukodi. “Tela’ah filosofis Arti Pendidikan Dan Faktor-faktor Pendidikan Dalam
Ilmu Pendidikan” : STKIP PGRI Pacitan
Saragih, Hisarma. 2021. “Filsafat Pendidikan” : Penerbit Kita Menulis

13

Anda mungkin juga menyukai