Makalah Ini DiTujukan Untuk Memenuhi Tugaas Pada Mata Kuliah FILSAFAT
PENDIDIKAN
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2. Muhammad Ali
3. Ika Septyaningsih
4. Wuri Maryanti
Jl. Raya Dago No.17. Kabasiran, Kec. Parung Panjang, Bogor, Jawa
Barat.16360
KATA PENGANTAR
Kelebihan yang dimiliki oleh makalah ini, dapat dilihat dari penguatan pendapat
para Ahli. Insya Allah makalah ini juga diambil dari sumber referensi yang falid.
Makalah ini dilengkapi dengan footnote,tentunya bertujuan untuk lebih mempermudah
dalam mengetahui sumber referensi Terkhusus untuk peserta presentasi, pembahasan
yang disampaikan juga disertai bentuk diskusi dan Tanya jawab, tujuannya untuk
mengukur tingkat pencapaian keberhasilan atau kesuksesan dalam pemahaman masing-
masing peserta.
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ........................................................................................ 11
B. Saran ................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola akulturasi dan peran pendidikan dalam
pembangunan masyarakat dan negara.
Definisi diatas merangkum dua cabang ilmu pendidikan, yaitu: filsafat
pendidikan dan sistem atau teori pendidikan dan hubungan antara keduanya adalah
bahwa yang satu suplemen terhadap yang lain dan keduanya diperlakukan oleh setiap
guru sebagai pendidik dan bukan hanya sebagai pengajar bidang studi
tertentu.pendidikan.
B. Rumusan Masaalah
a. Apa definisi filsafat dan pendidikan?
b. Apa hubungan filsaat dan teori pendidikan?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi filsafat dan pendidikan.
b. Untuk mengetahui hubungan filsafat dengan teori pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Ibnu Sina Seorang dokter, ahli kimia, Filsuf Islam, membagi
Filsafat dalam dua bagian, yaitu teori dan praktik. Keduanya dihubungkan dengan
agama. Dasarnya terdapat pada syariat, penjelasan, dan kelengkapannya yang
diperoleh dengan akal manusia. Tujuan filsafat praktik adalah mengetahui apa yang
seharusnya dilakukan oleh setiap orang. Sehingga, ia mendapatkan bahagia di
dunia dan akhirat, yang disebut ilmu akhlak. Filsafat juga mencakup undang-
3
undang, yaitu apa yang seharusnya dilakukan oleh setiap orang dalam
hubungannya dengan rumah tangga dan negara.1
1. Filsafat adalah sekumpulan hal yang seringkali dipahami secara tidak kritis.
2. Filsafat adalah proses paling mendalam.
3. Filsafat adalah upaya rasional untuk melihat dunia secara keseluruhan.
1
Filsafat Pendidikan, halaman : 7
4
memastikan bahwa orang memikirkan kembali pemahaman tentang nilai kebenaran
(Effendi, 2020).2
B. Pentingnya Filsafat
Filsafat memberikan kontribusi menyediakan kerangka kerja untuk
pemahaman dan ide-ide generatif, metode refleksi dan analisis, dan disiplin (latihan)
untuk pengembangan kapasitas refleksi dan pertimbangan rasional. Filsafat mencakup
serangkaian kerangka pemahaman diskursif, metode musyawarah yang rasional, dan
latihan reflektif yang diperlukan untuk transformasi keberadaan seseorang sesuai
dengan visi pilihan eksistensial. Lembaga pendidikan dibentuk dari cara hidup yang
dipilih dari filosofi dan mereka yang tertarik pada filosofi. Di lembaga-lembaga
pendidikan inilah cara hidup ditentukan oleh filosofi dan pemahaman serta latihan
yang diperlukan untuk menjalani kehidupan yang dikembangkan, diajarkan, dan
dialami. Pendapat yang berbeda tentang apa yang terdiri dari pengetahuan
memunculkan aliran filsafat yang berbeda dan pada gilirannya konsepsi pendidikan
juga berbeda, meskipun didasarkan pada benang merah: kebahagiaan abadi terjadi
melalui refleksi diri dan pertimbangan yang rasional.3
C. Filosofi Pendidikan
Filosofi dan pendidikan memiliki pengaruh hubungan yang sangat kuat.
Pendidikan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup (Gandhi, W., 2011). Secara
filosofis pendidikan senantiasa mengalami perkembangan. Pembangunan pendidikan
bertumpu pada cita-cita dan cita-cita falsafah serta pandangan hidup sehingga menjadi
realitas yang terlembaga dalam masyarakat. Dengan demikian, konsep falsafah
pendidikan yang dirumuskan merupakan dasar pemikiran, perasaan, dan perilaku
dalam bermasyarakat dan berbangsa. Dalam konteks ini, proses pendidikan
dilaksanakan secara berkelanjutan dan sepanjang hidup.
Jadi, ketika masalah yang dihadapi bersifat filosofis, maka filosofi pendidikan
berwenang untuk menangani dan menyelesaikannya. Dalam konteks permasalahan
seperti ini, istilah filsafat pendidikan merupakan suatu filsafat yang secara cermat
dimaksudkan untuk melihat apa, mengapa, dan bagaimana pendidikan dalam arti yang
lebih mendasar dan orisinal sehingga proses pendidikan dilapangan menemukan
kembali makna urgensi pendidikan. pendidikan dalam kehidupan nyata.
2
Filsafat Pendidikan, Halaman 59
3
Filsafat Pendidikan , Halaman 60
5
Filosofi pendidikan dapat memberikan informasi kepada pendidik terhadap
strategi dan metode penerapan prinsip pembelajaran orang dewasa. Sangatlah penting
bagi pendidik mengetahui filosofi pendidikan karena self assessment dan kemampuan
berpikir kritis akan berpengaruh dalam proses pembelajaran (Zhang, Huang and
Zhang, 2005; Floyd, 2010).4
4
Filsafat Pendidikan , Halaman 60-61
6
b. Martimer J Adler mendefinisikan pendidikan adalah proses segala yang diciptakan
dan digunakan oleh siapa saja dalam membentuk tingkah laku yang terbentuk
dengan baik.5
# Dalam sumber lain terdapat keterangan bahawa pengertian pendidikan menurut ahli
adalah
5
Filsafat Pendidikan , Halaman 62
6
Filsafat Pendidikan , Halaman 24
7
Ki Hajar Dewantara mengatakan Pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak.Adapun maksudnya,pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.(Suwarno, 1985)7
E. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan yaitu:
a. Mengembangkan kapabilitas dan membentuk karakter, kepribadian, dan
landasannya;
b. Berfungsi sebagai proses transformasi budaya dari satu generasi ke generasi lainnya
c. Mentransfer nilai untuk menjaga keutuhan dan persatuan masyarakat,
d. Melatih kemandirian, membentuk pribadi meliputi pembentukan kreativitas, rasa,
dan intensi (kognitif, afektif, dan psikomotor) seiring perkembangan fisik, proses
pembinaan peserta didik agar memiliki bekal dasar dalam bekerja;
e. Upaya mempersiapkan generasi muda untuk memainkan peran tertentu dalam
masyarakat di masa depan;
f. Transfer ilmu,sesuai peran yang diharapkan (Gandhi, W., 2011).8
8
2. Filsafat juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan oleh para ahlinya,yang berdasarkan dan menurut pandangan dan
aliran filsafat tertentu, mempunyai relevansi dengan kehidupan nyata. artinya
mengarahkan agar teori-teori dan pandangan filsafat pendidikan yang telah
dikembangkan tersebut agar bisa diterapkan dalam praktik kependidikan sesuai
dengan kenyataan dan kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam
masyarakat. Disamping itu, adalah merupakan kenyataan bahwa setiap masyarakat
hidup dengan pandangan filsafat hidupnya sendiri sendiri yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya, dan dengan sendirinya akan menyangkut kebutuhan
kebutuhan hidupnya. disinilah letak fungsi filsafat dan pendidikan dalam memilih
dan mengarahkan teori-teori pendidikan dan kalau perlu juga merevisi teori
pendidikan tersebut, yang sesuai dan relevan dengan kebutuhan, tujuan dan
pandangan hidup dari masyarakat.
3. Filsafat termasuk juga terdapat pendidikan mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan atau pedagogik. suatu praktik kependidikan yang didasarkan dan
diarahkan oleh suatu filsafat pendidikan tertentu, akan menghasilkan dan
menimbulkan bentuk-bentuk dan gejala-gejala kependidikan yang tertentu pula. hal
ini adalah data-data kependidikan yang ada di dalam suatu Masyarakat tertentu.
analisa filsafat berusaha untuk menganalisa dan memberikan arti terhadap data-data
kependidikan tersebut, dan untuk selanjutnya menyimpulkan serta dapat disusun
teori-teori pendidikan yang realistis dan selanjutnya akan berkembang lah ilmu
pendidikan atau pedagogik.
4. Antara filsafat dan pendidikan terdapat hubungan fungsional yang bersifat
suplementer yaitu:
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, dan tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang
sifat hakikat manusia, serta konsepsi hakikat dan segi-segi pendidikan serta isi
moral pendidikan nya.
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi politik
pendidikan, kepemimpinan pendidikan atau organisasi pendidikan, metode,
9
termasuk Pola-pola akulturasi dan peranan pendidikan dalam pembangunan
masyarakat dan negara.9
9
Harati, halaman 168-169
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Filsafat berasal dari bahasa inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa
Inggris, yaitu philosophy, sedangkan dalam bahas Yunani philein atau philos dan
sofein atau sophi. Philos, artinya cinta, sedangkan sophia, artinya kebijaksanaan.
Ada pula yang mengatakan bahwa filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah,
yang artinya al-hikmah. Dengan demikian filsafat dapat diartikan “cinta
kebijaksanaan atau al-hikmah”. Orang yang mencintai atau mencari kebijaksanaan
atau kebenaran disebut dengan filsuf.
Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakaan manusia melalui upaya pengajaran
dan latihan, proses perbuatan, dan cara mendidik.
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah
pendidikan. Filsafat pendidikan juga diartikan sebagai teori pendidikan. Filsafat
pendidikan adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan dalam bidang pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu
analisa filosofis terhadap bidang pendidkan.
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan juga dapat saling berkaitan
Filsafat mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan
horizontal antara filsafat termasuk filsafat pendidikan dengan keilmuan lainnya.
Filsafat pendidikan memiliki hubungan vertikal dengan ilmu yang lainnya ketika
berhubungan ke bawah atau ke atas, seperti hubungan dengan ilmu pendidikan,
sejarah pendidikan, dan seterusnya.
11
B. Saran
Mohon Maaf apabila ada penulisan atau kata kata dari Penulis yang kurang
berkenan. Dikarenakan penulis masih dalam tahap belajar. Kritik dan Saran yang
membangun sangat penulis harapkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13