Anda di halaman 1dari 12

Hubungan Filsafat Dengan Pendidikan dan Hubungan Filsafat

Dengan Kebudayaan
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Dosen: Dr.Dra.Nazurti,M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 4


KELAS A
Saipul Effendi (P3A120001)
Wahyuni Fitria (P3A120002)
Didik Siswanto (P3A120006)
Varial Adhi Putra (P3A120007)

PROGRAM STUDI DOKTOR KEPENDIDIKAN


PASCASARJANA UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami telah bisa menyelesaikan makalah yang berjudul


“Hubungan Filsafat Dengan Pendidikan dan Hubungan Filsafat Dengan
Kebudayaan”. Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata
kuliah FILSAFAT PENDIDIKAN yang telah memberikan referensi ilmu dan
memberikan dorongan motivasi dalam penyelesaian tugas makalah ini serta
bantuan dari kawan-kawan yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca,untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.  

Kota Jambi, 10 Oktober 2020


Penulis

Kelompok 4 Kelas A
DAFTAR ISI
Halaman

Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan

Bab II Pembahasan
2.1 Ilmu Filsafat
2.2 Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
2.3 Aliran Filsafat Pendidikan
2.4 Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filsafat merupakan sebuah studi yang membahas segala fenomena yang
ada dalam kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan skeptis dengan
mendalami sebab-sebab terdala, lalu dijabarkan secara teoritis dan mendasar
(https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_ilmu)..
Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi
kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Menurut Plato, filsafat merupakan pengetahuan yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli.
Menurut Descrates, filsafat merupakan semua pengetahuan di mana
Tuhan, alam, manusia menjadi pokok penyelidikan.
Ibnu Sina yang merupakan filsuf islam mengemukakan bahwa filsafat
adalah pengetahuan otonom yang perlu ditimba oleh manusia, sebab manusia
telah di karuniai akal oleh Allah.
Oleh karena itu, banyak dari penulis cenderung mendefinisikan filsafat
adalah merupakan ilmu pengetahuan yang menyangkut atau mengenai segala
sesuatu dengan cara memandang sebab-sebab atau asal-usul terdalam.
Jadi, berdasarkan pengertian diatas maka dapat Filsafat adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan
konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi
yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Filsafat merupakan salah satu disiplin ilmu yang menjadi sumber
utama dari berbagai ilmu di dunia pendidikan.Seperti yang telah kita
ketahui, bahwa manusia adalah makhluk yang yang berpengetahuan.
Pengetahuan manusia ialah semua yang diketahui oleh manusia. Adapun
pembagiaan dari jenis pengetahuan manusia adalah sains, filsafat dan
mistik. Karena fisafat merupakan salah satu jenis pengetahuan yang
dimiliki oleh manusia, maka dapat dikatakan bahwa filsafat adalah sejenis
pengetahuan manusia yang logis saja, tentang objek-objek yang abstrak.
Walaupun objek kajiannya adalah suatu hal yang abstrak, namun
dapat pula objek filsasat berupa hal yang kongkret, tapi hal yang ingin
diketahuinya adalah bagian yang abstraknya. Suatu teori filsafat dikatakan
benar jika dapat dipertanggungjawabkan secara logis dan tidak akan
pernah dibuktikan secara empiris selama-lamanya. Jika objek tersebut
suatu waktu dapat dibuktikan secara empiris, maka ia akan berubah
menjadi ilmu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
filsafat pendidikan adalah kumpulan teori pendidikan yang hanya dapat
dipertanggungjawabkan secara logis dan tidak akan dapat dibuktikan
secara empiris.
Adapun diantara salah satu ciri manusia adalah berkebudayaan.
Oleh karenanya kebudayaan merupakan salah satu unsur penting yang
harus diangkat menjadi salah satu topik dalam pendidikan. Kebudayaan
adalah suatu hal yang terus berlangsung dan belum berhenti pada titik
tertentu. Ketika suatu kebudayaan dalam kehidupan manusia telah
berhenti di satu titik dan tidak berkembang lagi, maka hal tersebut disebut
peradaban.
Dari beberapa uraian di atas, maka ada hubungan yang erat antara
dunia ilmu pendidikan, pendidikan filsafat dan kebudayaan. Oleh karena
itu, maka kami dari kelompok 4 kelas A Program Studi Dokto
Kependidikan Universitas Jambi Tahun Akademik 2020/2021 mengangkat
hal ini dalam sebuah makalah yang kami beri judul “Hubungan Filsafat
Dengan Pendidikan dan Hubungan Filsafat Dengan Kebudayaan”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana pengertian filsafat dari berbagai sumber ilmu?
2. Bagaimana hubungan filsafat dengan Pendidikan?
3. Bagaimana aliran filsafat Pendidikan yang saling berhubungan?
4. Bagaimana hubungan filsafat dengan kebudayaan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian filsafat dari berbagai sumber ilmu
2. Untuk mengetahui tentang hubungan filsafat dengan Pendidikan
3. Untuk mengetahui aliran filsafat Pendidikan yang saling berhubungan
4. Untuk mengetahui tentang hubungan filsafat dengan kebudayaan?

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menjadikan bahan
referensi dalam pengembangan pengetahuan Filsafat Pendidikan dan
sebagai acuan untuk membantu para mahasiswa dalam mengkaji dan
memahami betapa pentingnya hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan
dan kebudayaan yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup.
Menjadikan para mahasiswa dan mahasiswi yang lebih kreatif, inovatif,
disiplin, dan dinamis.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ilmu Filsafat

2.2 Hubungan Filsafat dengan Pendidikan


Pandangan filsafat pendidikan sama pernaannya dengan landasan
filosofis yang menjiwai seluruk kebijaksanaan pelaksanaan pendidikan. Antara
filsafat dan pendidikan terdapat kaitan yang sangat erat. Filsafat mencoba
merumuskan citra tentang manusia dan masyarakat, sedangkan pendidikan
berusaha mewujudkan citra tersebut. Formula tentang hakekat dan martabat
manusa serta masyarakat erutama di Indonesia dilandasi oleh filsafat yagn
dianus bangsa Indonesia dilandasi oleh fislafat yagn dianus bangsa Indonesia
yaitu Pancasila. Pancasila merupakan sumber dari segala gagasan mengenai
wujud manusia dan masyarakat yang dianggap baik, sumber dari egama
sumber yang menadi pangkal serta muara dari setiap keputusan dan tindakan
dalam pendidikan dan pembelajaran.
Filsafat mengadakan tinjauan yang luas mengani realita, maka dikupaslan
antara lain pandangan dunia dan pandangan hidup. Konsep-konsep mengenai
ini dapat menjadi landasan penyusunan konsep tujuan dan metodologi
pendidik. Disamping itu, pengalaman pendidik dalam menuntut pertumbuhan
danperkembangan anak akan berhubungan dan berkenalan dengan realita.
Semuanya itu dapat disampaikan kepada flsafat untuk dijadikan bahan-bahan
pertimbangan dan tinjauan untuk memperkembangkan diri. Hubungan filsafat
dengan filsafat pendidikan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Filsafat mempuyai objek lebih luas, sifatnya universal. Sedangkan filsafat
pendidikan objeknya terbatas dalam dunia filsafat pendidikan saja
2. Filsafat hendak memberikan pengetahuan/ pendiidkan atau pemahaman
yang lebih mendalam dan menunjukkan sebab-sebab, tetapi yang tak
begitu mendalam
3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus,
mempersatukan dan mengkoordinasikannya
4. Lapangan filsafat mungkin sama dengan lapangan filsafat pendidikan
tetapi sudut pandangannya berlainan
Dalam menerapkan filsafat pendidikan, seoran guru sebagai pendidik dia
mengharapkan dan mempunyai hak bahwa ahli-ahli filsafat pendidikan
menunjukkan dirinya pda masalah pendiidkan pad aumumnya serta bagaimna
amasalah itu mengganggu pada penyekolhan yang menyangkut masalah
perumusan tujuan, kurkulum, organisasi sekolah dan sebagainya. Dan para
pendidik juga mengahrapkan dari ahli filsafat pendiidkan suatu klasifikasi dari
uraian lebih lanjut dari konsep, argumen dirinya literatur pendidikan terutam
adalam kotraversi pendidikan sistem-sistem, pengjuian kopetensi minimal dan
kesamaan kesepakatan pendidikan.
Brubacher (1950) mengemukakan tentang hubungan antara filsafat
dengan filsafat pendidikan, dalam hal ini pendidikan : bahwa filsafat tidak hanya
melahirkan sains atau pengetahuan baru, melainkan juga melahirkan filsafat
pendidikan. Filsafat merupakan kegiatan berpikir manusia yang berusaha untuk
mencapai kebijakan dankearifan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan
ilmu ayng pad ahakekantya jawab dari pertanyaa-pertanyaan yagn timbul
dalam lapangan pendidkan. Oleh karen aberisfat filosofis, dengan sendirinya
filsafat pendidikan ini hakekatnya adalah penerapan dari suatu analisa filosofis
terhadap lapangan pendidikan.

2.3 Aliran Filsafat Pendidikan

2.4 Hubungan Filsafat dengan Kebudayaan


Perlu disafdar ibahw amnausi sebaga ipribadi, masyarakat, angsa dan
negara hidup dalam suatu sosial budaya. Maka membutuhkan pewarisan dan
pengambangan sosial budaya yang dilakkan melalui pendidikan. Agar
pendidikan berjalan dengan baik. Maka membutuhkan filosofis dan ilmiah
berbagai sifat normatif dan pedoman pelaksanaannya. Karena pendidikan
harus secara fungsamental yang berazas filosofis yang menjamin tujuan untuk
meningkatkan perkembangan sosial budaya, marbtabat bangsawa,
kewibawaan dan kejayaan negara.
Pentingnya kebudayaan untuk mengembangkan suatu pendidikan dalam
budaya nasional mengupayakan, melestarikan dan mengembangkan nilai
budaya-budaya dan pranata sosial dalam menunjang proses pengembangan
danpembangunan nasional serta melestarikan nilai-nilai luruh budaya bangsa.
Merencanakan kegairahan masyarakat untuk menumbuhkan kreaktivtas ke
arah pembaharuan dalam usaha pendidikan yang tanpa kepribadian bangsa.
Pengertian kebudayaan dair beberapa ahli :
1. Taylor, budaya adalah suatu keseluruhan komplek yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat
istiadan dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat
2. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku
yang dipelajri dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana unsur
pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat
lainnya.
3. Kotjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, milik dari manusia dengan belajar
4. Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hiup yang
dicptakan oleh manusia
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besari bagi mnausia dan masyarkat,
berbagai macam kekuatan harus dihapi sepert kekuatan alam dan kekuatan
lain. Selain itu manusia dan masyarakat memerlukan kepuasan baik secara
spritual maupun materil. Manusia merupakan makhluk yang berbudaya, melalui
akalnya manusia danpat mengembangkan kebudyaan. Begitu pula manusia
hidup dan tergantung apa kebudayaan sebagai hasil ciptaanya. Kebudayaan
memberikan aturan bagi manusia dalam mengolah lingkungan dengan
teknologi hasil ciptaannya. Dan kebudayaan juga diharakan dengan pendidikan
yang akan mengembangkan dan membangkitkan budaya-budaya dulu, agar dia
tidak punah dan terjaga untuk selamanya. Oleh karena itu, dengan adanya
filsfat, kita dapat mengetahui tentang hasil karya manusia yang akan
menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi
manusia terhadal alam lingkungannya. Sehingga kebudayaan memiliki peran :
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya
2. Wadah untuk menyalurkan perasan dan kemampuan lain
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda manusia dengan binatan
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana harus bertindak dan berperilaku
dalam pergaulan
6. Pengaturan agar manusia dapat mengerti bagaimnaa seharusnya
bertindak, berbuat, menentukan sikapnya jikga berhubungan dengan
orang lain
7. Sebagai modal dasar pembangunan
Kebudayaan masyarkat tersebut sebagian besar dipenuhi oleh kebudayan
yang bersumber pada masyarakat itu sendiri. Hasil karya masyarakat
melahirkan teknologi atau kebudayan kebendaan yang mempunyai kegunaan
utama dlaam melindungi masyarakt terhadap lingkungan di dalamnya.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai