Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN

Skor Nilai :
PANCASILA, HAK ASASI MANUSIA DAN
KETAHANAN NASIONAL

(OTTO SYAMSUDDIN ISHAK, 2016)

NAMA MAHASISWA : JUNISA PERBINA BR BARUS

NIM : 4173540009

DOSEN PENGAMPU : Dra. YUSNA MELIANTI, M.H.

MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Review pada mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan.

Saya meyadari tugas Critical Book Review ini masih jauh dari kata sempurna,
baik pengetikan, penataan dan lain sebagainya. Oleh kerena itu dengan segala
kerendahan hati, saya membuka diri bila ada saran-saran dan kritik-kritik konstruktif
dari pembaca tugas ini.

Semoga tugas ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa
Indonesia.

Akhirnya saya ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
bersama kita.

Medan, 25 September 2018

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR ......................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan CBR .....................................................................................................
1.3 Manfaat CBR ........................................................................................................................
1.4 Identitas Buku yang diriview........................................................................................

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................................


3.1 Pembahasan Isi Buku.......................................................................................................
3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku................................................................................

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................................
4.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................
4.2 Saran.......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Kita sering bingung dalam memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Jika kita hanya memilih satu buku untuk dijadikan petunjuk dalam pembelajaran,
terkadang kurang memuaskan hati kita dan kurang banyak dalam memberikan
informasi. Semakin banyak buku yang kita baca dan review maka semakin banyak pula
ilmu yang kita dapat. Kita bisa menganalisis buku dari segi bahasa dan pembahasan.
Oleh karena itu tugas CBR ini bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam memilih
referensi, terkhusus pada pokok pembahasan Hak Asasi Manusia.

1.2 Tujuan Penulisan CBR


1. Mengulas isi buku
2. Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua
3. Mengkritisi satu topik materi kuliah Hak Asasi Manusia dalam dua buku yang
berbeda.

1.3 Manfaat CBR


1. Untuk menambah wawasan tentang Hak Asasi Manusia
2. Untuk mengetahui cakupan bahasan dalam HAM
3. Untuk mengetahui sumber hukum dari HAM
4. Untuk mengetahui bahsan hukum HAM nasional dan internsional

1.4 Identitas Buku Yang Diriview


1. Judul : Pancasila, HAM dan Ketahanan Nasional
2. Edisi : Cetakan Pertama
3. Pengarang : Otto Syamsuddin Ishak
4. Penerbit : Perpustakaan Nasional
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Tahun Terbit : 2016
7. ISBN : 978-979-26-1451-0
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 BAB I
Relasi positif antara Pancasila, HAM dan ketahanan nasional adalah :
1. Afinitas Positif (Koinsiden) :
1. Apabila implementasi Pancasila menguat maka penegakan HAM akan menguat
2. Apabila penegakan Ham menguat maka ketahanan nasional akan menguat
3. Apabila ketahanan nasional menguat maka implementasi Pancasila pun akan
menguat.

2. Afinitas Negatif (Konvorgensi) :


1. Apabila implementasi Pancasila melemah maka penegakan HAM akan
melemah
2. Apabila penegakan HAM melemah maka ketahanan nasional akan melemah
3. Apabila ketahanan nasional melemah maka implementasi Pancasila pun akan
melemah.

2.2 BAB II
Nasionalisme Indonesia tidak dapat hidup subur bila tidak mmepertimbangkan
tatanan nilai yang secara internasional telah mendapatkan pengakuan dari negara-
negara di dunia, dalam hal ini adalah perihal hak asasi manusia, dimana Baderin
mengatakan :
“Di dunia sekarang ini, konsep HAM mempengaruhi semua aspek hubungan
Internasional dan melintas batasi semua aspek hukum internasional kontemporer. Ia
merupakan tujuan internasional penting yang melingkupi semua tujuan PBB. Serupa
halnya, organisasi-organisasi antar-pemerintah regional juga mengakui konsep HAM.
Perlindungan HAM menjadi alat penting internasionalisme yang menyibak hijab
‘kudus’ kedaulatan negara demi kehormatan manusia. “

TAP MPR RI NO. XVII/MPR/1998 TENTANG HAM


Pemahaman HAM bagi bangsa Indonesia yang terdapat dalam butir-butir berikut ini :
1. HAM merupakan hak dasar seluruh umat manusia tanpa ada perbedaan.
2. Setiap manusia diakui dan dihormati mempunyai hak asasi yang sama tanpa
membedakan jenis kelamin,warna kulit, kebangsaan, agama, usia, sosial dan
lain-lain.
3. Bangsa Indonesia menyadari bahwa hak asasi manusia bersifat historis dan
dinamis yang pelaksanaannya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2.3 BAB III
Implementasi Pancasila Terhadap Penegakan HAM
Tingkat implementasi nilai-nilai Pancasila, khususnya yang dilakukan oleh
aparat negara sangat signifikan pengaruh positif-negatifnya terhadap penghormatan
dan penegakan HAM. Bila implementasi nilai-nilai Pancasila tinggi, maka
penghormatan dan penegakan HAM akan semakin positif.

Implikasi Penegakan HAM Terhadap Ketahanan Nasional


Apabila penegakan hukum. Khususnya penegakan HAM, menunjukkan rupa
positif maka hal itu akan memberikan memori kolektif yang sama bagi setiap warga
negara sehingga integrase sosial dan akhirnya persatuan bangsa akan berproses secara
positif yang mana ketahanan nasional pun akan dengan sendirinya menjadi tangguh.

2.4 BAB IV
Gatra Pertahanan dan Keamanan
Lazimnya perkembangan ekonomi yang pesat dari sebuah negara akan diikuti
dengan pertumbuhan kekuatan pertahanan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan.

Ancaman kemanan tradisional


Berupa invansi atau agresi militer dari negara lain terhadap Indonesia
diperkirakan kecil kemungkinannya.

Ancaman non tradisional


Ancaman dari luar lebih besar kemungkinan bersumber dari kejahatan
terorganisasi lintas negara yang dilakukan oleh aktor-aktor non negara dengan
memanfaatkan kondisi dalam negeri.

2.5 BAB V
Kontribusi Pancasila terhadap penegakan HAM
Kelahiran Pancasila juga sekaligus sebagai kehadiran HAM di dalam dasar
negara republic Indonesia sehingga HAM bagi bangsa Indonesia adalah sama tuannya
dengan kehadiran negara ini, serta sejiwa dengan spirit nasionalisme ke-Indonesia-an.

Kontribusi Penegakan HAM Terhadap Ketahanan Nasional


1. UU No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM
2. UU No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan HAM
3. UU No. 11 Tahun 2005 Tentang Ratifikasi ICESCR
4. UU No. 12 Tahun 2005 Tentang Ratifikasi ICCPR
5. UU No. 40 Tahun 2008 Tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis
2.6 BAB VI
Strategi Umum
1. Otonomi nasional : mengatur diri sendiri, memiliki hukum dan irama internal
sendiri, bebas dari segala kendala eksternal
2. Kesatuan nasional : tidak mengupayakan semacam keseragaman budaya
objektif, namun penyatuan sosial dan budaya kelompok – kelompok keluarga
dan kehendak serta sentiment individu.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku
a. pembahasan bab 1 tentang relasi positif dan negatif antara Pancasila, HAM dan
ketahanan nasional. Pada buku yang diriview menjelaskan tentang HAM yang langsung
dihubungkan ke Pancasila. Sedangkan pada buku pembanding membahas sejarah HAM
secara menyeluruh. Sehingga terdapat makna yang lebih luas pada buku pembanding.

b. pembahasan bab 2 tentang nasionalisme. Pada buku yang diriview, dijelaskan


hubungan HAM secara nasional dan internasional namun tidak secara luas. Sedangkan
pada buku pembanding, lebih banyak dijelaskan mengenai prinsip-prinsip HAM dalam
hukum HAM internasional. Mulai dari prinsip kesetaraan, prinsip diskriminasi, subjek
hukum HAM, deglarasi organisasi-organisasidan praktek nasional yang menyangkut
norma HAM.

c. pembahasan bab 3 tentang bagaimana implementasi Pancasila terhadap HAM dan


implementasi ketahanan nasional terhadap HAM yang terdapat pada buku yang
direview. Dalam hal ini lebih banyak dibahas ke masalah politik sedangkan pada buku
pembanding membahas tentang instrument internasional HAM seperti deklarasi
universal HAM, konvenan internasional dalam bidang ekonomi ataupun sosial budaya.
Pada buku pembanding membahas secara menyeluruh dan lebih lengkap disbanding
buku yang diriview. Karena pada buku yang diriview lebih membahas ke masalah
Pancasila, ketahanan nasional dan masalah-masalah politik.

d. pembahasan bab 4 tentang dinamika lingkungan strategis. Pada buku yang diriview
hanya membahas ancaman keamanan secara tradisional dan non tradisional.
Sedangkan pada buku pembanding, membahas mekanisme pemantauan sampai ke
tahap internasional seperti PBB dan regional seperti kawasan asia dan eropa. Lebih
banyak penjelasan tentang pemantauan HAM pada buku pembanding dibandingkan
buku yang diriview.

e. pembahasan tentang bab 5 bagaimana implementasi Pancasila terhadap HAM untuk


kedepannya dan apa saja kontribusi penegakan HAM terhadap ketahanan nasional.
Lebih banyak membahas mengenai undang-undang. Sedangkan pada buku
pembanding, membahas instrument nasional pokok HAM. Lebih banyak mengenai
undang-undang juga, namun lebih padat akan materi karena dihubungkan ke dalam
pasal-pasal juga. Sehingga lebih jelas dan lebih lengkap.
f. pembahasan tentang bab 6 mengenai langkah strategis dalam mempertahankan HAM
di Indonesia yang terdiri dari strategi umum saja yang terdapat dalam buku yang
diriview. sedangkan pada buku pembanding, tidak hanya membahas mengenai
langkah strategis namun juga membahas mengenai pengadilan HAM dan hukum
humaniter, komisi kebenaran dan rekonsiliasi. Sehingga, pada buku pembanding lebih
banyak menyajikan materi mengenai HAM dari pada buku yang diriview.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan Buku


1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang diriview lebih menarik dari buku
pembanding karena pada buku yang diriview lebih banyak perpaduan warna dan lebih
indah dipandang. Sedangkan pada buku pembanding tampilan warna gelap dan tidak
terdapat gambar yang mendukung mengenai materi yang dibahas.

2. Dari aspek layout dan tata letak buku pembanding lebih bagus susunannya dari pada
buku yang diriview, Karena pada daftar isi buku pembanding terdapat bagian-bagian
sub bab yang lebih jelas pada setiap bab. Sedangkan pada buku yang diriview tidak
terdapat bagian- bagian sub bab.
Dari segi tata tulisan dan penggunaan font kedua buku bagus dan rapi. Ukuran tulisan
yang pas dan pengaturan jarak juga bagus.

3. Dari aspek isi buku, buku pembanding lebih banyak menyajikan materi mengenai
HAM baik itu secara nasional maupun internasional dalam setiap bab. Sedangkan pada
buku yang diriview lebih banyak menjelaskan HAM yang berkaitan dengan Pancasila
dan ketahanan nasional, serta tidak banyak mambahas mengenai HAM secara
internasioal.

4. Dari aspek tata Bahasa, kedua buku sudah bagus menggunakan Bahasa yang mudah
dipahami dan penyusunan katanya juga sudah benar.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Pada buku yang diriview membahas tentang kaitan Pancasila dengan HAM, juga
kaitan ketahanan nasional dengan HAM. Secara luas buku tersebut membahas
apa itu HAM secara nasional dan lebih mengaitkannya ke masalah politik.
Adapun point – point yang dibahas adalah implementasi Pancasila terhadap
HAM, nasionalisme, mekanisme pemantauan HAM dan langkah strategi dalam
mempertahankan HAM. Serta kontribusi HAM terhadap ketahanan nasional.
2. Dari segi isi, buku pembanding lebih lengkap dalam penyajian materi
dibandingkan buku yang diriview. Karena buku yang diriview lebih fokus
terhadap keadaan HAM secara nasional dan berkaitan langsung dengan
Pancasila dan ketahanan nasional. Pada buku pembanding membahas tentang
HAM secara menyeluruh baik itu nasional maupun internasional.
3. Materi yang akan dikritis pada mata kuliah ini adalah Hak Asasi Manusia yang
ada di Indonesia. Keadaan HAM di Indonesia semakin hari semakin
memprihatinkan, berdasarkan buku yang saya riview, hal tersebut dapat terjadi
karena kurangnya kesadaran dari diri sendiri dan kurangnya implementasi
Pancasila dan penegakan hukum. Apabila implementasi Pancasila menguat
maka penegakan HAM di Indonesia juga akan kuat.

4.2 Saran
Sebagai saran, jika ingin membahas mengenai Hukum HAM secara menyeluruh
lebih baik menggunakan buku pembanding yang berjudul Hukum Hak Asasi Manusia
karangan Rhona K.M. Smith. Tetapi, jika ingin membahas materi HAM yang berkaitan
langsung dengan Pancasila dan ketahanan nasional lebih baik menggunakan buku yang
diriview.
DAFTAR PUSTAKA
Ishak, Otto Syamsuddin. 2016. Pancasila, Hak Asasi Manusia dan Ketahanan Nasional.
Jakarta : Perpustakaan Nasional.

Smith, Rhona K.M. dkk. 2008. Hukum Hak Asasi Manusia. Yogyakarta : PUSHAM UII.

Anda mungkin juga menyukai