Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT PERENCANAAN PEMBELAJARAN

BAHASA DAN ELEMEN-ELEMEN


PERENCANAAN BAHASA DAN SASTRA
HAKIKAT PERENCANAAN
PEMBELAJARAN BAHASA
1.Nana Sudjana (2002) mengatakan bahwa 2.Perencanaan berasal dari kata rencana,yang 3. Menurut Terry (dalam Riyadi, 2005 :
perencanaan adalah proses yang sistematis artinya rancangan atau rangka sesuatu yang perencanaan adalah upaya untuk memilih
dalam pengambilan keputusan tentang akan dikerjakan. Dari pengertian sederhana dan menghubungkan fakta-fakta dan
tindakan yang akan dilakukan padawaktu tersebut dapat diuraikan beberapa komponen membuat serta menggunakan asumsi-asumsi
yang akan datang. penting , yakni tujuan (apa yang ingin dicapai), mengenal masa yang akan datang dengan
kegiatan (tindakan-tindakan untuk jalan mengambarkan dan merumuskan
merealisasikan tujuan) dan waktu (kapan kegiatan-kegiatan yang di perhatikan untuk
bilamana kegiatan tersebut hendak dilakukan). mencapai hasil yang di inginkan.
Apapun yang direncanakan tentu saja
merupakan tindakan-tindakan dimasa depan
(untuk masa depan). Dengan demikian suatu
perencanaan bisa dipahami sebagai respon
(reaksi) terhadap masa depan. (Abe,2005:27)
Berdasarkan defenisi-defenisi yang ada diatas dapat
disimpulkan
bahwa perencanaan adalah suatu rangkaian keputusan yang
dibuat sebagai
pedoman yang menjadi patokan dalam pelaksanaan kegiatan
untuk mencapai
suatu tujuan dengan sumberdaya yang tersedia.
PENGERTIAN PEMBELAJARAN
1.Suherman (Jihad dan Haris, 2009:11) 2.Definisi pembelajaran menurut Sadiman,
dkk., (1986:2) “Belajar (learning) adalah 3.Menurut Pribadi (2009:10) menjelaskan
bahwa pembelajaran merupakan proses
suatu proses yang kompleks yang terjadi bahwa, “Pembelajaran adalah proses yang
komunikasi antara pendidik dan peserta didik
pada semua orang dan berlangsung seumur sengaja dirancang untuk menciptakan
dalam rangka perubahan perilaku. Artinya,
hidup, sejak ia masih bayi sampai ke liang terjadinya aktivitas belajar dalam individu.
pembelajaran sebagai proses komunikasi
lahat nanti.” Belajar dapat terjadi di rumah, Sedangkan pembelajaran menurut.”
dengan tujuan mencapai perubahan sikap,
di sekolah, di tempat kerja, di tempat ibadah, Sedangkan menurut Gegne (dalam Pribadi,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
dan di masyarakat, serta berlangsung dengan 2009:9) menjelaskan “pembelajaran adalah
cara apa saja, dari apa, bagaimana, dan siapa serangkaian aktivitas yang sengaja
saja. Salah satu tanda seseorang telah belajar diciptakan debgan maksud untuk
adalah adanya perubahan tingkah laku dalam memudahkan terjadinya proses belajar.”
dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut
meliputi perubahan pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotor), dan perubahan
Dari semua pendapat mengenai sikap atau tingkah laku (afektif).
pembelajaran menurut para ahli dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran
merupakan suatu interaksi aktif antara guru
yang memberikan bahan pelajaran dengan
siswa sebagai objeknya
KESIMPULAN
Perencanaan Pembelajaran Bahasa adalah suatu sistem yang terarah yang digunakan guru
dalam mencapai tujuan pembelajarannya. Berdasarkan hal itu, agar terjadi proses
pembelajaran yang terarah, pendidik menyiapkan rencana pembelajaran.
ELEMEN-ELEMEN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
1. Bahan ajar
Didalam National Center for Vocational Education Research Ltd/National center for competency Based Training dalam Abdul Majid (2007:174) pengertian bahan ajar
adalah sebagai berikut:
a. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan oleh guru/instruktur dalam melaksanankan kegiatan belajar mengajar dikelas. Bahan yang dimaksudkan
bias berupa bahan tertulis atau bahan tidak tertulis.
b. Bahan ajar merupakan informasi, alat atau buku teks yang diperlukan oleh guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran
c. Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehinggsa tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan suswa
untuk belajar.
Berdasarkan kutipan diatan dapat dipahami bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta
lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
2.Metode dan Media
Media merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pembelajaran. Bruner via Arsyad (2014:10) mengatakan,ada tiga tingkatan utama media belajar
yaitu:
a.Pengalaman lansung (enactive)
b.Pengalaman piktoria/gambar (iconic)
c.Pengalaman abstrak (symbolic)
Belajar melalui pengalaman lansung (enactive) merupakan proses belajar yang paling baik. Namun, tidak semua hal dapat dilakukan secara lansung (suryaman,
2012:125). Oleh sebab itu, untuk mendekati proses pengalaman belajar secara lansung diperlukan sebuah media pembelajaran.
3.Evaluasi
Pada hakikatnya evaluasi adalah sebuah proses. Oleh karena itu pelaksaan evaluasi pembelajran meliputi beberapa tahap. Secara umum tahapan evaluasi pembelajaran terdiri dari 4tahapan.
Yaitu:
a.Tahap persiapan
b.Tahap pelaksaan
c.Tahap pengolahan hasil
d.Tahap tindak lanjut
Evaluasi pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia dpat dilakukan melalui teks maupun nonteks. Berdasarkan pelaksanaan, tes yang dapat dilaksanakan dalam pembelajaran Bahasa dan sastra
Indonesia adalah tes tulis, tes lisa, tes Pratik/perbuatan. Proses evaluasi atau penilaian nontes dapat diperoleh melalui berbagai Teknik, yaitu penilaian performansi, penilaian proyek, dan
penilaian portofolio.
4.Guru
Peran guru yang pertama sebagai pengajar, salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru disekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak
didik yang memiliki karakter,keterampilan, dan intelektual yang baik.
Kedua sebagai pembimbing, guru memberikan bimbingan bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukann penyesuain diri
secara maksimum terhadap sekolah,keluarga, serta masyarakat.
5.Anak didik/siswa
Peserta didik menurut ketentuan Undang-undang RI No.29 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis Pendidikan tertentu.
Peserta didik adalah orang yang mempunyai piliohan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan harapan masa depan. Dari pengertian beberapa ahli, bias dikatakn bahwa peserta didik
adalah orang/individu yang mendapat pelayanan Pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam
menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
SUMBER

http://repository.uin-suska.ac.id/13156/7/7.BAB%20II_2018384ADN.pdf
https://www.academia.edu/36065409/PERENCANAAN_PEMBELAJARAN_BAHASA_IND
ONESIA
file:///D:/MATERI%20MATKUL%20SEMES2%20WTS/PERENC.%20PEM/203-Article%20
Text-767-5-10-20191002.pdf
file:///D:/MATERI%20MATKUL%20SEMES2%20WTS/PERENC.%20PEM/BUKU%20PER
ENCANAAN%20UTUH-NEW.pdf
http://repository.upi.edu/7374/5/S_SDT_0901886_Chapter2.pdf

Anda mungkin juga menyukai