Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL JURNAL REPORT MK.

LINGUISTIK MIKRO PRODI P

SKOR:

NAMA : HANNA ALLORA SIANTURI


NIM : 2211331038
DOSEN PENGAMPU : Dr. INAYAH HANUM LUBIS M.Pd

PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA


DAN DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical
jurnal review ini dengan tepat waktu.
Adapun Critical jurnal review ini dibuat guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Linguistik Mikro, semoga critical jurnal review ini dapat menambah wawasan bagi para
pembaca.

Dalam penulisan critical jurnal review ini, penulis tentu saja tidak dapat
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu, Ibu Dr. Iayah Hanum Lubis, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Linguistik Mikro dan kepada kedua orang tua dan teman-teman
saya yang memberi dukungan dan doa.

Penulis menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata sempurna
karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan kedepannya.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam critical jurnal review ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Pematang Siantar, 27 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR.................. 1


B. TUJUAN PENULISAN CJR.............................1
C. MANFAAT CJR...............................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. IDENTIFIKASI JURNAL.................................2
B. ANALISIS HASIL REVIEW.............................4

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Critical Journal Report (CJR) ini pada hakikatnya merupakan kegiatan mereview isi
sebuah jurnal atau beberapa artikel saja yang ada kaitannya dengan materi perkuliahan
Linguistik mikro dari sebuah jurnal secara kritis. Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan
keunggulan dan kelemahan sebuah jurnal atau beberapa artikel/hasil penelitian saja yang
terdapat dalam sebuah jurnal serta memberi saran yang relevan untuk mempertahankan
kekuatan dan mengatasi kelemahan jurnal atau beberapa artikel itu.

B.Tujuan Penulisan CJR

Mengkritik jurnal bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pembaca


mengenai identitas jurnal, ringakasan jurnal, kelebihan dan kekurangan jurnal baik dari
segi sistematika penulisan. Mengkritik jurnal dapat menambah wawasan para pengkritik
karena di dalam jurnal tersbut disajikan masalah yang akan menambah ilmu pengetahuan
kita. Hasil kritik jurnal juga akan memudahkan masyarakat dalam memahami isi jurnal
dan mahasiswa khususnya sehingga secara tidak langsung akan mengurangi kebiasaan
malas dalam membaca akibat narasi yang terlalu panjang.

C. Manfaat CJR

Sebagai mahasiswa jurnal ini dirasa perlu untuk dikritik sebab dapat meningkatkan
keterampilan mahasiswa dalam membuat laporan penelitian yang baik dan benar agar
terhindar dari kesalahan dalam melakukan penelitian. serta sebagai pegangan dalam
menulis karya ilmiah yang nantinya diharapkan agar mahasiswa dapat membuat jurnal
penelitian yang sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Identitas Jurnal

1.1 Jurnal Utama

No Identitas Jurnal Penjelasan

1. Judul TUTURAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA


INDONESIA (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK ALIH
KODE DAN CAMPUR KODE)
2. Nama Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra

3. Sumber http://journals.ums.ac.id/index.php/KLS

4. Kata Kunci alih kode, campur kode, pembelajaran

5. Halaman 119-130

6. Tahun Terbit Desember 2018

7. Volume Vol.3, No. 2


8. Nama Penulis Ruth Remilani

9. Nama Reviewer Esra Romauli Berutu

10. Tahun Reviewer 2019

11. E-ISSN/ISSN 2541-2558/0852-9604


1.2 Jurnal Pembanding

No Identitas Jurnal Penjelasan

1. Judul SEMANTIK PROTOTIPE KORUPSI KAJIAN


LINGUISTIK KOGNITIF

2. Nama Penulis Milatuz Zakiyah, Noveria Anggraini Fiaji, Prima


Zulvarina
3. Nama Reviewer Vanessa Amanda

4. Kata Kunci Korupsi, linguistik kognitif , semantik prototipe

5. Tahun Terbit Juli 2018

6. Tahun Reviewer 2019


7. Volume Vol.11 , No. 12

8. E-ISSN/ISSN 2614-2716,2301-4768
B. Analisis Hasil Review

2.1 Jurnal Uama

No Analisis Hasil Review Penjelasan

1. Tujuan penelitian Studi ini mencoba untuk mengekspos kesalahan


struktural umum yang kedua penguasaan bahasa dalam
bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA) belajar
di tingkat pemula dan juga untuk mengekspos
implikasi kesalahan untuk belajar.
2. Subjek Penelitian Guru

3. Assesment Data Mengidentifikasi kesalahan yang paling


bermasalah, guru mampu mengaitkan konsep-konsep
dasar kalimat dan juga kalimat-kalimat itu terkait
dengan pemahaman mereka sendiri konsep linguistik,
bahasa dan pengajaran BIPA, dan juga pemahaman
peserta didik sebagai bagian dari belajar.
4. Latar Belakang Pembelajar BIPA dikelompokkan ke dalam tiga
tingkatan, yaitu tingkat pemula (novice), menengah
(intermediate) dan mahir (advanced). Di dalamnya
terdiri atas empat kompetensi keterampilan berbahasa,
yakni membaca, menyimak, berbicara dan menulis.
Tata bahasa sangat penting sebagai landasan
kemampuan berkomunikasi, baik bahasa lisan maupun
tulis. Penelitian dilakukan dengan bertolak dari eror
yang dilakukan oleh pembelajar yang dijadikan
sebagai jendela untuk mengidentifikasi kesulitan yang
dihadapi oleh pembelajar. Aspek sintaktik yang
menjadi bagian yang paling menentukan bagi para
pembelajar untuk dapat memproduksi kalimat-kalimat
baru yang gramatikal dalam bahasa target. Dengan
demikian, hal ini menjadi penting untuk disadari dan
dihayati oleh setiap pengajar karena salah satu penentu
kesuksesan pembelajaran bahasa dapat dipengaruhi
oleh sejauh mana pengajar mendalami
pengetahuanpengetahuan linguistik tentang bahasanya.
5. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif
metode dengan menjelaskan secara mendalam temuan
dalam analisis data. Ini Penelitian kualitatif berfokus
pada analisis struktur kalimat, klausa, frasa, dan juga
struktur morfologis.
6. Hasil Penelitian Berdasarkan temuan-temuan dan ulasan yang
telah dilakukan, kita kemudian dapat memahami
bahwa pemerolehan bahasa kedua merupakan suatu
kegiatan yang melibatkan mekanisme kemampuan
berbahasa pada otak manusia. Meskipun eror-eror
muncul, dalam prosesnya, hal tersebut secara tidak
langsung menunjukkan usaha para pembelajar
berkutat dengan logical problem mereka. Eror-eror
tersebut merupakan bagian dari pergerakan
mekanisme pemerolehan yang sedang dilakukan. Dari
adanya mekanisme tersebut beserta dengan munculnya
eror, dapat menjadi parameter dalam kajian mengenai
konstruksi sintaksis pembelajar dalam upaya
membangun mental gramatikal yang sesuai dengan
bahasa target. Hal ini dapat digunakan sebagai tolok
ukur untuk mengeset pembelajaran bahasa Indonesia
untuk penutur asing dengan berlandaskan pada
kerangka pola mental gramatikal yang tergambarkan
sehingga input yang diberikan linear dengan upaya
peningkatan perkembangan pembelajar, khususnya
yang berbasis ruang kelas.
Kekuatan Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan reviewer adapun
keunggulan
7.
penelitian pada jurnal ini adalah:
 Penelitian ini menguraikan data penelitian dan
proses penelitian jelas.

Kelemahan Penelitian Berdasarkan hasil pengamatan reviewer adapun


kelemahan
8.
penelitian pada jurnal ini adalah:
 Jurnal ini memakai beberapa yang sulit
dimengerti oleh pembaca.
9. Daftar Pustaka Maharani, Tisa, Endang Setiyo Astuti. 2018.
PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA DAN
PENGAJARAN BAHASA DALAM
PEMBELAJARAN BIPA. Malang : Bahasa Lingua
Scientia
10. Kesimpulan Selain latar usia, kognisi, dan kemampuan
analitisnya, aspek-aspek struktural berperan penting
dalam proses pemerolehan bahasa kedua pembelajar.
Implikasi kompetensi bahasa tentunya bukan hanya
sekadar mengetahui rules-nya saja tetapi juga di
antaranya untuk dapat mengikuti instruksi yang
diberikan oleh pengajar di kelas, dapat memahami
simakan dan wacana dari berbagai media, serta dapat
melakukan komunikasi interpersonal dalam konteks
kehidupan sehari-hari dengan baik. Pandangan
mengenai UG memang lebih banyak digunakan untuk
menjelaskan pemerolehan bahasa pertama. Akan
tetapi, pandangan tersebut dapat digunakan untuk
menjadi dasar melihat pemerolehan bahasa kedua pada
orang dewasa. Beberapa hal harus kita sadari dalam
pemerolehan bahasa kedua dan dalam
penyelenggaraan pembelajaran di antaranya,
yaitubahwa pemerolehan bahasa pertama dilakukan
secara tidak sadar sedangkan pemerolehan bahasa
kedua terjadi secara sadar. Pembelajar juga bukan lagi
anak-anak tetapi orang dewasa yang memerlukan
perlakuan yang berbeda pula. Inputnya pun berbeda.
Jika pada pemerolehan bahasa pertama input berasal
dari bentuk lisan, sedangkan pada pemerolehan bahasa
kedua berasal baik melalui lisan ataupun tulisan.
Selanjutnya ialah bahwa pembelajar bahasa pertama
tidak mengalami interferensi juga menjadi perbedaan
yang patut diperhatikan dalam proses pembelajaran.
Error pada performasi struktural baik dalam tataran
sintaktik ataupun morfologis menjadi indikator penting
untuk menyadari problematika logikal yang terjadi
dalam diri pembelajar. Berdasarkan pola pergerakan
kesalahan yang ditemukan, maka diharapkan dapat
dijadikan sebagai evidensi yang baik untuk para
pengajar untuk memilih perlakuan yang tepat. Dengan
demikian, pengajar dapat diuntungkan dengan adanya
hal ini karena dapat menimbulkan sudut pandang yang
lebih positif mengenai eror dalam pembelajaran
bahasa. Dengan memiliki pemahaman yang cukup dan
mendalam mengenai pola kesalahan yang dilakukan
pembelajar, pengajar dapat menentukan strategi
pembelajaran, bahan ajar, serta skala-skala prioritas
yang tepat untuk menjadi tahapan dalam pemberian
input tentang struktur demi kesuksesan pembelajaran.
2.2 Jurnal Pembanding

No Analisis Hasil Review Penjelasan

1. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan mendefenisikan korupsi


melalui teori prototipe dalam linguistik kognitif.
Penelitian didesain melalui pendekatan kualitatif dan
kuantitatif dengan ancaman teori prototipe
Thomaszcyk (2007). Penelitian ini menunjukkan
bahwa variable korupsi yang paling mempengaruhi
derajat korupsi :
1. Terdapat imbalan yang tidah sah
2. Terdapat penyalah gunaan wewenang
3. Sedangkan tau itu korupsi
4. Niat korupsi tidak berpengaruh.
2. Subjek Penelitian Pemerintah

3. Assesment Data Menemukan ahli kode yang dgunakan masyarakat


saat menggunakan bahasa Jawa Bayumas yaitu yang
disebut dengan Ngapak

4. Latar Belakang Penelitian ini bertujuan mendefenisikan korupsi


melalui teori prototipe dalam linguistik kognitif.
Penelitian didesain melalui pendekatan kualitatif dan
kuantitatif dengan ancaman teori prototipe. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variable korupsi
yang paling mempengaruhi derajat korupsi adalah
terdapat imbalan yang tidak sah, terdapat
penyalahgunaan wewenang, tau bahwa itu korupsi, niat
korupsi tidak berpengaruh. Temuan ini menegaskan
bahwa dalam kajian prototipe terdapat dua aspek yang
m,emengaruhi derajat prototipe suatu kategori, yaitu
variabel anggota kategori dan latar belakang
responden.

5. Metode Penelitian Dalam penelitian ini mengumpulkan data dilakukan


dengan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian semantik
kognitif adakah penelitian bahasa sehingga secara
khusus penentuan variabel dan sumber data
menyesuaikan penelitian yang mengatasi dari coleman
dan kay (1981) .
6. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan yakni :
Tidak ada perbedaan persepsi korupsi berdasarkan
latar belakang pendidikan responden. Penelitian ini
juga membuktikan bahwa nominal kerugaian negara
yang baesar dapat mempengaruhi derajat prototipr
korupsi. Artinya, ada indikasi bahwa semakin besar
kerugian negara , semakin tipikal korupsi. Akan tetapi,
kajian tentang besarnya nominal korupsi tidak diukur
dalam penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini
membutuhkan penelitian lanjutan mengenai hubungan
nominal kerugian negara dengan derajat korupsi.

7. Kekuatan penelitian Berdasarkan hasil pengamatan review adapun


keunggulan penelitian pada jurnal ini adalah :
 Penelitian ini menguraikan data penelitian dan
proses penelitian dengan jelas.
 Menyajikan contoh masing masing faktor
penyebab terjadimya alih kode dan campur
kode.
8. Kelemahan penelitian Berdasarkan hasil pengamatan review adapun
kelemahan penelitian pada jurnal ini adalah :
 Jurnal ini memakai beberapa bahasa yang sulit
dimengerti oleh pembaca seperti, menggunakan
bahasa Jawa.

9. Kesimpulan Pada pembahasaan afiksasi dalam bahasa Jawa


Banyumas memang tidak ada habisnya dan sangat
menarik. Banyak sekali afikasi dan salah satu contoh
bentuknya adalah prefiks penanda pasif. Prefiks dalam
bahasa ini adatiga yaitu:
/tek/,/kok-/,/dan/di-/. Ketiga prefiks ini sering kali
dipergunakan dalam percakapan sehari hari dalam
tataran Jawa Banyumas.
DAFTAR PUSTAKA

Kajian Linguistik dan Sastra, http://journals.ums.ac.id/index.php/KLS


SEMANTIK PROTOTIPE KORUPSI KAJIAN LINGUISTIK KOGNITIF,(2019)

Anda mungkin juga menyukai