Anda di halaman 1dari 12

Makalah

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Bahasa

Dosen pengampu:

Trisnawati Hutagalung, S.Pd.,M.Pd

Kelompok 3:
Dina Srinitami (2173311012)
Siti Aulia (2171111032)
Elen Nadeak (2173311018)
Fitri Holila Dongoran (2173311025)
Jesika Melani (217331035)
Siti Nurjanah (2173311070)

Reguler A 2017

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pragmatik” dengan dosen pengampu Trisnawati Hutagalung, S.Pd.,M.Pd

Saya menyadari tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan tugas ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih,
semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.

           

Medan, November 2019

2
DAFTAR ISI

Sampul........................................................................................................................ 1

Kata pengantar........................................................................................................... 2

Daftar Isi..................................................................................................................... 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Rasioanalisasi pentingnya CJR............................................................................. 4

1.2Tujuan penulisan CJR........................................................................................... 4

1.3 Manfaat CJR......................................................................................................... 4

1.4 Identitas Jurnal..................................................................................................... 5

BAB II

Ringkasan Isi Jurnal...................................................................................................6-10

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan isi Jurnal.............................................................................................. 11

3.2 Kelemahan isi Jurnal............................................................................................ 11

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan................................................................................................................ 12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Sering kali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan pahami.Terkadang kita
memilih satu jurnal,namun kurang memuaskan hati kita.Misalnya dari segi analisis bahasa
,maupun pembahasan yang terdapat didalam jurna; tersebut. Oleh karena itu, penulis membuat
Critical Journal Review ini untuk mempe rmudah pembaca dalam memilih jurnal referensi,
terkhusus pada pokok bahasan Pragmatik.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR

1. Penyelesaian tugas Critical Journal Review yang membandingkan beberapa jurnal yang
akan kita baca.
2. Menambah Pengetahuan dan wawasan mengenai jurnal yang akan dikritik.
3. Meningkatkan Ketelitian dan pemahaman dari jurnalyang kita kritik dengan cara
meneliti isi jurnal lalu meringkas pembahasan jurnal tersebut.
4. Menguatkan Potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi jurnal yang kita baca dan
melakukan perbandingan dengan jurnal lainnya.

1.3 MANFAAT CJR

Manfaat Critical Journal Review yang paling utama adalah mengasah intelektual, Sehingga kita
dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan Jurnal tersebut.Selain Untuk memenuhi tugas mata
Pragmatik dan Membantu mahasiswa/i untuk kritis dan menalar dalam menganalisis Jurnal.

4
1.4 IDENTITAS JOURNAL YANG DIREVIEW

Identitas Jurnal 1

Nama Jurnal :-

Judul Jurnal : IMPLIKATUR, TEKNIK PENERJEMAHAN, DAN PENGARUHNYA


TERHADAP KUALITAS TERJEMAHAN (Suatu Kajian Pragmatik dalam Teks penerjemahan)

Volume Penerbitan :1

Tahun Terbit : 2015

Edisi :2

Penulis : Indrie Harthaty

Identitas Jurnal 2

Nama Jurnal : BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan


Pengajarannya

Judul Jurnal : DAYA PRAGMATIK TINDAK TUTUR GURU DALAM


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA

Volume Penerbitan :2

Tahun Terbit : 2013

Edisi :1

Penulis : Rina Yuliana, Muhammad Rohmadi, Raheni Suhita

5
BAB II

RINGKASAN ARTIKEL

RINGKASAN ARTIKEL 1

Latar Belakang

Makna dan terjemahan mempunyai hubungan yang sangat erat. Menerjemahkan berarti
memindahkan makna dari serangkaian atau satu unit linguistik dari satu bahasa ke bahasa lain.
Penerjemahan karya sastra yang mengandung implikatur hendaknya dapat menyampaikan makna
implikatur tersebut kepada pembaca teks terjemahannya. Dengan kata lain dalam penerjemahan,
untuk mendapatkan makna yang lebih akurat maka daya pragmatik tetap harus muncul dalam
teks terjemahannya. Berikut sebuah contoh kasus penerjemahan yang memerlukan telaah
pragmatik untuk mendapatkan makna yang lebih akurat. Dalam suatu komunikasi, di dalamnya
dapat dipastikan akan terjadi suatu percakapan. Percakapan yang terjadi antar pelibat sering kali
mengandung maksud-maksud tertentu yang berbeda dengan struktur bahasa yang digunakan.
Dalam kondisi tersebut suatu penggunaan bahasa sering kali mempunyai maksudmaksud yang
tersembunyi di balik penggunaan bahasa secara struktural. Pada kondisi seperti itulah suatu
kajian implikatur percakapan mempunyai peran yang tepat untuk mengkaji suatu penggunaan
bahasa.

Berlatar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk mengetahui maksud-maksud


yang tersirat dari tuturan/kalimat percakapan dalam novel. Novel yang menjadi kajian adalah Eat
Pray Love karya Elizabeth Gilbert yang dikupas dengan mengkaji dari asumsi-asumsi
pragmatiknya. Analisis dilakukan secara pragmatik, yakni menganalisis tuturan berdasarkan
fenomena-fenomena pragmatiknya dengan tujuan untuk mengetahui maksud karakterkarakter
yang terdapat dalam novel Eat Pray Love yang terkandung di balik tuturannya. Asumsiasumsi
pragmatik dalam analisis ini meliputi analisis tindak tutur, analisis maksud tuturan, dan analisis
terhadap penyimpangan-penyimpangan maksim dan relevansi maksud tuturan yang mengandung
implikatur pada teks bahasa sumber.

Rumusan Masalah Bagaimana Implikatur, Teknik Penerjemahan, Dan Pengaruhnya Terhadap


Kualitas Terjemahan

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk : a. mengidentifikasi tindak tutur yang mengandung
implikatur yang terdapat dalam percakapan-percakapan dalam dan menganalisa maksud dari
implikatur tersebut, b. mengidentifikasi maksimmaksim percakapan yang terlibat di dalamnya
beserta relevansinya, c. meneliti keakuratan dan keberterimaan terjemahan implikatur dalam
novel.

6
Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengarah pada pendeskripsian


kesepadanan makna terjemahan, teknik penerjemahan yang digunakan serta aspek-aspek yang
mempengaruhi kesepadanan makna. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif yang
menggunakan data berupa kata- kata atau kalimat yang bermakna, dan memicu timbulnya
pemahaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tindak Tutur yang Mengandung Implikatur Terdapat 85 ujaran dalam novel Eat Pray
Love yang mengandung implikatur. Ujaran yang mengandung implikatur didapatkan dari
percakapan antara tokoh-tokoh dalam cerita tersebut. Proses mendapatkan ujaran yang
mengandung implikatur didasarkan pada interpretasi ketika tindak tutur ujaran bersifat tidak
langsung. Interpretasi didapatkan dari teks/ujaran yang telah dibenturkan dengan konteks situasi
percakapan sehingga makna tersembunyi ujaran tersebut bisa bervariasi dan pada kasus tertentu
bersifat subjektif, tergantung bagaimana interpretan menafsirkan ujaran tersebut. Tindak tutur
tidak langsung adalah tuturan yang berbeda dengan modus kalimatnya sehingga maksud dari
tindak tutur tak langsung dapat beragam dan tergantung pada konteksnya.

Dari analisis data, penulis menemukan lima jenis tindak tutur yang mengandung
implikatur yang ditemukan adalah: Tindak Tutur; Asertif Tindak; Tutur Direktif ; Tindak Tutur
Komisif ;Tindak Tutur Ekspresif; Tindak Tutur Deklarasi dengan makna implikatur. Implikatur
yang ditemukan pada penelitian ini berkecenderungan merupakan ujaran yang memanfaatkan
maksim-maksim dari prinsip kerjasama dan maksim-maksim dari prinsip kesantunan.
Maksimmaksim dari prinsip kerjasama yang ditemukan adalah maksim kuantitas, maksim
kualitas, dan maksim hubungan. Sementara itu, maksim-maksim dari

prinsip kesantunan yang ditemukan meliputi maksim kearifan, maksim pujian, maksim
simpati, dan maksim kesepakatan.

Pergeseran Pragmatis Terjemahan Secara umum penulis menjumpai daya pragmatis teks
terjemahan pada novel Makan Doa Cinta sudah sepadan dengan daya pragmatis ujaran pada teks
bahasa sumber dalam novel Eat Pray Love. ada 4 data yang menunjukkan pergeseran daya
pragmatis pada teks bahasa sasaran.. Terjadinya pergeseran daya pragmatis ini diprediksi oleh
peneliti karena adanya mistranslation pada tataran kata dan gramatika pada teks bahasa sumber
sehingga menjadi penyebab berubahnya makna implikatur pada teks bahasa sasaran. Perubahan
bentuk dan struktur kalimat yang berbeda antara bahasa sumber dan bahasa sasaran juga menjadi
penyebab terjadinya pergeseran daya pragmatis.

Hubungan antara Teknik Penerjemahan dan Pergeseran Pragmatis Teknik penerjemahan


yang menyebabkan terjadinya pergeseran daya pragmatis pada penelitian ini adalah teknik literal,
teknik reduksi, teknik amplifikasi, dan teknik modulasi. Berdasarkan analisis teknik

7
penerjemahan yang penulis lakukan, ditemukan 11 variasi teknik yang digunakan oleh
penerjemah novel Eat Pray Love untuk menerjemahkan ujaran-ujaran yang mengandung
implikatur dengan frekuensi penerapan tiap-tiap teknik yang berbeda. Teknik literal merupakan
teknik yang paling banyak dipakai penerjemah pada ujaran yang mengandung implikatur pada
novel Eat Pray Love

Kesimpulan

a. Dari hasil penelitian terdapat ujaran dalam novel Eat Pray Love yang mengandung implikatur.
Interpretasi didapatkan dari teks/ujaran yang telah dibenturkan dengan konteks situasi
percakapan.

b. Dari analisis data, penulis menemukan lima jenis tindak tutur yang mengandung implikatur
berdasarkan ilokusi tak langsung yang ditimbulkannya yakni: tindak tutur asertif, tindak tutur
direktif, tindak tutur komisif, tindak tutur ekspresif, dan tindak tutur deklarasi.

c. Ada tiga komponen hasil analisis yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Ketiga komponen
hasil analisis tersebut adalah teknik penerjemahan, pergeseran daya pragmatis, dan kualitas
terjemahan. Relasi ketiganya secara sederhana dapat dideskripsikan bahwa teknik penerjemahan
yang diterapkan menentukan apakah makna implikatur teks bahasa sumber tersampaikan
sepadan atau tidak.

RINGKASAN ARTIKEL 2

Latar Belakang

Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, manusia tidak
pernah terlepas dari pemakaian bahasa. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya selalu
menginginkan adanya kontak dengan manusia lain, sedangkan alat yang paling efektif untuk
keperluan itu adalah bahasa, dengan bahasa seseorang dapat menunjukkan peranan dan
keberadaannya dalam lingkungan. Pemakaian bahasa dapat dijumpai dalam berbagai segi
kehidupan.Kenyataan menunjukkan bahawa pemakaian bahasa dalam segi kehidupan yanglain.
Termasuk di dalamnya bahasa yang dipakai dalam suatu pembelajaran di lembaga pendidikan.
Keberhasilan suatu program pembelajaran ditentukan oleh beberapa komponen dan semua
komponen tersebut harus saling berinteraksi. Salah satu komponen tersebut adalah bahasa.
Sejalan dengan pendapat di atas, Nababan (1991) berpendapat bahwa dalam usaha memberikan
kenyataan yang konkret pada keterampilan berbahasa inilah dimasukkan suatu komponen khusus
dalam GBPP 1984 itu yang disebut pragmatik. Komponenkomponen ini terdiri atas percakapan-
percakapan antara orang-orang tertentu dalam keadaan berkomunikasi tertentu untuk tujuan
komunikasi tertentu.

8
Rumusan Masalah Bagaimana Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Daya Pragmatik Tindak Tutur Guru Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama

Metode Penelitian

Penelitian ini diadakan di SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar. Subjek


penelitian ini adalah siswa kelas VIII F dengan jumlah siswa 31 orang. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus.
Sumber data dikumpulkan dari berbagai sumber, yang meliputi: transkip yaitu dokumen berupa
catatan maupun rekaman yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia;
data yang berupa peristiwa disini adalah proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII F
yang terjadi di SMP Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten

Karanganyar; sedangkan yang menjadi informan adalah guru yang melakukan proses
pembelajaran bahasa Indonesia tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen,
observasi, dan wawancara. Uji validitas dilalukan dengan triangulasi data dan metode.
Triangulasi data yaitu peneliti menggunakan beberapa sumber untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data yang sama. Triangulasi metode yaitu peneliti menggunakan metode yang
berada untuk mendapatkan data yang sama

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis-jenis Tindak Tutur Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tindak tutur lokusi, yaitu tindak bertutur dengan kata, frasa, dan kalimat sesuai dengan
makna yang dikandung oleh kata, frasa, dan kalimat itu. Tindak tutur ini dapat disebut sebagai
tindak tutur dengan maksud menyampaikan informasi. Tuturan kalimat (b) merupakan tindak
tutur lokusi yang bersifat menginformasikan yang terletak pada kalimat bukan ADIKSIMBA
dipermasalahkan melainkan fakta dan opini di dalam berita. Tuturan kalimat (e), merupakan
tindak tutur representatif yang bersifat menyatakan yang terletak pada kalimat

Tindak tutur ilokusi, yaitu tindak tutur untuk melakukan sesuatu dengan maksud dan
fungsi tertentu pula. Tindak tutur ini dapat dikatakan sebagai bentuk tuturan agar lawan tutur
melakukan sesuatu. Tuturan kalimat (a) merupakan tindak tutur representatif yang bersifat
menyatakan yang terletak pada kalimat fakta dan opini di dalam buku paket tiap-tiap siswa
berbeda-beda. Tuturan kalimat (g) merupakan tindak tutur direktif yang bersifat menyuruh yang
terletak pada kalimat saya suruh membaca satu contoh saja

9
Tindak tutur perlokusi, yaitu tindak tutur yang menumbuhkan pengaruh (effect) kepada
mitra tutur. Tindak tutur ini dapat disebut dengan tindak yang menimbulkan efek terhadap lawan
tutur. Tuturan (a)merupakan tindak tutur perlokusi dimana guru mengucapkan kata horotokono
tersebut disela pembelajaran untuk mengibur siswa supaya tidak bosan. Efek perlokusi yang
diharapkan supaya siswa memperhatikan pelajaran

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan berkaitan dengan
jenis-jenis tindak tutur guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII F SMP Negeri 2
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, yaitu tindak tutur ilokusi yang terdiri (a) representatif
yang terdiri tindak tutur menyatakan, dan menyebutkan, (b) direktif yang terdiri tindak tutur
menyuruh, (c) komisif yang terdiri tindak tutur berjanji, (d) ekspresif terdiri tindak tutur
mengkritik dan memuji, (e) deklarasi yang terdiri tindak tutur melarang dan memutuskan.
Bentuk tindak tutur guru yang sering muncul dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP
Negeri 2 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar yaitu tindak tutur direktif dengan maksud tindak
tutur ilokusi direktif menyuruh.

10
BAB III

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN

Keunggulan Dan Kelemahan Penelitian 1

A. Keunggulan

1. Pembahasan menarik

2. Sesuai dengan apa yang pernah saya pelajari jadi pembahasan jurnal ini mutakhir

3. Tulisan mudah dibaca

4. Sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin mengetahui tentang perencanaan bahasa

5. Jurnal ini menjelaskan dengan jelas secara keseluruhan mengenai penelitian yang di lakukan.
6. Terdapat daftar pustaka

B. Kelemahan

1. Tampilan jurnal kurang menarik

2. Isi penelitian kurang di kupas secara lebih mendalam

Keunggulan Dan Kelemahan Penelitian 2

A. Keunggulan

1. Jurnal ini pembahasannya sangat menarik

2. Materi sulit dipahami namun pembahasannya dapat dimengerti

3. Sangat baik untuk dibaca oleh semua kalangan orang yang berpendidikan dan peduli terhadap
perencanaan bahasa

4. Pembahasan mutakhir

5. Terdapat banyak teori teori yang membantu penelitian

B. Kelemahan

1. Bahasanya sedikit sulit dipahami.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Jurnal ini mempunyai tujuan yang bagus dan sangat membangun untuk para pembaca. Setelah
membaca Jurnal ini maka para pembaca akan mendapat ilmu pengetahuan dan informasi yang
penting dan sangat bermanfaat bagi dirinya yang belum diketahui sebelumnya. Hanya saja masih
ada kekurangan dalam jurnal ini seperti yang telah saya paparkan.

4.2 SARAN

Hanya dengan cara dan metode tertentu pengetahuan dapat diperoleh. Ilmu pengetahuan yang
diperoleh tidak berguna bila tidak dibagi atau diberikan kepada orang lain. Ilmu pengetahuan
yang ada harus dimanfaatkan. Sebagai pembaca yang budiman kami meminta saran dan
kritikkannya agar makalah saya berikutnya dapat bermanfaat.

12

Anda mungkin juga menyukai