Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

NAMA MAHASISWA : WINDA LESTARI GULTOM

NIM : 2193111006

DOSEN PENGAMPU : TRISNAWATI HUTAGALUNG, S.Pd, M.Pd.

MATA KULIAH : PENGAJARAN SASTRA ANAK

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang berkuasa
atas seluruh alam semesta, karena berkat rahmat, taufik serta hidayah-nya jugalah maka critical
book report mata kuliah “Pengajaran Sastra Anak” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini saya sebagai penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu selesainya pembuatan critical book report ini. Saya menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kesalahan dan sangat jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
sempurnanya makalah ini.

Saya berharap semoga makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan bisa
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga tuhan yang maha esa mencurahkan rahmat dan
karunia-nya kepada kita semua.

Medan, Februari 2021

Winda Lestari Gultom

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Tujuan .....................................................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................................................2
D. Identitas Buku..........................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................3

A. Buku Utama ............................................................................................................4


B. Buku Pembanding....................................................................................................5

BAB IIIKEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU....................................................6

A. Keunggulan..............................................................................................................7
B. Kelemahan...............................................................................................................7

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................8

A. Simpulan .................................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Berdasarkan kurikulum kkni, mahasiswa unimed diberikan kewajiban untuk memenuhi
tugas yaitu cbr (critical book report) dengan membaca dua buah buku atau lebih untuk bahan
bacaan yang nantinya akan di bandingkan. Maka dari itu penulis berusaha untuk memberikan
upaya terbaik untuk menyelesaikan tugas ini sesuai dengan prosedur.
Dalam kesempatan kali ini penulis telah mereview satu buku yaitu “Sastra Anak Pengembangan
Kreatifitas Melalui Puisi dan Pantun” karya Indrya Mulyaningsih, M.Pd. dan buku pembanding
“Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui Pembelajaran Membaca Sastra” karya
Prima Vidya Asteria, M.Pd.
Dalam critical book report ini saya hanya mereview dan meringkas bagian bab ataupun
sub-sub bab yang membahas materi tentang ‘Nilai Pendidikan pada Sastra Anak’.
B. Tujuan

Tujuan dari pada penulisan critical book report ini adalah untuk memperluas pengetahuan
tentang Sastra Anak terutama pada materi ‘nilai pendidikan yang terdapat dalam karya astra anak’
yang masih sedikit diketahui mahasiswa. Serta untuk menambah wawasan membaca yang baik,
mendapatkan pengalaman membaca sehingga tidak terjadi kedinamisan dalam hal pemikiran.
Selain itu tujuan daripada penulisan critical book report ini yaitu untuk mendapatkan pengetahuan
untuk memberikan apresiasi baik untuk kelemahan dan keunggulan isi buku yang dibaca.

C. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan cbr ini adalah mahasiswa memiliki pengetahuan
tentang bagaimana itu pendidikan dalam karya sastra anak yang materinya dibahas dalam buku ini
dan tentu saja masih sedikit diketahui mahasiswa. Bertambahnya wawasan membaca yang baik,
mendapatkan pengalaman membaca sehingga tidak terjadi kedinamisan dalam hal pemikiran.

1
D. Identitas Buku
Buku Utama
Judul buku : Sastra Anak Pengembangan Kreatifitas Melalui Puisi dan Pantun
Penulis : Indrya Mulyaningsih, M.Pd.
Penerbit : Nurjati Press
Kota terbit : Cirebon
Tahun Terbit : 2015
Edisi : Cetakan ke-1
Jumlah halaman : 148
ISBN : 978-602-9074-10-9

Buku Pembanding
Judul : Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui Pembelajaran
Membaca Sastra”
Penulis : Prima Vidya Asteria, M.Pd.
Penerbit : Universitas Brawijaya Press
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2014
Edisi : Cetakan Pertama
Jumlah Halaman : 96
ISBN : 978-602-203-663-0

2
BAB II

RINGKASAN BAB PADA BUKU

Pada Bab II ini Merupakan Ringkasan dari Setiap Bab pada Buku yang Membahas Tentang Nilai
Pendidikan pada Sastra Anak.

A. Buku Utama
Yang berjudul “Sastra Anak Pengembangan Kreatifitas Melalui Puisi dan Pantun” karya Indrya
Mulyaningsih, M.Pd.

BAB II
SASTRA ANAK

Nilai-nilai yang dapat disampaikan melalui sastra terdiri atas, nilai personal dan nilai
pendidikan. Nilai personal memuat lima nilai, yakni emosional, intelektual, imajinasi, rasa sosial,
dan rasa religius. Sementara nilai pendidikan, meliputi: eksplorasi dan penemuan, perkembangan
bahasa, pengembangan nilai keindahan, penanaman wawasan multkultural, dan penanaman
kebiasaan membaca.
Nilai Pendidikan
Selain memiliki nilai untuk pribadi, sastra anak juga memiliki nilai pendidikan. Beberapa
nilai pendidikan yang terdapat pada sebuah karya sastra, antara lain meliputi: eksplorasi atau
penemuan, perkembangan bahasa, penanaman wawasan multikultural, dan penanaman kebiasaan
membaca.
a. Eksplorasi dan Penemuan
Sebagai sebuah perwujudan dari kehidupan sehari-hari, sangat memungkin melalui sastra
anak-anak menemukan sesuatu yang baru. Rasa ingin tahu yang tinggi juga mendukung
hal itu. Berbagai informasi yang diterima dapat memotivasi anak untuk berpikir kritis dan
kreatif. Apalagi jika informasi tersebut merupakan hal yang baru diketahui. Penemuan ini
sangat sesuai dengan pembelajaran inkuri yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Anak
berusaha untuk menemukan sendiri dalam berbagai hal. Terutama penyelesaian masalah
yang sedang dihadapi. Melalui membaca karya sastra, anak diharapkan dapat menemukan
solusi dari masalah yang sedang dihadapi. Melalui menikmati karya sastra, anak juga
diharapkan dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan.
b. Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan media yang digunakan dalam karya sastra. Oleh karena itu, penikmat
dan pembaca karya sastra akan bergelut dengan berbagai bahasa. Bagi anak-anak yang
memiliki sedikit perbendaharaan kata, sastra dapat membantu menambah kosakata.
Setiap penulis dan pembaca sastra pasti memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda-
beda. Kemampuan yang berbeda ini justru memiliki nilai positif. Keduanya saling
melengkapi dan menambah. Oleh karena itu, semakin banyak anak membaca karya sastra
maka akan semakin bertambah pula kemampuan berbahasanya.
c. Penanaman Wawasan Multikultural
Sastra anak juga dapat menanamkan wawasan multikultural kepada anakanak. Setiap
penulis pasti memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Melalui karya sastra yang
dibaca, anak-anak dapat belajar berbagai budaya. Budaya itu dapat berasal dari Indonesia
maupun dari luar. Misalnya, novel “Laskar Pelangi”. Setelah membaca novel ini, anak-
anak dapat mengetahui budaya di Belitung. Pengetahuan ini diperoleh tanpa harus pergi
ke Belitung. Pengetahuan ini dapat digunakan sebagai dasar adanya keberagaman
budaya. Hendaknya keberagaman ini tidak menjadikan anak-anak terpecah belah, tetapi
justru saling menghormati.
d. Penanaman Kebiasaan Membaca
Telah diketahui bersama bahwa membaca merupakan kegiatan yang dapat menambah
pengetahuan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan membaca di Indonesia
sangat rendah. Jika sedari kecil anak-anak dibiasakan utnuk membaca, maka hal ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membacanya. Buku-buku yang dibaca
bukan hanya buku pengetahuan atau buku pelajaran, tetapi juga buku sastra. Pengamatan
di lapangan menunjukkan bahwa buku pelajaran cenderung tidak disukai karena
membosankan dan membingungkan. Hal ini berbeda dengan buku sastra. Buku sastra
lebih enak untuk dibaca. Bahkan tidak jarang satu buku dapat diselesaikan dalam waktu
singkat. Oleh karena itu, sastra dapat digunakan sebagai sarana untuk membiasakan
membaca pada anak-anak.
B. Buku Pembanding
Buku pembanding ini yang berjudul “Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak
Melalui Pembelajaran Membaca Sastra” karya Prima Vidya Asteria, M.Pd.

BAB I
GLOBALISASI, PENDIDIKAN DAN SPIRITUALITAS

Kehidupan siswa dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang begitu memprihatinkan dan
kompleks. Tawuran antarpelajar, perkosaan anak, penjualan anak, pencurian oleh anak, merupakan contoh
kasus anak yang sudah tidak asing lagi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan yang ada belum mampu
mengatasi dampak negatif dari globalisasi.

Pada tahun 2011, kasus anak yang berhadapan dengan hukum (anak sebagai pelaku) yang diajukan
ke pengadilan meningkat hingga 70 persen. Jumlah anak Indonesia yang mendekam di penjara sebanyak
4.622 anak. Kebanyakan dari jumlah tersebut dikarenakan kasus pencurian, diikuti dengan kasus kekerasan,
pemerkosaan, narkoba, serta penganiayaan (SuaraJabar.com, 2011).

Sejalan dengan itu, dalam periode Januari hingga Juni 2012 Komnas Perlindungan Anak mencatat
139 kasus tawuran antar pelajar, baik di tingkat SMP dan SMA yang menimbulkan korban tewas hingga 12
anak, selebihnya luka berat dan ringan. Jumlah ini juga meningkat 11 kasus dibandingkan data 1 semester
2011 lalu ( Tribun Batam,  2012).

Berkaitan dengan paparan tersebut, tampak bahwa fenomena yang terjadi pada anak sekarang ini
sangat memprihatinkan. Salah satu solusi efektif yang dapat dilakukan yaitu melalui pendidikan. Terkait
dengan hal itu, tujuan pendidikan nasional memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar, dan indah untuk kehidupan (Tirtarahardja, 2005).

Sejalan dengan itu, UU RI No.2/1989 ayat 1 pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan dilakukan
melalui tiga kegiatan, yakni membimbing, mengajar, dan melatih. Pendidikan memiliki fungsi yang paling
strategis dalam membentuk kepribadian seseorang sehingga seyogianya mampu memperbaiki fenomena
permasalahan anak Indonesia tersebut. Namun, indeks pembangunan pendidikan Indonesia menunjukkan
posisi yang menurun dari posisi ke-65 menjadi posisi ke-69 pada 2012. Selain itu, 527.850 anak atau 1,7
persen dari 31,05 juta anak SD putus sekolah (Tandrio, 2012).

Sementara itu, selama ini pembelajaran lebih memfokuskan pada kemajuan intelektualitas siswa
saja. Hal ini jelas belum memenuhi dua tujuan pembelajaran yang ada, yaitu instructional effect dan
nurturant effect. Instructuional effect adalah tujuan yang ingin dicapai melalui pembelajaran tertentu
biasanya berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan nurturant effect adalah tujuan pembelajaran
yang lebih merupakan hasil sampingan dari hasil pembelajaran, tercapainya karena siswa menghadapi
sistem lingkungan belajar tertentu misalnya siswa mampu berpikir kritis, bersifat terbuka menerima
pendapat orang lain, kreatif, disiplin dan sebagainya (Sutarmi, 2010). Nurturant effect inilah yang sering
terlupakan oleh guru dalam pembelajaran.

Pendidikan yang baik tidak sebatas transfer of knowledge seperti yang banyak bekembang di
sekolah-sekolah. Akan tetapi, pendidikan yang dilaksanakan harus mampu mengantarkan siswa ke arah
kedewasaannya baik secara jasmani maupun rohani (Sardiman, 2011: 54-55). Oleh karena itu,
pembelajaran yang dilaksanakan hendaknya merupakan sebuah upaya pembinaan pribadi, sikap mental, dan
akhlak siswa.

Pembelajaran yang dilaksanakan juga harus mampu merangsang siswa untuk dapat menggunakan
dan mengembangkan kecerdasan yang dimilikinya. Setiap siswa sesungguhnya memiliki kecerdasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Namun, tinggi rendahnya
kecerdasan tersebut bergantung pada sering tidaknya upaya yang dilakukan untuk mengasahnya.
Sementara itu, berbagai permasalahan kehidupan yang telah dipaparkan di awal tadi sesungguhnya
merupakan permasalahan spiritual. Masalah-masalah spiritual dapat terjadi karena para pelakunya tidak
mempunyai nilai-nilai spiritual, sehingga mereka tidak dapat memaknai hakikat hidup yang sesungguhnya.
Apabila kecerdasan spiritual pada diri mereka dikembangkan, mereka akan memahami hakikat hidup, untuk
apa dan bagaimana menjalani hidup, dan akhirnya mereka mampu membedakan mana yang baik dan mana
yang buruk.

Berdasarkan paparan tersebut tampak sangat jelas bahwa kecerdasan spiritual yang dimiliki setiap
siswa harus dikembangkan agar siswa dapat tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki
kepribadian baik dan luhur.
BAB III
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

A. Keunggulan
 Buku Utama
1. cover yang dimiliki pada buku ini cukup menarik, dengan gambarnya yang berupa
kartun maka sesuai dengan karakter anak-anak dan sesuai dengan judul bukunya.
2. Menjelaskan beberapa nilai pendidikan dari sastra anak secara ringkas dan padat.
3. Bahasa yang digunakan juga lebih mudah dipahami dn dimengerti.
 Buku pembanding
1. Cover yang terdapat pada buku ini juga menarik dengan warna yang tak terlalu ramai,
tetapi terdapat desain yang ramai. Dan gambarnya juga sesuai dengan judul buku.
2. Pada buku ini terdapat sekapur sirih setelah kata pengantar.
3. Pada buku ini lebih banyak menuliskan pendapat para ahli dibandingkan dengan buku
utama.
B. Kelemahan
 Buku Utama
1. Terdapat kesalahan penulisan kata. pada halaman 16, paragraf lanjutan dari paragraf
yang terdapat pada halaman 15. Disitu terdapat kesalahan penulisan “kepasa anak-
anak” yang seharusnya “kepada anak-anak.
2. Pada halaman 16 paragraf ke dua juga terdapat kealahan penulisan yaitu pada kata
“multkultural” yang seharusnya “multicultural”.
 Buku pembanding
1. Pada buku ini tidak terdapat daftar isi, sehingga membingungkan pembaca dalam
mencari sub-sub bab yang ada.
2. Buku ini juga tidak menuliskan Bab 1, Bab 2, melainkan langsung menggunakan
point-point angka dalam membuat judul materinya.
3. Mengenai materi ‘Nilai Pendidikan Pada Sastra Anak’ tidak dibahas pada buku ini.
Buku ini lebih menjelaskan mengenai nilai pendidikan yang umum untuk anak-anak
yang nakal. Beda halnya dengan buku utama.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Beberapa nilai pendidikan yang terdapat pada sebuah karya sastra, antara lain meliputi:
eksplorasi atau penemuan, perkembangan bahasa, penanaman wawasan multikultural, dan
penanaman kebiasaan membaca.
Pendidikan memiliki fungsi yang paling strategis dalam membentuk kepribadian seseorang
sehingga seyogianya mampu memperbaiki fenomena permasalahan anak Indonesia tersebut. Namun,
indeks pembangunan pendidikan Indonesia menunjukkan posisi yang menurun dari posisi ke-65
menjadi posisi ke-69 pada 2012.
Dari hasil perbandingan kedua buku ini buku utama lebih fokus membahas mengenai ‘Nilai
Pendidikan pada sastra anak’ dibandingkan dengan buku pembanding yang menjelaskan mengenai
pendidikan secara umum, tidak menyenggol sedikitpun mengenai sastra anak.
B. Saran
Dalam penulisan setiap buku sudah baik dan juga sudah layak untuk dibukukan. Namun
kepada penulis untuk lebih teliti lagi dalam menuliskan sebuah buku agar tidak terdapat
kesalahan penulisan pada kata. dan juga alangkah baiknya bahwa setiap buku memiliki daftar
isi, agar memudahkan pembaca dalam mencari materi yang dia inginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Asteria Prima Vidya. 2014. Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak Melalui


Pembelajaran Membaca Sastra. Bandung: Universitas Brawijaya Press
Mulyaningsih Indrya. 2015. Sastra Anak Pengembangan Kreatifitas Melalui Puisi dan Pantun.
Cirebon: Nurjati Press.

Anda mungkin juga menyukai