Anda di halaman 1dari 13

Critical Journal Review

Tugas Mata Kuliah : Teori dan Sejarah Sastra

Dosen Pengampu : Prof.Dr. Rosmawaty Harahap, M,Pd

OLEH

WINDA LESTARI GULTOM

2193111006

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
I. JURNAL 1
A. Identifikasi Jurnal 1

Judul Artikel Sikap Hidup Orang Jawa Dalam Novel Orang-Orang Proyek Karya
Ahmad Tohari
Jurnal Jurnal Sastra Indonesia
Download http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi
Volume dan Vol.2 Hal 1-9
Halaman
Tahun 2014
Penulis Nuriana Istiqomah
Pereview Winda Lestari Gultom
Tanggal 30 Agustus 2019
ISSN 2252-6315

B. Deskripsi Jurnal

Latar Belakang Karya sastra pada hakekatnya adalah


pengejawantahan kehidupan, hasil
pengamatan sastrawan atas kehidupan di
sekitarnya. Bahasa dalam karya sastra
menjadi alat untuk menimbulkan rasa
khusus yang mengandung nilai estetik,
selain sebagaisarana komunikasi, yang
mampu menyampaikan informasi yang
bermacam-macam kepada penikmatnya atau
pembacanya. Sebuah karya sastra tercipta
berdasarkan imajinasi pengarang. Suatu hal
yang tidak dapat dipungkiri adalah suatu
kenyataan bahwa pengarang senantiasa
hidup dalam suatu ruangdan waktu tertentu.
Sebuah karya sastra merupakan suatu proses
kreatif seorang pengarang terhadap realitas
kehidupan sosial pengarangnya. Karya
sastra merupakan kehidupan buatan atau
rekaan sastrawan.
Gambaran tentang orang Jawa pernah
diungkap secara sosiologis, antropologis,
dan historis oleh beberapa ilmuwan,
sastrawan serta budayawan antara lain
Mochtar Lubis dalam Manusia Indonesia
(1977), Umar Khayam dalam Para Priyayi
(1992), Franz Magnis-Suseno dalam Etika
Jawa (2003), Suryanto Sastroatmodjo dalam
Citra Diri Orang Jawa (2007). Orang Jawa
mempunyai prinsip hidup yang hakiki yakni
menyeimbangkan diri sebagai makhluk
sosial (Endraswara 2003:14). Orang Jawa
sebagai makhluk sosial menjunjung tinggi
ungkapan sei ing pamrih, rame ing gave,
memayu hayuning bawana.
Komentar :
Latar belakang jurnal 1mengenai
sikap hidup orang Jawa belum sepenuhnya
dijelaskan. Akan lebih baik jika setiap sifat
dibuat salah satu contohnya.
Rumusan Masalah Rumusan masalah pada jurnal 1 adalah :
1. Bagaimana sikap hidup orang Jawa
dalam novel Orang-Orang Proyek
karya Ahmad Tohari?
Komentar :
Rumusan masalah diambil dari judul dan
latar belakang masalah.
Tujuan Tujuan dari jurnal tersebut adalah :
Tujuan penelitian dari junal 1 adalah untuk
mengetahui bagaimana sikap dan hidup
orang jawa pada novel Orang-Orang Proyek
karya Ahmad Tohari
Komentar :
Tujuan masalah diambil dari judul dan latar
belakang jurnal.
Teori-Teori yang digunakan Teori-teori yang digunakan dalam dalam
penjelasan ini adalah :
a) Ratna (2007:142) dalam bidang
sastra, aspek pertamalah yang
memperoleh perhatian karena
bahasa merupakan medium
utama karya sastra, sedangkan
dalam karya sastra itu sendiri
sudah terkandung berbagai
masalah.
b) Suharianto (1982:11) karya
sastra merupakan kehidupan
buatan atau rekaan sastrawan.
c) Endraswara (2003 : 14) orang
Jawa mempunyai prinsip hidup
yang hakiki yakni
menyeimbangkan diri sebagai
makhluk sosial.
d) Mardimin (1994:71) Sikap sepi
ing pamrih berarti menjalankan
tugas tanpa bermaksud
mementingkan diri sendiri.
e) Suseno (1985:149) Dengan sikap
ing pamrih , rema ing gawe,
hayuning bawana orang Jawa
bisa menjalankan peranannya di
dunia dengan memenuhi
kewajiban-kewajiban di
dalamnya.
f) Rohadi (2008) Kehiduan di
dunia terutama dalam kehidupan
bermasyarakat sudah diciptakan
dan ditulis dalam macam-macam
peraturanseperti Etiket Jawa,
yang mengatur kaidah-kaidah ,
tradisi dan modernisasi.

Komentar :
Teori yang terdapat pada jurnal 1 berkaitan
dengan istilah yang ada pada kehidupan
orang Jawa.
Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode RAD
(Research and Development) yang
dikemukakan oleh para ahli.
Langkah pertama peneliti yaitu (1)
Pendahuluan (2) Metode Penelitian (3)
Pembahasan .
Komentar :
Peneliti menggunakan metode pendekatan
sosiologi sastra.
Hasil Penelitian Pandangan hidup dan sikap hidup oramg
Jawa adalah menuju pada keselarasan
dengan dunianya, Tuhannya, Alam dan juga
dengan dirinya sendiri. Aspek kehidupan
yang melengkapi manusia menuntut agar
seorang manusia bisa bersikap sesuai
dengan situasi dan kondisiyang terjadi ada
dirinya. Orang Jawa menggambarkan sikap-
sikap yang biasa agar dalam menjalankan
kehidupannya, orang Jawa tidak berlebihan
dan berangan-angan tinggi.
Dalam kehidupan orang Jawa, hubungan
antara seseorang dengan dirinya sendiri
diajarkan untuk memiliki sikap-sikap yang
dapat menjadikanorang Jawa dapat tahu
keadaan dirinya sendiri.
Seperti yang diungkapkan oleh Slamet
Rohadi 2008, bahwa sabar, merupakan
tingkah laku yang terbaik , yang harus
dimiliki setiap orang. Semua agama
menceritakan bahwa Tuhan mengasihi
kepada orang yang sabar.
Komentar :
Hasil dari penelitian terhadap novel Orang-
orag Proyek karya Ahmad Tohari. Sikap
hidup orang Jawa dalam hubungannya
dengan diri sendiri bertujuan membentuk
kepribadian yang baik dan memiliki moral.

C. Kelemahan dan Kelebihan Jurnal 1


1. Keunggulan Penelitian
Peneliti menulis artikel tentang sikap hidup orang Jawa dalam novel yang
berjudul Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari. Penulis menjelaskan bagaima sikap
hidup mereka yang kiranya bisa kita teladani.

2. Kelemahan Penelitian
a. Origalisitas Penelitian
Kelemahan penelitian pada artikel ini adalah kurangnya pembahasan tentang
novel Orang-Orang Proyek sehingga pembaca tidak mudah memahami isi dari artikel
tersebut.

b. Implikasi
 Teori
Banyak teori-teori yang tidak berhubungan dengan pokok pembahasan dan ada
pula teori-teori yang tidak di jelaskan dalam artikel padahal itu berhubungan
dengan topik yang sedang dibahas.
 Sifat orang Jawa yang bisa diteladani
Dalam artikel ini, banyak hal yang bia di contoh dan diterapkan dalam kehidupan
kita sehari – hari.

II. JURNAL 2
A. Identifikasi Jurnal 2

Judul Artikel Pengembangan Model Sinektik Dalam Pembelajaran Menulis Teks


Drama Yang Bermuatan Karakter Luhur Pada Mahasiswa PBSI
Jurnal Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Download http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi
Volume dan Vol.1 No. 1
Halaman
Tahun 2013
Penulis Sari
Pereview Winda Lestari Gultom
Tanggal 30 Agustus 2019
ISSN 2338-5944

B. Deskripsi Jurnal
Latar Belakang Salah satu kompetensi yang harus dikuasai
oleh mahasiswa calon guru bahasa
Indonesia adalah kompetensi menulis teks
drama. Selama ini hampir semua lakon yang
dimainkan menggunakan teks drama yang
ditulis oleh orang lain. Hal ini membuat
mahasiswa cenderung bergantung pada teks
drama orang lain. Tidak ada kreativitas
dalam menciptakan teks drama.
Kondisi ini mengakibatkan kualitas
pembelajaran menulis tks drama menjadi
kurang maksimal. Salah satu alternatif yang
bisa digunakan adalah pemilihan model
sinektik. Melalui model ini, mahasiswa
dilatih untuk mengembangkan analogi-
analogi yang akan menjadi jalinan cerita
dalam teks drama.
Komentar :
Dari latar belakang tersebut,
dilaksanakan penilitian berjudul
Pengembangan Model Sinektik dalam
Pembelajaran Menulis Teks Drama yang
Bermuatan karakter Luhur pada Mahasiswa
PBSI.
Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian ini
adalah bagaimana kebutuhan,
pengembagan, prinsip
perkembangan, prototipe, dan
keefektifan model sinektik dalam
pembelajaran bermain drama yang
bermuatan karakter luhur pada
mahasiswa PBSI ?
Komentar :
Rumusan masalah diambil dari judul dan
latar belakang masalah.
Tujuan Tujuan dari jurnal tersebut adalah :
Tujuan penelitian dari junal 2 ini adalah
mengidentifikasi kebutuhan pengembangan,
mengembangkan protoripe, dan
mengidentifikasi keefektifan model sinektik
dalam pembelajaran bermain drama yang
bermuatan karakter luhur pada mahasiswa
PBSI.
Komentar :
Tujuan masalah diambil dari judul dan latar
belakang jurnal.
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan desain
Research and develpoment (R&D). Subjek
penelitian ini yaitu : pengembangan model
sinektik. Teknik pengumpulan data
penelitian ini dilaksanakan melalui angket,
jurnal, lembar pengamatan/observasi, dan
lembar uji validasi.
Komentar :
Peneliti menggunakan metode Research and
Development (R&D)
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini adalah :
 Kebutuhan pengembangan model
sinektik menurut mahasiswa dan
dosen adalah dosen memiliki
pemahaman tentang latar belakang
budaya, etnis, gender, agama, dan
status soaial mahasiswa.
 Prinsip pengembangan model
sinektik adalah terjadi kerjasama
dalam kelompok yang dibentuk
secara heterogen, melatih
mahasiswa untuk melihat
permasalahan dari berbagai sudut
pandang.
 Prototipe model pembelajaran
dikembangkan dari asoek tujuan,
langkah-langkah, sistem sosial,
prinsip reaksi, sistem pendukung,
dampak pengiring.

Komentar :
Hasil pengembangan model pembelajaran
ini bisa diterapkan di perguruan tinggi lain
yang memiliki latar belakang yang hampir
sama dengan sampel penelitian.
Untuk mengguanakan model ini,peneliti
memberikan saran, ertama dosen harus
memahami latar belakang budaya, etnis,
gender, agama dan status sosia.

C. Kelemahan dan Kelebihan Jurnal 2


1. Keunggulan Penelitian
Peneliti menulis artikel tentang “Pengembangan Model Sinektik Dalam Pembelajaran
Menulis Teks Drama Yang Bermuatan Karakter Luhur Pada Mahasiswa PBSI” yang berisi
tentang kebutuhan pengembangan model sinektikmenurut mahasiswa dan dosen. Di artikel
tersebut cukup jelas dipaparkan mengenai sikap pengembangan tersebut.

2. Kelemahan Penelitian
a. Origalisitas Penelitian
Kelemahan penelitian pada artikel ini adalah kurangnya pembahasan tentang
pentingganya manfaat pengembangan model sinektik. Pengertian model sinektik juga tidak
dituliskan pada artikel tersebut.
b. Implikasi
 Teori
Tidak terdapat pengertian model sinektik menurt teori.

III. JURNAL 3
A. Identifikasi Jurnal 3

Judul Artikel Penyusunan Peta Sastra Melalui Penelusuran Jejak Sastra Indonesia
Sebagai Identitas Bangsa Yang Berkarakter
Jurnal Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Download http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi
Volume dan Vol.30, No.2
Halaman
Tahun 2017
Penulis Periyono Febrianto
Pereview Winda Lestari Gultom
Tanggal 31 Agustus 2019
ISSN 2252-6315

B. Deskripsi Jurnal 3

Latar Belakang Persoalan peta sastra Indonesia tidak dapat


dilepaskan dengan sejarah, baik sejarah
bangsa maupun sejarah sastra Indonesia.
Sejarah kebangkitan bangsa Indonesia
berawal pada abad ke-20 dengan berdirinya
Boedi Oetomo sebagai tonggak munculnya
kesadaran untuk berorganisasi sebagai
usaha membebaskan diri dari cengkeraman
penjajah. Organisasi Boedi Oetomo
memunculkan nasionalisme untuk
menghilangkan perbedaan-perbedaan yang
disebabkan oleh perbedaan ideologi,
kebudayaan, sosial kemasyarakatan, adat-
istiadat, dan kepentingan pribadi atau
golongan. Kesadaran itulah yang kemudian
melahirkan Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928. Perkembangan tersebut, diikuti pula
oleh perkembangan sastra Indonesia
sehingga pada tahun 20-an banyak karya
sastra yang lahir, terutama berbentuk
roman.
Para ahli kesusastraan pada umumnya
sepakat bahwa tidak mudah untuk
merumuskan definisi sastra secara
universal. Hal ini terkait dengan latar
belakang budaya antara negara yang satu
dengan negara lain berbeda. Definisi sastra
sangat bergantung pada lingkungan
kebudayaan tertentu. Hal ini sejalan dengan
pendapat Luxemburg et al. (1992:5) bahwa
sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah
kreasi, bukan pertama-tama sebuah imitasi.
Sang seniman menciptakan sebuah dunia
baru, meneruskan proses penciptaan di
dalam semesta alam, bahkan
menyempurnakannya. Sastra terutama
merupakan luapan emosi yang spontan.
Komentar :
Latar belakang jurnal 3 cukup
menarik dari segi pendahuluannya.
Rumusan Masalah Rumusan masalah pada jurnal 1 adalah :
Bagaiman penyusunan peta sastra melalui
penelusuran jejak sastra Indonesia sebagai
identitas bangsa yang berkarakter.
Komentar :
Rumusan masalah diambil dari judul dan
latar belakang masalah.
Tujuan Untuk mengetahui apa saja yang termasuk
dalam peta sastra yang didapat melalui
penelusuran jejak sastra Indonesia.
Komentar :
Tujuan masalah diambil dari judul dan latar
belakang jurnal.
Teori-Teori yang digunakan Teori –teori :
 Luxemburg et al. (1992: 200-212)
mengungkapkan bahwa dalam sejarah
sastra dibahas periode-periode
kesusastraan, aliran-aliran, jenis-jenis,
pengarang-pengarang, dan juga reaksi
pembaca. Semua itu dapat
dihubungkan dengan perkembangan
di luar bidang sastra, seperti sosial
dan filsafat. Jadi, sejarah sastra
meliputi penulisan perkembangan
sastra dalam arus sejarah dan di
dalam konteksnya.
 Penelitian Rosidi (1998) yang
melahirkan buku Ikhtisar Sejarah
Sastra Indonesia belum banyak
peneliti sastra yang membicarakan
periodisasi Sastra Indonesia, padahal
sastra terus berkembang sejalan
dengan perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Komentar :
Teori yang terdapat pada jurnal 3 berkaitan
dengan judul jurnal tersebut.
Metode Penelitian Penelitian menggunakan metode yang
bersikap deskripsif. Maolani & Cahyana
(2015:72) menjelaskan bahwa penelitian
deskriptif merupakan aktivitas yang
bertujuan untuk menggambarkan situasi
atau fenomena, yang dirancang untuk
mendapatkan informasi dalam keadaan
sekarang. Penelitian deskriptif juga untuk
mengembangkan tujuan yang luas dari ilmu
pengetahuan. Berdasarkan penjelasan
tersebut maka metode penelitian deskriptif
dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui dan mendalami perkembangan
sastra Indonesia. Hal ini berkaitan dengan
penyusunan peta sastra Indonesia yang
memaparkan perkembangan sastra mulai
periodisasi awal hingga saat ini dan sastra
sebagai identitas kebangsaan.

Komentar :
Peneliti menggunakan metode deskriptif
yang cukup membantu pembaca dalam
memahami.
Hasil Penelitian Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
sejarah sastra merupakan cabang ilmu sastra
yang mempelajari pertumbuhan dan
perkembangan sastra suatu bangsa. Dengan
pengertian dasar itu, tampak bahwa objek
sejarah sastra adalah segala peristiwa yang
terjadi pada rentang masa pertumbuhan dan
perkembangan suatu bangsa. Telah
disinggung di depan bahwa sejarah sastra
itu bisa menyangkut karya sastra,
pengarang, penerbit, pengajaran, kritik, dan
lain-lain.
 Periodisasi sejarah sastra Indonesia
 Angkatan 20 (Balai Pustaka ) dan
identifikasi kebangsaan
 Angkatan 33 ( Pujangga Baru ) dan
identitas kebangsaan
 Angkatan 45 (Perjuangan) dan
identitas kebangsaan
 Angkatan 66 (Pergolakan ) dan
identitas kebangsaan
 Angkatan 80 (Romantis) dan
identitas kebangsaan
 Angkatan 98 (Reformasi) dan
identitas kebangsaan

Komentar :
Hasil dari penelitian terhadap jurnal
inisangat baerkaitan dengan sejarah, baik
sejarah bangsa maupun sejarah sastra
Indonesia sendiri. Hal-hal tersebut juga
merupakan identitas kebangsaan yang perlu
ditumbuhkembangkan dan selalu dijaga
keberadaanya untuk memperkuat persatuan,
tanpa itu akan runtuh nilai-nilai peradaban
dan kebudayaan di dalamnya.
C. Kelemahan dan Kelebihan Jurnal 3
1. Keunggulan Penelitian
Peneliti menulis artikel mengenai periodisasi sastra dengan jelas dan secara beraturan
sehingga mempermudah pembaca dalam memahami isi jurnal. Di dalam artikel juga dijelaskan
contoh-contoh dari masing-masing periodisasi sastra.

2. Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian pada artikel ini adalah cara penulisannya kurang menarik.
Penulis juga kurang dalam membuat teori dari para ahli dan contoh dari teori tersebut yang
masih berjalan dalam kehidpan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai