Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“MATAHARI”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu
Pengetahuan Bumi Dan Antariksa

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Derlina, M.Si

Oleh:
Kelompok 1 (Satu)

Dewi Melia Gultom (4193321017)


Eva Rolita Harianja (4193321020)

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan kondisi
sehat pada masa pandemi saat ini. Sehingga penulis dapat mampu menyelesaikan tugas
makalah “Matahari”.
Makalah ini di tulis untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan
Bumi Dan Antariksa dengan dosen pengampunya Ibu Prof. Dr. Derlina, M.Si yang sudah
banyak memberikan bimbingan atas tugas ini. Kami juga sangat berterima kasih kepada
semuapihak yang telah membantu dalam memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan
tugas initepat pada waktu pengumpulannya.
Dan kami kira makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan dalam
penulisan atau penguraian tugas ini. Dengan harapan dapat diterima oleh ibu dan dapat
dijadikan sebagai acauan dalam proses pembelajaran. Atas perhatiannya penulis ucapkan
terimakasih.

Medan, November 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan.......................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
ISI ................................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Matahari ........................................................................................................... 3
2.2 Pergerakan Matahari .......................................................................................................... 4
2.3 Struktur Matahari............................................................................................................... 5
2.4 Karakteristik Matahari ...................................................................................................... 7
2.5 Eksplanasi Matahari Relative Terhadap Bumi ................................................................ 9
2.6 Bencana Akibat Matahari ................................................................................................ 10
BAB III......................................................................................................................................... 12
PENUTUP.................................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 12
3.2 Saran ...................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seandainya kita berada di dalam ruang angkasa beribu-ribu kilometer jauhnya dari planet kita
anda akan melihat bumi itu seperti bola kecil sekali yang bergerak sepanjang lintasan luas di
sekeliling sebuah bintang yang mungkin anda kenal sebagai Matahari. Anda juga akan melihat
bahwa pada berbagai jarak pada matahari, delapan planet berjalan kea rah yang sama sepanjang
lintasan sirkuler di sekeliling matahari.
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi
pusatnya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Cahaya
matahari dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulah yang menyebabkan
pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah bintang sejati.
Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja. Matahari berukuran
sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan cahaya lebih cerah
lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat kita dari pada bintang-
bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang terdekat lainnya adalah bintang
Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.

1
1.2 Tujuan Penulisan

• Apa pengertian Matahari?


• Bagaimana pergerakan Matahari?
• Bagaimana struktur Matahari?
• Bagaimana karakteristik Matahari?
• Bagaimana eksplanasi gerak semu Matahari relative terhadap bumi?
• Bagaimana bencana akibat Matahari?

1.3 Manfaat Penulisan

• Untuk mengetahui pengertian Matahari


• Untuk mengetahui pergerakan Matahari
• Untuk mengetahui struktur Matahari
• Untuk mengetahui karakteristik Matahari
• Untuk mengetahui bagaimana eksplanasi Matahari relative terhadap bumi
• Untuk mengetahui bencana akibat matahari

2
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Matahari

Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari
termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen
tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari
menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi Bumi serta
dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di
Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah bintang
sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja. Matahari
berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan
cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat kita
dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang terdekat
lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari
adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo
Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama
heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep
fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada tahun
1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.

3
2.2 Pergerakan Matahari

Pergerakan semu matahari, yang disebabkan oleh rotasi bumi, mengubah sudut datang dari sinar
matahari di bumi. Dari suatu lokasi yang tetap di Bumi, matahari tampak seakan bergerak di
langit. Posisi matahari bergantung pada lokasi, jam, dan bahkan musim. Pergerakan semu
matahari ditunjukkan di gambar di bawah.

Jalur pergerakan matahari di belahan bumi selatan

Pergerakan semu matahari memiliki dampak besar terhadap jumlah daya yang diterima
kolektor sinar matahari (yaitu benda yang menangkap sinar matahari). Saat cahaya matahari
tegak lurus dengan permukaan kolektor, kerapatan daya di permukaan tersebut sama dengan
kerapatan daya cahaya yang mengenainya. Namun, seiring adanya perubahan sudut antara
matahari dan permukaan yang menyerap cahaya tersebut, intensitas cahaya di permukaan
tersebut akan berkurang.
Saat permukaan yang menyerap cahaya paralel dengan cahaya matahari (sudut terhadap
sudut normal permukaan = 90°), intensitas cahaya pada dasarnya menjadi nol. Untuk sudut
antara tegak lurus dan parallel, kerapatan daya relatifnya adalah cos(θ) di mana θadalah sudut
antara sinar matahari dan normal dari modul/kolektor.

4
Geser segitiga pada gambar di atas untuk memeriksa dampak dari mengubah sudut
antara permukaan yang menyerap dan cahaya datang.

Sudut antara matahari dan sebuah lokasi tertentu di bumi bergantung pada lokasi tersebut
(derajat bujur dari lokasi tersebut), waktu dalam tahun (musim), dan waktu dalam hari. Selain
itu, waktu terbit dan terbenamnya matahari juga bergantung pada derajat bujur lokasi tersebut.
Oleh karena itu, untuk membuat model yang komplit dari sudut matahari terhadap suatu tempat,
perlu diketahui derajat lintang, derajat bujur, hari dalam tahun, dan waktu dalam hari.

2.3 Struktur Matahari

Pengertian matahari yang termasuk di dalamnya ialah bahwa bintang berbentuk bola pijar ini
memiliki komposisi terbesar berupa hidrogen (70%) dan 30% bagian lainnya diisi oleh unsur
helium. Lebih jelas, struktur Matahari dapat dilihat melalui gambar berikut.

5
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijelaskan bagian-bagian Matahari sebagai berikut :
1. Inti Matahari
Inti Matahari atau barisfer memiliki letak paling dalam dengan diameter sekitar 500.000 km. Di
dalam inti Matahari terjadi proses sintesis hidrogen yang menghasilkan helium dengan
katalisatornya yakni karbon. Fungsi inti Matahari ialah sebagai sumber energi bagi Matahari,
karena juga sebagai tempat terjadinya reaksi fusi.
2. Zona Radiasi
Bagian di atas inti Matahari ialah zona radiasi yang berperan dalam distribusi energi yang
dihasilkan oleh inti. Energi tersebut didistribusikan melalui foton yang ada di dalamnya. Zona
radiasi letaknya menyelimuti bagian inti.
3. Zona Konvektif
Zona konvektif memiliki arus konveksi yang berperan dalam pengangkutan energi matahari
menuju atmosfer planet-planet yang mengitarinya, salah satunya Bumi. Transfer foton
berlangsung sangat cepat pada bagian zona konveksi dibandingkan dengan zona radiasi.
4. Fofosfer
Fotosfer merupakan bagian yang menjadi sekat antara bagian interios Matahari dengan
atmosfernya. Cahaya matahari dapat sampai ke Bumi karena adanya fotosfer tersebut. Karena
salah satu fungsinya adalah untuk meradiasikan cahaya Matahari.
5. Atmosfer
Atmosfer Matahari merupakan bagian terluar dari matahari yang berbentuk gas dan terbagi
menjadi tiga lapisan, yakni kromosfer, zona transisi dan korona. Kromosfer memiliki jarak
terdekat dengan permukaan Matahari, sedangkan korona menjadi bagian Matahari yang paling
luar. Zona transisi matahari terdapat di atas kromosfer.
Zona transisi ini merupakan bagian yang memisahkan antara kromosfer dan korona. Korona
merupakan lapisan atmosfer matahari bagian atas, terdiri dari gas yang sangat renggang dan
berwarna putih atau kuning kebiruan, dan memiliki ketebalan mencapai ribuan kilometer. lapisan
korona lebih tinggi dibandingkan kromosfer, yakni mencapai 1.000.000 ᵒC. Sedangkan suhu
bagian kromosfer hanya 4.500 ᵒC.

6
6. Heliosfer
Heliosfer merupakan lapisan sangat tipis dan luas yang tersusun dari angin dan plasma matahari,
yang letaknya berada di luar atmosfer. Bagian terluar dari heliosfer disebut heliopouse.
Bagian heliosfer ini sangat luas, keluasannya melewati orbit pluto hingga heliopouse yang
berhadapan langsung dengan medium antar bintang. Dan ketahuilah pula, Matahari merupakan
bintang berwarna kuning, seperti bintang Capella pada rasi Auriqa.Antares pada rasi Scorpio
yang berwarna merah. Perbedaan warna tersebut disebabkan karena adanya perbedaan suhu yang
dimiliki bintang tersebut. Bintang berwarna kuning lebih tinggi daripada yang merah. Bintang
berwarna putih lebih panas dari matahari, misalnya bintang Sirius pada rasi Canis Mayor dan
bintang Vega pada rasi Lyra. Bintang yang paling panas berwarna kebirubiruan, seperti bintang
Spica pada rasi Virgo.

2.4 Karakteristik Matahari

Matahari menjadi satu-satunya bintang yang ada di sistem tata surya. Berperan sebagai pusat tata
surya, berikut ini beberapa karakteristik Matahari. Memiliki lidah api yang besar dan sangat
terang. Lidah api ini memiliki bentuk menyerupai lidah yang mengelilingi Matahari. Terdapat
granula berukuran kecil dan berbentuk cembung yang disebut sebagai bintik Matahari. Matahari
mengeluarkan angin Matahari yang dikeluarkan pada bagian atas atmosfer, di mana
pergerakannya dapat menjangkau keseluruhan tata surya. Melakukan pergerakan rotasi selama
27 hari per periode putaran dengan kemiringan sumbu 7,25 dari Bumi. Demikianlah penjelasan
singkat tentang pengertian matahari, struktur, serta karakteristiknya. Matahari memiliki peran
penting terhadap kehidupan di Bumi.
Adapun matahari ini memiliki Ciri atau karakteristik diantaranya sebagai berikut :

1. Lidah Api Matahari (Prominensa)


Lidah api matahari itu menyerupai lidah api yang sangat besar serta terang. Lidah api tersebut
mencuat dari permukaan berbentuk seperti lidah itu dengan gerakan mengelilingi (loop). Bagian
tersebut disebut juga sebagai filamen matahari, hal tersebut disebabkan karna walaupun
mempunyai cahaya terang apabila dilihat dari luar angkasa namun cahayanya itu masih kalah

7
terang dengan cahaya matahari itu secara keseluruhan.
2. Bintik matahari
Pada matahari itu juga terdapat satu ciri khas ialah granula-granula yang berbentuk cembung itu
dengan ukuran kecil. Granula-granula ini terdapat suatu diphotisphere dengan jumlah yang tak
terhitung banyak. Granula-granula ini disebut juga dengan bintik matahari. Bintik matahari
tersebut terbentuk disebabkan karna adanya medan medan yang menembus photosphere.
Walaupun ukurannya itu terbilang kecil akan tetapi binti matahari ini dapat lebih besar apabila
dibandingkan dengan ukuran bumi kita. Bintik matahari ini tersusun oleh 2 (dua) daerah yakni
umbra serta penumbra. Daerah umbra ini adalah gelap pada bintik matahari juga dikelilingi oleh
daerah penumbra yang merupakan suatu daerah terang pada bintik matahari. Namun dengan
secara tidak langsung warna bintik matahari tersebut terlihat lebih gelap. Hal tersebut disebabkan
karna suhu pada bintik matahari ini lebih rendah apabila dibandingkan suhu photosphere.

3. Angin matahari
Angin matahari ini adalah suatu aliran partikel-partikel yang dikeluarkan dari atas atmosfer
matahari yang pergerakannya ini mengjangkau seluruh tata surya. Partikel ini mempunyai
kandungan eneregi yang sangat tinggi, namun pergerakannya itu keluar dari medan gravitasi
matahari itu dengan kecepatan yang tinggi. Bukti adanya angin matahari yang bisa atau dapat
terlihat dari bumi ialah adanya badai geomagnetic yang berenergi tinggi. Badai geomagnetic
tersebut bisa atau dapat merusak satelit serta sistem listrik. Selain badai geomagnetic bukti
lainnya ialah aurora didaerah kutub serta jugapartikel yang menyerupai ekor panjang komet. Ekor
panjang pada komet tersebut disebabkan oleh karena adanya hembusan angin matahari.

4. Badai matahari
Di matahari ini juga terjadi sebuah badai. Badai matahari tersebut akan terjadi apabila ada
pelepasan tiba-tiba energi magnetik yang terbentuk diatmosfer matahari.

Karakteristik matahari adalah sebagai berikut :


Diameter : 1,392684 x 106 km
Radius Katulistiwa : 6,96342 x 105 km
Keliling Khatulistiwa :4,379 x 106 km

8
Kepepatan : 9 x 10 -6
Luas Permukaan : 6,0877 x 1012 km
Volume : 1,412 x 1018 km
Massa : 1,8991 x 1030 km
Suhu Pusat : 15.000.000 oC
Suhu Permukaan : 6000 oC
Kala Rotasi : 27 Hari
Komposisi : Hidrogen, Helium, Oksigen, Karbon, dll

2.5 Eksplanasi Matahari Relative Terhadap Bumi

Geometri gerhana matahari juga dipengaruhi orbit bulan yang berbentuk elips. Jarak antara
bumi dan bulan dapat berubah hingga 6% dari rata-rata, sehingga mengakibatkan bulan tampak
membesar atau mengecil dari bumi, dan menentukan apakah terjadi gerhana total atau cincin.
Matahari juga tampak membesar dan mengecil sesuai berubahnya jarak bumi dari matahari
yang juga memiliki orbit elips, tetapi efeknya lebih kecil. Rata-rata bulan tampak lebih kecil
dibandingkan dengan matahari, dan peluang gerhana cincin lebih tinggi dibandingkan dengan
gerhana total (sekitar 60% gerhana sentral adalah gerhana cincin). Gerhana total terjadi ketika
bulan mendekati bumi melewati rata-rata.

Posisi simpul naik dan simpul turun di langit bumi relatif terhadap matahari berulang dalam
siklus sepanjang kira-kira 346,6 hari, dan periode ini disebut satu tahun gerhana. Gerhana
matahari hanya dapat terjadi pada jika bulan baru terjadi berdekatan dengan simpul naik dan
simpul turun. Rentang waktu di sekitar dua simpul ini disebut musim gerhana yang terjadi setiap

9
173,3 hari (346,6 hari/2). Kadang, dua gerhana matahari dapat terjadi dalam satu musim jika dua
bulan baru berturut-turut terjadi cukup dekat setelah dan sebelum sebuah simpul. Dalam setahun,
paling tidak ada dua gerhana matahari (berdekatan dengan kedua musim gerhana).
Karena tahun gerhana lebih pendek dibanding tahun masehi, lima gerhana matahari dapat
terjadi dalam setahun. Hal ini terjadi terakhir kali pada 1935, yaitu pada 5 Januari dan 3 Februari
(musim gerhana pertama), 30 Juni dan 30 Juli (musim gerhana kedua), dan 25 Desember (musim
gerhana pertama dari tahun gerhana selanjutnya). Selain itu, gerhana bulan juga hanya dapat
terjadi pada musim gerhana ini. Maksimal tiga gerhana (dua gerhana matahari dan satu gerhana
bulan, atau sebaliknya) dapat terjadi dalam satu musim, dan tujuh total gerhana dapat terjadi dalam
satu tahun (terakhir kali pada 1982, yaitu tiga gerhana bulan dan empat gerhana matahari)/

2.6 Bencana Akibat Matahari

Matahari Lockdown
Matahari lockdown diartikan sebagai aktivitas permukaan pusat Tata Surya yang saat ini
berada pada periode minimumnya, sehingga ilmuwan khawatir Bumi akan mengalami
penurunan suhu yang drastis. Saat itu terjadi, sunspot atau bintik Matahari menghilang
sehingga berdampak pada penurunan sinar yang amat drastis. Matahari disebut telah kehilangan
76 persen sunspot pada 2020.
Resesi sinar Matahari yang terjadi saat ini tercatat sebagai yang terburuk dalam satu abad
terakhir. Menurut Dean Pesnell dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di
Greenbelt, Maryland, AS, jumlah sunspot relatif tinggi pada 2014, lalu merosot tajam pada
2019 hingga 2020. Ilmuwan NASA juga telah menyatakan keprihatinannya bahwa situasi ini
dapat mengarah pada peristiwa seperti Dalton Minimum yang terjadi pada 1790 hingga 1830.
Ada kehancuran besar di Bumi karena banyak sungai di Eropa membeku dan tanaman utama
rusak. Padahal, sempat ada hujan salju lebat di Eropa pada Juli 1816. Kondisi demikian disusul
pula dengan bencana alam seperti gempa bumi.

Mengapa Matahari lockdown bisa sebabkan sejumlah bencana?


Seperti yang dikatakan astronom Dr. Tony Philipps, resesi sinar Matahari yang terjadi saat
ini tercatat sebagai yang terburuk dalam satu abad terakhir. Akibatnya, medan magnet Matahari
menjadi lemah, memungkinkan sinar kosmik ekstra ke Tata Surya. Kelebihan sinar kosmik,

10
menurut Philips, akan menimbulkan bahaya kesehatan bagi para astronaut yang tengah
menjalani misi luar angkasa. Jumlah pancaran sinar kosmik berlebih ini juga bisa memicu petir,
menjadikannya sebagai ancaman kesehatan. Solar minimum atau Matahari dalam periode
minimum menyebabkan apa yang disebut dengan Dalton Minimum. Kondisi tersebut pernah
terjadi antara 1790 dan 1830 ketika jumlah bintik matahari dan aktivitas Matahari berkurang.
Suhu global saat itu lebih rendah dari rata-rata.
Periode tersebut ditandai dengan cuaca yang sangat dingin, kegagalan panen, kelaparan,
dan letusan gunung berapi yang signifikan. Temperatur turun hingga 2 derajat Celcius selama
lebih dari 20 tahun, menyebabkan gangguan produksi pangan dunia yang menimbulkan
kelaparan. Kerusuhan dan kelaparan pangan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Pada abad
ke-17 dan ke-18, suhu turun begitu rendah sehingga Sungai Thames membeku, badai petir
menerangi langit. Pada tahun 1816, tercatat telah turun salju di bulan Juli. Itu juga periode yang
disebut 'Tahun tanpa Musim Panas.

Haruskah kita khawatir kejadian serupa akan terulang?


Para ilmuwan baru-baru ini mengamati ada 50 bintik matahari, dibandingkan dengan
40.000 hingga 50.000 yang biasanya terjadi dalam aktivitas normal. Menurut Jeff Knight,
seorang ilmuwan Met Office, solar minimum memang memiliki efek, yang berkontribusi pada
musim dingin yang lebih dingin. Knight menunjukkan bahwa solar minimum terakhir terjadi
pada 2008 dan 2010 bertepatan dengan musim dingin yang lebih dingin daripada biasanya di
Inggris. Solar minimum juga dapat menyebabkan ledakan "sprite" atau lampu oranye dan merah
yang muncul selama hujan badai, memicu badai petir, dan munculnya Cahaya Utara dan Selatan
di tempat-tempat yang tidak biasa.
Menurut Mather Owens, seorang profesor fisika luar angkasa di Universitas Reading
mengungkapkan, sejarah tidak akan terulang kembali. "Meskipun solar minimum yang terjadi
'cukup parah,' janganlah kita khawatir akan kembali memasuki zaman es mini," katanya.
Owens kembali meyakinkan bahwa solar minimum terjadi setiap 11 tahun, jadi ini adalah
kejadian yang cukup teratur. Dia mencatat solar minimum terakhir adalah pada 2009-2010,
yang seharusnya menjadi yang terdalam selama 100 tahun, tetapi untungnya bagi kita, kita tidak
akan dibuat mati di karenanya.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium.
Matahari termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh
komponen tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil,
asteroid, komet, dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai
pusat peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang
berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan
cahayanya menerangi Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa
Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat
berlangsung.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-
rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai
satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta
km. Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panasnya luar biasa.
Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa
matahari sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gasnya mahabesar ,
tekanan pada pusat matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..
Beberapa proses terbentuknya matahari :
1. Awan Gas yang Mengerut
2. Tarikan Gravitasi
3. Hampir Menjadi Bintang
4. Sebuah Bintang Lahir
5. Matahari sekarang

12
3.2 Saran

Saran kepada pembaca semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat dan dengan
membaca makalah ini semoga kita semakin mengerti tentang konsep vulkanisme. Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari pembaca untuk perbaikan
makalah kami berikutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar Cetakan Ketujuh. Jakarta. Penerbit : PT. Raja
Grafindo Persaja

Shodiq, Mochammad. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta. Penerbit : Kencana

Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung. Penerbit : Rosda

14

Anda mungkin juga menyukai