Anda di halaman 1dari 15

SISTEM TATA SURYA DAN PEMANFAATAN BENDA-BENDA LANGIT

PADA KEHIDUPAN MANUSIA

DOSEN PENGAMPU :
Drs. AMIRUDDIN B. S.Pd,M.Kes

DISUSUN OLEH : KELOMPOK E


ALDIN HUSMA (A1G122002)
HERMIN. H (A1G122011)
NABILAH HUMAIRA KAMSIN (A1G122015)
NILASARI (A1G122017)
ALYAH FARIDAH KARIM (A1G122036)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
TAHUN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “sistem tata
surya dan pemanfaatan benda-benda langit pada kehidupan manusia” dapat kami selesaikan
dengan baik. Makalah ini kami susun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep
dasar IPA.
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menguapkan terima kasih kepada semua pihak
terutama dosen pembimbing kami yang telah memberikan kami motivasi dan semangat pada
proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga makalah ini dapat menambah
pengalaman dan pengetahuan bagi pembaca. Namun, apabila terdapat kesalahan maupun
ketidaktepatan dari segi isi dan penulisan serta tata bahasa yang terkandung dalam makalah
ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Untuk itu kami menerima dan mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kendari, 26 Mei 2023

Tim Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................2
DAFTAR
ISI ..................................................................................................................3

BAB 1
PENDAHULUAN .........................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................4
1.2 RUMUSAN
MASALAH ........................................................................................4
1.3 TUJUAN .................................................................................................................4

BAB 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................
5
A. APA ITU BUMI DAN
ANTARIKSA ......................................................................5
B. BAGIAN-BAGIAN BUMI DAN
ANTARIKSA .....................................................6
C. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI .........................................................................9
D. GERHANA ............................................................................................................12

BAB 3
PENUTUP ...................................................................................................................13
A. KESIMPULAN .....................................................................................................13
B. SARAN ..................................................................................................................1
3

DAFTAR PUSTAKA
3

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa, kita dapat memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita dan alam semesta secara
keseluruhan. Mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa dapat membantu kita
meningkatkan pemahaman tentang alam semesta yang mencakup bagian-bagian bumi dan
antariksa serta tempat kita di dalamnya.
Dalam Jurnal Karinov yang berjudul “Modul Pelajaran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
sebagai Suplemen Bahan Ajar bagi Guru SD/MI di Desa Jambesari”

Selain itu, kita juga perlu mempelajari mengenai rotasi dan revolusi yang terjadi pada bumi.
Dengan mempelajari rotasi dan revolusi bumi, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik tentang dunia di sekitar kita dan alam semesta secara keseluruhan. Mempelajari rotasi
dan revolusi bumi dapat membantu kita mempelajari gerakan benda langit seperti rotasi dan
revolusi, yang dapat membantu kita memahami bagaimana bumi bergerak. Selain itu, kita
juga penting mengetahui mengenai gerhana dalam mempelajari benda-benda langit.
(Herlanti dkk, 2007:74)

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian bumi dan antariksa
2. Jelaskan bagian-bagian bumi dan antariksa
3. Bagaimana proses rotasi dan revolusi yang terjadi pada bumi ?
4. Jelaskan pengertian dan proses terjadinya gerhana.

1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka diharapkan :
1. Dapat mengetahui pengertian dari bumi dan antariksa
2. Dapat mengetahui bagian-bagian dari bumi dan antariksa
3. Dapat menjelaskan mengenai proses rotasi dan revolusi yang terjadi pada bumi
4. Dapat menjelaskan pengertian dan proses terjadinya gerhana
4

A. APA ITU BUMI DAN ANTARIKSA

Bumi dan antariksa adalah dua konsep yang saling terkait dan mempelajari tentang asal
mula bumi, perkembangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet, dan berbagai benda
lainnya di luar angkasa. Ilmu bumi dan antariksa adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi
dan segala komponen penyusunnya dan posisinya sebagai salah satu planet atau bagian dari
tata surya serta mempelajari benda-benda angkasa yang lainnya. Bumi merupakan planet
dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan matahari dan merupakan satu-
satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Secara garis besar,
lapisan bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan
inti (core). Sedangkan, antariksa adalah bagian alam semesta yang berada di luar atmosfer
bumi. Bisa dikatakan antariksa atau angkasa luar adalah bagian bumi yang relatif kosong.
Mempelajari ilmu pengetahuan bumi dan antariksa merupakan hal yang penting karena dapat
memudahkan seseorang dalam memahami fenomena alam di bumi. Seperti perubahan cuaca,
siklus bumi, bagaimana terbentuknya tata surya, dan lain sebagainya.
Melinda Tri Ananda M.Pd dalam buku Bumi dan Antariksa kajian konsep, pengetahuan dan
fakta

Para ilmuwan mengemukakan bahwa antariksa bermula dari adanya ledakan Big
Bang sekitar 15.000 juta tahun yang lalu. Big Bang sendiri merupakan sebuah ledakan yang
sangat dahsyat dan dinilai menjadi cikal bakal terbentuknya alam semesta. Sedangkan, proses
terbentuknya bumi dimulai sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu melalui akresi dari nebula
matahari. Pelepasan gas vulkanik diduga menciptakan atmosfer tua yang nyaris tidak
beroksigen dan beracun bagi manusia dan sebagian besar makhluk hidup masa kini.
Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat dalam
suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabur Putih). Dalam
tata surya kita, planet bumi menduduki nomor 3 dari matahari. Selain planet dalam tata surya
ada juga benda-benda angkasa lain dan 200 miliar bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti.
Pada sebuah penelitian galaksi bima sakti ternyata bukan satu-satunya galaksi namun terdapat
ratusan, jutaan bahkan miliaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses
pembentukan batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya berdasarkan
dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
Dalam ilmu geologi akan dipelajari mengenai kejadian, struktur dan komposisi batu-
batuan kulit bumi, sedangkan dalam ilmu geofisika dipelajari sifat batu-batuannya. Hasil
penelitian ilmu geologi menunjukkan bahwa unsur bumi telah berusia ±4.700 tahun dari
mulai proses pendinginan sampai pada akhirnya mengalami pembekuan. Planet bumi terus
berputar mengelilingi sumbunya yang disebut berotasi selama 24 jam tepatnya 23 jam 56
menit dalam 1 hari. Berevolusi mengelilingi matahari dengan lintas garis edar berupa elips.
Satu putaran atau berevolusi memakan waktu 365 hari 5 jam 48 menit atau 1 tahun.
Enokta Dwi Santosa S.Pd 2022/2023

5
B. BAGIAN-BAGIAN BUMI DAN ANTARIKSA

Latar belakang klasifikasi yakni berdasarkan ketika planet bumi telah terbentuk dari
massa gas, maka akan lambat lawan mengalami sebuah proses pendinginan. Sehingga, bagian
terluar planet bumi berubah menjadi keras. Sedangkan, bagian dalam bumi masih tetap di
mana itu merupakan massa zat yang panas dalam keadaan lunak. Pada saat proses
pendinginan berlangsung dalam waktu yang menghabiskan jutaan tahun, maka zat
pembentuk bumi yang terdiri dari berbagai jenis sifat kimia dan fisikanya telah sempat
memisahkan diri berdasarkan dengan perbedaan sifat-sifat tersebut. Dari hasil-hasil penelitian
terhadap bagian fisik bumi menunjukkan bahwa batuan batuan pembentuk sistem tata surya
pada bagian planet bumi dimulai dari bagian kerak bumi sampai inti bumi dengan komposisi
kandungan mineral dan unsur kimia yang berbeda-beda.
1. Lapisan bumi berdasarkan struktur (fisik)

a. Kerak bumi (crust)


Kerak bumi merupakan lapisan paling atas dan paling luar dari struktur bumi.
Kerak bumi dianalogikan sebagai kulit telur rebus karena sangat tipis, rapuh dan
mudah patah dibandingkan dengan struktur yang ada di bawahnya. Kerak bumi
tersusun dari elemen yang relatif ringan seperti silika, aluminium, dan oksigen.
Ketebalan lapisan kerak bumi bervariasi akibat permukaan bumi yang tidak rata.
b. Mantel bumi
Mantel bumi berada di kedalaman 40 hingga 3000 KM di bawah permukaan
bumi. Mantel bumi tersusun dari material besi, magnesium dan silika. Bagian terluar
mantel bumi cenderung lebih padat dan menempel dengan kerak bumi di atasnya.
Bantal bumi bersama dengan kerak bumi membentuk lapisan yang disebut litosfer.
Sekitar 100 sampai 200 KM di bawah permukaan tanah, suhu mantel bumi mencapai
titik leleh batuan atau sekitar 1000 derajat Celcius.
6
c. Inti bumi luar
Inti bagian luar merupakan struktur cair yang terdiri dari besi dan nikel. Inti
bagian luar ini berada di kedalaman 2.885-5.144 km. Suhu pada lapisan ini mencapai
3700 derajat Celcius.
d. Inti bumi dalam
Inti bagian dalam bumi berbentuk bola metal yang memiliki radius 1.220 KM
atau sekitar 3/4 ukuran bulan. Inti bagian dalam terletak di dalam bumi pada
kedalaman 2885 sampai 5144 KM di bawah permukaan bumi. Suhu di inti bagian
dalam bumi berkisar 4.300 sampai 5.400 derajat Celcius. Suhu ini hampir panas suhu
permukaan matahari.

2. Lapisan bumi berdasarkan susunan kimia

a. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan bumi yang memiliki sejumlah fungsi
penting, yakni untuk melindungi bumi dari benda angkasa yang jatuh, menjaga
kestabilan suhu udara di bumi, serta mengatur siklus cuaca dan iklim di bumi .
Ketebalan lapisan atmosfer diprediksi bisa mencapai 1.000 km. Dengan
tebalnya lapisan tersebut, atmosfer terbagi lagi kedalam lima kategori. Yakni
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
1. Troposfer
Merupakan lapisan udara paling bawah dan paling dekat dengan
permukaan bumi yang berada di ketinggian hingga 12 km. Lapisan ini
memungkinkan manusia untuk bisa bernapas.

2. Stratosfer
Merupakan lapisan udara yang terdapat lapisan ozon, yakni sebuah
lapisan yang berfungsi sebagai tirai pelindung dari radiasi ultraviolet
matahari. Lapisan stratosfer terletak di ketinggian 12-50 km.

3. Mesosfer
Lapisan udara ini berfungsi untuk menyalurkan gelombang radio sebab
memiliki muatan listrik. Mesosfer berada di ketinggian sekitar 50-70 km.
7

4. Termosfer
Lapisan udara ini disebut juga sebagai ionosfer karena terjadi proses
ionisasi antara molekul dan atom yang bergesekan dengan plasma
matahari. Termosfer memiliki ketinggian sekitar 70-400 km.

5. Eksosfer
Lapisan udara eksosfer merupakan lapisan paling terluar atmosfer yang
membentang di angkasa dan menyatu dengan radiasi matahari. Lapisan ini
berjarak 8000-3.000 km dari permukaan bumi.

b. Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Lapisan
bumi ini termasuk samudera, laut, danau, sungai, air, dan uap air. Sedikit
informasi, komposisi bumi terdiri dari 70 persen air dan 30 persen daratan.

c. Litosfer
Litosfer adalah lapisan kerak paling luar bumi yang terdiri dari
bebatuan. Lapisan ini berbentuk lempengan yang bergerak sehingga dapat
menimbulkan pergeseran benua.
Secara umum, litosfer terdiri dari dua bagian, yakni litosfer atas dan
litosfer bawah. Perlu diketahui, litosfer atas merupakan daratan sementara
litosfer bawah adalah lautan.

d. Biosfer
Biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup di bumi. Oleh
karena itu, biosfer turut mencakup udara, daratan, air, dan keseluruhan
ekosistem di muka bumi. Lalu, di lapisan ini juga atmosfer, hidrosfer, dan
litosfer saling berinteraksi.

Ilham Fikriansyah dalam artikel detik Bali 25 Januari 2023


8
C. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI

Rotasi Bumi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rotasi bumi adalah perputaran bumi
pada porosnya dari arah barat ke timur selama sehari (24 jam) yang mengakibatkan terjadinya
siang dan malam. Saat melihat globe, apakah kamu pernah berpikir bagaimana caranya bumi
bisa berputar pada porosnya? Perputaran bumi pada porosnya dinamakan sebagai rotasi bumi.
Waktu yang dibutuhkan bumi saat berputar di porosnya sekitar 23 jam 56 menit. Supaya
lebih mudah untuk diketahui oleh banyak orang, maka waktu rotasi bumi dibulatkan menjadi
24 jam.

Perhitungan rotasi bumi dimulai sejak matahari terbit sampai dengan matahari
selanjutnya terbit. Karena proses rotasi bumi ini, maka matahari yang kita lihat seperti sedang
bergerak dari timur ke barat. Padahal kenyataannya matahari hanya diam saja dan yang
berputar adalah planet bumi. Hal yang menarik dari terjadinya rotasi bumi adalah perputaran
bumi pada porosnya memiliki kemiringan 23,5 derajat. Dengan kata lain, saat rotasi bumi
tidak dalam keadaan tegak, tetapi dalam keadaan miring.

Posisi miring saat berotasi disebabkan karena bumi ditabrak oleh bongkahan luar
angkasa atau meteorit yang ukurannya hampir seperti ukuran planet mars. Tabrakan ini
terjadi kira-kira 4 miliar tahun yang lalu atau saat bumi masih berusia sangat muda.

Restu dalam artikel Gramedia-Rotasi dan revolusi bumi

Akibat Rotasi Bumi

1. Terjadinya siang dan malam

Siang dan malam yang kita rasakan dan kita lihat merupakan peristiwa yang
diakibatkan karena terjadinya rotasi bumi. Proses pergantian siang dan malam bisa dikatakan
sebagai peristiwa alam yang istimewa karena kamu bisa melihat perubahan matahari menjadi
bulan. Bukan hanya itu, dengan adanya perubahan siang dan malam, maka kamu akan
merasakan perbedaan suhu di pagi hari dan malam hari. Pada umumnya suhu saat yang
dirasakan siang hari cukup panas. Sementara itu, suhu pada malam hari biasanya cenderung
dingin.

1. Membelokkan arah angin dan arus laut

Angin yang berbelok dari daerah satu ke daerah lainnya akan sangat bermanfaat
karena kita bisa merasakan kesejukan. Pembelokkan angin akan mengurangi kecepatan angin
sehingga tingkat kerusakan yang berasal dari angin akan ikut berkurang. Sementara itu, arus
laut akan bergerak sesuai dengan pembelokkan angin. Misalnya, arus laut di belahan bumi
bagian barat bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan, di belahan bumi
bagian utara, arus laut bergerak sesuai arah jarum jam.

2. Gerak semu harian matahari

Dinamakan sebagai gerak semu matahari karena matahari seperti bergerak sepanjang
hari. Pergerakan yang dimaksud, seperti saat pagi matahari akan terbit dari timur, saat siang
hari matahari berada di atas kepala kita, dan saat sore hari matahari akan terbenam di barat.

3. Membentuk zona waktu yang berbeda

Dengan adanya rotasi bumi, maka akan ada zona waktu yang berbeda. Seperti halnya
Indonesia yang mempunyai tiga zona waktu yang berbeda, yaitu Waktu Indonesia bagian
barat (WIB), Waktu Indonesia bagian tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur
(WIT). Ketiga zona waktu tersebut berjarak satu jam. Misalkan waktu di WIB pukul 9 pagi,
maka di WITA pukul 10 pagi, dan waktu di WIT pukul 11 pagi. Zona waktu akibat dari rotasi
bumi bukan hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di belahan dunia lainnya. Mengapa ini bisa
terjadi? Karena dengan adanya rotasi bumi, maka bumi dibagi menjadi 24 zona waktu yang
pusatnya ada di kota Greenwich, Inggris.

4. Bentuk bumi menjadi tidak bulat sempurna

Ketika bumi berotasi, maka akan ada berbagai macam gaya yang muncul. Setiap
gaya-gaya yang muncul akan selalu bergerak menjauhi pusat bumi. Dengan adanya gaya-
gaya tersebut, maka bentuk bumi menjadi tidak bulat sempurna. Dengan kata lain, di bagian
kutub, bentuk bumi pepat, kemudian di bagian khatulistiwa bentuk bumi mengambang.

Restu dalam artikel Gramedia-Rotasi dan revolusi bumi


10

Revolusi Bumi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) revolusi bumi adalah peredaran bumi
dan planet-planet lain dalam mengelilingi matahari. Singkatnya, revolusi adalah peristiwa
pergerakan bumi mengelilingi matahari. Planet bumi yang kita ketahui dan dijadikan sebagai
tempat tinggal bukan hanya berotasi saja, tetapi bumi juga melakukan proses revolusi.
Kecepatan bumi ketika melakukan revolusi berkisar 30 km/detik, cepat sekali bukan?

Sedangkan waktu yang dibutuhkan bumi untuk melakukan revolusi adalah 365 ¼ hari
atau dalam kalender masehi selama satu tahun. Saat bumi melakukan revolusi, maka akan
memicu terjadinya gerak semu matahari. Maka dari itu, matahari yang kita lihat dari
permukaan bumi posisinya seperti selalu bergerak. Jika pada rotasi bumi akan terjadi siang
dan malam, maka revolusi bumi akan menghasilkan perubahan musim di bumi. Oleh karena
itu, revolusi bumi dijadikan sebagai acuan untuk membuat kalender masehi. Dalam
perhitungan kalender masehi, waktu yang digunakan adalah satu kali putaran revolusi bumi
yaitu 365 ¼ hari.

Akibat Revolusi Bumi

1. Adanya Gerak semu matahari

Revolusi akan mengakibatkan gerak semu matahari. Gerak semu matahari terjadi
karena gerakan bumi yang mengelilingi matahari.

2. Membedakan waktu siang dan malam

Lamanya waktu siang dan malam di setiap daerah yang ada di bumi disebabkan
karena terjadinya proses revolusi bumi. Perbedaan waktu ini terbagi menjadi tiga periode,
yakni 21 Maret hingga 23 Desember, 23 September hingga 21 Maret, dan 21 Maret hingga 23
September. Jika dijelaskan, pada periode 21 Maret hingga 23 Desember, kutub utara akan
mengarah atau mendekati matahari dan kutub selatan menjauhi matahari.

3. Acuan sebagai pembuatan kalender Masehi


Lamanya waktu revolusi bumi, yaitu 365 ¼ hari dijadikan sebagai acuan untuk
membuat kalender masehi. Oleh karena itu, jumlah hari yang ada di kalender masehi
umumnya berjumlah 365 hari. Namun, dalam tahun kabisat jumlah hari pada kalender akan
bertambah satu hari. Hal ini dikarenakan bulan Februari tahun kabisat harinya berjumlah 29
hari bukan kaya biasanya yang berjumlah 28 hari.

4. Adanya pergantian musim

Perubahan musim ini tidak bisa dilepaskan dari peran matahari. Matahari yang
bergerak akan menentukan musim yang akan terjadi. Misalnya, ketika matahari mengarah
pada suatu daerah, maka daerah tersebut akan mengalami musim panas. Pergantian musim
sangat diperlukan untuk keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya yang
ada di bumi. Suhu di bumi akan menjadi stabil dengan adanya pergantian musim.

Restu dalam artikel Gramedia-Rotasi dan revolusi bumi

11

D. GERHANA

Gerhana merupakan proses tertutupnya bulan atau matahari secara tiba-tiba, terdapat dua
jenis gerhana yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari. Gerhana disebabkan oleh
bayangan yang dibentuk oleh bumi atau bulan terletak dalam satu garis. Bayangan
tersebut mempunyai dua bagian yaitu :
a. Bayangan Umbra atau bayangan inti
Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil begitu menjauh dari bumi atau
bulan. Umbra bulan panjangnya kira-kira 370.000 km, sedangkan umbra bumi panjangnya
kira-kira 1.376.000 km.
b.Daerah bayangan kabur (sebagian) dinamakan penumbra

Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintas di antara bumi dan matahari. Jika
posisi bumi-bulan-matahari tepat segaris, bayangan bulan dapat menutup sebagian daerah
dibumi. Tempat di bumi yang tertutup penumbra mengamati gerhana matahari sebagian
(parsial). Hanya sebagian permukaan matahari yang ditutupi bulan. Tempat yang ditutupi
umbra mengalami gerhana matahari total. Seluruh permukaan matahari tertutup bulan.
Ukuran bulan sangat kecil sehingga bayangannyapun kecil. Oleh karena itu, daerah di
bumi yang tertutup bayangan bulan hanya sebagian. Luas daerah yang tertutup penumbra
memiliki garis tengah sekitar 3.000 km. Daerah yang tertutup umbra memiliki garis tengah
sekitar 269 km. Lama gerhana matahari total hanya beberapa menit karena gerakan bayangan
bulan yang cepat. Gerhana matahari total yang tergolong lama terjadi di Samudra Atlantik
dan afrika pada tanggal 30 Juni 1937 yang berlangsung selama 7,2 menit.Apabila Gerhana
posisi Bulan terletak berada pada satu garis lurus , di antara Bumi dan Matahari maka akan
tertutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari.matahari terjadi. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak
rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi. Penyebab lain adalah letak Bulan yang lebih
dekat dibandingkan Matahari yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

Widhia Arum Wibawana dalam artikel detik.com

12

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Benda-benda langit dan alam semesta adalah topik yang luas dan kompleks yang
mempelajari tentang berbagai benda langit seperti planet, bintang, satelit, asteroid, dan
komet, serta tentang struktur dan komposisi bumi dan antariksa. Beberapa hal yang dapat
dipelajari dari ilmu bumi dan antariksa adalah gravitasi, lapisan penyusun bumi, tata surya,
radiasi energi matahari, efek radiasi matahari terhadap bumi, bentang alam, dan sejarah
kehidupan di muka bumi. Rotasi dan revolusi bumi juga merupakan konsep penting dalam
ilmu bumi dan antariksa, yang mempengaruhi pergantian siang dan malam, arah angin,
percepatan gravitasi, gerak semu harian matahari, pergerakan air laut, perbedaan waktu
tempat-tempat di bumi, dan perubahan musim di bumi. Dalam Alquran, penciptaan alam
semesta dilakukan selama enam hari dan dahulunya seluruh benda langit di alam semesta
adalah satu.

Dari modul IPA bumi dan antariksa oleh simpkb

B. SARAN

Dengan adanya pembahasan mengenai sistem tata Surya dan pemanfaatan benda langit,
kita diharapkan dapat atau mampu mengetahui apa saja yang menjadi bagian dari benda
benda langit dan sistem tata Surya.
13

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Karinov yang berjudul “Modul Pelajaran Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa sebagai
Suplemen Bahan Ajar bagi Guru SD/MI di Desa Jambesari”
Rotasi dan revolusi bumi (Herlanti dkk, 2007:74)

Melinda Tri Ananda M.Pd dalam buku Bumi dan Antariksa kajian konsep, pengetahuan dan
fakta
Enokta Dwi Santosa S.Pd 2022/2023
Ilham Fikriansyah dalam artikel detik Bali 25 Januari 2023

Restu dalam artikel Gramedia-Rotasi dan revolusi bumi

Modul IPA bumi dan antariksa oleh simpkb

Widhia Arum Wibawana dalam artikel detik.com

Anda mungkin juga menyukai