Anda di halaman 1dari 24

Konsep kebumian dan benda langit yang ada di bumi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Konsep Dasar IPA

Dosen Pengampu :

Moch. Ludfy Hadis, M. Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Amaliyah Sholichah (2286206012)


2. Esbon Barutu (2286206026)
3. Mirza Novanandha NurAzizah (2286206036)
4. Silviana Putri (2286206006)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PGRI SIDOARJO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam dengan judul “konsep kebumian
dan benda langit yang Ada di bumi Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap konsep kebumian dan benda langit
yang ada di bumi Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca. Walaupun penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritik untuk makalah ini. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen Ilmu Pengetahuan
Alam kami Bapak Moch Ludfy Hadis, M.Pd dan teman-teman dalam bentuk dukungan demi
menyelesaikan makalah ini.

Sidoarjo, 21 November 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ............................................................................................................... 2

BAB II ....................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3

A.pengertian kebumian

B.teori terbentuknya bumi

C.proses pembentukan muka bumi

D.cabang-cabang kebumian

D.Benda langit di angkasa

E.sistem tata surya di angkasa

BAB III.................................................................................................................................... 10

PENUTUP............................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10

B. Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita ketahui bahwa manusia tinggal di lingkungan yang beragam. Sebagian dari mereka
tinggal di pegunungan dan sebagian lainnya tinggal di pantai yang datar atau di wilayah
perbukitan. Keragaman tersebut memengaruhi kehidupan manusia. Manusia yang tinggal di
pegunungan memiliki corak kehidupan yang berbeda dengan mereka yang tinggal di pantai.
Demikian pula dengan orang yang tinggal di perbukitan dan lembah sungai. Masing-masing
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Proses geologi berperan dalam mengubah dan menciptakan bentuk permukaan bumi.
Perubahan bentuk yang dihasilkan dari proses geologi biasanya tidak berlangsung dalam
sekejap, namun membutuhkan waktu yang lama. Proses geologi dapat dipengaruhi oleh
tenaga yang berasal dari dalam dan luar bumi. Tenaga yang berasal dalam bumi disebut
tenaga endogen. Tenaga endogen merupakan penyebab permukaan bumi tidak rata dan
adanya perbedaaan kulit bumi antar lempeng. Contoh tenaga endogen adalah vulkanisme,
epirogenesa, tektonisme, dan orogenesa. Vulkanisme misalnya gempa karena gunung
meletus, tektonisme misalnya gempa karena pergerakan lempeng, dilakukan sementara,
tenaga yang berasal dari luar bumi dan sifatnya merusak struktur yang telah ada disebut
tenaga eksogen. Perombakan muka bumi akibat tenaga eksogen dapat disebabkan oleh
proses pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah. Proses
perombakan atau perubahan-perubahan muka ini, pengerjaannya dilakukan oleh air, udara,
dan es. Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat. Air laut
menerjang pantai yang akibatnya tanah dan bantuannya terkikis dan terbawa oleh air.
Tanah dan batuan yang dibawa aair.
B. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian kebumian?


2.Bagaimana teori terbentuknya bumi?
3. Kapan terjadinya proses pembentukan muka bumi?
4. Kenapa ada cabang-cabang kebumian?
5.Siapa saja benda-benda langit yang ada diangkasa?
6.Dimana sistem tata surya diangkasa?

C. Tujuan Masalah

1.Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian kebumian


2.Agar mahasiswa dapat mengetahui teori terbentuknya bumi
3.Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pembentukan muka bumi
4.Agar mahasiswa dapat mentahui benda-benda langit yang ada di angkasa
5.Agar mahasiswa mengetahui sistem tata surya diangkasa
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian ilmu kebumian dan geologi

Ilmu kebumian atau geosains (bahasa Inggris: earth science, geoscience) adalah suatu
istilah
untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang mempelajari bumi. Cabang ilmu ini
menggunakan
gabungan ilmu fisika, geografi, matematika, kimia, dan biologi untuk membentuk suatu
pengertian kuantitatif dari model lapisan-lapisan Bumi.Dalam melaksanakan kajiannya,
ilmuwan dalam bidang ini menggunakan metode ilmiah, yaitu formulasi hipotesis
melalui
pengamatan dan pengumpulan data mengenai fenomena alam yang dilanjutkan dengan
pengujian hipotesis-hipotesis tersebut. Dalam ilmu Bumi, peranan data sangat penting
dalam
menguji dan membentuk suatu hipotesis. Geologi adalah suatu bidang Ilmu
Pengetahuan Kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet Bumi
beserta isinya yang pernah ada. Ilmu Geologi merupakan kelompok ilmu yang
membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur,
proses-proses yang bekerja baik di dalam maupun diatas permukaan bumi,
kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir
di alam semesta hingga sekarang.
Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang kompleks,
mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan suatu
bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini mempelajari daribenda-
benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudera, cekungan dan rangkaian
pegunungan.
Perkembangan Ilmu Geologi
Ilmu Geologi itu sendiri sebenarnya dapat dikatakan dimulai pada sekitar tahun 500
hingga 300 tahun sebelum Masehi, yang didasarkan kepada fakta-fakta yang disusul
dengan pemikiran-pemikiran dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh pakarpakar
filsafat Yunani.
Namun geologi berkembang menjadi ilmu pengetahuan modern tentang Bumi sejak
abad ke 17 dan 18 setelah James Hutton, seorang ahli fisika Skotlandia menerbitkan
bukunya yang berjudul Theory of the Earth pada tahun 1795. Hutton mencetuskan
doktrin Uniformitarianisme (keseragaman) yang menyatakan bahwa hukum-hukum
fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa
lampau.
Karena luasnya bidang-bidang yang dicakup, maka Geologi umumnya dibagi
menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu :
1. Geologi Fisik (Physical Geology)
Geologi Fisik adalah suatu studi yang mengkhususkan mempelajari sifat-sifat fisik
dari bumi, seperti susunan dan komposisi dari pada bahan-bahan yang membentuk
bumi, selaput udara yang mengitari bumi, khususnya bagian yang melekat dan
berinteraksi dengan bumi, kemudian selaput air atau hidros?r, serta proses-proses
yang bekerja diatas permukaan bumi yang dipicu oleh energi Matahari dan tarikan
gaya berat bumi. Proses-proses yang dimaksud itu, dapat dijabarkan sebagai
pelapukan, pengikisan, pemindahan dan pengendapan.
2. Geologi Dinamis (Dynamic Geology)
Geologi Dinamis adalah bagian dari Ilmu Geologi yang mempelajari dan membahas
tentang sifat-sifat dinamika bumi. Sisi ini berhubungan dengan perubahanperubahan
pada bagian bumi yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang dipicu oleh
energi yang bersumber dari dalam bumi, seperti kegiatan magma yang
menghasilkan vulkanisme, gerak-gerak litosfer akibat adanya arus konveksi, gempa
bumi dan gerak-gerak pembentukan cekungan pengendapan dan pegunungan.
Dalam periode abad ke 20, bagian dari ilmu geologi ini dapat dikatakan sedang
berada dalam puncak perkembangannya yang semakin mempesona bagi para pakar
ilmu kebumian, yaitu dengan dicetuskannya Konsep Tektonik Global Yang Baru (The
New Global Tectonic) dengan Teori Tektonik Lempengnya.

Teori ini telah menimbulkan suatu revolusi dalam pemikiran-pemikirannya dan telah
banyak mempengaruhi cabang-cabang lainnya dari ilmu geologi seperti petrologi,
stratigrafi, geologi struktur, tektonik serta implikasinya terhadap pembentukan cebakan
mineral, minyak bumi dan sebagainya. Tugas Ahli Geologi Seorang ahli geologi
mempunyai tugas melakukan penelitian-penelitian untuk mengungkapkan misteri yang
masih menyelimuti proses-proses yang berhubungan dengan bahan-bahan yang
membentuk bumi, gerak-gerak dan perubahan yang terjadi seperti gempa-bumi dan
meletusnya gunung api.
Di samping itu, juga mencari dan mencoba menemukan bahan-bahan yang kita butuhkan
yang diambil dari dalam bumi seperti bahan tambang dan minyak dan gas bumi. Dengan
semakin majunya peradaban dimana banyak benda-benda kebutuhan manusia dibuat
yang memerlukan bahan-bahan tambang seperti besi, tembaga, emas dan perak,
kemudian juga batu bara dan minyak bumi sebagai sumber energi, dan karena mereka ini
harus diambil dari dalam bumi, maka Ilmu Geologi kemudian berkembang sebagai ilmu
terapan, yang dalam hal ini berfungsi sebagai penuntun penting di dalam eksplorasi.
Selain itu, seiring berkembangnya penghuni bumi, dimana sebelumnya pemilihan wilayah
pemukiman bukan merupakan masalah, sekarang ini pengembangan wilayah harus
memperhatikan dukungan terhadap lingkungan yang ditentukan oleh faktorfaktor
geologi agar pembangunannya tidak merusak keseimbangan alam. Karena itu tugas
seorang ahli geologi di samping apa yang diuraikan diatas, juga mempelajari sifat-sifat
bencana alam, seperti banjir, longsor, gempa-bumi dll; meramalkan dan bagaimana cara
menghindarinya.
B.Teori pembentukan Bumi
Penjelasan tentang asal muasal terbentuknya bumi beserta serangkaian gejala di
dalamnya disebut sebagai teori pembentukan bumi. Menurut Littlejohn, teori merupakan
suatu konsep yang menjelaskan hubungan antar fenomena secara sistematis. Dengan
demikian, maka teori pembentukan bumi merupakan pandangan sistematis yang berisi
hubungan fenomena-fenomena terkait proses terjadinya bumi. Melalui berbagai
penelitian yang dilakukan, para ilmuwan mencoba untuk menjawab hipotesis dari
pertanyaan-pertanyaan terkait pembentukan bumi. Inilah yang melatarbelakangi
lahirnya berbagai macam teori. Teori pembentukan bumi tersebut kemudian menjadi
rujukan para ahli geografis untuk mendalami sifat-sifat yang terkandung dalam bumi itu
sendiri.

Contoh Teori Pembentukan Bumi Beberapa ilmuwan banyak menyatakan pendapatnya


berdasarkan sebuah kajian, penelitian, pengamatan serta gejala-gejala yang timbul.
Berikut beberapa ulasan terkait teori-teori pembentukan bumi:

1. Teori Laplace

Teori pembentukan bumi Laplace dicetuskan oleh seorang pakar matematika dan
astronomi berkebangsaan Perancis, yaitu Pierre Simon Marquis de Laplace. Teori ini
muncul pada tahun 1796 di Perancis. Menurut Laplace, bumi terbentuk dari gumpalan
gas panas yang berputar-putar pada sebuah pusat peredaran. Setelah itu terbentuklah
sebuah cincin-cincin gas di sekelilingnya yang kemudian terlempar atau bergerak
menjauh. Hingga akhirnya cincin-cincin yang bergerak menjauh tersebuh mengalami
pendinginan membentuk bola raksasa. Kemudian bola raksasa inilah yang disebut
sebagai bumi.

2.Teori Planetisimal
Seorang ahli yang berasal dari Amerika, Forest Ray bersama T.C Chamberlain yaitu
seorang ahli geologi menjelaskan proses pembentukan bumi. Menurut keduanya,
matahari terbentuk terlebih dulu sebagai pusat peredaran dengan massa gas yang cukup
besar. Kemudian melintaslah sebuah bintang dengan kecepatan maksimum di sekitar
area matahari. Hal ini menyebabkan adanya tarikan antara partikel-partikel gas matahari
dengan bintang tersebut. Sebagian massa gas bertahan mengelilingi matahari akibat gaya
gravitasi, sedangkan bagian lainnya terlempar menjauh ke luar lintasan bintang. Massa
gas yang mengelilingi mathari akhirnya mengalami pendinginan, hingga terbentuklah
sebuah planetisimal atau cincin. Dari planetisimal inilah terjadi gaya tarik menarik yang
cukup besar pada massa gas. Akibat daya tarik tersebut planetisimal menjadi padat.
Hingga akhirnya membentuk sebuah planet, salah satunya planet kita sekarang, yaitu
bumi.

3 teori Tidal
Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan Inggris yang bernama James Jeans dan
Harold Jeffreys. Teori tidal tercetus pada tahun 1918 silam. Menurut teori tidal,
pembentukan bumi terjadi akibat massa gas matahari mengalami tarik menarik akibat
bergesekan dengan bintang yang cukup kuat. Dari hasil tarik menarik ini, sebagian massa
bergerak ke arah luar membentuk cerutu.Bagian yang berbentuk cerutu inilah akhirnya
mengalami pendinginan. Proses pendinginan mengakibatkan bentuk gas menjadi
gumpalan-gumpalan bola. Kemudian gumpalan-gumpalan bola inilah yang disebut
sebagai planet, salah satunya bumi.

4.Teori Georges-Louis Leclerc


Seorang ilmuwan yang bernama Louis Lecrerc, Perancis Georges, dan Comte de Buffon,
menjelaskan proses pembentukan bumi berasal dari tumbukan komet dengan matahari.
Hal ini menyebabkan sebagian massa matahri terpental jauh hingga terbentuklah suatu
planet. Pendapatnya ini disampai

5. Teori Kuiper Gerald P.


Kuiper dalam sebuah teori pembentukan bumi menyatakan bahwa pada awalnya
terdapat nebula yang sangat besar dengan bentuk mirip piringan cakram. Adapun pusat
piringan cakram tersebut disebut sebagai protomatahari. Sedangkan bagian yang
mengelilingi protomathari disebut sebagai protoplanet. Pusat piringan menjadi sangat
panas dan berpijar. Namun, protoplanet mengalami gejala pendinginan hingga akhirnya
menggumpal membentuk planet. Inilah asal mula planet bumi terbentuk.

6. Teori Weizsacker Carl Friedrich von


Weizsacker merupakan seorang ahli ilmu astronomi yang berasal dari Jerman. Pada tahun
1940, dirinya ikut mencetuskan sebuah teori yang menyatakan bahwa awal mulanya tata
surya terdiri dari matahari. Kemudian matahari tersebut dikelilingi oleh sebuah kabut gas.
Kandungan dalam kabut gas merupakan unsur-unsur ringan, seperti hidrogen dan
helium. Hal ini menjadi sebab menguapnya kabut gas tersebut karena panas matahari.
Sedangkan unsur yang berat mengalami penggumpalan dan disebut sebagai planet.

7.Teori Whipple Fred L


Seorang ahli astronomi berkebangsaan Amerika, Whipple Fred Lmenjelaskan
pembentukan bumi yang berasal dari kabut serta gas aneh. Kabut dan gas ini
mengandung nitrogen dan kosmis, berotasi dalam sebuah piringan besar. Kabut dan gas
yang berotasi menyebabkan penggumpalan massa hingga menjadi padat. Sedangkan gas
yang ringan menguap di angkasa. Gumpalan padat tersebut akhirnya disebut sebagai
planet. Jari-jari bumi diukur dari permukaan menuju pusat sekitar 6.371 km. Namun,
akibat rotasi bumi yang menghasilkan gaya sentrifugal membuat jari-jari bumi bertambah
besar di daerah ekuator. Sebaliknya, jari-jari bumi dengan nilai terkecil terdapat pada
daerah kutub. Selanjutnya, untuk mempelajari susunan interior bumi maka manusia
menggunakan ilmu geofisika. Geofisika merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari
sifat-sifat fisik bumi. Metode yang dilakukan adalah dengan menggunakan gelombang
seismik pasif yaitu, gelombang S dan gelombang P.

Dari hasil pengukuran tersebut, secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian susunan
interior bumi, yaitu:
1. Kerak bumi Kerak bumi merupakan bagian terluar dari bumi. Memiliki sifat kaku dan
tidak elastis. Kerak bumi sendiri terdiri atas dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak
samudera. Kerak benua memiliki ketebalan 20-70 km dengan kisaran suhu 200-5000C.
Komposisi penyusun kerak benua adalah silika (Si), aluminium (Al), natrium (Na), dan
kalium (K), selain itu kerak benua juga bersifat asam. Selanjutnya bagian kedua disebut
sebagai kerak samudera, dengan ketebalan 8-15 km. Adapun suhu kerak samudera
kisaran 400-7000C. Kerak samudera bersifat basa. Oleh sebab itu, kandungan bahan
penyusunnya mayoritas adalah silika (Si), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan besi (Fe).
Densitas rata-rata kedua bagian tersebut adalah 2,7 g/cc dan 3,3 g/cc.

2.Mantel

Mantel merupakan bagian kedua setelah kerak bumi. Mantel bumi terdiri atas dua
bagian, yaitu mantel luar (astenosfer) dan manatel dalam (mesosfer). Pertama, mantel
luar (astenosfer) bersifat plastis, serta dapat layaknya fluida. Astenosfer membentang
dari kedalaman 200 km hingga 660 km di bawah permukaan bumi. Sedangkan suhu dari
astenosfer adalah 1.100-2.0000C serta memiliki densitas rata-rata 3,3 g/cc. Sebagian dari
lapisan astenosfer bergabung dengan kerak membentuk lempeng bumi. Bagian inilah
yang disebut dengan litosfer. Selanjutnya bagian kedua yaitu, mantel dalam (mesosfer).
Mesosfer memiliki sifat kaku dan basa. Kedalaman mesosfer berkisar 660-2.900 km
dengan rentang suhu 2.000-3.0000C serta memiliki densitas sekitar 5,7 g/cc. Kedua
bagian mantel ini memiliki perbedaan sifat sehingga memunculkan bidang diskontinuitas
rapetti.

3.Inti

Inti merupakan bagian terdalam dari bumi. Sama halnya dengan kerak dan mantel bumi,
inti juga dibagi dalam dua bagian, yaitu inti luar dan dalam. Inti luar bersifat cair,
sedangkan inti dalam bersifat padat.Perbedaan sifat itulah yang membentuk gelombang
elektromagnetik dan kutub bumi. Inti luar bumi berada pada kedalaman 2.900-5.150 km
dengan densitas 10-12 g/cc. Adapun suhu inti luar berkisar 3.000-3.8000C. Adapun
komposisi utama dari inti luar terdiri dari besi (Fe), nikel (Ni), dan sulfur (S). Sedangkan
komposisi inti dalam adalah besi (Fe), nikel (Ni), dan uranium (U). Berbeda dengan inti
luar, suhu inti dalam sangatlah tinggi, berkisar 3.800-6.0000C akibat dari reaksi nuklir.
Suhu tersebut sangatlah tinggi, sama halnya dengan suhu permukaan
bumi.Namun,lapisan inti dalam bersifat padat. Hal ini dikarenakan adanya energi gravitasi
dengan memiliki densitas yang sangat tinggi pula yaitu, >12 g/cc.
C.proses Pembentukan Muka Bumi

Proses pembentukan muka bumi disebut juga dengan proses geologis. Proses ini terdiri
dari dua macam, yaitu proses dari dalam (endogen) dan proses dari luar (eksogen). Kedua
proses inilah yang membetukan muka bumi tidak rata, berikut penjelasan dari kedua
proses tersebut:

1. Proses Endogen
Proses pembentukan muka bumi dari dalam disebut juga dengan proses endogen.
Proses ini disebabkan adanya energi panas dari mantel dan kerak bumi. Energi panas
yang timbul berasal dari disintegrasi unsur radioaktif mantel bumi..hal tersebut
berakibat pada munculnya fenomenafenomena alam seperti, gempa bumi,
berkembangnya benua, munculnya palung samudera dan pegunungan, aktivitas
vulkanik, pembentukan bantuan dan lainnya.

Dalam proses pembentukan muka bumi, tenaga endogen dibagi menjadi tiga jenis.
Yaitu tektonisme, vulkanisme, seisme

1.Tektonisme

Tenaga tektonisme adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (baca: Pengertian
Tektonisme dan Jenisnya). Tektonisme adalah gerakan yang berupa gerakan
mendorong dan menarik secara vertikal maupun horizontal. Tektonisme terjadi akibat
adanya tekanan dari panas yang ada di dalam inti bumi. Inti bumi adalah bagain
terdalam dari bumi. Suhu panas yang ada di dalam inti bumi, menciptakan tenaga
yang mendorong atau menarik lapisan batuan yang ada di dalam bumi. Lapisan bumi
yangg tertarik dan terdorong, akan kebali menarik atau mendorong bagian lapisan di
atasnya, hingga menyebabkan perubahan pada bentuk permukaan bumi. Akibat dari
tektonisme, bumi mengalami lipatan atau patahan. Lipatan adalah bentuk muka yang
terjadi pada daerah yang lunak. Proses terjadinya lipaan pada permukaan bumi
berjalan lambat dan menyebabkan bumi menjadi berkerut. Sedangkan patahan
adalah proses perubahan muka bumi yang terjadi pada daerah yang keras dan cepat.
Pada proses ini, kulit bumi tidak sempat menyeimbangkan kekuatan yang keluar dari
bumi,sehingga permukaaan bumi menjadi patah. Tektonisme adalah salah satu
penyebab terbentuknya gunung dan llembah

2.vulkanisme

Vulkanisme adalah gerakan magma yang ada di dalam bumi magma adalah cairan
panas yang berasal dari inti bumiMagma yang panas, mendapatkan tekanan. Magma
yang ditekan ini, akan keluar mencari tempat dengan tekanan yang lebih rendah.
Magma biasanya keluar melalui pipa alami yang ada di dalam bumi. Pipa tersebut
bernama terusan kepunden. Magma yang keluar dari dalam perut bumi akan meletus
dan menjadi lava. Kedalaman dari kantong magma yang menyimpan magma
mempengaruhi kekuatan letusan dari gunung api.

Semakin dalam kantong magma, akan semakin besar letusan yang dihasilkan. Dalam
proses pembentukan muka bumi, lava yang membeku adalah kunci pembentukannya.
Lava yang keluar dengan letusan yang kecil dan cair, akan membentuk dataran tinggi
yang luas disebut plato. Selain itu, magma yang encer juga dapat menyebabkan
bentuk gunung api menjadi semakin landai. Selain mengubah bentuk gunung api
menjadi landai, magma yang keluar dengan kekuatan yang besar lalu kecil, lalu
kembali menjadi besar, menyebabkan gunung menjadi semakin runcing pada
puncaknya. Vulkanisme juga sebagai penyebab terbentuknya danau atau kaldera serta
dataran tinggi atau plato.

3.Seisme

Seisme adalah gempa bumi. Gempa bumi adalah getaran yang terjadi akibat dari
proses patahan dan lipatan Pada gerakan ini, menyebabkan timbulnya gelombang
yang menyebabkan bumi bergetar. Selain akibat dari patahan dan lipatan, seisme juga
dapat terjadi akibat pergerakan lempangan yang ada di bumi. Seisme adalah salah
satu pembentukan muka bumi. Dimana dalam prosesnya, seisme dapat menyebabkan
munculnya cekungan atau retakan pada permukaan bumi. Selain itu, gempa bumi
besar yang terjadi di dalam laut, berpotensi dalam menciptakan tsunami. Gempa bumi
tidak hanya terjadi akibat proses lipatan, patahan, atau gerakan lempeng bumi.
Gempa bumi juga terjadi akibat adanya aktivitas vulkani. Sebelum meletus, gunung
api akan menghasilkan gempa bumi yang kecil namun sering. Dan saat meletus, gempa
yang dihasilkan bisa sangat besar.

2.Proses Eksogen

Selain proses dari dalam atau proses endogen, pembentukan muka bumi juga
dipengaruhi oleh proses eksogen. Proses dari luar atau eksogen ini merupakan tenaga
pembentuk muka bumi yang bersifat merombak, memperbaiki, dan membangun.
Adapun proses pembentukan terjadi di lapisan listosfer. Pada lapisan litosfer akan
terjadi penggerusan atau perombakan oleh tenaga eksogen, seperti pelapukan,
pengikisan, dan sedimentasi.Awal mulanya sebuah gumpalan tanah akan dihancurkan
dengan pelapukan. Kemudian dikikis dan diangkut oleh air, gletser atau lainnya.
Setelah itu akan terjadi pengendapan aPada proses pembenukan muka bumi melalui
tenaga eksogen, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

❖ Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pembentukan muka bumi memalui pengendapan materi-
materi sedimen berasal dari pelapukan batuan, pelapukan sisa- sisa mahkluk hidup,
maupun pasir. Tenaga yang membawa materi sedimen ini adalah air, angin, maupun
gletser. Sedimentasi oleh tenaga air, terjadi di sungai dan laut. Dalam prosesnya, air
membawa materi sedimen lalu mengendapkannya. Dalam proses pengendapan ini lah
tercipta daerah baru. Seperti pembentukan danau tapal kuda. Terbentuknya danau ini
akibat pengendapan materi yang terjadi di satu sisi sungai, yang menyebabkan sungai
menjadi terputus dan membentuk danau tapal kuda. Selain itu, materi sedimen yang
terbawa oleh angin, dan terendap, akan menjadi bukit pasir. Bukit pasir banyak
ditemukan di sekitar pantai maupun gurun.

❖ Erosi
Erosi adalah proses pengikisan yang terjadi di permukaan bumi Berdasarkan
Penyebabnya). Air, angin, maupun gletser memiliki kekuatan untuk mengikis
permukaan bumi. Hasil pengikisan itulah yang menjadi materi sedimen. Erosi sendiri
terbagi menjadi 4 yaitu ablasi, abrasi, eksarasi, dan deflasi.

• Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh air. Air yang mengalir menyebabkan
timbulnya gesekan pada tanah maupun batuan. Akibatnya tercipta jurang atau air
terjun. Pada proses ini, semakin kuat aliran airnya, maka proses pengkisan semakin
cepat terjadi. Materi yang terkikis, kemudian akan terbawa oleh air menuju tempat
pengendapan materi sedimen
• Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut. Proses pengikisan ini bergantung pada
kuat lemahnya gelombang. Semakin kuat gelombangnya, maka semakin besar
pengikisan yang terjadi. Abrasi sering menyababkan pengikisan pada pantai. Akibat
dari abrasi terbentuklah tanjung atau teluk.
• Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser. Proses ini terjadi akibat salju yang
menumpuk oada lembah. Akibat salju yang menumpuk pada lembah membeku,
menyebabkan lembah tidak kuat menahan beban. Akibatnya terjadi longsor es yang
menyebabkan lembah tersebut menjadi terkikis
• Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin. Batuan yang besar akan terus
menerus diterjang oleh angin yang membawa materi berupa pasir dan kerikil. Pasir
dan kerikil yang menghantam batuan besar, akan mengikis batuan tersebut, sehingga
batuan tersebut akan lebih tipis.tau sedimentasi, sehingga menjadi hamparan batuan
dari kasar hingga halus.

D.Benda-benda langit yang ada di angkasa


Benda-benda langit adalah sebutan bagi semua benda yang ada di langit (luar
angkasa). Contoh benda langit adalah planet, satelit, bintang, nebula, galaksi,
asteroid, meteoroid, Sistem keplanetan, Komet, Debu antariksa, Kluster, Lubang
hitam, Super kluster, dll.
1. Planet

Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:

mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang:

mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat
mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk
kesetimbangan
hidrostatik (bentuk hampir bulat);tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi
termonuklir terhadap deuterium di dan. intinya.telah "membersihkan lingkungan"
(clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda
angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar
orbitnya
Berdiameter lebih dari 800 km

Ada 8 Planet di tata surya kita yaitu


• Merkurius,
• venus,
• Bumi,
• Mars,
• Jupiter,
• Sturnus,
• Uranus,
• dan Neptunus

ada satu hal yang harus kita ingat bahwa Pluto sudah tidak termasuk planet sejak
tanggal 24 agustus, 2006. Sidang Himpunan Astronomi Internasional (International
Astronomical Union, IAU) ke 26 di praha, Republik Ceko dari tanggal 24 agustus-25
agustus,2006 menyatakan bahwa pluto telah dikeluarkan dari daftar tata surya kita,
karena orbit pluto memotong orbit planet neptunus. akibatnya ketika mengelilingi
matahari pluto kadang berada lebih dekat dari matahari dibandingkan planet
neptunus. Dan juga karena jaraknya dengan satelitnya. Charon, sangat berdekatan,
Dan sekarang pluto statusnya adalah katai atau planet kerdil.

Dan baru-baru ini,para ahli astronomi menyatakan bahwa ada planet di galaksi Bima
Sakti yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan Bumi,hanya saja ukurannya dua kali
lipat ukuran Bumi. Planet tersebut diberi nama Gliese 581g atau sering disebut planet
bumi super. Adapun sebuah planet yang mengitari Matahari di luar delapan planet
tersebut. Namun,karena belum diketahui namanya.planet ini disebut Planet X.
Banyak orang sering menyebut Venus sebagai bintang fajar ataupun bintang
kejora,namun sebenarnya nama itu kurang tepat.karena Venus bukanlah sebuah
bintang,melainkan planet.

2.satelit
Satelit adalah benda yang mengelilingi planet yang memiliki orbit peredaran sendiri.
Satelit bersama planet yang dikelilinginya secara bersama-sama mengelilingi bintang.
Bulan adalah satelit alami yang dimiliki oleh bumi yang bersama bumi mengelilingi
matahari, sedangkan satelit palapa, satelit h1, dan sebagainya adalah satelit buatan
manusia yang digunakan untuk tujuan tertentu seperti untuk komunikasi, mata-mata,
riset, dan lain sebagainya.

3.Bintang

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Ada dua macam bintang
yaitu bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak
menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang
lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secam umum
sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang
nyata). Bintang dapat memancarkan cahaya sendiri,karena adanya proses
pembakaran gas di dalamnya, Bintang yang paling dekat dengan Bumi adalah Bintang
Proxima Centauri,dengan jarak 4.5 tahun cahaya dan Matahari dengan jarak 150 juta
km.

4.Nebula

Nebula adalah awan antarbintang yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Awalnya
nebulu adalah nama umum yang diberikan untuk semua obyek astronomi yang
membentang, termasuk galaksi di luar Bina Sakti (beberapa contoh dari penggunaan
lama masih bertahan sebagai contoh, Galaksi Andromeda kadang-kadang merujuk
pada Nebula Andromeda, sebelum Edwin

Hubble menemukan galaksinya). Nebula sering disebut tempat lahimya galaksi dan
bintang-

Bintang. Salah satu contoh nebula adalah Eagle Nebula dan Nebula Omega

5.Galaksi

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang
(dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang
hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi
hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata NGC 1300, contoh galaksi spiral
berbatang

Galaksi berasal dari bahasa Yunani, yaitu galaxias,yang berarti seperti susu yang
merujuk pada galaksi Bima Sakti(Inggris:Milky Way).

Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (10) galaksi pada alam semesta teramati.
Dalam suatu galaksi yang besar atau raksasa,biasanya terdiri dari 1 trilyun bintang dan
3 milyar planet,sedangkan dalam galaksi yang kecil biasanya terdapat 10 juta bintang.
Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 parsec dan biasanya
dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsee) Ruang
antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom
per meter kubik. Galaksi yang terbesar adalah galaksi Andromeda.sedangkan galaksi
kita, Bina Sakti berada pada urutan kedua terbesar.

6.Asteroid

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda
berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid,
umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet
Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet
menampakkan koma (“ekor”) sementara asteroid tidak.
7.Meteoroid
Meteoroid adalah benda-benda kecil di tata surya yang ukurannya lebih kecil
daripada asteroid tetapi lebih besar daripada sebuah molekul. Persatuan Astronomi
Internasional pada sidang umum IX pada 1961 mendefinisikan meteoroid sebagai
berikut: Sebuah benda padat yang berada bergerak dalam ruang antarplanet, dengan
ukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada sebuah atom atau
molekul. Meteoroid yang masuk ke atmosfer bumi disebut meteor. Meteoroid yang
sudah mencapai permukaan bumi disebut meteorid.

8. Sistem keplanetan

Sistem keplanetan terdiri dari berbagai macam obyek non-bintang, seperti planet,
satelit alami, asteroid, meteoroid, komet, dan debu kosmik, yang mengorbit sebuah
bintang. Matahari dan sistem keplanetannya, yang termasuk Bumi di dalamnya,
dikenal sebagai Tata Surya

9. Komet

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk
lonjong atau parabolis atau hiperbolis. Kata “komet” berasal dari bahasa Yunani, yang
berarti “rambut panjang”. Istilah lainnya adalah bintang berekor yang tidak tidak
tepat karena komet sama sekali bukan bintang. Orang Jawa menyebutnya sebagai
lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang Telah
dikeringkan.Komet terbentuk dari es dan debu. Komet terdiri dari kumpulan debu dan
gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari.[1] Ketika mendekati
matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan
ekor. Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.
Salah satu contoh komet adalah komet Halley. Komet Halley muncul di bumi setiap
76 tahun sekali.

10. Kluster

Kluster adalah gabungan gabungan dari galaksi yang membentuk suatu sistem
tersendiri. Dalam sebuah kluster biasanya terdapat 10-15 galaksi. Gravitasi di kluster
berasal dari gaya gravitasi bersama galaksi-galaksi. Kluster membentuk gugusan-
gugusan yang lebih besar bernama super kluster.

11. Debu antariksa

Debu antariksa atau debu kosmik adalah debu-debu ataupun pasir yang ada di
angkasa lebih tepatnya luar angkasa yang terbentuk dari sampah-sampah
antariksa,seperti satelit-satelit dan benda-benda angkasa lainnya yang hancur.

12. Lubang hitam

Lubang hitam atau blackhole adalah lubang yang berada di luar angkasa yang
menghisap benda-benda langit di sekitamya. Lubang hitam terjadi karena adanya
bintang mati. Karena itu lubang hitam sering disebut sebagai kuburan angkasa.
Sebelum lubang hitam terjadi,ada ledakan yang disebabkan oleh bintang. Benda-
benda langit di sekitar lubang hitam,pasti akan terhisap kedalam lubang hitam.
Benda- benda tersebut terhisap kedalam blackhole karena gravitasi blackhole
sangatlah besar. Lubang hitam atau blackhole sering disamakan dengan wormhole
atau lubang cacing atau juga disebut lubang waktu,padahal sebenarnya blackhole
tidak sama dengan wormhole.

13. Supernova

Supernova adalah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi
lebih banyak dari nova. Pengertian umum supernova adalah: “Berakhirnya riwayat
suatu bintang.” Pada bintang yang sangat besar,ditandai dengan ledakan karena
intinya akan runtuh dan akan merilis sejumlah besar energi. Supernova inilah yang
menyebabkan adanya lubang hitam atau blackhole.

D. Sisterm Tata Surya di angkasa

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan
planet-planet meteroid,komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. dan semua objek
yang terikat oleh gaya grafitasinya. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentukelips,lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang
telah diidentifikasi,dan jutaan benda langit. Tata Surya terbagi menjadi
1. Matahari,
2. empat planet bagian dalam,
3. sabuk asteroid,
4. empat planet bagian luar, dan
5. di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan piringan tersebar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membahas lebih banyak di dalam Makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa apa yang
terjadi di Bumi adalah disebabkan dan dikarenakan oleh adanya suatu ketatanan dalam susunan
benda atau objek angkasa yang saling keterkaitan yang saling memberikan pengaruh sehingga
dapat terjadi peristiwa- peristiwa atau fenomena-fenomena yang ada pada Bumi dan benda atau
objek angkasa yang lain yang disebut Tata Surya. Maka dapat diketahui bahwa mungkinnya
terjadi dari peristiwa atau fenomena alam baik di bumi atau di objek benda angkasa yang lain
yang tidak jauh dari Matahari adalah berasal dari adanya Tata Surya dan Tata Surya tersebut
mempunyai dimensi yang telah dijelaskan pada landasan Teori sebelumnya.

B.saran

Untuk penjabaran judul atau tema yang ada pada Makalah ini penulis mempunyai saran agar
pengetahuan dan kesadaran tentang Tata Surya hendaklah harus dimiliki oleh setiap manusia
yang tinggal di permukaan Bumi sehingga mereka dapat memahami alam semesta yang lebih
luas berdasarkan dengan prinsip- prinsip yang ada pada Tata Surya. Peradaban mulia mereka
dimulai semenjak pengetahuan tentang Ketata Suryaan pada Alam Semesta yang kelak
sebagai gerbang menuju dimensi yang lebih luas di Alam Semesta.
Daftar pustaka

Aziz.A. (2013). Tata Koordinat Horizon. Tersedia


[online]:http://abdulaziz002.blogspot.com/2013/03/tata-kordinat- horizon.html (04
November 2018)

Febriyanti Hiadir, F. (2015). Materi Fisika: Rangkuman Bumi dan Antariksa. Tersedia
[online]:http://fifinfebriyantihaidirp.blogspot.com/2015/03/ rangkuman-bumi-dan-

antariksa.html (25 Oktober 2018)

Anda mungkin juga menyukai