Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH GEOGRAFI

IKLIM DAN CUACA

Disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Geografi

Guru Mata Pelajaran :


Fitria Kurni Hastuty, S.Si

Disusun Oleh :
Nayla Padilah
Adelia Dwi Aryanti
Kelas : X IPS (B)

MADRASAH ALIYAH
YAYASAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN
MATHLAUL HUDA AMBARAWA
TAHUN PELAJARAN
2021/2022
LEMBARA PENGESAHAN

Penelian ini berjudul :


“IKLIM DAN CUACA“

Yang dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Geografi :

Telah Disetujui Pada :


Hari : ...................................
Tanggal : ...................................

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

MAD TOYIB, S.Pd. FITRIA KURNI HASTUTY, S.Si

ii
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan karya ilmiah
ini tanpa ada suatu halangan apapun.
Penelitian ilmiah ini di susun dengan metode dan kajian pustaka tentang
lingkungan hidup dan sumber – sumber yang lain. Dengan demikian, semua pihak
secara aktif mengembangkan ide – idenya dari hasil kajian.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Mad Toyib, S.Pd selaku Kepala MA YPPTQMH AMBARAWA.
2. Ibu Fitria Kurni Hastuty, S.Si selaku guru Mata Pelajaran Geografi dan
pembimbing dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu guru serta karyawan karyawati MA YPPTQMH AMBARAWA
4. Ayah dan Ibu tercinta di rumah yang selalu memberi dukungan dan do’a
sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
 Namun, penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi peningkatan karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan pembaca pada umumnya.

Ambarawa, ……………...2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. Pengertian Cuaca dan Iklim.................................................................. 2
B. Unsur-Unsur Cuaca............................................................................... 3
C. Unsur-Unsur Iklim................................................................................ 6
D. Klasifikasi Iklim................................................................................... 7
E. Penyebab Perubahan Iklim.................................................................... 9
F. Tipe-Tipe Iklim..................................................................................... 10
BAB III PENUTUP...................................................................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari
yang diterima oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha
pemerataan energi yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu
matahari dalam memancarkan energi juga bervariasi atau berfluktuasi dari
waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara proses-proses tersebut
dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita
pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah,
intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan
terjadinya perubahan lingkungan serta pertambahan jumlah penduduk bumi
yang berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca
secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini
mempercepat terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan penyimpangan
iklim dari kondisi normal.

B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian cuaca dan iklim ?
2. Apa unsur –unsur cuaca dan iklim ?
3. Bagaimana klasifikasi iklim ?
4. Apa penyebab dan dampak perubahan iklim ?
5. Bagaimana tipe-tipe iklim ?

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui pengertian cuaca dan iklim
2. Agar dapat mengetahui unsur –unsur cuaca dan iklim
3. Agar dapat mengetahui klasifikasi iklim
4. Agar dapat mengetahui penyebab dan dampak perubahan iklim
5. Agar dapat mengetahui tipe-tipe iklim

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cuaca dan Iklim


Mari kita kaji mengenai Pengertian Cuaca dan Iklim, Cuaca adalah
keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur
cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi
hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap
tempat serta setiap jamnya.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu
sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara negara yang
sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat akurat
(tepat). Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali iklim yang sangat
penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus
laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi
dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai.Perlu Anda ketahui
bahwa ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan
ilmu yang mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.
Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer Bumi atau
sebuah planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena
ini dalam waktu beberapa hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang
lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli
klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.

2
B. Unsur-Unsur Cuaca
Unsur-unsur Cuaca Secara Umum, antara lain :
1. Radiasi Matahari Energi
Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat
(W/m2). Radiasi Matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau
penggabungan inti atom hidrogen dalam matahari menjadi atom hidrogen.
Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa pancaran gelombang
panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses ini
lah yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer
hingga permukaan bumi. Radiasi matahari merupakan faktor yang paling
utama yang berperan dalam proses pembentukkan cuaca di atmosfer bumi
karena dari radiasi mataharilah “panas” diperoleh untuk menjadi
“penggerak” siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan cuaca
dari waktu ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik (permukaan),
radiasi matahari diamati dengan alat Solarimeter.
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah nilai derajat ‘ke-panas-an” dari udara pada suatu
batasan ruang atau wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan
dalam derajat Celcius atau Kelvin dalam SI (Satuan Internasional). Suhu
udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi matahari
melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan
molekul benda lainnya di permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap
molekul dalam menyerap dan menyimpan radiasi matahari berbeda-beda
sehingga suhu molekul terbut berbeda pula.
Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu
pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.
a. Pemanasan secara langsung
Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses
sebagai berikut:
1) Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari,
misalnya sinar gama, sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang

3
menyerap radiasi matahari tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon,
hidrogen, dan debu.
2) Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi
dipantulkan kembali ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan,
dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3) Proses difusi Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar
gelombang pendek biru dan lembayung berhamburan ke segala arah.
Proses ini menyebabkan langit berwarna biru.
b. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi
dengan cara-cara berikut:
1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara
bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas
pada lapisan udara di atasnya.
2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).
4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak
teratur dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang
dipantulkan kembali ke atmosfer.
3. Tekanan
Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas
(F/A). Tekanan udara adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul
udara per satuan luasan kolom. Tekanan udara terjadi karena molekul-
molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya gaya
tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya
perbedaan suhu pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan
pemuaian udara sehingga tekanan udaranya pun berbeda.
Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal
(HPa). 1 mb = 1 Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76
cm Hg = 1 atmosfer
Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas
atau lama penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat.

4
Semakin tinggi elevasi suatu tempat semakin rendah tekanan udara di
tempat itu. Hal ini terjadi karena massa udara terpusat pada daerah yang
memiliki elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah
yang memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan
kolomnya lebih ringan daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan
demikian tekanan udara akan lebih rendah pada daerah yang memiliki
elevasi lebih tinggi.
Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat
dipengaruhi oleh suhu udara akibat peredaran semu matahari terhadap
garis lintang bumi. Misal, pada bulan Desember di belahan bumi bagian
selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah daripada di
belahan bumi utara karena pergerakan semu matahari pada bulan desember
berada di sekitar daerah 230LS dan begitu juga sebaliknya.
Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan
laut (mean sea level pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara
dalam observasi meteorologi, diukur dengan alat barometer aneroid
maupun barometer air raksa. Perubahan tekanan udara dari waktu ke
waktu sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi cuaca karena akan
menimbulkan gangguan-gangguan cuaca mulai dari skala lokal sampai
skala global. Informasi tekanan udara juga sangat penting dalam kegiatan
penerbangan.
4. Angin
Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara
karena terjadinya perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda.
Pada pengamatan Meteorologi, angin diamati dalam unsur kecepatannya
dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang umum digunakan
dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan
arah angin dinyatakan dalam derajat.
Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada
permukaan dan angin-angin pada tiap lapisan udara vertikal. Angin
permukaan diamati dari ketinggian kurang lebih 10 meter dari permukaan
tanah dengan asumsi tidak ada obstacles (benda penghalang) yang berjarak

5
lebih dari dua kali ketinggian benda tersebut. Sedangkan angin pada
lapisan udara vertikal (angin udara atas) diukur dengan metode pilot balon
dan saat ini juga sudah banyak digunakan radio sounding (RASON) secara
otomatis.
Angin, ditinjau dari segi skala meteorologi dapat dibagi menjadi :
a. Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin
lembah, angin gunung.
b. Angin skala regional. contohnya angin monsoonal
c. Angin skala global. contohnhya angin Passat.
5. Penguapan
Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi
uap air. Penguapan dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan
dan keadaan angin. Pada observasi meteorlogi synoptik penguapan diukur
dengan evaporimeter dalam satuan millimeter.
6. Kelembaban Udara Relatif (RH)
Kelembaban udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah
uap air yang terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh.
7. Keadaan awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi.
Namun, awan tidak selalu terbentuk di setiap daerah yang terjadi
penguapan yang besar. Hal ini karena adanya pengaruh angin dan arus
subsidensi di daerah itu.

C. Unsur-Unsur Iklim
unsur-unsur iklim secara umum antara lain :
1. Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan
menjadi sumberenergi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke
segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran
Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut
datang sinar matahari.

6
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya
menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara
horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis
garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan
selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang
persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka
suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebuttermometer.
3. Kelembapan Udara (humidity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin
tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini
berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya
uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.
4. Per-Awanan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di
lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.
5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama
waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat
yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).
6. Angin
Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan
tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum).
Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara.
Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat
untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

D. Klasifikasi Iklim
1. Iklim Matahari
Dasar perhitungan untuk mengadakan pembagian daerah iklim
matahari ialah banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan
bumi. Menurut teori, makin jauh dari khatulistiwa, makin besar sudut

7
datang sinar matahari, sehingga makin sedikit jumlah sinar matahariyang
diterima oleh permukaan bumi.
Pembagian daerah iklim matahari didasarkan pada letak lintang
adalah sebagai berikut :
a. Daerah Iklim Tropis : 0 derajat LU-23,5 derajat LU dan 0 derajat LS-
23,5 derajat LS
b. Daerah Iklim Sedang : 23,5 derajat LU-66,5 derajat Lu dan 23,5
derajat LS-90 derajat LS
c. Daerah Iklim Dingin : 66,5 derajat LU-90 derajat LU dan 66,5 derajat
LS-90 derajat LS
Pembagian daerah iklim menurut iklim matahari didasarkan 1 teori,
bahwa temperatir udara makin rendah jika letaknya makin jauh dari
khatulistiwa. Maka dari itu, ada ahli yang menyebut iklim matahari
sebagai iklim teoritis. Menurut kenyataanya, temperatur beberapa tempat
menyimpang dari teori tersebut.
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya,
daratan, lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut,
maupun letak geografis. Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
 Iklim Kontinental atau Iklim Darat, iklim ini terjadi di daerah yang
sangat luas, sehingga angin yang terpengaruh terhadap daerah tersebut
adalah angin darat yang kering. Di daerah ini, pada siang hari terasa
panas sekali dan pada malam hari terasa sangat dingin. Curah
hujannya sangat rendah, sehingga kadang-kadang terbentuk gurun
pasir. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia
Tengah, dan Nevada.
 Iklim Laut, iklim ini terdapat di daerah eropa tropis dan subtropis.
Angin yang berpengaruh terhadap daerah tersebut adalah angin laut
yang lembab. Ciri-ciri iklim laut adalah curah hujan yang rata-rata
tinggi. Suhu tahunan dan harian yang hampir sama, sifatnya banyak
hujan.

8
 Iklim Dataran Tinggi, iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan
tahunan, takanan rendah, sinar matahari terik dan hanya mengandung
sedikit uap air.
 Iklim Pegunungan, iklim initerdapat di daerah pegunungan. Di daerah
pegunungan udaranya sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi
karena awan yang naik ke lereng pegunungan mengalami kondensasi
sehingga turun hujan. Hujan seperti ini disebut hujan orografis.
3. Iklim Musim
Letak geografis indonesia yang diapit oleh Benua Asia di sebelah
utara dan Benua Australia di sebelah selatan, menyebabkan di indonesia
terdapat Iklim musim. Iklim musim ini erat kaitannya dengan pola angin
musim di Indonesia. Pada bulan April-Oktober, ketika bertiup angin
musim timur, terjadi musim kemarau. Sebaliknya ketika bertiup angin
musim barat, terjadi musim penghujan.
4. Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn (bangsa Jerman) membuat klasifikasi iklim berdasarkan
ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di suatu daerah.
Penelitiannya dilakukan di pulau Jawa.
5. Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan
temperaturn dan hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya,
permukaan dibagi menjadi bebberapa daerah iklim.

E. Penyebab Perubahan Iklim


Terjadinya peristiwa perubahan iklim bukan terjadi secara tiba-tiba, ini
dikarenakan ada faktor-faktor penyababnya baik itu karena fenomena alam
maupun karena tingkah laku manusia. Dan inilah beberapa penyebab
perubahan iklim:
 Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar.
 Terjadinya fenomena pemanasan global.
 Terjadinya peristiwa efek rumah kaca.
 Terjadinya El Nino dan El Nina dilautan.

9
 Menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.
Dampak Perubahan Iklim
Dampak perubahan iklim merupakan sesuatu yang dikhawatirkan bagi
penduduk bumi. Bagaimana tidak, dampak perubahan iklim sangat
mengerikan karena bisa mengancam kehidupan umat manusia. Dan inilah
beberpa dampak perubahan iklim:
 Sarana prasaran (infrastruktur) menjadi rusak.
 Merebaknya wabah penyakit terutama pernapasan.
 Kekeringan dan kekurangan sumber air.
 Terjadinya bencana alam dimana-mana.
 Harga pangan menjadi semakin meningkat (mahal).
 Udara menjadi semakin kotor.

F. Tipe-Tipe Iklim
Tipe-tipe iklim terbagi atas dua antara lain.
1. Iklim Darat
Iklim darat dibedakan sebagai berikut
a. Daerah tropis dan subropis sampai lintang 40° memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1) Amplitudo suhu hariannya sangat besar, tetapi amplitudo suhu
tahunannya kecil.
2) Curah Hujan sedikit, jatuh hanya sebenar, dan disertai topan.
b. Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Amplitudo suhu tahunan besar, suhu rata-rata pada musim panas
cukup tinggi, dan musim dingin cukup rendah.
2) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
2. Iklim Laut
Iklim laut dibedakan sebagai berikut.
a. Daerah tropis dan subtropis sampai garis lintang 40° memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
1) Suhu rata-rata tahunannya rendah.
2) Amplitudo suhu hariannya rendah.

10
3) Banyaknya awan dan sering terjadi hujan lebat disertai badai.
b. Daerah sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1) Amplitudo suhu hariannya dan tahunannya kecil.
2) Banyaknya awan dan hujan di musim dingin.
3) Pergantian musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu
yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.sedangkan Iklim
adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah
yang luas. Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan kombinasi dari
variabel-variabel atmosfer yang sama yang disebut unsur-unsur iklim. Unsur-
unsur iklim ini terdiri dari radiasi surya, suhu udara, kelembaban udara, awan,
presipitasi, evaporasi, tekanan udara dan angin. Unsur-unsur ini berbeda dari
waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat yang disebabkan oleh adanya
pengendali-pengendali iklim.
Unsur-unsur cuaca secara umum yaitu :
1. Radiasi matahari.
2. Suhu udara.
3. Tekanan.
4. Angin.
5. Penguapan.
6. Keadaan awan.
Unsur-unsur iklim secara umum yaitu :
1. Penyinaran matahari.
2. Suhu udara.
3. Kelembapan udara.
4. Per-awan.
5. Curah hujan.
6. Angin.
Klasifikasi iklim yaitu :
1. Iklim matahari.
2. Iklim fisis.
3. Iklim musim.
4. Iklim menurut junghuhn.
5. Iklim koppen.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/32818706/
makalah_geologi_fisik_iklim_dan_cuaca_udin

13

Anda mungkin juga menyukai