Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL OBSERVASI

Mengidentifikasi Makhluk Hidup Biotik dan Makhluk Tak Hidup Abiotik


Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Konsep Dasar IPA

Disusun Oleh:
Nama : Rifda Muafadya Zahra
NIM : 2320005
Kelas : PGMI A

PROGRAM STUDI GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
PEKALONGAN
2020
LAPORAN HASIL PENGAMATAN

A. Judul : Mengidentifikasi Makhluk Hidup Biotik dan


Makhluk Tak Hidup Abiotik
B. Nama Pengamat/NIM : Rifda Muafadya Zahra/2320005
C. Hari/Tanggal Pengamatan : Sabtu, 07 November 2020
D. Waktu Pengamatan : 10.39 WIB.
E. Lokasi Pengamatan : Desa Kreman Kec. Warureja Kab. Tegal (Dataran
Rendah)
F. Tujuan Pengamatan : Untuk mengenal komponen-komponen yang
ada di kebun dekat tempat tinggal guna
mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik
dan hubungan antar komponen biotik dan abiotik
G. Objek Pengamatan : Komponen Biotik dan Komponen Abiotik
H. Hasil Pengamatan :
Pengamatan yang telah dilakukan sebelumnya memiliki tujuan untuk
mengenal komponen-komponen yang terdapat di dalam ekosistem dan
hubungan antar komponen biotik dan komponen abiotik di dalam ekosistem
atau lingkungan sekitar. Metode pengamatan ini menggunakan alat dan bahan,
antara lain tali rafia berukuran 4 m, meteran, pathok atau penanda, kebun dekat
tempat tinggal, alat tulis, alat dokumentasi.
Prosedur dalam melakukan pengamatan ini pertama dimulai dengan
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Mencatat waktu pengamatan dan
suhu udara di sekitar pada saat pengamatan. Lalu, mencatat letak geografis
tempat pengamatan meliputi alamat dan ketinggian tempat (mdpl). Keempat,
membuat persegi dengan ukuran 1 x 1 m menggunakan tali rafia dan
meletakkan di tanah kebun. Setelah itu, mengamati seluruh komponen yang
terdapat di dalam persegi tersebut. Mengidentifikasi makhluk hidup (biotik)
dan makhluk tak hidup (abiotik) dan menghitung jumlah masing-masing dari
komponen yang diamati. Ketujuh, mengidentifikasikan klasifikasi makhluk
makhluk hidup tersebut dan mendokumentasikan makhluk hidup tersebut
dalam bentuk foto. Menjelaskan hubungan antar komponen tersebut (biotik-
biotik) maupun (biotik-abiotik). Terakhir, mendokumentasikan kegiatan yang
telah dilakukan.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan terdapat pengamatan
komponen biotik dan komponen abiotik yang dilakukan oleh saya Rifda
Muafadya Zahra dengan data yang berbeda antara komponen biotik dengan
komponen abiotik. Diantara beberapa komponen biotik dan komponen abiotik
yang telah diamati diperoleh suhu lingkungan kebun di dekat tempat tinggal
saya sekitar 260C. Pada komponen biotik diperoleh 4 macam makhluk hidup
dan komponen abiotik diperoleh 5 macam makhluk tak hidup. Komponen
biotik dan abiotik dapat dilihat pada tabel dan diagram di bawah ini.

No Komponen Biotik Jumlah


.
1. Semut 150
2. Tumbuhan lengkuas 27
3. Tumbuhan selong 30
4. Ulat kecil 1
Jumlah 208
Gambar 1. Tabel Komponen Biotik

Komponen Biotik
0% Semut
14%
13% Tumbuhan
Lengkuas

Tumbuhan
Selong
72%
Ulat kecil

Gambar 2. Diagram Komponen Biotik

Berdasarkan tabel dan diagram komponen biotik di atas diperoleh jumlah


keseluruhan yaitu 208. Maka dapat diperoleh pembahasan bahwa pada tabel
tercantum jumlah semut sekitar 150, jumlah lengkuas sekitar 27, jumlah
tumbuhan selong berjumlah 30, dan terdapat ulat kecil di kebun dekat rumah
pengamat berjumlah 1 buah. Sedangkan, apabila jumlah komponen disajikan
dalam bentuk diagram maka diperoleh presentase masing-masing. Presentase
jumlah semut sekitar 72%. Tumbuhan lengkuas memiliki presentase sekitar 13%,
dan tumbuhan selong sekitar 14%, serta nilai presentase ulat kecil hanya sebesar
1%. Sebaliknya, data jumlah komponen abiotik berbeda dengan komponen biotik
yang akan disajikan dalam tabel berikut.

No Abiotik Jumlah
.
1. Batu 10
2. Bata 17
3. Cahaya matahari ~
4. Tanah ~
5. Udara ~
Gambar 3. Tabel Komponen Abiotik

Komponen Abiotik
Batu
37%
Bata
Cahaya matahari

63% Tanah
Udara

Gambar 4. Diagram Komponen Abiotik

Berdasarkan tabel komponen abiotik di atas diperoleh pembahasan bahwa


pada tabel tercantum jumlah batu sekitar 10, jumlah bata sekitar 17, dan cahaya
matahari, tanah, serta udara yang berjumlah tak terhingga dan termasuk data
kualitatif yang tidak dapat diukur jumlahnya. Sedangkan, apabila jumlah
komponen disajikan dalam bentuk diagram maka diperoleh presentase masing-
masing. Presentase jumlah batu sekitar 37%, jumlah bata sekitar 63%, dan cahaya
matahari, tanah, serta udara tidak bisa dihitung presentasenya karena termasuk
data kualitatif yang tidak dapat diukur dan jumlahnya tidak terbatas.
Ekosistem dikatakan lengkap apabila terdiri atas komponen abiotik dan
komponen biotik. Lingkungan biotik memiliki perbedaan dengan lingkungan
abiotik. Lingkungan biotik adalah lingkungan di permukaan bumi yang terdiri dari
komponen-komponen makhluk hidup. Sedangkan lingkungan abiotik adalah
lingkungan di permukaan bumi yang terdiri dari benda mati yang bermanfaat dan
berpengaruh dalam kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan
ekosistem biotik dan abiotik tersebut, terdapat komponen-komponennya.
Komponen-komponen tersebut, antara lain komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik adalah komponen-komponen yang berorientasi pada
makhluk hidup atau organisme selain komponen abiotik. Komponen biotik
tersebut, terdiri dari tiga yaitu produsen, konsumen (konsumen tingkat pertama,
kedua, dan ketiga), serta pengurai.
Sedangkan komponen abiotik merupakan komponen yang meliputi benda
mati atau tidak hidup pada suatu ekosistem. Komponen abiotik ini memiliki
peranan sangat penting dalam keseimbangan lingkungan. Komponen abiotik
terdiri atas udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu, garam mineral, kelembapan,
dan derajat keasaman (pH).
Faktor abiotik yang diamati telah dilakukan, antara lain terdapat intensitas
cahaya, angin, kelembapan udara, suhu udara, pH tanah, dan kelembapan tanah.
Intensitas cahaya atau matahari merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup untuk bisa hidup. Manusia dan hewan membutuhkan sinar
matahari untuk menghangatkan tubuh. Sedangkan, tumbuhan menggunakan
intensitas cahaya/matahari untuk proses fotosintesis. Selanjutnya, angin di dalam
suatu ekosistem memiliki peranan seperti membantu serangga untuk penyerbukan.
Komponen abiotik selanjutnya yaitu kelembapan udara. Udara adalah sekumpulan
gas yang membentuk atmosfer dan menyelimuti bumi. Udara mempunyai fungsi
untuk menunjang kehidupan bagi seluruh penghuni ekosistem. Contohnya gas
O2 yang digunakan untuk respirasi makhluk hidup dan gas CO 2 yang dibutuhkan
untuk proses fotosintesis tumbuhan.
Suhu udara merupakan komponen abiotik yang sering menjadi suatu
pembatas keragaman hayati dari sebuah ekosistem. Perbedaan suhu antara tempat
yang satu dengan tempat lain dipengaruhi banyak faktor. Faktor utamanya yaitu
ketinggian tempat, radiasi sinar matahari, dan garis lintang. Pada suhu udara yang
sangat rendah, organisme tertentu melakukan adaptasi morfologi dengan
menebalkan bulu tubuh serta adaptasi tingkah laku dengan melakukan hibernasi.
Komponen abiotik selanjutnya yaitu pH tanah. Keadaan pH tanah memiliki
pengaruh terhadap kehidupan tumbuhan. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik
apabila memiliki pH optimun, yaitu berkisar antara 5,8-7,2. Terakhir, kelembapan
tanah merupakan salah satu komponen abiotik di dalam suatu ekosistem selain
komponen abiotik di atas.
Komponen biotik merupakan suatu komponen yang terdiri dari makhluk
hidup/organisme. Komponen biotik yang dimaksud yaitu produsen, konsumen
(baik konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat kedua, dan konsumen tingkat
ketiga), serta pengurai. Produsen dikenal sebagai organisme autotrof. Organisme
autotrof merupakan komponen biotik yang mampu menghasilkan/membuat
makanannya sendiri. Contoh daripada produsen yaitu tumbuhan. Tumbuhan dapat
membuat makanannya sendiri dikarenakan memiliki klorofil dan bisa
mendapatkan karbondioksida, air, dan sinar matahari. Sedangkan konsumen
dikenal sebagai organisme heterotrof. Dikenal sebagai organisme heterotrof
karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri dan bergantung pada organisme
lain sebagai bahan makanannya. Kehidupan konsumen sangat tergantung pada
ketersediaan produsen. Apabila produsen punah, maka konsumen akan kesulitan
mencari makan dan terancam punah.
Hubungan interaksi diantara komponen biotik dan komponen biotik
didefinisikan sebagai interaksi antara makhluk hidup yang ada di dalam setiap
ekosistem yang mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan
ekosistem. Pada dasarnya, dalam hubungan biotik dan biotik di dalam ekosistem,
terdapat 6 macam hubungan interaksi, antara lain yaitu intraspesifik, interspesifik,
simbiosis, antibiosis, aleopati, dan netral.
Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik  secara umum
dibedakan menjadi dua macam yakni interaksi intraspesifik dan interaksi
interspesifik. Interaksi intraspesifik ini didefinisikan akan terjadi jika interaksi
yang dilakukan antar individu dalam satu spesies. Contohnya adalah semut atau
ulat kecil. Dalam kumpulan semut ataupun ulat kecil akan terbentuk sistem
interaksi yang sangat teratur. Sedangkan, interaksi interspesifik ini terjadi apabila
antara individu yang bukan dari spesies yang sama terdapat dalam satu ekosistem.
Hubungan interaksi antara komponen biotik dan kompone abiotik adalah
hubungan yang terjadi antara makhluk hidup dan alam yang ada di sekitarnya. Hubungan
antara komponen biotik dan abiotik ini memiliki korelasi yang erat. Kebutuhan makhluk
hidup dapat tercukupi dengan bantuan dan dukungan dari lingkungan sekitar. Begitu pula
sebaliknya, adanya komponen biotik juga memengaruhi kondisi lingkungan atau
komponen abiotik tersebut. Sebagai contoh tumbuhan membutuhkan karbondioksida
untuk berfotosintesis sehingga dapat tumbuh dengan baik dan optimal. Begitu
juga sebaliknya, tumbuhan berperan menjaga kestabilan dalam komposisi udara
agar dapat mendukung kehidupan organisme lainnya seperti hewan dan manusia.
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwasannya ekosistem akan
dikatakan lengkap apabila terdiri atas komponen abiotik dan komponen biotik.
Selain itu, kehidupan dalam ekosistem akan terjaga dan berjalan seimbang apabila
hubungan interaksi antar komponen biotik-biotik dan hubungan komponen biotik-
abiotik dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan. Sehingga, saran yang dapat
disampaikan dalam hasil pengamatan ini saya sebagai praktikan yang mengamati
komponen-komponen yang terdapat di kebun supaya lebih memiliki tingkat
ketelitian dan keuletan tinggi di pelaksanaan observasi selanjutnya, sehingga hasil
yang diperoleh perlahan maksimal dan optimal. Selain itu, kehati-hatian juga
sangat perlu dipertimbangkan dalam melakukan setiap langkah per langkah
pengamatan agar data yang diperoleh benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai