Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Pena Sains Vol. xx, No.

xx, xxxx p-ISSN: XXXX-XXXX


e-ISSN: XXXX-XXXX

Kajian Etnosains Pada Proses Pembuatan Kerupuk Ikan di


Pabrik Erna Jaya Jakarta sebagai Sumber Pembelajaran IPA
SMP

Rinda Mawar Rianti Waruwu1, Poniah2, Putu Reggy Keviana3

Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas


1

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas


Pendidikan Ganesha
Email: Ryndamawarwar21@gmail.com

Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas


2

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas


3

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas


Pendidikan Ganesha

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan proses pembuatan kerupuk
ikan di Jakarta sebagai sumber pembelajaran IPA SMP. Metode penelitian ini adalah kualitatif
deskripstif. Subyek yang digunakan adalah pengrajin kerupuk. Teknik pengambilan sampel
dilakukan secara purposive sampling. Pengambilan data Data diperoleh menggunakan tes pilihan
ganda dengan alasan tertutup disertai Certainty of Response Index (CRI). Dari hasil analisis data
diperoleh bahwa siswa masih banyak yang mengalami miskonsepsi pada konsep cahaya dengan
rata-rata sebesar 40,20 %. Persentase tertinggi miskonsepsi terjadi pada soal mengenai proses
terbentuknya warna pelangi yaitu sebesar 71,57%.

Kata Kunci: Etnosains, Kerupuk, Pembelajaran IPA

Abstract

Objectives of this research is to identify student misconceptions on the concept of light as well as
describe the profile of misconceptions on the concept of light. This research method is desciptive
qualitative. The subjects used were students of SDN Kemayoran I grade 6 as many as 103 people.
The data were obtained using a multiple choice test with enclosed grounds with Certainty of
Response Index (CRI). Data analysis showed that students still many who have misconceptions on
the concept of light with an average of 40.20%. The highest percentage of misconceptions happen to
questions about the process of formation of the rainbow that is equal to 71.57%.

Key words: CRI, misconception, the concept of lig


69
Jurnal Pena Sains Vol. xx, No. xx, xxxx p-ISSN: XXXX-XXXX
e-ISSN: XXXX-XXXX
mempengaruhi pola hidup masyarakat
Pendahuluan tersebut. Salah satu budaya yang
berkembang di masyarakat adalah
Pendidikan merupakan sebuah kegemaran masyarakat dalam
proses kegiatan yang disegaja atas input mengkonsumsi kerupuk dalam
siswa untuk menimbulkan suatu hasil kesehariannya.
yang diinginkan sesuai tujuan yang
diterapkan (Purwanto, 2011:18). Usaha kerupuk ikan yang ada di
Pendidikan memegang peranan yang Jalan Cikoko Barat 1 No. 19, RT 06 /RW 04,
sangat penting dalam meningkatkan Cikoko Kecamatan Pancoran, Kota Jakarta
sumber daya manusia. Dalam proses Selatan, Daerah Khusus IbuKota Jakarta
peningkatan pendidikan tersebut merupakan usaha menengah yang terus
dibutuhkan proses pembelajaran yang menerus dikerjakan dan sudah berjalan
menunjang pula. Menurut Dorce (2012:2), selama tiga generasi sehingga pengrajin
ada tiga komponen yang selalu terkait kerupuk ikan telah memiliki keterampilan
dengan proses kegiatan pembelajaran, yang cukup memadai. Pada umumnya,
yaitu kurikulum, fasilitator, dan proses proses pembuatan kerupuk ikan terdiri dari
pembelajaran. Kurikulum merupakan 7 tahapan, meliputi pembuatan adonan,
seperangkat rencana dan pengaturan serta penggilingan, pencetakan, pengukusan,
cara yang digunakan sebagai pedoman penjemuran, penyimpanan, dan
penyelenggaraan dalam kegiatan belajar penggorengan.
mengajar di sekolah. Fasilitator juga
memegang peranan penting dalam Etnosains merupakan kegiatan
kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini mentransformasikan antara sains asli
fasilitator adalah seorang guru. Fasilitator masyarakat dengan sains ilmiah. Sains asli
atau guru yang baik harus dapat tercermin dalam kearifan lokal sebagai
mengajarkan siswa bagaimana belajar, suatu pemahaman terhadap alam dan
bagaimana mengingat, bagaimana budaya yang berkembang di kalangan
berpikir, dan bagaimana memotivasi diri masyarakat. Kearifan lokal merupakan
mereka sendiri. Sedangkan proses segala sesuatu yang menjadi ciri khas suatu
pembelajaran merupakan proses interaksi daerah, baik berupa makanan, adat-istiadat,
antara peserta didik, pendidik dan sumber tarian, dan lagu maupun upacara daerah.
belajar dalam lingkungan belajar. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh
Pembelajaran merupakan bantuan yang masyarakat mengandung konsep-konsep
diberikan oleh pendidik dalam proses dalam pembelajaran IPA SMP yang
pemerolehan ilmu pengetahuan, diajarkan oleh guru kepada peserta didik.
penguasaan materi dan keterampilan
proses. Metode Penelitian

Indonesia merupakan salah satu Penelitian ini merupakan jenis


negara yang kaya akan budaya dan penelitian deskriptif kualitatif. Menurut
tradisinya. Masyarakat dalam kehidupan Sugiono (2007), penelitian deskriptif adalah
sehari-hari tidak lepas dari budaya. penelitian dengan cara membuat
Budaya merupakan suatu cara hidup yang deskripsi/gambaran/lukisan secara sistematis,
berkembang dan dimiliki bersama oleh faktual, dan aktual mengenai fakta-fakta.
sebuah kelompok orang dan diwariskan
dari generasi ke generasi. Budaya yang Subjek penelitian ini adalah
berkembang di masyarakat dapat pengrajin kerupuk yang berada di Jakarta
70
Jurnal Pena Sains Vol. xx, No. xx, xxxx p-ISSN: XXXX-XXXX
e-ISSN: XXXX-XXXX
Selatan yaitu Pabrik Kerupuk Erna Jaya 4. Pengukusan
dan Pabrik Kerupuk ESM Ikan Sari.
5. Penjemuran
Pengrajin kerupuk dari Pabrik Erna Jaya
bernama Bapak M. Yusuf Elfian dan 6. Penyimpanan
pengrajin kerupuk dari Pabrik Kerupuk
7. Penggorengan
ESM Ikan Sari bernama Bapak Roslan.

Teknik pengambilan sampel


dilakukan secara purposive sampling.
Penggunaan purposive sampling bertujuan
untuk mengetahui cara pembuatan kerupuk
dengan mengaitkan kajian etnosains.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2
minggu dengan pembagian 1 minggu di
Pabrik Kerupuk Erna Jaya dan 1 minggu di
Pabrik Kerupuk ESM Ikan Sari yang
masing-masing di awali dengan observasi,
wawancara, dokumentasi, dan penyusunan
laporan.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Proses pembuatan kerupuk di


Pabrik Erna Jaya dan di Pabrik Kerupuk
ESM Ikan Sari sebagai bahan
pembelajaran IPA dilakukan dengan
beberapa tahapan sebagai berikut.

Proses Pembuatan Kerupuk di Pabrik


Erna Jaya
1. Pembuatan Adonan
Tahap pembuatan adonan merupakan
tahap awal yang sangat penting.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam
proses pembuatan adonan yaitu
kehomogenan adonan. Adonan
dicampur dengan bumbu dan diaduk
hingga merata. Selanjutnya adonan
dicampur dengan tepung tapioka.
Penambahan tepung tapioka ini
bertujuan agar kerupuk dapat
mengembang pada saat digoreng.

2. Penggilingan
3. Pencetakan
71
Jurnal Pena Sains Vol. xx, No. xx, xxxx p-ISSN: XXXX-XXXX
e-ISSN: XXXX-XXXX

Tayubi, Y. R. 2005. Identifikasi


Kesimpulan
Miskonsepsi pada Konsep-konsep
Berdasarkan analisis data maka dapat Fisika Menggunakan Certainty of
disimpulkan bahwa siswa kelas VI SDN Response Index (CRI). Mimbar
Kemayoran I masih banyak yang Pendidikan, 3/XXIV.
mengalami miskonsepsi pada konsep
cahaya dengan rata-rata sebesar 40,20 %.
Dan persentase tertinggi miskonsepsi
terjadi pada soal mengenai proses
terbentuknya warna pelangi yaitu sebesar
71,57%.

Daftar Pustaka

Fajarini, U. 2014. Peranan Kearifan


Lokal Dalam Pendidikan
Karakter. Jakarta : Universitas
Islam Negeri ( UIN) Jakarta.

Sudarmin, 2014. PENDIDIKAN


KARAKTER, ETNOSAINS
DAN KEARIFAN LOKAL,
Semarang : Universitas Negeri
Semarang.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.

Wibowo, Agus. 2015. Pendidikan


Karakter Berbasis Kearifan
Lokal di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

72

Anda mungkin juga menyukai