Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR IPA TEMA 5

KD 3.5. Menganalisis hubungan antar komponen ekosistem dan jaring-jaring

makanan di lingkungan sekitar.

4.5 Membuat karya tentang konsep jaring-jaring makanan dalam suatu

ekosistem.

SUBTEMA 1

“ Ekosistem, Penggolongan Hewan Berdasarkan Jenis Makanannya, Daur

Hidup Hewan”

1. Semua makhluk hidup memerlukan lingkungan tetentu untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya.

2. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar makhluk hidup.

3. Lingkungan terdiri atas:

a. Komponen hidup ( biotik), contohnya manusia, hewan, dan tumbuhan

b. Komponen tak hidup (abiotik), misalnya tanah, air udara, cahaya matahari, dan

suhu.

4. Bagian hidup dan tak hidup di sebuah lingkungan saling berinteraksi dan saling

bergantung satu sama lain.

5. Interaksi antara makhluk hidup dan benda-benda tak hidup di sebuah lingkungan

disebut ekosistem.

6. Ekosistem tersusun atas individu, populasi, dan komunitas.

7. Individu adalah mkhluk hidup tungggal, misalnya seekor kucing, sebatang pohon

cemara, seorang anak.

8. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu.

Misalnya di sebuah kolam terdapat populasi ikan

9. Komunitas adalah populasi makhluk hidup di suatu tempat. Contoh komunitas sungai

10. Habitat adalah tempat tinggal makhluk hidup.

11. Hewan sebagian makhluk hidup tidak dapat membuat makanannya sendiri, sehingga

hewan memerlukan makhluk hidup lain untuk dijadikan sumber makanan.

12. Berdasarkan jenis makanannya, heawan dikelompokkan menjadi:


a. Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan (daun, batang, buah, biji-bijian),

misalnya sapi, kambing rusa, gajah

 Hewan pemakan daun: ulat, rusa, zebra

 Hewan penyuka batang tumbuhan: sapi

 Hewan pemakan buji-bijian: burung pipit, tupai

Kelompok hewan herbivora memiliki susunan gigi yang terdiri atas gigi seri dan

gigi geraham, tidak memiliki gigi taring.

Gigi seri berada di depan berguna untuk memotong makanan, sedangkan gigi

geraham berfungsi menghaluskan makanan

Contoh Tengkorak hewan herbivora:

b. Karnivora adalah hewan pemakan hewan lain. Contoh harimau, singa, macan,

serigala.

sebagian besar kelompok hewan karnivora merupakan termasuk ke dalama

hewan liar dan buas.

Hewan ini memiliki gigi taring yang berfungsi untuk merobek dan mengoyak

makanan. Hewan ini juga memiliki gigi seri yangbtajam meskipun berukuran

kecil. Gigi ini bergunaa untuk memotong makanan

Contoh tengkorak hewan karnivora:


c. Omnivora adalah hewan pemakan segala baik berasal dari tumbuhan maupun

dari hewan. Contoh kucing, ayaam, tikus

Hewan omnivora memiliki susunan gigi berupa gigi seri, gigi taring, dan gigi

geraham.

Contoh tengkorak hewan omnivora yaitu:

d. insektivora adalah Hewan pemakan serangga contohnya cecak, katak, bunglon,

trenggiling

hewan insektivora memiliki lidah yang panjang dan lengket.

13. Pada dasarnya, ekosistem ada dua yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.

14. Ekosistem alami terbagi dua lagi yaiatu ekosistem darat dan ekosistem perairan.

15. Ekosistem air terbagi menjadi ekosistem air tawar dan ekosistem air asin.

16. Ekosistem air tawar, contoh: danau, sungai

17. Ekosistem air asin, contoh: laut

18. Ekosistem darat terdiri atas: ekosistem hutan, padang rumput, padang pasir,

tundra, taiga

19. Ekosistem buatan contohnya sawah daan bendungan

20. Ekosistem darat dibedakan berdasarkan tingkat curah hujan dan iklimnya,

diantaranya:

a. Ekosistem hutan hujan tropis di dalam terdapat rotan, anggrek, kera, burung,

badak, harimau

b. Ekosistem sabana memiliki curah hujan lebih rendah dari ekosistem hutan

hujan tropis di dalam terdapat berbagai jenis serangga, zebra, singa


c. Ekosistem padang rumput memiliki curah hujan lebih rendah dari sabana di

dalamnya terdapat rumput, bison, singa, anjing liar, serigala, gajah, jarapah,

kangguru, ular.

d. Ekosistem Gurun merupakan ekosistem yang sangat gersang karena curah

hujan sangat rendah. Di dalamnya terdapat kaktus, semut, ular, kadal,

kalajengking

e. Ekosistem taiga memiliki suhu sangat rendah pada musim dingin di dalamnya

terdapat cemara, pinus, beruang hitam

f. Ekosistem tundra merupakan ekosistem dingin dan kering banyak tumbuhan

tidak dapat tumbuh karena rendahnya suhu di sepanjang tahun

21. Daur hidup atau siklus hidup adalah proses perubahan dalam pertumbuhan dan

perkembangan yang dialami hewan sepanjang hidupnya.

22. Daur hidup hewan dimulai dari telur atau saat kelahiran hingga menjadi hewan

dewasa.

23. Di dalam daur hidupnya ada hewan yang mengalami daur hidup melalui

metamorfosis dan tanpa metamorfosis.

24. Tidak semua hewan mengalami perubahan bentuk dan penambahan struktur tubuh.

Hewan tersebut dikelompokkan sebgai hewan yang tidak melalui metamorfosis.

Contoh hewan yang tidak mengalami metamorfosis antara lain kucing, ayam,

sapi,kambing, ikan, kadal,dll


25. Hewan yang mengalami perubahan bentuk pada tahap tumbuh kembangnya disebut

mengalami metamorfosis. Contoh: kupu, katak, lalat, dll

26. Berdasarkan perubahan bentuknya, metamorfosis dibedakan menjadi

metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.

27. Perbedaan metamorfosis sempurna dengan metamorfosis tidak sempurna yaitu

sebagai berikut.

metamorfosis sempurna metamorfosis tidak sempurna

1) Bentuk tubuh sangat berbeda pada 1) Bentuk tubuh tidak terlalu berbeda

setiap perkembangannya pada setiap tahap perkembangannya

2) Mengalami masa atau tahap pupa 2) Tidak mengalami tahap larva dan

(kepompong) pupa

3) Contoh hewan: nyamuk, kupu-kupu, 3) Contoh hewan: kecoa, belalang,

lalat, katak capung


SUBTEMA 2

“Rantai Makanan dan Hubungan Antar Makhluk Hidup dalam Ekosistem”

1. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan untuk bertahan hidup. Makanan

digunakan makhluk hidup untuk tumbuh, bergerak, dan melakukan aktivitas.

2. Rantai makanan adalah perjalanan memakan dan dimakan dengan urutan tertentu

antar makhluk hidup.

3. Secara umum ad tiga peranan makhluk hidup dalam rantai makanan yaitu: produsen,

konsumen, dan penguri.

4. Contoh rantai makanan

Keterangan :

Padi dimakan oleh tikus, kemudian tikus dimakan oleh ular, ular dimakan oleh

burung elang. Setelah beberapa waktu, burung elang mati. Bangkainya membusuk

diuraikan oleh makhluk hidup pengurai dan bercampur dengan tanah membentuk

humus. Humus sangat dibutuhkan terutama rumput. Begitu seterusnya sehingga

proses ini berjalan dari waktu ke waktu.

Tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri melalui fotosintesis maka

tumbuhan disebut produsen

Konsumen tingkat I pada pada gambar di atas adalah tikus (hewan herbivora),

konsumen II adalah ular ( hewan karnivor), konsumen III adalah elang. Saat

konsumen III mati maka akan tubuhnya akan membusuk. Pada proses pembususkan

tubuhnya diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur. Hasil


penguraikan dapat menyuburkan tanah serta menjadi makanan bagi tumbuhan

seperti rumput.begitulah seterusnya.

5. Di lautan, yang menjadi produsen adalah fitoplankton. Fitoplankton ialah

sekumpulan tumbuhan hijau yang sangat kecil ukurannya dan melayang-layang dalam

air.

Konsumen I zooplankton (hewan pemakan fitoplankton).

Konsumen II adalah ikan-ikan kecil

Konsumen III adalah ikan-ikan sedang

Konsumen IV ikan –ikan besar

Urutaan peristiwa memakan dan dimakan di atas berjalan seimbang dan lancar

jika seluruh komponen tersebut ada. Jika tidak ada satu komponen maka akan

terjadi ketimpangan dalam urutan memakan dan dimakan. Agar rantai makanan

terus berjalan maka jumlah produsen harus lebih banyak dari pada konsumen.

Komponen lain yang berperan besar dalam rantai makanan yaitu pengurai.

pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan kembali zat-zat yang terdapat

dalam tubuh hewan dan tumbuhan yang telah mati.

Hasil kerja pengurai dapat menyuburkan tanah.

Contoh pengurai adalah bakteri dan jamur.

6. Dalam rantai makanan akan terjadi perpindahan atau aliran energi dari satu

makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya (dari produsen ke konsumen)

7. Aliran energi adalah perpindahan energi dari dari satu makhluk hidup ke makhluk

hidup lainnya.
8. Dalam proses memakan makhluk hidup akan memperoleh energi, kemudian energi

tersebut akan berpindah saat makhluk hidup tersebut dimakan oleh makhluk hidup

lainnya.

9. Jika makhluk hidup mati energi akan berpindh ke penguri melalui proses

penguraian. Pengurai kemudian akan melepaskan energi ke lingkungan.

10. Semua makhluk hidup memiliki kebergantungan yang satu sama lain. Selain itu

makhluk hidup juga membutuhkan makhluk tak hidup seperti tanah, udara, air dan

matahari untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

11. Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dalam ekosistem

yang sama.

12. Simbiosis ada tiga jenis yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan

simbiosis parasitisme.

13. Simbiosis mutualisme adalah hunungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling

menguntungkan.

Contoh:

1) Hubungan antara Bunga dan lebah

Bunga diuntungkan karena lebah membantu proses penyerbukan, sedangkan

lebah diuntungkan mendapat nektar (makanan ) dari bunga.

2) Hubungan antara burung jalak dan kerbau

Kerbaun diuntungkan karena kutu di badannya berkurang, sedangkan burung

jalak diuntungkan karena mendapat makanan dari kutu kerbau

3) Ikan badut dan anemon laut

Ikan badut mendapat keuntungan dapat memakan invertebrata kecilserta akan

terlindung dari pemangsa oleh sel penyengat anemon, sedangkan anemon laut

akan mendapat nutrisi dari kotoran ikan badut serta terlindungi dari ikan kupu-

kupu yang ingin memakannya karena ikan badut mengeluarkan suara yng

bernada tinggi.

14. Simbiosiss komensalisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang

satu mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain tidak diuntungkn dan tidak

dirugikan
Contoh:

1) Hubungan antara tumbuhan anggrek dengan pohon yang ditumpanginya

tumbuhan anggrek mendapat keuntungan karena dapat menumpang hidup pada

pohon, sedangkan pohon yang ditumpangi tidak untung dan tidak dirugikan.

2) Hubungan antara ikan hiu dan ikan remora

Ikan remora mendapat untung karena mendapat perlindungan dari ikn hiu,

sedangkan ikan hiu tidak untung dan tidak dirugikan

3) Tumbuhan paku dan pohon yang ditumpanginya

15. Simbiosis parasitisme dalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang satu

mendapat keuntungan sedangkan yang lain mendapat kerugian.

Contoh:

1) Hubungan antara pohon mangga dan benalu

Benalu dapat hidup subur karena menghisap zat makanan dari pohon mangga,

sedangkan pohon mangga mendapat kerugian karena pohon mangga lama-

kelamaan akan menjadi kurus dan mati

2) Tali putri dan tumbuhan yang ditumpangi

3) Kutu dan kucing

4) Nyamuk dan manusia

SUBTEMA 3

“ Jaring-Jaring Makanan dan Pengaruh Kegiatan Manusia terhadp Keseimbangan

Ekosistem”

1. Dalam suatu ekosistem terdapat banyak mkhluk hidup yang memiliki sumber

makanan dan pemangsa yang sama. Oleh sebab itu, dalam sebuah ekosistem

terdapat beberapa rantai makanan.

2. Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberap jaring-jaring makanan.


3. Contoh jaring-jaring makanan

Pada jaring-jaring makanan di atas terdaoat beberapa rantai makanan diantaranya;

1) Daun pohon dimakan ulat- ulat dimakan katak – katak dimakan elang

2) Daun pohon dimakan ulat- ulat dimakan ayam- ayam dimakan elang

3) Padi dimakan belalang- belalang dimakan ayam-ayam dimakan elang

4) Padi dimakan tikus-tikus dimakan ular- ular dimakan elang

4. Di dalam jaring-jaring makanan, jumlah hewan yang terlibat makin banyak dan

energi yang mengalirpun juga makin kompleks.

5. Setiap komponen dalam jaring-jaring makanan saling mempengaruhi satu sama lain.

6. Rantai makanan dalam sebuah ekosistem tidak akan terputus selama semua bagian

dari rantai makanan tetap berperan.

7. Rantai makanan di sawah: Jika tidak ada padi, tikus sawah akan kelaparan, ular

sawah pun juga demikian, sehingga elang pun sulit mendapatkan makanan.

8. Jika salah satu rantai makan terganggu maka jaring-jaring makanan pun terganggu.

9. Ada dua faktor yang yang menyebabkan perubahan keseimbangan ekosistem yaitu

faktor alami dan faktor manusia.


10. Faktor alam yang menyebabkan perubahan keseimbangan ekosistem yaitu: bencaa

alam seperti letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, badai, tsunami.

11. Faktor manusia yang menyebabkan perubahan keseimbangan ekosistem yaitu:

penebangan dan pembakan hutan secara liar, perburuan liar, pemakaian pupuk

buatan yang berlebihan, pembuangan sampah dan limbh sembarangan.

12. Beberapa cara memulihkan keseimbangan ekosistem yaitu:

1) Mencegah pembakaran hutan

2) Membuang sampah ke tempaatnya

3) Melakukan reboisasi

4) Mengurangi penggunaaan bahan kimia buatan dalam kegiatan pertanian

5) Menangkap ikan dengan alat yang tidak membahayakan ekosistem

6) Membuat suaka marga satwa dan cagar alam, hutan lindung, atau taman nasional

yang dilindungi negara.

7) Memelihara wilayah aliran sungai

8) Membuat kompos dengan memanfaatkan sampah rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai