Disusun Oleh :
Kelompok 5
Kelas : Ekstensi G
Prodi/Jurusan : PGSD
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kelimpahan rahmatNya
sehingga mampu menyusun makalah ini dengan baik sebagai salah satu pemenuhan tugas KKNI.
Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak dan terutama Bapak Drs. Akden
Simanihuruk, MS. selaku dosen mata kuliah Pendidikan Matematika SD Kelas Rendah
UNIMED yang telah membantu dalam memberikan pengarahan dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya dalam makalah ini karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman kami masih terbatas. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
masukan, saran, dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini
ataupun yang akan datang.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah project yang kami buat ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan meningkatkan
mutu pendidikan yaitu memperbaiki proses belajar mengajar melalui pemanfaatan media Tabel
Perkalian Pintar (TAKALINTAR). Dengan Media TAKALINTAR merupakan media dalam
bentuk tabel yang digunakan untuk mengoperasikan perkalian dengan cara penjumlahan.
Sehingga dapat membantu dan memudahkan siswa dalam melakukan operasi penghitungan
perkalian. Pengoperasian perkalian menggunakan TAKALINTAR ini dilakukan dengan cara
menjumlahkan antara puluhan dikali puluhan yang terbuat dari papan triplek dan gabus yang
dilengkapi dengan tabel angka.
1
pembelajaran dan memberikan dampak yang positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi
yang berkualitas, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
1. Bagi guru
Sebagai bahan acuan bagi guru dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat
sesuai dengan materi yang diajarkan. Guru diharapkan dapat lebih menekankan pada
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Bagi siswa atau peserta didik
Dapat meningkatkan prestasi belajar yang sejalan dengan meningkatnya pemahaman
siswa pada materi perkalian yang telah disampaikan oleh guru.
3. Bagi sekolah
Dapat memberikan informasi dan pemasukan kepada sekolah dalam perbaikan proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan mutu sekolah.
2
BAB II
3
BAB III
KAJIAN PUSTAKA, DUKUNGAN DATA DAN INFORMASI AWAL
Berdasarkan kondisi guru, fasilitas, dan keadaan siswa yang lebih senang bermain
dibandingkan untuk belajar yang telah dipaparkan pada latar belakang, salah satu metode
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran tersebut adalah menggunakan
metode TGT yang dikembangkan oleh David De Vries dan Keith Edwards. Menurut Ali Hamzah
dan Muhlisrarini (2014 : 277) mengatakan bahwa metode TGT merupakan metode yang
menggunakan turnamen akademik serta system skor. Jadi, dalam metode TGT para siswa dibagi
dalam tim belajar, guru menyampaikan materi, lalu siswa belajar dalam satu kelompok,
selanjutnya diadakan turnamen, dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim
lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya.
Menurut Huda (2013 : 198) menyebutkan bahwa prosedur TGT diawali dengan
penentuan kelompok secara heterogen. Setelah membentuk tim, siswa belajar kelompok, mulai
berkompetensi dalam turnamen, dan yang terakhir adalah scoring.
Dalam penggunaan media TAKALINTAR, guru harus bisa membimbing siswa dalam
penggunaan media tersebut. Sehingga dengan melalui bimbingan dari guru, TAKALINTAR
dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat belajar siswa dan memudahkan
siswa dalam pengoperasian perkalian matematika. Setiap media pembelajaran memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan penggunaan media TAKALINTAR dalam
pembelajaran adalah: 1) memudahkan pengoperasian perkalian dasar dengan cepat, 2) penyajian
angka lebih cepat, jelas, menarik, dan ringkas, 3) membangkitkan motivasi dan merangsang
siswa untuk belajar dengan baik, 4) memberikan pengalaman yang kongkret sehingga siswa akan
lebih mudah memahami, tidak membosankan dan menyenangkan. Sedangkan kekurangan
penggunaan media TAKALINTAR dalam pembelajaran adalah: 1) pembuatan memerlukan
4
waktu yang cukup lama, 2) siswa tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau penjelasan guru
terlalu cepat.
Selain itu guru juga membuat kartu-kartu yang telah dinomor, pertanyaan pada
setiap kartu, dan lembar jawaban kepada setiap kelompok. 2) guru menjelaskan
pengoperasian perkalian matematika menggunakan media TAKALINTAR, selanjutnya
guru menjelaskan kepada siswa tentang aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh siswa
selama pembelajaran menggunakan metode TGT. 3) guru memberikan waktu kepada
siswa selama 10 menit untuk belajar bersama kelompoknya cara mengoperasikan
perkalian. 4) guru membagikan amplop yang sudah berisi kartu nomor kepada masing-
masing tim. Selanjutnya siswa mulai berkompetensi dalam turnamen. 5) scoring, guru
kemudian mengumumkan kelompok yang menang, dan masing-masing kelompok akan
mendapat hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan
5
BAB IV
Cara Membuat
1. Angka 3, 6, dan 7 kita tempatkan pada 3 kolom pada baris pertama, dan angka 8 dan 9 pada
dua baris pada kolom paling kanan.
6
2. Lakukan operasi perkalian 3 x 8 yang menghasilkan 24. Bilangan 24 dituliskan pada sel atau
kotak di bawah 3 dan satu baris dengan 8. Dan cara penulisaanya dipisahkan antara puluhan
dan satuan (gambar 1). Demikian seterusnya untuk 3 x 9, 6 x 8, 6 x 9, 7 x 8, 7 x 9.
3. Setelah semua operasi perkalian dilakukan, langkah berikutnya adalah menjumlahkan sesuai
dengan arah diagonal mulai dari diagonal paling kanan, dan hasil penjumlahan dituliskan
pada sel/ kotak pada bagian tepi kiri dan kolom paling bawah (gambar 1). Diagonal paling
kanan =3, berikutnya 6 + 6 + 4 = 16 dituliskan 6. Puluhan 1 disimpan dan ditambahkan pada
diagonal berikutnya 1 + 5 + 8 + 5 + 7 = 26 dituliskan 6 dan 2 disimpan dan ditambahkan
pada diagonal berikutnya 2 + 4 + 4 + 2 = 12 ditulis 2, 1 disimpan dan ditambahkan pada
diagonal berikutnya 1 + 2 = 3.
4. Hasil perkalian diperoleh dengan urutan mulai kanan bawah sebagai satuan sebelah kirinya
sebagai puluhan dan seterusnya. Jadi, kita mendapatkan hasil bahwa : 367 x 89 = 32663.
7
BAB V
HASIL KEGIATAN
1. Hasil kegiatan ini berupa media yang digunakan untuk mengembangkan kognitif anak
berupa alat peraga yang berbentu tabel yang disertai dengan angka mulai dari angka nol
sampai angka sembilan.Cara penggunaannya yaitu misalnya 367 x 89 yaitu dengan
Angka 3, 6, dan 7 kita tempatkan pada 3 kolom pada baris pertama, dan angka 8 dan 9
pada dua baris pada kolom paling kanan. Lakukan operasi perkalian 3 x 8 yang
menghasilkan 24. Bilangan 24 dituliskan pada sel atau kotak di bawah 3 dan satu baris
dengan 8. Dan cara penulisaanya dipisahkan antara puluhan dan satuan .
a. Demikian seterusnya untuk 3 x 9, 6 x 8, 6 x 9, 7 x 8, 7 x 9. Setelah semua operasi
perkalian dilakukan, langkah berikutnya adalah menjumlahkan sesuai dengan arah
diagonal mulai dari diagonal paling kanan, dan hasil penjumlahan dituliskan pada
sel/ kotak pada bagian tepi kiri dan kolom paling bawah (gambar 1). Diagonal
paling kanan =3, berikutnya 6 + 6 + 4 = 16 dituliskan 6. Puluhan 1 disimpan dan
ditambahkan pada diagonal berikutnya 1 + 5 + 8 + 5 + 7 = 26 dituliskan 6 dan 2
disimpan dan ditambahkan pada diagonal berikutnya 2 + 4 + 4 + 2 = 12 ditulis 2,
1 disimpan dan ditambahkan pada diagonal berikutnya 1 + 2 = 3. Hasil perkalian
diperoleh dengan urutan mulai kanan bawah sebagai satuan sebelah kirinya
sebagai puluhan dan seterusnya. Jadi, kita mendapatkan hasil bahwa : 367 x 89 =
32663.
b. Media ini digunakan untuk anak kelas 3 SD yang di mana media ini tentunya
menarik bagi anak kelas 3 SD karena memiliki berbagai warna dan game,
penggunaan media ini anak bisa langsung mengguanakan media ini secara
langsung, sehingga perkembangan kognitif anak dapat meningkat.
8
BAB V
HASIL KEGIATAN
Hasil kegiatan ini berupa media yang digunakan untuk mengembangkan kognitif anak
berupa alat peraga yang berbentu tabel yang disertai dengan angka mulai dari angka nol sampai
angka sembilan.Cara penggunaannya yaitu misalnya 367 x 89 yaitu dengan Angka 3, 6, dan 7
kita tempatkan pada 3 kolom pada baris pertama, dan angka 8 dan 9 pada dua baris pada kolom
paling kanan. Lakukan operasi perkalian 3 x 8 yang menghasilkan 24. Bilangan 24 dituliskan
pada sel atau kotak di bawah 3 dan satu baris dengan 8. Dan cara penulisaanya dipisahkan
antara puluhan dan satuan .
Demikian seterusnya untuk 3 x 9, 6 x 8, 6 x 9, 7 x 8, 7 x 9. Setelah semua operasi
perkalian dilakukan, langkah berikutnya adalah menjumlahkan sesuai dengan arah diagonal
mulai dari diagonal paling kanan, dan hasil penjumlahan dituliskan pada sel/ kotak pada bagian
tepi kiri dan kolom paling bawah (gambar 1). Diagonal paling kanan =3, berikutnya 6 + 6 + 4 =
16 dituliskan 6. Puluhan 1 disimpan dan ditambahkan pada diagonal berikutnya 1 + 5 + 8 + 5 +
7 = 26 dituliskan 6 dan 2 disimpan dan ditambahkan pada diagonal berikutnya 2 + 4 + 4 + 2 =
12 ditulis 2, 1 disimpan dan ditambahkan pada diagonal berikutnya 1 + 2 = 3. Hasil perkalian
diperoleh dengan urutan mulai kanan bawah sebagai satuan sebelah kirinya sebagai puluhan dan
seterusnya. Jadi, kita mendapatkan hasil bahwa : 367 x 89 = 32663.
Media ini digunakan untuk anak kelas 3 SD yang di mana media ini tentunya menarik
bagi anak kelas 3 SD karena memiliki berbagai warna dan game, penggunaan media ini anak
bisa langsung mengguanakan media ini secara langsung, sehingga perkembangan kognitif anak
dapat meningkat.
9
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.7 Saran
1. Bagi Guru
Guru diharapkan dapat menggunakan metode Team Games Tournament (TGT) terkhusus
media TAKALINTAR sebagai media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Selain itu diharapkan pula guru dapat mengembangkan media pembelajaran yang ada di sekitar
dan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga
pembelajaran lebih menyenangkan.
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan lebih berusaha untuk meningkatkan pemahaman dan dapat menjaga
bahkan meningkatkan prestasi belajar matematika materi perkalian yang telah diperoleh.
Hendaknya lebih dapat memfasilitasi guru dan siswa dengan media pembelajaran yang
dapat menunjang pembelajaran.
10
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, Bambang & Lina. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Raja Grafindo
Persada
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Usman, Husaini & Purnomo. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara
Skripsi. Muawanah. 2015. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pokok Bahasan Bangun Ruang
Sederhana Semester II Kelas IV di MI Sultan Fatah Demak Tahun Pelajaran 2012/2013.
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
Skripsi. Arnanda Afroh Laila. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Matematika tentang
Operasi Hitung Pembagian melalui Metode Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)
Pada Siswa Kelas III Di SDN Candigaron 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2014/2015. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta
Usman, Husaini & Purnomo. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara
11