Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN

KESEHATAN SD KELAS 5

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Penyusun : .....................................
Instansi : SD ...............................
Tahun Penyusunan : ....................................
Jenjang Sekolah : SD
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Fase / Kelas : C / 5 (Lima)
Kegiatan Unit 6 : Pola Hidup Sehat
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (2 kali pertemuan)

B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik telah dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan mampu
menerapkan
konsep pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi serta kesehatan diri
dan orang lain dari penyakit menular dan tidak menular sesuai dengan pola perilaku
hidup sehat sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
 Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Mandiri
 Bernalar kritis
 Kreatif
 Bergotong-royong, dan
 Berkebinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


Alat Pembelajaran
 Ruangan kelas atau sejenisnya.
 LCD Proyektor, layar, laptop, dan active speaker.
 Alat peraga kesehatan, penyakit menular dan tidak menular.
 Poster kesehatan, penyakit menular, dan tidak menular.
 Video pembelajaran kesehatan, penyakit menular dan tidak menular.

Sumber Belajar :
Buku Panduan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI Kelas V.
Muhajir. 2022.
E. TARGET PESERTA DIDIK
 Peserta didik reguler/tipikal

F. MODEL PEMBELAJARAN
 Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring),
pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan Platform daring.

KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Peserta didik melalui pembelajaran windows shoping dapat mulai menunjukkan
kemampuan
dalam memahami dan mampu menerapkan konsep pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan
alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan
penyakit tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat sesuai potensi dan
kreativitas
yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen
Gotong
Royong dan Mandiri dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti:
berkolaborasi, kepedulian, berbagi, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan
meregulasi
diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik dapat memanfaatkan aktivitas konsep pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan
alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan
penyakit tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan
nyata sehari
hari. Contohnya bahwa dengan menjaga kebersihan tubuh menjadi sehat dan bugar,
terhindar
dari penyakit, sehingga dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
Mengapa peserta didik perlu memahami dan menerapkan pemeliharaan kebersihan
dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri dan orang lain dari
penyakit menular dan penyakit tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan permainan tradisional
anak anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong ban,
bakiak atau sandal raksasa.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
a. Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas).
b. Tape recorder.
c. Kaset senam ritmik/aktivitas gerak berirama.
d. Peluit dan stopwatch.
e. Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas gerak.

b. Kegiatan Pengajaran
Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
a. Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam
atau selamat pagi kepada peserta didik.
b. Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa.
c. Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan
sehat.
d. Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan menjelaskan manfaat mempelajari dan
memahami pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi,
pemeliharaan kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan
penyakit tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup sehat.
e. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
f. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian
kompetensi)
disertai dengan penjelasan manfaat dari mempelajari tentang
pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri
dan orang lain
dari penyakit menular dan penyakit tidak menular sesuai dengan pola
perilaku hidup
sehat.
g. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri
dan orang lain
dari penyakit menular dan penyakit tidak menular sesuai dengan pola
perilaku hidup
sehat.
h. Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
aktivitas pemeliharaan kesehatan diri dan orang lain dari penyakit
menular dan penyakit tidak menular sesuai dengan pola perilaku hidup
sehat.
1) kompetensi pengetahuan berupa tes tertulis mengenai fakta, konsep,
dan prosedur dalam menganalisis pemeliharaan kesehatan diri dan
orang lain dari penyakit menular dan penyakit tidak menular sesuai
dengan pola perilaku hidup sehat.
2) kompetensi keterampilan yaitu berupa praktik aktivitas pemeliharaan
kesehatan
diri dan orang lain dari penyakit menular dan penyakit tidak menular
sesuai
dengan pola perilaku hidup sehat melalui gambar bercerita.
3) kompetensi sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi dan
catatan jurnal
berupa pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan
mandiri.
i. Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen
pengembangan
pola perilaku hidup sehat, peserta didik juga diharapkan dapat
mengembangkan nilai
nilai Profil Pelajar Pancasila pada elemen Gotong Royong dan Mandiri
dengan
meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi,
kepedulian,
berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi
diri, serta dapat
menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti (75 Menit)


Pembelajaran diawali dengan penayangan video tentang pemeliharaan
kesehatan, penyakit menular dan tidak menular. Peserta didik diminta
mengamati video hingga selesai.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan menggunakan model
Windows
Shoping, dengan prosedur sebagai berikut:
a. Peserta didik membagi diri menjadi tiga kelompok/sesuai dengan pokok
bahasan,
antara lain: pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi,
pemeliharaan
kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
b. Setiap kelompok berdiskusi dan menuliskan hasil diskusi pada kertas
plano untuk
ditempel di dinding dan dibaca oleh kelompok lain tentang:
pemeliharaan kebersihan
dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri dan orang
lain dari
penyakit menular dan penyakit tidak menular.
c. Setiap anggota kelompok membaca dan mencatat hasil diskusi kelompok
lain yang
ditempel, kemudian membuat pertanyaan sesuai dengan pokok bahasan
tersebut
(paling sedikit satu pertanyaan setiap kelompok/empat pertanyaan).
d. Setiap kelompok mengajukan pertanyaan dan dijawab oleh kelompok
lain yang
membahas pokok bahasan sesuai pertanyaan tersebut, yaitu:
pemeliharaan kebersihan
dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri dan orang
lain dari
penyakit menular dan penyakit tidak menular.
e. Setiap kelompok menyusun simpulan akhir dan membacakannya di
depan kelas di
akhir pembelajaran secara bergiliran, yang menekankan nilai-nilai
gotong royong dan
mandiri.
f. Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan alat
reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri dan orang lain dari penyakit
menular dan
penyakit tidak menular adalah sebagai berikut:

Aktivitas 1
Mendiskusikan fakta, konsep, dan prosedur pemeliharaan kebersihan dan kesehatan
alat reproduksi
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berdiskusi tentang pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, dipelajari melalui melihat tayangan video
dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.
Guru memutarkan video singkat tentang pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat
reproduksi. Kemudian peserta didik berdiskusi tentang materi sebagai berikut. Fakta
bahwa agar alat reproduksi selalu sehat, maka perlu dijaga kebersihannya. Bagian
tubuh yang merupakan daerah lipatan sangat mudah berkeringat dan lembab. Dengan
demikian bakteri mudah berkembang biak dan dapat menyebabkan bau tak sedap dan
penyakit dapat timbul dengan mudah.
Cara menjaga kebersihan alat reproduksi antara lain:
1. mandi minimal dua kali sehari.
2. setiap kali mandi dan setiap kali selesai buang air besar maupun kecil harus selalu
dibersihkan.
3. tangan sebelum membersihkan alat reproduksi harus dicuci dulu dengan sabun.
4. organ reproduksi harus disiram air, kemudian dibersihkan dengan tangan dan
sabun, bersihkan siram lagi dengan air (atau dengan kertas pembersih).
5. selesai disiram dan dibersihkan selalu dikeringkan dengan handuk.
6. tangan harus segera dicuci lagi dengan sabun begitu selesai membersihkan tadi.
7. jangan menggaruk-garuk daerah sekitar alat reproduksi.
8. selalu memakai celana dalam yang bersih, kering, agar kuman penyakit tidak
masuk.
9. Sebaiknya tidak menggunakan celana yang ketat, sehingga tidak lembab dan
berkeringat.
10. Gantilah pakaian dalam minimal sehari dua kali.
11. Jangan pernah menggunakan pakaian dalam dan handuk secara bergantian
dengan orang lain.
12. Pada saat di toilet umum, siram terlebih dahulu area kloset yang akan digunakan.

Beberapa cara yang dapat dilakukan guru agar siswa lebih memahami konsep
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi ialah sebagai berikut:
1. Mendorong agar siswa rajin menjaga kebersihan diri terutama kebersihan alat
reproduksi.
2. Berikan brosur-brosur kesehatan yang berisi tentang pentingnya pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi.

Aktivitas 2
Mendiskusikan fakta, konsep, dan prosedur tentang pemeliharaan diri dan orang lain
dari penyakit menular.
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berdiskusi tentang pemeliharaan
diri dan orang lain dari penyakit menular, dipelajari melalui melihat tayangan video
dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.
Guru memutarkan video singkat tentang pemeliharaan diri dan orang lain dari
penyakit menular. Kemudian peserta didik berdiskusi tentang materi sebagai berikut.
Fakta bahwa penyakit menular ialah penyakit yang dapat ditularkan baik secara
langsung maupun melalui perantara. Penyakit menular dapat diakibatkan oleh virus,
bakteri, parasit, ataupun jamur. Proses penularan dapat melalui empat perantara, yaitu
kontak langsung, kontak tidak langsung, melalui makanan/minuman, dan melalui
udara. Proses penularan secara langsung terjadi pada saat berkontak langsung
dengan penderita penyakit. Sedangkan penularan secara tidak langsung dapat terjadi
ketika tertular penyakit melalui perantara seperti nyamuk. Jenis-jenis penyakit menular,
antara lain:
1. Penyakit Kulit.
Penyakit kulit merupakan salah satu jenis penyakit menular yang banyak jenisnya
dan mudah menular dari satu orang ke orang lain. Pencegahan dapat dilakukan
dengan cara menjaga kebersihan diri sendiri, lingkungan, dan pakaian;
mengkonsumsi makanan bergizi; dan tidak menggunakan
pakaian/handuk orang lain. Contoh penyakit kulit yaitu cacar air, panu, dan kudis.
2. Penyakit influenza
Penyakit influenza merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh virus influenza
yang menginfeksi saluran pernapasan yang ditularkan melalui udara ketika
penderita batuk/bersin. Gejala penyakit influenza yaitu penderita mendpat
serangan demam, pada bagian muka terasa nyeri, mata dan hidung berair,
tenggorokan sakit, hidung beringus, dan tulang lengan
dan tungkai pegal, sakit kepala, dan tubuh terasa lemah.
3. Penyakit diare
Penyakit diare disebabkan oleh infeksi bakteri, infeksi virus, keracunan makanan,
dan konsumsi obat yang kurang sesuai dengan tubuh. Gejala utama diare ialah
sering berak encer/berair, kadang disertai muntah, demam, rasa mual, dan nyeri di
perut, sehingga penderita mengalami kekurangan cairan. Pertolongan pada
penderita diare adalah dengan memberikan cairan, makanan, dan obat-obatan.
Cairan yang dapat diberikan berupa larutan gula-garam, oralit, air tajin, dan kuah
sayuran.
4. Penyakit demam berdarah
Penyakit demam berdarah disebut juga DBD (demam berdarah dengue).
Penyebabnya adalah virus dengue yang penularannya melalui nyamuk aedes
aegypti. Demam berdarah ringan menyebabkan demam tinggi, ruam, nyeri otot
dan sendi. Jika sudah parah dapat menyebabkan pendarahan
serius, penurunan tekanan darah, dan berakibat kematian. Pencegahan dapat
dilakukan dengan pemberantasan nyamuk dewasa, dan jentik nyamuk.
5. Penyakit malaria
Penyakit malaria merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh parasit
plasmodium dari gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Gejala utama
malaria yaitu demam tinggi hingga menggigil, sakit kepala, mual, dan muntah,
kejang, tubuh berkeringat diiringi kelelahan, dan nyeri
pada sekujur tubuh. Pencegahan penularan dengan cara membersihkan
lingkungan tempat tinggal.
Aktivitas 3
Mendiskusikan fakta, konsep, dan prosedur tentang pemeliharaan diri dan orang lain
dari penyakit tidak menular.
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berdiskusi tentang pemeliharaan
diri dan orang lain dari penyakit tidak menular, dipelajari melalui melihat tayangan
video dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.
Guru memutarkan video singkat tentang pemeliharaan diri dan orang lain dari
penyakit tidak menular. Kemudian peserta didik berdiskusi tentang hal-hal sebagai
berikut.
Fakta bahwa penyakit tidak menular adalah penyakit yang disebabkan karena adanya
masalah fisiologis. Biasanya terjadi karena faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak
sehat. Penyebab secara umum ialah mengonsumsi gula, garam, dan lemak secara
berlebihan.
Karakteristik penyakit tidak menular yaitu masa inkubasi panjang, bersifat kronik
(berlarut-larut), banyak mengalami kesulitan diagnosis, mempunyai variasi yang luas,
memerlukan biaya tinggi dalam pencegahan dan penanggulangannya.
Jenis-jenis penyakit tidak menular adalah:
1. Hipertensi/darah tinggi
Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah terhadap dinding arteri
(pembuluh darah) sangat tinggi melampaui batas normalnya. Peningkatan ini
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan
darah melalui pembuluh darah.
2. Diabetes
Merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah meningkat, karena gangguan
fungsi insulin. Disebabkan oleh faktor genetis, obesitas, konsumsi makanan yang
tidak baik, dan merokok.
3. Jantung
Penyakit jantung ialah suatu kondisi dimana kerja organ jantung tidak berjalan
normal karena sebab tertentu. Gangguan pada jantung disebabkan karena
penumukan kolesterol disekitar pembuluh darah. Penyakit jantung disebabkan
karena faktor merokok, menderita diabetes, kolesterol tinggi, terkena hipertensi,
dan gemar mengonsumsi makanan berlemak.
4. Obesitas
Obesitas merupakan penumukanlemak yang sangat tinggi dalam tubuh seseorang,
yang mengakibatkan berat badan diatas berat badan ideal. Dampak obesitas
antara lain: terserang strok, penyakit jantung, diabetes, dan kanker usus.
5. Osteoporosis
Merupakan penyakit tulang yang mempunyai sifat khas berupa massa tulang yang
rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang
sehingga tulang menjadi rapuh.
Aktivitas 4
Fakta, konsep, dan prosedur tentang pemeliharaan diri dan orang lain dari penyakit
menular melalui modifikasi pembelajaran gambar bercerita.
Pengetahuan mengenai fakta, konsep, dan prosedur berdiskusi tentang pemeliharaan
diri dan orang lain dari penyakit menular, dipelajari melalui melihat tayangan video
dan berdiskusi sesuai lembar tugas yang diberikan oleh guru.
Guru menjelaskan secara singkat tentang pemeliharaan diri dan orang lain dari
penyakit menular.
Kemudian peserta didik diberikan tugas sesuai uraian berikut.
1. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok, salah satu kelompok diminta untuk
memilih 5 gambar yang tersaji, lalu menyusun kelima gambar tentang hakikat
pemeliharaan kesehatan diri dan orang lain dari penyakit menular sesuai dengan
pola perilaku hidup sehat.
2. Kelompok yang mendapat giliran menyusun 5 gambar sesuai dengan ide
kelompoknya, lalu menceritakan urutan terjadinya suatu penyakit menular runtut
sesuai dengan gambar.
3. Presentasi di depan teman-temannya, lalu kelompok yang lain diberi kesempatan
untuk menanggapi dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Gambar yang tersaji
adalah sebagai berikut.
a. Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun kelompok.
b. Seluruh aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan
egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa peserta didik
diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada kesalahan gerakan.
c. Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan aktivitas
permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung,
d. mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa secara seksama. Hasil belajar peserta
didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran

3. Kegiatan Penutup (15 menit)


a. Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerakan
pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan belum dicapai
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan kesalahan-kesalahan yang
masih sering timbul saat melakukan aktivitas pembelajaran.
c. Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok dan peserta didik yang
paling baik penampilannya selama pembelajaran aktivitas tolak peluru.
d. Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran yang telah
dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan tentang aktivitas permainan
tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang, balap karung, mendorong
ban, bakiak atau sandal raksasa, hasilnya dijadikan sebagai tugas asesmen penugasan.
e. Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan salam.
f. Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi peserta didik
yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.

G. ASESMEN KOMPETENSI
1. Asesmen Keterampilan

G. REFLEKSI GURU
Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap
aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan perlakuan kepada
peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan pengayaanya di dalam
pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian
dalam refleksi guru antara lain:
a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik?
b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses pembelajaran
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan
diri dan orang lain dari penyakit menular dan penyakit tidak menular sesuai dengan
pola perilaku hidup sehat.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses pembelajaran
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan
diri dan orang lain dari penyakit menular dan penyakit tidak menular sesuai dengan
pola perilaku hidup sehat.
d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran pemeliharaan
kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, pemeliharaan kesehatan diri dan orang
lain dari penyakit menular dan penyakit tidak menular sesuai dengan pola perilaku
hidup sehat tersebut.
H. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
1. Remedial
Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan
memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana
guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari
refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remidial dilakukan dengan cara
menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran.
2. Pengayaan
Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada
setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan asesmen
pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas
pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh
guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan
cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang
digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.

I. INTERAKSI DENGAN ORANG TUA


Buku penghubung/buku komunikasi Orang Tua dengan Guru. Pengertian buku penghubung adalah
buku yang dibuat dalam sebuah kerangka niat untuk membangun komunikasi yang efektif antara
orang tua dan sekolah.
Mengingat kesibukan orang tua yang tinggi merupakan kendala bagi pihak sekolah untuk
menyampaikan informasi tentang perkembangan anak di sekolah. Minimal ada tiga manfaat yang
dapat diambil oleh orang tua dan sekolah dari implementasi buku penghubung, yaitu:
1. Buku penghubung menjadi sarana untuk pemantauan kegiatan peserta didik di sekolah dan di
rumah.
2. Buku penghubung menjadi parameter dasar beberapa sikap dan karakter yang harus dilatihkan
kepada anak setiap hari.
3. Orang tua dan guru dapat menulis pesan dan kondisi terkini peserta didik agar masing-masing
pihak dapat memberikan follow up atau tindak lanjut terhadap pesan tersebut.

J. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK(LKPD)


Tanggal : .................................................................
Lingkup/materi pembelajaran : .................................................................
Nama Siswa : .................................................................
Fase/Kelas : C / V

1. Panduan umum
a. Pastikan Kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti aktivitas
pembelajaran.
b. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik, sesuai dengan instruksi yang diberikan guru
untuk menghindari cedera.
c. Mulailah kegiatan dengan berdoa.
d. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan keselamatan bersama.

2. Panduan aktivitas pembelajaran


a. Bersama dengan teman, buatlah kelompok sejumlah maksimal 7 orang.
b. Lakukan aktivitas pembelajaran variasi pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan
dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak mengarah pada tarian daerah secara
berpasangan dengan temanmu satu kelompok.
c. Perhatikan penjelasan berikut ini:
Lakukan variasi pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan
sendi, dan irama gerak mengarah pada tarian daerah!
Isilah lembar kerja resiprokal berikut ini :

K. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK


1. Bahan Bacaan Guru
a. Teknik dasar permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan
egrang,
balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa.
b. Bentuk-bentuk gerak permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui
permainan
egrang, balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa.
c. Peraturan permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang,
balap karung, mendorong ban, bakiak atau sandal raksasa.

2. Bahan Bacaan Siswa


a. Peraturan pertandingan tolak peluru yang standar. Untuk membantu dalam
mencari
sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet,
atau sumber lainnya.
b. Materi gerak dasar tolak peluru. Untuk membantu dalam mencari sumber bacaan
tersebut, dapat diperoleh melalui: buku, majalah, koran, internet, atau sumber
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai