Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH

BUMI DAN ANTARIKSA DALAM IPA SD

SUSUNAN ATMOSFER, ANGIN, AWAN, MUSIM DAN IKLIM

DOSEN PENGAMPU :

Drs. Sutrisno, M.Si.

DISUSUN OLEH :

Auliana Laili Fajri Zakya (1107621109)

Eunike Sirait (1107621275)

Leonardo Elifas (1107621116)

Nur Syadida Ramadhani (1107621096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Susunan Atmosfer, Angin, Awan, Musim dan Iklim”
dengan tepat waktu yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bumi dan Antariksa dalam
IPA SD.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Bumi dan Antariksa dalam IPA SD,
Baak Drs. Sutrisno, M.Si yang telah membimbing penyelesaian makalah. Penulis juga
berterima kasih kepada para pihak yang mendukung penulisan makalah. Penulis berharap agar
makalah ini mampu memberikan sudut pandang baru bagi pembaca.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam proses
pembuatan makalah. Penulis berharap terbuka pada kritik dan saran sebagai bagian dari revisi
makalah ini.

Jakarta, 04 Desember 2022

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Atmosfer ............................................................................................................... 3
a) Pengertian Atmosfer ..................................................................................... 3
b) Fungsi Atmosfer ............................................................................................ 4
c) Komposisi dan Manfaat Atmosfer .............................................................. 4
d) Susunan Lapisan Atmosfer .......................................................................... 5
e) Lapisan Atmosfer Berdasarkan Jenis dan Kondisi Gas .......................... 11
f) Fakta Lapisan Atmosfer .............................................................................. 12
B. Angin ................................................................................................................... 13
a) Pengertian Angin ......................................................................................... 13
b) Sifat-Sifat Angin ........................................................................................... 14
c) Jenis-Jenis Angin ......................................................................................... 14
d) Proses Terbentuk Angin .............................................................................. 18
e) Faktor-Faktor yang menyebabkan Terbentuk Angin .............................. 18
f) Alat Pengukur Angin ................................................................................... 19
g) Manfaat Angin ............................................................................................. 19
C. Awan .................................................................................................................... 21
a) Pengertian Awan .......................................................................................... 21
b) Proses Pembentukan Awan ......................................................................... 21
c) Klasifikasi Awan .......................................................................................... 22
d) Fungsi Awan ................................................................................................. 29
D. Musim .................................................................................................................. 29
a) Pengertian Musim ........................................................................................ 30
b) Pembagian Musim Iklim Subtropis ........................................................... 30

ii
c) Pembagian Musim Iklim Tropis ................................................................. 32
d) Faktor Penyebab Terjadinya Musim ......................................................... 34
e) Peran Musim di Bumi .................................................................................. 35
E. Iklim .................................................................................................................... 35
a) Pengertian Iklim ........................................................................................... 35
b) Unsur-Unsur Pembentuk Iklim .................................................................. 36
c) Macam-Macam Iklim .................................................................................. 37
d) Perubahan Iklim Global .............................................................................. 41
e) Dampak Perubahan Iklim Global .............................................................. 41

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 43

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 43
B. Saran ................................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 44

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh
bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang berbentuk
suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi juga
bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu. Perpaduan antara proses-proses tersebut
dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim menghantarkan kita pada kenyataan
bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal jumlah, intensitas dan distribusinya.
Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan serta
pertambahan jumlah penduduk bumi yang berhubungan secara langsung dengan
penambahan gas rumah kaca secara global akan meningkatkan variasi tersebut. Keadaan
seperti ini mempercepat terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan penyimpangan
iklim dari kondisi normal
Bumi kita senantiasa diselimuti oleh udara. Udara yang menyelimuti bumi
disebutdengan atmosfer yang teridiri dari gas. Atmosfer berdasarkan temperaturnya terdiri
dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Perubahan cuaca dan iklim terjadi pada lapisan troposfer. Perubahan cuaca dan iklim
dipengaruhi oleh unsur : temperatur tekanan, kelembaban, angin, awan, dan curah hujan.
Maka dari itu, berdasarkan uraian diatas penulis menjadikan “Susunan Atmosfer,
Angin, Awan, Musim dan Iklim” sebagai pembahasan dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pembahasan Mengenai Atmosfer?
2. Bagaimana Pembahasan Mengenai Angin?
3. Bagaimana Pembahasan Mengenai Awan?
4. Bagaimana Pembahasan Mengenai Musim?
5. Bagaimana Pembahasan Mengenai Iklim?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pembahasan Mengenai Atmosfer.
2. Mengetahui Pembahasan Mengenai Angin.
3. Mengetahui Pembahasan Mengenai Awan.

1
4. Mengetahui Pembahasan Mengenai Musim.
5. Mengetahui Pembahasan Mengenai Iklim.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Atmosfer
a) Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah gas selimut yang dapat membungkus suatu planet khususnya
pada planet bumi.
Atmosfer sendiri menyelimuti planet menggunakan berbagai lapisan yang
sangat tebal, bahkan jika dihitung jaraknya kemudian akan mencapai ribuan kilometer
dari planet tertentu hingga sampai ke luar angkasa. Atmosfer pada suatu planet sendiri
berbeda-beda. Planet bumi sendiri akan memiliki atmosfer dengan ketebalan mencapai
sekitar 1000 km dari permukaan bumi.
Ada berbagai gas yang terdapat di atmosfer, yaitu:
1. argon (0,8%),
2. karbondioksida (0,02%),
3. krypton,
4. neon,
5. xinon,
6. hidrogen,
7. kalium serta ozon (0,06%),
8. gas nitrogen (77%),
9. oksigen (20%), dan
10. uap air.
Menurut para ahli geologi sendiri pada awalnya atmosfer bumi tersebut
mengandung CO2 (karbon dioksida) dengan kadar yang tinggi, temperatur pada
permukaan bumi juga ikut tinggi. Saat itu oksigen (O2) belum terbentuk sehingga
belum terdapat lapisan ozon di stratosfer, hal ini disebabkan oleh sinar ultra violet dari
matahari yang kemudian sampai ke permukaan bumi dengan intensitas radiasi yang
sangat kuat. Pada kondisi ini tidak mungkin ada kehidupan, kecuali di kehidupan
diperairan terdalam hingga kemudian terhindar dari sinar ultra violet.
Sementara sekitar 3,5 miliyar tahun lalu evolusi makhluk hidup dengan klorofil
yang memungkinkan kemudian akan melakukan proses fotositensis yang memerlukan
kadar CO2 maka di atmosfer ini kemudian berkurang dan sebaliknya kadar O2
meningkat. Dengan adanya proses ini kemudian terbentuklah lapisan ozon (O3).

3
b) Fungsi Atmosfer
Atmosfer memiliki berbagai fungsi diantaranya mengatur proses penerimaan
panas dari matahari, caranya adalah dengan menyerap maupun pemantulkan panas
yang dipancarkan oleh matahari. Kurang lebih sekitar 32% panas matahari yang
kemudian akan dipantulkan kembali ke angkasa oleh atmosfer, awan serta permukaan
bumi, lalu demikian sekitar 18% diserap oleh atmosfer atau awan, dan lalau kemudian
sekitar 46% sisanya baru akan mencapai permukaan bumi.
1. Atmosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari berbagai benda asing luar angkasa
yang dapat jatuh ke bumi dikarenakan terkena gaya gravitasi bumi.
2. Atmosfer berfungsi sebagai pelindung bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet
yang kemudian akan membahayakan kehidupan makhluk hidup yang berada di
bumi dengan berbagai lapisan ozon.
3. Atmosfer mengandung berbagai gas yang akan sangat diperlukan manusia, hewan
dan tumbuhan untuk bernafas juga untuk kebutuhan makanan lainnya seperti
nitrogen, karbon dioksida, oksigen, dan lain sebagainya.
4. Atmosfer berfungsi sebagai pengatur cuaca yang kemudina akan mempengaruhi
salju, hujan, angin, badai, topan, awan, atau lain sebagainya.

c) Komposisi dan Manfaat Atmosfer


Atmosfer menjadi ukuran seberapa layaknya kehidupan di bumi. Poin penting
pada fungsi atmosfer sendiri adalah melindungi bumi dari terjadinya radiasi matahari
yang berbahaya. Dalam proses penyinaran matahari, sekitar 34% panas matahari
dipantulkan ke angkasa oleh atmosfer, 47% mencapai permukaan bumi dan 19%
diserap atmosfer, Atmosfer ini memiliki berbagai manfaat, diantaranya :
1. Oksigen (O2)
Kadar oksigen yanga da di atmosfer adalah sekitar 20,95 %. Oksigen sendiri
berfungsi mengubah berbagai bahan dan zat makanan di dalam tubuh menjadi
energi. Oksigen sendiri berasal dari pohon. Oleh karenanya kehadiran lahan hijau
atau hutan kemudian akan sangat membantu menjaga lapisan ozon. Oksigen juga
berperan sangat penting bagi kehidupan sebab mengubah zat makanan menjadi
energi untuk tetap bertahan hidup.
2. Karbondioksida (CO2)

4
Kadar karbondioksida yang ada di muka bumi adalah sekitar 0,034%. Angka ini
sendiri sangat sedikit, meski karbondioksida sendiri dapat dihasilkan dari
pembakaran lahan, pernapasan pada hewan dan manusia juga sebagai energi yang
dibutuhkan oleh tanaman. Salah satu dampak dari keberadaan karbondioksida
sendiri dapat menimbulkan terjadinya efek rumah kaca (ERK) terhadap radiasi
gelombang elektromagnetik. Dengan demikian terjadilah kenaikan serta dengan
semakin banyaknya karbondioksida maka kemudian akan menyebabkan terjadinya
kenaikan suhu di permukaan bumi.
3. Nitrogen (N2)
Nitrogen sebagai unsur yang paling banyak jumlahnya di dalam atmosfer bumi
yaitu sekitar 78,08%. Kehadiran nitrogen sendiri sangat dibutuhkan oleh senyawa
organik jadi meski demikian nirogen juga tak langsung membentuk senyawa baru
dengan unsur lain.
4. Neon (Ne), kripton (Kr), argon (Ar), xenon (Xe)
Sebagai salah satu unsur gas mulia. Karena keempat unsur ini sendiri tidak mudah
bergabung dengan unsur lain sehingga akan kian sulit membentuk senyawa yang
lain.
5. Hidrogen (H2) dan Helium (He)
Keduanya sangat jarang berada di udara kecuali pada paras yang tinggi. Gas ini
sendiri sangat ringan serta sering digunakan untuk mengisi balon meteorologi.
6. Ozon (O3)
Ozon sendiri hanya dapat dijangkau di ketinggian 20 km – 30 km. Merupakan
bentuk lain dari oksigen sehingga sangat efektif menyerap radiasi ultra violet
dimana proses radiasi ini mengandung energi yang sangat besar dan berbahaya bagi
manusia.
7. Uap air (H2O)
Uap air yang terdapat di atmosfer merupakan hasil penguapan dari danau,
transpirasi tanaman, laut, kolam, dan sungai. Uap air sendiri memiliki peran yang
sangat penting dalam proses iklim dan cuaca karena fasenya dapat berubah.

d) Susunan Lapisan Atmosfer


1. Troposfer
Troposfer merupakan suatu lapisan udara yang menempel di permukaan bumi.
Lapisan ini sebagai lapisan terendah dari seluruh lapisan atmosfer yang

5
menyelimuti bumi. Pada bagian atas khatulistiwa, lapisan ini mencapai hingga
ketinggian 19 km.
Sementara di atas kutub, lapisan ini mencapai ketinggian hingga 8 km. Di dalam
lapisan troposfer adalah tempat dari semua jenis cuaca, semua perubahan suhu,
hembusan angin, tekan dan juga kelembapan yang dapat kita rasakan secara
langsung di muka bumi.
Oleh sebab itu di lapisan inilah lokasi berlangsungnya peristiwa cuaca. Mulai
dari cuaca hujan, angin, salju, kemarau, dan cuaca yang lainnya. Ciri-ciri dari
lapisan troposfer adalah sebagai berikut:
1. Pada umumnya, lapisan ini merupakan lapisan yang paling tipis dengan
memiliki ketebalan sekitar 12 km dari permukaan tanah.
2. Ketinggian dari troposfer berbeda-beda di setiap tempat.
3. Pada daerah kutub, ketinggian lapisan ini sekitar 8 km serta di daerah
khatulistiwa atau daerah ekuator dapat mencapai hingga ketinggian 16 km.
4. Lapisan troposfer merupakan lapisan yang berkaitan langsung dengan
permukaan bumi serta dipakai sebagai tempat tinggal untuk berbagai jenis
makhluk hidup.
5. Tempat berlangsungnya peristiwa cuaca serta iklim, seperti hujan, angin, petir,
dan juga awan.
6. Di dalam lapisan roposfer terdapat lapisan tropopause yang merupakan lapisan
antara troposfer serta stratosfer.
7. Setiap kenaikan 100 meter, suhunya akan turun menjadi 0,5°-0,6° C.
8. Puncak troposfer mempunyai temperatur hingga mencapai minus 600 C.
9. Di dalam lapisan troposfer berlangsung gejala cuaca seperti berlangsungnya
hujan, angin, halilintar, munculnya pelangi, serta halo. Oleh sebab itu, lapisan
ini sangat penting untuk kehidupan di bumi.
10. Lapisan troposfer terdiri atas: Lapisan planetair 0-1 km Lapisan konveksi 1-8
km, Lapisan tropopause 8-12km (adalah pembatas antara troposfer dengan
stratosfer, pada lapisan ini aktivitas udara secara vertikal (konveksi) berhenti)
Campuran gasnya sendiri sesungguhnya paling ideal sebab dapat menopang
seluruh kehidupan yang ada di bumi. Lapisan ini juga melindungi sengatan radiasi
yang dipancarkan oleh berbagai benda langit lain. Dibanding lapisan atmosfer lain,
lapisan troposfer ini sendiri paling tipis jika dibandingkan dengan lapisan lainnya
(berjarak kurang lebih 15 km dari permukaan tanah).

6
Pada lapisan ini, terjadinya beragam cuaca serta perubahan suhu yang
mendadak, angin, kelembapan serta berbagai tekanan yang di rasakan dalam
kehidupan sehari-hari. Suhu udara di permukaan air laut sendiri mencapai sekitar
30 derajat Celsius yang kian naik ke atas, kian menurun suhunya. Tiap kenaikan
100m sendiri suhu kemudian berkurang sebanyak 0,61 derajat Celsius.
Pada lapisan ini terjadilah peristiwa cuaca seperti angin, musim salju, hujan,
kemarau, dan sebagainya. Tinggi terendah sebagai bagian terhangat dari troposfer,
karenanya permukaan bumi kemudian menyerap radiasi panas dari matahari hingga
kemudian menyalurkan panasnya ke udara.
Biasanya, jika ketinggian ditambah, suhu udara kemudian akan berkurang dari
17℃ hingga -52℃. Pada permukaan bumi tertentu, seperti dataran tinggi dan
daerah pegunungan kemudian akan menyebabkan anomali terhadap gradien suhu
tersebut. Di antara “troposfer” dan “stratosfer” sendiri terdapat lapisan yang disebut
juga sebagai lapisan “Tropopause”, yang kemudian membatasi lapisan stratosfer
dan troposfer.
2. Stratosfer
Lapisan stratosfer terletak di atas tropopause hingga ketinggian 50 km. Di dalam
lapisan ini angin berhembus sangat kencang serta mempunyai pola aliran tertentu.
Pada lapisan stratosfer ini juga tempat terbangnya pesawat. Di dalam stratosfer
terdapat lapisan yang sangat penting yaitu lapisan ozon.
Ozon adalah semacam gas yang mengandung banyak unsur kimia serta
memiliki sifat yang racun bagi makhluk hidup. Pada umunya, di dalam lapisan
stratosfer inilah sinar dari ultra violet disaring sekaligus diserap sebab telah
mengandung lapisan ozon dengan kadar sekitar 90%.
Sehingga sinar dari ultra violet yang masuk ke dalam permukaan bumi tidak
berlebihan. Pada lapisan stratosfer terbagi menjadi dua lapisan, diantaranya lapisan
isothermal serta lapisan inversi. Lapisan isothermal merupakan berasal dari kata iso
yang artinya sama serta term yang artinya panas.
Sehingga dalam lapisan ini merupakan temperatur udaranya tetap, yakni sekitar
-600. Lapisan ini terletak pada ketinggian 11-20 km. Lapisan invesi terletak di
ketinggian 20-50 km. Makin ke atas temperaturnya akan semakin meningkat serta
di ketinggian 50 km temperaturnya akan masih di bawah beku (-50 C).
Kenaikan temperatur udara yang terjadi pada lapisan ini dikarenakan adanya
gas ozon. Puncak stratosfer di batasi oleh lapisan stratopause yang merupakan batas

7
antara stratosfer dengan mesosfer. Ciri-ciri dari lapisan stratosfer adalah sebagai
berikut:
1. Lapisan stratosfer adalah lapisan yang berada di ketinggian sekitar 12-60 km.
2. Suhu dalam lapisan ini akan meningkat dengan bertambahnya ketinggian, yaitu
dari -60°C (pada tropopause) sampai 10°C pada puncaknya.
3. Dalam lapisan ini terdapat lapisan ozon (ozone layer) yang memiliki tugas
untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet matahari dengan cara menyerap
sinar yang berlebih.
4. Serapan dari radiasi matahari oleh ozon inilah yang dapat mengakibatkan suhu
udara naik pada setiap bertambahnya ketinggian.
5. Dalam lapisan ini idak mengandung uang air, awan, ataupun debu. Sehingga
udara di dalam lapisan ini kering.
6. Terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan antara stratosfer dengan
mesosfer. Lapisan stratosfer terdiri atas:
1. Lapisan isotherm
2. Lapisan panas
3. Lapisan campuran atas
Perubahan pada stratosfer terjadi secara bertahap dimulai dari troposfer
ketinggiannya diantara 11 km. Suhu terendah di lapisan stratosfer sendiri relatif
lebih stabil serta sangat dingin yaitu sekitar -57c atau -70F.
Pada lapisan ini angin kemudian yang sangat kencang kemudian terjadi dengan
beberapa pola aliran yang tertentu. Lapisan ini sendiri sebagai tempat terbangnya
pesawat. Awan tinggi dengan jenis cirrus sendiri kadang-kadang terjadi di lapisan
paling bawah, tetapi tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada lapisan
ini.
Dari bagian tengah stratosfer keatas, pola suhunya berubah menjadi kian
bertambahnya ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan konsentrasi
ozon. Lapisan ozon ini sendiri menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan
ini bisa mencapai sekitar 18C pada ketinggian sekitar 40 km. Lapisan stratopause
memisahkan stratosfer dengan lapisan berikutnya. Nama pesawat B-52
Stratofortress diambil disini. karena, kemampuan untuk terbang sangat tinggi.
3. Mesosfer
Ketinggian dari lapisan mesosfer antara 50-85 km dengan karakteristik di mana
semakin ke atas, maka temperatur udara akan makin rendah. Tiap kenaikan 1000

8
m, temperatur udara turun menjadi 2,50-30 C. Dalam lapisan mesosfer di bagian
atas, temperaturnya mencapai hingga -900 C.
Puncak mesosfer telah dibatasi oleh lapisan mesopause. Di dalam lapisan yang
satu ini adalah lapisan di mana terdapat bagian yang bisa mengikis benda-benda
langit yang masuk ke dalam permukaan bumi. Benda langit tersebut dapat berupa
komet, meteor, debu angkasa, atau benda-benda asing angkasa yang lainnya.
Proses dari pengikisan berbagai benda itu adalah dengan cara terkikis sedikit
demi sedikit dan kemudian akan terbakar sebab telah bergesekan dengan udara yang
terkandung di dalam lapisan ini. Ciri-ciri dari lapisan mesosfer adalah sebagai
berikut:
1. Ketinggiannya berada di sekitar 60-80 km.
2. Suhu pada lapisan mesosfer sekitar -50°C hingga -70°C.
3. Lapisan mesosfer adalah lapisan yang melindungi bumi dari berbagai ancaman
benda luar angkasa seperti meteor dan benda-benda langit lainnya yang akan
jatuh ke bumi.
4. Meteor yang akan jatuh ke bumi nantinya akan terbakar serta akan hancur
apabila lapisan mencapai lapisan ini serta akan berubah menjadi pecahan-
pecahan kecil yang disebut sebagai meteorit.
5. Terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan antara mesosfer dengan
termosfer.
Pada lapisan ini memiliki karakteristik seperti:
1. Lapisan mesosfer sendiri terdiri dari lapisan Mesopouse yang membatasi nya
dengan lapisan lain yaitu lapisan Termosfer. Pada lapisan ini sendiri terjadi suhu
yang kemudian akan mengalami penurunan saat bertambah ketinggian.
2. Semakin tinggi lapisan maka semakin berkurang suhu yang kemudian akan
mengakibatkan terjadinya pergeseran objek dari angkasa luar. Hal ini sendiri
menyebabkan meteor yang datang dari angkasa hingga menjadi terbakar.
4. Termosfer
Lapisan termosfer ini berada di ketinggian 85-500 km. Lapisan atmosfer yang
satu ini juga sering disebut sebagai lapisan panas (hot layer). Sebab di lapisan inilah
sering terjadi transisi kenaikan temperatur yang sangat tinggi. Temperatur dalam
lapisan ini mencapai 90-5000 C.

9
Tinggi dari temperatur tersebut dikarenakan molekul oksigen mengabsorpsi
(menyerap) radiasi dari energi surya. Radiasi inilah yang mengakibatkan suatu
reaksi kimia yang kemudian membentuk lapisan bermuatan listrik.
Sebelum dikenal yang namanya satelit, lapisan ini berfungsi untuk membantu
memancarkan gelombang radio. Sebab, di dalam lapisan atmosfer inilah bisa
memantulkan gelombang radio. Ciri-ciri dari lapisan termosfer adalah sebagai
berikut:
1. Lapisan termosfer ini berada di ketinggian 85-500 km.
2. Lapisan ini juga sering disebut seabgai lapisan panas (hot layer).
3. Suhu udara yang ada di bagian paling atas dari lapisan ini bisa mencapai
>1000°C.
4. Di dalam lapisan ini juga terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ionosfer memiliki
fungsi sebagai penyebaran gelombang radio.
Keunikan dari lapisan termosfer, diantaranya:
1. Termosfer sebagai tempat terjadinya aurora yang juga disebabkan oleh adanya
interaksi antara medan magnetik yang dimiliki oleh planet bumi dengan partikel
bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari.
2. Lapisan ionosfer pada Termosfer memiliki kemampuan untuk memantulkan
gelombang radio yang bermanfaar bagi satelit dan komunikasi.
3. Pada Termosfer Terdapat ISS yang mengelilingi bumi.
4. Pada Termosfer terdapat kandungan massa udara yang rendah dan
bertemperatur tinggi, sehingga tak mampu menghantarkan panas ke benda-
benda seperti satelit dan astornot.
5. Eksosfer
Lapisan eksosfer ini adalah suatu lapisan dari atmosfer yang berada di bagian
paling luar. Lapisan eksosfer terletak di ketinggian 500 km ke atas.
Di dalam lapisan ini, berbagai molekul udara bergerak dengan cepat serta
pengaruh gaya grafitasi bumi telah jauh berkurang. Sehingga, dalam lapisan ini
berbagai gesekan benda di udara sudah jarang terjadi. Pengaruh angkasa luar juga
sudah terasa di lapisan ini.
Pada lapisan ini sendiri terdapat berbagai refleksi cahaya matahari yang
kemudian dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya yang dipantulkan ini
dikenal juga dengan cahaya Zodiakal.
Ciri-ciri dari lapisan eksosfer adalah sebagai berikut:

10
1. Lapisan eksosfer terletak di ketinggian 500 km ke atas.
2. Lapisan atmosfer berada di bagian paling luar, sehingga pengaruh gaya gravitasi
sangatlah kecil.
3. Kandungan gas atmosfer juga sangat rendah pada lapisan eksosfer ini.
Karakteristik dari lapisan Eksosfer sendiri diantaranya:
1. Eksosfer memiliki suhu yang sangat tinggi mencapai 2.200 derajat celcius.
2. Eksosfer merupakan lapisan yang berbatasan langsung dengan angkasa luar
3. Eksosfer merupakan lapisan yang sangat berbahaya.
4. Pada lapisan Eksosfer terjadi berbagai kehancuran benda-benda luar angkasa
dan meteor.

e) Lapisan Atmosfer Berdasarkan Jenis dan Kondisi Gas


Berikut ini merupakan lapisan atmosfer dilihat dari jenis serta kondisi gasnya,
yaitu:
1. Lapisan Ozon (ozonosfer)
Lapisan ozon berada di ketinggian 15-35 km. Ozon terdapat di semua bagian
atmosfer bagian bawah, namun kebanyakan dari gas ini terkonsentrasi di lapisan
stratosfer. Khususnya pada ketinggian 15-35 km. Ozon sendiri kondisinya tidak
stabil sebab telah terurai di bawah pengaruh radiasi atau bertumbukan dengan atom
oksigen (O).
Secara alamiah, di ketinggian 15-35 km berlangsung pembentukan serta
penguaraian ozon dari oksigen diatomik serta monotomik dengan bantuan
(penyerapan) dari radiasi ultraviolet.
Lapisan ozon merupakan penyerap utama dari radiasi sinar ultraviolet. Maka
dari itu, pada saat sinar ultraviolet sampai hingga ke permukaan bumi tidak lagi
berbahaya untuk kehidupan makhluk hidup.
Apabila radiasi ultraviolet sampai ke permukaan bumi, maka hal tersebut dapat
memicu terjadinya luka bakar, kanker kulit, serta kebutaan untuk manusia.
2. Lapisan Ionosfer
Lapisan ionosfer terletak di ketinggian 60-600 km. Ionosfer terdiri dai berbagai
atom dan juga molekul yang kehilangan satu atau lebih elektron sehingga akan
terbentuk ion. Oleh sebab itu, lapisan ini disebut sebagai lapisan ionosfer.

11
Lapisan ini juga sangat bermanfaat dalam bidang komunikasi, sebab pada
lapisan ionosfer bisa memantulkan kembali gelombang radio. Ionosfer terdiri dari
tiga lapisan, ketiga lapisan tersebut yaitu:
1. Lapisan D Terletak di ketinggian 60-120 km. Lapisan ini merupakan tempat
untuk memantulkan kembali gelombang AM ke bumi.
2. Lapisan E Terletak di ketinggian 120-180 km. Lapisan ini juga sebagai tempat
untuk memantulkan kembali gelombang AM.
3. Lapisan F Terletak di ketinggian 180-600 km. Lapisan ini juga sebagai tempat
untuk memantulkan kembali gelombang pendek.

f) Fakta Lapisan Atmosfer


1. Atmosfer Tersusun dari Sejumlah Gas yang tertarik ke Atmosfer Bumi
Bumi diselimuti oleh atmosfer. Atmosfer sendiri memiliki ketebalan 500 km
dan terdiri dari campuran 10 gas yang disebut udara. Bumi tersusun atas 78%
nitrogen, 21% O2, dan gas lain seperti karbon dioksida, helium, argon, dan neon
yang tak mudah bereaksi dengan gas lain. Gas lainnya yang dapat bereaksi dengan
bahan kimia lain diantaranya sulfur dioksida, amonia, metana, karbon monoksida,
ozon, dan uap air. Terdapat juga kandungan kontaminan, seperti diantaranya garam,
debu, gas beracun, asap, dan abu vulkanik.
2. Aktivitas Manusia Memengaruhi Keseimbangan Komposisi Atmosfer
Keseimbangan atmosfer kian terancam hal ini dikarenakan berbagai aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, yang kemudian menyebabkan pemanasan global,
efek rumah kaca, penghancuran sabuk ozon, kontaminasi udara, dan hujan asam.
Hal ini sendiri disebabkan oleh perkembangan industri di 2 abad terakhir.
Pembakaran bahan bakar ini kemudian akan menghasilkan karbon dioksida, gas
yang bertanggung jawab pada efek rumah kaca. Dalam sektor Pertanian yang
kemudian melepaskan sejumlah besar metana kemudian akan menghasilkan gas
efek rumah kaca yang paling kuat serta nitrogen oksida ke atmosfer.
3. Atmosfer Berperan Menahan Panas dan Menjaga Suhu Bumi yang
Memungkinkan Kehidupan di Bumi
Gas-gas di atmosfer memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai penahan
panas dari sinar inframerah yang dikirim oleh radiasi matahari, setelahnya ia akan
memantulkannya kembali ke Bumi. Tanpa Atmosfer Bumi kemudian akan menjadi
sangat dingin sehingga mustahil di Bumi ini ada kehidupan. Tetapi gas yang

12
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil meningkatkan efek ini. Pada
pertengahan abad ke-21, suhu rata-rata Bumi diantara 1,5-4,5 derajat celsius lebih
tinggi dari saat ini. Iklim yang lebih hangat kemudian akan melelehkan es di kutub
utara, membanjiri kota seperti Amsterdam atau New York, serta menaikan
permukaan laut.
4. Sebagian Penduduk Bumi Menghirup Udara yang Sudah Terkontaminasi Gas
Beracun
Sekitar 20% penduduk di muka Bumi menghirup udara yang sangat
terkontaminasi oleh berbagai gas berbahaya misalnya saja sulfur dioksida dan
karbon monoksida hasil proses industri. Hal ini kemudian akan meningkatkan
masalah pada pernapasan, terutama pada golongan orangtua dan anak-anak. Sekirar
13% anak-anak di Inggris kemudian mengalami masalah asma yang disebabkan
oleh kontaminasi udara.
5. Menipisnya Lapisan Atmosfer yang Terhubung dengan Meningkatkan Risiko
Kanker Kulit
Frekuensi penyakit kanker kulit kini semakin meningkat seiring dengan
menipisnya lapisan ozon. Penipisan ini sendiri disebabkan oleh fluorokarbon dari
aerosol, hidrokarbon terklorinasi dan lemari es, deterjen, serta polistiren. Gas-gas
ini kemudian akan naik ke atmosfer dan terurai menjadi ion klorida yang akan
merusak lapisan ozon. Lubang lapisan ozon diamati di Antartika Pada tahun 1985,
sementara Pada 1995, lubang serupa terlihat di lapisan ozon di atas Kutub Utara.
Kini hidrokarbon juga terklorinasi dan fluorokarbon pada suatu proses industri yang
kemudian dapat diganti dengan bahan kimia lain.
6. Gas di Atmosfer Berpotensi Menyebabkan Hujan Asam yang Berbahaya
Hujan asam sendiri terbentuk ketika nitrogen oksida dan sulfur dioksida
kemudian bergabung dengan uap air di atmosfer hingga kemudian membentuk
asam. Hujan asam yang dihasilkan bersifat merusak hewan dan tanaman, tak hanya
itu ia juga membahayakan hewan serta tanaman-tanaman di hutan. Jika asam ini
kemudian mencapai danau atau sungai, asam ini sendiri akan menghancurkan
semua organisme yang hidup di sana.

B. Angin
a) Pengertian Angin

13
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan
udara tinggi ke bertekanan udara rendah.

b) Sifat-Sifat Angin
Berikut ini merupakan sifat-sifat angin, di antaranya:
1. Angin memiliki kecepatan angin yang sangat beragam dari suatu tempat ke tempat
lain, serta dari waktu ke waktu.
2. Angin memiliki sifat yang dapat menyebabkan tekanan terhadap suatu permukaan
yang menentang arah angin tersebut.
3. Angin memiliki sifat mempercepat pendinginan dari suatu benda yang panas.

c) Jenis-Jenis Angin
1. Angin Laut
Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari
arah laut kearah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00
sampai dengan pukul 16.00 didaerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan
para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada
siang hari. Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada
daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu
permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat
meningkat pula akibat konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi
lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih
lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang
lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin
laut, dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan
dan lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam,
maka angin laut tidak terjadi.
2. Angin Darat
Angin darat (bahasa Inggris: land breeze) adalah angin yang bertiup dari arah darat
kearah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai
dengan jam 06.00 didaerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para
nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.
Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena

14
kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang
menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya
muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan
yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah
angin darat, khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.
3. Angin Lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung
yang biasa terjadi pada siang hari. Proses terjadinya ialah pada pagi sampai
menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung pegunungan lebih dahulu
disinari matahari bila dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya, wilayah
lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan
suhu udara di daerah lembah masih relatif dingin sehingga mempunyai tekanan
udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari lembah ke lereng atau ke bagian
punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini disebut sebagai angin lembah.
4. Angin Gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung
yang terjadi pada malam hari. Proses terjadinya ialah pada malam hari, suhu udara
di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga terjadi pengendapan massa
udara padat dari wilayah gunung ke lembah yang masih relatif lebih hangat.
Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.
5. Angin Fohn/Jatuh
Angin fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. Angin
yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda.
Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang
tingginya lebih dari 200 meter disatu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang
jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang
pada saat hujan Orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat
menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang
terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit. Di
setiap daerah, nama angin ini berbeda-beda. Misalnya di Sulawesi Selatan dinamai
angin brubu, angin bahorok di Deli Sumatra Utara, angin kumbang di Cirebon Jawa
Barat, angin gending di Pasuruan dan Probolinggo, serta angin wambrau di Papua.
6. Angin Muson

15
Angin muson atau biasanya disebut sengan angin musim adalah angin yang
berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan
periode yang lain polanya akan berlawan yang berganti arah secara berlawanan
setiap setengah tahun. Biasanya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat
yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Angin
muson terbagi atas dua macam, yaitu :
1) Angin Muson Barat
Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia (musim
dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang
banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati
tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Ini yang menyebabkan
indonesia mengalami musim penghujan.
2) Angin Muson Timur
Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim
dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di
Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai
gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan indonesia
mengalami musim kemarau.
7. Angin Siklon
Angin siklon merupakan angin yang pergerakannya menuju tekanan udara yang
minimum. Di bagian bumi utara, angin ini bergerak berlawanan dengan arah jarum
jam, sebaliknya di bagian bumi selatan justru bergerak searah jarum jam.
8. Angin Antisiklon
Angin antisiklon merupakan angin yang meninggalkan tempat bertekanan
maksimum. Pergerakan angin ini di bagian utara searah jarum jam, dan di bagian
selatan berlawanan dengan arah jarum jam.
9. Angin Pasat
Angin pasat adalah angin yang bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut yang
bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara yang bertiup di belahan
bumi Selatan. Di sekitar khatulistiwa, kedua angin pasat ini bertemu.
Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa
naik secara vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin pasat tersebut
dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan

16
temperatur yang selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT
terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum
(wilayah tenang).
10. Angin Anti Pasat
Angin anti pasat adalah udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke daerah kutub
dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan
bumi Utara disebut Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan
disebut Angin Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan
LS, angin anti pasat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering.
Macam angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan daratan.
Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun
Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Di daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS)
terdapat daerah “teduh subtropik” yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak
ada angin. Sedangkan di daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga
daerah tenang yang disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”.
11. Angin Ribut/Puyuh
Biasa juga dikenal dengan puting beliung, yaitu angin kencang yang datang secara
tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh
permukaan bumidan punah dalam waktu singkat (3-5 menit). Kecepatan angin rata-
ratanya berkisar antara 30-40 knots. Angin ini berasal dari awan
Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu-abu gelap dan
menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting
beliung.
Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di lautdan jika terjadi di
laut durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini lebih sering terjadi pada siang
atau sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih sering terjadi pada peralihan
musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena dampaknya sekitar 5-10 km, karena
itu bersifat sangat lokal.
12. Angin Topan (Badai Tropis)
Angin topan adalah angin yang berputar dengan skala yang lebih lama sekitar 3-7
hari. Angin tersebut selalu terjadi di laut dengan daya rusak mencapai ribuan km,
Indonesia termasuk negara yang tidak akan pernah dilintasi angin tersebut. Kendati
demikian, untuk wilayah yang dekat dengan angin topan akan merasakan dampak
secara tidak langsungnya. Beberapa dampaknya, antara lain:

17
- Peningkatan kecepatan angin > 20 knots atau 37 km/jam.
- Gelombang tinggi > 2.5 m.
- Hujan lebat dan angin kencang pada radius 1000 km dari pusat badai.
13. Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan
mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat.
Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa karena hambatan
dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat ini sangat besar,
terutama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat
kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring forties.
14. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan
udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar
(60oLU/LS). Angin ini disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena
berasal dari daerah kutub.

d) Proses Terbentuk Angin


Angin terbentuk karena adanya pemuaian udara. Udara yang dipanaskan akan
mengalami pemuaian, dan membuat udara tersebut menjadi lebih ringan sehingga bisa
bergerak naik. Udara dingin yang ada di sekitarnya juga akan bergerak menuju ke udara
yang bertekanan rendah dan membuat udara menjadi lebih berat sehingga akan turun
ke tanah. Di atas tanah, proses pemuaian udara tersebut akan terus terjadi, sampai udara
panas akan naik dan udara dingin akan turun yang mengakibatkan terjadinya arus
konveksi. Perlu diingat, jika suhu tinggi maka tekanan yang dihasilkan adalah tekanan
rendah, sedangkan jika suhu rendah maka tekanan yang dihasilkan akan tinggi. Udara
dengan suhu tinggi akan naik, sedangkan udara dengan suhu rendah akan turun.

e) Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terbentuk Angin


Ada beberapa faktor yang menyebabkan terbentuknya angina antara lain :
1. Gradien Barometris
Bilangan yang memperlihatkan pada perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang
jaraknya 111 km. Semakin besar gradien barometrisnya, maka semakin cepat angin
itu bertiup.
2. Lokasi
18
Kecepatan angin pada khatulistiwa lebih cepat daripada kecepatan angin yang
lokasi hembusannya jauh dari khatulistiwa. Tinggi dari suatu lokasi juga
berpengaruh. Semakin tinggi suatu tempat, maka akan semakin kencang angin
bertiup. Hal ini disebabkan oleh minimnya gaya gesek yang terjadi.
3. Waktu
Pada siang hari angin bertiup lebih cepat dibandingkan dengan pada waktu malam
hari. Faktor ini juga mempengaruhi kencangnya suatu hembusan angin.

f) Alat Pengukur Angin


1. Anemometer
Yaitu alat yang mengukur kecepatan angin. Ada beberapa beberapa tipe
Anemometer, yaitu :
- Anemometer dengan tiga atau empat mangkok.
- Anemometer propeller.
- Anemometer tabung bertekanan.
2. Wind vane
Yaitu alat untuk mengetahui arah angin.
3. Windsock
Yaitu alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin.

g) Manfaat Angin
Manfaat angin secara umum adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Sumber Energi Tenaga Listrik.
Manfaat angin bagi kehidupan manusia yaitu dapat menghasilkan tenaga listrik
yang dapat menggantikan bahan bakar diesel dan juga batubara. Dibandingkan
dengan sumber bahan bakar yang lainnya, angin adalah suatu sumber energi yang
paling ramah lingkungan.
2. Penggerak Pompa Irigasi
Angin memiliki tenaga yang dapat di manfaatkan untuk menggerakkan sebuah
mesin. Dalam dunia pertanian angin juga di manfaatkan untuk menggerakkan suatu
pompa – pompa air dalam sebuah sistem irigrasi. Selain itu juga dapat digunakan
untuk menyirami tanaman. Manfaat dari energi angin juga dapat di gunakan untuk
menggerakkan sebuah pompa yang difungsikan dalam memperoleh air tawar untuk
hewan ternak.

19
3. Membantu Penyerbukan Tanaman
Selain bermanfaat untuk kehidupan manusia dan hewan angin juga bermanfaat bagi
tumbuhan. Manfaat angin untuk tumbuhan adalah yaitu untuk membantu terjadinya
proses pada saat penyerbukan bunga – bunga yang terjadi pada tumbuhan, deengan
bantuan angin. Oleh sebab itu benang sari dapat melakukan sebuah penyerbukan
pada putik bunga.
4. Penggerak Perahu Nelayan
Angin juga dapat berfungsi untuk membantu mengarahkan perahu nelayan. Sejak
jaman nenek moyang, sebelum di temukannya mesin penggerak, maka anginlah
yang di gunakan sebagai penggerak pada perahu-perahu layar.
5. Menerbangkan Pesawat
Pesawat dapat bergerak disebabkan karena sifat angin yang membantu mekanisme
kerja pesawat terbang dalam melakukan take off dan landing pada sebuah landasan
pacu. Manfaat angin yaitu sebagai sumber tenaga penggerak yang memiliki suatu
tekanan yang jika di kombinasikan dengan sayap pesawat. Maka angin tersebut
akan memberikan suatu daya angkat ke atas, dan juga sebuah tekanan ke bawah
6. Memberikan Kesejukan
Salah satu faktor mengapa gunung dan pantai adalah suatu tempat yang sangat
nyaman karena udaranya yang masih alami. Hembusan angin di pantai dan juga di
gunung dapat memberikan sebuah kesejukan untuk tubuh kita. Angin segar tersebut
dapat menghalau rasa gerah yang disebabkan oleh panas udara pada tubuh kita.
7. Terjadinya Hujan di Daratan
Dengan adanya peranan dari angin maka hujan akan turun di daratan permukaan
bumi, sedangkan hujan sendiri tidak akan bisa turun tepat di daratan yang di huni
oleh manusia tanpa ada nya peranan angin. Angin jugalah yang membantu proses
uap air laut dengan bergerak ke daratan yang dihuni oleh manusia, sehingga hujan
dapat turun ke suatu permukaan bumi.
8. Penggilingan Padi
Dalam proses menggiling padi untuk memperoleh beras dapat menggunakan
sebuah mesin dengan sumber energi yang penggeraknya aslah angin. Hal ini dapat
menjadi sebuah mesin yang murah dan juga ramah terhadap lingkungan di
karenakan menggiling padi tidak perlu menggunakan sebuah mesin dengan bahan
bakar solar ataupun bensin yang sudah semakin langka.

20
C. Awan
a) Pengertian Awan
Awan adalah akumulasi yang terlihat dari tetesan kecil air, kristal es, atau
keduanya, yang melayang di udara. Meskipun bentuk dan ukurannya berbeda-beda,
semua awan pada dasarnya terbentuk dengan cara yang sama melalui vertikal udara di
atas tingkat kondensasi. Awan juga dapat membentuk kontak dengan permukaan tanah
juga. Awan seperti itu akan dikenal sebagai kabut.
Awan adalah massa tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer.
Awan terbentuk ketika air mengembun di langit. Kondensasi memungkinkan kita
melihat uap air. Ada banyak jenis awan. Awan menjadi bagian penting dari cuaca dan
iklim di Bumi. Awan itu penting karena berbagai alasan. Curah hujan, seperti hujan
atau salju, adalah salah satu alasannya. Di malam hari, awan memantulkan kembali
panas ke permukaan dan menjaganya tetap hangat. Pada siang hari, awan dapat
meneduh kita dari matahari dan membuat struktur Bumi lebih dingin.

b) Proses Pembentukan Awan


Awan tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan melalui serangkaian proses
tertentu yang diawali dengan adanya suhu udara panas di daratan. Suhu udara panas
tersebut akan mengakibatkan naiknya uap air. Lalu, uap air tersebut akan mengembang
secara adiabatik karena tekanan udara di atas lebih kecil daripada di bawah.
Saat uap air mencapai ketinggian tertentu yang suhunya lebih rendah, uap air
tersebut akan mengalami pengembunan, sehingga berubah wujud menjadi tetes air.
Proses ini dikenal sebagai kondensasi. Hasil kondensasi uap air inilah yang nantinya
terlihat sebagai awan.
Semakin banyak tetes air yang terbentuk, semakin besar ukuran awannya. Jika
awan tersebut mendapatkan panas dari Matahari, awan akan menguap lalu hilang.
Sebaliknya, jika tidak mendapatkan panas Matahari (suhunya tetap), turunlah awan
menjadi tetesan air dalam bentuk hujan karena pengaruh gaya gravitasi.
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya awan :
1. Suhu udara
2. Intensitas sinar matahari
3. Angin
4. Kelembapan udara
5. Tekanan udara

21
c) Klasifikasi Awan
1. Berdasarkan Ketinggian
Klasifikasi yang lebih modern mengunakan ketinggian dasar awan untuk
mengklasifikasikanya.
- Awan dengan awalan “Cirr” pada Cirrus = lapisan langit yang tinggi
- Awan dengan awalan “Alto”, pada Altostratus = level ketinggian sedang
- Awan dengan awalan “Strato-“ : lapisan
- Awan dengan awalan “Nimbo-“ : hujan, presipitasi
- Awan dengan awalan “Cumulo-“ : tumpukan
Klasifikasi awan berdasarkan ketinggian terbagi menjadi tiga yaitu awan tinggi,
awan menengah dana wan rendah :
I. Awan Tinggi
Awan tinggi berada pada ketinggian 5 – 13 km (16.000 – 43.000 kaki). Pada
ketinggian ini suhu udara sudah sangatlah dingin, oleh karena itu awan jenis
ini tersusun atas kristal es. Awan tinggi biasanya tampak sangat kecil dan
berwarna putih, meskipun demikian awan ini dapat terlihat sangat indah
dengan warna-warna yang menakjubkan Ketika disinari matahari saat
matahari berada pada posisi rendah di horizon. Yang termasuk jenis awan
tinggi meliputi:
1) Cirrus
Cirrus adalah salah satu jenis awan paling umum yang dapat dilihat
setiap saat sepanjang tahun. Ciri-cirinya, yaitu:
 Tipis dan ringan dengan tampilan seperti kemilau sutra.
 Selalu terbuat dari kristal es yang tingkat pemisahannya menentukan
seberapa transparan sirus itu.
 Selain penampilan filamen, awan cirrus menonjol di antara jenis
awan lainnya karena sering berwarna kuning cerah atau merah
sebelum matahari terbit dan sesudah matahari terbenam.
Contoh Spesies awan Cirrus Meliputi:
1. Cirrus fibratus – Jenis awan cirrus yang paling umum. Ini muncul
sebagai garis-garis paralel putih yang melesat melintasi langit.

22
2. Cirrus uncinus – Memiliki bentuk seperti kait, atau dikenal sebagai
ekor kuda.
3. Cirrus spissatus – Tebal dan padat, serta cenderung mendominasi
langit di atas.
4. Cirrus floccus – Ini memiliki fitur yang lebih seperti kapas daripada
cirrus lainnya.
5. Cirrus castellanus – Lebih berkembang secara vertikal dan memiliki
puncak seperti menara.
2) Cirrocumulus
Awan Cirrocumulus adalah salah satu yang paling indah di luar sana.
Ciri-cirinya yaitu:
 Biasanya terbentuk sekitar 5 km di atas permukaan dengan pola bulu
putih kecil yang menyebar bermil-mil di atas langit.
 Kadang-kadang disebut ‘langit makarel’ karena mereka kadang-
kadang memiliki warna keabu-abuan yang membuat awan tampak
sedikit seperti sisik ikan.
 Perlu diingat tentang awan cirrocumulus adalah bahwa mereka tidak
pernah menghasilkan hujan (tetapi bisa berarti cuaca dingin) juga
tidak berinteraksi dengan jenis awan lain untuk membentuk struktur
awan yang lebih besar.
Contoh jenis Spesies awan Cirrocumulus Meliputi:
1. Cirrocumulus stratiformis – Ini sangat kecil yang menutupi sebagian
besar langit.
2. Cirrocumulus lenticularis – Seringkali lebih besar dari awan
cirrocumulus lain dengan bentuk bulat.
3. Cirrocumulus floccus – Awan halus yang memiliki penampilan
seperti lensa atau almond.
4. Cirrocumulus castellanus – Lebih tinggi dari lebarnya, awan-awan
ini menyerupai menara-menara kecil di langit.
3) Cirrostratus
Awan cirrostratus memiliki ciri-ciri, yaitu:
 Bentuknya seperti lembaran yang dapat terlihat seperti selimut
keriting yang menutupi langit.

23
 Cukup transparan yang sehingga memungkinkan matahari atau
bulan untuk bisa tetap terlihat.
 Warnanya bervariasi dari abu-abu muda hingga putih dan pita-pita
berserat dapat sangat bervariasi ketebalannya.
 Awan Cirrostratus dapat berubah menjadi awan altostratus jika awan
ini turun ke ketinggian yang lebih rendah.
 Awan cirrostratus hampir selalu bergerak ke arah barat. Melihat
awan ini biasanya berarti curah hujan sudah dekat dalam 24 jam ke
depan.
Contoh jenis Spesies awan Cirrostratus Meliputi:
1. Cirrostratus fibratus-Awan ini sering berkembang dari cirrus
fibratus atau cirrus spissatus. Memiliki tampilan seperti bulu
binatang.
2. Cirrostratus nebulosus-Memiliki penampilan tudung yang menutupi
langit. Ini tanpa fitur dan terkadang tidak terlalu mencolok.
II. Awan Menengah
Awan menengah berada pada ketinggian 2 sampai 7 km (7.000 – 23.000
kaki). Awan jenis ini tersusun dengan komposisi utama titik-titik air,
meskipun demikian awan ini kadang juga tersusun dari kristal-kristal es,
terutama saat suhunya cukup dingin. Yang termasuk jenis awan menengah
meliputi :
1) Altocumulus
Awan Altoculumus merupakan awan yang umum di sebagian besar
dunia. Awan yang satu ini kadang-kadang disebut ‘awan sosial’ karena
muncul secara berkelompok. Ciri-cirinya yaitu:
 Memiliki warna putih keabu-abuan dengan beberapa bagian lebih
gelap dari yang lain.
 Karena terbentuk pada ketinggian yang lebih rendah, sehingga
mereka sebagian besar terbuat dari tetesan air meskipun mereka
dapat mempertahankan kristal es ketika membentuk lebih tinggi.
 Biasanya muncul di antara awan stratus yang lebih rendah dan awan
cirrus yang lebih tinggi, dan biasanya mendahului altostratus ketika
sistem frontal yang hangat berkembang.

24
 Ketika altocumulus muncul dengan tipe awan lain pada saat yang
sama, badai biasanya mengikuti. Disertai oleh petir
 Biasanya tumbuh dengan konveksi, pada lapisan udara yang tidak
stabil yang biasa terjadi sebagai akibat dari pengangkatan massa
udara yang bertahap pada cold front tingkat lanjut.
 Dalam banyak kasus setelah udara lembab naik untuk bercampur
dengan udara kering turun. Awan Altocumulus juga dapat terbentuk
dalam kombinasi dengan jenis awan lain seperti cumulonimbus.
Jumlah curah hujan dari altocumulus diproyeksikan dari ringan ke
sedang.
2) Altostratus
Ciri-ciri awan Altostratus, antara lain:
 Altostratus sering tersebar di ribuan mil persegi dan sangat terkait
dengan hujan ringan atau salju. Meskipun tidak mampu
menghasilkan hujan lebat, namun biasanya awan altostratus berubah
menjadi awan nimbostratus yang bergabung dengan uap air dan
dapat menghasilkan hantaman.
 Warnanya abu-abu seragam, halus, dan sebagian besar tanpa fitur
yang mengapa awan ini kadang-kadang disebut ‘boring clouds
(awan yang membosankan)’.
III. Awan Rendah
Awan rendah berada pada permukaan hingga ketinggian 2 km (permukaan
– 7.000 kaki). Hampir seluruhnya tersusun dari titik-titik air, Ketika
temperatu berubah menjadi cukup dingin, awan ini juga berisi partikel es
dan salju. Yang termasuk jenis awan rendah meliputi :
1) Stratus
Awan Stratus tersusun dari lapisan tipis awan yang menutupi area luas
langit, yang sangat umum di seluruh dunia terutama di wilayah pesisir
dan pegunungan. Ciri-cirinya, yaitu;
 Ini hanyalah kabut ketika terbentuk dekat dengan tanah.
 Kita dapat dengan mudah membedakan awan stratus dengan lapisan
awan horizontal panjang yang memiliki tampilan seperti kabut.

25
 Awan terbentuk dari massa udara besar yang naik ke atmosfer dan
kemudian mengembun. Ini cukup jinak dalam hal curah hujan yang
menghasilkan hujan ringan atau bahkan salju ringan jika suhu turun
di bawah titik beku. Namun, jika cukup kelembaban dipertahankan
di permukaan tanah, awan dapat berubah menjadi nimbostratus.
2) Stratocumulus
Ciri-ciri awan stratocumulus, yaitu:
 Terlihat seperti selimut katun tebal berwarna putih.
 Menyerupai awan kumulus kecuali mereka jauh lebih besar.
 Basisnya terdefinisi dengan baik dan rata tetapi bagian atas awannya
kasar karena konveksi dengan awan itu sendiri. Tergantung pada
ketebalan awan, stratocumulus akan memiliki rona abu-abu terang
sampai gelap.
 Orang sering berpikir hujan sudah dekat ketika mereka melihat awan
ini. Pada kenyataannya, hanya berupa gerimis ringan.
3) Nimbostratus
Nama Nimbostratus berasal dari kata Latin nimbus yang berarti “hujan”
dan stratus untuk “menyebar”. Ciri-ciri awan nimbostratus, antara lain:
 Berwarna abu-abu gelap, memiliki pangkalan kasar dan duduk
rendah di langit.
 Pembawa hujan lebat yang membentuk lapisan awan tebal dan gelap
yang benar-benar dapat menghalangi matahari.
 Meskipun termasuk dalam kategori awan tingkat menengah, awan
ini terkadang turun ke ketinggian yang lebih rendah.
 Terbentuk sebagai hasil dari akumulasi bertahap area lembab di area
yang luas ketika sistem frontal hangat mengangkat area hangat dan
lembab lebih tinggi di atmosfer di mana awan ini mengembun.
 Seperti yang diuraikan sebelumnya, awan nimbostratus dapat
terbentuk dari jenis awan lain, seperti altostratus yang turun.
 Penyebaran awan cumulonimbus juga dapat menyebabkan
pembentukan nimbostratus.

26
 Awan Nimbostratus dikaitkan dengan hujan terus menerus atau
salju. Terkadang mereka menutupi seluruh langit dan kita tidak bisa
melihat ujung-ujung awan.

2. Berdasarkan Udara Naik


Selain jenis-jenis awan yang di atas, ada pula jenis awan dengan pertumbuhan
vertikal (awan yang tumbuh tidak menyebar di langit) yang berada permukaan
hingga ketinggian 13 km (permukaan – 43.000 kaki). Terbentuk secra umum dalam
konveksi termal atau pengangkatan frontal. Pada proses ini awan melepaskan energi
yang sangat besar melalui proses kondensasi dari uap air dalam massa awan
tersebut.
1. Cumulus
Awan ini adalah yang paling dikenal dari semua jenis awan. Ciri-cirinya yaitu:
 Bentuknya seperti ‘Tumpukan kapas’, yang membentuk massa besar
dengan tepi bulat yang terdefinisi dengan baik, yang menjelaskan nama
‘kumulus’ yang merupakan bahasa Latin untuk ‘tumpukan’.
 Awan cumulus sebagai tanda cuaca cerah, meskipun terkadang hujan turun
dalam bentuk hujan ringan. Kita dapat menemukannya hampir di mana saja
di dunia yang diharapkan untuk wilayah Kutub.
2. Cumulonimbus
Merupakan tipe awan yang berkembang secara vertikal yang basisnya tumbuh
dari satu hingga delapan kilometer, karenanya disebut awan menara. Ciri-
cirinya yaitu:
 Cumulonimbus berbulu dan putih seperti cumulus tetapi formasi awan jauh
lebih besar.
 Untuk alasan yang sama, cumulonimbus adalah tipe awan level rendah dan
level tinggi. Di pangkalan ketinggian rendah, awan sebagian besar terbuat
dari tetesan air tetapi puncak ketinggian tinggi didominasi oleh kristal es.
 Membentuk seperti Menara yang disebut squall line.
 Ketika kita melihat cumulonimbus, kita bisa tahu ada badai yang menunggu
untuk terjadi di suatu tempat.
 Awan Cumulonimbus dapat dilihat paling umum selama sore hari di musim
panas dan musim semi ketika permukaan Bumi melepaskan panas.

27
 Awan ini dapar mencapai ketinggian lebih dari 12.000 m.

3. Jenis Awan Lainnya


1. Contrails
Cir-ciri :
 Terkenal sebagai condensation tall
 Dihasilkanpada lokasi yang sangat tinggi Ketika suhu dingin yang sangat
ekstrem membekukan tetesan air sesaat sebelum tetesan air itu menguap.
2. Billow Clouds
Ciri-ciri :
 Terbentuk dari ketidakstabilan yang berhubungan dengan aliran udara yang
ditandai dengan pemotongan vertical stratifikasi suhu yang lemah (kelvin-
helmotz instability).
 Ketidakstabilan ini selalu terlihat berupa barisan pusaran awan yang
mendatar lurus dengan lapisan pemotong vertical.
3. Mammatus
Ciri-ciri :
 Terlihat seperti kantong-kantong dan sesekali terlihat sangat tidak
menyenangkan.
 Meski terlihat berbahaya, kenyataanya mammatus biasanya terlihat setelah
hujan badai telah berlalu.
4. Awan Orografis
Ciri-ciri :
 Awan yang terbentuk sebagai respon terhadap gaya yang mengangkat udra
keatas sebagai akibat dari bentuk permukaan bumi, seperti pada gunung
5. Pilleus Clouds atau Iridenscence Clouds
Ciri-ciri :
 Awan-awan yang ada harus cukup tipis dan memiliki banyak tetesan air atau
kristal es dalam bentuk yang seragam, dan dipantulkan oleh cahaya dalam
ketinggian tertentu.
 Kemunculan cloud iridescence juga identik dengan waktu-waktu hujan, atau
lebih tepatnya badai petir, baik di saat badai atau sesudahnya. Tipe-tipe

28
awan pileus akan menghasilkan cloud iridescence dengan bentuk topi
pelangi.
 Warna Pelangi pada awan terbentuk dari fenomena optik yang disebut
dengan difraksi, difraksi merupakan pembengkokan yang terjadi di luar atau
sekitarnya. Cahaya yang berada di dekat tetesan hujan atau kristal es akan
dibelokkan di pinggirannya, terpecah menjadi berbagai warna yang acak
dan memunculkan pola interferensi
6. Hole punch clouds
Dikenal sebagai lubang jatuh, jenis awan ini biasanya terbentuk ketika suhu air
di awan di bawah titik beku tetapi akhirnya belum membeku. Ketika bagian-
bagian air membeku, uap air di sekitarnya juga akan membeku dan mulai turun.
Ini meninggalkan lubang bundar di awan.
7. Awan Tapal Kuda
Awan tapal kuda adalah fenomena meteorologi langka berupa awan berbentuk
tapal kuda atau huruf "U" terbalik. Awan ini terbentuk ketika pusaran tapal kuda
mengubah bentuk awan kumulus. Awan tapal kuda relatif berumur pendek.
Awan pusaran tapal kuda adalah bentuk awan corong "cuaca cerah" dan mirip
dengan jenis corong geser awan corong.

d) Fungsi Awan
1. Penghalang Radiasi Sinar Matahari
Tanpa adanya awan, mungkin radiasi sinar Matahari terasa sangat menyengat
di kulit. Itulah mengapa, keberadaan awan mampu menghalangi radiasi sinar
Matahari secara berlebih.
2. Sumber Cadangan Air
Tanpa hujan, Bumi akan terasa kering kerontang. Keberadaan hujan merupakan
salah satu faktor penting bagi keberlangsungan hidup makhluk di Bumi.
3. Objek Pengamatan untuk Prakiraan Cuaca
Salah satu objek kajian BMKG dalam meramalkan cuaca adalah dengan melihat
awan, misalnya saja bentuk awan, intensitas awan, ketinggian awan, dan
sebagainya. Data-data yang diperoleh nantinya bisa dijadikan dasar peramalan
cuaca di suatu tempat dan tentunya dilengkapi dengan citra satelit.

D. Musim
29
a) Pengertian Musim
Musim adalah suatu peristiwa yang terjadi di bumi yang berkaitan dengan keadaan
iklim serta berubah dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dalam setahun. Bagi
negara yang beriklim subtropis akan mengalami pergantian musim sebanyak empat
kali. Sedangkan negara yang beriklim tropis mengalami pergantian musim sebanyak
dua kali.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) musim adalah waktu tertentu yang
berkaitan dengan kondisi iklim. Dengan demikian, iklim yang ada pada suatu negara
akan menentukan musim-musim yang ada pada negara tersebut.

b) Pembagian Musim Iklim Subtropis


Daerah yang beriklim subtropis membagi musim menjadi empat, yaitu musim
dingin, musim semi, musim panas, musim gugur.
1. Musim Dingin
Musim dingin adalah musim yang adalah musim yang paling dingin yang ada
di bumi. Pada musim dingin, salju-salju akan turun sehingga musim dingin pada
daerah beriklim subtropis dikenal dengan sebutan “musim salju”.
Musim dingin yang terjadi pada belahan bumi bagian utara terjadi mulai terjadi
pada tanggal 21 Desember sampai 21 Maret. Sedangkan, di belahan bumi bagian
selatan, musim dingin akan terjadi pada tanggal 21 Juni sampai 23 September.
Selain itu, di beberapa negara, suhu pada saat musim dingin bisa di bawah 0 derajat
celcius.
Ciri-ciri musim dingin :
• Adanya salju yang turun membuat tumbuhan mulai mengalami kerontokan.
• Banyak hewan-hewan akan berlindung di sarangnya untuk melakukan
hibernasi.
• Adanya badai salju.
• Turunnya salju.
• Suhu saat musim dingin terdiri dari 20% panas dan 80% dingin.
Negara-negara yang mempunyai musim dingin atau musim salju, seperti
Finlandia, rusia, Norwegia, Islandia, Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Korea
Selatan, dan lain-lain.
2. Musim Semi

30
Musim semi adalah salah satu musim yang dimiliki oleh negara dengan iklim
subtropis. Terjadinya musim setelah musim dingin usai. Namun, pada daerah yang
beriklim tropis tidak bisa merasakan hadirnya musim semi.
Musim semi yang terjadi pada belahan bumi bagian utara dan belahan bumi
bagian selatan berbeda. Belahan bumi bagian utara musim seminya terjadi pada
tanggal 21 Maret hingga 21 Juni. Sementara itu, di belahan bumi bagian selatan
musim seminya terjadi pada tanggal 23 September hingga 21 Desember.
Ciri-ciri musim semi :
• Suhu saat musim semi berkisar 40% dingin dan 60% panas.
• Adanya tunas-tunas baru pada tumbuh-tumbuhan.
• Hewan-hewan mulai keluar karena sudah selesai melakukan hibernasi.
• Setelah musim dingin berakhir, burung-burung akan kembali ke habitat asalnya.
• Akan ada banyak sekali bunga yang bermekaran.
Negara-negara yang mengalami musim semi, seperti Jepang, Korea Selatan,
Tiongkok, Belanda, Austria, dan lain-lain.
3. Musim Panas
Musim panas adalah musim yang terjadi setelah musim semi usai. Musim panas
dimiliki oleh daerah-daerah yang beriklim subtropis. Musim panas biasanya terjadi
ketika liburan masa sekolah. Oleh karena itu, pada saat musim panas banyak sekali
keluarga yang akan pergi ke pantai untuk melakukan liburan bersama keluarga.
Sama dengan musim dingin dan musim semi, belahan bumi bagian utara dan
selatan mengalami perbedaan terjadinya musim panas. Di belahan bumi bagian
utara musim panas terjadi pada tanggal 21 juni sampai dengan 23 September.
Sementara itu, di belahan bumi bagian selatan musim panas terjadi pada tanggal 21
Desember sampai dengan 21 Maret.
Ciri-ciri musim panas :
• Daun-daun pada tumbuhan mulai layu dan kering
• Suhu musim panas terdiri dari 80% suhu panas dan 20% suhu dingin
• Cocok untuk berjemur
• Hewan-hewan sibuk mencari makan atau berburu.
Negara-negara yang dapat merasakan musim panas, seperti Kanada, Rusia,
Selandia Baru, Turki, dan lain-lain.
4. Musim Gugur

31
Musim gugur adalah musim yang terjadi setelah musim panas serta termasuk
salah satu dari empat musim dengan daerah beriklim subtropis. Sama dengan
namanya, maka pada musim ini banyak sekali tumbuhan yang berguguran.
Musim gugur akan muncul di bumi setelah matahari sudah tidak mengalami
proses ekuinoks. Ekuinoks adalah saat matahari melintasi ekuator sehingga siang
dan malam bagi tempat-tempat di lintang 0 derajat sama panjang. Oleh karena itu,
hari-hari pada musim gugur terasa lebih singkat dan suhu cenderung menurun.
Musim gugur yang terjadi di belahan bumi bagian utara terjadi pada tanggal 23
September sampai dengan 21 Desember. Sedangangkan musim gugur yang terjadi
di belahan bumi bagian selatan terjadi pada tanggal 21 Maret sampai pada tanggal
21 Juni.
Ciri-ciri musim gugur :
• Tumbuhan-tumbuhan mulai merontokkan daunnya.
• Suhu pada musim gugur berkisar 40% panas dan 60% dingin.
• Hewan-hewan menyimpan cadangan makanan untuk menghadapi musim
dingin yang akan datang.
• Burung-burung akan bermigrasi ke daerah yang lebih hangat.
• Daun-daun pada musim gugur akan berubah menjadi warna kuning.
Negara-negara yang dapat merasakan musim gugur, seperti Perancis, Jepang,
Selandia Baru, Kanada, Belanda, dan lain-lain.

c) Pembagian Musim Iklim Tropis


Musim yang ada di iklim tropis ada dua, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
a) Musim Hujan
Musim hujan adalah musim yang terjadi karena peningkatan curah hujan yang
terjadi di suatu wilayah. Musim hujan terjadi di daerah yang beriklim tropis. Musim
hujan terjadi setelah musim kemarau sudah usai. Bahkan musim hujan di daerah
tropis sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu matahari.
Pada daerah beriklim tropis, biasanya musim hujan terjadi pada bulan Oktober
sampai bulan Maret. Namun, karena adanya musim pancaroba, maka terkadang
musim hujan juga mengalami peralihan.
Ciri-ciri musim hujan :
• Intensitas hujan yang turun menjadi lebih sering.
• Matahari lebih sering bersembunyi dibalik awan.

32
• Langit yang mendung akan berlangsung lebih lama.
• Permukaan tanah akan basah dan cenderung becek.
• Sering terdengar suara halilintar.
b) Musim Kemarau
Musim kemarau adalah musim yang terjadi karena adanya angin muson.
Banyak tumbuhan-tumbuhan yang mengering karena kekurangan air, maka musim
kemarau mempunyai sebutan lain yaitu musim kering.
Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan April sampai bulan September.
Pada bulan-bulan itu biasanya tumbuhan-tumbuhan akan mengering. Bahkan,
terkadang musim kemarau juga mengalami waktu yang lama. Musim kemarau
dengan waktu yang tidak sebentar disebut dengan musim kemarau panjang.
Ciri-ciri musim kemarau :
• Sinar matahari pada siang hari terasa terik dan panas karena tidak adanya awan
yang menutupi.
• Turunnya curah hujan di bawah dari 60 mm perbulan atau 20 mm per dasarian
secara berkala. Bahkan, lebih parahnya, musim kemarau bisa membuat suatu
daerah sama sekali tidak turun hujan.
• Adanya retakan pada tanah karena terus menerus mengering.
• Sulit menemukan tumbuhan yang tumbuh subur.
• Sumber air bersih banyak yang sudah mengering.
c) Musim Pancaroba
Meski bukan termasuk dalam pembagian musim, namun masyarakat di
Indonesia mengenalnya dengan nama musim pancaroba atau peralihan.
Pengertian musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di
daerah iklim musim, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau, serta
sebaliknya.
Di Pulau Jawa, pancaroba terjadi pada bulan Maret dan April (pergantian
penghujan ke kemarau) dan pada bulan Oktober dan Desember (pergantian kemarau
ke penghujan)
Ciri-ciri musim pancaroba :
• Frekuensi hujan tinggi
• Hujan deras disertai petir dan angin
• Frekuensi penyakit salurapan pernapasan atas (pilek dan batuk) meningkat.

33
d) Faktor Penyebab Terjadinya Musim
a) Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada porosnya yang mengitari matahari.
Bumi sendiri mempunyai kemiringan poros sekitar 23,5 derajat. Selain itu,
kemiringan yang ada di bumi mempunyai pengaruh dalam pembentukan musim
terutama ketika bumi mengelilingi matahari.
Musim panas yang biasanya terjadi pada bulan Juni disebabkan karena
kemiringan bumi, maka belahan bumi bagian utara mengarah ke matahari.
Musim dingin terjadi ketika belahan bumi bagian utara tidak mengarah ke
matahari. Musim dingin biasanya terjadi pada bulan Desember.
Daerah yang mengalami musim semi terjadi karena posisi bumi sedang terletak
di sudut 90 derajat mengarah ke matahari.
Daerah yang mengalami musim gugur terjadi karena posisi bumi sedang terletak
pada sudut 90 derajat melatarbelakangi matahari.
b) Pergeseran Semu Matahari
Pergeseran gerak semu matahari dapat menyebabkan terjadinya musim di suatu
daerah. Letak matahari di belahan bumi bagian selatan akan lebih dekat dengan
matahari, maka belahan bumi bagian selatan akan mengalami musim panas.
Sedangkan, saat belahan bumi bagian utara menjauh dari matahari, maka musim
yang akan terjadi adalah musim dingin serta waktu malam hari akan terasa lebih
lama dibandingkan dengan waktu siang hari.
c) Letak Geografis
Letak geografis pada suatu daerah akan menentukan lamanya musim. Misalnya,
letak geografis kutub utara dan selatan akan mengalami musim dingin yang lebih.
Sedangkan daerah yang berada di garis ekuator akan mendapatkan matahari
sepanjang tahun sehingga suhu daerahnya akan lebih panas.
Selain itu, daerah yang ada di dataran tinggi akan terasa lebih dingin walaupun
sedang terjadi musim panas. Dataran yang tinggi dapat memengaruhi temperatur
suhu dan cuaca menjadi lebih dingin. Begitu pun sebaliknya, jika kita tinggal di
daerah dataran rendah, temperatur suhu dan cuaca akan cenderung panas.
d) Pola Angin
Pola angin bisa menyebabkan terjadinya perubahan musim. Bukan hanya
menyebabkan terjadinya perubahan musim, tetapi pola angin bisa dijadikan sebagai
tanda musim apa yang akan datang selanjutnya.

34
Di Indonesia, pola angin yang digunakan ada dua, yaitu muson timur dan muson
barat. Setiap tekanan udara yang berasal dari muson barat dan muson timur akan
mengikuti pergerakan matahari setiap tahunnya.

e) Peran Musim di Bumi


Musim memegang peranan penting dalam kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Peran penting bisa kita lihat ketika musim hujan datang akan membuat
tanaman di sekitar kita menjadi subur. Namun, jika musim hujan terjadi terus-menerus,
maka hewan-hewan akan rentan terkena penyakit. Maka dari itu, hadirlah musim
kemarau.
Sedangkan dalam daerah iklim subtropis, musim dingin akan membuat hewan-
hewan berhenti untuk mencari makanan dan memilih berhibernasi. Setelah musim
dingin berakhir, maka akan muncul musim semi yang di mana hewan-hewan mulai
sibuk mencari makan. Pada perubahan iklim tersebut, ekosistem akan berjalan dengan
baik.

E. Iklim
a) Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi cuaca rata-rata berdasarkan lamanya waktu untuk lokasi
tertentu di Bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi. Iklim
bumi dipengaruhi oleh geografi dan topografi. Pengaruh posisi matahari relatif
bergerak sehingga berdampak pada bumi dan menyebabkan musim, perbedaan iklim
memproduksi beberapa sistem klasifikasi iklim.
Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu
saat di waktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas
kuantitas yang relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau
angin), pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau
jutaan tahun. Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponen-
komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan
faktor-faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengunaan
lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.
Berdasarkan posisi relatif suatu tempat di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal
kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum akibat perbedaan dan pola
perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS), subtropika

35
(23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS),
dan kutub (66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS).

b) Unsur-Unsur Pembentuk Iklim


1. Penyinaran Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di Bumi yang sangat penting dan menjadi
sumber energi utama di Bumi. Energi Matahari dipancarkan ke segala arah dalam
bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi
oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.
2. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan
berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu
udara tertinggi terdapat di daerah tropis (ekuator) dan semakin ke arah kutub suhu
udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin
tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur udara atau
derajat panas disebut termometer.
3. Kelembapan Udara (Huminity)
Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara
makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara
tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat
pengukurnya adalah higrometer.
4. Per-Awanan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut dilapisan atmosfer
bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.
5. Curah Hujan
Curah Hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu.
Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan
(rain gauge).
6. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum)
ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara
disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi berarti
tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin
disebut anemometer.

36
c) Macam-Macam Iklim
1. Iklim Matahari
Dasar untuk perhitungan distribusi daerah iklim matahari adalah jumlah sinar
matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori ini, semakin jauh dari
khatulistiwa, semakin besar sudut insiden sinar matahari, sehingga sinar jumlah
sedikit matahari yang diterima oleh permukaan bumi. penggolongan tipe iklim
matahari ada empat jenis yaitu tropis, subtropis, sedang, dan dingin.
1) Iklim Tropis
Iklim tropis merupakan jenis iklim yang berada di sekitar garis khatulistiwa atau
terletak pada garis lintang 23,5° LU – 23,5° LS. Ciri-ciri iklim tropis yakni
suhunya berkisar antara 20°C-30°C. Iklim ini mengakibatkan banyak hujan
disebut munculnya hujan tropis. Contoh negara beriklim tropis antara lain
Indonesia, Malaysia, India, dan Hong Kong.
2) Iklim Subtropis
Iklim subtropis merupakan jenis iklim yang berada pada garis lintang 23,5°-40°
Lintang Utara dan Lintang Selatan. Pada iklim subtropis terdapat empat jenis
musim yaitu musim semi, musim panas, musim dingin, dan musim gugur.
Contoh wilayah beriklim subtropis antara lain Asia Tengah, Asia Timur, dan
Amerika Serikat.
3) Iklim Sedang
Selanjutnya ada yang namanya iklim sedang nih, guys! Iklim sedang merupakan
jenis iklim yang berada di antara garis 40°-60°Lintang Utara dan Lintang
Selatan. Ciri-ciri iklim sedang yakni tekanan udara dan arah anginnya berubah-
ubah dan badai yang terjadi secara tiba-tiba. Contoh negara beriklim sedang
antara lain Swiss, Jerman, dan Prancis.
4) Iklim Dingin
Iklim dingin merupakan jenis iklim yang berada di wilayah Kutub Utara dan
Kutub Selatan. Iklim dingin terdiri dari dua bagian yakni iklim tundra dan iklim
es. Contoh negara yang beriklim dingin antara lain Amerika Utara, dan Kanada
bagian utara.
2. Iklim Fisis

37
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan,
pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.
Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
1) Iklim Kontinental atau Iklim Darat
Iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas, sehingga angin dipengaruhi ke
daerah adalah angin lahan kering. Di daerah ini, hari yang panas dan malam
sangat dingin. Curah hujan sangat rendah, jadi kadang-kadang terbentuk gurun.
Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan Nevada.
2) Iklim Laut
Iklim yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Eropa. Mempengaruhi
daerah angin adalah angin laut lembab. Ciri-ciri iklim laut rata-rata curah hujan
ke tinggi. Suhu tahunan dan harian hampir sama.
3) Iklim Pegunungan
Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya sejuk
dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng
pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini
disebut hujan orografis.
4) Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan rendah, sinar
matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
3. Iklim Musim/Muson
Wilayah geografis Indonesia diapit oleh benua Asia ke utara dan selatan benua
Australia, menyebabkan iklim di Indonesia ada musim. Iklim panas berkaitan erat
dengan pola angin musim di Indonesia. Iklim ini terjadi karena pengaruh angin
bertiup musim mengubah arah setiap setengah tahun. Angin musim di Indonesia
terdiri dari angina Musim Barat Daya dan Timur Laut Monsoon, antara lain:
1) Angin Musim Barat Daya
Angin Musim Barat daya yang bertiup antara bulan Oktober sampai April,
sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalamu musim
penghujan.
2) Angin Musim Timur Laut
Angin Musim Timur Laut yang bertiup antara bulan April sampai Oktober,
sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami
musim kemarau.

38
4. Iklim Junghuhn
Klasifikasi tipe iklim selanjutnya adalah iklim Junghuhn. Iklim ini pertama kali
diteliti oleh Franz Wilhelm Junghuhn yang membagi iklim berdasarkan ketinggian
suatu tempat. Tipe iklim menurut Junghuhn terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
1) Zona Panas
Zona panas berada di ketinggian antara 0-600 meter di atas permukaan air laut
dengan rata-rata suhu berkisar antara 22°C-26,3°C. Beberapa tanaman yang
bisa dibudidayakan di wilayah ini antara lain padi, jagung, dan kopi.
2) Zona Sedang
Zona sedang berada di ketinggian antara 600-1500 meter di atas permukaan air
laut dengan rata-rata suhu berkisar 17,1°C-22°C. Beberapa tanaman yang bisa
dibudidayakan di wilayah ini antara lain teh, kopi, dan tembakau.
3) Zona Sejuk
Zona sedang berada di ketinggian antara 1500-2500 meter di atas permukaan
air laut dengan suhu rata-rata 11,1°C-17,1°C. Beberapa tanaman yang bisa
dibudidayakan di wilayah ini yaitu kopi, dan teh.
4) Zona Dingin
Zona dingin berada di ketinggian lebih dari 2500 meter di atas permukaan air
laut dengan suhu rata-rata 6,2°C-11,1°C. Karena terlalu dingin tidak ada
tanaman yang bisa tumbuh di wilayah ini, melainkan hanya lumut saja.
5. Iklim Koppen
Iklim Koppen merupakan iklim yang dipopulerkan oleh Wladimir Koppen, di mana
ia membagi iklim berdasarkan temperatur dan curah hujan. Uniknya, jenis iklim ini
ternyata memiliki kode klasifikasi. Huruf besar menunjukkan jenis iklim sedangkan
huruf kecil menunjukkan sifat.
A : Iklim tropis
B : Iklim kering
C : Iklim sedang
D : Iklim dingin
E : Iklim kutub
f : Selalu basah (hujan bisa jatuh di semua musim)
s : Bulan kering pada musim panas di belahan bumi bersangkutan
w : Bulan kering (musim dingin)
m : Hujan cukup (medium)

39
6. Iklim Schmidt-Fergusson
Iklim Schmidt-Fergusson banyak digunakan di dalam bidang perkebunan dan
pertanian. Iklim Schmidt-Fergusson dibagi berdasarkan curah hujan dan tingkat
kebasahannya. Tingkat kebasahan disebut juga dengan gradien (Q), artinya
persentase nilai perbandingan antara jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-
rata bulan basah. Rumus iklim Schmidt-Fergusson yang dapat elo gunakan yaitu:

Untuk menentukan bulan kering atau bulan basah, bisa menentukannya dari jumlah
curah hujannya.
Bulan basah = Curah Hujan > 100 mm
Bulan kering = Curah Hujan < 60 mm
Setelah menemukan nilai Q, maka pembagian iklimnya adalah sebagai berikut :

7. Iklim Iklim Oldeman


Oldeman merupakan iklim yang diklasifikasikan berdasarkan kriteria bulan basah
dan bulan kering (bukan turun hujan) secara berturut-turut. Iklim Oldeman ini bagus
untuk mengklasifikasikan lahan pertanian pangan. Untuk menentukan iklim
Oldeman, dapat mengikuti aturan seperti di bawah ini :

40
d) Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh
aktivitas manusia sehingga mengubah kompoisi dari atmosfer global dan variabilitas
iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan
Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer
bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida,
Metana, Nitrogen, dan sebagainya. Hal ini terjadi sejak revolusi industri untuk
membangun sumber energi yang berasal dari batu bara, minyak, dan gas, yang
membuang limbah gas di atmosfer, seperti kabondioksida (CO2), metana (CH4) dan
Nitrous Oxide (N2O).
Matahari bersinar di bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh
atmosfer sehingga suhu udara yang nyaman bagi kehidupan manusia. Jika kemudian
dibombardir gas atmosfer bumi, efek selimut terjadi, seperti yang terjadi di rumah kaca,
yaitu radiasi panas bumi yang dipancarkan ke udara ditahan oleh selimut gas sehingga
suhu telah meningkat dan menjadi panas. Semakin banyak gas yang dilepaskan ke
udara, maka terjadi penebalan selimut bumi. Penebalan lapisan atmosfer tersebut
menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak,
sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut dengan pemanasan
global.

e) Dampak Perubahan Iklim Global


1. Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air
sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.

41
2. Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik.
3. Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air
menjadi langka.
4. Meningkatnya resiko kebakaran hutan.

42
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bumi kita senantiasa diselimuti oleh udara. Udara yang menyelimuti bumi
disebutdengan atmosfer yang teridiri dari gas. Atmosfer berdasarkan temperaturnya terdiri
dari beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Peristiwa perubahan iklim dan musim terjadi pada lapisan troposfer. Peristiwa perubahan
ini dipengaruhi oleh unsur diantaranya angin dan awan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para pembaca dapat mengetahui serta
mempelajari tentang Susunan Atmosfer, Angin, Awan, Musim dan Iklim untuk menambah
wawasan. Untuk lebih maksimal dalam memahami, para pembaca dihimbau untuk mencari
bahan bacaan lain yang berkenaan dengan materi tersebut sehingga dapat menambah
pengetahuan yang lebih mendalam.

43
DAFTAR PUSTAKA

Atap. (2021). Urutan Lapisan Atmosfer Bumi dan Fungsinya. Diakses pada 03 Desember 2022
dari https://www.gramedia.com/literasi/lapisan-atmosfer/.

Author. (2022). Pengertian Angin : Sifat, Manfaat, Macam Dan Proses Terjadinya Angin.
Diakses pada 05 Desember 2022 dari https://teks.co.id/pengertian-angin/.

Diniari, Embun Bening. (2018). Mengenal Jenis-Jenis Angin. Diakses pada 05 Desember 2022
dari https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-jenis-jenis-angin.

Dosen Pendidikan. (2022). Pengertian iklim. Diakses pada 05 Desember 2022 dari
https://www.dosenpendidikan.co.id/iklim-adalah/.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2017). Mengenai perubahan iklim. Diakses
pada 05 Desember 2022 dari http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-
iklim/perubahan-iklim.

Lararenjana, Edelweis. (2020). 8 Macam-Macam Angin serta Pengertian dan Prosesnya yang
Perlu Diketahui. Diakses pada 05 Desember 2022 dari https://www.merdeka.com/jatim/8-
macam-macam-angin-serta-pengertian-dan-prosesnya-yang-perlu-diketahui-kln.html.

Nugroho, Faozan Tri. (2021). Jenis-Jenis Angin Beserta Penjelasannya yang Perlu Diketahui.
Diakses pada 05 Desember 2022 dari https://www.bola.com/ragam/read/4640923/jenis-jenis-
angin-beserta-penjelasannya-yang-perlu-diketahui.

Restu. (2021). Pengertian Musim: Pembagian, Ciri, Faktor Penyebab dan Perannya. Diakses
pada 05 Desember 2022 darihttps://www.gramedia.com/literasi/musim/.

Simangunsong, Sabar. (2020). MAKALAH ANGIN. Diakses pada 05 Desember 2022 dari
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-medan/fisiologi/makalah-angin-
grade-75/13522929.

44

Anda mungkin juga menyukai