Oleh:
SUPRIANDI S E1F122062
LEMBAR PENGESAHAN
Diterangkan bahwa :
SUPRIANDI S
LEMBAR NILAI
Diterangkan bahwa :
SUPRIANDI S
Dengan nilai :
Kendari, 2023
Asisten Tugas,
KATA PENGANTAR
Minggu, 2023
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori .........................................................................................................1
1.2 Tujuan ................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sedimentasi ..........................................................................................5
2.2 Parameter Geologi Laut .....................................................................................6
2.3 Batuan Metamorf ...............................................................................................8
2.4 Segara Anakan ...................................................................................................9
2.5 Pencemaran Pantai ............................................................................................. 9
2.6 Macam Macam Sedimentasi 9
1. Sedimen Mekanis .........................................................................................10
2. Sedimen Kimiawi ........................................................................................10
3. Sedimen Organik .........................................................................................11
4. Sedimen Lithogeneus ...................................................................................11
5. Sedimen Biogenous .....................................................................................11
6. Sedimen Hydrogeneou .................................................................................11
ii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................17
5.2 Saran ................................................................................................................18
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Gelombang Air Laut
Gelombang dapat terjadi dengan beberapa cara, misalnya longsoran
tanah laut, batu yang jatuh dari pantai curam, perahu atau kapal yang sedang
lewat,gempa bumi di dasar laut, dan lain sebagainya. Diantaranya adalah
gelombang yang disebabkan oleh angin. Angin akan berhembus dengan kencang
apabila terjadi ketidakseimbangan tekanan udara. Karena tekanan yang tidak sama
di permukaan air itulah yang menyebabkan permukaan air berombak. Adanya
gelombang ini sangat penting dalam perkembangan garis pantai.
2. Arus Litoral
Selain gelombang air laut, arus litoral juga merupakan tenaga air yang
sangat penting pengaruhnya dalam pembentuka garis pantai. Pengaruh arus litoral
terhadap perkembangan garis pantai dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
tekanan atau kekuatan angin, kekuatan gelombang laut, kedalaman air, dan bentuk
pantainya. Apabila bentuk pantainya landai dan proses pengendapannya cukup
besar, maka arus litoral mempunyai pengaruh yang sangat penting sebagai tenaga
pengangkut. Pada daerah pantai yang tersusun dari batuan yang tidak kompak,
proses erosi akan bekerja sangat intensif. Jika hasil pengendapan terangkut dari
permukaan air yang dangkal menuju permukaan air yang lebih dalam, maka arus
litoral merupakan tenaga yang sangat efektif dalam proses pengendapan di pantai.
2
tertansportasi oleh air, angin, dll, dan pada akhirnya terendapkan atau
tersedimentasikan. Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang
ditransport oleh media air, angin, es ,atau gletser di suatu cekungan. Sedangkan
batuan sedimen adalahsuatu batuan yang terbentuk dari hasil proses sedimentasi,
baik secara mekanik maupun secara kimia dan organik.
Secara mekanik Terbentuk dari akumulasi mineral-mineral dan ragmen-
ragmen batuan. Faktor-faktor yang penting antara lain, Sumber material batuan
sedimen. Sifat dan komposisi batuan sedimen sangat dipengaruhi oleh material-
material asalnya. Komposisi mineral-mineral batuan sedimen dapat menentukan
waktu dan jarak transportasi, tergantung dari prosentasi mineral-mineral stabil dan
nonstabil.
Lingkungan pengendapan secara umum lingkungan pengendapan
dibedakan dalam tiga bagian yaitu, lingkungan pengendapan darat, transisi dan
laut. Ketiga lingkungan pengendapan ini, dimana batuan yang dibedakannya
masing-masing mempunyai sifat dan ciri-ciri tertentu. Pengangkutan
(transportasi), media transportasi dapat berupa air, angin, maupun es, namun yang
memiliki peranan yang paling besar dalam sedimentasi adalah media air. Selama
transportasi berlangsung, terjadi perubahan terutama sifat fisik material-material
sedimen seperti ukuran bentuk dan roundness.
Dengan adanya pemilahan dan pengikisan terhadap butir-butir sedimen
akan memberi berbagai macam bentuk dan sifat terhadap batuan sedimen.
Pengendapan terjadi bilamana arus/gaya mulai menurun hingga berada di bawah
titik daya angkutnya. Ini biasa terjadi pada cekungan-cekungan,laut,muara
sungai, dan lain-lain.
1.2. Tujuan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
terendapkan. Kecepatan pengendapan suatu bahan tergantung dari ukuran dan
beratnya, sehingga umumnya bahan-bahan yang kasar terlebih dahulu terendapkan
menyusul bahan yang halus. Sedangkan menurut Pipkin dalam Kalay sedimen
merupakan susunan pecahan, mineral, atau material organik yang ditransforkan
dari berbagai sumber dan terendapkan.
Laut menerima bermacam-macam materi yang larut dan padat dari sumber-
sumber yang berbeda. Sedimen laut dalam didominasi oleh tiga komponen :
kalsium karbonat, silika, dan mineral lempung. Jumlah komponen pada partikel
sedimen yang tenggelam berbeda jika dibandingkan pada partikel sedimen pada
permukaan. Komponen sedimen ini didominasi oleh bahan organik yang menjadi
jaringan tubuh tumbuhan dan hewan laut, hanya sedikit yang membentuk tulang
dari kalsium karbonat dan silika.
Ditinjau dari segi asal usulnya, sedimen laut berasal dari pasokan air sungai
yang membawa material anorganik (mineral) maupun senyawa organik. Aliran air
dari perkotaan juga membawa jenis material yang berasal dari limbah rumah
tangga, industri, dan transportasi. Material-material tersebut akan menuju kelaut
dan pada akhirnya suatu saat akan mengendap sebagai sedimen.
5
klasifikasi berdasarkan beban sedimen antara lain bedload, saltation load dan
suspension load.
Pergerakan massa subaquaeous sedimen, contohnya aliran gravitasi-
sedimen, kekeruhan, runtuhnya bebatuan dan longsor (slump). Pergerakan massa
sedimen dipengaruhi oleh gravitasi. Terdapat emat tipe yang dibedakan
berdasarkan dukungan internal sedimen dalam arus yaitu:
(a) aliran debris: butiran sedimen didukung oleh campuran pekat antara air dan
tanah liat dengan kohesi yang terbatas;
(b) aliran sedimen yang difluidisasi (pasir yang lembek); butiran didukung oleh
pori cairan dalam sedimen (sebagai hasil dari aliran ke atas cairan)
menyebabkan sedimen bergerak ke bawah lereng sebagai daya tarik dasar;
(c) aliran butiran sedimen didukung oleh interaksi antar butiran yang lansung ;
(d) kekeruhan sedimen didukung oleh arus yang bergolak (turbulent).
Tekstur sedimen adalah mikrogeometri dari sedimen, ditentukan oleh
ukuran butir dan bentuk serta susunan butir. Ukuran butir partikel sedimen
merupakan ciri utama yang digunakan dalam mengklasifikasikan sedimen
lithogenous. Liat berukuran lebih kecil dari 2um; silt berukuran antara 2-64 um;
pasir berukuran antara 64um -2 mm; granula berukuran antara 2-4 mm-6 cm
kerikil gravel berukuran antara 4 mm – 6 cm cobble berukuran antara 6-25 cm;
dan boulder berukuran lebih dari 25 cm. Distribusi ukuran butir adalah persentase
(dengan bobot atau menghitung) partikel dari setiap fraksi ukuran butir. Distribusi
ukuran butir adalah ukuran dari energi media pengendapan dan energi cekungan
pengendapan. Secara umum, sedimen kasar yang ditemukan di lingkungan
memiliki energi rendah. Ketersediaan butiran dari berbagi ukuran sangat
menentukan validitas ukuran.
Daerah beriklim tropis, pantai biasanya terdiri dari butiran kuarsa dan
feldspar yang berasal dari pelapukan batuan terestria. Umumnya, mineral yang
padat (mineral berat) yang spesifik juga ditemukan dalam persentase kecil.
Banyak panati yang memiliki fraksikalsium karbonat dari pecahnya cangkang
konsentrasi foraminifera, dan terumbu karang terdekat. Contohnya di Pulau
6
Hawai, pasir pantai dapat berwarna hitam, hijau atau putih. Pasir hitam berasal
dari erosi lava yang memadat dan dekomposisi dari lava panas yangmengalir ke
laut; pasir hijau berasal dari mineral olivin, yang terkristalisasi ketika magma
mendingin; dan pasir putih berasal dari kalsium karbonat. Walaupun pantai
kalsium karbonat biasanya berhubungan dengan daerah tropis, pantai=pantai di
iklim yang berbeda pun juga memiliki fraksi cangkang yang banyak.
7
besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk
oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk
terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi. Penelitian
batuan metamorf ( saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan ) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu
dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi. Tekstur merupakan
kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk dan orientasi butir
mineral individual penyusun batuan metamorf .
8
2.5 Pencemaran Pantai
Pencemaran merupakan suatu keadaan yang dapat merugikan untuk kehidupan
manusia maupun lingkungan. Pencemaran berawal dari masuknya atau berbagai
aktivitas yang berkaitan dengan manusia. Pencemaran pantai tidak hanya merusak
habitat organisme serta biologinya namun juga dapat membahayakan kesehatan
manusia melalui kontak langsung dengan perairan pantai yang tercemar. Pengaruh
bahan pencemar terhadap lingkungan laut dapat dilihat dalam beberapa parameter
antara lain yaitu parameter fisika, kimia, dan biologi.
1. Sedimen Mekanis
Suplai sedimen umumnya dari daratan di angkut oleh sungai berupa
material-material halus dan kasar. Sedimen yang tiba dipantai akan di aduk atau di
transportasi dan di resedimentasi oleh arus dan gelombang dapat membentuk
beaches, barrier, spit, tombolo dan delta. Sedimen mekanis dapat pulabersumber
dari hasil aktivitas abrasi laut yang akan diendapkan di sepanjang pantai.
2. Sedimen Kimiawi
Daerah pantai merupakan daerah yang peka terhadap perubahan-
perubahan fisika dan kimiawi air laut terutama perubahan salinitas, pH,temperatur
dan densitas. Akan tetapi pada kondisi normal perairan pantaibersifat basa, unsur-
unsur atau koloid-koloid yang bersifat basa yang asalnya dari daratan akan
terendapkan melalui reduksi kimia di daerah pantai akibat naiknya pH air laut.
3. Sedimen Organik
9
Aktifiatas organik di daerah pantai langsung atau tidak langsung
dapatmembentuk akumulasi berupa sedimen organis seperti perkembangan
terumbu karang, sangkang mollusca, sisa pepohonan atau organisme lainnya dan
pembentukan lapisan (peat ) oleh proses biokimia. Selanjutnya dikatakan bahwa
sedimentasi yang paling berpengaruh pada daerah pantai adalah sedimen makanis.
Menurut Hutabarat dan Evans, sedimen yang terbentuk bila ditinjau dari
asalnya maka sedimen dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yaitu:
1. Sedimen Lithogeneus
Jenis sedimen ini berasal dari sisa pengikisan batu-batuan di darat. Halini
dapat terjadi oleh karena adanya suatu kondisi fisik yang ekstrim, seperti yang
disebabkan oleh karena adanya proses pemanasan dan pendinginan terhadap batu-
batuan yang terjadi secara berulang-ulang di pasir, oleh karena adanya embun-
embun es di musim dingin, atau oleh karena adanya aksi kimia dari larutan bahan-
bahan yang terdapat di dalam air hujan atau air tanah terhadap permukaan batu.
2. Sedimen Biogenous
Sisa-sisa rangka dari organisme hidup juga akan membentuk endapan
partikel-partikel halus yang dinamakan ooze yang biasanya mengendap pada
daerah-daerah yang letaknya jauh dari pantai. Sedimen ini digolongkan ke
dalamdua tipe utama yaitu calcareus dan siliceous ooze, dimana hal ini tergantung
pada jenis organisme dari mana mereka berasal dan macam bahan yang
telahbergabung ke dalam kulit atau rangka mereka.
3. Sedimen Hydrogeneous
Jenis partikel dari sedimen golongan ini dibentuk sebagai hasil reaksi kimia
dalam air laut. Sebagai contoh, manganese nodules (bungkahan-bungkahan
mangan) berasal dari endapan lapisan oksida dan hidroksida dari besi dan mangan
yang terdapat di dalam sebuah rangkaian lapisan konsentris disekitar pecahan batu
atau runtuhan puing-puing.
10
BAB III
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum sedimentasi pantai yaitu :
a. Kantung plastik/gelas aqua untuk menyimpan sampel sedimen
b. Alat tulis menulis untuk menulis data sampel sedimentasi
c. HP untuk memotret lokasi pantai
11
BAB IV
4.1 Hasil
Hasil penelitian sedimen pantai
Lokasi 1.
KedalamanSedimen Tekstur Warna Tempat
Sampai mata kaki Berlumpur Coklat Kehitam- Mangrove Laut
(5-10 cm) hitaman
Lokasi 2.
KedalamanSedimen Tekstur Warna Tempat
+_ 2-5 cm Lembab Berpasir Coklat Mangrove Darat
Lokasi 3.
KedalamanSedimen Tekstur Warna Tempat
+_ 1 Meter Berpasir Putih Keabu- Lamun
abuan
Praktikum Proses Pantai ini dilakukan di daerah Pantai Tanjung Tiram yang
terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
12
4.2 Pembahasaan
a. lokasi 1
.
Gambar 1.1 Sampel 1
b. lokasi 2
i
Gambar 1.2 Sampel 2
13
Lokasi 2 merupakan lokasi pengambilan data sedimen. Kondisi di lokasi
kedua lembab berpasir, kedalamannya mencapai +- 2-5 cm dimana jenis
sedimennya berwarna coklat. Di dalam sedimen tersebut terdapat hasil pelapukan
dari pohon mangrove, pecahan cangkakng kerang yang sudah lama hancur serta
pasir laut yang berasal dari pecahan bebatuan. Pengambilan sedimen dilakukan
pada bagian mangrove darat.
C. Lokasi 3
14
kapal rusak dan menjadi bangkai.
2. Instalasi Minyak
b. Berasal dari Darat :
1. Pencemaran melalui udara
2. Pembuangan sampah rumah tangga
3. Air buangan industri.
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Sedimentasi adalah proses pengendapan sedimen,termasuk semua
aktivitas yang mempengaruhi dan merubah sedimen menjadi batuan
sedimen. Dimana Urutan proses sedimentasi diawali dari adanya
pelapukan batuan. Kemudian hasil pelapukan tersebut mengalami
erosi, dan dipindahkan ke tempat lainnya (transportasi). Setelah itu,
material tersebut akan mengendap dan membeku (pengendapan atau
deposisi).Sedimen laut berasal dari pasokan air sungai yang membawa
material anorganik (mineral) maupun senyawa organik dimana Aliran
air dari perkotaan juga membawa jenis material yang berasal dari
limbah rumah tangga, industri, dan transportasi. Proses sedimentasi di
daerah pantai dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu sedimen
mekanis, sedimen kimiawi dan sedimen organik.Sedimen yang
terbentuk bila ditinjau dari asalnya maka sedimen dapat digolongkan
ke dalam tiga bagian yaitu sedimen lithogeneus, sedimen blogenous,
dan sedimen hydrogeneous. Dari ketiga sedimen tersebut memiliki
perbedaan pada tekstur, kedalaman sedimennya, dan warna.
2. Pencemaran laut/pantai dapat didefinisikan peristiwa masuknya
partikel kimia, limbah industri, pertanian dan perumahan, yang mana
berpotensi menyebabkan bahaya bagi manusia dan lingkungan.
B. Saran
Hendaknya dalam melakukan praktikum selanjutnya, sebaiknya lebih
memperdalam kembali proses pengumpulan data mengenai proses
sedimentasi agar lebih teliti lagi kedepannya, dan berhati-hati dalam
mengambil sedimen dikarenakan di dalamnya terdapat pelapukan pohon
1
mangrove dan pecahan cangkang kerang. Serta para praktikm selanjutnya
lebih mengembangkan ruang lingkup praktikum tersebut, mengingat
praktikum ini belum sepuasnya lengkap.
2
DAFTAR PUSTAKA