MAKALAH
Disusun oleh :
Faizal Mustari
NIM 7011230031
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunianya kami dapat membereskan tugas makalah ini tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga selamanya terlimpah curahkan kepada nabi besar kita yakni nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia dengan judul “DAMPAK PENCEMARAN UDARA TERHADAP
LINGKUNGAN”
Wassalamu’alaikumwr.wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Penelitian.................................................................................................................................
1.2. Masalah Penelitian...........................................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
1.4. Metode Penelitian.............................................................................................................2
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................4
2.1. Definisi Pencemaran Udara..............................................................................................4
2.2. Pencemar Udara................................................................................................................5
2.3. Jenis Pencemar Udara ......................................................................................................5
ii
3.5.3 Letusan Gunung................................................................................................
3.5.4 Membakar Sampah...........................................................................................
3.5.5 Pembangkit Listrik...........................................................................................
3.6 Penanganan Pencemaran Lingkungan.......................................................................
3.6.1 Pencegahaan.....................................................................................................
3.6.2 Remediasi.........................................................................................................
3.6.3 Tetap Pertahankan Penggunaan Batu Bara dalam Jangka Pendek............15
3.6.4 Mendorong Investasi dalam Energi Terbarukan...............................................
3.6.5 Fokus pada Penyumbang Utama Emisi............................................................
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN....................................................................................16
4.1. Simpulan.........................................................................................................................16
4.2. Saran...............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
iii
BAB I PENDAHULUAN
2
3
3
4
4
5
Kira-kira 90% dari emisi NOx adalah disebabkan proses thermal NOx, dan tercatat
bahwa dengan penggunaan HFO (Heavy Fuel Oil), bahan bakar yang biasa
digunakan di kapal, menyumbangkan emisi NOx sebesar 20-30%. Nitrogen oksida
yang ada di udara yang dihirup oleh manusia dapat menyebabkan kerusakan paru-
paru. Setelah bereaksi dengan atmosfir zat ini membentuk partikel-partikel nitrat
yang amat halus yang dapat menembus bagian terdalam paru-paru. Selain itu zat
oksida ini jika bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dengan sempurna
5
6
dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau kabut berawan coklat
kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.
d) HydroCarbon (HC)
Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam mesin yang
merupakan sumber pencemar. Penyebabnya adalah karena tidak terbakarnya bahan
bakar secara sempurna dan tidak terbakarnya minyak pelumas silinder. Emisi HC
pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada mesin-mesin diesel besar akan
lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin diesel yang berbahan bakar Diesel Oil
(DO). Emisi HC ini berbentuk gas methan (CH4). Jenis emisi ini dapat
menyebabkan leukemia dan kanker.
6
7
7
8
Debu dari polusi udara dapat menempel pada kulit dan bisa
menimbulkan beberapa macam gejala, sehingga kulit menjadi terasa
gatal dan juga bersisik. Usahakan, untuk tetap mandi secara teratur
setiap hari, sehingga kulit tetap bersih, terawat dan sehat.
Banyaknya debu-debu yang kotor dan dihirup sangat tidak baik untuk
kesehatan manusia. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka bisa
menyebabkan pergerakan silia yang berubah menjadi lambat, bahkan tidak
menutup kemungkinan bisa terhenti, sehingga tidak bisa
membersihkan saluran pernapasan.
h) Gangguan pada pernapasan
8
9
Hal ini bisa terjadi jika polusi udara terjadi dengan tebal. Jika asap
terjadi dengan tebal, maka bisa mengganggu penglihatan, yang
secara otomatis bisa mengurangi jarak pandang. Jika jarak pandang
berkurang, salah satu solusinya adalah berjalan lebih hati-hati atau
lebih pelan-pelan untuk menghindari dari yang adanya tabrakan atau
kecelakaan. Bahkan, tidak hanya kita sebagai manusia saja
terganggu, aktivitas bandara juga terganggu bahkan bisa
menimbulkan delay terhadap beberapa keberangkatan.
9
10
a) Ekosistem Perairan
Berbagai jenis polusi udara memiliki efek yang berbeda terhadap ekosistem
perairan. Senyawa nitrogen
dan belerang bisa menyebabkan terjadinya pengasaman air permukaan dengan b
erbagai cara seperti hidrolisis yang menyebabkan polutan fase gas
dan fase partikel bereaksi di atmosfer dengan pengendapan di
air permukaan. Jenis nitrogen
dan fosfor di udara juga dapat memperkaya nutrisi pada
air permukaan yang mempengaruhi nilai pH, oksigen terlarut dan sifat lainnya.
Meningkatnya polutan mengatkibatkan stres pada ekosistem perairan, hal ini terj
adi pada semua tingkatan status ekosistem perairan (Vallero, 2014).
b) Ekosistem Daratan
10
11
11
12
3.6.2 Remediasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (on-site) dan ex-situ (off-
site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,venting (injeksi), dan
bioremediasi. Pembersihan offsite meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah
tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tankiyang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki
tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian
diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih
mahal dan rumit.(Pengertian Pencemaran Tanah Dan Cara Penanganan –
Envirotama, n.d.)
12
13
4.1 Kesimpulan
Pencemaran udara telah berdampak buruk bagi seluruh lini kehidupan. Mulai
dari aspek Kesehatan
bangunan bersejarah hingga ekosistem. Studi epidemiologis dan studi kasus lain me
nunjukkan bahwa polusi udara sangat berdampak bagi keberlangsungan hidup manu
sia. Data global
dan domestik dari literatur review diatas diharapkan menjadi acuan bagi pihak terkai
t untuk segera melakukan upaya penanganan terhadap pencemaran udara. Selain itu
diperlukan juga kebijakan terhadap penurunan polutan udara agar segera dilaksanak
an.
13