Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Air dan Buangan Industri
Disusun Oleh:
Kelompok 3 (A3)
Anggi Dwi Safitri NIM.180140079
Humaira Vebyca NIM.180140082
M. Syarif Hidayatullah NIM.180140083
T. Maimul Fidar NIM.180140089
Eva Diana NIM.180140097
Thea Rizki Aprilia NIM.180140104
Sausan Munira NIM.180140106
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas limpahan
nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul
“Landasan Hukum Mengenai Lingkungan Hidup”. Makalah ini disusun untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah “Teknologi Air dan Buangan Industri” yang
telah diberikan.
Penyusun
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................4
1. Latar Belakang ..................................................................................................4
2. Rumusan Masalah .............................................................................................5
3. Tujuan ................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................6
2.1 Definisi Lingkungan Hidup ...........................................................................6
2.1.1 Prinsip Lingkungan Hidup ....................................................................7
2.1.2 Peraturan Tentang Lingkungan Hidup.................................................8
2.2 Baku Mutu Lingkungan dan Pencemaran Kualitas Lingkungan ..............10
2.2.1 Jenis-jenis Baku Mutu Lingkungan ....................................................12
2.2.2 Baku Mutu Lingkungan.......................................................................13
2.2.3 Baku Mutu Udara ................................................................................13
2.3 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).............................................14
2.3.1 Identifikasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)..................15
2.3.2 Karakterisasi B3 Menurut PP 74/2001 ................................................18
2.3.3 Uji Toksisitas........................................................................................18
2.3.4 Uji LC-50..............................................................................................19
2.3.4 LD-50....................................................................................................21
2.3.5 Uji TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure)......................22
2.4 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ......................................24
BAB III PENUTUP .....................................................................................................27
1. Kesimpulan ......................................................................................................27
2. Saran ................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lingkungan hidup sebagai karunia dan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa
kepada rakyat dan bangsa Indonesia merupakan ruang bagi kehidupan dalam
segala aspek dan matranya sesuai dengan wawasan nusantara. Dalam rangka
mendayagunakan sumber daya alam untuk memajukan kesejahteraan umum
seperti diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
1945 dan untuk mencapai kebahagiaan hidup pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup, berdasarkan kebijaksanaan nasional yang terpadu
dan menyeluruh dengan memperhitungkan kebutuhan generasi masa kini dan
generasi masa depan. Untuk itu perlu dipandang untuk melaksanakan pengelolaan
lingkungan hidup yang serasi, selaras, dan seimbang guna menunjang
terlaksananya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup.
Dalam penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dalam rangka pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup, harus
memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat dan perkembangan lingkungan
global serta perangkat hukum Internasional. yang berkaitan dengan lingkungan
hidup. Kesadaran dan kehidupan masyarakat dalam kaitannya dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah berkembang demikian rupa,
sehingga perlu disempurnakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan
yang berwawasan lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan terjadi bila daur
materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan sehingga keseimbangan
dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan
fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak
menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam usaha merubah lingkungan hidup
manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah
yang disebut pencemaran.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apasaja landasan-landasan hukum mengenai lingkungan hidup?
2. Apasaja Baku Mutu Lingkungan dan Pencemaran Kualitas Lingkungan?
3. Bagaimana cara menidentifikasi dalam menentukan limbah B3?
3. Tujuan
1. Mengetahui landasan-landasan hukum mengenai lingkungan hidup.
2. Mengetahui baku mutu lingkungan dan pencemaran kualitas lingkungan.
3. Mengetahui cara identifikasi dalam penentuan limbah B3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya, nilai tes LD50 yang harus dilaporkan selain jumlah hewan
yang mati, juga harus disebutkan durasi pengamatan. Bila pengamatan dilakukan
dalam 24 jam setelah perlakuan, maka hasilnya tertulis “LD50 24 jam”. Namun
seiring perkembangan, hal ini sudah tidak diperhatikan lagi, karena pada umumnya
tes LD-50 dilakukan dalam 24 jam pertama sehingga penulisan hasil tes “LD50”
saja sudah cukup untuk mewakili tes LD50 yang diamati dalam 24 jam. Bila
dibutuhkan, tes ini dapat dilakukan lebih dari 14 hari. Contohnya, pada senyawa
tricresyl phosphat, akan memberikan pengaruh secara neurogik pada hari 10 – 14,
sehingga bila diamati pada 24 jam pertama tidak akan menemukan hasil yang
berarti. Dan jika begitu tentu saja penulisan hasil harus deisertai dengan durasi
pengamatan.
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi nilai LD-50 antara lain
spesies, strain, jenis kelamin, umur, berat badan, gender, kesehatan nutrisi, dan isi
perut hewan coba. Teknis pemberian juga mempengaruhi hasil, antara lain waktu
pemberian, suhu lingkungan, kelembaban, sirkulasi udara. Tidak luput kesalahan
manusia juga dapat mempengaruhi hasil ini. Sehingga sebelum melakukan
penelitian, ada baiknya kita memeperhatikan faktor – faktor yang mempengaruhi
hasil ini.
Secara umum, semakin kecil nilai LD50, semakin toksik senyawa tersebut.
Begitu pula sebaliknya, semakin besar nilai LD50, semakin rendah toksisitasnya.
Hasil yang diperoleh(dalam mg/kgBB) dapat digolongkan menurut potensi
ketoksikan akut senyawa uji menjadi beberapa kelas, seperti yang terlihat pada
tabel berikut :
Tabel 2.2. Tingkat racun menurut PP 74/2001.
No Kelompok LD-50 (mg/kg)
1 Extremely toxic (amat sangat beracun) ≤1
2 Highly toxic (sangat beracun) 1-50
3 Moderately toxic (beracun) 51-500
4 Slighly toxic (agak beracun) 501-5000
5 Practically non-toxic (praktis tidak beracun) 5001-15000
6 Relatively harmlless (relatif tidak berbahaya) >15.000
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil tinjauan pustaka maka dapat disimpukan adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan hidup adalah semua benda, daya, dan kondisi yang terdapat
dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia dan makhluk hidup berada
dan dapat mempengaruhi hidupnya. Lingkungan hidup, sering disebut
sebagai lingkungan adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk
hidup dan tak hidup di alam yang ada di bumi atau bagian dari bumi, yang
berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan.
2. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat
atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
3. Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat
racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian
atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan,
kulit atau mulut. Penentuan sifat beracun untuk mengidentifikasi limbah ini
dapat mengunakan baku mutu konsentrasi Toxicity Characteristic
Leaching Procedur (TCLP) pencemar organik dan anorganik dalam limbah
sebagaimana yang tercantum dalam PP No.85 tahun 1999.
2. Saran
Dalam penulisan makalah penulis harus lebih banyak membaca referensi
lain, baik dalam bentuk buku maupun jurnal ilmiah. Karena tulisan yang akan
ditulis oleh seorang penulis merupakan buah hasil membaca penulis tersebut.
Penulis juga harus lebih sering melatih diri untuk menulis sebuah karya tulis
ilmiah untuk melatih kemampuan dalam menulis.
DAFTAR PUSTAKA
Damanhuri, Enri. 2010. Diktat Pengelolaan B3. Bandung. FTSL ITB