Penggunaan:
➢ Dalam proses lumpur aktif atau aerobic
digestion proses sangat tergantung pada
ketersediaan O2.
➢ Dalam proses desinfeksi klorin dalam
bentuk gas.
➢ Penyisihan nitrogen amonia
mengeluarkan gas amonia dari air ke udara.
Deskripsi
r = K g A(Cs − C )
Dimana:
r : kecepatan transfer massa
Kg : koefisien difusi gas
A : luas difusi gas
Cs : konsentrasi saturasi gas dalam larutan
C : konsentrasi gas dalam larutan
Selain itu:
dC
r =V
dt
Perubahan konsentrasi:
= K g (Cs − C )
dC A
rC =
dt V
= K L a(Cs − C )
dC
rC =
dt
Dimana:
rC : perubahan konsentrasi, mg/L.dt
KLa: koefisien transfer massa overall, dt-1
Cs : konsentrasi saturasi gas dalam larutan, mg/L
Ct : konsentrasi gas dalam larutan, mg/L
Integral persamaan tersebut dengan batas
C=C0 dan C=Ct serta t=0 dan t=t
dC
= K L a dt
Ct t
C0 Cs − C 0
CS − Ct
= e −( K L a )t
C S − C0
= K L a(Cs − C ) − rm
dC
dt
rm = K L a (C s − C )
rm
K La =
Cs − C
Faktor2 yang Mempengaruhi O2 Transfer
Prediksi kecepatan transfer O2 dalam sebuah
sistem aerasi biasanya berdasarkan persamaan:
= K L a(Cs − C )
dC
rC =
dt
K L a(T ) = K L a(20 C ) T − 20
Dimana:
KLa(T) : koefisien transfer massa pada temperatur T, dt-1
KLa(20C) : koefisien transfer massa pada T=20C, dt-1
Nilai : 1,015-1,040
Nilai tipikal untuk peralatan aerasi diffused dan
mekanikal → 1,024
2. Pengaruh Intensitas Mixing dan Geometri Tanki
• Kedua faktor harus dipertimbangkan karena peralatan
aerasi biasanya dipilih berdasarkan nilai efisiensinya.
• Efisiensi → nilai KLa.
• Biasanya kecepatan pada alat aerasi dioperasikan pada
air bersih dan mempunyai nilai TDS yang rendah.
• Perlu faktor koreksi untuk nilai KLa.
K L a (airbuangan)
=
K L a (airbersih )
Cs (airbuangan)
b=
Cs (airbersih )
Cs , 20
( )
1,024 T − 20 ( )(F )
Dimana:
AOTR : kecepatan transfer O2 aktual pada kondisi
lapangan, kg O2/jam
SOTR : kecepatan transfer O2 air bersih pada 20C dan
DO=0, kg O2/jam
Cŝ,T,H : konsentrasi DO jenuh rata2 dalam air bersih pada
tanki aerasi pada temperatur T dan altitude H, mg/L
Untuk surface aerator, Cŝ,T,H = Cs,T,H
1 Pd Ot Patm, H + Pw,middepth
C− = (Cs ,T , H ) + = (Cs ,T , H )
s ,T , H 2 Patm, H 21 Patm, H
Cs,T,H : konsentrasi O2 jenuh dalam air bersih pada
temperatur T dan altitude H, mg/L, tabel.
Pd : tekanan pada kedalaman udara dilepaskan,
kPa
Patm,H : tekanan atmosfer pada altitude H, kPa
Pw mid depth : tekanan pada kedalaman tengah, kPa
Ot : persentase O2 meningggalkan tanki, 18-20%
CL : konsentrasi O2 operasi, mg/L
Cs,20 : konsentrasi DO jenuh pada air bersih 20C
dan 1 atm, mg/L
T : temperatur operasi, C
a : faktor koreksi transfer O2 untuk limbah
F : faktor fouling, 0,65-0,9
Contoh soal:
Data pada tabel berikut didapatkan dari tes
surface aeration. Gunakan data tersebut untuk
menentukan nilai KLa pada suhu 20C dengan
menggunakan analisis regresi linear. Temperatur
air buangan 15C, diketahui konsentrasi DO
jenuh pada 15C = 10,07 mg/L.
log(Cs − Ct ) = log(Cs − C0 ) −
KLa
t
2,303