Anda di halaman 1dari 27

ADSORPSI

BY: LITA DARMAYANTI


Proses transfer massa dimana
zat yang ada dalam fase
liquid terakumulasi/terserap
Adsorpsi
pada zat yang ada dalam
fase solid sehingga terpisah
dari liquid

Kegunaan untuk
menyisihkan:

Komponen Bahan organic Produk


Bahan
penyebab pembentuk samping
organic sintetis
bau dan rasa warna disinfeksi
Fenomena Adsorpsi

Adsorbat Adsorben

Zat yang Solid tempat


diadsorpsi adsorbat melekat

Zat terlarut masuk Zat terlarut


Teradsorpsi pada
ke dalam pori terkonsentrasi
permukaan dalam
granular adsorben pada permukaan
adsorben
melalui difusi melalui:

• Reaksi kimia kimia


• Tarikan fisik
Klasifikasi Adsorpsi

Parameter Adsorpsi fisik Adsorpsi kimia


Penggunaan untuk Paling banyak digunakan Jarang
pengolahan air
Kecepatan proses Dibatasi oleh transfer Variable
massa
Jenis ikatan Mekanisme ikatan tidak Perubahan electron
spesifik, gaya van der spesifik, ikatan kimia
Waals, kondensasi uap pada permukaan
Tipe reaksi Reversible, eksotermik Tipikal nonreversible,
eksotermik
Panas adsorpsi 4-40 kJ/mol > 200 kJ/mol
Material adsorbent

Karbon akttif Polimer sintetik Zeolit

Mempunyai rentang
Mikropori Mikropori - mesopori
pori yang besar

Menyisihkan molekul
orgaik besar: NOM, Tidak bisa untuk
Tidak bisa untuk NOM
SOCs (pestisida, beberapa SOCs
solvent, dan fuel)
Paling umum digunakan
Parameter Granular activated carbon (GAC) Powdered activated carbon
(PAC)

Penggunaan Kontrol bahan organic toksik. Kontrol bahan penyebab bau dan
Kontrol bahan penyebab bau dan rasa. rasa (seasonal).
Kontrol produk samping disinfeksi atau Mengadsorb pestisida dan herbisida
DOC. pada konsentrasi rendah (< 10
mg/L).

Kelebihan Mudah direaktivasi. Mudah dalam penggunaan.


Jumlah penggunaan karbon per Bisa ditambahkan pada air intake
volume air terolah rendah. atau fasilitas koagulasi untuk
mengontrol bahan organic.
Kekurangan Membutuhkan kontaktor dan pipa Susah untuk direaktivasi dan tidak
untuk mendistribusikan air dan mudah untuk recovery dari lumpur
mengganti karbon yang telah jenuh. fasilitas koagulasi.
Kadang2 dapat terjadi desorpsi Jumlah penggunaan karbon per
sehingga konsentrasi efluen > influen. volume air terolah besar.
Fundamental adsorpsi

Dalam larutan dimana adsorpsi terjadi


terdapat 3 interaksi:

Interaksi air
Interaksi adsorbat Interaksi adsorbat dengan
dengan
dengan air permukaan
permukaan

Berhubungan
Dipengaruhi kimia Dipengaruhi kimia
dengan solubilitas
permukaan permukaan
adsorbat
Pada adsorpsi kimia factor
Proses adsorpsi fisik sangat
yang paling utama
dipengaruhi oleh kekuatan
mengontrol reaksi adalah
interaksi adsorbat-permukaan
jenis reaksi yang terjadi
dibandingkan 2 interaksi lainnya.
pada permukaan.
Kimia Permukaan

Terdapat tiga interface


yang terlibat pada
adsorpsi:

Adsorbat –
Adsorbat – air Air - adsorben
adsorben
Gaya2 yang terlibat dalam ketiga interface
Energi
Gaya interaksi, Interface
kJ/mol
Adsorbat/adsorben Adsorbat/air Air/adsorben
Coulombic repulsion > 42 Yes No No
Coulombic attraction > 42 Yes No No
Ionic species – neutral Yes No No
species attraction
Covalent bonding > 42 Yes No
Ionic species – dipole <8 Yes Yes Yes
attraction
Dipole – dipole attraction <8 Yes Yes Yes
Dipole – induced dipole <8 Yes Yes Yes
attraction
Hydrogen bonding 8 – 42 Yes Yes Yes
Van der Waals attraction 8 – 42 Yes Yes Yes
Terjadi Ketika Ikatan adsorbat karena adsorpsi
adsorbat bereaksi kimia pada permukaan tidak dapat
Adsorpsi dengan permukaan berakumulasi pada lebih dari satu
Kimia membentuk ikatan lapis molekul karena spesifisitas
kovalen atau ikatan ikatan (misal grup fungsional)
ionic. antara adsorbat dan permukaan.

kurang spesifik, mempunyai gaya


dan energi ikatan yang lebih
Adsorpsi fisik lemah, berlangsung pada jarak
yang lebih panjang (multilayer),
dan lebih reversible.
Luas permukaan

Faktor2 yang
mempengaruhi
kemampuan suatu Ukuran pori
adsorben untuk
mengadsorpsi:

Porositas Biasanya< 50%


Temperatur

Ukuran partikel pH

Faktor2 yang
Konsentrasi
mempengaruhi Waktu kontak
adsorbat
adsorpsi
Isoterm Adsorpsi
𝑉
𝑞𝑒 = 𝐶0 − 𝐶𝑒
𝑚

Afinitas adsorbat terhadap qe = kapasitas adsorpsi pada saat


sebuah adsorben kesetimbangan, mg adsorbat/g adsorben
dikuantifikasi dengan Co = konsentrasi awal adsorbat, mg/L
isoterm. Ce = konsentrasi kesetimbangan adsorbat, mg/L
V = volume, L
m = massa adsorben, g

Isoterm ditentukan dengan


Isoterm: jumlah adsorbat memaparkan sejumlah tertentu
yang dapat diadsorpsi adsorbat dalam sebuah volume tetap
adsorben pada saat terhadap berbagai dosis adsorben
kesetimbangan dan atau memaparkan sebuah dosis
temperatur tertentu. tertentu pada volume tetap dan
berbagai konsentrasi adsorbat.
Persamaan isoterm Langmuir

Digunakan untuk menggambarkan


kesetimbangan antara permukaan dan
larutan ketika kesetimbangan kimia
reversible tercapai (Langmuir, 1918).

𝑞𝑚 𝐾𝐿 𝐶𝑒
𝑞𝑒 =
1 + 𝐾𝐿 𝐶𝑒 qe = kapasitas adsorpsi pada saat
kesetimbangan, mg adsorbat/g adsorben
qm = kapasitas adsorpsi maksimum, mg
adsorbat/g adsorben
Ce = konsentrasi kesetimbangan adsorbat, mg/L
KL = konstanta adsorpsi Langmuir, L/mg

𝐶𝑒 1 𝐶𝑒
= +
𝑞𝑒 𝐾𝐿 𝑞𝑚 𝑞𝑚
Persamaan isoterm Freundlich

Untuk menggambarkan data heterogenitas adsorben


seperti karbon aktif.
Persamaan empiris dikembangkan Freundlich (1906)

1/𝑛
𝑞𝑒 = 𝐾𝐹 𝐶𝑒
KF = kapasitas adsorpsi
Freundlich, (mg/g)(L/mg)1/n
1/n = intensitas adsorpsi
Freundlich
1
log 𝑞𝑒 = log 𝐾𝐹 + 𝑙𝑜𝑔 𝐶𝑒
𝑛
Contoh soal
Sebuah percobaan untuk menentukan isoterm adsorpsi untuk menyisihkan
trikloroetana (TCE) oleh adsorben karbon aktif dilakukan pada berbagai dosis
adsorben mendapatkan hasil sebagai berikut. Tentukanlah persamaan isotherm
Langmuir dan Freundlich serta parameter2 isotermnya. Persamaan isotherm
manakah yang paling cocok untuk data adsorpsi tersebut? Konsentrasi awal TCE
adalah 10865 mg/L.

No Dosis, Volume, Ce, No Dosis, Volume, Ce, No Dosis, Volume, Ce,


g mL mg/L g mL mg/L g mL mg/L
1 0,44254 247,1 3,0 10 0,10836 249,6 109,0 19 0,02189 254,6 3271,9
2 0,39002 251,2 4,5 11 0,09418 254,7 162,5 20 0,01609 253,0 4858,4
3 0,34427 252,5 4,1 12 0,08320 253,0 213,6 21 0,01072 251,7 6263,2
4 0,26784 252,4 8,1 13 0,07332 251,0 144,9 22 0,00544 251,5 8427,3
5 0,20674 253,6 15,5 14 0,05380 251,2 643,1 23 0,00343 252,3 10009,8
6 0,18305 251,1 18,9 15 0,04752 255,1 872,6 24 0,00164 252,9 9875,5
7 0,16521 251,4 24,5 16 0,03956 252,3 1109,1 25 0,06273 253,0 352,6
8 0,14041 252,1 74,3 17 0,03315 251,5 1476,9
9 0,12416 252,1 57,0 18 0,02696 255,1 2699,8
Adsorpsi kolom fixed bed

Adsorpsi biasa Ketika Zs mencapai Ketika Zs hilang,


dilakukan dasar kolom, konsentrasi zat
dalam sebuah konsentrasi zat terlarut terlarut
kolom. menjadi nilai batas dan meningkat
breakthrough mulai mendekati Co
terjadi. dan kolom
menjadi jenuh.

Kurva breakthrough:
konsentrasi adsorbat Keduanya mempunyai
pada efluen vs geometri yang sama
volume efluen. dan bergerak ke bawah.
Konsentrasi jenuh
diperkirakan
terjadi saat C=
Panjang kolom tempat 0,95 Co.
adsorpsi terjadi: Zs, Bidang transfer
zona sorpsi → zona massa untuk fase
dimana bahan terlarut liquid dan solid 𝑉𝑧
bertransformasi dari ditunjukkan pada 2 𝑍𝑠 = 𝑍
fasa liquid ke fasa waktu yang 𝑉𝑇 − 0,5𝑉𝑧
solid. berbeda, t1 dan t2.
Vz = VT - VB
Idealnya, pada Jumlahnya =
Ketika kondisi
efluen konsentrasi Luas di atas kurva ∫(Co – C)dV
jenuh tercapai,
adsorbat = 0, tapi breakthrough dari V = 0
terdapat
kenyataannya tidak. menunjukkan sampai V =
kesetimbangan
Breakthrough = nilai jumlah adsorbat volume hasil
antara influen
C efluen yang masih yang teradsorp yang dibolehkan
dan efluen, Co =
diperbolehkan, oleh kolom. kandungan
Cefluen
biasanya 0,05 Co adsorbatnya.

Tipikal kurva breakthrough


Desain Kolom Adsorpsi Fixed Bed

Metode

1. Pendekatan 2. Pendekatan
scale-up kinetik

Butuh data percobaan kurva


breakthrough baik skala lab atau skala
pilot yang dilakukan dengan air yang
akan diolah dan debit dalam satuan bed
volume/waktu, Qb
1. Pendekatan scale-up

Volume air olahan per unit massa Massa adsorben


Dimulai dengan percobaan skala lab adsorben, 𝑉෢ =
𝑉𝐵
dimana Ma = exhausted per jam,
𝐵
atau skala pilot dengan Qb = 0,2 – 𝑀𝑎 𝑄
𝑀𝑡 = 𝑉෢
3,0 bed volumes/jam untuk massa adsorben dalam kolom uji. 𝐵
menentukan kurva breakthrough

Dari kurva breakthrough kolom uji, Waktu breakthrough,


Waktu kontak, Tc = e/Qb, dimana e volume breakthrough, Vb (volume
𝑀
= fraksi pori, Tc kolom desain akan air olahan dengan konsentrasi 𝑇=𝑀
= Tc kolom uji efluen yang diijinkan, Ca) dapat 𝑡

ditentukan.

Bed volume kolom desain, Volume breakthrough


Massa adsorben kolom desain,
BV = Q/Qb. 𝑀 = 𝐵𝑉 (𝜌𝑎 ), ra adalah densitas kolom desain, 𝑉𝐵 =
Q = debit desain adsorben. 𝑄𝑇

Kelebihan metode scale-up untuk mendesain kolom adsorpsi: prosedurnya


sederhana dan data percobaan yang dibutuhkan tidak banyak
Contoh soal
Air buangan mengandung fenol dengan kandungan
TOC 200 mg/L akan diolah dengan kolom adsorpsi
fixed bed karbon aktif granular dengan debit 150
m3/hari dan konsentrasi efluen yang dibolehkan 10
mg/L TOC. Kurva breakthrough dapat dilihat pada
gambar, dilakukan dengan kolom pilot uji yang
dioperasikan pada 1,67 BV/jam. Data lainnya:
diameter dalam kolom uji 9,5 cm, panjang 1,04 m,
massa karbon 2,98 kg, debit kolom uji 12,39 l/jam,
debit per satuan luas 0,486 l/dt-m2, densitas
karbon 400 kg/m3. Gunakan data2 tersebut untuk
menentukan:
1. Bed volume kolom desain.
2. Massa karbon untuk kolom desain yang
dibutuhkan
3. Waktu breakthrough
4. Volume breakthrough, VB untuk kolom desain.
Penyelesaian:
1. Hitung BV
2. Hitung M
3. Hitung volume air olahan per unit massa adsorben, 𝑉
෢𝐵
4. Hitung Mt
5. Hitung waktu breakthrough, T
6. Hitung volume breakthough kolom desain
2. Pendekatan kinetik

Butuh data percobaan kurva Menggunakan persamaan


breakthrough baik dari kolom kinetic yang dikembangkan
uji skala lab atau pilot. Thomas (1948)

𝐶0 𝑘1
𝑞0 𝑀−𝐶0 𝑉
=1+ 𝑒𝑄
𝐶
C = konsentrasi efluen
Co = konsentrasi influen
k1 = konstanta kecepatan 𝐶0 𝑘1 𝑞0 𝑀 𝑘1 𝐶0 𝑉
qo = konsentrasi fase solid 𝑙𝑛 −1 = −
maksimumyang teradsorp, gr/gr 𝐶 𝑄 𝑄
M = massa adsorben, gr
V = volume hasil adsorpsi, L
Q = debit, L/jam

Y=a+bX
Contoh soal
Dari data yang didapat dari contoh soal sebelumnya,
dengan menggunakan pendekatan kinetic, tentukanlah :
1. Konstanta reaksi desain, k1
2. Konsentrasi fase solid maksimum desain, qo, mg/mg
3. Jumlah karbon yang diperlukan untuk kolom desain
4. Diameter kolom dan tinggi karbon desain (Z) jika debit
per satuan luasnya 2,04 l/dt-m2.
Penyelesaian
Dari kurva didapat data sebagai berikut
V (L) C (gr/L) C/Co Co/C Ln (Co/C – 1)
1930 0,009
2272 0,030
2520 0,100
2740 0,165
2930 0,193
3126 0,200

Plot nilai V vs ln (Co/c – 1)


Tentukan persamaan garis
Tentukan k1, qo
Hitung massa karbon yang dibutuhkan untuk kolom desain

Anda mungkin juga menyukai