Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1DasarTeori

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk keperluan air minum,
industri, pertanian, perikanan dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
tersebut tentunya penggunaan air memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga
perlu pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan. Salah satu cara yang biasa
dilakukan untuk pengolahan air limbah tersebut adalah proses adsorpsi. Adsorben yang
digunakan adalah zeolit karena disamping harganya murah juga mempunyai sifat
karakteristik yang baik untuk penjerapan.

Adsorpsi merupakan suatu proses pemisahan dimana molekul-molekul gas


atau cair diserap oleh suatu padatan. Pengikatan molekul oleh padatan terjadi
secara reversibel. Pada proses adsorpsi terdapat dua komponen yaitu adsorbat
sebagai zat yang diserap dan adsorben sebagai zat yang menyerap. Proses adsorpsi
adalah suatu proses penjerapan suatu senyawa dalam campuran dengan menggunakan
bahan penjerap berupa padatan. Peristiwa adsorpsi sering dijumpai antara lain pada
pemisahan gas untuk mengurangi kelembapan udara (dehumidifikasi). Untuk
menghilangkan bau dan juga menyerap gas yang tidak diinginkan dari suatu hasil proses.
Proses adsorpsi dilakukan dengan mengontakkan larutan dengan padatan adsorben,
sehingga sebagian komponen larutan di adsorpsi pada permukaan padatan dan akibatnya
akan mengubah komposisi larutan yang keluar (Angriani dan Kurniaty, 2007).

Berdasarkan prinsipnya, proses adsorpsi dapat dibedakan atas empat tipe


diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Adsorpsi Fisika
Adsorbsi fisika terjadi terutama karena adanya gaya tarik antar molekul zat
terlarut dengan adsorben lebih besar daripada gaya tarik antara molekul
dengan pelarutnya, maka zat terlarut tersebut akan diadsorbsi, sehingga
adsorbat dapat bergerak dari satu bagian permukaan kebagian permukaan
lain dari adsorben. Adsorpsi fisika juga disebut adsorpsi Van Der Waals
yang bersifat terbalikkan (reversible), terjadi karena gaya interaksi antar
molekul. Kalor pada adsorpsi fisika rendah, yaitu 5-10 kalori per molar,
yang setingkat dengan kalor penguapan (Tim Penyusun,2013).

2. Adsorpsi Kimia
Adsorbsi kimia terjadi karena adanya reaksi antara molekul-molekul adsorbat
dengan adsorben dimana terbentuk ikatan kovalen dengan ion. Adsorpsi kimia
juga disebut adsorpsi tak terbalikkan (irreversible) yang ditandai dengan
besarnya potensial interaksi yang menyebabkan tingginya panas adsorpsi.
Kalor pada adsorpsi kimia cukup tinggi yaitu 10-100 kalori per molar, yang
setingkat dengan tenaga reaksi kimia. Adsorpsi kimia diperkirakan melibatkan
ikatan kimia antara cairan dengan permukaan padatan. Adanya ikatan ini
menyebabkan adsorpsi kimia tidak dapat terjadi pada temperature kritis
adsorbat ( Setiaji dan Sasmita,1987 ).
3. Adsorpsi Pertukaran (Exchange Adsorption)
Adsorpsi pertukaran, lebih sering dikenal dengan pertukaran ion (ion
exchange) adalah melibatkan tarikmenarik elektrostatik spesies ionik dari
posisi muatan yang berlawanan pada permukaan adsorben. Dimana afinitas
elektrostatik dari spesies ion yang akan menggantikan harus lebih besar dari
ion-ion yang telah diadsorpsi pada mulanya atau ion-ion yang terdapat pada
permukaan adsorben (Tasrif, 1997).

4. Adsorpsi Spesifik (Spesific Adsorption)


Adsorpsi spesifik terjadi apabila gugus fungsi molekul adsorbat melekat
pada permukaan adsorben atau berinteraksi, namun adsorbat tidak
mengalami transformasi. Kebanyakan adsorben adalah bahan yang
mempunyai porositas yang tinggi dan adsorbat menempati pada
dinding pori, bahan adsorben yang telah dipakai pada industri adalah
Fullers earth, bauksit, clays, bone back, karbon, alumina, silica gel,
base-exchange silikat dan resin sintetik (Tasrif, 1997).

Faktor yang mempengaruhi proses adsorpsi yaitu (Syafrina,2005) :


1. Jenis adsorben
Pemilihan adsorben pada proses adsorpsi sangat mempengaruhi daya serap
adsorben. Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh adsorben adalah:
a. Berpori
b. Aktif dan murni
c. Tidak bereaksi dengan adsorbat
d. Mempunyai permukaan yang luas
Secara umum, pemilihan adsorben didasarkan pada kapasitas, selektifitas, tipe
butiran, murah, mudah diregenerasi, dan komposisi adsorben tidak ada terdiri
dari bahan pencemar.
2. Jenis adsorbat
Sifat adsorbat juga sangat mempengaruhi daya adsorpsi, dimana adsorben
cenderung menyerap molekul atau zat lain yang sangat sesuai dengannya.
Beberapa sifat adsorbat yang perlu diperhatikan adalah:
a. Ukuran molekul
Adsorben mempunyai pori-pori dengan diameter tertentu. Dalam hal ini
tentu saja yang diserap adalah molekul-molekul yang lebih kecil dari
diameter rongga adsorben.
b. Kepolaran
Umumnya adsorben bersifat ionik dengan polaritas molekul yang tinggi.
Jika diameternya sebanding, maka molekul-molekul polar lebih kuat
diserap dari pada molekul-molekul kurang polar. Molekul yang polar dapat
menggantikan molekul yang kurang polar yang lebih dulu diserap.
c. Jenis ikatan
Senyawa-senyawa yang tidak jenuh lebih banyak diserap dibandingkan
senyawa-senyawa jenuh.
d. Berat molekul
Senyawa dengan berat molekul besar lebih banyak diserap dibandingkan
dengan senyawa berat molekul yang lebih kecil.
3. Suhu
Adsorpsi merupakan proses membebaskan panas (eksoterm). Proses kebalikan
dari adsorpsi adalah desorpsi dengan sendirinya merupakan proses endoterm.
Panas yang dibebaskan pada peristiwa adsorpsi atau desorpsi diukur dalam
kalori/gram. Pada umumnya adsorpsi menurun dengan naiknya suhu
(Ramdhani, 2008). Oleh karena itu, penambahan suhu mengakibatkan zat yang
diserap cenderung meninggalkan zat penyerap. Pengaruh penambahan
konsentrasi merupakan kebalikan dari kenaikan suhu. Dalam hal ini disebabkan
karena jumlah tumbukkan dengan adsorben bertambah.
Menurut Bergeyk (1981), ada beberapa kriteria suatu zat untuk bisa
menjadi adsorben, yaitu:
1. Tidak boleh larut dengan zat yang akan dimurnikan
2. Tidak boleh bereaksi dengan zat yang akan dimurnikan
3. Dapat diregenerasi
Secara umum pemilihan adsorben didasarkan pada kapasitas, selektivitas,
kecepatan penjerapan, tipe butiran, sifat-sifat kimia dan fisik, tidak mengandung
bahan pencemar yang berbahaya, murah harganya dan mudah diregenerasi. Pada
pemisahan cairan, adsorpsi digunakan untuk menghilangkan air yang terlarut pada
fraksi minyak, penghilangan warna, bau dan rasa air. Salah satu proses yang
penting adalah pertukaran ion (ion exchanger). Proses pertukaran ion merupakan
salah satu proses yang banyak digunakan di industri misalnya pengolahan air,
industri makanan, farmasi, katalis, recovery dan pemurnian (Rousseau, 1987).
Dalam pengolahan air, proses pertukaran ini digunakan antara alain untuk
pelunakan air, de-mineralisasi, de-alkilasi, de-ionisasi, dan lain-lain. Proses
pertukaran ion dalam pengolahan air pada dasarnya mirip suatu reaksi antara ion
dalam larutan dengan ion dalam padatan dengan cara dikontakkan. Peristiwa ini
mirip dengan proses adsorpsi padat cair sebagai proses pertukaran ion yang
dianggap sebagai adsorpsi bersifat khusus (Treyball,1981).

1.2 Tujuan Percobaan


1. Mempelajari proses penjerapan dengan menggunakan adsorben zeolit
2. Mengukur kadar ion-ion yang terjerap dalam adsorben
3. Menghitung konduktivitas molar dari proses adsorbsir
4. Menentukan laju alir dengan menggunakan flowmeter manual
5. Mengkalibrasi alat flowmeter
6. Menjelaskan berbagai jenis aliran
7. Menghitung bilangan Reynolds
DAFTAR PUSTAKA

Kateren, 1987.PengantarTeknologiMinyakdanLemakPangan.EdisiVI . Jakarta


Khopkar, S.M, 2008. KonsepDasar Kimia Analitik. AB: A. Saptorahardjo. UI-
Press.Jakarta.
Sukardjo,1990. Kimia Anorganik. Jakarta:RinekaCipta.
McCabe L Warren, Smith C Julian, and Herriot Peter, 1985. Operasi Teknik Kimia
Jilid 2 Edisi Keempat yang diterjemahkan oleh Jasjfi E. Penerbit Erlangga :
Jakarta.
Osick,J.1983. Adsorption.Ellis Hardwood Ltd.Chicester.England.
Syafrina, R. dan Fitria.2005. Adsorpdsi Logam Berat Pb2+ dengan Koalin
Halaman 565-568. Kogakusha Ltd : Tokyo.
Tim Laboratorium Dasar Proses dan Operasi Pabrik Program Studi D3 Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau. 2013. Oprasi Teknik Kimia II.
Laboratorium Dasar Proses dan Operasi Pabrik Program Studi D3 Teknik
Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau : Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai