1, Juli 2011
Abstrak-Dalam limbah cuci foto rontgen (limbah fixer) terkandung logam berat Fe dalam
jumlah di atas nilai standar mutu limbah cair. Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh kecepatan dan waktu pengadukan dalam proses penyerapan logam berat
menggunakan arang aktif. Langkah pertama yang dilakukan dalam proses adsorpsi adalah
memasukkan limbah fixer 100 mL ke dalam erlenmeyer yang sudah berisi 10 gram arang
aktif. Kemudian erlenmeyer tersebut diaduk pada kecepatan aduk 30 rpm. Campuran tersebut
kemudian diaduk selama 15 menit, 30 menit dan 45 menit dan didiamkan selama 3 jam.
Mengulangi langkah ini untuk kecepatan pengadukan 60, 90 dan 120 rpm. Setelah proses
adsorpsi selesai, kemudian menganalisa banyaknya logam Fe yang terserap dengan
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang disesuaikan. Perlakuan juga
diulangi dengan adanya pemanasan. Semakin besar kecepatan pengadukan, lama waktu
kontak dan pemanasan yang digunakan semakin meningkat penurunan kadar Fe karena
proses penyerapan adsorbat oleh adsorben menjadi lebih baik. Penurunan kadar Fe
terbesar terlihat pada kecepatan pengadukan 90 rpm dan waktu aduk 60 menit di mana
parameter Fe yang terkandung dalam sampel adalah 0,24 mg/L.
campuran homogennya dengan zat lain pada yang mengikat adsorbat oleh adsorben
fase cair – cair dengan menggunakan sebuah adalah gaya-gaya van der waals. Molekul
membran, resin penukar ion yaitu senyawa terikat sangat lemah dan energi yang
hidrokarbon terpolimerisasi, yang dilepaskan pada adsorpsi fisika relatif
mengandung ikatan hubung silang rendah sekitar 20 kj/mol (Castellan 1982).
(crosslinking) serta gugusan – gugusan Sedangkan pada proses adsorpsi kimia,
fungsional yang mempunyai ion-ion yang interaksi adsorbat dengan adsorben melalui
dapat dipertukarkan, selain itu pemisahan pembentuk-an ikatan kimia. Kemisorpsi
juga dapat dilakukan dengan metode terjadi diawali dengan adsorpsi fisik, yaitu
presipitation yaitu pencampuran asam partikel-partikel adsorbat mendekat ke
dengan basa yang menghasilkan padatan permukaan adsorben melalui gaya van der
kristalin dan air, bioremoval yaitu waals atau melalui ikatan hidrogen.
terakumulasi dan terkonsentrasi-nya polutan Kemudian diikuti oleh adsorpsi kimia yang
suatu cairan oleh material biologi dengan terjadi setelah adsorpsi fisika. Dalam
proses recovery agar ramah lingkungan, adsorpsi kimia partikel melekat pada
penyerapan menggunakan arang aktif permukaan dengan membentuk ikatan kimia
(adsorpsi) dan sebagainya. Metode yang (biasanya ikatan kovalen) dan cenderung
paling sederhana, murah dan efektif adalah mencari tempat yang memaksimumkan
pengolahan secara fisika dengan bilangan koordinasi dengan substrat (Atkins,
menggunakan adsorben arang aktif. Berbeda 1999). Mekanisme proses adsorpsi dapat
dengan absorbsi, adsorpsi mengikat adsorbat digambarkan sebagai proses dimana
membentuk suatu lapisan tipis atau film molekul meninggalkan larutan dan
pada permukaannya. Adsorben arang aktif menempel pada permukaan zat adsorben
dapat digunakan untuk mengurangi bahan secara kimia dan fisika.
organik dan anorganik. Untuk tujuan ini Adsorpsi adalah suatu proses yang
beberapa penelitian telah dilakukan dalam terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun
rangka memperoleh arang aktif yang gas) terikat kepada suatu padatan dan
mempunyai daya guna dan daya ekonomis akhirnya membentuk suatu film (lapisan
tinggi. tipis) pada permukaan padatan tersebut.
Berbeda dengan absorpsi, dimana fluida
Tujuan Penelitian terserap oleh fuida lainnya dengan
Penelitian ini bertujuan untuk membentuk suatu larutan. Dalam adsorbsi
mengetahui variasi waktu dan kecepatan digunakan istilah adsorbat dan adsorben,
pengadukan dalam proses penyerapan logam dimana adsorbat adalah substansi yang
besi (Fe) menggunakan arang aktif. terjerap atau substansi yang akan dipisahkan
dari pelarutnya, sedangkan adsorben
merupakan suatu media penyerap yang
KAJIAN TEORITIS dalam hal ini berupa senyawa karbon.
Menurut Webber (1972) adsorpsi
Adsorpsi dibatasi terutama oleh proses film diffusion
Salah satu metode yang digunakan atau pore diffusion, tergantung besarnya
untuk menghilangkan zat pencemar dari air pergolakan dalam sistem. Jika pergolakan
limbah adalah adsorpsi (Rios et al. 1999 dan yang terjadi relatif kecil maka lapisan film
saiful et al. 2005). Adsorpsi merupakan yang mengelilingi partikel akan tebal
terjerapnya suatu zat (molekul atau ion) sehingga adsorpsi berlangsung lambat.
pada permukaan adsorben. Mekanisme Apabila dilakukan pengadukan yang cukup
penjerapan tersebut dapat dibedakan maka kecepatan difusi film akan meningkat.
menjadi dua yaitu, jerapan secara fisika Menurut Reynold (1982) adsorpsi
(fisiosorpsi) dan jerapan secara kimia adalah reaksi eksoterm. Maka dari itu
(kemisorpsi). Pada proses fisiosorpsi gaya tingkat adsorpsi umumnya meningkat
seiring dengan menurunnya suhu. Waktu kemungkinan adsorpsi akan terjadi dan
kontak merupakan hal yang menentukan menghasilkan hubungan kesetimbangan
dalam proses adsorpsi. Gaya adsorpsi berkorelasi menurut hubungan empiris dari
molekul dari suatu zat terlarut akan Freundlich, dan turunan Langmuir.
meningkat apabila waktu kontaknya dengan Secara umum, faktor-faktor yang
karbon aktif makin lama. Waktu kontak mempengaruhi proses adsorpsi adalah
yang lama memungkinkan proses difusi dan sebagai berikut:
penempelan molekul zat terlarut yang 1. Luas permukaan
teradsorpsi berlangsung lebih baik Semakin luas permukaan adsorben, maka
Permukaan padatan yang kontak dengan makin banyak zat yang teradsorpsi. Luas
suatu larutan cenderung untuk menghimpun permukaan adsorben ditentukan oleh
lapisan dari molekul-molekul zat terlarut ukuran partikel dan jumlah dari adsorben.
pada permukaannya akibat 2. Jenis adsorbat
ketidakseimbangan gaya-gaya pada Peningkatan polarisabilitas adsor-bat
permukaan. Adsorpsi kimia menghasilkan akan meningkatkan kemampu-an
pembentukan lapisan monomolekular adsorpsi molekul yang mempunyai
adsorbat pada permukaan melalui gaya-gaya polarisabilitas yang tinggi (polar)
dari valensi sisa dari molekul-molekul pada memiliki kemampuan tarik menarik
permukaan. Adsorpsi fisika diakibatkan terhadap molekul lain dibdaningkan
kondensasi molekular dalam kapiler-kapiler molekul yang tidak dapat membentuk
dari padatan. Secara umum, unsur-unsur dipol (non polar);
dengan berat molekul yang lebih besarakan Peningkatan berat molekul adsorbat
lebih mudah diadsorpsi. dapat meningkatkan kemampuan
Terjadi pembentukan yang cepat sebuah adsorpsi. Adsorbat dengan rantai yang
kesetimbangan konsentrasi antarmuka, bercabang biasanya lebih mudah
diikuti dengan difusi lambat ke dalam diadsorbsi dibandingkan rantai yang
partikel-partikei karbon. Laju adsorpsi lurus.
keseluruhan dikendalikan oleh kecepatan 3. Struktur molekul adsorbat
difusi dari molekul-molekul zat terlarut Hidroksil dan amino mengakibatkan
dalam pori-pori kapiler dari partikel karbon. mengurangi kemampuan penyisihan
Kecepatan itu berbanding terbalik dengan sedangkan Nitrogen meningkatkan
kuadrat diameter partikel, bertambah dengan kemampuan penyisihan.
kenaikan konsentrasi zat terlarut, bertambah 4. Konsentrasi Adsorbat
dengan kenaikan temperatur dan berbanding Semakin besar konsentrasi adsorbat
terbalik dengan kenaikan berat molekul zat dalam larutan maka semakin banyak
terlarut. Morris dan Weber menemukan jumlah substansi yang terkumpul pada
bahwa laju adsorpsi bervariasi seiring permukaan adsorben.
dengan akar pangkat dua dari waktu kontak 5. Temperatur
dengan adsorben. Kecepatan ini juga Pemanasan atau pengaktifan adsorben
meningkat dengan menurunnya pH sebab akan meningkatkan daya serap adsorben
perubahan muatan pada permukaan karbon. terhadap adsorbat menyebabkan pori-pori
Kapasitas adsorpsi dari karbon terhadap adsorben lebih terbuka pemanasan yang
suatu zat terlarut tergantung pada dua- terlalu tinggi menyebabkan rusaknya
duanya, karbon dan zat terlarutnya. adsorben sehingga kemampuan
Kebanyakan limbah cair adalah kompleks penyerapannya menurun.
dan bervariasi dalam hal kemampuan 6. pH
adsopsi dari campuran-campuran yang ada. pH larutan mempengaruhi kelarutan ion
Struktur molekul, kelarutan dan sebagainya, logam, aktivitas gugus fungsi pada
semuanya berpengaruh terhadap biosorben dan kompetisi ion logam
kemampuan adsorpsi. Derajat I dalam proses adsorpsi.
Reynold, T.D., 1982, Unit Operation and Sri Wahjuni dan Betty Kostradiyanti, 2008,
Process in Environmental Penurunan Angka Peroksida Minyak
Engineering,Woods Worths Inc : Kelapa Tradisional Dengan Adsorben
Texas. Arang Sekam Padi Ir 64 Yang
Diaktifkan Dengan Kalium
Rios JP, Bess-Oberto L, Tiemann KJ and Hidroksida. Bukit Jimbaran: Kimia
Gardea-Torresdey. 1999. FMIPA Universitas Udayana.
Investigatation of Metal Ion Binding
by Agricultural by Product. Webber, 1972, Adsorption Analysis:
Proceedings of the 1999 Conference Equilibria and Kinetics, Queensland:
on Hazardous Waste Research. Imperial College Press.
Sali Ashar dan Indra Prana. 2009. Optimasi Yong, R.N., A.M.O. Mohamed, & S.P.
Adsorben Karbon Aktif Dari Sekam Warkenting. 1992. Principles of
Padi Dengan Aktifasi Fisika. Contaminant Transport in Soils.
Banjarbaru: Teknik Kimia Universitas Amsterdam : Development in
Lambung Mangkurat. Geotechnical Engineering Elsevier.