Luas permukaan adsorben. Semakin besar luas
permukaan maka semakin besar pula daya adsorpsinya,
karena proses adsorpsi yang terjadi pada permukaan
adsorben.
Tidak ada perubahan volume yang berarti selama proses
adsorpsi dan desorpsi.
Kemurnian adsorben. Adsorben yang memiliki tingkat
kemurnian tinggi, daya adsorbsinya lebih baik.
Jenis gugus fungsi atom yang ada pada permukaan
adsorben. Sifat-sifat atom di permukaan berkaitan
dengan interaksi molekuler antara adsorbat dan adsorben
yang lebh besar pada adsorbat tertentu.
Berdasarkan jenis komponen penyusunnya,
adsorben dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
Oxygen containing compounds
Jenis ini biasanya bersifat hidrofob dan nonpolar.
Contohnya adalah silika gel dan zeolit
Carbon-based compounds
Jenis ini biasanya bersifat hidrofob dan nonpolar.
Contohnya adalah karbon aktif dan grafit.
Polymer-based compunds
Jenis ini terdiri dari matriks polimer berpori yang
mengandung gugus fungsi polar atau nonpolar.
Contoh Adsorben
Karbon Aktif
Adsorben yang paling banyak digunakan
Luas permukaan besar
Banyak digunakan di dalam dunia industri
Struktur Fisika Karbon Aktif
3. Tekanan Adsorbat
Pada adsorpsi fisika bila tekanan adsorbat meningkat jumlah molekul
adsorbat akan bertambah namun, pada adsorpsi kimia jumlah molekul adsorbat
akan berkurang bila tekanan adsorbat meningkat.
4. Karakteristik Adsorben
Ukuran pori dan luas permukaan adsorben merupakan karakteristik penting
adsorben. Ukuran pori berhubungan dengan luas permukaan semakin kecil ukuran pori
adsorben maka luas permukaan semakin tinggi. Sehingga jumlah molekul yang
teradsorpsi akan bertambah. Selain itu kemurnian adsorben juga merupakan
karakterisasi yang utama dimana pada fungsinya adsorben yang lebih murni yang lebih
diinginkan karena kemampuan adsorpsi yang baik.
Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Efisiensi Adsorpsi
1. Temperatur
Oleh karena proses adsorpsi adalah proses yang eksotermis,
maka adsorpsi akan berkurang pada temperatur lebih tinggi.
2. Kelembapan
Uap air mudah diadsorpsi oleh jenis adsorben polar sehingga
kelembapan yang tinggi dapat mempengaruhi dan mengurangi
kemampuan adsorben tersebut untuk mengadsorpsi kontaminan
3. Laju Alir Pengambilan Sampel
Jika terlalu tinggi laju alir dapat mengurangi efisiensi adsorpsi
adsorbent (tertahannya gas atau uap atau molekul pada permukaan padatan). Pada
proses adsorpsi umumnya dilakukan untuk senyawa organic dengan berat molekul
(BM) lebih besar dari 46 dan dengan konsentrasi yang kecil. Semakin besar BM maka
Kondensasi
Dibakar
Solidifikasi
Tahapan Proses Adsorpsi :
a. Transfer molekul-molekul zat terlarut yang
teradsorpsi menuju lapisan film yang mengelilingi
adsorben.
b. Difusi zat terlarut yang teradsorpsi melalui lapisan
film
c. Difusi zat terlarut yang teradsorpsi melalui
kapiler/pori dalam adsorben
d. Adsorpsi zat terlarut yang teradsorpsi pada dinding
pori/ permukaan adsorben
APLIKASI ADSORBSI
1. Industri
Pembuatan Formalin
Pembuatan Asam Nitrat
Pemutihan Gula Pasir
Pewarnaan Serat Sutra, Wol, dan Kapas
2. Peternakan
Pemurnian gas CO2 dari fermentasi kotoran sapi
3. Rumah Tangga
Penjernih Air
Obat Sakit Perut
4. Laboratorium
Kromatografi Kolom
5. Aplikasi di Industri
Salah satu cara yang banyak digunakan untuk mengurangi kandungan
bahan organik pada air adalah melalui cara adsorpsi dengan menggunakan
arang aktif, Berdasarkan data badan perlindungan lingkungan Amerika
Serikat (U.S EPA), metode adsorpsi dengan arang aktif merupakan metode
yang terbaik dalam menghilangkan polutan organik. Arang aktif mempunyai
kemampuan yang cepat dalam mengadsorpsi baik zat organik maupun zat
anorganik