Anda di halaman 1dari 23

BAB VII

ADSORPSI MENGGUNAKAN ARANG AKTIF

7.1 Tujuan
1. Mempelajari adsorpsi larutan HCl dengan menggunakan arang aktif.
2. Mengetahui proses adsorpsi.
3. Mempelajari fenomena pengurangan konsentrasi larutan HCl dengan
menggunakan arang aktif.
4. Mengetahui konsentrasi HCl setelah dimasukkan arang aktif ke
dalamnya.
5. Mengetahui kemampuan arang aktif dalam mengadsorpsi larutan HCl
untuk waktu tertentu.

7.2 Dasar Teori


Absorpsi merupakan proses dimana substansi tidak hanya terikat
pada permukaan saja tetapi menembus drari permukaan dan distribusi ke
bagian-bagian dalam dari komponen yang mengabsorpsi, solid atau liquid.
Sebagai contoh air teradsorpsi oleh spons. Sedangkan adsorpsi adalah
peristiwa penyerapan molekul-molekul cairan atau gas pada permukaan
adsorban. Hingga terjadi perubahan konsentrasi pada cairan atau gas
tersebut. Zat yang diserap disebut adsorbat, dan contoh dari peristiwa
adsorpsi adalah larutan asam asetat yang di adsorpsi oleh karbon.

Adsorpsi adalah pengumpulan zat terlarut di permukaan media dan


merupakan jenis adhesi yang terjadi pada zat padat atau cair yang kontak
dengan zat lainnya. Karbon aktif atau yang biasa disebut dengan arang aktif,
adalah suatu jenis karbon yang memiliki luas permukaan yang sangat besar.
Hal ini bias dicapai dengan cara mengaktifkan karbon atau arang tersebut.
Hanya dengan 1 gram karbon saja, akan didapat suatu material dengan luas
permukaan sebesar 500m2. Biasanya pengaktifan hanya bertujuan untuk

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 1


memperbesar luas permukaannya saja. Namun beberapa usaha juga
berkaitan dengan meningkatkan kemampuan adsorpsi karbon aktif itu
sendiri.

Adsorpsi yang terjadi pada permukaan zat padat disebabkan oleh


adanya gaya tarik ataom atau molekul pada permukaan zat padat. Energy
potensial permukaan dari molekul turun dengan mendekatnya molekul ke
permukaan. Molekul teradsorpsi dapat dianggap membentuk fase dua
dimensi, dan biasanya terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka.

Proses adsorpsi dipengaruhi oleh beberapa factor. Antara lain:


a. Konsentrasi
Proses adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi rendah dari campuran yang mengandung bahan lain dengan
konsentrasi tinggi.
b. Luas permukaan
Proses adsorpsi tergantung pada banyaknya tumbukan yang
terjadi antara partikel-partikel adsorbat dan adsorban, maka adsopso
akan semakin besar.
c. Suhu
Adsorpsi akan lebih cepat berlangsung pada suhu rendah.
Namun demikian pengaruh suhu adsorpsi zat cair tidak sebesar adsorpsi
gas.
d. Ukuran partikel
Semakin kecil ukuran patikel yang akan diadsorpsi maka
semakin cepat pula proses adsobsi itu berlangsung.
e. pH
pH mempunyai pengaruh dalam proses adsopsi. pH optimum
dari suatu proses adsorpsi ditetapkan melalui proses uji laboratorium.
f. waktu kontak

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 2


waktu untuk mencapai keadaan setimbang pada proses serapan
logam oleh adsorban berkisar antara beberapa menit hingga beberapa
jam
Permukaan zat padat dapat mengadsorpsi zat terlarut dari
larutannya. Hal ini disebakan karena adanya pengumpulan molekul-molekul
suatu zat pada permukaan zat lain sebagai akibat ketidak setimbangan gaya-
gaya pada permukaan tersebut. Biasanya adsorpsi diikuti dengan pengaruh
isoterm adsorpsi, yaitu hubungan antara banyaknya zat yang teradsorpsi
persatuan berat adsorben dengan konsentrasi zat terlarut pada temperatur
tertentu akan tetap yang dinyatakan dengan kurva.
Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorph dan berpori yang
mengandung 85-90% karbon yang dihasilkaan dari bahan-bahan yang
mengandung karbon (batubara, kulit kelapa dan sebagainya) atau dari
karbon yang diperlukan dengan cara kusus baik aktifasi kimia maupun
fisika untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Karbon aktif dapat
mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu atau sifat
adsorpsinya, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas
permukaan.
Unsur karbon membentuk sangat banyak senyawa organik, dan
sekarang ini berkembang pula senyawa-senaywa metalik dengan atom
karbon terikat secara koordinasi pada ion logam. Selain itu secara tradisi
dikenal pula dalm senyawa anorganik. Karbon dalam keadaan dasar
mempunyai konfigurasi electron 1S2, 2S2, 2P2. Kemampuannya membentuk
empat ikatan kovalen tunggal menyarankan atom C mengalami hibridasi
SP3 (sesuai dengan bangun tetrahedron) dengan konfigurasi elektronnya
1S2, 2S2, 2Px2, 2Py2, 2Pz2. Sifat utama dari karbon adalah kemampuannya
untuk membentuk ikatan antara dirinya sendiri.
Sifat karbon aktif yang paling penting adalah daya serap. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi daya serap adsorpsi , yaitu:
a. sifat serapan
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 3
adsorpsi akan bertambah besar sesuai dengan bertambhanya
ukuran molekul serapan dari struktur yang sama, seperti dalam deret
homolog. Adsorpsi juga dipengauhi gugus fungsi, ikatan rangkap dan
senyawa serapan.
b. Temperatur atau suhu
Dalam pemakaian karbon aktif dianjurkan untuk memeriksa
suhu pada saat berlangsungnya proses karena tidak ada peraturan umum
yang bisa diberikan mengenai suhu yang diberikan dalam proses
adsorpsi. Faktor yang mempengaruhi suhu proses adsorpsi adalah
viskositas dan stabilitas termal senyawa serapan. Jika pemanasan tidak
dipengaruhi sifat-sifat senawa serapan, seperti terjadi perubahan warna
maupun dekomposisi maka perlakuan dilakukan pada titik didihnya.
Untuk senaywa volatil dilakukan pada suhu kamar. Atau bila
memungkinkan pada suhu yang lebih kecil.
c. pH atau derajat keasaman
Untuk asam-asam organik adsorpsi akan meningkat apabila pH
diturunkan, yaitu dengan penambahan asam-asam mineral. Ini
disebakan karena kemampuan asam mineral untuk mengurangi ionisasi
asam organik tersebut. Sebaliknya pH asam organic dinaikan yaitu
dengan menmbahkan alkali adsorpsi akan berkurang sebagai
terbentuknya garam.
d. Waktu singgung
Bila karbon aktif ditambahkan dalam suatu cairan dibutuhkan
waktu untuk mencapaai kesetimbangan. Waktu yang dibutuhkan
berbanding terbalik dengan jumlah arang yang digunakan. Selisih
ditentyukan oleh karbon aktif. Pengadukan juga mempengaruhi waktu
singgung. Pengadukan dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada
partikel karbon aktif untuk bersingungan dalam serapan.
Teori Langmuir dan Freundlich yaitu dimana zat yang diadsorpsi
pada temperatur tetap oleh suatu adsorben tergantung dari konsentrasi dan
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 4
keaktifan adsorbat untuk mengadsorpsi zat-zat tertentu. Hubungan dan zat
teradsorpsi persatuan luas atau satuan massa dan tekanan dinyatakan engan
persamaa Freundlich yaitu:

Y = K.P1/n
…………………………………………...….Persamaan 6.1
Dimana :
Y = Berat atau volume zat yang teradsorpsi persatuan luas.
P = Tekanan saat kesetimbangan tercapai.
K,n = konstanta
Untuk adsorpsi solute yang tidak memiliki atau melibatkan gas
maka persamaanya adalah:

Y = K.C1/n ………………………………………….....Persamaan 6.2


Dimana :
C = Konsentrasi solute saat kesetimbangan.
Persamaan tersebut dapat dibuat dalam bentuk logaritma, yaitu:

Log10 Y = Log10 K + 1/n Log10 C


…………………………...…Persamaan 6.3

Jenis adsorben yang digunakan pada percobaan ini adalah arang


aktif. Sejak perang dunia pertama arang aktif produksi dari peruraian kayu
sudah dikenal sebagai adsorben atau penyerap yang efektif sehingga banyak
dipakai sebagai adsorben pada topeng gas arang aktif adalah bahan berupa
karbon bebas yang masing-masing berikatan secara kovalen atau arang yang
telah dibuat dan diolah secara khusus melalui proses aktifasi, sehingga pori-
porinya terbuka dan dengan demikian mempunyai daya serap yang besar
terhadap zat-zat lainnya, baik dalam fase cair maupun dalam fase gas.
Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non-polar. Struktur pori
berhubungan dengan luas permukaan, dimana semakin kecil pori-pori arang
aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin besar. Dengan demikian

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 5


kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi,
dianjurkan menggunakan arang aktif yang telah dihaluskan. Karbon aktif ini
cocok digunakan untuk mengadsorpsi zat-zat organik. Komposisi arang
aktif terdiri dari Silika (SiO2), Karbon, kadar air dan kadar debu.
Unsur Silika merupakan kadar bahan yang keras dan tidak mudah larut
dalam air, maka khususnya silika yang bersifat sebagai pembersih partikel
yang terkandung dalam air keruh dapat dibersihkan sehingga diperoleh air
yang jernih.

Sifat arang aktif yang paling penting adalah daya serap. Untuk
menghilangkan bahan-bahan terlarut dalam air, biasa menggunakan arang
aktif dengan mengubah sifat permukaan partikel karbon melalui proses
oksidasi. Partikel ini akan menyerap bahan-bahan organik dan akan
terakomulasi pada bidang permukaannya. Pada umumnya ion organik dapat
diturunkan dengan arang aktif.

Adsorpsi oleh arang aktif akan melepaskan gas, cairan dan zat
padat dari larutan dimana kecepatan reaksi dan kesempurnaan pelepasan
tergantung pada pH, suhu, konsentrasi awal, ukuran molekul, berat molekul
dan struktur molekul. Penyerapan terbesar adalah pada pH rendah. Dalam
Laboratorium Manual disebutkan bahwa pada umumnya kapasitas
penyerapan arang aktif akan meningkat dengan turunnya pH dan suhu air.
Pada pH rendah aktifitas dari bahan larut dengan larutan meningkat
sehingga bahan-bahan larut untuk tertahan pada arang aktif lebih rendah.

Jumlah zat yang diadsorpsi pada permukaan adsorben merupakan


proses berkesetimbangan, sebab laju adsorpsi disertai dengan terjadinya
desorpsi. Pada awal reaksi, peristiwa adsorpsi lebih dominan dibandingkan
dengan peristiwa desorpsi, sehingga adsorpsi berlangsung cepat. Pada waktu
tertentu peristiwa adsorpsi cenderung berlangsung lambat, dan sebaliknya
laju desorpsi cenderung meningkat. Ketika laju adsorpsi adalah sama
dengan laju desorpsi sering disebut sebagai keadaan berkesetimbangan.
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 6
Waktu tercapainya keadaan setimbang pada proses adsorpsi adalah berbeda-
beda. Hal ini dipengaruhi oleh jenis interaksi yang terjadi antara adsorben.

7.3 Alat Dan Bahan


7.3.1 Alat
Tabel 7.1
Alat yang digunakan Dalam Mengadsorpsi Menggunakan
Arang Aktif
No
Gambar Nama Alat

1. Balp

Gambar 7.1

Buret

2.
Gambar 7.2

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 7


3.
Corong Gelas

Gambar 7.3

4.

Gegep Besi

Gambar 7.4

5.

Gelas Ukur

Gambar 7.5

6.
Kasa Kawat

Gambar 7.6

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 8


7.
Kertas Saring

Gambar 7.7

8. Labu Erlenmeyer

Gambar 7.8

9.

Labu Ukur

Gambar 7.9

10.

Pembakar Spirtus

Gambar 7.10

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 9


11.

Pipet Gondok

Gambar 7.11

12.

Spatula

Gambar 7.12

13.

Stopwatch

Gambar 7.13

14.

Tiang Statif

Gambar 7.14

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 10


7.3.2 Bahan
Tabel 7.2
Bahan yang Digunakan Dalam Mengadsorpsi Menggunakan
Arang Aktif

No. Gambar Nama Bahan

1.
Alumunium Foil

Gambar 7.15

Arang Aktif
2.

Gambar 7.16

3. HCl 1 M, 0,5 M, 0,25


M,0,125 M

Gambar 7.17

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 11


4.
Indikator Phenolphthalein

Gambar 7.18

5. NaOH 0,8 M

Gambar 7.19

7.4 Prosedur Percobaan


1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyediakan larutan HCl dengan konsentrasi 1 M, 0,5 M, 0,25 M, dan
0,125 M sebanyak 15 mL. Masukkan kedalam labu erlenmeyer dan
ditutup dengan alumunium foil.
3. Mengaktifkan arang dengan cara membakarnya (sampai seluruhnya
terdapat bara apinya).
4. Memasukkan arang aktif kedalam labu erlenmeyer ditambah dengan
yang telah berisi HCl 1 M.
5. Menutup kembali Labu Erlenmeyer dengan alumunium foil, kocok
selama 30 menit dimana setiap 1 menit berhenti 10 detik
6. Menyaring larutan HCl dengan kertas saring dan corong gelas ke
dalam Labu erlenmeyer sesudah 30 menit.
7. Menyiapkan buret lalu mengisinya dengan NaOH 0,8 M.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 12


8. Mengambil larutan HCl 1 M hasil saringan tadi sebanyak 5 mL
menggunakan balp dan pipet mohr.
9. Menambahkan indikator phenolphthalein sebanyak 2 tetes.
10. Menitrasinya sampai terjadi perubahan warna menjadi pink.
11. Mengulangi langkah 4 sampai 10 untuk HCl 0,5 M, 0,25 M, 0,125 M.
12. Mencatat hasil setiap volume NaOH yang digunakan pada titrasi.
13. Merapihkan alat dan bahan yang digunakan.

7.5 Hasil Percobaan


Tabel 7.3
Hasil Pengamatan Adsorpsi Menggunakan Arang Aktif
x
HCl NaOH
x
m m X Log log
log K n
m Awal Akhir M V (g) (g) C K
No.

1. 1 … 0,8 4,7 2 … … … … … … ...

2. 0,5 … 0,8 0,8 2 … …. … … … … …

3. 0,25 … 0,8 1,9 2 … ... … … … … ...

4. 0,125 … 0,8 1,8 2 … … … … … … …

Keterangan :
x =Jumlah zat yang teradsorpsi (gram).
m =Jumlah adsorpsi (gram).
C =Konsentrasi zat terlarut atau konsentrasi akhir larutan (M).
K =Koefisien Freunlich.
n =Konsentrasi adsorbat.
7.6 Pengolahan Data
a. Larutan HCl 1 M
Diketahui :
V1 (NaOH) = 4 mL
M2 (NaOH) = 0,8 M
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 13
V2 (HCl) = 15 mL
M = 2 gram
V2 HCl = 5 mL
Mr HCl = 36,5 gram/mol
Ditanya :
M2 (HCl) = ...?
log C = ...?
x = ...?
K = ...?
log K = ...?
x
log = ...?
m
n = ...?
Jawab :
V 1 ( NaOH ) x M 1 (NaOH)
M2 (HCl) =
V 2 (HCl)
4 x 0,8
=
5
= 0,64 M
log C = log M2 (HCℓ)
= log 0,64
= 0,194
M 2 HCl ( c ) x Mr HCl x (V1 HCl - V2 HCl)
X =
1000
0 , 64 x 36,5 x (15 - 5)
=
1 000
= 0,234
x
K =
m.C
0 ,234
=
2 x 0, 64

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 14


= 0,183
log K = log 0,183
= -0,737
x x
log = log( )
m m

= log (20 , 234 )


= -1,932
x
log - log K
n = m
log C
-1, 932 - (-0,73 7 )
=
−0 ,194
= 1,0005
b. Larutan HCl 0,5 M
Diketahui :
V1 (NaOH) = 2,5 mL
M2 (NaOH) = 0,8 M
V2 (HCl) = 15 mL
m = 2 gram
V2 HCl = 5 mL
Mr HCl = 36,5 gram/mol
Ditanya :
M2 (HCl) = ...?
log C = ...?
x = ...?
K = ...?
log K = ...?
x
log = ...?
m
n = ...?

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 15


Jawab :
V 1 ( NaOH ) x M 1 (NaOH)
M2 (HCl) =
V 2 (HCl)
2,5 x 0,8
=
15
= 0,4 M
log C = log M2 (HCℓ)
= log 0,4
= -0,397
M 2 HCl ( c ) x Mr HCl x (V1 HCl - V2 HCl)
x =
1000
0 , 4 x 36,5 x (15 - 5)
=
1 000
= 0,146
x
K =
m.C
0 , 146
=
2 x 0, 4
= 0,1825
log K = log 0,1825
= -0,138
x x
log = log( )
m m

= log (20 , 146 )


= -1,136
x
log - log K
n = m
log C
-1, 136 - 0,7 38
=
−0 , 397
= 1,002

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 16


c. Larutan HCl 0,25 M
Diketahui :
V1 (NaOH) = 2 mL
M2 (NaOH) = 0,8 M
V2 (HCl) = 15 mL
m = 2 gram
V2 HCl = 5 mL
Mr HCl = 36,5 gram/mol
Ditanya :
M2 (HCl) = ...?
log C = ...?
x = ...?
K = ...?
log K = ...?
x
log = ...?
m
n = ...?

Jawab :
V 1 ( NaOH ) x M 1 (NaOH)
M2 (HCl) =
V 2 (HCl)
2,2 x 0,8
=
15
= 0,352 M
log C = log M2 (HCℓ)
= log 0,352
= -0,453
M 2 HCl ( c ) x Mr HCl x (V1 HCl - V2 HCl)
x =
1000
0,352 x 36,5 x (15 - 5)
=
1 000
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 17
= 0,128
x
K =
m.C
0,128
=
2 x 0,353
= 0,181
log K = log k
= 0,742
x x
log = log( )
m m

= log(0,128
2 )
= 0,064
x
log - log K
n = m
log C
0,064 - (-0,742)
=
0,453
= 1,779
d. Larutan HCl 0,125 M
Diketahui :
V1 (NaOH) = 4 mL
M2 (NaOH) = 0,8 M
V2 (HCl) = 15 mL
m = 2 gram
V2 HCl = 5 mL
Mr HCl = 36,5 gram/mol
Ditanya :
M2 (HCl) = ...?
log C = ...?
x = ...?
K = ...?
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 18
log K = ...?
x
log = ...?
m
n = ...?
Jawab :
V 1 ( NaOH ) x M 1 (NaOH)
M2 (HCl) =
V 2 (HCl)
4 x 0,8
=
5
= 0,64 M
log C = log M2 (HCℓ)
= log 0,64
= -0,193
M 2 HCl ( c ) x Mr HCl x (V1 HCl - V2 HCl)
x =
1000
0,64 x 36,5 x (15 - 5)
=
1 000
= 0,233
x
K =
m.C
0,233
=
2 x 0,64
= 0,182
log K = log 0,182
= -0,739
x x
log = log( )
m m

= log(20 , 233 )
= -0,965

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 19


x
log - log K
n = m
log C
0,935 - (-0,7 3 9)
=
−0 , 4 35
= -1,662

Tabel 7.4
Hasil Pengolahan Data Adsorpsi Menggunakan Arang Aktif

HCl NaOH
x m
m x Log Log
m (g K log K n
No (g V (g) C
Awa Akhi )
l r r)

- -
0, 0,23 -
1. 1 0,64 4 2 0,93 0,1 0,737 1,005
8 4 0,737
2 83
-
0, 2 - 0,182 -
0,13 0,14 0,3 1,002
2. 0,5 , 2 1,13
3 8 6 5 0,738
5 6 97

-
0, 2 -
0,35 0,12 0,4 0,181 0,742 1,779
3. 0,25 , 2 0,06
2 8 8
2 4 53

-
0, - - -
0,12 0,23 0,1 0,182
4. 0,64 4 2 0,93
5 8 3 0,739 1,662
5 93

7.7 Analisa Data

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 20


7.7.1 Analisa Percobaan
Pada percobaan kali ini mengenai Adsorpsi Menggunakan Arang
Aktif bertujuan untuk mempelajari pengurangan konsentrasi larutan HCl
dengan menggunakan arang aktif, mengetahui proses adsorpsi, mempelajari
fenomena pengurangan konsentrasi larutan HCl dengan menggunakan arang
aktif, mengetahui konsentrasi HCl setelah dimasukkan arang aktif ke
dalamnya, mengetahui kemampuan arang aktif dalam mengadsorpsi larutan
HCl untuk waktu tertentu.
Adsorpsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul zat pada
permukaan zat lain sebagai akibat dari ketidak jenuhan gaya-gaya
permukaan zat pengumpul. Yaitu pemisahan senyawa yang memiliki
molekul yang lebih besar ke molekul yang lebih kecil untuk proses adsorpsi
dalam larutan. Dalam peristiwa adsorpsi ada absorban dan juga ada absorbat
dimana absorban adalah benda yang mengadsorpsi sedangkan absorbat
adalah yang teradsorpsi.
Pada percobaan Adsorpsi Menggunakan Arang Aktif, alat yang
digunakan balp, buret, cawan petri, corong gelas, gegep besi, gelas ukur,
kaki tiga, kasa kawat, labu erlenmeyer, labu ukur, pembakar spiritus, pipet
gondok, spatula, stopwatch dan tiang statif. Bahan yang digunakan adalah
alumunium foil, arang aktif, HCl 1 M; 0,5 M; 0,25 M dan 0,125 M, kertas
saring, NaOH 0,5 M dan indikator phenolphthalein
Pada percobaan ini hal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan, menyediakan larutan HCl dengan konsentrasi 1
M, 0,5 M, 0,25 M, dan 0,125 M sebanyak 15 mL, masukkan kedalam labu
erlenmeyer dan ditutup dengan alumunium foil, mengaktifkan arang dengan
cara membakarnya (sampai seluruhnya terdapat bara apinya), memasukkan
arang aktif kedalam labu erlenmeyer ditambah dengan yang telah berisi
HCl 1 M, menutup kembali dengan alumunium foil, kocok selama 30 menit
dimana setiap 1 menit berhenti 10 detik, menyaring larutan HCl dengan
kertas saring dan corong gelas ke dalam labu erlenmeyer sesudah 30 menit,
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 21
menyiapkan buret lalu mengisinya dengan NaOH 0,8 M, mengambil larutan
HCl 1 M hasil saringan tadi sebanyak 5 mL menggunakan balp dan pipet
mohr, menambahkan indikator phenolphthalein sebanyak 2 tetes,
menitrasinya sampai terjadi perubahan warna menjadi pink, mengulangi
langkah 4 sampai 10 untuk HCl 0,5 M, 0,25 M, 0,125 M, mencatat hasil
setiap volume NaOH yang digunakan pada titrasi, merapihkan alat dan
bahan yang digunakan.
Setelah melakukan percobaan, data yang didapat adalah pada
konsentrasi HCl sebesar 1 M volume NaOH 0,8 M yang dibutuhkan adalah
4,7 mL. pada konsentrasi HCl sebesar 0,5 M larutan NaOH 0,8 M yang
dibutuhkan adalah sebanyak 3,4 mL dan pada percobaan menggunakan HCl
0,25 M, larutan NaOH 0,8 M yang dibutuhkan adalah 1,9 mL, serta pada
larutan HCl yang berkonsentrasi 0,125 M larutan NaOH 0,8 M yang
dibutuhkan sebanyak 1,8 mL.
Dari pengolahan data terlihat bahwa konsentrasi HCl berubah
menjadi lebih kecil dari konsentrasi mula-mulanya. Hal ini membuktikan
bahwa proses adsorpsi bisa merubah konsentrasi larutan yang diadsorpsinya.
7.7.2 Analisa Kesalahan
Pada percobaan kali ini mengenai adsorpsi menggunakan arang
aktif terdapat analisa kesalahan, yaitu :
1. Praktikan kelebihan dalam mengambil NaOH.
2. Praktikan kelebihan mengambil HCL.

7.8 Kesimpulan
Dalam percobaan Adsorpsi Menggunakan Arang Aktif dapat
diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Adsorpsi larutan HCl dengan konsentrasi yang berbeda-beda
menggunakan media arang aktif atau karbon aktif.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 22


2. Adsorpsi adalah gejala pengumpulan molekuk-molekul zat pada
permukaan zat lain sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya
permukaan zat pengumpul.
3. Zat yang diserap disebut fase terserap (adsorbat).
4. Zat yang menyerap disebut adsorben, kecuali zat padat, adsoben dapat
pula zat cair.
5. Berdasarkan fenomena pengurangan konsentrasi larutan HCl dengan
menggunakan arang aktif dapat diketahui konsentrasi HCl yang
teradsorpsi.
6. Konsentrasi HCl setelah dimasukkan arang aktif ke dalamnya, ialah:
 Dari 1 M menjadi 0,251 M.
7. Dari 0,5 M menjadi 0,181 M.
8. Dari 0,25 M menjadi 0,101 M.
9. Dari 0,125 M menjadi 0,096 M.
10. Kemampuan arang aktif dalam mengadsorpsi larutan HCl untuk waktu
tertentu.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 23

Anda mungkin juga menyukai