Anda di halaman 1dari 21

BAB III

PENGENCERAN DAN PENYARINGAN LARUTAN

3.1 Tujuan

1. Mengetahui tata cara pengenceran dan penyaringan larutan.


2. Mengetahui bahan-bahan yang bisa atau dapat menentukan pengenceran
dan penyaringan.
3. Mengetahui reaksi pengenceran dan penyaringan larutan.
4. Mengamati proses yang terjadi pada pengenceran dan penyaringan
larutan.
5. Memisahkan endapan dari larutan.

3.2 Dasar Teori

Pengenceran adalah mencampur larutan pekat dengan konsentrasi


tinggi dengan cara menambahkan pelarut agar dapat diperoleh volume akhir
yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat di encerkan,
kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini dapat terjadi pada
pengenceran asam sulfat pekat agar panas ini dapat dihilangkan dengan
aman. Asam sulfat yang harus ditambahkan kedalam air tidak boleh
sebaliknya karena jika air yang ditambahkan ke dalam asam sulfat yang
pekat maka akan menghasilkan panas yang begtu besar, hal ini dapat
menyebabkan air mendadak mendidih dan asam sulfat akan memercik. Jika
percikan asam sulfst terkena tangan, kulit yang terkena akan rusak.
Dalam percobaan kali ini, bahasan utamanya adalah larutan.
Biasanya larutan memiliki kondisi kepekaan tertentu seperti molaritas,
normalitas, persen berat, persen volume, dan sebagainya.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 1

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 1


Untuk menyatakan kepekaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di
nyatakan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaanya. Misalnya
untuk memperkecil konsentrasi suatu larutan, maka dilakukan pengenceran.
Tetapi sebelumnya apa yang dimaksud dengan larutan? Larutan
adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion
dari dua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau
komposisinya dapat berubah. Disebut homogen karena susunannya begitu
seragam sehingga tidak dapat diamati dengan mikroskop optis sekalipun,
namun tetap tidak kelihatan.
Fase larutan dapat berwujud gas, padat ataupun cair. Larutan gas
misalnya udara. Larutan padat misalnya perunggu, amalgam dan paduan
dari logam-logam yang lain. Kemudian larutan cair itu misalnya air laut,
larutan gula dalam air dan lain-lain.
Zat-zat yang di dalam jumlah yang relative besar disebut pelarut.
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen
antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih
sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau solut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut
atau solven. Untuk membuat larutan standar kadang-kadang dilakukan
dengan mengencerkan larutan yang tersedia.
Dengan kata lain, jumlah mol sebelum pengenceran sama dengan
jumlah mol terlarut sesudah pengenceran atau jumlah zat terlarut sebelum
pengenceran sama dengan jumlah gram zat terlarut sesudah pengenceran
sebagai berikut :

M1.V1 = M2.V2
.........................................................Persamaan 2.1
Keterangan :

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 2

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 2


V1 = volume larutan standar (mL)
M 1 = molaritas larutan standar (M)
V2 = volume larutan yang akan dibuat (mL)
M 2 = molaritas larutan yang akan dibuat (M)

Penyaringan adalah proses pemisahan endapan dari larutan induk


dalam bentuk mampat. Sekali endapan telah berada dalam filter endapan
tersebut dapat dicuci dengan mengalirkan larutan pencuci lewat filter.
Batang corong hendaknya cukup menjorok kedalam bejana penampung
filtrat, dan ujung batang itu menempel pada dinding dalam bejana untuk
mencegah muncratnya filtrat. Semua pemindahan kedalam corong
hendaknya dilakukan dengan batang pengaduk, dan harus dijaga baik-baik
agar larutan tak tercecer sedikitpun. Filtrat harus diperiksa apakah ada
kekeruhan, kadang-kadang sedikitpun endapan menembus kertas saring
pada awal penyaringan, namun endapan ini dapat ditangkap dengan
menyaring ulang filtrat pada filtrat itu juga setelah pori-porinya agak
tersumbat oleh endapan yang tertampung.

Selain itu penyaringan dapat juga didefinisikan sebagai pemisahan


suatu endapan dari larutan induk dalam bentuk mampat. Sekali endapan
telah berada di dalam filter, endapan itu dapat dicuci dengan mengalirkan
larutan pencuci lewat filter.

Konsentrasi kekeruhan sangat mempengaruhi efisien dari filtrasi.


Konsentrasi kekeruhan air baku yang sangat tinggi akan menyebabkan
tersumbatnya lubang pori dari media.

Temperatur, perubahan suhu atau temperatur dari air yang akan


difiltrasi, menyebabkan massa jenis (density), viskositas absolut, dan
viskositas kinematis dari air akan mengalami perubahan. Selain itu juga
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 3

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 3


dipengaruhi oleh daya tarik menarik diantara partikel halus penyebab
kekeruhan, sehingga terjadi perbedaan dalam ukuran besar partikel yang
akan disaring.

Pemilihan media dan ukuran merupakan hal yang penting dalam


penyaringan. Tebal dan tipisnya media akan menentukan lamanya
pengaliran dan daya saring.

Faktor–faktor yang mempengaruhi kecepatan filtrasi :


 Luas permukaan kertas saring
 Diameter pori – pori kertas saring.
 Tebal kertas saring.
 Kepekatan larutan yang akan disaring.
 Volume larutan yang akan disaring.
Manfaat Dari Filtrasi :
Air keruh yang di gunakan bisa berasal dari mana saja, misalnya :
sungai, rawa, telaga, sawah dan air kotor lainnya
 Dapat mengilangkan bau tidak sedap pada air yang keruh.
 Dapat mengubah air yang keruh menjadi lebih bening.
 Menghilangkan pencemaran pada air dan mengurangi kadar nya sehingga
air dapat di minum.
 Cairan ini berguna untuk desa yang terpencil jauh dari kota.
Molaritas suatu larutan akan berkurang karena pengenceran yang
dilakukan. Dalam percobaan pengenceran dilakukan dengan cara
mengencerkan larutan yang sudah disediakan. Tentukan dahulu berapa
banyak larutan standar yang akan dibuat dan dihitung berapa banyak larutan
standar yang harus diencerkan dari percobaan

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 4

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 4


Hasil dari penyulingan adalah zat padat yang disebut residen dan
zat cairnya disebut fitrat. Asam dan Sulfat murni yang tidak diencerkan
tidak dapat ditemukan secara alami dibumi karena sifatnya yang
hidroscopis. Larutan merupakan campuran antara pelarut dan zat terlarut.
Beberapa unsur atau zat ada yang bersifat heterogen dan akan cenderung
mengendap bahkan membentuk endapan jika dilarutkan, dengan cara
penyaringan, maka endapan tersebut akan terpisah dari larutannya.
Untuk membuat suatu larutan dalam laboratorium maka diperlukan
cara-cara tertentu agar tidak terjadi kesalahan yang dapat membahayakan
diri kita sendiri. Misalnya pada pengenceran Asam Sulfat pekat maka yang
dilakukan adalah dengan cara menambahkan Asam Sulfat pada Aquades
bukan sebaliknya.
Hal ini disebabkan perbedaan massa kedua zat tersebut, sehingga
air akan mengapung diatas Asam Sulfat karena massa jenisnya lebih rendah.
Jika pengenceran dilakukan dengan cara menambahkan Aquades pada Asam
Sulfat maka akan terjadi reaksi yang keras atau mendidih sama seperti air
yang jatuh kedalam tara pelarut dan minyak panas. Dalam pengenceran
reaksi yang terjadi dapat berupa reaksi Eksoterm maupun Endoterm. Reaksi
Eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dari sistem kelingkungan sehingga
mengeluarkan panas. Reaksi Endoterm adalah reaksi yang terjadi dari
lingkungan ke sistem, sehingga membutuhkan panas. Untuk memisahkan
antara pelarut dan zat terlarut dalam campuran terdapat beragam metode,
yaitu:
 Metode Destilasi
 Penyaringan
 Sentrifagasi
 Kristalisasi
M1 . V 1
M2 =
V2 Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 5

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 5


………………..………….....................Persamaan 2.2
Keterangan :
V1 = Volume sebelum pengenceran (mL)
M1 = Konsentrasi sebelum pengenceran (M)
V2 = Volume sesudah pengenceran (mL)
M2 = Konsentrasi sesudah pengenceran (M).

Untuk zat-zat yang menunjukan reaksi eksotermis (perpindahan


kalor dari sistem ke lingkungan) pada pengenceran seperti H2SO4 (Asam
Sulfat) pekat, maka pengenceran dilakukan sedikit demi sedikit dengan
menuangkan H2SO4 (Asam Sulfat) pekat ke dalam pelarut (Aquadest).

HCl (Asam Klorida) dan H2SO4 (Asam Sulfat) merupakan asam


basa yang banyak digunakan dalam industri untuk pencampuran, contohnya
industri kertas, kanji, cat dan sebagainya. Asam-asam tersebut merupakan
larutan elektrolit, bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion yang
berfungsi sebagai penghantar listrik. Asam ini bersifat korosi sehingga
untuk mengurangi kepadatannya dilakukan pengenceran.

Beberapa unsur atau zat ada yang bersifat heterogen dan akan
cenderung mengendap bahkan akan membentuk endapan jika dilarutkan.
Dengan cara penyaringan,maka endapan tersebut akan terpisah dari
larutannya. Definisi penyaringan (filtrasi) itu sendiri adalah cara untuk
memisahkan suatu endapan dari larutan. Di dalam percobaan yang
dilakukan akan disaring endapan PbSO4 yang dibuat dengan mereaksikan
H2SO4 dengan Pb(NO3)2.

Sekali endapan telah berada dalam filter, endapan itu dapat dicuci
dengan mengalirkan larutan pencuci lewat filter. Batang corong hendaknya
cukup menjorok kedalam bejana penampang fitrat dan ujung batang itu
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 6

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 6


menempel pada dinding dalam bejana untuk mencegah muncratnya fitrat.
Semua pemindahan kedalam corong hendaknya dilakukan dengan batang
pengaduk dan harus dijaga baik-baik agar larutan tak tercecer sedikitpun.
Fitrat harus diperiksa apakah ada kekeruhan, kadang-kadang sedikit
endapan menembus kertas saring pada awal penyaringan, namun endapan
ini dapat ditangkap dengan menyaring ulang fitrat pada filter itu juga,
setelah pori-porinya agak tersumbat oleh endapan yang tertampung.
Jenis-jenis fitltrasi atau penyaringan :
1. Proses filtrasi sederhanan.
2. Proses filtrasi dengan tekanan.
3. Proses filtrasi dengan membran.

Pada percobaan ini yang akan disaring adalah endapan PbSO4 yang
dibuat dengan mereaksikan H2SO4 dengan Pb (II) Nitrat dengan persamaan yang
telah disetarakan sebagai contoh berikut ini: H2SO4 (aq)+ Pb(NO3)2(s) -> PbSO4 (s) +
2HNO3(aq)

HCl dan H2SO4 merupakan asam basa yang banyak digunakan


dalam industri untuk pencampuran,contohnya industri kertas,kanji, cat dan
sebagainya. Asam-asam tersebut merupakan larutan elektrolit, bila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion-ion yang berfungsi sebagai
penghantar listrik. Asam ini bersifat korosi sehingga untuk mengurangi
kepadatannya dilakukan pengenceran.
Hal ini disebabkan perbedaan massa kedua zat tersebut,sehingga air
akan mengapung diatas asam sulfat karena massa jenisnya lebih rendah. Jika
pengenceran dilakukan dengan cara menambahkan aquades pada asam
sulfat maka akan terjadi reaksi yang keras atau mendidih sama seperti air
yang jatuh kedalam tara pelarut dan minyak panas. Dalam pengenceran

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 7

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 7


reaksi yang terjadi dapat berupa reaksi Eksoterm maupun Endoterm. Reaksi
Eksoterm merupakan reaksi yang terjadi dari sistem kelingkungan.

3.3 Alat dan Bahan

3.3.1 Alat

Tabel 3.1
Nama alat-alat yang digunakan pada percobaan Pengenceran
dan Penyaringan Larutan

No Gambar Nama Alat

1. Balp

Gambar 3.1

2. Corong Gelas

Gambar 3.2

3. Gelas Ukur

Gambar 3.3

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 8

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 8


4. Kertas Saring

Gambar 3.4

5. Labu Erlenmeyer

Gambar 3.5

6. Labu Ukur

Gambar 3.6

7. Pengaduk Gelas

Gambar 3.7

8. Pipet Mohr

Gambar 3.8

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 9


9. Pipet Tetes

Gambar 3.9

10. Tabung Reaksi

Gambar 3.10

3.3.2 Bahan

Tabel 3.2
Nama bahan-bahan laboratorium yang digunakan pada
percobaan Pengenceran dan Penyaringan Larutan

No Gambar Nama Bahan

1. Aquadest

Gambar 3.11

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 10

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 10


2. HCl 0,3M

Gambar 3.12

3. H2SO4

Gambar 3.13

4. H2SO4 Pekat 2M

Gambar 3.14

5. Pb(NO3)2

Gambar 3.15

3.4 Prosedur Percobaan

3.4.1 Pengenceran HCl dengan Labu Ukur

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengambil 15 mL HCl 0,3 M dengan menggunakan Pipet
Mohr yang dihubungkan dengan Balp.
3. Memasukkan larutan HCl tersebut ke dalam Labu Ukur

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 11

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 11


4. Memasukkan aquadest sebanyak 20ml ke dalam Labu Ukur
kemudian digoyang-goyangkan secara perlahan
5. Menghitung konsentrasi HCl yang telah diencerkan
6. Merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

3.4.2 Pengenceran H2SO4 Pekat

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengambil Aquadest sebanyak 5 mL dengan gelas ukur lalu
tuang ke dalam tabung reaksi.
3. Mengambil 1mL H2SO4 dengan menggunakan pipet yang
dihubungkan dengan Balp.
4. Memasukkan H2SO4 ke dalam tabung reaksi yang berisi
Aquadest secara perlahan.
5. Menjepit tabung reaksi yang berisi larutan dan digoyang-
goyangkan.
6. Menghitung konsentrasi larutan H2SO4 setelah pengenceran.
7. Merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

3.4.3 Penyaringan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Mengambil 5mL Aquadest dan masukkan ke dalam Beaker
Glass.
3. Mengambil serbuk Pb(NO3 ¿ ¿2 sebanyak 3gram menggunakan
neraca analitik.
4. Memasukkan serbuk Pb(NO3 ¿ ¿2 ke dalam beaker glass sambil
diaduk hingga jenuh.
5. Mencampurkan Pb(NO3 ¿ ¿2 dengan H2SO4.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 12

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 12


6. Mengambil kertas saring dan lipat menjadi seperempat
lingkaran.
7. Meletakkan kertas saring ke dalam corong gelas kemudian
basahi dengan air hingga melekat.
8. Meletakkan corong gel
9. as ke dalam Labu Erlenmeyer.
10. Menuangkan hasil campuran larutan ke dalam Kertas Saring.
11. Mengamati hasil filtrasi pada labu Erlenmeyer dan endapan
pada Kertas Saring
12. Merapihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
3.5 Hasil Pengamatan

3.5.1 Pengenceran HCl dengan Labu Ukur

Tabel 3.3

Hasil Pengenceran HCl dengan Labu Ukur

M1 V1 M2 V2

0,3 M 15 mL …M ... mL

Keterangan :
M1 : Konsentrasi HCl sebelum pengenceran (M)
V1 : Volume larutan HCl sebelum pengenceran (ml)
M2 : Konsentrasi HCl sesudah pengenceran (M)
V2 : Volume larutan HCl sesudah pengenceran (ml)

3.5.2 Pengenceran H2SO4 Pekat


Tabel 3.4
Hasil Pengenceran H2SO4 Pekat
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 13

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 13


M1 V1 M2 V2

5M 1 ml …M ... mL

Keterangan :
M1 : Konsentrasi H2SO4 sebelum pengenceran (M)
V1 : Volume larutan H2SO4 (ml)
M2 : Konsentrasi H2SO4 sesudah pengenceran (M)
V2 : Volume larutan H2SO4 setelah pengenceran (ml)

3.5.3 Penyaringan
Pb(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) → ...(...) + ...(...)
(Timbal II Nitrat) (Asam Sulfat) (Timbal Sulfat) (Asam
Nitrat)
Warna : ...
Endapan : ...

3.6 Pengolahan Data

3.6.1 Pengenceran HCL dengan Labu Ukur

 Diketahui :
M1 = 0,3 M
V1 = 15 mL

V2 = 35 mL
 Ditanya :
M2 =...?
 Jawab :
V1 . M1 = V2 . M2

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 14

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 14


15 ( M ) . 0,3(mL)
M2 =
35 (mL)
= 0,128 M

Tabel 3.5

Hasil Pengolahan Data HCl

M1 V1 M2 V2

0,3 M 15 mL 0,128 M 35 mL

3.6.2 Pengenceran H2SO4 Pekat


 Diketahui :
M1 =5M
V1 = 1 mL
V2 = 6 mL
 Ditanya : M2 =.....?
 Jawab :
M1 . V1 = M2 . V2
5 (M) . 1 (mL)
M2 =
6 (mL)
= 0,833 M

Tabel 3.6

Hasil Pengolahan Data H2SO4 Pekat

M1 V1 M2 V2

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 15

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 15


5M 1 mL 0,833 M 6 mL

3.6.3 Penyaringan

Pb(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) → PbSO4(s) + 2HNO3(aq)


(Timbal II Nitrat) (Asam Sulfat) (Timbal Sulfat) (Asam
Nitrat)
Warna : Putih susu
Endapan : PbSO4

3.7 Analisa Data

3.7.1 Analisa Percobaan

Pada percobaan pengenceran dan penyaringan larutan,


memiliki tujuan yaitu mengetahui teknik pengenceran dan
penyaringan suatu larutan, mengetahui jenis reaksi yang terjadi,
mengetahui nilai konsentrasi pada pengenceran H2SO4, mengetahui
persamaan reaksi yang terjadi pada H2SO4 dan Pb(NO3)2,
mengetahui nilai konsentrasi pada larutan HCl standar pada proses
pengenceran HCl dengan Labu Ukur melalui pengenceran,
memahami dan menganalisis bagaimana proses pengenceran dan
penyaringan suatu larutan.
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara
dua atau lebih zat yang terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut.
Umumnya zat terlarut jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pelaut
dan zat terlarut. Zat pelarut bisa berupa air ataupun cairan organik
seperti metanol, etanol, aseton, dan lain-lain.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume
Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 16

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 16


akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat
diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini
terutama dapat terjadi pada pengenceran Asam Sulfat pekat. Agar
panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang
harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air
ditambahkan ke dalam Asam Sulfat pekat, panas yang dilepaskan
sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih
dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di
dekatnya, percikan Asam Sulfat ini merusak kulit. Sedangkan
penyaringan adalah pemisahan endapan dari larutan induk dalam
bentuk mampat.
Pada percobaan Pengenceran HCL dengan Labu Ukur,
terdapat beberapa prosedur percobaan yang harus dilakukan,
diantaranya menyiapkan alat-alat dan bahan untuk percobaan
pengenceran dan penyaringan suatu larutan, mengambil larutan
HCL 0,3 M sebanyak 15 ml menggunakan Pipet Mohr yang
dihubungkan dengan Balp dan memperhatikan meniscus sampai
batas tera pada Pipet Mohr tersebut, memasukkan HCl 0,3 M ke
dalam Labu Ukur dengan cara memasukkan Pipet Mohr yang telah
berisi HCl ke dalam Labu Ukur, mengambil Aquadest yang
disediakan, memasukkan aquadest ke dalam Labu Ukur yang berisi
HCl sampai mencapai batas tera, menutup labu ukur dan kemudian
menggoyangkannya secara perlahan.
Pada percobaan Pengenceran H2SO4 pekat, terdapat
beberapa prosedur percobaan yang harus dilakukan, diantaranya
mengambil H2SO4 6 M sebanyak 1 ml menggunakan Pipet Mohr
yang telah dihubungkan dengan Balp, mengambil aquadest

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 17

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 17


sebanyak 6 ml menggunakan gelas ukur, menuangkan aquadest
kedalam Tabung Reaksi, menuangkan H2SO4 6 M kedalam Tabung
Reaksi yang telah berisi aquadest dengan cara tabung reaksi dalam
posisi miring dan pipet dalam keadaan tegak,secara perlahan,
memegang tabung reaksi secara perlahan kemudian digoyang-
goyangkan secara perlahan, mengamati reaksi perubahan suhu.
Pada percobaan Penyaringan, terdapat beberapa prosedur
percobaan yang harus dilakukan, diantaranya mengambil Aquadest
sebanyak 5 ml kemudian dimasukkan kedalam Beaker Glass,
mengambil serbuk Pb(NO3)2 sebanyak 2 sendok menggunakan
Spatula kemudian dimasukkan kedalam Beaker Glass yang berisi
aquadest, mengaduk larutan Pb(NO3)2 dengan menggunakan
Pengaduk Gelas hingga larutan menjadi jenuh, memasukkan
larutan Pb(NO3)2 kedalam larutan H2SO4 pada Tabung Reaksi,
melihat perubahan yang terjadi peda campuran Pb(NO 3)2 dan
H2SO4, mengambil Kertas Saring dan melipatnya menjadi
seperempat lingkaran, memasukkan Kertas Saring kedalam Corong
Gelas, membasahi Kertas Saring dengan sedikit aquadest agar
menempel pada Corong Gelas, memasukkan Corong Gelas
kedalam Labu Erlenmeyer, menuangkan campuran larutan
Pb(NO3)2 dari H2SO4 kedalam Labu Erlenmeyer, mengamati proses
penyaringan dalam Labu Erlenmeyer serta mengamati endapan
yang terbentuk pada kertas saring, ,mencatat hasil pengamatan,
merapihkan alat dan bahan yang telah digunakan.
Pada percobaan kali ini, ada tiga tahapan yang dilakukan.
Yang pertama pengenceran HCl dengan Labu Ukur, yang kedua
pengenceran H2SO4 pekat, dan yang terakhir penyaringan. Pada

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 18

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 18


tahap pertama yaitu pengenceran HCl dengan Labu Ukur dan
didapat konsentrasi akhir HCl sebanyak 0,08 M. Hal tersebut
didapat dari pengambilan HCl sebanyak 105Ml yang diencerkan
dengan 50 Ml Aquadest. Konsentrasi HCl awal adalah 0,4 M,
setelah HCl dimasukan dalam labu ukur dan ditambahkan Aquadest
maka diperoleh konsentrasi larutan adalah 0,08 M, dengan
perhitungan volume HCl dikali konsentrasi HCl awal sama dengan
volume Aquadest dikali konsentrasi larutan atau dengan persamaan
(V1.M1=V2.M2).
Pada tahap kedua yaitu pengenceran H2SO4 8 M pekat,
kelompok kami mendapat konsentrasi akhir sebanyak 1,5 M. Hal
tersebut didapat dari H2SO4 dengan konsentrasi 9 M yang diambil
dengan pipet gondok dan Balp, lalu dimasukan kedalam tabung
reaksi sebagai tempat pengenceran. Setelah itu larutan H 2SO4
dicampur dengan Aquadest sebanyak 6 Ml sehingga menghasilkan
konsentrasi larutan sebesar 1,5 M dengan perhitungan yang sama
pada pengenceran HCl dengan labu ukur. Dari hasil pengenceran
H2SO4 terjadi reaksi eksoterm karena melepas panas dari sistem ke
lingkungan.
Pada tahap terakhir yaitu penyaringan. Mula-mula larutan
Pb(NO3)2 yang dilarutkan dengan aquadest sampai larutannya
jenuh atau sampai Pb(NO3)2 tidak bisa larut lagi. Setelah itu larutan
jenuh tadi dicampurkan kedalam tabung reaksi yang telah berisi
larutan H2SO4 yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat
pencampuran kedua larutan tersebut terjadi perubahan warna
menjadi putih seperti susu dan juga terdapat endapan seperti kapur.
Setelah pencampuran dan sudah terlihat reaksi yang terjadi, tahap

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 19

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 19


selanjutnya adalah penyaringan. Penyaringan dilakukan
menggunakan kertas saring sebagai media penyaring agar endapan
tidak bercampur kembali dengan larutan. Setelah itu dapat kita lihat
bahwa endapan berupa seperti kapur itu adalah PbSO4 dan cairan
yang tersaring kembali menjadi jernih itu adalah HNO3. Persamaan
reaksi yang terjadi adalah :

Pb(NO3)2(aq) + H 2SO4(aq) → PbSO4(s) +


2HNO3(aq)
(Timbal II Nitrat) (Asam Sulfat) (Timbal Sulfat)
(Asam Nitrat)
Dimana Timbal II Nitrat yang direaksikan dengan Asam
Sulfat akan menghasilkan unsur Timbal Sulfat dan Asam Nitrat.

3.7.2 Analisa Kesalahan

Pada percobaan pengenceran dan penyaringan larutan


terdapat beberapa kesalahan, diantaranya :
 Tidak bias menghitung konsentrasi sesudah di encerkan.
3.8 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan Pengenceran dan Penyaringan Larutan,
maka dapat diambil kesimpulan :
1. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih
zat yang terdiri dari zat terlarut dan zat pelarut.
2. Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi)
dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang
lebih besar.
3. Penyaringan adalah pemisahan endapan dari larutan induk dalam bentuk
mampat.

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 20

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 20


4. Sebagian besar alat yang digunakan untuk praktikum kali ini yang
berjudul pengenceran dan penyaringan larutan terbuat dari kaca
sehingga harus hati-hati saat menggunakannya.
5. Reaksi eksoterm yaitu proses melepas panas dari sistem ke lingkungan.
6. Reaksi endoterm yaitu proses melepas panas dari lingkungan ke sistem.
7. Untuk melarutkan HCl 0,3 M sebanyak 15 mL dengan menggunakan
Aquadest sebanyak 100 mL di dapatkan hasil konsentraasi akhir larutan
yaitu sebanyak 0,128 M.
8. Untuk melarutkan H2SO4 pekat 5 M sebanyak 1 mL dengan
menggunakan Aquadest 6 mL dapat diperoleh konsentrasi akhir
sebanyak 0,833 M.
9. Campuran larutan H2SO4 dengan Pb(NO3)2 menghasilkan endapan
PbSO4 seperti kapur dan berwarna putih susu.
10. Reaksi yang terjadi dari pada antara Pb(NO 3)2 dengan H2SO4 adalah
sebagai berikut:
Pb(NO3)2(aq) + H2SO4(aq) → PbSO4(s) + 2HNO3(aq)
(Timbal II Nitrat) (Asam Sulfat) (Timbal Sulfat) (Asam Nitrat)

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 21

Laporan Resmi Praktikum Kimia Dasar 2020 21

Anda mungkin juga menyukai