ISOTERM FREUNLICH
OLEH
KELOMPOK 3 :
TRY YULIARTI
VANDHITO RIZNA I.
YUNI KHAIRUNNISA
YUNIA SARIFRANSISKA
M. ANGGRADYA IQBAL
NAURA ZURRIA
MUHAMMAD SYAHRAWI
NIM. 061530400339
NIM. 061530400340
NIM. 061530400341
NIM. 061530401017
NIM. 061530401026
NIM. 061530401031
NIM. 061540402117
KELAS : 2 KB
INSTRUKTUR : MELIANTI, S.T., M.T.
I. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan:
1. Mempelajari proses adsorbs karbon aktif dengan larutan asam organik.
2. Menentukan besarnya Tetapan Isoterm Adsorbsi Freunlich.
II. ALAT DAN BAHAN KIMIA YANG DIGUNAKAN
- Alat yang digunakan:
1. Erlenmeyer 250 ml
2. Gelas ukur 100 ml
3. Buret 50 ml
4. Labu ukur 100 ml, 250 ml
5. Gelas kimia 250 ml
6. Pipet ukur 10 ml, 25 ml
7. Bola karet
8. Corong gelas
9. Spatula
10. Pengaduk
11. Kaca arloji
-
III.
DASAR TEORI
Adsorbsi adalah gejala mengumpulan molekul-molekul suatu zat (gas,
cair) pada permukaan zat lain (padatan, cair) akibat adanya kesetimbangan
gaya. Zat yang mengadsorbsi disebut adsorben dan zat yang teradsorbsi disebut
adsorbat.
Adsorben umumnya adalah padatan adsorbat umumnya adalah padatan
sedangkan adsorAbatnya adalah cairan atau gas.
Proses adsorbsi merupakan proses kesetimbangan baik adsorbsi gas
maupun cairan. Contoh proses adsorbs yang digunakan sehari-hari misalnya:
penyerapan air oleh zat pengering, penghilang warna dalam industry tekstil.
1. Pengeringan udara / pengambilan uap air dengan silikagel di
laboratorium.
2. Penghilang zat warna, bau.
3. Penghilang zat warna pada pabrik gula.
Proses adsorbsi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
1. Konsentrasi, makin besar konsentrasi adsorbat maka jumlah yang
teradsorbsi makin banyak begitu juga luas permukaan kontak.
Makin halus atau makin besar luas permukaan kontak, maka jumlah
adsorbsi makin banyak.
2. Temperature, makin besar temperature maka adsorbsi makin kecil
karena proses adsorbsi merupakan proses yang isothermal.
3. Sifat adsorben dan adsorbat.
Proses adsorbsi dibagi menjadi 2 bagian:
a. Proses adsorbs kimia, yaitu proses adsorbsi yang disertai dengan
reaksi kimia. Pada adsorbs ini terjadi pembentukan senyawa kimia
dan umumnya terjadi pada adsorbs yang multilapisan.
Contoh:
CO2(s) + NaOH(p)
Na2CO3 + H2O
H2O(l) + CaCl2(p)
Ca(OH)2 + HCl
4. Efektifitas adsorbsi makin tinggi jika kedua zat adsorbat dan adsorben
mempunyai polaritas yang sama.
Beberapa persamaan isotherm adsorbsi:
1. Isoterm adsorbsi Freunlich
2. Isotherm adsorbs Langmuir
3. Isotherm BET (Brunauer, Emmet, Teller)
Add 1. Isoterm Freunlich
1
X
=K C n
m
Dimana:
x
C
(cair-padat) (1)
V=K
Dimana:
V
Pn
Dimana:
P0 = tekanan uap jenuh
Vm = kapasitas volume monolayer
C
= tekanan isotherm Langmuir
b. Pemisahan bahan yang mengandung racun atau yang berbau busuk dari
udara buang,
c.
e.
Macam adsorben
Macam zat yang diadsorpsi (adsorbate)
Luas permukaan adsorben
Konsentrasi zat yang diadsorpsi (adsorbate)
Temperatur
Adsorbat adalah substansi dalam bentuk cair atau gas yang terkonsentrasi
pada permukaan adsorben. Adsorbat terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok
polar seperti air dan kelompok non polar seperti methanol, ethanol dan
kelompok hidrokarbon (Suzuki, 1990 dalam saragih, 2008). Karbondioksida
merupakan jenis adsorbat yang sesuai digunakan untuk adsorben jenis
hidrofobic seperti karbon aktif. Karbondioksida merupakan persenyawaan
antara karbon dengan oksigen. Pada kondisi tekanan dan temperatur atmosfir,
karbondioksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak
reaktif, tidak beracun dan tidak mudah terbakar (nonflammable). Pada kondisi
triple point, karbondioksida dapat berupa padat, cair ataupun gas bergantung
pada kondisinya. Karbondioksida berada pada fase padat pada temperature
-109 F (-78,5oC) dan tekanan atmosfir akan langsung menyublimasi tanpa
melalui fase cair terlebih dahulu. Sedangkan pada tekanan dan temperatur di
atas triple point dan di bawah temperatur 87,9 F (31,1 oC) maka
karbondioksida cair dan gas akan berada pada kondisi kesetimbangan.
1.2.4 Adsorbsi Isoterm Freundlich
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich didasarkan atas terbentuknya
lapisan monolayer dari molekul-molekul adsorbat pada permukaan adsorben.
Namun pada adsorpsi Freundlich situs-situs aktif pada permukaan adsorben
bersifat heterogen.
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dapat dituliskan sebagai berikut.
log (x/m) = log k + 1/n log c
.... (1)
= k. Cn
. (2)
x
m
pada koordinat logaritmik, akan diperoleh gradien n dan intersept. Dari isoterm
ini, akan diketahui kapasitas adsorben dalam menyerap air. Isoterm ini akan
digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan, karena dengan isoterm ini
dapat ditentukan efisisensi dari suatu adsorben.
Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan senyawa karbon amorph dan berpori yang
mengandung 85 - 95% karbon yang dihasilkan dari bahan yang mengandung
karbon (batubara, kulit kelapa dan sebagainya) atau karbon yang
diperlakukan secara khusus baik aktivasi kimia maupun fisika untuk
mendapat permukan yang lebih luas. Karbon aktif ini dapat mengadsorpsi gas
dan senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya tergantung pada volume
pori-pori atau luas permukaan.(M.T sembiring dkk,)
Dalam 1 gram karbon aktif pada umumnya memiliki luas permukaan
sekitar 500-1500 m2 sehingga efektif dalam menangkap partikel yng sangat
halus. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang
bersentuhan dengan kkarbon tersebut. (perpamsi, 2002)
Karbon umumnya mempunyai daya adsorpsi yang rendah namun daya
adsorpsinya
dapat
diperbesar
dengan
mengaktifkan
arang
tersebut
menggunakan uap atau bahan kimia. Perlakuan ini memiliki tujuan untuk
memperbesar luas permukaan arang dengan membuka pori-pori yang
tertutup.(Kateren,1987).
IV.
KESELAMATAN KERJA
- Dari percobaan ini yang harus diperhatikan adalah pengenceran asam
oksalat atau asam aetat dari pekat ke konsentrasi yang diinginkan.
-
Juga pembuatan NaOH 0,1N harus menggunakan kaca mata dan sarung
tangan karena berbahaya terhadap mata dan kulit.
V. CARA KERJA
1. Menyiapkan 5 buah Erlenmeyer 250 ml
2. Memasukkan masing-masing 0,5 gram karbon aktif. Sebelumnya
dipanaskan selama 15 menit pada suhu 60oC.
DATA PENGAMATAN
Konsentrasi
No
1
2
3
4
5
m
(gram)
Awal
(N)
Akhir
(N)
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0,236
0,226
0,154
0,11
0,06
X
(gram)
x
m
3,096
2,326
1,807
1,175
0,567
6,192
4,652
3,614
2,35
1,134
Log
x
m
Log C
0,79183
0,66764
0,55799
0,37107
0,05461
-0,116906
-0,241088
-0,350665
-0,537602
-0,853872
HASIL PENGAMATAN
VII.
PERHITUNGAN
1
X
=K C n
m
log
( mX )
X
1
=log k + log C
m
n
vs log C
Menghitung C akhir:
N1 . V1 = N2 . V2
Dimana:
N1 = konsentrasi NaOH O,1N
V1 = volume NaOH dipakai untuk titrasi
N2 = konsentrasi asam bebas/akhir setelah adsorbs
V1 = volume asam yang dititrasi
m = dalam gram, berat karbon aktif
X = berat asam asetat atau asam oksalat teradsorbsi
Log k dari grafik, dan harga
BM = 162,07 gr/mol
162,07 gr /mol
BE =
2
1
n
= 81,035 gr/mol
Gram = M x V x BE
= 0,1 N x 0,5 L x 81,035 gr/mol
= 20,25875 gram
Pembuatan larutan NaOH 0,1 N dalam 250 ml
BM NaOH = 40 gr/mol
NaOH = 1 gr/ml
Pada NaOH Molaritas = Normalitas
gr = M . V . BM
gr = 0,1 M . 0,25 L . 40 gr/mol
= 1 gram (NaOH yang ditimbang)
4. V1 . N1 = V2 . N2
50 ml. 0,4 N = 1N . V2
V2
= 20 ml
2. V1 . N1 = V2 . N2
50 ml. 0,8 N = 1N . V2
V2
= 40 ml
5. V1 . N1 = V2 . N2
50 ml. 0,2 N = 1N . V2
V2
= 10 ml
3. V1 . N1 = V2 . N2
50 ml. 0,6 N = 1N . V2
V2 = 30 ml
DATA TITRASI
Konsentrasi
C2H2O4.2H2O (N)
1
0,8
0,6
0,4
0,2
NO.
1
2
3
4
5
N2 = 0,236 N
N2 = 0,226 N
i
j
V1 . N1 = V2 . N2
l77 ml. 0,1 N = 50 ml . N2
k
m
n
V1 . N1 = V2 . N2
55 ml. 0,1 N = 50 ml . N2
q
N2 = 0,154 N
N2 = 0,11 N
V1 . N1 = V2 . N2
N2 = 0,06 N
w
Menghitung berat C2H2O4.2H2O (x gram)
1. Sampel 1 : C2H2O4.2H2O 1 N
x
X 1=
C . BM . V
1000
3,096 gram
X 1=
C . BM . V
1000
ab
ac
2,326 gram
ad
C . BM . V
1000
ae
af
1,807 gram
ag
C . BM . V
1000
ah
ai
1,175 gram
aj
C . BM . V
1000
ak
al
0,567 gram
Misalkan:
( mX )
terhadap log C
( mX )
an
log
ao
log C = x
ap
=y
aq
at
-0,11691
au
0,79183
ax
-0,24109
ay
0,66764
bb
-0,35067
bc
0,55799
bf
-0,5376
bg
0,37107
bj
-0,85387
bk
0,05461
ar
x2
av 0
,
0
1
3
6
6
7
az 0
,
0
5
8
1
2
3
bd 0
,
1
2
2
9
6
6
bh 0
,
2
8
9
0
1
6
bl 0
,
7
as
xy
aw 0
,
0
9
2
5
7
ba 0
,
1
6
0
9
6
be 0
,
1
9
5
6
7
bi 0
,
1
9
9
4
9
bm 0
,
2
9
0
9
7
bp
x
2
bn
y =
bo
-2,10013
x =
2,44314
1
,
2
1
2
8
7
0
,
6
9
5
3
2
br
Slope(m)=
bs
bw
bx
n ( xy )( x ) ( y )
n ( x 2 )( x)2
bt
bu
1,654311608
1,653803983
bv
1,0008
Intersep( c)=
0
4
6
6
3
bq
x
y
( y ) ( x 2) ( x )( xy )
n ( x 2) ( x )2
by
bz
0,90878
ca
cb
cc
1,50294882
1,653803983
y = slope +
intersep
ch n = 0,999
ci
ce
cj
x 1
log = logC +log k
m n
log k =
0,90878
cf
1
log C
n
cm
= 1,0008 x
k=
100,90878
cn
cg
1
n
= 1,0008
co
cp
k = 9,567
cq
cr
cs
ct
cu
cv
L
cw
L
cx
0,
cy
-
cz
0,
da
-
db
0,
dc
-
dd
0,
de
-
df
0,
dg
-
dh
di
X
dj
Y
dk
dm
-
dn
0,
do
0,
dq
-
dr
0,
ds
0,
dl X
Y
dp 0
,
0
9
2
5
7
dt 0
,
1
6
du
-
dv
0,
dw
0,
dx
dy
-
dz
0,
ea
0,
eb
ec
-
ed
0,
ee
0,
ef
eg
eh
ei
ej
0
9
6
0
,
1
9
5
6
7
0
,
1
9
9
4
9
0
,
0
4
6
6
3
X
Y
=
0
,
6
9
5
3
2
ek
el
em
Log c
-0.4
-0.5
Linear (Y)
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
Log x/m
en
eo
ep
eq
er
es
VIII. ANALISA PERCOBAAN
et Pada percobaan ini, yang bertujuan untuk menentukan isoterm
adsorbsi menurut Freundlich bagi proses adsorbsi asam oksalat pada arang.
Percobaan ini dilakukan secara kuantitatif, yaitu dengan cara menghitung
volume banyaknya titran yang digunakan setelah penyaringan karbon aktif.
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben, asam oksalat berbagai konsentrasi
sebagai adsorbat, serta larutan NaOH 0,1 N sebagai larutan standar. Penggunaan
asam oksalat dengan berbagai konsentrasi
daripada pelarut (air), karena arang aktif (karbon) hanya mampu mengadsorbsi
senyawa-senyawa organik.
eu Perubahan konsentrasi asam oksalat sebelum dan sesudah adsorbsi
diketahui dengan cara menitrasi filtrat yang mengandung asam oksalat dengan
larutan standar NaOH 0,1 N. Konsentrasi awal asam oksalat mempengaruhi
volume titrasi yang digunakan. Hal ini disebabkan karena semakin besar
konsentrasi, maka letak antara molekulnya semakin berdekatan sehingga
menyebabkan sulitnya untuk mencapai titik ekivalen pada saat proses titrasi.
ev Arang (karbon aktif) yang akan digunakan sebelumnya dipanaskan
dalam oven 60C selama 15 menit. Hal ini bertujuan untuk membuka pori-pori
permukaan karbon agar mampu mengadsorbsi secara maksimal.
ew Pada percobaan ini akan ditentukan harga tetapan-tetapan adsorbsi
isoterm Freundlich bagi proses adsorbsi C2H2O4.2H2O terhadap arang. Variabel
yang terukur pada percobaan adalah volume larutan NaOH 0,1 N yang digunakan
untuk menitrasi C2H2O4.2H2O. Setelah konsentrasi awal dan akhir diketahui,
konsentrasi C2H2O4.2H2O yang teradsorbsi dapat diketahui dengan cara
pengurangan konsentrasi akhir dengan konsentrasi awal. Selanjutnya dapat dicari
berat C2H2O4.2H2O yang teradsorbsi.
ex
ey
IX.
ez
KESIMPULAN
fa
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Arang dapat berfungsi sebagai adsorben.
2. Adsorbs adalah suatu proses penyerapan suatu substansi terlarut pada
bagian permukaan zat lain
3. Semakin besar konsentrasi asam oksalat yang digunakan maka
semakin besar pula jumlah zat dalam larutan yang terserap.
4. Data yang didapatkan :
k = 9,567
n = 0,999
fb
X.
DAFTAR PUSTAKA
fc
fd
fe
halaman 90-92.
N.Glinka. General Chemistry, Peace Publisher Moscow, hal 400-
ff
fg
407.
Anonim, www.scribd.com
Anonim,
https://yulia4ict.wordpress.com/kimia/isoterm-adsorbsikarbonaktif/
fh
fi
fj
fk
fl
fm
fn
fo
fp
fq
fr
fs XI. GAMBAR ALAT
ft
fu
fv
fw
fx
fy
fz
ga
gb